Anda di halaman 1dari 15

GEOMETRI BIDANG

HIPERBOLA

Persamaan hiperbola yang berpusat di


P(x,y)

Oleh : Rina Oktaviani Situmorang

NPM:200940006
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayahnya, sehingga penyusunan makalah dengan judul Hiperbola akhirnya
dapat terselesaikan dengan baik. Kami berharap dari isi makalah ini dapat di
jadikan suatu pedoman bagi pembaca dalam menulis tugas ataupun makalah,
sehingga pesan/materi dapat tersampaikan dengan baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu
dalam penyelesaian makalah ini. Makalah ini tidak terlepas dari kesalahan maka
dari penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 2
A. Pengertian Hiperbola ............................................................... 2
B. Unsur-Unsur Hiperbola ........................................................... 3

C.Persamaan hiperbola yang berpusat dititik P(x,y) ................... 4


BAB III PENUTUP ..................................................................................... 8
A. Kesimpulan.............................................................................. 8
B. Saran ........................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hiperbola adalah himpunan titik-titik yang selisih jaraknya terhadap
dua titik tertentu tetap besarnya. Kedua titik tertentu itu disebut titik
focus.Jarak kedua titik tertentu tersebut adalah 2a.
Hiperbola dan elips memiliki hubungan yang sangat erat, khususnya
pada bentuk persamaannya. Hiperbola dan elips, adalah hasil dari suatu
pengirisan dari kerucut. Suatu kerucut jika diiris horizontal, maka irisannya
berbentuk lingkaran. Jika kerucut tersebut dipotong secara miring (dan tidak
memotong alasnya), maka terbentuk suatu ellips. Jika mengirisnya memotong
alasnya dan memotongnya secara vertikal, maka terbentuk suatu hiperbola.
Berdasarkan definisi hiperbola, kita dapat menggambarkan grafik
hiperbola. Misalkan kita tentukan titik fokusnya adalah F’(-c, 0) dan F(c, 0)
sedangkan selisih jarak konstan tertentu adalah 2a.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian hiperbola.
2. Persamaan hiperbola yang berpusat di P(x,y)

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hiperbola
2. Untuk mengetahui persamaan hiperbola yang berpusat di P(x,y)

1
BAB II
PEMBAHASA
N

A. Pengertian Hiperbola
Hiperbola adalah himpunan titik-titik yang selisih jaraknya terhadap
dua titik tertentu tetap besarnya. Kedua titik tertentu itu disebut titik
focus.Jarak kedua titik tertentu tersebut adalah 2a.
Hiperbola dan elips memiliki hubungan yang sangat erat, khususnya
pada bentuk persamaannya. Hiperbola dan elips, adalah hasil dari suatu
pengirisan dari kerucut. Suatu kerucut jika diiris horizontal, maka irisannya
berbentuk lingkaran. Jika kerucut tersebut dipotong secara miring (dan tidak
memotong alasnya), maka terbentuk suatu ellips. Jika mengirisnya memotong
alasnya dan memotongnya secara vertikal, maka terbentuk suatu hiperbola.
Berdasarkan definisi hiperbola, kita dapat menggambarkan grafik
hiperbola. Misalkan kita tentukan titik fokusnya adalah F’(-c, 0) dan F(c, 0)
sedangkan selisih jarak konstan tertentu adalah 2a.
F dan F’ disebut titik focus.
(-a,0) dan (a,0) disebut titik puncak.

B. Unsur-Unsur Hiperbola

- Titik O merupakan pusat hiperbola


- Titik Fokus yaitu : F dan F’
- titik puncak (-a,0) dan (a,0)
- persamaan asimtot :
Sumbu-x (yang memuat dua titik dari hiperbola) disebut sumbu
tranversal (transverse axis) dan sumbu-y disebut sumbu sekawan
(conjugate axes). Titik potong hiperbola dengan sumbu trasversal
disebut titik ujung (dalam hal ini (±a, 0)) dan perpotongan kedua
sumbu simetri disebut pusat hiperbola. Jarak antara kedua titik ujung
adalah 2a dan disebut sumbu mayor dan besaran 2b disebut sumbu
minor.

C. Persamaan hiperbola yang berpusat dititik P(x,y)


Persamaan Hiperbola yang berpusat P (m,n) diperoleh dengan cara
menggeser hiperbola yang pusatnya (0,0) yaitu pada arah horizontal dan
vertikal sehingga diperoleh hiperbola yang berpusat di titik p(m,n) sebagai
berikut :

(𝑥−𝑚)2 (𝑦−𝑛)2
𝑎2 – 𝑏2 =1
Persamaan hiperbola yang sejajar dengan sumbu x

(𝑥−𝑚)2 (𝑦−𝑛)2
𝑎2 – 𝑏2 =1

Dengan unsur – unsurnya sebagai berikut :


 Pusat P (m,n)
 Fokus F1(m – c , n) dan F2(m + c, n )
 Puncak A(m – a , n) dan B(m + a, n)
 Sumbu simetri :
- Sumbu utama adalah sumbu y = n
- Sumbu sekawan adalah sumbu x = m
 Sumbu nyata AB = 2a
 Sumbu imajiner MN = 2b
𝑏
 Persamaan Asimtot g1 dan g2 adalah : y – n = ± (x – m)
𝑎

Persamaan hiperbola yang sejajar dengan sumbu y

(𝑦−𝑛)2 (𝑥−𝑚)2
𝑎2 – 𝑏2 =1

Dengan unsur – unsurnya sebagai berikut :

 Pusat P (m,n)
 Fokus F1(m , n – c) dan F2(m,n + c )
 Sumbu simetri :
- Sumbu utama adalah sumbu x = m
- Sumbu sekawan adalah sumbu y = n
 Sumbu nyata AB = 2a
 Sumbu imajiner MN = 2b
 Persamaan Asimtot
𝑏
g1 : y – n = (x – m)
𝑎

g2 : y – n = -
𝑏 (x – m)
𝑎

 Eksentristas (e) = 𝑐 , e > 1


𝑎

Contoh soal
1. Fokus F1(-2 , -3) dan Fokus F2(8 , -3) dan titik puncak (7 , -3)
Jawab :
−2+8
Diketahui Fokus F1(-2 , -3) dan Fokus F2(8 , -3)  pusat ,
2

−3+(−3)
2 = (3 , -3)
Jarak pusat ke fokus (c) = 8 – 3 = 5
Puncak ( 7,-3)
Jarak pusat dengan puncak (a) = 7 – 3 = 4
b 2= c2- a2 =5 2- 42= 25 - 16 = 9
persamaan hiperbola :
(𝑥−3)2 (𝑦+3)2
– = 1 atau 9 (𝑥 − 3)2 - 16 (𝑦 + 3)2 = 144
16 9
9 𝑥2 - 16 𝑦2- 54x – 96y - 207 = 0

2. Tentukan titik pusat , titik fokus , titik puncak, panjang lactus rectum dan
2
persamaan asimtotnya pada hiperbola berikut (𝑥−4) (𝑦+1)2
64 – 225 = 1
Jawab :
(𝑥−4) (𝑦+1)
Diketahui 2– 2 = 1  titik pusat (4, -1)
64 225
𝑎2 = 64  a = 8
𝑏2 = 225  b = 15
𝑐2 = 𝑎2 + 𝑏2 = 64 + 225 = 289  c = 17
Fokus (4 – 17, -1) = (-13, -1) dan (4 + 17, -1) = (21, -1)
Titik puncak (4 – 8, -1) = (-4, -1) dan (4 + 8, -1) = (12, -1)
2𝑏2 225
Panjang lactus rectum 2 .225
= 𝑎 = 8 = 4

Asimtot : y + 1 = ± 15 (x – 4)
8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Hiperbola adalah himpunan titik-titik yang selisih jaraknya terhadap dua
titik tertentu tetap besarnya. Kedua titik tertentu itu disebut titik
focus.Jarak kedua titik tertentu tersebut adalah 2a.

2. Persamaan hiperbola yang berpusat dititik P(x,y)

(𝑥−𝑚)2 (𝑦−𝑛)2
𝑎2 – 𝑏2 =1

B. Saran
Semoga dengan penyusunan makalah ini dapat membantu pembaca dalam
membuat tugas, dan menjadikan makalah ini sebagai referensi dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA

Matematika untuk SMK dan MAK kelas XII


http://www.slideshare.net/rasyidyelsi/makalah-hiperbola?
from_action=save http://www.slideshare.net/nidashafiyanti/soal-dan-
pembahasan-hiperbola
SOAL dan PEMBAHASAN

1. Persamaan hiperbola dengan jarak dua fokus = 20, sumbu utama adalah
sumbu X dengan pusat O dan asimtot membentuk sudut 30° dengan sumbu X
positip adalah ….
𝑦
a. 𝑥2 − 2 = 3
75 25
𝑦
b. 𝑥2 − 2 = 4
75 25
𝑦
c. 2 − 2 = 1
𝑥

75 25
𝑦
d. 𝑥2 − 2 = 4
75 25
𝑦
e. 𝑥2 − 2 = 1/2
75 25

Pembahasan :

2𝑐 = 20 𝑐 = 10
1
tan 30° =
√3
𝑏
tan 30° =
𝑎
𝑏 1
=
𝑎 √3
𝑐 2 = 𝑎2 + 𝑏2
100 = 3𝑏2 + 𝑏2
𝑏2 = 25
𝑏 =5

𝑎 = 𝑏 √3
𝑎 = 5 √3 ; sumbu utama adalah sumbu X
Persamaan hiperbola adalah :

𝑥 2 𝑦2
− =1
75 25
2. Salah satu persamaan asimtot hiperbola 9𝑥 2 − 16𝑦 2 − 72𝑥 + 32𝑦 = 16
adalah ….
a. 4𝑦 + 3𝑥 − 16 = 0
b. 3𝑦 + 4𝑥 − 16 = 0
c. 3𝑦 + 4𝑥 + 16 = 0
d. 4𝑦 + 3𝑥_16 = 0
e. 4𝑦 − 3𝑥 − 16 = 0
Pembahasan :
9(𝑥2 − 8𝑥 + 16) − 16(𝑦2 − 2𝑦 + 1) = 16 + 144 – 16
(𝑥 − 4)2 (𝑦 − 1)2
16 − =1
9
𝑎 =4
𝑏 =3
3
Asimtot : 𝑦 − 1 = ± (𝑥 − 4)
4
3
𝑦1 = 𝑥 − 3 + 1
4
4𝑦 − 3𝑥 + 8 = 0
3
𝑦2 = − 𝑥 + 3 + 1
4
4𝑦 + 3𝑥 − 16 = 0

(𝑦−2)
3. Salah satu persamaan garis singgung pada hiperbola (𝑥−1)2 − 2 = 1 yang
8 4

tegak lurus garis 𝑥 − 𝑦 + 7 = 0 adalah ….


a. 𝑦 = −𝑥 − 5 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦 = −𝑥 − 1
b. 𝑦 = −𝑥 + 5 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦 = −𝑥 + 1
c. 𝑦 = 𝑥 + 5 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦 = −𝑥 + 1
d. 𝑦 = −𝑥 + 5 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦 = 𝑥 + 1
e. 𝑦 = −𝑥 − 5 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦 = 𝑥 + 1
Pembahasan :
Gradien garis 𝑥 − 𝑦 + 7 = 0 adalah 𝑚1 = 1
Gradien garis singgung yang tegak lurus garis tersebut adalah 𝑚2 = −1
Jadi persamaan garis singgungnya adalah :

𝑦 − 2 = −1(𝑥 − 1) ± √8. (−1)2 − 4


𝑦 − 2 = −𝑥 + 1 ± 2
𝑦 = −𝑥 + 5 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦 = −𝑥 + 1
4. Tentukan persamaan garis singgung di titik (−1, 1) pada hiperbola 4𝑥2 −
8𝑦 2 = 32
a. 𝑦 = − 𝑥 + 2 Dan 𝑦 = 𝑥 + 2
5 7
7
𝑥 + Dan 𝑦 = 𝑥 + 2
2
7
b. 𝑦 = −
2
𝑥 + Dan 𝑦 = 𝑥 + 2
7

7 7

c. 𝑦 = − 𝑥 + Dan 𝑦 = 𝑥 − 2
2
5 7
2
7

d. 𝑦 = −
5

5 7
e.
𝑦 = 7 𝑥 + 7 Dan 𝑦 = 𝑥 + 2
Pembahasan :
y
Hiperbola 4𝑥2 − 8𝑦2 = 32 x2 − 2 = 1
8 4

Persamaan garis dengan gradien m melalui titik (−1, 1) adalah:


𝑦 − 1 = 𝑚(𝑥 + 1) atau 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑚 + 1
y
Persamaan garis singgung dengan gradien m pada hiperbola x2 − 2 = 1
8 4

Adalah

𝑦 = 𝑚𝑥 ± √8𝑚2 − 4

𝑚𝑥 + 𝑚 + 1 = 𝑚𝑥 ± √8𝑚2 − 4
𝑚2 + 2𝑚 + 1 = 8𝑚2 – 4
7𝑚2 − 2𝑚 − 5 = 0
(7𝑚 + 5)(𝑚 − 1) = 0
5
𝑚1 = − , 𝑚2 = 1
7
Persamaan garis singgungnya :
5
𝑦=− 2
7𝑥 + Dan 𝑦 = 𝑥 + 2
7

Anda mungkin juga menyukai