Anda di halaman 1dari 2

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Minyak Atsiri Biji Ketumbar


(Coriandrum sativum L..)
Linalool α - pinen β - pinen

Siklus Membran Sel


P Pertumbuhan
. sel
o
v Peningkatkan Terggangunya Merusak Struktur menghambat
Menganggu
a rantai sintesis
pada fase G1 Permeabilitas Protein membran ergosterol
l respirasi
e membran

Sel apoptosis ketidakseimbangan


metabolik

Pertumbuhan Jamur P. ovale


KHM
KBM

Keterangan:

= diteliti = tidak diteliti

= menyebabkan = berefek pada

24
25

Kandungan dari ekstrak biji Ketumbar yang diduga berperan sebagai

antifungi adalah Minyak Atsiri (Linalool) dengan mekanisme kerja mengganggu

pertumbuhan siklus sel pada fase G1 yang dapat menyebabkan apoptosis pada sel

P. ovale. Selain itu, kandungan α - pinen dan β – pinen dapat menggangu membran

sel dengan cara menghambat sintesis ergosterol, meningkatkan permeabilitas

membran, merusak struktur protein membran, dan menggangu rantai respirasi dari

sel P. ovale, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan metabolik dan

menghambat pertumbuhan atau menimbulkan kematian sel jamur

Konsentrasi minimal ekstrak biji ketumbar yang mampu menghambat

pertumbuhan jamur Pityrosporum ovale ditentukan oleh KHM, sedangkan

konsentrasi minimal ekstrak biji ketumbar yang dapat membunuh jamur tersebut

dapat ditentukan dari KBM.

3.2 Hipotesis Penelitian

Ekstrak biji ketumbar (Coriandrum sativum) memiliki pengaruh terhadap

pertumbuhan Pityrosporum ovale secara in vitro.

Anda mungkin juga menyukai