SKIZOFRENIA, KEPATUHAN PASIEN MINUM Apa itu Skizofrenia?
Mengapa Penderita Ganguan Jiwa Harus Minum
OBAT DAN PERAN KELUARGA DALAM Obat? MENANGANI KEKAMBUHAN Skizofrenia adalah suatu penyakit yang mempengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya pikiran, emosi, gerakan dan 1. Penderita umumnya merasa tidak memiliki Di Lingkungan Kamasan, Kelurahan Monjok perilaku yang aneh dan terganggu. Sering kali diikuti dengan masalah atau sakit. Kota Mataram delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa 2. Untuk memacu atau menghambat fungsi mental ada rangsang panca indra) Videbeck, 2008). yang terganggu. 3. Memperbaiki kondisi penderita. Gejala Skizofrenia :
1. Halusinasi, yaitu persepsi sensori yang salah
atau pengalaman persepsi yang tidak terjadi dalam realitas 2. Waham, yaitu keyakinan yang salah dan dipertahankan yang tidak memiliki dasar dalam realitas 3. peniruan gerakan dan gestur orang lain yang diamati klien 4. verbalisasi yang terus menerus saat individu Mengapa Penderita Ganguan Jiwa Sering Tidak melompat dari satu topik ke topik lain, Teratur Minum Obat? Oleh membicarakan satu topik atau gagasan dan Kelompok 16 menolak untuk mengubah topik tersebut 1. Tidak menyadari kalau sakit. 5. perasaan tidak peduli terhadap individu, aktivitas, dan peristiwa 2. Merasa bosan dengan pengobatan karena 6. kecenderungan berbicara sangat sedikit membutuhkan waktu yang lama. 7. Afek datar, yaitu tidak ada ekspresi wajah 3. Adanya efek samping dari pengobatan. STIKES YARSI MATARAM 8. merasa tidak senang atau tidak gembira dalam 4. Tidak nyaman terhadap jumlah dan dosis obat. PROGRAM PROFESI NERS menjalani hidup,aktivitas, atau hubungan 9. Tidak adanya keinginan, ambisi, atau dorongan 5. Lupa minum obat. 2020/2021 untuk bertindak atau melakukan tugas-tugas 6. Tidak mendapat dukungan dari keluarga. (Videback,2008) 7. Sikap negatif terhadap pengobatan (berhenti pengobatan medis karena melakukan pengobatan tradisional atau alternatif) Hal-hal yang Perlu Diketahui Oleh Keluarga dalam apabila menunjukkan kondisi yang 4. Mengajak ikut aktif dan berperan serta dalam Perawatan Skozofrenia : membahayakan. kegiatan masyarakat, misalnya : pengajian, 1. Pasien yang mengalami gangguan jiwa adalah kerja bakti dll manusia yang sama dengan orang lainnya; 5. Berikan pujian, umpan balik atau dukungan mempunyai martabat dan memerlukan untuk ketrampilan sosial yang dapat dilakukan perlakuan manusiawi pasien. 2. Pasien yang mengalami gangguan jiwa 6. Mengontrol kepatuhan minumobat secara benar mungkin dapat kembali ke masyarakat dan sesuai dengan resep dokter jika klien malas berperan dengan optimal apabila mendapatkan minum obat, anjurkan untuk minum obat secara dukungan yang memadai dari seluruh unsur halus dan empati. masyarakat. Pasien gangguan jiwa bukan berarti 7. Hindari tindakan paksa yang menimbulkan tidak dapat“sembuh” trauma bagi pasien. 3. Pasien dengan gangguan jiwa tidak dapat Penyebab Kekambuhan : 8. Kontrol suasana lingkungan / pembicaraan yang dikatakan “sembuh” secara utuh, tetapi dapat memancing terjadinya marah 1. Tidak teratur minum obat, pemakaian obat memerlukan bimbingan dan dukungan penuh 9. Mengenali tanda – tanda yang muncul sebagai neuroleptik yang lama dapat menyebabkan dari orang lain (dan keluarga) gejala kekambuhan efeksamping “tardive dyskinesia” (gerakan 4. Hindari memberikan kritik dan tekanan yang 10. Segera control ke dokter/RS jika muncul tidak terkontrol) berlebihan, pengasingan dari keluarga terhadap perubahan perilaku yang menyimpang atau obat 2. Lingkungan dengan stressor tinggi pasien merupakan salah satu stresor pada pasien habis. 3. Keluarga dengan ekspresi emosi yang tinggi skizofrenia. 4. Kurangnya aktivitas dan latihan serta suplai 5. Pasien memerlukan pemenuhan kebutuhan nutrisi aktivitas sehari-hari seperti makan,minum dan berpakaian serta kebersihan diri dengan Perawatan Penderita di Rumah : optimal. Keluarga berperan untuk membantu “Hindari stigma buruk terhadap ODGJ, beri pemenuhan kebutuhan ini sesuai tahap-tahap 1. Memberikan kegiatan/ kesibukan dengan mereka cinta, kasih sayang dan dukungan” kemandirian pasien. membuatkan jadwal sehari – hari 6. Berilah peran secukupnya pada pasien sesuai 2. Selalu menemani dan tidak membiarkan dengan tingkat kemampuan yang dimiliki. penderitas endiri dalam melakukan suatu "Ma’anzalallahu daa an, illa anzala lahu syifaan, "Allah Pemberian peran yang sesuai dapat kegiatan, misalnya : makan bersama, bekerja tidak akan menurunkan satu penyakit kecuali Allah meningkatkan harga diri pasien. bersama, bepergian dll. turunkan juga obatnya (HR. Bukhori)". 7. Berilah motivasi pada pasien sesuai dengan 3. Memint akeluarga atau teman untuk menyapa kebutuhan (tidak dibuat-buat) dalam rangka klien, jika klien mulai menyendiri atau meningkatkan moral dan harga diri. berbicara sendiri 8. Penuhi kebutuhan obat pasien, jangan sampai putus obat dan segera rujuk ke rumah sakit jiwa