Anda di halaman 1dari 25

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai salah satu dari fungsi manajemen, pengertian supervisi telah
berkembang secara khusus. Secara umum yang dimaksud dengan supervisi
adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan
terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan untuk kemudian apabila
ditemukan masalah, segera diberikan petunjuk atau bantuan yang bersifat
langsung guna mengatasinya (Azwar, 1996). Muninjaya (1999) menyatakan
bahwa supervisi adalah salah satu bagian proses atau kegiatan dari fungsi
pengawasan dan pengendalian (controlling). Dalam manajemen keperawatan
kegiatan pengawasan atau controlling sangat diperlukan untuk mengetahui
kinerja staf, evaluasi masalah dan perkembangan suatu organisasi untuk
selanjutnya dilakukan pemecahan masalah. Tujuan pokok dari supervisi
sendiri yaitu menjamin pelaksanaan berbagai kegiatan yang telah
direncanakan secara benar dan tepat, dalam arti lebih efektif dan efesien,
sehingga tujuan yang telah ditetapkan organisasi dapat dicapai dengan
memuaskan (Suarli & Bachtiar, 2008).
Namun dalam pelaksanaannya kegiatan supervisi jarang dilakukan
karena, atau dilakukan namun hanya pada waktu – waktu tertentu. Hal ini
dikarenakan kurangnya perhatian atasan terhadap bawahan, kurangnya
kompetensi atasan mengenai manajemen keperawatan, serta kurangnya
kesadaran atasan untuk melakukan kegiatan supervisi atau pemantauan. Hal
ini sangat mungkin terjadi pada pemimpin dengan gaya kepemimpinan bebas,
dimana tanggung jawab pekerjaan, kebijakan dan hasilnyadiserahkan kepada
bawahan. Maka dari itu kita sebagai mahasiswa keperawatan perlu
mengetahui dan memahami apa itu supervisi guna mendukung praktik di
lapangan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan supervisi keperawatan ?
b. Apa saja manfaat dan tujuan supervisi keperawatan ?
c. Siapa saja pelaksana dan sasaran supervisi keperawatan ?
d. Apa saja model – model supervisi dalam keperawatan ?
e. Bagaimana penerapan supervisi keperawatan ?
f. Bagaimana cara penialaian dalam supervisi keperawatan ?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui definisi supervisi keperawatan.
b. Untuk mengetahui manfaat dan tujuan supervisi keperawatan.
c. Untuk mengetahui siapa saja pelaksana dan sasaran supervisi keperawatan.
d. Untuk mengetahui apa saja model –model supervisi keperawatan.
e. Untuk mengetahui bagaimana penerapan supervisi keperawatan.
f. Untuk mengetahui bagaimana cara penilaian dalam supervisi keperawatan.

1.4 Manfaat Penulisan


Sebagai media informasi bagi pembaca agar lebih mengetahui dan
memahami tentang pentingnya supervisi dan penerapannya dalam
keperawatan baik secara teoritis maupun secara praktis.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Supervisi Keperawatan


Supervisi adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala
oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan untuk
kemudian apabila di temukan masalah, segera diberikan petunjuk atau
bantuan yang bersifat langsung guna mengatasinya (azwar,1996). Supervisi
adalah satu bagian proses atau kegiatan dari fungsi pengawasan dan
pengendalian (Muninjaya,1999).
Supervisi adalah kegiatan-kegiatan yang terencana seorang manajer
melalui aktivitas bimbingan,pengarahan,observasi,motivasi dan evaluasi
pada stafnya dalam melaksanakan kegiatan atau tugas sehari hari (Arwani,
2006).
Supervisi keperawatan adalah segala bantuan dari pemimpin atau
penanggung jawab kepada perawat yang di tujukan untuk perkembangan
para perawat dan staf lainya dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan
kegiatan supervisi semacam ini merupakan dorongan bimbingan dan
kesempatan bagi pertumbuhan dan perkembangan keahlian dan kecakapan
para perawat (suyanto,2008).

2.2. Manfaat dan Tujuan Supervisi Keperawatan


Manfaat Supervisi diantaranya adalah sebagai berikut (Suarli & Bachtiar,
2009) :

a. Supervisi dapat meningkatkan efektifitas kerja. Peningkatan efektifitas


kerja ini erat hubungannya dengan peningkatan pengetahuan dan
keterampilan bawahan, serta makin terbinanya hubungan dan suasana
kerja yang lebih harmonis antara atasan dan bawahan.
b. Supervisi dapat lebih meningkatkan efesiensi kerja. Peningkatan
efesiensi kerja ini erat kaitannya dengan makin berkurangnya kesalahan
yang dilakukan bawahan, sehingga pemakaian sumber daya (tenaga,
harta dan sarana) yang sia-sia akan dapat dicegah.
Tujuan pokok dari supervisi yaitu menjamin pelaksanaan berbagai
kegiatan yang telah direncanakan secara benar dan tepat, dalam arti
lebih efektif dan efesien, sehingga tujuan yang telah ditetapkan
organisasi dapat dicapai dengan memuaskan (Suarli & Bachtiar, 2008).

2.3. Pelaksana Supervisi Keperawatan


Menurut Suyanto 2008, Supervisi keperawatan dilaksanakan oleh personil
atau bagian yang bertanggung jawab antara lain :
1. Kepala ruangan
Bertanggung jawab melakukan supervisi pelayanan keperawatan
yang di berikan pada pasien diruang perawatan yang di pimpinya,
mengawasi perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan
baik secara langsung maupun tidak langsung di sesuaikan dengan
metode penugasan yang di terapkan di ruang tersebut
Contoh : Ruang perawatan yang menerapkan metode TIM, maka
kepala ruangan dapat melakukan supervisi secara tidak langsung
melalui ketua tim masing-masing ( Suarly dan Bahtiar,2009).
2. Pengawas perawatan (supervisor)
Ruang perawatan dan unit pelayanan yang berada di bawah unit
pelaksana fungsional mempunyai pengawas yang bertanggung jawab
mengawasi jalanya pelayanan keperawatan.
3. Kepala bidang keperawatan
Sebagai top manajer keperawatan, kepala bidang keperawatan
bertanggung jawab melakukan supervisi baik secara langsung atau tidak
langsung melalui para pengawas keperawatan.

2.4. Sasaran Supervisi Keperawatan


Sasaran atau objek dari supervisi adalah pekerjaan yang dilakukan oleh
bawahan,serta bawahan yang melakukan pekerjaan. Sasaran yang harus di
capai dalam pelaksanaan supervisi anatara lain: pelaksanaan tugas
keperawatan, penggunaan alat yang evektif dan ekonomis, sistem dan
prosedur yang tidak menyimpang, pembagian tugas dan wewenang,
penyimpangan atau penyelewengan kekuasaan, kedudukan dan keuangan.

2.5. Kompetensi Supervisor Keperawatan


Seorang supervisor keperawatan dalam menjalankan tugasnya sehari hari
harus memiliki kemampuan (Suyanto,2008) :
a. Memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas, sehingga dapat di
mengerti oleh staff dan pelaksana keperawatan.
b. Memberikan saran, nasehat dan bantuan kepada staf dan pelaksana
perawatan.
c. Memberikan motifasi untuk meningkatkan semangat kerja pada staf dan
pelaksana keperawatan.
d. Mampu memahami proses kelompok.
e. Memberikan latihan dan bimbingan yang di perlukan oleh staf dan
pelaksana keperawatan.
f. Melakukan penilaian terhadap penampilan kinerja perawat.
g. Mengadakan pengawasan agar asuhan keperawatan yang di berikan lebih
baik.

2.6. Pelaksanaan Supervisi Keperawatan


Pelaksanaan supervisi keperawatan dibedakan menjadi dua teknik yaitu
teknik langsung dan teknik tidak langsung.

a. Teknik Langsung
Supervisi keperawatan dilaksanakan pada kegiatan yang sedang
berlangsung. Pada supervisi modern diharapkan supervisor terlibat dalam
kegiatan agar pengarahan dan pemberian petunjuk tidak dirasakan
sebagai perintah. Umpan balik dan perbaikan dapat dilakukan saat
supervise.
Proses Supervisi langsung :
1.) PP melakukan secara mandiri suatu tindakan keperawatan
didampingi supervisor.
2.) Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement,
dan petunjuk.
3.) Setelah selesai, supervisor dan PA melakukan diskusi yang bertujuan
untuk menguatkan yang telah sesuai, dan memperbaiki apa yang
belum/kurang sesuai.

b. Teknik Supervisi Tidak Langsung


Dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Perawat
supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi di lapangan, sehingga
kemungkinan terjadinya kesenjangan fakta. Langkah-langkah supervisi
tidak langsung yaitu :
1.) Lakukan supervisi secara tidak langsung dengan melihat hasil
dokumentasi pada buku rekam medik perawat.
2.) Pilih salah satu dokumen asuhan keperawatan.
3.) Periksa kelengkapan dokumentasi sesuai standart.
4.) Memberi penilaian atas dokumentasi yang di supervisi.
5.) Memberikan catatan pada lembar dokumentasi yang tidak lengkap
atau tidak sesuai standart.

2.7. Prinsip supervisi keperawatan


Prinsip-prinsip yang harus di penuhi anatar lain di dasarkan atas
hubungan profesional, kegiatan harus di rencanakan secara matang,
edukatif, memberi perasaan aman pada perawat pelaksana dan harus mampu
membentuk suasana kerja yang demokratis. Prinsip lain yang harus di
lakukan secara objektif bersifat progresif, inovatif, fleksibel, dapat
mengembangkan potensi, sifat kreatif dan konstruktif dalam
menembangakan diri serta meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya
meningkatkan kualitas asuahan keperawatan (Arwani,2006).
Ada beberapa prinsip supervisi yang dilakukan di bidang keperawatan
(Nursallam, 2007) antara lain:

1) Supervisi
dilakukan sesuai dengan struktur organisasi.
2) Supervisi
menggunakan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan hubungan
antar manusia dan kemempuan menerapkan prinsip manajemen dan
kepemimpinan.
3) Fungsi supervisi
diuraikan dengan jelas, terorganisasi dan dinyatakan melalui petunjuk,
peraturan urian tugas dan standard.
4) Supervisi
merupakan proses kerja sama yang demokratis antara supervisor dan
perawat pelaksana.
5) Supervisi
merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang spesifik.
6) Supervisi
menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif, kreatifitas
dan motivasi.
7) Supervisi
mempunyai tujuan yang berhasil dan berdaya guna dalam pelayanan
keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat dan manajer.

2.8. Model - Model Supervisi Keperawatan


Beberapa model supervisi dapat diterapkan dalam kegiatan supervisi
antara lain (Suyanto, 2008) :
1) Model konvensional
Model supervisi dilakukan melalui inspeksi langsung untuk menemukan
masalah dan kesalahan dalam pemberian asuahan keperawatan. Supervisi
dilakukan untuk mengoreksi kesalahan dan memata-matai staf dalam
mengerjakan tugas. Model ini sering tidak adil karena hanya melihat sisi
negatif dari pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan para perawat
pelaksana sehingga sulit terungkap sisi positif, hal-hal yang baik ataupun
keberhasilan yang telah dilakukan
2) Model ilmiah
Supervisi dilakukan dengan pendekatan yang sudah direncanakan
sehingga tidak hanya mencari kealahan atau masalah saja. Oleh karena
itu supervisi yang dilakukan dengan model ini memilki karasteristik
sebagai berikut yaitu, dilakukan secara berkesinambungan, dilakukan
dengan prosedur, instrument dan standar supervisi yang baku,
menggunakan data yang objektif sehingga dapat diberikan umpan balik
dan bimbingan.
3) Model klinis
Supervisi model klinis bertujuan untuk membantu perawat pelaksana
dalam mengembangkan profesionalisme sehingga penampilan dan
kinerjanya dalam pemberian asuahn keperawatan meningkat. Supervisi
dilakukan secara sistematis melalui pengamatan pelayanan keperawatan
yang diberikan oleh seorang perawat selanjutnya dibandingkan dengan
standar keperawatan.
4) Model artistic
Supervisi model artistik dilakukan dengan pendekatan personal untuk
menciptakan rasa aman sehingga supervisor dapat diterima oleh perawat
pelaksana yang disupervisi. Dengan demikian akan tercipta hubungan
saling percaya sehingga hubungna antara perawat dan supervisor akan
terbuka dam mempermudah proses supervisi.

2.9. Kegiatan Supervisor


Untuk dapat mengkoordinasikan sistem kerja secara efektif, para
supervisor harus melakukan dua jenis kegiatan, yaitu kegiatan tugas dan
kegiatan supervisi. Kegiatan tugas adalah kegiatan yang melibatkan
supervisor dalam pelaksanaan langsung suatu pekerjaan. Kegiatan supervisi
adalah kegiatan yang mengkoordinasikan pekerjaan yang dilkukan orang
lain. Supervisor yang efektif menekankan kegiatan supervisi (Dharma,
2003). Kegiatan dalam supervisi adalah sebagai berikut (Wiyana, 2008) :
a) Persiapan :
 Menyusun jadwal supervisi.
 Menyiapkan materi supervisi (format supervisi, pedoman
pendokumentasian).
 Mensosialisasikan rencana supervisi kepada perawat pelaksana.

b) Pelaksanaan supervisi :
 Melakukan observasi, wawancara dan memvalidasi hasil observasi
tindakan keperawatan yang dilakukan oleh supervisor.
 Mendiskusikan pencapaian yang harus ditingkatkan pada masing-
masing tahap.
 Memberikan bimbingan / arahan tentang tindakan asuhan
keperawatan.
 Mencatat hasil supervisi.
c) Evaluasi :
 Menilai respon perawat.
 Memberikan reinforcement pada perawat.
 Menyampaikan rencana tindak lanjut supervisi.
 Salam Penutup
BAB 3
PROPOSAL
KEGIATAN PELAKSANAAN SUPERVISI

3.1 Latar Belakang


Supervisi merupakan salah satu fungsi dari manajemen. Seorang
manajer dalam hal ini supervisor hendaknya mampu menjalankan fungsi-
fungsi manajemen sebagaimana mestinya agar dapat dicapai tujuan secara
berdaya guna dan berhasil guna.
Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi.Salah satu prinsip
pokok dalam setiap organisasi adalah delegasi kekuasaan (pelimpahan
wewenang).Kekuasaan atau wewenang merupakan hak seseorang untuk
mengambil tindakan yang perlu agar tugas dan fungsi-fungsinya dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Dalam mendelegasikan kekuasaan
agar proses delegasi dapat efektif maka pejabat yang mendelegasi
kekuasaan harus membimbing dan mengawasi (supervisi) orang yang
menerima delegasi wewenang.
Wewenang dan instruksi-instruksi yang jelas harus dapat diberikan
kepeda bawahan sehingga dapat diketahui apakah bawahan dapat
melakukan tugasnya dengan baik.Atas dasar instruksi yang diberikan
kepada bawahan dapat diawasi pekerjaan seorang bawahan.Suatu system
pengawasan adalah efektif bilamana system pengawasan itu memenuhi
prinsip fleksibilitas.Titik berat pengawasan (supervisi) sesungguhnya
berkisar pada manusia sebab manusia itulah yang melakukan kegiatan-
kegiatan dalam organisasi yang bersangkutan.
Dalam proses supervisi ada beberapa fase yang harus diperhatikan oleh
supervisor yaitu, (1) menetepkan alat ukur (standart), (2) mengadakan
penilaian (evaluation) dan (3) mengadakan tindakan perbaikan (corrective
actions).
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan peran sebagai supervisor di ...
b. Tujuan Khusus
1) Mengevaluasi atau menilai kinerja perawat
2) Mampu mengadakan tindakan perbaikan/konsep solusi
(corrective action)
2. Tempat dan Waktu
Tempat :
Waktu :
Pukul :
3. Sasaran
a. Objek pengawasan :
b. Subjek pengawasan :
4. Materi
5. Metode
a. Diskusi
b. Demonstrasi
6. Alat Bantu
a. Format Instrumen Supervisi
b. Format laporan supervisi keperawatan
7. Cara Mengumpulkan Fakta Guna Pengawasan
a. Personal inspection
b. Oral report (laporan lisan)
8. Panitia Penyelenggara
Agar pelaksanaan aplikasi peran supervisi terselenggara dengan baik
maka struktur organisasinya sebagai berikut :
1) Kepala Ruangan ( supervisor) :
2) Kepala Tim :
3) Perawat Pelaksana :
4) Kegiatan Supervisi :

FORMAT SUPERVISI PENDIDIKAN KESEHATAN OLEH KADER


PENDIDIKAN KESEHATAN RHEMATOID ASTRITIS LANSIA

Nama Kader : ................................................


Tema : ...............................................
Hari / Tanggal : ...............................................

Penilaian
No Unsur Yang dinilai
1 2 3 4
1 Menyampaikan salam
2 Menyampaikan tujuan penyuluhan
3 Penguasaan materi
4 Kemampuan menyajikan
5 Ketepatan waktu
6 Penggunaan metode dan alat bantu
7 Sikap dan perilaku
8 Cara menjawab pertanyaan
9 Penggunaan bahasa
10 Mengevaluasi kemampuan peserta
Jumlah skor nilai
Nilai total: skor nilai x 2,5
Saran :...........................................................................................
Keterangan:
1 : Tidak dilakukan
2 : Sebagian kecil dilakukan
3 : Sebagian besar dilakukan
4 : Semua dilakukan
Klasifikasi nilai:
Baik: > 76, Cukup: 60-76, Kurang: < 60
Supervisor

(..........................................)
FORMAT SUPERVISI PENDIDIKAN KESEHATAN OLEH KADER
PENDIDIKAN KESEHATAN ISPA PADA BALITA

Nama Kader : ................................................


Tema : ...............................................
Hari / Tanggal : ...............................................

Penilaian
No Unsur Yang dinilai
1 2 3 4
1 Menyampaikan salam
2 Menyampaikan tujuan penyuluhan
3 Penguasaan materi
4 Kemampuan menyajikan
5 Ketepatan waktu
6 Penggunaan metode dan alat bantu
7 Sikap dan perilaku
8 Cara menjawab pertanyaan
9 Penggunaan bahasa
10 Mengevaluasi kemampuan peserta
Jumlah skor nilai
Nilai total: skor nilai x 2,5
Saran :...........................................................................................
Keterangan:
1 : Tidak dilakukan
2 : Sebagian kecil dilakukan
3 : Sebagian besar dilakukan
4 : Semua dilakukan
Klasifikasi nilai:
Baik: > 76, Cukup: 60-76, Kurang: < 60
Supervisor

(..........................................)

FORMAT SUPERVISI PENDIDIKAN KESEHATAN OLEH KADER


PENDIDIKAN KESEHATAN MEROKOK PADA REMAJA

Nama Kader : ................................................


Tema : ...............................................
Hari / Tangga : ...............................................

Penilaian
No Unsur Yang dinilai
1 2 3 4
1 Menyampaikan salam
2 Menyampaikan tujuan penyuluhan
3 Penguasaan materi
4 Kemampuan menyajikan
5 Ketepatan waktu
6 Penggunaan metode dan alat bantu
7 Sikap dan perilaku
8 Cara menjawab pertanyaan
9 Penggunaan bahasa
10 Mengevaluasi kemampuan peserta
Jumlah skor nilai
Nilai total: skor nilai x 2,5
Saran :...........................................................................................
Keterangan:
1 : Tidak dilakukan
2 : Sebagian kecil dilakukan
3 : Sebagian besar dilakukan
4 : Semua dilakukan
Klasifikasi nilai:
Baik: > 76, Cukup: 60-76, Kurang: < 60
Supervisor

(..........................................)

FORMAT SUPERVISI PENDIDIKAN KESEHATAN OLEH KADER SHG


PADA LANSIA

Nama Kader : ................................................


Tema : ...............................................
Hari / Tanggal : ...............................................

Penilaian
No Unsur Yang dinilai
1 2 3 4
1 Menyampaikan salam
2 Menyampaikan tujuan penyuluhan
3 Penguasaan materi
4 Kemampuan menyajikan
5 Ketepatan waktu
6 Penggunaan metode dan alat bantu
7 Sikap dan perilaku
8 Cara menjawab pertanyaan
9 Penggunaan bahasa
10 Mengevaluasi kemampuan peserta
Jumlah skor nilai
Nilai total: skor nilai x 2,5
Saran :...........................................................................................
Keterangan:
1 : Tidak dilakukan
2 : Sebagian kecil dilakukan
3 : Sebagian besar dilakukan
4 : Semua dilakukan
Klasifikasi nilai:
Baik: > 76, Cukup: 60-76, Kurang: < 60
Supervisor

(..........................................)

FORMAT SUPERVISI PENDIDIKAN KESEHATAN OLEH KADER SH


PADA BALITA

Nama Kader : ................................................


Tema : ...............................................
Hari / Tanggal : ...............................................

Penilaian
No Unsur Yang dinilai
1 2 3 4
1 Menyampaikan salam
2 Menyampaikan tujuan penyuluhan
3 Penguasaan materi
4 Kemampuan menyajikan
5 Ketepatan waktu
6 Penggunaan metode dan alat bantu
7 Sikap dan perilaku
8 Cara menjawab pertanyaan
9 Penggunaan bahasa
10 Mengevaluasi kemampuan peserta
Jumlah skor nilai
Nilai total: skor nilai x 2,5
Saran :...........................................................................................
Keterangan:
1 : Tidak dilakukan
2 : Sebagian kecil dilakukan
3 : Sebagian besar dilakukan
4 : Semua dilakukan
Klasifikasi nilai:
Baik: > 76, Cukup: 60-76, Kurang: < 60
Supervisor

(..........................................)

FORMAT SUPERVISI PENDIDIKAN KESEHATAN OLEH KADER


PEER GROUP PADA REMAJA

Nama Kader : ................................................


Tema : ...............................................
Hari / Tanggal : ...............................................

Penilaian
No Unsur Yang dinilai
1 2 3 4
1 Menyampaikan salam
2 Menyampaikan tujuan penyuluhan
3 Penguasaan materi
4 Kemampuan menyajikan
5 Ketepatan waktu
6 Penggunaan metode dan alat bantu
7 Sikap dan perilaku
8 Cara menjawab pertanyaan
9 Penggunaan bahasa
10 Mengevaluasi kemampuan peserta
Jumlah skor nilai
Nilai total: skor nilai x 2,5
Saran :...........................................................................................
Keterangan:
1 : Tidak dilakukan
2 : Sebagian kecil dilakukan
3 : Sebagian besar dilakukan
4 : Semua dilakukan
Klasifikasi nilai:
Baik: > 76, Cukup: 60-76, Kurang: < 60
Supervisor

(..........................................)

FORMAT SUPERVISI PENDIDIKAN KESEHATAN OLEH KADER


POSYANDU PADA BALITA

Nama Kader : ................................................


Tema : ...............................................
Hari / Tanggal : ...............................................

Penilaian
No Unsur Yang dinilai
1 2 3 4
1 Menyampaikan salam
2 Menyampaikan tujuan penyuluhan
3 Penguasaan materi
4 Kemampuan menyajikan
5 Ketepatan waktu
6 Penggunaan metode dan alat bantu
7 Sikap dan perilaku
8 Cara menjawab pertanyaan
9 Penggunaan bahasa
10 Mengevaluasi kemampuan peserta
Jumlah skor nilai
Nilai total: skor nilai x 2,5
Saran :...........................................................................................
Keterangan:
1 : Tidak dilakukan
2 : Sebagian kecil dilakukan
3 : Sebagian besar dilakukan
4 : Semua dilakukan
Klasifikasi nilai:
Baik: > 76, Cukup: 60-76, Kurang: < 60
Supervisor

(..........................................)

FORMAT SUPERVISI PENDIDIKAN KESEHATAN OLEH KADER


POSYANDU PADA REMAJA

Nama Kader : ................................................


Tema : ...............................................
Hari / Tanggal : ...............................................

Penilaian
No Unsur Yang dinilai
1 2 3 4
1 Menyampaikan salam
2 Menyampaikan tujuan penyuluhan
3 Penguasaan materi
4 Kemampuan menyajikan
5 Ketepatan waktu
6 Penggunaan metode dan alat bantu
7 Sikap dan perilaku
8 Cara menjawab pertanyaan
9 Penggunaan bahasa
10 Mengevaluasi kemampuan peserta
Jumlah skor nilai
Nilai total: skor nilai x 2,5
Saran :...........................................................................................
Keterangan:
1 : Tidak dilakukan
2 : Sebagian kecil dilakukan
3 : Sebagian besar dilakukan
4 : Semua dilakukan
Klasifikasi nilai:
Baik: > 76, Cukup: 60-76, Kurang: < 60
Supervisor

(..........................................)
FORMAT SUPERVISI PENDIDIKAN KESEHATAN OLEH KADER
POSYANDU PADA LANSIA

Nama Kader : ................................................


Tema : ...............................................
Hari / Tanggal : ...............................................

Penilaian
No Unsur Yang dinilai
1 2 3 4
1 Menyampaikan salam
2 Menyampaikan tujuan penyuluhan
3 Penguasaan materi
4 Kemampuan menyajikan
5 Ketepatan waktu
6 Penggunaan metode dan alat bantu
7 Sikap dan perilaku
8 Cara menjawab pertanyaan
9 Penggunaan bahasa
10 Mengevaluasi kemampuan peserta
Jumlah skor nilai
Nilai total: skor nilai x 2,5
Saran :...........................................................................................
Keterangan:
1 : Tidak dilakukan
2 : Sebagian kecil dilakukan
3 : Sebagian besar dilakukan
4 : Semua dilakukan
Klasifikasi nilai:
Baik: > 76, Cukup: 60-76, Kurang: < 60
Supervisor

(..........................................)
Demikianlah proposal supervisi ini kami susun semoga berguna dan dapat
dipakai sebagai acuan/ pedoman bagi pihak – pihak yang berkepentingan.

Mengetahui,
Kepala Ruangan

LEMBAR REKOMENDASI / EVALUASI


Supervisor : Tanggal :
Masalah Tujuan Konsep solusi

Mojokerto, ...... Desember 2018


Supervisor
LEMBAR REKOMENDASI / EVALUASI
Supervisor : Tanggal :
Masalah Tujuan Konsep solusi

Mojokerto, ...... Desember 2018


Supervisor
LEMBAR REKOMENDASI / EVALUASI
Supervisor : Tanggal :
Masalah Tujuan Konsep solusi

Mojokerto, ...... Desember 2018


Supervisor
LEMBAR REKOMENDASI / EVALUASI
Supervisor : Tanggal :
Masalah Tujuan Konsep solusi

Mojokerto, ...... Desember 2018


Supervisor
LEMBAR REKOMENDASI / EVALUASI
Supervisor : Tanggal :
Masalah Tujuan Konsep solusi

Mojokerto, ...... Desember 2018


Supervisor

Anda mungkin juga menyukai