Anda di halaman 1dari 8

CPY/FM/ADM-035

NOTULEN RAPAT
Hari Rabu
Tanggal 16/12/2020
Tempat Zoom Cloud Meeting
Waktu 13.00 WIB s.d Selesai
Peserta yang hadir 15 orang
Acara Kelas Ibu Balita
Narasumber drg. Lusia Iriani

 Acara dibuka ole MC (Clara) dengan pembacaan doa


 Sambutan oleh Ka.Puskel.Lubang Buaya (Drg. Aan) :
Kelas Ibu balita memang merupakan wadah untuk tukar pendapat yg
dipandu oleh fasilitator dalam hal ini dokter gigi. Sesuai dengan topik hari ini
yaitu kesehatan gigi, merupakan topik yang sangat penting karena
kesehatan gigi dimulai sejak balita atau pada saat gigi anak masih gigi susu.
Saya harapkan, para orangtua murid dapat menyimak dengan baik materi
pada hari ini.
 Pemaparan Materi oleh narasumber (Drg. Lusia) dengan Topik “Kesehatan
Gigi dan Mulut Anak” :
 Jenis Gigi: Gigi susu, gigi permanen
 Bentuk-bentuk Gigi: Gigi seri, gigi taring, gigi geraham kecil/premolar, Gigi
geraham besar/molar
 Fase pertumbuhan gigi: Periode gigi susu (6bulan-6tahun), Periode gigi
bercampur (6 tahun-12 tahun), Periode Gigi permanen (>12 tahun)
 Masalah utama gigi: Gigi berlubang/karies gigi, Radang gusi/gusi berdarah
 Proses terjadinya karies gigi: rongga mulut penuh dengan bakteri dan sisa
makananbakteri tumbuh subur dan menimbulkan plakkarbohidrat dari
sisa makanan dirubah oleh bakteri dalam plak menjadi asam asam
kemudian mengikis lapisan email gigi sehingga menjadi keropos dan
berlubang
 Proses terjadinya radang gusi: bakteri dan plak yang menempel pada gusi
menyebabkan peradangan (gusi sakit, berdarah, bengkak).
 Tips agar gigi sehat dan kuat: sikat gigi 2kali sehari (pagi dan malam
sebelum tidur), gunakan pasta gigi berfluoride, kurangi makanan manis,
control ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali, Hindari kebiasan buruk seperti
mengisap ibu jari, menggigit jari/pensil, topang dagu, menggigit bibir
bawah, tidur dengan mulut terbuka, makan sirih
 Karies Gigi pada balita: ciri-cirinya terdapat cekungan/kavitas/lubang,
warna kekuningan, keputihan seperti kapur, gigi gupis/gigis
 Cara merawat gigi yang baru tumbuh: Menyikat gigi bayi menggunakan
kain/kassa/silicon, gunakan pasta gigi berfluoride, posisi menyikat gigi yang
nyaman, makanan/minuman bebas gula, tidak memberikan susu sebagai
pengantar tidur, cek ke dokter gigi.
 Penggunaan pasta gigi: usia 6-36 bulan selapis tipis/sebiji beras, usia 3-6
tahun sebiji kacang polong

 Sesi Tanya jawab diisi dengan 3 pertanyaan:


1. Ibu Sri Suci: Anak saya umur 15 tahun seperti ada plak di giginya, dan anak
saya yang paling kecil umur 6 tahun gigi depan atasnya goyang. Selama
pandemic ini, kami tidak bisa ke dokter gigi. Langkah apa yang harus saya
lakukan?
Jawaban: Umumnya umur 15 tahun sudah dapat menyikat gigi dengan
baik dan benar, dievaluasi lagi cara menyikat giginya. Lalu untuk anak
yang berumur 6tahun, selama giginya hanya goyang namun tidak bengkak
boleh dibawa ke dokter gigi untuk dicabut. Pada kasus gigi sudah sangat
goyang, pencabutan gigi bisa dilakukan
2. Ibu Biend: Kebetulan gigi saya ngilu dibagian depan bawah, dan memang
sudah retak giginya. Pasta gigi apa yang bagus untuk gigi ngilu?
Jawaban: rasa ngilu biasanya timbul karna ada lubang pada gigi atau pada
kasus giginya sensitive. Kalau yang ibu alami, retak pada gigi menimbulkan
sedikit lubang. Harus dituntaskan penyebabnya. Kecuali giginya hanya
sensitive, semua pasta gigi untuk gigi sensitif sama bagusnya.
3. Ibu Mulyati: Umur berapa harusnya gigi susu sudah tanggal semua?
Bagaimana kalau tidak lepas juga gigi susunya?
Jawaban: Umumnya umur 12 tahun gigi anak sudah gigi permanen. Usia
pertama kali gigi tumbuh akan mempengaruhi usia lepas/tanggalnya gigi
susu tersebut. Semakin lama tumbuhnya, bisa semakin lama juga
lepas/tanggalnya. Untuk gigi susu yang tidak tanggal tidak apa-apa, karna
gigi susu yang lepas/goyang karena adanya dorongan dari gigi permanen.

 Acara ditutup dengan foto bersama dan pembacaan doa.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kecamatan Cipayung Notulen

drg. Rini Muharni, MPH Elza Estirina


NIP. 196705051992032009 NIP. 198612012014032004
CPY/FM/ADM-035

NOTULEN RAPAT
Hari Jumat
Tanggal 27 November 2020
Tempat Zoom Cloud Meeting
Waktu 13.00 WIB s.d Selesai
Peserta yang hadir 28 orang
Acara Kelas Ibu Balita
Narasumber dr. Sara Fadila

Acara dimulai pukul 13.00 wib dengan total peserta 28 orang


 Kepala Puskesmas Kelurahan Lubang Buaya (drg. Herawati Aan Diana) membuka acara
dengan sambutan: Harapannya Kelas Ibu Balita ini dapat menjadi wadah bagi orangtua
murid untuk sharing mengenai masalah kesehatan yang biasanya muncul pada anaknya.
 Kepala TK Santo Markus (Ibu Regina) memberikan sambutan: Sangat senang bisa diberi
kesempatan untuk menjadi peserta di kelas ibu balita ini, semoga para orangtua dapat
mengikuti sampai selesai karena ini sangat bermanfaat.
 Penyampaian Materi oleh narasumber (dr. Sara Fadila) dengan judul ”Orangtua cermat,
Anak Sehat”, dengan topik bahasan yang dibahas adalah:
 Demam pada Anak: Demam ketika tumbuh gigi,demam dengue dan DBD, Demam
dan ruam kulit, Demam Tifoid, Kejang Demam
 Batuk, Pilek
 Diare dan Muntah
 Kesehatan Gigi Anak
 Alergi Makanan
 Susah makan pada Anak
 Sesi Tanya Jawab berlangsung dengan 6 pertanyaan:
1. Ibu Lilis: Mengapa saat demam dikompresnya dengan air hangat karena biasanya
kalau panas kita pakai air dingin? Jawaban: Pada saat kita kompres air dingin maka
otak akan merespon tubuh dengan menaikkan suhu tubuh, akhirnya suhu tubuh
semakin tinggi. Itu mengapa pakai kompres hangat agar tubuh merespon dengan
menurunkan suhu tubuh.

2. Ibu Barbara Woro: Bagaimana jika saat demam anak tidak mau minum air putih,
padahal kan disuruh perbanyak cairan? Jawaban: Sebagai orangtua kita perlu
memberi contoh, biasakan minum agar anak juga meniru. Jadi pada saat sakit, tidak
terlalu kesulitan untuk memberi minum. Bisa disiasati dengan memakaikan botol
minum yang lucu atau botol kesayangan anak, agar anak lebih menarik untuk minum.

3. Ibu Siska Daniska: Dokter, kalau saat diare atau demam bolehkah diberi teh manis
hangat dengan gula atau madu karena anaknya gamau minum air putih? Jawaban:
Madu boleh diberikan pada anak usia 1 tahun karena bila dibawah usia tersebut
berisko bartolism, sebaiknya diganti dengan manis dari sayuran atau buah-buahan.

4. Ibu Aritonang: Kapan anak diberi obat penurun panas, karena orangtua suka gak tega
bila tau anak demam? Jawaban: Demamnya perlu dinilai dengan termometer, jika
suhu lebih dari 38derajat dan anaknya terlihat lemas/tidak nyaman boleh diberi obat
penurun panas.

5. Ibu Nila Lestika: Apakah ada obat kumur untuk anak umur 4 tahun? Jawaban: Kalau
tujuannya hanya untuk membersihkan gigi dan mulut, cukup dengan pasta gigi
berfluoride, tapi kalau ada masalah sariawan, segera bawa ke dokter karena ada obat
khusus.

6. Ibu Ika: Dok apa bedanya paracetamol dengan ibuprofen? Jawaban: Keduanya
merupakan anti piretik, pada demam boleh diberikan parasetamol atau ibuprofen.
Namun, pada ibuprofen kandungan analgesiknya lebih tinggi dan bila diminum dalam
jangka waktu yang lama bisa menyebabkan masalah lambung. Sebaiknya dengan
paracetamol juga sudah cukup.

 Acara ditutup oleh MC (Clara Aditya) dengan membaca doa dan harapan agar kegiatan
ini dapat bermanfaat bagi para orangtua dan bisa menambah pengetahuan.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kecamatan Cipayung Notulen

drg. Rini Muharni, MPH Elza Estirina


NIP. 196705051992032009 NIP. 198612012014032004
CPY/FM/ADM-035

NOTULEN RAPAT
Hari Jumat
Tanggal 4 Desember 2020
Tempat Zoom Cloud Meeting
Waktu 13.00 WIB s.d Selesai
Peserta yang hadir 35 orang
Acara Kelas Ibu Balita
Narasumber Faradina, Amd.Gz

 Acara dibuka oleh MC (bd. Clara)

 Sambutan dari PJ Kesehatan Anak (bd. Elza) : Kelas Ibu Balita adalah kelas dimana
para Ibu yang mempunyai anak berusia antara 0 sampai 6 tahun secara bersama-
sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhan pelayanan
kesehatan, gizi dan stimulasi tumbuh kembang yang dibimbing oleh fasilitator, dalam
kesempatan ini dibimbing oleh Ahli Gizi.

 Pemaparan Materi oleh Narasumber (Faradina, Amd. Gz) dengan Judul “Kebutuhan
Gizi pada Anak Pra Sekolah”.
 Awalnya kita mengenal 4 sehat 5 sempurna (sejak tahun 1950-an), lalu
berkembang menjadi Pedoman Gizi Seimbang (sejak tahun 2014)
 Pengertian Gizi Seimbang: Mengkonsumsi pangan aneka ragam, PHBS,
Melakukan Aktifitas Fisik, Pemantauan Berat Badan.
 Kebutuhan makan anak usia 1-3tahun sebanyak 1125 kkal, sedangkan pada 4-6
tahun sebanyak 1600 kkal yang terbagi dalam berbagai bahan makanan.
 Pemberian makanan pada anak prasekolah: sedikit porsi kecil namun sering,
makanan basah atau berkuah agar mudah ditelan, makanan dalam ukuran yg
cukup kecil agar mudah dimasukkan dan dikunyah anak, tidak berduri, tidak
pedas/asam, bervariasi.
 Masalah makan pada anak, salah satunya factor psikologi
 Masalah Gizi pada anak: Gizi kurang dan Gizi Buruk (Marasmus&Kwashiorkor),
Kelebihan Gizi (Obesitas)
 Cara mengukur status Gizi anak:
Bila dibawah 5 tahun memakai KMS yang terdapat di Buku Pink KIA
Bila diatas 5 tahun memakai IMT=(BB : (TBXTB))

 Sesi Tanya Jawab berlangsung dengan pertanyaan:


1. Ibu Dyas: Bagaimana memastikan apakah anak tergolong gizi baik. Karena
dirumah ada timbangan, namun masih bingung apakah ini tergolong gizinya baik?
Saran agar dari pihak puskesmas dapat membagikan brosur tentang makanan
yang baik pada anak?
Jawaban: Memang dalam menentukan status gizi adalah kewenangan tenaga
kesehatan, karena pengukuran sangat menentukan hasil interprestasi. Untuk
skrining awal, boleh menggunakan rumus IMT, apabila hasilnya meragukan,
silahkan berkonsultasi ke Puskesmas. Saran yang diberikan sangat baik, kami akan
berkoordinasi kepada puskesmas kecamatan cipayung agar bisa mencetak dan
memperbanyak brosur untuk dibagikan ke TK.

2. Ibu Tihamah: Bagaimana mengatasi anak yang susah makan, karena hanya mau
minum ASI saja, apakah kebutuhan gizinya tercukupi?
Jawaban: Pada anak yang sudah makan memang ada up-and-down nya atau
kadang kita mengenalnya dengan GTM (Gerakan Tutup Mulut), bisa disiasati
dengan variasi menu yang beraneka ragam, cek apakah ada yg membuat anak
tidak nyaman misalkan sedang tumbuh gigi, ciptakan lingkungan makan yang
menyenangkan dan tidak membuat anak bosan, kreatifitaskan menu-menu
makanan seperti dibentuk dalam bentuk yang menarik.
3. Ibu Linda: Saat hamil, saya mengalami gatal-gatal sampai harus konsumsi obat,
kemudian saya melakukan pemeriksaan ke dokter seperti test darah, test alergi,
namun hasilnya baik-baik saja. Sekarang anak saya umur 17bulan jadi ikut gatal-
gatal, bila digigit nyamuk/terbentur langsung timbul luka dan lama sembuhnya,
Apakah ASI yang saya berikan bisa menularkan rasa gatal-gatal tersebut?
Jawaban: ASI adalah yang terbaik. Tuhan YME telah memberikannya dengan
sempurna, didalam ASI juga terdapat antibody untuk daya tahan anak. Itu
sebabnya, pada bayi yang diberikan ASI akan lebih kebal terhadap suatu penyakit.
Tetap lanjutkan pemberian ASI karena gatal-gatal tidak ditularkan melalui ASI.
Terbentur dan menjadi luka adalah hal yang wajar karena kulit anak terbilang
masih lembut dan lunak.

4. Ibu Ria: Untuk penimbangan dan imunisasi apakah boleh dating ke puskesmas?
Lalu, selama pandemic ini kami tidak melakukan pikumbang sebagaimana
mestinya, apakah ada strategi lain dari pihak puskesmas?
Jawaban: Mulai bulan November, Puskesmas mengatur kunjungan Sehat dan
Kunjungan Sakit, bila ingin berkonsultasi sebaiknya di Hari Selasa atau Kamis.
Imunisasi dapat tetap diberikan dengan mengikuti protokol kesehatan.
Pemantauan tumbuh kembang saat pandemi dilakukan secara mandiri oleh
orangtua murid, pihak puskesmas akan membagian link googleform untuk diisi
oleh orangtua murid. Daftar pertanyaan yang ada didalam link tersebut merujuk
dari BUKU KIA yang terbaru. Kedepannya kami akan membagikan di grup TK
wilayah Lubang Buaya. Apabila dari hasil skrining yang dilakukan oleh orangtua
ternyata ada hasil yang mergaukan/bahkan menyimpang, pihak puskesmas akan
menghubungi untuk di tindaklanjutnya.
 Acara ditutup dengan foto bersama dan doa.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kecamatan Cipayung Notulen

drg. Rini Muharni, MPH Elza Estirina


NIP. 196705051992032009 NIP. 198612012014032004

Anda mungkin juga menyukai