Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
Rany Claudia
1710812022
JURUSAN SOSIOLOGI
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya, maka penulis
dapat meyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Pendidikan, Ruang Lingkup dan
Landasan Teori Pendidikan”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Teori Pendidikan Kontemporer. Kami
mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Maihasni S.Sos, M.Si, selaku dosen pembimbing
mata kuliah Teori Pendidikan Kontemporer, yang telah memberikan tugas untuk menyusun
makalah ini, sehingga dapat menambah wawasan penulis dan menambah ruang baca baru
Dalam penulisan makalah ini, penulis merasa masih sangat banyak kekurangan-
kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki penulis. Kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan. Sehingga
dikemudian hari dapat menyusun lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat digunakan
PENDAHULU
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi dibawah bimbingan orang
lain tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Pendidikan berkenaan dengan perkembangan
dan perubahan kelakuan anak didik. Pendidikan bertalian dengan transmisi pengetahuan
sikap, kepercayaan, keterampilan dan aspek-aspek kelakuan lainnya kepada generasi muda.
Pendidikan adalah proses mengajar dan belajar pola-pola kelakuan manusia menurut apa
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang mulia,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Perilaku manusia pada hakekatnya hampir seluruhnya bersifat sosial, yakni dipelajari
dalam interaksi dengan manusia lainnya, hampir segala sesuatu yang kita pelajari merupakan
hasil hubungan kita dengan orang lain dirumah, sekolah, tempat permainan, pekerjaan, dan
sebagainya. Bahan pelajaran atau isi pendidikan ditentukan oleh kelompok atau masyarakat
melalui pendidikan agar masyarakat itu dapat melanjutkan eksistensinya, maka kepada
pendidikan.
PEMBAHASAN
‘pendidikan.’ ‘Sosilogi’ berasal dari bahasa Latin dan Yunani, yakni kata ‘socius’ dan
sedangkan ‘logos’ berarti ‘ilmu’ atau bisa juga ‘berbicara tentang sesuatu’. Dengan demikian
secara harfiah istilah “sosiologi” dapat diartikan ilmu tentang masyarakat. Sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok dan struktur
sosialnya.
dalam bahasa Inggris, dan al-tarbiyah, alta’lîm, al-ta’dîb, dan al-riyādah, dalam bahasa Arab.
Pengertian ‘pendidikan’, secara sederhana, adalah proses pengubahan sikap dan perilaku
seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran dan
pelatihan.
Secara singkat, yang menjadi masalah sentral sosiologi pendidikan adalah aspek-
aspek sosiologi dalam pendidikan. Sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang digunakan
Pertama, sosiologi pendidikan adalah suatu kajian yang mempelajari hubungan antara
masyarakat, yang di dalamnya terjadi interaksi sosial, dengan pendidikan. Dalam hubungan
sosiologis terdiri dari konsep, variabel, teori, dan metode yang digunakan dalam sosiologi
bidangnya dengan cara bervariasi. Pokok bahasan utama dalam sosiologi pendidikan adalah
institusi Pendidikan formal, dan institusi pendidikan formal terpenting dalam masyarakat
adalah sekolah yang menawarkan pendidikan formal mulai jenjang prasekolah sampai dengan
jenjang pendidikan tinggi, baik yang bersifat umum maupun khusus. Di samping pendidikan
formal yang menjadi pokok bahasan utama sosiologi pendidikan, pendidikan non formal dan
Merurut Katamto Sunarto, Guru Besar pada FISIP Universitas Indonesia, para ahli
mempersiapkan tenaga kerja di sector formal yang telah siap pakai, atau
sejauh mana orang yang menikmati fasilitas pendidikan formal yang dibiayai
Sementara itu ruang lingkup sosiologi pendidikan yang lebih lingkup di kemukakan
oleh Sanapiah Faisal dan Nur Yasik. Mereka memandang ruang lingkup sosiologi pendidikan
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, secara umum, inti dari persoalan sosiologi
pendidikan membahas seputar konsep-konsep antara lain: (1) masyarakat; (2) institusi sosial;
(3) peran; (4) norma; (5) interaksi sosial ; (6) konflik sosial; (7) perubahan sosial; (8)
Tokoh sosiologi klasik Emile Durkheim adalah salah satu teoritisi fungsi sosial dalam
pendidikan. Durkheim meyakini bahwa pendidikan moral dibutuhkan untuk membangun dan
munculnya gejala disintegrasi sosial dan masalah-masalah sosial lainnya. Pendidikan moral
adalah sarana menuju sebuah tatanan kehidupan sosial yang harmonis. Pandangan seperti ini
fungsionalisme menekankan pada asumsi bahwa bentuk institusi sosial lain di masyarakat
seperti, politik, agama, norma, nilai moral, dan etika sangat tergantung pada proses sosialisasi
yang terjadi dalam institusi pendidikan. Menurut pandangan ini, fungsi sosialisasi dalam
pendidikan diarahkan untuk menghasilkan kontrol sosial atau pengendalian sosial dan
Pendekatan ini fokus pada proses interaksi dalam institusi pendidikan seperti sekolah
dan outcome dari interaksi tersebut. Sebagai contoh, interaksi antara guru dan murid di
interaksi sosial seperti interaksi antar gender, kelas, ras, dan sebagainya, dan bagaimana
interaksi tersebut menciptakan ekspektasi antara guru dan murid. Guru mengharapkan
perilaku tertentu dari murid tertentu, begitu pula murid pada guru. Guru menaruh ekspektasi
tertentu pada murid perempuan untuk berperilaku yang berbeda dengan murid laki-laki.
Di Indonesia, gejala menurunnya praktik kekerasan oleh guru kepada murid sedang
menurun. Hal ini dipicu oleh peraturan yang melarang penggunaan kekerasan di sekolah.
Dampak manifest-nya adalah sekolah menjadi arena belajar yang nirkekerasan. Dampak
latennya adalah murid menjadi semakin berani atau guru yang semakin takut akan tuntutan
hukum yang bisa saja menimpanya. Peraturan yang mengarahkan pada nirkekerasan
mengandung ekspektasi dari luar bagaimana interaksi guru dan murid seharusnya.
C. Teori Konflik
Pendekatan teori konflik dalam sosiologi pendidikan terinspirasi Karl Marx yang
mengkaji relasi antara pekerja dan pemilik faktor produksi dalam sistem ekonomi
kapitalisme. Teori konflik dalam sosiologi pendidikan memiliki fokus investigasi pada
bagaimana institusi pendidikan berkontribusi pada reproduksi hierarki dan kesenjangan sosial
dalam masyarakat. Pendekatan ini pada awalnya melihat bahwa institusi pendidikan seperti
sekolah atau universitas merefleksikan sebuah hierarki berdasarkan kelas, gender, ras, dan
Misalnya tentang bagaimana mahasiswa dari kelas sosial tertentu, ras tertentu atau
gender tertentu memiliki potensi gep. Pendekatan konflik juga mengasumsikan bahwa sistem
pendidikan yang berlaku beserta kurikulumnya adalah produk dari kekuasaan yang sedang
dominan, dari nilai-nilai dan keyakinan yang dimiliki oleh mayoritas. Kecenderungannya
kelompok-kelompok minoritas berdasarkan, kelas, gender, agama, ras, dan lain-lain. Dengan
menggunakan teori konflik, pendidikan dilihat sebagai institusi sosial yang mereproduksi
kekuasaan, dominasi, opresi, dan ketimpangan dalam masyarakat. ih besar untuk menjadi
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam dunia yang kian kompleks pendidikan menghadapi tugas yang kian sulit pula.
Kebanyakan orang melihat banyaknya dan besarnya masalah-masalah yang diakibatkan oleh
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menyadari implikasihnya bagi pendidikan.
Spesialisasi yang dituntut pada zaman modern ini dalam segala bidang menyebabkan
individu hanya dapat berkomunikasi dengan orang dalam spesialisasi yang sama dan dengan
Dalam menghadapi masalah yang kompleks perlu diberi kemampuan untuk melihat
esensinya dalam bentuk yang lebih sederhana. Masalah yang lebih sulit dihadapi ialah soal
nila-nilai dalam dunia yang cepat berubah ini. Ada bahaya bahwa dengan mengutamakan
berbagai aspek matematika dan ilmu pengetahuan alam, aspek moral dan sosial diabaikan.
Para ilmuan tidak selalu melihat hubungan antara pengetahuan ilmiah dengan tujuan hidup
yang fundamental. Maka karena itu pendidikan sejak mulanya harus diajarkan kaitan antara
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber
kenyataanya masih banyak kekuranga yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih
minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan kedepannya.
Daftar Pustaka