Anda di halaman 1dari 25

DAMPAK

KORUPSI
Pengetahuan Budaya Anti Korupsi
Kelompok
1. Firdana Ayur. D (P17311203035)
2. Athaya Duscha Dypa (P17311203038)
3. Retno Diah Syam. P (P17311203041)
4. Alifia Amarotu (P17311203045)
5. Wahyu Sulistyoningrum (P17311203048)
6. Amalia Indah Lestari (P17311204051)
7. Novia Putri Hapsari (P17311204054)
8. Anggina Wahyu. N (P17311204057)
9. Andini Dwi Nur. A (P17311204060)
10. Dhea Ayu Safitri (P17311204063)
Pengertian Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa Latin: corruption dari kata
kerja corrumpere berarti busuk, rusak, menggoyahkan,
memutar balik, menyogok. Menurut Transparency
International adalah perilaku pejabat publik, baik
politikus/ politisi maupun pegawai negeri, yang secara
tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau
memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan
menyalahgunakan kekuasaan publik yang
dipercayakan kepada mereka.
Pengertian Korupsi

Dalam Kamus Al-Munawwir, term korupsi bisa


diartikan meliputi: risywah, khiyânat, fasâd, ghulû l,
suht, bâthil. Sedangkan dalam Kamus Al-Bisri kata
korupsi diartikan ke dalam bahasa arab: risywah,
ihtilâs, dan fasâd.
Pengertian Korupsi
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
korupsi secara harfiah berarti: buruk, rusak, suka
memakai barang (uang) yang dipercayakan padanya,
dapat disogok (melalui kekuasaannya untuk
kepentingan pribadi). Adapun arti terminologinya,
korupsi adalah penyelewengan atau penggelapan (uang
negara atau perusahaan) untuk kepentingan pribadi
atau orang lain.
Dampak Korupsi Terhadap Berbagai
Bidang

Brirokrasi Pertahanan dan


Ekonomi
pemerintah keamanan

Pelestarian
Sosial Politik
Lingkungan

Kesehatan
Masyarakat Hukum
a. Dampak Di Bidang Ekonomi
Pada sektor ekonomi, korupsi mempersulit pembangunan ekonomi dimana pada sektor privat, korupsi
meningkatkan biaya karena adanya pembayaran ilegal dan resiko pembatalan perjanjian atau karena
adanya penyidikan (Hariyani & Priyarsono, Dominicus Savio, Asmara, 2016).

Berbagai macam permasalahan ekonomi lain akan muncul secara alamiah apabila korupsi sudah
merajalela. Hasil dari dampak ekonomi yang akan terjadi adalah sebagai berikut :
1. Lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi
2. Penurunan produktifitas
3. Rendahnya kualitas barang dan jasa
4. Menurunnya pendapatan negara dari sektor pajak
5. Meningkatnya hutang negara
B. Dampak Pada Sosial dan Kemiskinan
Masyarakat
1. Mahalnya harga jasa dan pelayanan publik
2. Pengentasan kemiskinan berjalan lambat
3. Terbatasnya akses bagi masyarakat miskin
4. Meningkatnya angka kriminalitas
5. Solidaritas sosial semakin langka
6. Demoralisasi
C. Dampak Kesehatan Masyarakat
Dampak korupsi di bidang kesehatan, antara lain tingginya biaya kesehatan, tingginya angka kematian
ibu, tingkat kesehatan masih buruk, dan lain-lain. Angka kematian ibu pada tahun 2012, ternyata masih
tinggi yakni 359 per 100.000 kelhiran hidup. Angka ini meningkat tajam dibanding tahun 2007, yakni
228 per 100.000 kelahiran hidup. Secara makro, angka kematian ibu melahirkan, merupakan parameter
kualitas kesehatan masyarakat pada suatu negara (KPK, Tanpa tahun).
D. Dampak Pada Birokrasi Pemerintah
Upaya pemerintah mencanangkan clean government dalam upaya memberantas korupsi di
kalangan birokrasi pemerintahan, belum dapat menjamin menanggulangi korupsi, berbagai jenis
kebocoran keuangan negara masih saja terjadi, berdampak pelayanan publik dapat terganggu.

Kebocoran keuangan negara yang paling besar di lingkungan lembaga negara adalah melalui
Pengadaan Barang dan Jasa, lemahnya pengawasan dan kurangnya penerapan disiplin serta sanksi
terhadap penyelenggara negara dalam melaksanakan tugas-tugas negara berdampak birokrasi
pemerintahan yang buruk.
D. Dampak Pada Birokrasi Pemerintah
Sementara itu, dampak korupsi yang menghambat berjalannya fungsi pemerintah, sebagai pengampu
kebijakan negara, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Korupsi menghambat peran negara dalam pengaturan alokasi;


2. Korupsi menghambat negara melakukan pemerataan akses dan aset;
3. Korupsi juga memperlemah peran pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan politik
E. Dampak Pada Politik dan Demokrasi
Korupsi tidak terlepas dari kehidupan politik dan demokrasi.
Rencana anggaran yang diajukan pihak eksekutif kepada pejabat
legislatif yakni pihak DPR/DPRD untuk disetujui dalam
APBN/APBD adalah berdampak politik.
Contoh korupsi :
1. Adanya kebijakan dan gratifikasi yang terbentuk dari k0nflik
kepentingan politik antar partai pejabat legislative
2. Korupsi mengganggu kinerja sistem politik yang berlaku
3. Publik cenderung meragukan citra dan kredibilitas suatu
Lembaga yang di duga derkait dengan Tindakan korupsi
F. Dampak Pada Penegakan Hukum
Pihak yudikatif, eksekutif, dan legislatif, yang seharusnya
banyak berperan dalam mendorong gerakan pemberantasan
korupsi malah banyak terlibat dan ikut berperan dalam
KKN, sebagai dampak dari penegakan hukum yang lemah.
G. Dampak Pada Pertahanan dan
Keamanan
Korupsi dapat berdampak pada lemahnya sistem pertahanan dan
keamanan nasional, negara yang korup dapat memiskinkan rakyat,
dan rakyat yang miskin sangat rapuh dan mudah diintervensi oleh
pihak-pihak yang ingin merongrong pemerintahan

Contohnya :
1. Masyarakat kehilangan arah dan identitas diri serta menipisnya
sikap bela negara dalam pertahanan dan keamana akibat penyalah
gunaan uang negara
2. Wilayah perbatasan sering menjadi sumber ketegangan dengan
negara tetangga
3. SDA termasuk di perairan juga seringkali tidak terawasi dan
dieksploitasi oleh penduduk negara tetangga
H. Dampak Pada Pelestarian Lingkungan

Dampak korupsi terhadap lingkungan diantaranya menurunnya kualitas lingkungan. Akibat


yang dihasilkan oleh perusakan alam ini sangat merugikan khususnya bagi kualitas lingkungan itu
sendiri. Dari kasus ilegal loging saja disinyalir kerugian negara yang terjadi sampai 30-42 triliun
rupiah per tahun.
Kerugian Negara Akibat Korupsi di
Indonesia
Kerugian Negara menurut pasal 1 angka 1 UUPN adalah
berkurangnya uang, surat berharga, dan barang yang nyata dan
pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik
sengaja ataupun lalai. Menurut Djoko Sumaryanto bukanlah
kerugian Negara dalam pengertian di dunia
perusahaan/perniagaan, melainkan suatu kerugian yang terjadi
karena perbuatan-perbuatan melawanhukum dalam kaitan ini,
factor-faktor lain yang menyebabkan kerugian Negara adalah
penerapan kebijakan yang tidak benar, memperkaya diri
sendiri,orang lain, atau korporasi.
Korupsi mengakibatkan:
Melambatnya pertumbuhan ekonomi suatu
negara.

Menurunnya investasi.

Meningkatnya kemiskinan

Meningkatnya ketimpangan pendapatan


Kerugian Negara
vs
Hukuman Koruptor
Putusan pengadilan yang diberikan kepada koruptor lebih rendah dibandingkan dengan
tuntutan jaksa. Tuntutan jaksa masih lebih rendah dibandingkan dengan kerugian
negara akibat korupsi. Hukuman financial kepada terpidana korupsi masih belum dapat
menutupi kerugian korupsi yang ditimbulkan. Dari seluruh terdakwa yang diputuskan
bersalah hanya 54% terpidana yang dihukum membayar uang pengganti.
Hubungan antara Dampak Korupsi dan Biaya Sosial
Korupsi

Dampak korupsi terhadap berbagai bidang kehidupan masyarakat menimbulkan biaya yang
disebut sebagai biaya sosial korupsi. Biaya sosial korupsi berbeda dengan biaya eksplisit korupsi.
Yang dimaksud biaya sosial korupsi adalah biaya yang muncul karena dampak sosial korupsi.

Jadi hubungan antara dampak korupsi dan biaya sosial korupsi ada keterkaitan karena dampak
sosial korupsi di berbagai bidang yang dapat menimbulkan adanya biaya sosial korupsi. biaya
sosial kejahatan dihitung dari tiga hal yaitu biaya antisipasi kejahatan, biaya akibat kejahatan dan
biaya reaksi terhadap kejahatan
Konsep Biaya Sosial Korupsi
Analisis Biaya Sosial Korupsi dilakukan dengan menggunakan kerangka pikir Social Cost of Crime (Biaya Sosial
Kejahatan) yang berasal dari Brand and Price.
Konsep Biaya Sosial Korupsi
BIAYA eksplisit Biaya implisit Biaya antisipasi

merupakan biaya riil yang keluar


Biaya antisipasi korupsi pada dasarnya
sebagai biaya antisipasi, biaya
terdiri dari:
Biaya implisit merupakan biaya yang
reaksi dan biaya akibat dari
tidak secara langsung terlihat, seperti a) Biaya sosialisasi korupsi
sebuah kejahatan korupsi, yang biaya ekonomi (opportunity cost),
sebagai bahaya laten;
biaya damage (akibat) yang
dapat dihitung secara
dampaknya melalui pasar, dan biaya b) Reformasi birokrasi untuk
langsung. Biaya eksplisit damage (akibat) yang dampaknya
menurunkan hasrat korupsi;
tidak melalui pasar. Biaya implisit
dalam hitungan ini dibatasi
yang dihitung saat ini dengan dan
pada biaya yang keluar dari mengambil estimasi terendah dari
c) Berbagai kegiatan dalam
sebuah kejadian atau kegiatan korupsi.
APBN meskipun
rangka pencegahan korupsi
dimungkinkan adanya biaya
yang dikeluarkan oleh KPK
yang keluar dari luar APBN.
Konsep Biaya Sosial Korupsi
BIAYA reaksi korupsi

Biaya reaksi korupsi adalah seluruh sumberdaya yang diperlukan aparat penegak hukum untuk memproses
seseorang yang melakukan korupsi, mulai tahap penyelidikan, penyidikan, penuntutan, pengadilan dan
pemasyarakatan atau sampai selesai menjalani hukuman fisik maupun finansial.
Biaya reaksi korupsi terdiri dari:
a) Biaya proses penanganan perkara mulai dari pengaduan, penyelidikan, dan penyidikan.
(Kepolisian, Kejaksaan, KPK, PPATK, BPKP dll)
b) Biaya peradilan (panitera, jaksa, hakim, dll)
c) Biaya proses perampasan aset di luar dan di dalam negeri
d) Biaya rumah tahanan dan lembaga pemasyarakatan, biaya pengumpulan denda, dll.
Seandainya Dana Korupsi Dipakai Untuk
Pembangunan
Menyangkut kerugian negara akibat tindakan korupsi tersebut, sebenarnya Indonesia mampu
membangun megainfrastruktur yang nantinya mampu menjamin kekuatan ekonomi nasional.
Pembangunan ekonomi nasional dapat dilakukan dengan memantapkan pembangunan akses ekonomi
di setiap wilayah di Indonesia.

Beberapa contoh pembangunan akses ekonomi jika dana hasil korupsi yang seandainya tidak


dikorupsi , yaitu :
1. Membangun jembatan penyeberangan antar pulau dan membangun atau memperbaiki jalan yang
rusak. Jika Indonesia mampu menyatukan kewilayahan dengan mekanisme aksesibilitas darat antar
pulau, maka pergerakan roda perekonomian memiliki akselerasi yang lebih baik.
Seandainya Dana Korupsi Dipakai Untuk
Pembangunan
2. Pembangunan infrastruktur PLN pada daerah-daerah terpencil di seluruh wilayah Indonesia.

3. Pembangunan dalam bidang pendidikan.

4. Pembangunan dalam sektor UMKM, memberi modal kepada masyarakat untuk berwirausaha

5. Pembangunan berbagai macam sektor lain seperti fasilitas kesehatan yang lebih memadai terutama

untuk daerah-daerah tertpencil, pembangunan transportasi, pembangunan rumah dan tempat-tempat

ibadah serta hal-hal lainnya.


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai