بٍ ُون أَجْ َرهُ ْم بِ َغ ْي ِر ِح َس ا َ الص ابِر َّ إِنَّمَا يُ َوفَّى:فِ ْي ُمحْ َك ِم ِكتَابِ ِه Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
(١٠ :ر (الزم Sederet bencana yang menimpa rakyat Indonesia di awal tahun ini
memunculkan sebuah pertanyaan: apakah bencana itu ujian
ataukah azab yang Allah timpakan kepada bangsa Indonesia?
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Hadirin rahimakumullah,
Dari atas mimbar khatib berwasiat kepada kita semua, terutama
kepada diri khatib pribadi, untuk senantiasa berusaha Bencana atau musibah adakalanya ujian dan adakalanya
meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah merupakan azab yang disegerakan di dunia.
subhanahu wa ta’ala dengan cara melaksanakan semua kewajiban
dan menjauhkan diri dari seluruh yang diharamkan. Dari mana kita mengetahui bahwa sebuah bencana dan musibah
adalah ujian ataukah azab? Apabila musibah itu ditimpakan
Kaum Muslimin rahimakumullah, kepada orang-orang shalih yang taat kepada Allah ta’ala maka ia
adalah ujian yang meninggikan derajat mereka dan
Dalam kesempatan khutbah pada siang hari ini, khatib akan melipatgandakan pahala mereka di akhirat. Musibah yang berupa
menyampaikan khutbah dengan tema “Bencana: Ujian ataukah ujian ini ditimpakan oleh Allah kepada orang-orang yang
Azab?”. dikehendaki kebaikan pada dirinya, seperti para nabi, para wali,
para ulama yang mengamalkan ilmunya dan orang-orang shalih
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, lainnya.
Nabi Nuh diuji dengan anak dan istrinya yang tidak mau beriman. َوإِ َّن هللاَ إِ َذا أَ َحبَّ قَ ْو ًم ا،إ َِّن ِعظَ َم ْالجَ َزا ِء مَ َع ِعظَ ِم ْالبَاَل ِء
Beliau juga dicaci dan seringkali dipukuli sampai pingsan ketika َ ُ َو َم ْن َس ِخطَ فَلَهُ الس ُّْخط،الرِّضا
ُ(ر َواه َ ُض َي فَلَه
ِ فَ َم ْن َر،ا ْبتَالَهُ ْم
menyampaikan dakwah kepada umatnya. Nabi Ibrahim diuji
dengan dilemparkan ke api yang berkobar-kobar dan tidak
)ّالتِّرْ ِم ِذي
dikarunia anak sampai usia lanjut. Nabi Zakariyya meninggal
Maknanya: “Sesungguhnya pahala yang besar didapatkan melalui
digergaji. Nabi Yahya kepalanya dipenggal. Banyak nabi di
musibah yang besar pula. Apabila Allah ta’ala mencintai suatu
kalangan Bani Israil yang mati dibunuh sebagaimana disebutkan
kaum maka Allah akan menimpakan musibah kepada mereka.
dalam surat al-Baqarah ayat 87 dan surat al ‘Imran ayat 181. Nabi
Barangsiapa yang ridha maka Allah meridhainya. Dan
Ayyub diuji dengan sakit selama 18 tahun dan dimatikan seluruh
barangsiapa yang tidak ridha maka Allah murka kepadanya (HR
anaknya dan dilenyapkan seluruh hartanya.
at-Tirmidzi).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
Sedangkan bencana dan musibah yang merupakan azab adalah
yang ditimpakan kepada para pelaku dosa dan maksiat. َوإِ َذا أَ َرا َد،الخي َْر َعج ََّل لَهُ ال ُعقُوبَةَ فِي ال ُّد ْنيَا
َ إِ َذا أَ َرا َد هللاُ بِ َع ْب ِد ِه
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: يَو َم القِيَامَ ِة َ هللاُ بِ َع ْب ِد ِه ال َّش َّر أَ ْم َس
ْ ك َع ْن هُ بِ َذ ْنبِ ِه َحتَّى يُ َوافِ َي بِ ِه
.)ّ(ر َواهُ التِّرْ ِم ِذي َ
Maknanya: “Jika Allah menghendaki kebaikan pada hambanya
ٍ ِت أَ ْي ِدي ُك ْم َويَ ْعفُ و َع ْن َكث
ير ْ َصيبَ ٍة فَبِمَا َك َس ب َ ََو َما أ
ِ صابَ ُك ْم ِم ْن ُم maka Allah menyegerakan baginya azab di dunia. Dan jika Allah
)٣٠ :(الشورى menghendaki keburukan pada hambanya maka Allah menahan
azab kepadanya di dunia meski ia terus berbuat dosa sehingga
Maknanya: “Dan musibah apa pun yang menimpa kalian adalah azab itu akan ditimpakan kepadanya pada hari kiamat” (HR at-
disebabkan oleh perbuatan dosa kalian sendiri, dan Allah Tirmidzi)
memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahan kalian)” (QS asy-
syura: 30). Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Imam at-Thabari menafsirkan ayat ini dengan mengatakan: Kemudian yang penting sekali untuk diperhatikan bahwa ada
sebuah hadits yang berbunyi:
ص ْيبَ ٍة فِي ال ُّد ْنيَا فِي أَ ْنفُ ِس ُك ْم ِ ُص ْيبُ ُك ْم أَيُّهَا النَّاسُ ِم ْن ُم ِ َومَا ي
ُك أَ ْن يَ ُع َّمهُ ُم هللا ِ كَر فَلَ ْم يُ َغيِّرُوهُ ي
ُ ُوش َ اس إِ َذا َرأَ ْوا ْال ُم ْن
َ َّإِ َّن الن
ِ فَإِنَّمَا ي:ُت أَ ْي ِدي ُك ْم) يَقُ ْول
ُص ْيبُ ُك ْم ْ ََوأَ ْهلِ ْي ُك ْم َوأَ ْم َوالِ ُك ْم (فَبِمَا َك َس ب
َ (ر َواهُ اب ُْن ِحب
)َّان َ بٍ بِ ِعقَا
ِ ك ُعقُ ْوبَةً ِم َن هللاِ لَ ُك ْم بِ َما اجْ تَ َر ْمتُ ْم ِم َن اآْل
ثَام فِيْمَا بَ ْينَ ُك ْم َوبَي َْن ّ ِذل
. فَاَل يُ َعاقِبُ ُك ْم بِهَا،َربِّ ُك ْم َويَ ْعفُ ْو لَ ُك ْم َربُّ ُك ْم َع ْن َكثِي ٍْر ِم ْن إِجْ َرا ِم ُك ْم Maknanya: “Sesungguhnya manusia apabila mengetahui
kemungkaran lalu mereka tidak mau mengubahnya maka hampir
“Bencana dan musibah yang menimpa kalian di dunia wahai saja (tunggulah saatnya) Allah akan mengazab mereka
manusia, pada diri, keluarga dan harta kalian tiada lain adalah seluruhnya” (HR Ibnu Hibban).
azab dari Allah kepada kalian yang disebabkan dosa-dosa yang
kalian lakukan kepada sesama kalian dan dosa yang kalian perbuat Hadits ini memberikan pemahaman kepada kita bahwa jika di
kepada Allah. Dan Allah mengampuni banyak dosa kalian yang suatu daerah terdapat kemungkaran yang merajalela dilakukan,
lain sehingga tidak menurunkan azab (yang lain) kepada kalian.” tapi tidak ada satu pun yang mengubahnya dengan amar makruf
dan nahi mungkar maka azab Allah akan menimpa mereka semua.
Azab Allah tidak hanya dikenakan kepada mereka yang berbuat
kemungkaran, tapi juga ditimpakan kepada orang-orang shalih
yang enggan beramar makruf dan bernahi mungkar dengan
َ َّ(ر َواهُ اب ُْن َماجَه َوالط
بَرانِ ُّي َ ب َك َم ْن اَل َذ ْن
َ ُب لَه َّ التَّائِبُ ِم َن
ِ الذ ْن
mencegah kemungkaran tersebut. Kemungkaran adalah seperti )َو َغ ْي ُرهُ َما
paham-paham yang menyimpang dari ajaran para ulama
Ahlussunnah wal Jama’ah, zina, judi, meminum minuman keras, Maknanya: “Seseorang yang bertobat dari dosa seperti orang yang
korupsi, mengganggu kerukunan masyarakat, berbuat kekacauan, tidak punya dosa” (HR Ibnu Majah, ath-Thabarani dan lain-lain).
dan lain sebagainya.
Kelima, kemungkaran jika sudah merajalela dan tidak ada satu
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, pun yang berupaya mencegahnya maka tunggulah saatnya Allah
akan menurunkan azab kepada semuanya. Yang shalih maupun
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan beberapa hal: yang fasik, semuanya terkena azab.
Pertama, bagi seorang Mukmin, musibah yang menimpanya, baik Hadirin jama’ah shalat Jumat rahimakumullah,
musibah itu ujian ataupun azab, adalah kebaikan baginya apabila
dihadapi dengan sabar dan ridha. Jika berupa ujian maka musibah Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan
itu akan meninggikan derajatnya dan melipatgandakan pahalanya ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua.
di akhirat. Dan jika berupa azab maka azab di dunia itu akan Amin.
menggugurkan azab baginya di akhirat kelak. Dan hal itu lebih
baik baginya. Karena azab di akhirat jauh lebih berat dan lebih َونَفَ َعنِي َوإِيَّا ُك ْم بِمَا فِ ْي ِه،آن ْال َع ِظي ِْم ِ ْك هللاُ لِي َولَ ُك ْم فِي القُ ر َ بَارَ
pedih dibandingkan azab dunia. إِنَّهُ هُ َو،ُ َوتَقَب ََّل ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم ِتاَل َوتَه،ت َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم ِ ِم َن اآْل يَا
Kedua, sedangkan bagi orang kafir, bencana dan musibah apa pun ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم
yang menimpanya di dunia tidaklah bermanfaat sama sekali
baginya di akhirat.
ص طَفَى، صلِّ ْي َوأُ َسلِّ ُم َعلَى َس يِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ْال ُم ْ اَ ْل َح ْم ُد هللِ َو َكفَىَ ،وأُ َ
َو َعلَى آلِ ِه َوأَصْ َحابِ ِه أَ ْه ِل ْال َوفَا .أَ ْشهَ ُد أَ ْن اَّل إِلهَ إِاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل
ْك لَهَُ ،وأَ ْشهَ ُد أَ َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ. َش ِري َ
ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ ْال َعلِ ِّي أَ َّما بَ ْع ُد ،فَيَا أَيُّهَا ْال ُم ْسلِ ُم ْو َن ،أُ ْو ِ
الص اَل ِة مَر ُك ْم بِ َّمَر ُك ْم بِ أ َ ْم ٍر َع ِظي ٍْم ،أَ َ ْال َع ِظي ِْم َوا ْعلَ ُم ْوا أَ َّن هللاَ أَ َ
ون َعلَى ُص لُّ َ ال :إِ َّن هَّللا َ َو َماَل ئِ َكتَهُ ي َ َوال َّساَل ِم َعلَى نَبِيِّ ِه ْال َك ِري ِْم فَقَ َ
ص لُّوا َعلَ ْي ِه َو َس لِّ ُموا تَ ْس لِي ًما ،اَ ٰللّهُ َّم النَّبِ ِّي ،يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُ وا َ
ْت َعلَى ص لَّي َ آل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َما َ صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ َ
بَار ْك َعلَى َس يِّ ِدنَا آل َس يِّ ِدنَا إِ ْب َرا ِه ْي َم َو ِ َس يِّ ِدنَا إِ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى ِ
ت َعلَى َس يِّ ِدنَا إِ ْب َرا ِه ْي َم بَار ْك َآل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َكمَا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ
ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد .اَ ٰللّهُ َّم آل َسيِّ ِدنَا إِ ْب َرا ِه ْي َم ،فِ ْي ْالعَالَ ِمي َْن إِنَّ َ َو َعلَى ِ
ت اأْل َحْ يَا ِء وال ُم ْؤ ِمنِي َْن َو ْال ُم ْؤ ِمنَا ِ ت ْ ا ْغفِ رْ لِ ْل ُم ْس لِ ِمي َْن َو ْال ُم ْس لِ َما ِ