DISUSUN OLEH :
Kelas :D
Lalat buah memiliki 8 kromosom, yaitu 6 autosom (A) dan 2 Kromosom seks .
Seks kromosom dibedakan atas : 1. Kromosom X, berbentuk batang lurus. Lalat
betina memiliki 2 kromosom-X. 2. Kromosom Y, berbentuk sedikit bengkok pada
salah satu ujungnya. Lalat jantan memiliki satu kromosom-X dan Y.
Formula kromosom untuk lalat buah :
Lalat betina 3AAXX (= 3 ps autosom + 1 ps kromosom-X)
Lalat jantan 3AAXY (= 3 ps autosom + 1 kromosom-X + 1 kromosom-Y)
Kromosom-Y pada lalat Drosophilla tidak memiliki pengaruh pada penentuan jenis
kelamin.
Menurut C.B. Bridges, faktor penentu betina pada lalat buah terdapat pada
kromosom-X, sedangkan faktor penentu jantan terdapat pada autosom
Kromosom-Y menentukan kesuburan (fertilitas) lalat buah. Penentuan jenis kelamin
pada lalat buah didasarkan pada teori perimbangan tentang penentuan jenis kelamin yaitu
dengan menggunakan indeks kelamin.
Pada manusia
Memiliki 46 kromosom, terdiri dari 44 (=22 pasang) autosom dan 1 pasang
kromosom seks.
Kromosom-Y menentukan fenotipe individu pria (jantan), dg formula kromosom
22AAXY
Individu wanita (betina) memiliki formula kromosom 22AAXX.
2. Tipe XO
Dijumpai pada beberapa serangga dari ordo orthoptera dan heteroptera, misalnya
belalang.
Tidak memiliki kromosom-Y
Belalang jantan hanya memiliki kromosom-X, maka menjadi → XO → fertil
Belalang betina → XX
3. Tipe ZW
Dijumpai pada beberapa jenis kupu-kupu, ikan, reptilia dan burung
Hewan jantan → ZZ → homogametik
Hewan betina → ZW → heterogametik
4. Tipe ZO
Dijumpai pada unggas seperti ayam, itik, dsb.
Hewan betina → ZO → heterogametic
Hewan jantan → ZZ → homogametic
5. Tipe haploid-diploid
Dijumpai pada serangga yang termasuk dalam ordo Hymenoptera seperti lebah
madu, semut, dan lebah.
Hewan jantan terjadi melalui ‘partenogenesis’ → haploid
Hewan betina → diploid
RANGKAI KELAMIN
Peristiwa dimana penurunan sifatnya dipengaruhi oleh jenis kelamin. Ada yang
terangkai pada kromosom-X , ada yang terangkai pada kromosom-Y.
Gen terangkai pada kromosom-X (X-linked genes)
Hemofilia
Kelainan perdarahan yang diturunkan yang disebabkan adanya kekurangan faktor
pembekuan darah. Dikenal 2 macam penyakit hemofilia, yaitu hemofilia A dan B (penyakit
‘christmas’). Hemofilia A timbul jika ada defek gen yang menyebabkan kurangnya faktor
pembekuan VIII (Faktor anti hemofilia) sedangkan hemofilia B disebabkan kurangnya faktor
pembekuan IX (Plasma tromboplastin komponen). Hemofilia A dan B tidak dibedakan
karena mempunyai tampilan klinis yang mirip dan pola pewarisan gen yang serupa.
Hemofilia tipe A lebih banyak dijumpai daripada hemofilia B
Disebabkan oleh gen domain B yang terdapat pada kromosom X. Alelnya resesif B
menentukan gigi normal.
Misalnya pada hypertrichosis, disebabkan oleh gen resesif H yang terdapad pada
kromosom Y. Sifat keturunan yang ditentukan oleh gen pada kromosom Y hanya akan
diwariskan pada keturunan laki-laki saja.