Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MERANGKUM

MATERI PENDEKATAN KONSELING

Nama : Amalia Indah Lestari

NIM : P17311204051

Kelas : 1B

DosenPengajar : Herawati Mansur., SST., M.Pd., M.Psi

No Nama Pengertian Tujuan Langkah- Objek yang


Teknik langkah Dituju
Pendekatan
Konseling
1. Psikonalisis Psikoanalisis Tujuan konseling -Membina Konseli yang
adalah sebuah psikoanalisis hubungan membutuhka
model adalah konseling n motivasi,
perkembangan membentuk yang terjadi terhadap
kepribadian, kembali struktur pada tahap emosi,
filsafat tentang sifat karakter individu awal konflik,
manusia, dan dengan membuat konseling. mimpi-
metode psikoterapi, yang tidak sadar mimpi, dan
-Tahap krisis
berorientasi untuk menjadi sadar sifat-sifat
bagi klien
berusaha  dalam diri klien. karakternya
yaitu
membantu  Proses konseling sendiri.
kesukaran
individu untuk dipusatkan pada Konseli yang
dalam
mengatasi usaha mengalami
mengemuka
ketegangan psikis  menghayati gangguan
kan
yang bersumber  kembali histeriaa,
masalahnya,
pada  rasa  cemas pengalaman- cemas,
dan
dan rasa terancam pengalaman penderita
melakukan
yang berlebih- masa kanak- self injury,
transferensi.
lebihan  (anxiety). kanak. dan obesitas,
Psikoanalisis Pengalaman -Tilikan neurosis.
merupakan suatu masa lampau terhadap Namun
metode ditata, masa lalu demikian
penyembuhan yang didiskusikan, klien konseli
bersifat psikologis dianalisa dan terutama psikonalisis
dengan cara-cara ditafsirkan pada masa ini juga
fisik. dengan tujuan kanak- dapat
untuk kanaknya. mengatasi
merekonstruksi - masalah
kepribadian Pengembang sehari-hari.
dasar. Konseling an resistensi
psikoanalisa untuk
menekankan pemahaman
dimensi afektif diri.
dalam membuat -
pemahaman Pengembang
ketidak sadaran an hubungan
untuk membuat transferensi
yang tidak klien dengan
disadari menjadi konselor.
disadari. Tilikan -
dan pemahaman Melanjutkan
intelektual lagi hal-hal
sangat penting, yang
tetapi yang lebih resistensi.
adalah
mengasosiasikan -Menutup
antara perasaan wawancara
dan ingatan konseling.
dengan
pemahaman diri
sehingga
memberikan
kesempatan
kepada klien
untuk
menghadapi
situasi yang
selama ini gagal
diatasinya.
2. Perilaku Konseling behavior Tujuan konseling 1)Mendefini Konseli
(Behavior) adalah sebuah behavior adalah sikan dengan
proses konseling menciptakan masalah dan perilaku
(bantuan) yang suatu kondisi tujuan maladaptife
diberikan oleh baru yang lebih konseli. menuju ke
konselor kepada baik melalui 2)Bersama- adaptif,
klien dengan proses belajar sama sepakat perilaku
menggunakan sehingga untuk konseli tidak
pendekatan- perilaku yang mencapai disiplin di
pendekatan tingkah negatif dapat tujuan pengaruhi
laku (behavioral), dihilangkan serta konseling. salah satu
dalam hal mengubah 3)Menghasil factor yaitu
pemecahan tingkah laku kan masalah
masalah-masalah adaptif dengan pemecahan internal.
yang dihadapi serta cara memperkuat masalah
dalam penentuan tingkah laku alternatif.
arah kehidupan yang diharapkan 4)Mengkaji
yang ingin dicapai dan meniadakan konsekuensi
oleh diri klien. perilaku yang alternatif.
Konseling tidak diharapkan 5)Menilai
behavioral serta berusaha kembali
merupakan suatu menemukan alternatif dan
proses membantu cara-cara konsekuensi.
orang untuk belajar bertingkah laku 6)Mengambi
memecahkan yang baru. l keputusan
masalah atau secara
interpersonal, tentatif
emosional, dan memilih
keputusan tertentu. suatu
alternatif
yang
kontingen
pada
perkembang
an baru.
7)Menggene
ralisasi
proses
pengambilan
keputusan
terhadap
problem
baru.

3. Person Person Centeres ini Pendekatan  a.    1) Tahap Konseli


Centered menekankan bahwa person centered Perkenalan dengan
prinsip terapi ini bertujuan agar Pada tahap perilaku
tidak hanya klien mencapai ini regulasi diri
diterapakan dalam tinggkat yang pemimpin rendah,
proses terapi tetapi lebih tinggi yang memiliki
prinsip-prinsip tera secara mandiri, berpusat tingkat
pi ini dapat fokus pada klien pribadi kepercayaan
diterapkan di tidak pada diharapkan diri yang
berbagai setting penyajian dapat rendah (low
seperti dalam masalah klien. menghindari self esteem),
masyarakat. Titik Tujuan terapi penggunaan hal-hal yang
berat dari PCT bukan sekedar praktek yang menyangkut
meningkatkan pemecahan direncanakan konsep
keterlibatan masalah, tetapi dan teknik. mengenai
hubungan personal untuk membantu b.   2)Tahap diri(self),
dengan klien untuk Pelaksanaa aktualisasi
klien, terapist lebih masuk ke dalam n diri, teori
aktif & terbuka, proses Pada tahap kepribadian,
lebih bertumbuh, ini, teknik- dan hakekat
memperhatikan belajar dari teknik atau kecemasan.
pengaruh masalah yang keterampilan
lingkungan. dihadapinya saat kunci
Periode ini ini dan akan meliputi
memperkenalkan membuatnya keterampilan
unsur-unsur mampu mendengar
penting dari sikap- menghadapi aktif,
sikap terapis, yakni masalah-masalah klarifikasi,
keselarasan, yang akan pengenalan
pandangan dan datang. diri,
penerimaan positif, pemberian
dan pengertian penghargaan
yang empatik dan
sebagai prasyarat pengertian.
bagi terapi yang Anggota
efektif.   dituntun
untuk
berbicara
secara
terbuka
tentang
apapun yang
mereka
rasakan saat
itu
c.   3)Tahap
Akhir
(Terminasi)
Pada tahap
ini
pemimpin
tidak
diperlukan
lagi. Apabila
kelompok
telah
berjalan
secara
efektif, maka
untuk
sekarang
kelompok
telah
bergerak dan
dapat
menggambar
kan potensi-
potensi
dirinya
untuk
digunakan
dalam
kelompok.
Pemimpin
dapat
membantu
anggotanya
untuk
menyimpulk
an apa yang
telah mereka
dapatkan dan
menerapkan
hal tersebut
dalam
kehidupan
nyata setelah
sesi
konseling
kelompok
diakhiri.
Dalam tahap
akhir ini
konselor
mengakhiri
percakapan.
4. Gestalt Teori Gestalt Tujuan utama 1)Tahap Konseli yang
merupakan suatu konseling Gestalt pertama memiliki
pendekatan adalah (the urusan yang
konseling yang membantu klien beginning tak selesai
didasarkan pada agar berani phase) (unfinished
suatu pemikiran mengahadapi business),
bahwa individu berbagai macam Pada tahap yakni
harus dipahami tantangan ini konselor mencakup
pada konteks maupun meningkatka perasaan-
hubungan yang kenyataan yang n kesadaran perasaan
sedang berjalan harus dihadapi. konseli, yang tidak
dengan lingkungan Tujuan ini menciptakan terungkapka
(ongoing mengandung hubungan n seperti
relationships). makna bahwa dialogis, dendam,
klien haruslah mendorong kemarahan,
dapat berubah keberfungsia kebencian,
dari n konseli sakit hati,
ketergantungan secara sehat kecemasan,
terhadap dan kedudukan,
lingkungan/oran menstimulasi rasa berdosa,
g lain menjadi konseli rasa
percaya pada untuk diabaikan.
diri, dapat mengemban Meskipun
berbuat lebih gkan tidak bisa
banyak untuk dukungan diungkapkan
meingkatkan pribadi , perasaan-
kebermaknaan (personal perasaan itu
hidupnya. support) dan diasosiasikan
lingkungann dengan
ya ingatan-
2)Tahap ingatan dan
kedua fantasi-
(clearing fantasi
the ground) tertentu.
Pada tahap
ini konseling
berlanjut
pada
strategi-
strategi yang
lebih
spesifik.
Konseli
mengeksplor
asi berbagai
introyeksi,
berbagai
modifikasi
kontak yang
dilakukan
dan
unfinished
business
3)Tahap
ketiga(the
existentian
encounter)

Pada fase ini


konselor
memberikan
dukungan
dan motivasi
berusaha
memberikan
keyakinan
ketika
konseli
cemas dan
ragu-ragu
menghadapi
masalahnya.

4)Tahap
keempat
(integration
)

Pada tahap
ini konseli
sudah mulai
mengatasi
krisis-krisis
yang dialami
sebelumnya
dan mulai
mengintegra
sikan
keseluruhan
diri (self),

5)Tahap
kelima
(ending)

Pada tahap
ini konseli
siap untuk
memulai
kehidupan
secara
mandiri
tanpa
supervisi
konselor

5. Rasional – Konseling rasional Memperbaiki -Tahap Konseli yang


Emotif emotif adalah dan merubah pertama, memiliki
pendekatan yang sikap, persepsi, gangguan
proses untuk
bersifat direktif, cara berpikir, emosi,
yaitu pendekatan keyakinan serta menunjukka gangguan
yang pandangan- n kepada kecemasan
membelajarkan pandangan klien (anxiety),
konseli
kembali kepada yang irasional masalah,
konseli untuk dan tidak logis bahwa kepercayaan
memahami input menjadi dirinya tidak diri, masalah
kognitif yang pandangan yang pengendalian
logis,
menyebabkan rasional dan diri, dan hal-
gangguan logis agar klien membantu hal irasional.
emosional, dapat mereka
mencoba mengembangkan memahami
mengubah pikiran diri,
konseli agar meningkatkan bagaimana
membiarkan sel- dan mengapa
pikiran actualizationnya menjadi
irasionalnya atau seoptimal
demikian,
belajar mungkin melalui
mengantisipasi tingkah laku dan
manfaat atau kognitif dan menunjukka
konsekuensi dari afektif yang
n hubungan
tingkah laku. positif.
Menghilangkan gangguan
gangguan- yang
gangguan irasional itu
emosional yang
dengan
merusak diri
sendiri seperti ketidak
rasa takut, rasa bahagiaan
bersalah, rasa
dan
berdosa, rasa
cemas, merasa gangguan
was-was, rasa emosional
marah.
yang
dialami.
-Tahap
kedua,
membantu
konseli
meyakini
bahwa
berpikir
dapat
ditantang
dan diubah.
Kesediaan
konseli
untuk
dieksplorasi
secara logis
terhadap
gagasan
yang dialami
oleh konseli
dan konselor
mengarahka
n pada
konseli
untuk
melakukan
desputing
terhadap
keyakinan
konseli yang
irasional.
-Tahap
ketiga,
membantu
konseli lebih
“mendebatka
n“
(Gesputing)
gangguan
yang tidak
tepat atau
irasional
yang
dipertahanka
n selama ini
menuju cara
berpikir
yang lebih
rasional
dengan cara
yang
rasional.

6. Realitas Pendekatan ini a)Membantu a)Penciptaan Konseli yang


lebih menekankan individu untuk hubungan tidak
pada masa kini, mampu baik mempunyai
maka dalam mengurus diri relasi social,
memberikan sendiri agar b)Identifika mengalami
bantuan tidak perlu dapat si keinginan gangguan
melacak sejauh menentukan dan saat ini emosi
mungkin pada melaksanakan c)Identifikasi (kecemasan,
masa lalunya, perilaku dalam tingkah laku depresi, dan
sehingga yang bentuk nyata. saat ini gangguan
paling seksual),
dipentingkan b)Mendorong d)Penilaian mengalami
adalah bagaimana konseli agar tingkah laku insomnia
konseli dapat berani saat ini (gangguan
memperoleh bertanggungjawa tidur),
kesuksesan pada b serta memikul e)Perencanaa obesitas,
masa yang akan segala resiko n tingkah
yang ada, sesuai laku yang kebiasaan
datang, bertanggung merokok,
dengan kecanduan
kemampuan dan jawab napza,
keinginannya f)Komitmen mudah lelah
dalam dan bosan,
perkembangan g) Terminasi
mampu
dan bekerja yang
pertumbuhannya. berlebihan
(workaholf),
menyelarask
an antara
yang
diinginkan
individu
(konseli),
ketidakpusan
.

Anda mungkin juga menyukai