Anda di halaman 1dari 9

Bagian 3

Differensiasi

Bagian 3 Differensiasi berisi materi tentang penerapan konsep limit untuk


menghitung turunan dan berbagai teknik differensial. Pada penerapan konsep
limit, Anda akan diperkenalkan dengan konsep dasar mencari turunan sebuah
fungsi dengan menggunakan limit. Sedangkan pada teknik differensial, Anda
akan mempelajari 6 (enam) teknik dasar untuk mencari turunan sebuah
fungsi.

Differensiasi merupakan materi penting untuk mengikuti materi dalam seri


matematika berikutnya, yaitu Matematika II dan Matematika III. Untuk itu
penguasaan yang sempurna terhadap teknik differensial menjadi hal yang
mutlak.

Kompetensi yang diharapkan setelah menyelesaikan bagian 3 Differensiasi


adalah Anda diharapkan mampu :
1. Menghitung turunan fungsi dengan menggunakan konsep limit
2. Menghitung turunan fungsi dengan menggunakan 7 (tujuh) teorema
dasar turunan
3. Menghitung turunan fungsi trigonometri
4. Menghitung turunan dengan menggunakan aturan rantai
5. Menghitung turuanan fungsi implisit
6. Menghitung turunan fungsi transenden
7. Menghitung turunan kedua dan turunan ketiga

3.1 Garis Singgung dan Perubahan Nilai


Telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa garis singgung sebuah
kurva didapat dengan cara menggeser garis potong secara perlahan-lahan
hingga menuju suatu limit tertentu. Pada gambar di bawah, garis potong PQ
kurva f(x) diputar sehingga menjadi garis singgung di titik P. Kedua garis,
yaitu garis singgung dan garis potong, mempunyai kemiringan yang disebut
slope. Kemiringan garis potong dinamakan msec dan kemiringan garis
singgung dinamakan mtan. Kemiringan garis potong adalah selisih jarak
vertikal dibagi dengan selisih jarak horizontal, atau

f ( x1 )  f ( x0 )
msec  3.1
x1  x0

Jika kita misalkan x1 menuju x0 maka f(x1) akan menuju f(x0). Jadi kemiringan
sebuah garis singgung dapat didefinisikan

f ( x1 )  f ( x0 )
mtan  lim 3.2
x1  x0 x1  x0
sb. y sb. y
tangent line
secant line
Q secant line
f(x1)
f(x1) – f(x0)
P P
f(x0)
Q

sb. x sb. x

f (x1 )  f (x 0 ) m tan  lim f (x1 )  f (x 0 )


m sec 
x1  x 0 x1  x 0 x1  x 2

Rata-rata dan Kecepatan Seketika


Hal sama juga berlaku untuk kecepatan pada sebuah gerakan perpindahan
benda. Jika dimisalkan sebuah benda bergerak dari s0 ke s1 pada waktu t0 ke
t1, maka kecepatan didefinisikan

s1  s0 f (t1 )  f (t 0 )
vave   3.3
t1  t 0 t1  t 0
Jika dilihat pada gambar di bawah ini, vave adaslah kemiringan dari kurva
gerakan benda.

S = f(t)

jarak tempuh
Rata-rata kecepatan =
waktu tempuh

Meskipun kecepatan rata-rata digunakan penuh untuk beberapa kepentingan


hal tersebut tidak selalu mempunyai arti yang sama dalam masalah-masalah
fisika. Sebagai contoh jika mobil menabrak pohon, kerusakan tidak ditentukan
oleh kecepatan rata-rata hingga waktu bertubrukan tapi oleh kecepatan
seketika pada saat kejadian tepat pada saat tubrukan.
S S Vinst.
S = f(t) (t1,S1) V ave
S1 S1
S0 (t0,s0) S0

t t
t0 t1 t0 t1
S1  S0 Vinst  lim
Vavc  t 1  t 0 Vave
t1  t 0

f (t1 )  f (t 0 ) Vinst  lim f (t1 )  f (t 0 )


Vavc  t1  t 0
t1  t 0 t1  t 0

Rata-rata dan Perubahan Nilai Seketika


mtan
sb.y S
y = f(x) y = f(x)
f(x1)
f(x0)

x0 x1 x0 x1
f (x1 )  f (x 0 ) Vinst  lim f (x1 )  f (x 0 )
msec = t1  t 0
x1  x 0 x1  x 0

Contoh 3.1
Misalkan y = x2 + 1
a. Tentukan rata-rata perubahan pada interval [3,5]
b. Tentukan kecepatan perubahan pada x = - 4
c. Tentukan kecepatan perubahan pada sembarang x.

Penyelesaian:
f ( x1 )  f ( x0 ) f (5)  f (3) 26  10
a. msec    8
x1  x0 53 53
f ( x1 )  f ( x0 ) ( x12  1)  17
b. m tan  lim  lim
x1  x0 x1  x0 x1  4 x1  4
x12  16
mtan  lim  lim ( x1  4)  8
x1  4 x  4 x1  4
1
f ( x1 )  f ( x0 ) ( x 2  1)  ( x02  1)
c. m tan  lim  lim 1
x1  x0 x1  x0 x1  x0 x1  x0
x12  x02
mtan  lim  lim ( x1  x0 )  2 x0
x1  x0 x1  x0 x1  x0

Latihan Soal 3.1


Setelah Anda selesai mempelajari materi di atas, kini saatnya untuk melatih
diri mengerjakan soal-soal berikut. Buatlah penyelesaian setiap soal dengan
sistematis untuk mendapatkan jawaban akhir yang benar. Selamat berlatih...!!!

Untuk soal berikut, a) carilah kemiringan pada sembarang titik x0, b) gunakan
hasil bagian a untuk mencari kemiringan pada titik x0 yang dberikan.

1. f ( x)  x 2  1.............x0  2

2. f ( x)  x 2  3x  2.............x0  2

3.2 Turunan
Definisi turunan :
a. Jika P(x0 , y0) adalah titik pada grafik sebuah fugsi f(x), maka garis
singgung fungsi f(x) pada P didefinisikan sebagai garis penerus di P
dengan kemiringan

f ( x0  h )  f ( x )
mtan  lim 3.4
h 0 h

b. Fungsi f’(x) didefinisikan dengan rumus

f(x 0  h)  f(x 0 )
f' (x)  m tan  lim 3.5
h 0 h

adalah disebut derivatif/turunan yang nilainya pada sembarang x dari


fungsi f(x). Daerah asal/domain dari f’(x) berlaku untuk sembarang x yang
mana limit ini ada.

Contoh 3.1
Carilah nilai turunan untuk fungsi f(x) = x2 + 1 dengan menggunakan
konsep limit.

Penyelesaian :
f(x) = x2 + 1
f(x+h) =
f ( x  h)  f ( x )
f’(x) = lim
h
h 0

= lim
h 0

x 2  2 xh  h2  1  x 2  1
= lim
h
h 0

2 xh  h 2
= lim
h
h 0

= lim 2x  h
h 0

= 2x

Contoh 3.2
Carilah nilai turunan untuk fungsi f(x) = mx + b dengan menggunakan konsep
limit

Penyelesaian :
f ( x  h)  f ( x )
f’(x) = lim
h
h 0

= lim
m( x  h)  b  mx  b
h
h 0
mx  mh  b  mx  b
= lim
h
h 0

mh
= lim = m
h
h 0
Contoh 3.3
Carilah nilai turunan untuk fungsi f(x) = x dengan menggunakan konsep
limit.

Penyelesaian:
f ( x  h)  f ( x )
f’(x) = lim
h
h 0

= lim
 ( x  h)  x 
h
h 0

 
( x  h)  x ( x  h  x 
= lim

h ( x  h)  x 
h 0

1
= lim
( x  h)  x
h 0

1
=
2 x

Notasi Turunan
Penulisan notasi turunan dilakukan dengan berbagai simbol, yaitu

 f ' ( x)   f ( x) 
dy d
y' 
dx dx
Persamaan di atas dibaca turunan fungsi y terhadap x.
Berdasarkan notasi di atas maka:

d 2
x  1  2 x
dx
d
mx  b  m
dx
d
dx
 x 21x
Proses untuk mendapatkan turunan, seperti yang dilakukan pada contoh di
atas, disebut differensiasi.

Latihan Soal 3.2


Setelah Anda selesai mempelajari materi di atas, kini saatnya untuk melatih
diri mengerjakan soal-soal berikut. Buatlah penyelesaian setiap soal dengan
sistematis untuk mendapatkan jawaban akhir yang benar. Selamat berlatih...!!!

Untuk setiap soal di bawah ini, carilah turunan fungsi f(x) dengan
menggunakan konsep limit.

1. f ( x)  x( x  1)
1
2. f ( x) 
2 x
7
3. f ( x) 
x7
1
4. f ( x) 
x2
5. f ( x)  ( x  1)( x  4)

3.3 Teknik-teknik Differensial


Persamaan untuk mencari turunan yang diberikan oleh persamaan 3.5 dapat
digunakan secara luas untuk semua fungsi. Walaupun demikian, untuk fungsi
yang lebih rumit pemakaian tidak menjadi sederhana. Dengan kata lain,
penyelesaian memerlukan langkah yang sangat panjang dan rumit.

Untuk menentukan turunan sebuah fungsi, untuk fungsi-fungsi yang lebih


rumit, digunakan teknik differensial. Ada 7 (tujuh) teorema dasar yang dapat
digunakan untuk mencari turunan sebuah fungsi aljabar. Tujuh teorema di
bawah ini merupakan dasar dalam menguasai teknik differensial.

Teorema 1 :
Jika f adalah sebuah fungsi konstan, dikatakan f(x) = C untuk semua nilai x,
maka :

d
C   0 3.6
dx
Teorema 2 :
Jika n adalah bilangan bulat positif, maka :
d n
x   nx n1 3.7
dx
Teorema 3 :
Misalkan C adalah konstanta. Jika f adalah differensiabel pada x maka c.f
juga differensiabel pada x, maka :
d
Cf ( x)  C d  f ( x) 3.8
dx dx
Teorema 4 :
Jika f dan g adalah differensiabel pada x, maka f + g juga differensiabel pada
x:
d
 f ( x)  g ( x)  d  f ( x)  d g ( x) 3.9a
dx dx dx
Dengan asumsi (-1).g, maka :
d
 f ( x)  g ( x)  d  f ( x)  d g ( x) 3.9b
dx dx dx
Teorema 5 :
Jika f dan g adalah differensiabel, maka f.g juga differensiabel pada x :
d
 f ( x).g ( x)  f ( x) d g ( x)  g ( x) d  f ( x) 3.10
dx dx dx
Teorema 6 :
Jika f dan g adalah fungsi yang differensiabel pada x dan g(x)  0, maka f/g
differensiabel pada x :

d  f ( x) 
g ( x).
d
 f ( x)  f ( x). d g ( x)
 dx dx
dx  g ( x)  g ( x ) 2 3.11

Teorema 7 :
Jika g differensiabel pada x dan g(x)  0, maka 1/g(x) adalah differensiabel
pada x :

d  1 
d
g ( x ) 
 dx
dx  g ( x)  g ( x)2
3.12

Turunan Tingkat Tinggi


Jika turunan f’ dari fungsi f adalah differensiabel, maka turunan dari f’
dinotasikan f’’ dan dinamakan turunan kedua dari f: Jika turunan kedua
diturunkan lagi, kita akan mendapatkan turunan ketiga, dan seterusnya.
Turunan yang lebih dari satu kali dinamakan turunan tingkat tinggi. Kaidah-
kaidah teorema di atas tetap berlaku untuk turunan tingkat tinggi.

d2 d3
d
 f ( x)  2  f ( x)  3  f ( x)  dst 
dx dx dx
Contoh 3.4
Carilah turunan y  ( x 7  x 5 )
Penyelesaian:
dy d

dx dx

(x7  x5 ) 
d
dx

(x7 ) 
d
dx
   
( x 5 )  7 x 6  5x 4

Contoh 3.5
Carilah turunan y  x

Penyelesaian:
y  x  x1 / 2
y '  f ' ( x) 
dy d 1 / 2

dx dx
x  
1
2
1
 x1 / 21  x 1 / 2 
2
1
2 x

Contoh 3.6
Carilah turunan y  ( x 2  4)(3x 3  9)

Penyelesaian:
dy
dx

d
dx
 
( x 2  4)(3x 3  9)  ( x 2  4)
d
dx
 
(3x 3  9)  (3x 3  9)
d
dx

( x 2  4) 
dy
 ( x 2  4)(9 x 2 )  (3x 3  9)(2 x)
dx
dy
 (9 x 4  36 x 2 )  (6 x 4  18 x)
dx
dy
 15 x 4  36 x 2  18 x
dx

Latihan Soal 3.3


Setelah Anda selesai mempelajari materi di atas, kini saatnya untuk melatih
diri mengerjakan soal-soal berikut. Buatlah penyelesaian setiap soal dengan
sistematis untuk mendapatkan jawaban akhir yang benar. Selamat berlatih...!!!

Untuk setiap fungsi berikut, carilah turunan pertama dan sederhanakan


jawaban yang didapat.
x2 1
1. f ( x) 
x4 1
1
2. f ( x)  ( x 4  7)
2
1
3. f ( x )   x 3  7
x
1
4. f ( x)  x 
x
1 2 1
5. f ( x)  ( x  b  c)
a x

Anda mungkin juga menyukai