Anda di halaman 1dari 2

Ismail Jafar

XII IPA 1 (25 september 2020)


“Menara Kudus karya Sunan Kudus”
Menara mirip candi berdiri anggun di sebelah kiri depan salah satu masjid tertua di
Pulau Jawa. Konon, tak ada satu pun masjid yang menaranya serupa dengan masjid ini. Terletak
di Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Masjid Menara Kudus
dibangun pada 1549 atau 956 hijriyah, Hal ini dapat dilihat dari prasasti batu berukuran 30 cm
dengan panjang 46 cm, terletak di mihrab masjid yang ditulis dalam bahasa Arab yang dibangun
oleh Ja’far Shodiq (Sunan Kudus).
Terdapat batu yang berasal dari Baitul Maqdis atau Al-Quds di Yerusalem, Palestina.
sebagai prasasti sejarah pembangunan masjid. Batu Baitul Maqdis atau Al-Quds yang
merupakan kenang- kenangan saat Sunan Kudus bertandang ke Masjid Al-Aqsa di Palestina
itulah yang menginspirasi lahirnya nama Kudus.
Masjid ini merupakan perpaduan antara budaya Islam dengan budaya Hindu. Meskipun
berarsitektur Hindu, tidak ada hiasan berupa makhluk hidup pada menara itu. Menurut ahli
sejarah, karena bangunan ini sudah disesuaikan dengan ajaran Islam yang melarang adanya
gambar makhluk hidup. Masjid Menara Kudus awalnya bernama Masjid Al-Aqsa. Masjid ini
menyimpan cerita menarik dalam proses pembangunannya. Konon Sunan Kudus membangun
menara masjid hanya dengan menggosok-gosokkan batu bata hingga lengket.

Ketika memasuki kedalam masjid, pengunjung akan melewati sebuah gapura berbentuk
candi bentar disamping kanan dan kiri yang menghubungkan langsung dengan pagar keliling
kompleks masjid. Selain itu, terdapat gapura berbentuk paduraksa yang terdapat di serambi
masjid dan di halaman utama masjid. Dulu, gapura paduraksa mempunyai fungsi sebagai pintu
masuk menuju halaman serambi dan halaman utama masjid. Namun keberadaanya sekarang
ditutup dan tidak berfungsi seperti dahulu. Karena adanya perluasan masjid menara kudus pada
tahun 1933, sehingga bagian asli masjid ada yang hilang mapun berubah. Di dalam areal masjid,
tepatnya di bagian belakang, terdapat kompleks pemakaman. Di sinilah Sunan Kudus beserta
para ahli waris dan tokoh-tokoh lainnya dimakamkan.

Menara Kudus memiliki ketinggian sekitar 18 meter dengan dasar berukuran 10 x 10m.
Mengelilingi bangunan yang dihiasi dengan piring bergambar, yang keseluruhan berjumlah
sebanyak 32 buah. 20 buah yang berwarna biru dan berlukiskan masjid, pria dengan unta dan
pohon palem. Selain itu, terdapat 12 karya lain berlukiskan dari merah dan bunga putih.

Di dalam menara ada tangga yang terbuat dari kayu jati yang mungkin dibuat pada
tahun 1895 bangunan AD dan dekoratif jelas menunjukkan hubungan dengan seni Hindu Jawa,
dan masjid menara kudus mempunyai lima pintu dibagian sebelah kanan, dan lima pintu bagian
sebelah kiri. Jendelanya semuanya ada empat buah. Pintu besar terdiri dari lima buah, dan
tiang besar di dalam masjid yang berasal dari kayu jati ada delapan buah. Dibagian dalam
masjid terdapat kolam masjid, kolam yang disebut dengan padasan tersebut merupakan
peninggalan kuno dan dijadikan sebagai tempat wudhu. Kemudian dibagian sisinya terdapat
hiasan yang terbuat dari keramik cina. Selanjutnya, diatas menara terdapat ruangan yang dapat
dinaiki dengan tangga. Atap ruangan bangunan terbuat dari kayu dan terdapat beduk yang
diikatkan dengan salah satu balok kayu atap.

Kini, Masjid Al-Aqsa atau populer dengan sebutan Masjid Menara Kudus ditetapkan
menjadi Cagar Budaya kategori Situs Tingkat Nasional. Oleh karenanya perlu dilakukan
konservasi atau pelestarian Cagar Budaya agar keberadaanya tetap lestari bagi generasi
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai