GANDA
MODEL KOMPARTEMEN GANDA
MODEL KOMPARTEMEN
GANDA Saat distribusi awal terjadi
●
Menjelaskan kurva kadar plasma –waktu yang tidak
menurun secara linear sebagai suatu proses laju orde
kesatu setelah pemberian i.v cepat
●
Obat didistribusikan dengan laju reaksi yang tidak sama ●
Obat dilepaskan ke satu atau lebih kompartemen perifer
●
Jaringan yang memiliki aliran darah paling tinggi dapat (sekelompok jaringan dengan aliran darah lebih sedikit) tetapi
berkesetimbangan dengan kompartemen plasma mempunyai aliran darah dan afinitas yang sama terhadap obat
KOMPARTEMEN SENTRAL ●
Mengakibatkan adanya kurva log konsentrasi obat dalam
plasma –waktu NON LINEAR
●
Setelah terjadi kesetimbangan obat dalam jaringan perifer, kurva
mencerminkan eliminasi obat dalam tubuh mengikuti ORDE
SATU
MODEL KOMPARTEMEN GANDA
lanjutan
●
Obat yang larut lemak cendrung terkumpul dalam jaringan
lemak
●
Obat yang mengikat protein terkumpul dalam plasma
●
Obat yang terikat protein TIDAK AKAN BERDIFUSI ke
●
Dilakukan dengan menganggap semua proses
dalam jaringan laju pemindahan obat ke dalam atau luar
●
Obat juga dapat berikatan dengan protein jaringan dan kompartemen merupakan PROSES ORDE SATU
makromolekul-makromolekul lain seperti DNA dan melanin ●
Kurva kadar obat dalam plasma-waktu untuk
obat dengan model kompartemen ganda
digambarkan dengan menjumlahkan beberapa
proses laju orde ke satu
Tabel Aliran Darah ke Jaringan-jaringan
dalam Tubuh Manusia
JARINGAN Persen Berat Persen Curah Aliran Darah (ml/100g
Badan Jantung jaringan /menit)
Adrenal 0.02 1 550
Ginjal 0,4 24 450
Tiroid 0,04 2 400
Hati
Hepatik 2,0 5 20
Portal 20 75
Portal
Draines viscera 0,2 20 75
Jantung (basal) 0,4 4 70
Otak 2,0 15 55
Kulit 7,0 5 5
Otot (basal 40,0 15 3
Jaringan ikat 7,0 1 1
Lemak 15,0 1 1
MODEL KOMPARTEMEN DUA
TERBUKA
MODEL KOMPARTEMEN DUA TERBUKA
●
Obat terdistribusi ke dalam dua kompartemen ●
Pada kompartemen sentral setelah iv, konsentrasi obat
●
Kompartemen 1 Kompartemen sentral dalam plasma menurun secara cepat karena obat
●
Darah, cairan ekstra selular dan jaringan-jaringan dengan didistribusikan ke jaringan lain (jaringan dengan perfusi lambat)
perfusi tinggi FASE DISTRIBUSI
●
Kompartemen ini secara cepat terdifusi oleh obat ●
Pada suatu saat, obat mencapai kesetimbangan antara
●
Kompartemen 2 Kompartemen Jaringan kompartemen sentral dengan kompartemen jaringan.
●
Jaringan-jaringan yang berkesetimbangan secara lambat ●
Setelah kesetimbangan, hilangnya obat dari kompartemen
dengan obat sentral merupakan proses tunggal dari orde ke satu FASE
●
Dianggap obat dieliminasi dari kompartemen sentral ELIMINASI
Pada t = 0
●
Tidak ada obat dalam
kompartemen jaringan
●
Obat secara cepat dipindahkan ke kompartemen jaringan
●
Kadar dalam darah menurun secara cepat karena:
●
Eliminasi obat
●
Perpindahan obat ke luar kompartemen jaringan
●
Kadar obat dalam jaringan akhirnya mencapai puncak dan kemudian menurun
karena perbedaan konsentrasi antara kedua kompartemen yang kecil
Konsentrasi obat sebenarnya
Jika parameter –parameter model dapat dihitung dengan
ditentukan penambahan kompartemen ke
dalam model farmakokinetik
●
Kadar obat dalam kompartemen ●
Merupakan cara yang teliti untuk
jaringan dapat ditentukan menghitung jumlah keseluruhan obat yang
tertinggal di dalam tubuh pada setiap waktu
Fase distribusi
Konsentrasi dalam jaringan
bersifat hipotetik
●
dapat terjadi dalam beberapa menit atau jam,
bahkan hilang sama sekali jika cuplikan darah
diambil terlalu lama setelah pemberian obat
Hubungan Jumlah obat dan
konsentrasi obat dalam masing-
masing kompartemen
●
Sehingga
Cp = Dp/ Vp dan
Ct = Dt/ Vt
●
K12 dan K21 adalah tetapan laju
orde kesatu
dCp/dt = (K21.Dt/Vt) - (K12.Dp/Vp)
- (K.Dp/Vp)
●
Jumlah obat yang dipindahkan per satuan waktu dari kompartemen ke
kompartemen lainnya
●
Harga tidak dapat ditentukan dengan pengukuran langsung
●
Dp0 = dosis yang diberikan secara IV
t = waktu setelah pemberian dosis
a + b = K12 + K21 + K
●
●
a dan b adalah tetapan yang hanya bergantung
pada K12,K21, dan K
●
a = tetapan laju orde kesatu fase distribusi
Perubahan Konsentrasi Obat ●
b = tetapan laju orde kesatu fase eliminasi
Dalam Jaringan
Ct = Dp0/Vt [(K12/ (b-a)] e-at + [(K12/
(a-b)] e-bt a.b = k21.K
dCp/dt = (K21.Dt/Vt) - (K12.Dp/Vp)
- (K.Dp/Vp)
A = (D0 (α – K21)) / ( Vp (a-b))
●
Dapat diubah menjadi
●
A dan B intersep pada sumbu yg didapatkan
dengan metoda residual atau dengan komputer
B = ((D0 (K21-b)) / ((Vp (a-b))
Cp = A e-at + B e-bt
METODA RESIDUAL
feathering atau peeling
Waktu Cp
0,25 43
Metoda residual : 0,5 32
1,0 20
1,5 14
●
Suatu prosedur yang berguna untuk mencocokkan
suatu kurva dengan data percobaan suatu obat, yang 2,0 11
menunjukkan pentingnya suatu model kompartemen
ganda
4,0 6,5
8,0 2,8
12,0 1,21
Contoh Soal
16.0 0.52
●
Dari grafik, eliminasi dimulai dari waktu 4 3. Cari Kadar ekstrapolasi pada fase
jam. regresi t 4 jam – 16 jam distribusi (Cp’)
●
a = 2,7135 b = -0,2106
●
●
r = -0,999
y = bx + a
●
Caranya masukkan waktu (t) pada fase distribusi ke persamaan regresi yang didapat pada fase eliminasi
●
ln Cp = βt + B
●
Fase distribusi dari grafik didapat pada t (inget yang didapat masih berupa lnCp! jadi harus di antiln)
ln Cp = -0,2106t + 2,7135
t0,25 = -0,261(0,25) + 2,7135 = 2,64825
●
●
●
Sehingga
●
●
B = antiln a = 15,083
β = b = 0,2106 /jam
●
Jadi Cp’ 0,25 = antiln 2,64825 = 14,129 μg/ml
●
t0,5 = -0,261 (0,5) + 2,7135 = 2,583
●
Jadi Cp’ 0,5 = antiln 2.583 = 13,2368 μg/ml
●
t1 = -0,261 (1) + 2,7135 = 2,4525
●
Jadi Cp’ 1 = antiln 2,4525 = 11,6174 μg/ml
●
t1,5 = -0,261 (1,5) + 2,7135 = 2,322
●
Jadi Cp’ 1,5 = antiln 2,322 = 10,196 μg/ml
●
Jadi Cp’ 2 = antiln 2,71915 = 8,9486 μg/ml
1. Plot waktu (x) vs Kadar
(y) pada kertas semilog
*
Waktu Cp
0,25 43 *
0,5 32
1,0 20 *
1,5 14
*
2,0 11
*
4,0 6,5
8,0 2,8
12,0 1,21 *
16.0 0.52
●
Dari grafik, eliminasi dimulai dari waktu
4 jam. regresi t 4 jam – 16 jam 3. Cari Kadar ekstrapolasi pada fase
distribusi (Cp)
Regresi : t vs ln Cp
Log Cp = (b.t/2,3) + Log B
Log B = Log Cp - (β.t/2,3)
●
= log 6,5 - (b.4/2,3) = 0,81 – (4b/2,3)
●
= log 2,8 – (b.8/2,3) = 0,45 – (8b/2,3)
●
0,81 – (4b/2,3) = 0,45 – (8b/2,3)
●
(0,81-0,45) x 2,3 = 4b – 8b
●
4b = - 0,828 b = -0,21
●
Caranya masukkan waktu (t) pada fase distribusi ke persamaan
regresi yang didapat pada fase eliminasi
Log B = Log Cp – (b.t/2,3) ●
Log Cp’ = - 0,21/ 2,3 (t) + log 15,07
●
Log Cp’ 0,25 = (-0,21/2,3 x 0,25) + 1,1781 = 1,155 Cp’ 0,25 =
14,30
●
Log Cp’ 0,5 = (-0,21/2,3 x 0,5) + 1,179 = 11.32 Cp’ 0,5 = 13,57
●
Log Cp’ 1 = (-0,21/2,3 x 1) + 1,179 = 1,087 Cp’ 1 = 12,21
Log Cp’ 1,5 = (-0,21/2,3 x 1,5) + 1,179 = 1,041 Cp’ 1,5 = 10,99
Log B = 0,81 – (-0,21 x 4)/ 2,3)
●
●
●
Log Cp’ 2,0 = (-0,21/2,3 x 2,0) + 1,179 = 0,996 Cp’ 2 = 9,90
●
Log B = 1,1781 - B = 15,07 ●
Satuan Cp = μg/ml
Plot waktu (x) vs Kadar
*
ekstrapolasi (y) pada kertas
semilog *
*
11.0128 3.01 ●
1,458 + 0,109α = 1,266 + 0,217α
2,0 11 ●
0,109α = 0,192 a = 1,77
9.9128 1.10
4,0 6,5
8,0 2,8
12,0 1,21 Log A = Log Cr + (α.t/2,303)
16.0 0.52
●
Log A = Log 28,70 + (0,25 x 1.77)/2,3)
●
Log A = 1,458 + 0,1992 = 1,650
●
A = 44,68
K21 = Ab + Ba / (A + B)
●
= 0,289
VOLUME DISTRIBUSI
Volume distribusi
Vp = D0/ Cp0
●
Pada waktu nol (t=0) semua obat dalam tubuh berada dalam
kompartemen sentral
VOLUME KOMPARTEMEN
SENTRAL (Vp) Cp = A e-at + B e-bt
●
Pada t = 0, e0 = 1 maka
C p0 = A + B
●
Berguna untuk menggambarkan perubahan konsentrasi obat.
●
Vp berguna dalam penentuan klirens obat ●
Vp ditentukan dengan mengukur A dan B setelah mencocokkan
●
Karena kompartemen sentral umumnya merupakan kompartemen kurva
yang diambil sebagai kompartemen cuplikan.
●
Besaran Vp memberikan petunjuk adanya distribusi obat dalam
cairan tubuh.
●
●
Ditentukan dari :
Dosis
Vp = D0/ (A+B)
●
Konsentrasi obat dalam plasma
Volume Kompartemen Sentral
●
Dapat dihitung dari [AUC]0∞ dengan cara yang sama dengan perhitungan volume
distribusi dalam kompartemen satu
Vp = D0/ K.[AUC]0∞
Volume Distribusi pada Keadaan Tunak
Keadaan Tunak
Dt = K12. Cp. Vp/ K21
●
Ketika laju obat yang masuk ke dalam kompartemen jaringan dari
kompartemen sentral adalah sama dengan laju obat yang keluar
dari kompartemen jaringan ke dalam kompartemen sentral
●
∑total obat dalam tubuh pada keadaan tunak adalah ∑ obat dalam
kompartemen jaringan (Dt) DAN ∑obat dalam kompartemen sentral (Dp)
●
Volume distribusi pada keadaan tunak (Vd)ss dihitung dengan
membagi ∑ total obat dalam tubuh dengan konsentrasi obat dalam
Dt.K21 = Dp.K12 kompartemen sentral pada keadaan tunak
●
Oleh karena jumlah obat dalam kompartemen sentral (Dp)
sama dengan Vp.Cp maka dengan subsitusi Dp didapatkan :
(Vd)ss = (Dp + Dt)/ Cp
Dt = K12.Dp/ K21
Volume Distribusi pada Keadaan Tunak
●
Dengan mensubsitusi Dt.K21 = Dp.K12 ke Dt = K12.
Cp. Vp/ K21, akan didapatkan Vdss merupakan :
●
Jika disederhanakan menjadi
●
Fungsi dari tetapan transfer K12 dan
K21 yang menyatakan tetapan laju
Vdss = Vp + (K12/K21).Vp obat masuk dan tetapan laju obat
keluar dari kompartemen jaringan
●
Digunakan dalam praktek
●
Dalam praktek digunakan untuk menghitung
Vdss
Volume Distribusi yang
Diekstrapolasikan
●
Dihitung dengan persamaan
(Vd)eksp = D0/ B
●
B = intersep y yang diperoleh dengan ekstrapilaso fase b dari kurva kadar dalam plasma ke sumbu y
●
Karena intersep y adalah suatu tetapan hibrida dimana :
●
B = ((D0 (K21-b)) / ((Vp (a-b), maka
●
Persamaan ini menunjukkan bahwa suatu perubahan dalam distribusi obat, yang teramati
dengan adanya perubahan dalam harga Vp akan mencerminkan perubahan Vd eksp
Volume Distribusi Dengan Area
(Vd)β = Klirens/ b
●
Dengan mensubsitusi Kvp untuk lirens, maka didapatkan
(Vd)β = K.Vp/ b
MAKNA VOLUME DISTRIBUSI
Vdβ Vp
●
DIPENGARUHI oleh
●
Merupakan volume kompartemen sentral
Keseluruhan laju eliminasi (perubahan K), DAN
Berguna dalam perhitungan klirens obat
●
●
●
Perubahan jumlah klirens total obat dari tubuh
●
Setelah obat didistribusikan, ∑ obat dalam tubuh selama distribusi dari
fase b, dihitung dengan menggunalan Vdβ
●
Vdeksp > Vdβ, Vp
●
TIDAK DIPENGARUHI perubahan eliminasi obat
●
Mencerminkan perubahan volume distribusi yang
sebenarnya dan TIDAK berubah sehubungan dengan fungsi
ginjal
MAKNA VOLUME DISTRIBUSI
●
Kenaikan 40% dalam AUC dari subjek dengan CHF diimbangi
●
AUC rata-rata untuk penderita CHF 40% lebih tinggi
dengan penurunan 40% tetapan eliminasi
adri subjek normal ●
Sehingga , karena dosis yang sama, Vdβ tidak akan berubah
●
Tetapan eliminasi b, 40% lebih kecil pada penderita kecuali kalau kenaiak AUC TIDAK disertai dengan perubahan
CHF tetapan eliminasi b
●
Vdβ kedua kelompok sama. ●
Dari persamaan (Vd)β = Klirens/ b, klirens obat pada penderita
●
Vd tidak berubah walaupun penderita dalamkeadaan CHF berkurang 40% sebagai akibat menurunnya tetapan eliminasi
b, kemungkinan sehubungan dengan penurunan aliran darah ginjal
oedem, juga tidak ada perubahan dalam Vp atau (Vd)β akibat menurunnya curah jantung pada CHF
MAKNA VOLUME DISTRIBUSI
●
diperhitungkan dari K, b dan Vp’
●
Perubahan keadaan penyakit mungkin tidak ●
Kesalahan dalam mencocokkan dengan mudah
mengakibatkan perbedaan parameter farmakokinatik
terbawa ke hal yang lain jika dihitung dengan metode
●
Perubahan parameter farmakokinatik tidak harus
komputer
selalu dikaitkan dengan perubahan fisiologi tanpa ●
K12 dan k21 sering berfluktuasi sehubungan dengan
mempertimbangkan secara cermat dalam cara
berkurangnya kesesuaian dan perbedaan percobaan
mencocokkan kurva dan perbedaan antar subjek yang dapat mempengaruhi parameter-parameter lain.
Obat Dalam Kompartemen Jaringan
●
tidak menentukan Vt
●
HANYALAH suatu volume konseptual ●
Berguna untuk menetukan aktivitas farmakologik
●
TIDAK menyatakan volume anatomik yang berkorelasi erat dengan kurva kadar obat dalam
jaringan-waktu
sebenarnya
●
Dapat dihitung dari tetapan laju transfer dan Vp
●
Tetapan Laju Eliminasi (K) menyatakan eliminasi obat dari seluruh
tubuh setelah obat yang berdifusi mengalami kesetimbangan
Sehingga,
b berguna dalam
●
perhitungan t ½ dan
●
pengaturan dosis ganda
MODEL KOMPARTEMEN
TIGA TERBUKA
MODEL KOMPARTEMEN TIGA
●
yang terdiri dari jaringan yang rendah perfusinya seperti tulang
dan lemak
●
Mungkin juga memerankan ikatan obat yang kuat dalam
jaringan tersebut
Model Kompartemen Tiga
●
Persamaan diferensial yang menggambarkan laju
aliran obat ke dalam dan ke luar kompartemen sentral
●
A, B, dan C adalah intersep y dari garis ekstrapolasi
untuk kompartemen sentral, kompartemen jaringan
dan kompartemen jaringan dalam
●
a, b, dan c adalah tetapan laju order kesatu untuk
kompartemen sentral, jaringan dan jaringan dalam
Model Kompartemen Tiga
VOLUME KOMPARTEMEN
SENTRAL
Vp = D0 / (A + B + C)