Anda di halaman 1dari 2

KALAM-9

BELAJAR BERDIALOG DENGAN ROH

‫بســم هللا الرحمن الرحيم‬


Pernahkah kita bertemu dengan roh orang yang sudah meninggal? Bisa orang tua kita, guru
kita, atau orang mulia seperti wali songo atau Rosulullah?

Bisa tidaknya kita yang masih hidup bertemu dengan roh orang mati, telah lama menjadi
kontroversi. Kaum sekuler menolaknya secara tegas roh orang sudah meninggal tidak bisa
diajak bertemu. Ulama Mu’tazilah dan wahabi, sebagian juga menolak. Namun mayoritas
ulama sunny khususnya ulama Sufi, meyakini bahwa orang yang masih dapat bertemu
dengan roh orang yang sudah meninggal. Kita dapat belajar dan berdialog dengan roh
ulama yang sudah meninggal. Ulama sufi sudah terbiasa bertemu dengan roh para alim,
auliya’, syuhada’, dan ambiya’. Tentu saja, hal itu bisa dilakukan hanya oleh mereka yang
sudah kuat dalam iman dan taqwa kepada Allah Swt, serta memiliki ma’rifat.

Banyak dasar yang dipakai ulama sufi, sehingga mereka menyatakan bahwa orang hidup
bisa berdialog dengan orang yang sudah meninggal. Salah satunya adalah al-Quran surat
َ ُ‫يل ٱهَّلل ِ أَم ٰ َْو ۢ ًتا ۚ َب ْل أَحْ َيٓا ٌء عِ ندَ َرب ِِّه ْم يُرْ َزق‬
Ali-Imron ayat (169): ‫ون‬ ۟ ُ‫ِين قُ ِتل‬
ِ ‫وا فِى َس ِب‬ َ ‫َواَل َتحْ َس َبنَّ ٱلَّذ‬
“Janganlah kamu mengira orang yang meninggal di jalan Allah itu mati, tetapi mereka
sebenarnya hidup di sisi Allah dan mendapatkan kenikmatan yang cukup”. Juga dalam
Hadits, Nabi Muhammad Saw bersabda, “ barang siapa yang melihatku di waktu tidur maka
dia sungguh-sungguh melihatku, sesengguhnya setan tidak bisa menyerupaiku ”.

Untuk bertemu dengan roh orang yang meninggal dunia, hanya ijin dari Allah lah yang paling
utama. Karena roh adalah milik Allah dan akan kembali pula kepada Allah. Oleh karena itu,
salah satu cara agar bisa mengetahui dan berdialog dengan roh adalah dengan jalan
amaliyah “thoreqot”. Karena setiap “thoreqot” mengajarkan “makrifat”. Setiap
maqom“makrifat” akan mengetahui rahasia-rahasia atau “sirrul asror” yang orang awam
tidak mungkin mengetahuinya, termasuk mengetahui dan mampu berdialog dengan roh.
Bahkan bisa juga mengetahui hakekat Allah yang menjadi rahasia Allah yang dikenal
dengan “makrifatullah”.

Banyak bukti, yang menjadi dasar ulama sufi untuk menjelaskan bahwa berdialog dengan
roh dapat dilakukan oleh manusia. Kisah perjalanan isra dan mi’rajnya nabi Muhammad Saw
yang bertemu para nabi terdahulu di langit adalah sebagai bukti kebenaran itu. Bahkan
orang dengan derajat yang jauh di bawah nabi juga banyak yang mengisahkan seringnya
berdialog dengan roh orang yang telah meninggal dunia.

Ada tiga laku amaliyah”thoreqot” para sufi: (1) Takholli ( ‫ ) َت َخ ِّل‬yaitu usaha pembersihan diri
dan pengosongan diri dari sikap tercela. Cara pembersihan diri ini dilakukan melalui upaya
terus-menerus yang disebut “sabiquu ila maghfiroh” yaitu berlomba-lomba menuju ampunan
Alloh, dalam arti memperbanyak istighfar. Kedua adalah dengan “fastabiqul Khoirot” yaitu
berlomba-lomba meningkatkan kebaikan secara terus menerus. (2) Tahalli ( ‫) َت َح ِّل‬, yaitu
menghias diri dengan sifat-sifat yang terpuji. (3) Tajallii ( ‫) َت َج ِّل‬, yaitu pencapaian nur ghaib
bagi hati yang telah bersih sehingga mampu menangkap cahaya Allah alias mencapai
“makrifatullah”.

‫ان العلم نورونورهللا ال يهدى لعاصي‬


‫وهللا اعلم بالصواف‬

Anda mungkin juga menyukai