Gunung berapi terbentuk hasil daripada batu-batan cair yang terkumpul di bawah kerak
bumi. Keadaan suhu yang sangat panas di bawah kerak bumi menyebabkan batu-batan menjadi cair.
Batu-batan cair ini dikenali sebagai magma.
Kebanyakan magma terbentuk kira-kira 80km hingga 160km di bawah permukaan bumi.
Magma yang panas akan naik ke permukaan bumi kerana tekanan dan kurang tumpat daripada batu
disekitarnya. Magma mengalir keluar ke permukaan bumi melalui rekahan atau lohong gunung
berapi dikenali sebagai lava.
Pergerakan antar lempeng bumi juga menjadi factor utama yang menimbulkan empat busur
gunung api berbeda. Pemekaran kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh sehingga
memberikan kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk busur gunungapi
tengah samudera.
Tumbukan antar kerak, dimana kerak samudera menunjam di bawah kerak benua. Akibat
gesekan antar kerak tersebut terjadi peleburan batuan dan lelehan batuan ini bergerak ke permukaan
melalui rekahan kemudian membentuk busur gunungapi di tepi benua. Kerak benua menjauh satu
sama lain secara horizontal, sehingga menimbulkan rekahan atau patahan.
Patahan atau rekahan tersebut menjadi jalan ke permukaan lelehan batuan atau magma
sehingga membentuk busur gunungapi tengah benua atau banjir lava sepanjang rekahan. Penipisan
kerak samudera akibat pergerakan lempeng memberikan kesempatan bagi magma menerobos ke
dasar samudera, terobosan magma ini merupakan banjir lava yang membentuk deretan gunungapi
perisai. Penampang diagram yang memper lihatkan bagaimana gunungapi ter bentuk di permukaan
melalui kerak benua dan kerak samudera serta mekanisme peleburan batuan yang menghasilkan
busur gunungapi, busur gunungapi tengah samudera, busur gunungapi tengah benua dan busur
gunungapi dasar samudera. (Modifikasi dari Sigurdsson, 2000).
Di Indonesia (Jawa dan Sumatera) pembentukan gunungapi terjadi akibat tumbukan kerak
Samudera Hindia dengan kerak Benua Asia. Di Sumatra penunjaman lebih kuat dan dalam sehingga
bagian akresi muncul ke permukaan membentuk pulau-pulau, seperti Nias, Mentawai, dll.
(Modifikasi dari Katili, 1974).
PROSES TERJADINYA TSUNAMI
1. Gempa bumi yang berpusat di bawah Longsor bawah laut ini terjadi akibat adanya
laut tabrakan antara lempeng samudera dan lempeng
benua. Proses ini mengakibatkan terjadinya
palung laut dan pegunungan. Tsunami karena
longsoran bawah laut ini dikenal dengan nama
tsunamic submarine landslide.
Ciri-Ciri Tsunami
Kecepatan Tsunami
Gempa Tektonik
PROSES TERJADINYA GEMPA
BUMI Gempa tektonik merupakan gempa yang
terjadi akibat terbenturnya lempengan bumi
atau bergesernya lempengan bumi, hal ini
menimbulkan efek pada permukaan bumi
yang akhirnya menyebabkan gempa. Seperti
yang dijelaskan pada paragraf awal, gempa
tersebut paling umum terjadi dan bisa dimulai
dengan skala yang bermacam-macam mulai
dari skala rendah hingga yang sangat besar.
Gempa Vulkanik
Gempa Ekstraterestrial
Faktor Lainnya