Anda di halaman 1dari 11

RESUME MAKALAH ILMU MANAJEMEN

Manajemen Perencanaan, Manajemen Strategi, dan Manajemen Sumber


Daya Manusia.

A. MANAJEMEN PERENCANAAN
Perencanaan merupakan sebuah fungsi fundamental dan primer daripada
manajemen. Louis A. Allen mengatakan; Planning is deciding in advance
what is to be done. Jadi perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan
untuk mencapai hasil yang diinginkan. Perencanaan dapat dianggap sebagai
suatu kumpulan keputusan-keputusan, dalam hubungan mana perencanaan
tersebut dianggap sebagai tindakan untuk masa yang akan datang dengan
jalan membuat keputusan-keputusan sekarang. Sebelum melaksanakan
aktivitas terlebih dahulu manajer memutuskan tentang apa yang harus
dilaksanakan, bagaimana melakukannya, kapan dilakukan, dan siapa yang
melakukannya.
Pada umumnya, suatu rencana yang baik berisikan atau memuat enam
unsur, yaitu; the what, the why, the where, the when, the who, dan the how.
Perencanaan yang baik tentunya perlu dirumuskan. Perencanaan yang baik
paling tidak memiliki berbagai persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu

1. Faktual atau realistis.

2. Logis dan rasional.

3. Fleksibel.

4. Komitmen (sepakat mencapai suatu tujuan organisasi).

5. Komprehensif.

Fungsi perencanaan dalam manajemen. Robbins dan Coulter (2002) menjelaskan


bahwa paling tidak ada empat fungsi dari perencanaan, yaitu perencanaan

1
berfungsi; 1) sebagai arahan, 2) perencanaan meminimalkan dampak dari
perubahan, 3) perencanaan meminimalkan pemborosan dan kesia-siaan, serta 4)
perencanaan menetapkan standar dalam pengawasan kualitas.

B. MANAJEMEN STRATEGI

1. Strategi Integrasi
Strategi integrasi ke depan, integrasi ke belakang dan integrasi
horizontal secara kolektif disebut sebagai strategi strategi integrasi
vertikal. Strategi-strategi vertikal memungkinkan sebuah perusahaan
memperloleh kendali atas distributor, pemasok dan pesaing.
2. Strategi Intensif
Penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk
disebut sebagai strategi-strategi intensif, sebab hal-hal tersbut
mengharuskan adanya upaya-upaya intensif jika posisi kompetitif
sebuah perusahaan dengan produk yang ada saat ini ingin membaik
3. Strategi Diversifikasi
Sebagian besar perusahaan memilih strategi diversifikasi yang
terkait untuk memanfaatkan sinergi-sinergi berikut:
1) Mentransfer keahlian yang bernilai secara kompetitif, tips
dan trik teknologis atau kapabilitas lain dari satu bisnis ke
bisnis yang lain.
2) Memadukan aktivitas-aktivitas terkait dari bisnis yang
terpisah ke dalam satu operasi tunggal untuk mencapai
biaya yang lebih rendah.
3) Memanfaatkan nama merek yang sudah dikenal luas.
4) Kerja sama lintas bisnis untuk menciptakan kekuatan dan
kapabilitas sumber daya yang bernilai secara kompetitif.

Menurut Tjiptono (2002), di dalam suatu organisasi terdapat 3


level strategi, yaitu:

2
a. Strategi level korporasi, dirumuskan oleh manajemen puncak yang
mengatur kegiatan dan operasi organisasi yang memiliki lini atau
bisnis lebih dari Satu
b. Strategi level unit bisnis, lebih diarahkan pada pengelolaan
kegiatan dan operasi suatu bisnis tertentu
c. Strategi level fungsional, strategi dalam kerangka fungsi-fungsi
manajemen yang dapat mendukung strategi level unit bisnis
4. Strategi Kompetitif
Robert Grant menyatakan definisi keunggulan bersaing bahwa
ketika dua perusahaan bersaing (pada pasar dan pelanggan yang sama),
satu perusahaan memiliki keunggulan bersaing atas perusahaan lainnya
terjadi ketika perusahaan tersebut mendapatkan tingkat keuntungan
dan memiliki potensi mendapatkan laba lebih tinggi.
Husein Umar menyatakan bahwa Strategi Bersaing adalah
perumusan untuk meningkatkan daya saing perusahaan di mata
pelanggan atau calon pelanggan. Strategi bersaing memberikan
keunggulan sehingga membedakannya dengan perusahaan lain dan
menimbulkan persaingan sehat dengan pelanggan tersegmentasi.

C. Managemen Sumber Daya Manusia


Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah suatu bidang
manajemen khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam
organisasi perusahaan. Unsur MSDM adalah manusia yng merupakan
tenaga kerja pada perusahaan.
MSDM adalah bagian dari manajemen, karena itu teori-teori
manajemen umum menjadi dasar pembahasannya. MSDM ini lebih
menfokuskan pembahasan mengenai pengaturan peranan manusia dalam
mewujudkan tujuan yang optimal. Pengaturan itu meliputi masalah
perencanaan ( human resource planning ), pengorganisasian, pengarahan,
pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, penginterasiam,

3
pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian tenaga kerja untuk
membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Fungsi MSDM terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian, pengadaan,, pengembangan kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian.
Tujuannya ialah agar perusahaan mendapatkan rentabilitas laba yang lebih
besar dari 0% tingkat bunga bank. Karyawan bertujuan mendapatkan
kepuasaan dari pekerjaannya. Masyarakat bertujuan memperoleh barang
atau jasa yang baik dengan harga yang wajar dan selalu tersedia di pasar,
sedang pemerintah mengharapkan selalu mendapatkan pajak

Secara garis besar proses manajemen SDM dibagi ke dalam lima bagian
fungsi utama yang terdiri dari:

1. Human resource planning. Merencanakan kebutuhan dan pemanfaatan


sumber daya manusia bagi perusahaan.
2. Personnel procurement. Mencari dan mendapatkan sumber daya manusia
termasuk didalamnya rekrutmen, seleksi, dan penempatan serta kontrak
tenaga kerja.
3. Personnel development. Mengembangkan sumber daya manusia termasuk di
dalamnya program orientasi tenaga kerja, pendidikan, dan Pelatihan.
4. Personnel maintenance. Memelihara sumber daya manusia, termasuk di
dalamnya pemberian penghargaan, insentif, jaminan kesehatan, dan
keselamatan tenaga kerja dan lain sebagainya.
5. Personnel utilization. Memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber daya
manusia, termasuk didalamnya promosi, demosi, transfer, dan juga separasi.

Human resource planning

4
Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah Strategis untuk mendapatkan
dan memelihara kualifikasi sumber daya manusia yang diperlukan bagi organisasi
perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Sebuah perusahaan telah memiliki
sumber daya manusia yang memadai dan andal namun perusahaan juga perlu
memastikan akan kepeliharaan dan ketersediaan di masa yang akan datang.

Paling tidak, ada beberapa langkah strategis sehubungan dengan


perencanaan sumber daya manusia langkah-langkah tersebut sebagaimana
dijelaskan oleh Cesto Husted dan Douglas adalah sebagai berikut:

Langkah Pertama. Representasi dan refleksi dari rencana strategis perusahaan


perencanaan SDM sudah sudah semestinya merupakan representasi dan refleksi
dari keseluruhan rencana strategis perusahaan. Artinya, kualifikasi SDM yang
nantinya dirumuskan sudah semestinya memenuhi kriteria sebagaimana yang
disyaratkan dalam perencanaan strategi perusahaan secara keseluruhan, serta
terintegritas dengan bagian-bagian perusahaan lainnya seperti bagian produksi,
pemasaran, dan lain sebagainya.

Langkah kedua. Kualifikasi tugas yang akan di emban oleh tenaga kerja. Pada
tahap ini, Ada tiga hal yang biasanya dilakukan yaitu analisa kerja atau lebih
dikenal dengan analisis jabatan (Job Analysis) deskripsi kerja (Job Description)
dan spesifikasi kerja atau lebih dikenal dengan spesifikasi jabatan (Job
Specification).

Langkah ketiga. Analisa ketersediaan tenaga kerja. Langkah ini merupakan


sebuah perkiraan tentang jumlah tenaga kerja beserta kualifikasinya yang ada dan
diperlukan bagi perencanaan perusahaan di masa yang akan datang. Termasuk di
dalam langkah ini adalah beberapa jumlah tenaga kerja yang dipromosikan,
ditranfer, dan lain sebagainya.

Pada Langkah ini, Berdasarkan evaluasi kegiatan perusahaan pada periode


sebelumnya dan rencana perusahaan untuk periode berikutnya, maka perusahaan
menganalisa, Apakah ketersediaan tenaga kerja yang dimiliki perusahaan

5
mencukupi untuk memenuhi tuntutan kebutuhan perusahaan dimasa yang akan
datang ataukah tidak.

Langkah Keempat. Melakukan tindak inisiatif. Analisa terhadap ketersediaan


tenaga kerja yang ada di dalam perusahaan dan keperluan nya bagi manusia yang
akan datang membawa kepada kesimpulan:

(1) Sekiranya tenaga kerja yang ada sudah memadai bagi operasionalisasi
perusahaan dimasa yang akan datang, maka tidak perlu ada tindakan inisiatif
yang dilakukan seperti rekrutmen, trafer dan lain sebagainya.
(2) Sekiranya tenaga kerja yang tersedia perlu dilakukan perombakan, maka
barangkali perlu dilakukan rasionalisasi, perekrutan, dan lain sebagainya.

Langkah kelima. Evaluasi dan modifikasi tindakan. Langkah keempat yang


dilakukan tentunya akan senantiasa berubah di masa ke masa. Sehingga perlu
senantiasa dilakukan evaluasi terhadap perencanaan sumber daya manusia
disesuaikan dengan perencanaan strategis perusahaan. Manajemen adalah proses
yang terus menerus dan berkelanjutan. Karena itu, apa yang telah direncanakan
dalam manajemen sumber daya manusia juga harus senantiasa dievaluasi dan
dilakukan tindakan korektif sekiranya ada ketidak sesuaian atau terjadi perubaan
seiring dengan pekembangan yang terjadi di perusahaan.

Personnel procurement

Perencanaan sumber daya manusia dibuat maka langkah selanjutnya dalam


pelaksanaannya adalah penyediaan sumber daya manusia atau penyediaan tenaga
kerja. Adanya beberapa aktivitas yang masuk dalam kategori penyediaan tenaga
kerja ini, diantaranya adalah proses rekrutmen seleksi dan penempatan tenaga
kerja.

Rekrutmen adalah Upaya perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja


yang diperlukan sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan dalam
perencanaan tenaga kerja. rekrutment dapat dilakukan melalui pemasangan iklan

6
dalam media massa, pengajuan permohonan pada institusi institusi pendidikan,
dan lain-lain. Jenis rekrutmen yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu
rekrutmen internal dan rekrutmen eksternal.

Seleksi adalah upaya untuk memperoleh tenaga kerja yang memenuhi


syarat kualifikasi dari sekian banyak pendaftar atau calon tenaga kerja yang
dimiliki oleh perusahaan dari proses rekrutmen sebelumnya. Paling tidak ada
beberapa hal yang biasanya dilakukan perusahaan yang terkait dengan proses
seleksi yaitu seleksi administrasi seleksi kualifikasi dan seleksi sikap dan perilaku.

Penempatan adalah proses pemilihan tenaga kerja yang disesuaikan


dengan kualifikasi yang dipersyaratkan serta menempatkan pada tugas yang telah
ditetapkan. Perlu digarisbawahi bahwa adaptasi merupakan hal yang alami yang
untuk dilakukan oleh tenaga kerja manapun di perusahaan manapun. Oleh karena,
itu perusahaan perlu benar-benar memastikan bahwa tenaga kerja yang baru
direkrut nya benar-benar siap untuk bergabung dengan perusahaan, tidak saja
dilihat dari sisi kualifikasinya,akan tetapi juga dari kesiapannya untuk bekerja
secara tim.

Personnel development

Pengembangan sumber daya manusia merupakan langkah lanjutan dari


proses penyediaan tenaga kerja yang pada dasarnya bertujuan untuk memastikan
dan memelihara tenaga kerja yang tersedia tetap memenuhi kualifikasi yang
dipersyaratkan, sehingga selaras dengan perencanaan strategis perusahaan serta
tujuan perusahaan dapat tercapai sebagaimana yang direncanakan.

Tenaga kerja yang baru, program pengembangan ini biasanya diakomodasi


melalui program orientasi perusahaan, dimana dalam program ini tenaga kerja
diperkenalkan pada lingkungan kerja perusahaanbaik secara internal maupun
eksternal perusahaan. Juga di dalamnya pengenalan tenaga kerja dengan tenaga
kerja lainnya sehingga proses kerja secara tim bisa dibentuk sejak awal.

7
Personnel maintenance

Pemeliharaan tenaga kerja sangat urgen dalam perkembangan perusahaan


itu sendiri. tenaga kerja sudah memberikan kinerja yang terbaik bertujuan demi
efektivitas, produktivitas, dan efesisensinya. Hal itu menjadikan perusaahan tidak
mengulang kembali awal proses perincian, mengambilan dan penetapan dtenaga
kerja dan akan menjadikan tujuan perusahaan akan segera diraih.

Besar bentuk pemeliharaan tenaga kerja yang dapat dilakukan oleh


perusahaan adalah berupa program pemberian kompensasi dan
benefit.Kompensasi adalah penghargaan yang diberikan perusahaan sebagai
balasan atas prestasi kerja yang diberikan oleh tenaga kerja. benefit adalah
penghargaan selain kompensasi yang diprogramkan bagi tenaga kerja dengan
tujuan agar kebutuhan tenaga kerja tetap dapat terpelihara sehingga tenaga kerja
Dapat tetap memberikan kinerja yang terbaik bagi perusahaan.

Personnel Utilization

Perusahaan biasanya melakukan beberapa program untuk tetap


memastikan tenaga kerjanya senantiasa sesuai dengan perencanaan strategi
perusahaan. Program tersebut adalah promosi, demosi, transfer, ataupun separasi.

Promosi adalah proses pemindahan tenaga kerja ke posisi yang lebih


tinggi secara struktural dalam organisasi perusahaan. Dalam bahasa populernya
biasanya dikenal dengan istilah “naik pangkat” atau “naik jabatan” dan
sebagainya.Ada pula yang dinamakan dengan demosi atau penurunan tenaga kerja
kepada Bagian kerja yang lebih rendah yang biasanya disebabkan karena adanya
penurunan kualitas tenaga kerja dalam pekerjaannya.

Tranfer merupakan upaya untuk memindahkan tenaga kerja ke bagian


yang lain yang diharapkan tenaga kerja tersebut bisa lebih produktif Setelah
mengalami proses pemindahan. Terakhir, Separasi merupakan upaya perusahaan
untuk melakukan pemindahan lingkungan kerja tertentu dari tenaga kerja ke

8
lingkungan yang lain. Separasi biasanya dilakukan sekiranya terdapat konflik atau
masalah yang timbul dari tenaga kerja. Separasi bertujuan utnuk menimalkan dan
mengoptimalkan bahkan menghilangkan konflik tersebut sehingga tidak ada
gangguan dan halangan dalam melakukan kerja di perusahaan.

Strategi Manajemen

Manajemen strategi merupakan rangkaian dua kata yang terdiri dari kata “
Manajamen” dan “Strategi” yang masing-masing memiliki pengertan tersendiri.
Manjamen sendiri telah dibahas sebelumnya yakni berkaitan dengan fungs-fungsi
manajmen yaitu: perencanaan, penerapan, dan pengawasan

Menurut Chandler ( 1962), strategi merupakan alat untuk mencapai tujun


perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tidak lanjut
serta prioritas alokasi sumber daya.

Dengan menggunakan Manajemn Strategik sebagai suatu kerangka kerja


( frame work) untuk menyelesaikan setiap masalah starategis di dalam
perusahaan, terutama yang berkaitan dengan persaingan, maka para manajer
diajak untuk berpikir lebih kreatif atau berpikir scara strategic. Pemecahan
masalah dengan menghasilkan dan mempertmbangkan lebih banyak alternative
yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu
hasil yang menguntngkan.

Maka dari itu dari tujuan manajemen strategi memiliki banyak manfaat yang
diperoleh organisasi, yaitu:

a. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju


b. Membantu organisasi beradaptas pada perubahan-perubahan yang terjadi
c. Membuat organisasi menjadi lebih efektif
d. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam
lingkungan yang semakin beresiko
e. Aktifitas pembuatan strategi akan memprtinggi kemampuan perusahaan
untuk mencegah munculnya masalah di masa dating

9
f. Keterlibatan karyawan dalam dalam pembuatan strategi akan lebih
memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya
g. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi
h. Keenggaan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.

Jenis-Jenis Strategi

Strategi Integrasi

Strategi integrasi ke depan, integrasi ke belakang dan integrasi horizontal


secara kolektif disebut sebagai strategi strategi integrasi vertikal. Strategi-strategi
vertikal memungkinkan sebuah perusahaan memperloleh kendali atas distributor,
pemasok dan pesaing.

Strategi Intensif

Penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk disebut sebagai


strategi-strategi intensif, sebab hal-hal tersbut mengharuskan adanya upaya-upaya
intensif jika posisi kompetitif sebuah perusahaan dengan produk yang ada saat ini
ingin membaik

Strategi Diversifikasi

Sebagian besar perusahaan memilih strategi diversifikasi yang terkait


untuk memanfaatkan sinergi-sinergi berikut:

5) Mentransfer keahlian yang bernilai secara kompetitif, tips


dan trik teknologis atau kapabilitas lain dari satu bisnis ke
bisnis yang lain.
6) Memadukan aktivitas-aktivitas terkait dari bisnis yang
terpisah ke dalam satu operasi tunggal untuk mencapai
biaya yang lebih rendah.
7) Memanfaatkan nama merek yang sudah dikenal luas.

10
8) Kerja sama lintas bisnis untuk menciptakan kekuatan dan
kapabilitas sumber daya yang bernilai secara kompetitif.
Menurut Tjiptono (2002), di dalam suatu organisasi terdapat 3 level
strategi, yaitu:
d. Strategi level korporasi, dirumuskan oleh manajemen puncak yang
mengatur kegiatan dan operasi organisasi yang memiliki lini atau
bisnis lebih dari Satu
e. Strategi level unit bisnis, lebih diarahkan pada pengelolaan
kegiatan dan operasi suatu bisnis tertentu
f. Strategi level fungsional, strategi dalam kerangka fungsi-fungsi
manajemen yang dapat mendukung strategi level unit bisnis

Strategi Kompetitif

Robert Grant menyatakan definisi keunggulan bersaing bahwa ketika dua


perusahaan bersaing (pada pasar dan pelanggan yang sama), satu perusahaan
memiliki keunggulan bersaing atas perusahaan lainnya terjadi ketika perusahaan
tersebut mendapatkan tingkat keuntungan dan memiliki potensi mendapatkan laba
lebih tinggi.
Husein Umar menyatakan bahwa Strategi Bersaing adalah perumusan untuk
meningkatkan daya saing perusahaan di mata pelanggan atau calon pelanggan.
Strategi bersaing memberikan keunggulan sehingga membedakannya dengan
perusahaan lain dan menimbulkan persaingan sehat dengan pelanggan
tersegmentasi.

11

Anda mungkin juga menyukai