Disusun Oleh :
NIM : 19042084
Dosen Pengampu:
Puji syukur alhamdulillah saya ucapkan atas ke hadirat ALLAH SWT, karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini
sebagai ujian tengah semester pada semester ini.
Dalam penyusunan makalah ini, saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah Hukum Administrasi Negara yang telah membimbing penulis dalam penyusunan makalah ini. Dan
terima kasih kepada teman-teman seperjuangan atas doa dan dukungannya.
Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari
itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang
lebih baik lagi.
(Ratika Algamar)
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Seperti subyek hukum lainnya baik orang-orang maupun badan hukum privat, Pemerintah sebagai
badan hukum publik memerlukan hak milik dan hak-hak lainnya untuk mencapai tujuannya. Publik
Domain ialah salah satu bentuk dari Instrument Pemerintah dalam mencapai tujuan tersebut yaitu
terwujudnya kesejahteraan rakyat yang salah satunya melalui pelayanan publik dengan menyediakan
perangkat fasilitas yang diperuntukkan terhadap publik.
Jadi, publik domain dalam bentuk fasilitas sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat sebagai Instrumen
untuk kelancaran dalam segala aktivitas dan roda kehidupan untuk menciptakan kenyamanan dalam
masyarakat, karna itu pemerintah selaku pemilik publik domain merupakan hasil konsensus rakyat,
dengan itu maka kewajiban pemerintah untuk memberikan fasilitas yang baik demi tercapainya
kenyamanan dan kesejahteraan rakyatnya.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan makalah
2. untuk mengetahui apa itu barang milik pemerintah dan barang milik publik
PEMBAHASAN
Public domain atau staat domain ialah suatu benda pendukung yang dimiliki oleh Negara akan tetapi tidak
dapat diperjual belikan karena sifatnya diluar perniagaan dan pemerintah sendiri lebih kepada
memilikinya sebagai pengawas.
Ada beberapa pendapat yang menyatakan Negara mememiliki atau menguasai public domain dan ada
pula yang menyatakan Negara hanya sebagai pengawas dari punlic domain tersebut.
1. Proudhon, pemerintah bukanlah pemilik (eigenaar), melainkan hanya sebagai pihak yang menguasai
(beheren) dan melakukan pengawasan terhadap benda-benda kepunyaan publik.
2. Prof. Vegting, benda diluar perniagaan namun berdasarkan penelitian historik tidak ada alasan untuk
menyatakan bahwa publik domein tsb. bukan menjadi eigendom negara. Pemberian pengertian benda
diluar perniagaan hanyalah untuk menyatakan batal terhadap setiap perjanjian jual beli atas benda tsb.
3. Mr. Von Reeken, Domain publik bukanlah benda diluar perniagaan, karena benda diluar perniagaan
adalah benda yang dikeluarkan dari pergaulan hukum biasa.
Petugas publik atau biasa disebut penyelenggara pelayanan publik dalam UU Nomor 25 Tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik Pasal 1 ayat 2 menjelaskan bahwa penyelenggara pelayanan publik yang
selanjutnya disebut penyelenggara adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga
independen yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang untuk kegiatan pelayanan publik dan badan
hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayan publik.
Kemudian dalam UU Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik Pasal 1 Ayat 3 menjelaskan
bahwa pelaksana pelayanan publik yang selanjutnya disebut pelaksana adalah pejabat, pegawai, petugas,
dan setiap orang yang bekerja di dalam organisasi penyelenggara yang bertugas melaksanakan tindakan
atau serangkaian tindakan pelayanan publik.
2.BARANG PEMERINTAH
Barang pemerintah atau barang negara,atau yang disingkat BMN merupakan bagian tak
terpisahkan dari keuangan negara sebagaimana tentang dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2003 tentang keuangan negra tersebut:”Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban
negara yang dapat dinilai dengan uang maupun brupa barang yang dapat dijadikan milik negara
berhubungan dengan hak dan kewaiban tersebut.
a. Tanah
Tanah yang dkelompokkan dalam asset tetap ialah tanah yang diperoleh dengan maksud
untk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap pakai.
mencakup seluruh gedung dan bangunan yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam
kegiatan operasional pemerintah dalam kondisi siap pakai.
d. Jalan,Irigasi,dan Jaringan
mencakup jalan,irigasi,dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah serta dimiliki dan dikuasai
oleh pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.
Pengurusan barang milik Negara dipandang amat penting mengingat banyak dari barang-barang itu
pemakaiannya ditujukan bagi kepentingan umum, seperti halnya gedung-gedung sekolah, rumah sakit,
Bandar udara, stasiun kereta api, dan lain- lain. Pengurusan aset Negara dalam pengertian yang dimaksud
dalam pasal 1 ayat (1) dan (2) PP No. 6 / 2006 adalah tidak sekadar administratif semata, tetapi lebih maju
berpikir dalam menangani aset Negara, dengan bagaimana meningkatkan efisiensi, efektivitas dan
menciptakan nilai tambah dalam mengelola aset. Oleh karena itu, lingkup pengelolaan aset Negara
mencakup perencanaan kebutuhan dan penganggaran , pengadaan, penggunaan, pemanfaatan,
pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan dan pengendalian. Menurut Pasal 1 Ayat (1) dan
Ayat (2) Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 ini yang dimaksud dengan:
Barang milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal
dari perolehan lainnya yang sah. Barang milik daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas
beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Pengurus barang adalah pejabat yang
berwenang dan bertanggung jawab menetapkan kebijakan dan pedoman serta melakukan pengurusan
barang milik Negara / daerah.
Pejabat pengelolaan BUMN adalah Menteri Keuangan yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab
sebagai berikut:
a. Merumuskan kebijakan, mengatur, dan menetapkan pedoman pengelolaan barang milik Negara.
b. Meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan barang milik Negara. Menetapkan status penguasaan
dan penggunaan barang milik Negara.
c. Melakukan pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan barang milik Negara.
Sedangkan pengelola BUMD adalah sekretaris daerah yang berwenang dan bertanggung jawab untuk:
a. Menetapkan pejabat yang mengurus dan menyimpan barang milik daerah. Meneliti dan
menyetujui rencana kebutuhan barang milik daerah.
b. Melakukan pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan barang milik daerah.
D. PEJABAT POLITIK
Jabatan Politik dalam administrasi publik adalah pejabat publik hasil dari sebuah pemilu atau pemilukada.
Jabatan politis, merupakan jabatan yang dihasilkan oleh proses politik, misal, Gubernur, wakil gubernur,
Presiden/ wakil Presiden, beserta para menterinya. Sastra Djatmika berpendapat bahwa istilah jabatan politik
dimaksud sangat mungkin dapat diartikan sama dengan para pejabat negara. Pada bagian penjelasan Pasal 11
dari Undang-undang, Nomor 8 Tahun 1974 dikemukakan bahwa yang dimaksud pejabt negara adalah :
Yang termasuk Jabatan Politik dalam UU no. 43 tahun 1999 Tentang Perubahan atas UU No. 08 Tahun
1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian Pasal 11
a.Pejabat Negara terdiri atas
b. Pegawai Negeri yang diangkat menjadi Pejabat Negara diberhentikan dari jabatan organiknya selama
menjadi Pejabat Negara tanpa kehilangan statusnya sebagai Pegawai Negeri.
c. Pegawai Negeri yang diangkat menjadi Pejabat Negara tertentu tidak perlu diberhentikan dari jabatan
organiknya.
d. Pegawai Negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), setelah selesai menjalankan tugasnya dapat diangkat
kembali dalam jabatan organiknya.”
E. PEJABAT PUBLIK
Istilah “Pejabat Publik”, barangkali akan muncul berbagai pendapat dan pandangan mengenai apa itu
pengertian “Pejabat Publik”? Namun, dalam konteks tulisan ini hanya akan dikemukakan pendapat dan
pandangan menurut perspektif hukum mengenai apa pengertian “Pejabat Publik”. Perspektif hukum yang
dimaksudkan adalah bagaimana para sarjana hukum, secara khusus sarjana hukum tata negara dan hukum
administrasi negara, dan ketentuan hukum positif nasional kita memberi pengertian tentang apa itu ”Pejabat
Publik”.
Istilah “Pejabat Publik” terdiri dari dua suku kata, yaitu “Pejabat” dan “Publik”. Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBIH) memberi pengertian “Pejabat” dengan: pegawai pemerintah yang memegang jabatan
penting (unsur pimpinan) . Sementara, istilah ‘Publik: diartikan dengan: orang banyak (umum) . Dari pengertian
ini, dapat dipahami bahwa “Pejabat Publik” adalah pegawai pemerintah yang memegang jabatan penting
sebagai pimpinan yang mengurusi kepentingan orang banyak. Dengan defenisi yang demikian, seseorang dapat
dikatakan sebagai “Pejabat Publik” apabila memenuhi 3 (tiga) syarat, yaitu: (i) bahwa dia adalah pegawai
pemerintah; (ii) menjabat sebagai pimpinan; dan (iii) bahwa tugasnya adalah mengurusi kepentingan orang
banyak.
Dalam kaitannya dengan hukum tata negara dan hukum administrasi negara, istilah ”Pejabat Publik”
memiliki makna yang similar (sama) dengan istilah ”Pejabat Tata Usaha Negara”. Oleh karenanya, perlu
dikemukakan pendapat Hans Kelsen sebagaimana dikemukakan oleh Jimly Asshiddiqie , bahwa setiap jabatan
yang menjalankan fungsi-fungsi ‘law creating function and law applying function’ adalah pejabat tata usaha
negara. Artinya, bahwa setiap jabatan yang melaksanakan fungsi-fungsi pembuatan dan pelaksanaan norma
hukum negara dapat disebut sebagai pejabat tata usaha negara atau pejabat publik. Pandangan Hans Kelsen
tersebut juga mensyaratkan 3 (tiga) hal, yaitu : (i) adanya jabatan; (ii) adanya fungsi pembentukan norma
hukum negara yang melekat pada jabatan tersebut; dan (ii) selain fungsi pembuatan norma hukum negara, juga
melekat fungsi pelaksanaan norma hukum negara pada jabatan tersebut. Pengertian jabatan disini barangkali
dapat dirujuk sebagaimana dikemukakan di atas.
Dari berbagai pandangan yang dipaparkan mengenai pengertian ”Pejabat Publik”, dapat disimpulkan bahwa
yang dimaksudkan dengan ”Pejabat Publik” adalah orang yang menduduki jabatan pada organ pemerintahan
atau nonpemerintahan, yang tugas dan fungsi pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, dimana
untuk menjalankan tugas dan fungsi tersebut digunakan dana yang bersumber dari keuangan negara (APBN
dan/atau APBD), apakah sebagian atau seluruhnya.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Publik domain ialah suatu benda pendukung yang dimiliki oleh Negara akan tetapi tidak dapat
diperjual belikan karena sifatnya diluar perniagaan dan pemerintah sendiri lebih kepada memilikinya
sebagai pengawas. Petugas publik atau sebagai peyelenggara pelayanan publik adalah pejabat, pegawai,
petugas, dan setiap orang yang bekerja di dalam organisasi penyelenggara yang bertugas melaksanakan
tindakan atau serangkaian tindakan pelayanan publik.
Selanjutnya Bahwa barang-barang milik pribadi pemerintah / Negara memiliki status yang kurang
lebih sama dengan barang-barang milik pribadi seseorang atau badan hokum perdata, artinya barang-
barang dimaksud digunakan untuk pemakaian sendiri dan tidak ditujukan bagi peruntukan umum.
Untuk mencapai terwujudnya kemudahan, kenyamanan, dan kemakmuran rakyat, perlu adanya
perubahan status privat domain menjadi publik domain oleh negara untuk kepentingan umum seperti
jalan, taman kota, lahan hijau, dll, dengan mengacu pada ketentuan Undang-undang yang berlaku maka
perubahan status tersebut diperlukan untuk mencapai tujuan bersama sebagai bentuk peran pemerintah
dalam mensejahterakan rakyatnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://artikel-makalahlengkapgratis.blogspot.com/2011/11/public-domain.html http://lekons-
lenterakonstitusi.blogspot.com/2011/06/pejabat-publik.html pada tanggal 20 Maret 2020
Ibrahim. 1997. prospek BUMN dan Kepentingan Umum. Jakarta: Citra Aditya Bakti.
Marbun, Moh Mahfud MD. 1987. Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara. Yogyakarta: Liberti.