2. Sebagian kaum
Muslimin yang 2. Ini merupakan bagian dari
tinggal dinegara permasalahan fatwa-fatwa
non muslim, yang hukum di dalamnya
mereka ingin berbeda-beda sesuai dengan
mengetahui hukum waktu dan tempat, situasi dan
boleh tidaknya kondisi. Maka tidak boleh
berkoalisi dalam diberlakukan keputusan hukum
pemilihan umum secara umum untuk semua
dan memberikan kasus yang terjadi. Di sebagian
hak suara kepada kondisi tidak diperkenankan
partai-partai non memberikan hak suara yaitu
muslim. Mereka apabila perkara tersebut tidak
mengatakan bahwa memberikan dampak yang
sebagian partai- signifikan terhadap kaum
partai tertentu akan Muslimin atau keberadaan
berkhidmah kepada kaum Muslimin tidak
ummat Islam berdampak pada mereka dalam
disana jika mereka hal pemberian hak suara,
memenangkan memilih mereka atau tidak
pemilu? memilih mereka hasilnya sama
. saja. Dan berlaku sama dalam
hukum ini jika pemberi suara
dengan mereka sama hasilnya;
yaitu prilaku jahat dan sikap
mereka kepada kaum Muslimin
sama. Akan tetapi terkadang
kemaslahatan Syari’at itu
mengarah dan menuntun untuk
memberikan hak suara karena
akan mengurangi kejahatan dan
meminimalisir keburukan,
sebagaimana jika salah satu
dari mereka para calon yang
non Muslim itu ada yang lebih
minim permusuhannya
terhadap ummat Islam dari
pada yang lainnya, sehingga
pemberian hak suara kaum
Muslimin berdampak dalam
pemilihan. Maka dalam kondisi
semacam ini dibolehkan
memberikan hak suara dan
tidak jadi masalah. Dan dalam
segala kondisi, maka hal
semacam ini merupakan
permasalahan ijtihadiyyah
yang berlandaskan kaidah
maslahah dan mafsadah
(kebaikan dan keburukan)
yang patut dibicarakan dengan
3. Apakah para pakar yang mengerti
Rasulullah tentang seluk beluk dan
sallallahu alaihi wa landasan-landasan perkara ini.
sallam 3. Siyasah -dengan kasroh
mempergunakan huruf sin- masdar dari ‘sasa al-
politik dalam amru siyasatan’ kalau
pemerintahan menunaikannya. Yaitu
secara umum atau melakukan sesuatu untuk
dalam mengatur kebaikannya. Dan kata
urusan ‘sawwashul qoum’ ketika
pemerintahan? menjadikannya urusan mereka.
Dikatakan ‘sawwasa fulan
amra bani fulan maksudnya
diberi tanggung jawab
mengaturnya. Dan mengatur
rakyat dengan aturan. Dan
seseorang mengatur urusan
manusia dimana pelakukan
tidak disebutkan kalau dia
menguasi urusannya. Silahkan
melihat ‘Lisanul Arab, (6/107).
Qomus Muhith, hal. 710.
Diriwayatkan Bukhori, 3455
dan Muslim, 1842 dari Abu
Hurairah radhiallahu anhu dari
Nabi sallallahu alaihi wa
sallam bersabda: َت بَنُو إِس َْرائِي َل ْ َكان
ُكلَّ َما هَلَكَ نَبِ ٌّي َخلَفَهُ نَبِ ٌّي، تَسُو ُسهُ ْم اأْل َ ْنبِيَا ُء
“Dahulu Bani Isroil diurusi
oleh para nabi. Setiap kali nabi
meninggal, diganti dengan nabi
(lain). Nawawi rahimahullah
mengatakan, “Kata
‘Tasusuhum Al-Anbiya’
maksudnya adalah mereka
menguasai urusannya
sebagaimana yang dilakukan
para gubernur dan pemimpin
terhadap rakyatnya. Dan
Siyasah adalah melakukan
sesuatu untuk
memperbaikinya.” Selesai Ibnu
Nujaim mengatakan, “Siyasah
adalah Hakim (penguasa)
melakukan sesuatu untuk
kemaslahatan yang dilihatnya.
Meskipun dia tidak
menginginkan hal itu sebagai
sebagian bukti. ‘Bahru Roiqq,
(5/11
3 Intan 2010112136 1. Jelaskan tiga 1. (1) melakukan jihad
Maharani macam jihad? terhadap musuh yang
tampak,yang menyerang kita
(QS 2:190-192), (2) melakukan
jihad terhadap musuh yang tidk
tampak,yaitu menjaga diri dari
gangguan setan (QS 2:208), (3)
melakukan jihad terhadap diri
sendiri yaitu hawa nafsu.
2. Jelaskan tiga
jenis nafsu menurut 2. : (1) nafsu al-muthmainnah
al-qur’an? yaitu nafsu yang tenang,yang
berkeinginan menyembah
Allah SWT (QS 89:27-30), (2)
nafsu lawwamah ialah nafsu
yang cenderung menyesali diri
sendiri,maksunya bila ia
berbuat kebaikan juga
menyesali kenapa ia tidak
berbuat kebaikan ia juga
menyesali kenapa ia tidak
berbuat lebih banyak,dan
apabila ia berbuat kejahatan ia
juga meyesali kenapa ia tidak
berbuat lebih banyak (QS
75:2), (3) nafsu amarah ialah
nafsu yang selalu mendorong
manusi berbuat dosa/kejahatan
atau kafir terhadap Allah SWT
(QS 12:53)
2. Beberapa tahun
belakangan ini, 2. Kasus kasus seperti ini
Indonesia terjadi karena lunturnya rasa
mengalami saling menghormati antara
berbagai masalah umat beragama. Terkadang
seperti konflik muncul karena orang
berkurangnya orang yang berbeda agama
Kerukunan umat saling mengejek dan
beragama, sebut menghina,menyatakan bahwa
saja contohnya agama mereka adalah yang
pembakaran paling benar,mengkafir-
Masjid, kafirkan orang dan perbuatan
pembakaran gereja, tak terpuji lainnya. Sebagai
dan bahkan warga negara tentunya kita
mungkin masih ada harus mengutamakan sikap
kasus lainnya yang toleransi dan tidak
luput dari media mengganggu ibadah umat
dan pemberitaan. agama lain,dengan begitu akan
Mengapa hal ini tercipta keamanan dan
bisa terjadi dan kerukunan umat beragama.
bagaimana kita
sebagai warga
negara bisa
mengurangi dan
mencegah kasus
tersebut terjadi
dalam kehidupan
bermasyarakat?
6 Mhd.Adib R 2000512020