PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh nilai KHM dan KBM pada
Selain itu, pada penelitian ini dapat ditentukan konsentrasi yang mulai memberikan
Pada penelitian ini, nilai KHM tidak dapat ditentukan secara kualitatif
karena ekstrak yang dihasilkan keruh serta belum ditemukan cara untuk
kuantitatif yaitu dengan cara menghitung rata-rata koloni jamur <10% dari kontrol
negatif/kontrol jamur pada media SDA (Silvério & Lopes, 2012). Nilai KHM dari
ekstrak biji ketumbar terhadap P. ovale adalah 12,5%. Nilai KBM ekstrak biji
ketumbar terhadap P. ovale adalah 50% dapat membunuh 99.9% koloni jamur
tersebut
P. ovale belum pernah diteliti sebelumnya, akan tetapi pada penelitian yang telah
dilakukan oleh Rahman (2017) tentang pengaruh pemberian minyak atsiri biji
dengan hasil nilai KBM pada konsentrasi 1,56%. C. albicans memiliki kesamaan
dengan P. ovale keduanya merupakan normal flora pada kulit manusia, struktur dari
48
49
karena pada penelitian Rahman pelarut etanol, hal tersebut sesuai dengan
pernyataan Azis, dkk (2014) tentang pengaruh jenis pelarut terhadap yield alkaloid
dari daun salam india (Murraya koenigii) menyatakan bahwa pelarut etanol
merupakan pelarut yang baik karena memiiki polaritas yang tinggi sehingga dapat
menghasilkan persen bahan aktif yang lebih tinggi dibandingkan pelarut lainnya.
Akan tetapi, etanol memiliki kekurangan yaitu, mudah menguap, mudah terbakar,
mudah diperoleh, lebih murah, lebih stabil, tidak beracun, tidak mudah menguap,
dan tidak mudah terbakar jika dibandingkan dengan pelarut etanol. Sedangkan
2015)
Hasil penelitian ini didapatkan nilai KBM yang relatif lebih besar dari nilai
yang lebih tinggi untuk dapat membunuh jamur P.ovale (Jawetz, et al., 2013).
biji ketumbar maka jumlah koloni P. ovale pada media SDA semakin menurun.
Pada penelitian jumlah koloni jamur P. ovale terdapat perbedaan jumlah koloni
konsentrasi ekstrak biji ketumbar ada jeda dan kurangnya konsisten satu waktu.
antara besar konsentrasi ekstrak biji ketumbar yang diberikan dengan jumlah koloni
P. ovale yang tumbuh pada cawan petri ditunjukkan dari hasil analisis One Way
50
ANOVA dengan nilai signifikansi (p) sebesar 0,000. Hasil tersebut menunjukkan zat
pertumbuhan jamur P. ovale. Dari hasil analisis uji Post Hoc Games Howell
didapatkan semua perlakuan mulai dari konsentrasi 0,39% menunjukkan hasil yang
signifikan dengan nilai p<0,05 yang berarti pemberian ekstrak biji ketumbar mulai
minyak atsiri biji ketumbar dapat sebagai antijamur memiliki mekanisme kerja
dengan cara mengganggu siklus sel pada fase G1 yang dapat menyebabkan
apoptosis pada sel C.albicans dan juga menyebabkan penghambatan lebih dari 50%
kuman yang dibiakkan dalam tabung percobaan (Zore, et al., 2011). Selain itu,
struktur protein membran, dan menggangu rantai respirasi dari sel jamur (Paduch,
et al., 2007) dan mengubah fungsi membran dalam proses pengangkutan senyawa-
dan menghambat pertumbuhan atau menimbulkan kematian sel jamur (Sari &
Nugraheni, 2013)