Anda di halaman 1dari 3

Nama : Bagus Purwo Nugroho

NIM : 1808040028
Program Studi : Magister Pendidikan Fisika
Mata Ujian : Kepemimpinan Pendidikan
Hari / Tanggal : Rabu, 20 Januari 2021 Jam 19.00 – 21.00 WIB

1. Penjelasan secara teoritis mengenai EQ, IQ, dan SQ beserta


implementasi dalam memimpin organisasi
a. Dikutip dari pendapat Stephen R Covey, Emotional Quentient (EQ) yaitu
demensi kecerdasan emosional seseorang untuk mendapatkan relasi yang
baik dengan orang lain. EQ dapat juga di artikan sebagai kemampuan
mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan
memotivasi diri sendiri, serta kemampuan mengolah emosi dengan baik
pada diri sendiri & orang lain. Pemimpin yang mengerti akan kelemahan
dan kelebihannya, serta dapat mengelola emosi secara baik dapat
dikatakan sebagai pemimpin yang cerdas emosi. Selain itu pemimpin yang
cerdas emosi selalu dapat memanfaatkan kesempatan, optimis, serta
mampu membina hubungan baik dengan anggotanya.
b. Menurut Stephen R. Covey, IQ adalah kecerdasan manusia yang
berhubungan dengan mentalitas, yaitu kecerdasan untuk menganalisis,
berfikir, menentukan kausalitas, berfikir abstak, bahasa, visualisasi, dan
memahami sesuatu. Dalam arti yang lainnya IQ merupakan ukuran
kemampuan intelektual, analisis, logika, dan rasio berpikir seseorang.
Pemimpin yang cerdas secara intelektual tentunya mampu untuk
menghadapi tantangan zaman, menggunakan intelektualnya untuk
menganalisis setiap kejadian yang akan terjadi. Pemimpin tentu akan
sanggup untuk melakukan perencanaan dalam rangka mempersiapkan
organisasi yang dipimpin menjadi sebuah organisasi yang dapat terus
berkembang dan semakin maju.
c. Spritual Quotient (SQ) yaitu kemampuan seseorang untuk berhubungan
dengan Sang Khalik serta mmemberikan makna keberadaan dirinya.
Individu yang mempunyai SQ yang tinggi, mampu menyandarkan jiwa
sepenuhnya berdasarkan makna yang ia peroleh, dari sana ketenangan
hati akan muncul. Misal dalam praktiknya, kecerdasan intelegensi (IQ)
mampu menjelaskan bahwa KKN itu tidak baik, tetapi hanya dengan
kecerdasan spiritual (SQ) seseorang mampu mengendalikan (mengelola)
emosinya, sehingga emosi tidak mencari kepuasan dengan cara yang tidak
sehat (KKN). Tanda-Tanda SQ yang telah berkembang dengan baik pada
pemimpin diantaranya adalah mampu bersikap fleksibel, adaptif secara
spontan, dan aktif serta tingkat kesadaran diri yang tinggi.
Nama : Bagus Purwo Nugroho
NIM : 1808040028
Program Studi : Magister Pendidikan Fisika
Mata Ujian : Kepemimpinan Pendidikan
Hari / Tanggal : Rabu, 20 Januari 2021 Jam 19.00 – 21.00 WIB

2. Salah satu definisi dari tokoh visionary leadership Bert Nanus,


mendefinisikan visi sebagai masa depan yang realistis, kredibel, dan
menarik untuk sebuah organisasi.
a. Realistis (realistic): Visi harus didasarkan pada kenyataan agar bermakna
bagi organisasi / tim. Realistis yang dimaksud misalnya saja perlunya
mempertimbangkan parameter yang ada, seperti kendala sumber daya
anggaran, dukungan TI, dan potensi anggota tim. Pada saat yang sama,
sebuah visi juga idealis karena melukiskan gambaran masa depan yang
lebih baik dan menunjukkan bagaimana kita bisa menjadi jika kita semua
bekerja sama untuk aspirasi bersama.
b. Kredibel (credible): Visi harus dapat dipercaya agar relevan. Yang
terpenting, kepada karyawan atau anggota organisasi. Jika anggota
organisasi tidak menganggap visi tersebut kredibel, maka visi tidak akan
bermakna atau tidak memiliki tujuan yang berguna. Salah satu tujuan visi
adalah untuk menginspirasi orang-orang di dalam organisasi untuk
mencapai tingkat keunggulan, dan untuk memberikan tujuan dan arahan
bagi pekerjaan para karyawan tersebut. Visi yang tidak kredibel tidak akan
mencapai tujuan-tujuan ini.
c. Menarik (attractive): Jika sebuah visi akan menginspirasi dan memotivasi
orang-orang dalam organisasi, itu harus menarik. Orang pasti ingin menjadi
bagian dari masa depan yang diimpikan untuk organisasi.
Visi Individu : Menjadi pribadi beriman dan berbakti kepada orang tua serta
berguna bagi masyarakat.
Visi Saat Memimpin Sekolah : Mewujudkan warga sekolah yang taqwa,
unggul dan berbudaya (tanggul budaya).

3. Kepemimpinan transaksional memungkinkan pemimpin memotivasi dan


mempengaruhi bawahan dengan cara mempertukarkan reward dengan
kinerja tertentu. Artinya, dalam sebuah transaksi bawahan dijanjikan untuk
diberi reward bila bawahan mampu menyelesaikan tugasnya sesuai
dengan kesepakatan yang telah dibuat bersama.
Pelatih kepala atau manager dari seorang atlet olahraga adalah contoh
bagus dari kepemimpinan transaksional. Mereka memotivasi atlet untuk
menerapkan disiplin dalam latihan. Mereka menanamkan komitmen tingkat
Nama : Bagus Purwo Nugroho
NIM : 1808040028
Program Studi : Magister Pendidikan Fisika
Mata Ujian : Kepemimpinan Pendidikan
Hari / Tanggal : Rabu, 20 Januari 2021 Jam 19.00 – 21.00 WIB

tinggi untuk berusaha yang terbaik demi memenangkan hadiah. Jika


beberapa atlet tidak menunjukkan kemauan tinggi untuk maju, pelatih
mengabaikan dan tidak mengikutsertakan mereka dalam kompetisi
internasional. Contoh lain guru memberi siswa nilai untuk pekerjaan yang
diselesaikan.
Kelebihan :
 Imbalan bagi anggota yang termotivasi untuk mengikuti instruksi.
 Insentif dan penalti dijabarkan dengan jelas.
 Mudah bagi anggota untuk menyelesaikan tugas dengan benar
dengan mengikuti struktur dan prosedur.
Kekurangan :
 Mengesampingkan emosi atau nilai-nilai personal.
 Bisa terjadi eksploitasi anggota
 Ada kemungkinan anggota termotivasi hanya karena reward

Anda mungkin juga menyukai