Anda di halaman 1dari 19

Badan Kendali Mutu Akademik UMM

METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

LABORATORIUM
Oleh: Ainur Rofieq
Makalah disampaikan pada Kegiatan PEKERTI bagi Instruktur
Laboratorum UMM pada 19 – 20 Januari 2015)

Sumber Bacaan:
 Kopertis Wilayah VII. 2013. Pemberlajaran Berbasis Laboratorium. Surabaya.
 Universitas Gajah Mada. 2005. Pembelajaran di Laboratorium. Yogyakarta.
 Usman Uzer Moh & Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan”Belajar
Mengajar”. Bandung: Penerbit Remaja Rosdakarya.

1
Ruang Lingkup Laboratorium

MATERI
Dasar Teori Pembelajaran
Laboratorium

Prinsip Pembelajaran
Laboratorium adalah Pendekatan
Ketrampilan Proses

Metode Pembelajaran
Laboratorium

2
A. RUANG LINGKUP LABORATORIUM
Laboratorium = Praktikum = Praktik
→ Sarana pembelajaran yang memungkinkan
mahasiswa dapat mempraktekkan secara empiris
kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik
→ Sarana Laboratorium: Bengkel; Rumah
Sakit; Studio; Laut; Pasar; Hotel;
Perkantoran; Pabrik; Kebun; dll.

3
Pembelajaran laboratorium?
→ Strategi pembelajaran tidak langsung (indirect)
ataupun pembelajaran melalui pengalaman
(experiential), sehingga mahasiswa untuk
menemukan sendiri konsep-konsep materi
pembelajaran
→ Pada proses pembelajaran mahasiswa akan
mencocokan pengetahuan yang diterima dengan
pengetahuan yang telah dimiliki guna membangun
pengetahuan yang baru (umumnya lebih konkrit)

4
B. DASAR TEORI
PEMBELAJARAN
LABORATORIUM TEORI
BELAJAR:
GESTALT
PIAGET
BRUNNER

KONSTRUK-
TIVISTIK

QUANTUM
PENDEKATAN
TEACHING
KETRAMPILAN
LEARNING
PROSES (PKP)
(QTL)

5
 Belajar merupakan perubahan kognitif (pemahaman);
 Belajar bukan hanya ulangan tetapi perubahan struktur
pengertian
 Interaksi yang terus menerus antara individu dan
lingkungan adalah pengetahuan.
TEORI  Untuk memahami pengetahuan dituntut mengenali dan
BELAJAR: menjelaskan berbagai cara bagaimana individu
GESTALT berinteraksi dengan lingkungannya.
PIAGET
BRUNNER  Supaya individu mendapat pemahaman belajar yg baik
→ dengan menemukan sendiri (discovery)
 Pemahaman didapatkan secara induktif dengan
KONSTRUK- membuat perkiraan yang masuk akal atau menarik
TIVISTIK kesimpulan.

 Belajar adalah proses untuk membangun pengetahuan


melalui pengalaman nyata dari lapangan
 Ciri: (1) mengutamakan pembelajaran nyata dan relevan;
(2) mengutamakan proses; (3) menanamkan pembe-
lajaran dalam konteks pengalaman; (4) pembelajaran
dilakukan dalam upaya mengkonstruksi pengalaman.
6
Kenapa belajar perlu berinteraksi
dengan lingkungan?
Supaya individu tidak salah
menerapkan ketrampilan dalam
lingkungannya

7
QUANTUM
PENDEKATAN
TEACHING
KETRAMPILAN
LEARNING
PROSES (PKP)
(QTL)

Pembelajaran untuk Pengelolaan kegiatan belajar-


menciptakan suasana belajar mengajar yang berfokus pada
nyenangkan bagi peserta pelibatan siswa secara bebas,
didik. aktif dan kreatif dalam proses
pemerolehan hasil belajar
(Semiawan, 2002)

8
C. PRINSIP PEMBELAJARAN
LABORATORIUM ADALAH PKP
Langkah Umum PKP:
1. Observasi
2. Mengklasifikasi
3. Menginterpretasikan atau menafsirkan data
4. Meramalkan (memprediksi)
5. Membuat hipotesis
6. Mengendalikan variabel
7. Merencanakan penelitian /eksperimen
8. Membuat kesimpulan
9. Menerapkan (mengaplikasikan) konsep
10. Mengkomunikasikan
9
Ketrampilan dosen/instruktur dalam melaksanakan PKP → “TANDUR”

Tumbuhkan, tumbuhkan minat dengan menunjukkan manfaat dari


T
kompetensi yang dipelajari terhadap kehidupan mahasiswa

Alami, ciptakan dan berikan pengalaman langsung yang dapat


A
dimengerti oleh mahasiswa
Namai, berikan kata-kata kunci, konsep, model, rumus, strategi, untuk
N
mudah diingat dan dipahami

Demonstrasikan, sediakan waktu dan kesempatan bagi mahasiswa


D untuk menunjukkan kemampuan yang diperoleh selama proses
pembelajaran

Ulangi, tunjukkan kepada mahasiswa cara mengulangi materi dan


U
tegaskan bahwa “Aku mampu bahwa aku memang mampu”

Rayakan, akui hasil belajar mahasiswa, baik dalam bentuk penyelesaian,


R partisipasi, perolehan keterampilan ataupun ilmu pengetahuan dan beri
penghargaan

10
D. METODE PEMBELAJARAN
DI LABORATORIUM

Lima bentuk metode pembelajaran:


1. Peragaan (demonstration)
2. Latihan (Exercises)
3. Penyelidikan terstruktur (Structured inquiry)
4. Pernyelidikan secara terbuka (Open
ended inquiry)
5. Proyek (Project)

11
Metode Demonstrasi
Demonstrasi = Peragaan (demonstration)
Peragaan umumnya dirancang untuk mengilustrasikan garis besar
prinsip-prinsip teoritik dalam perkuliahan. Peragaan sebaiknya
dilakukan di akhir kuliah teori atau di awal praktikum setelah
kuliah teori.

Sintaks:
1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Menyampaikan tujuan dan kompetensi pembelajaran
3. Menjelaskan langkah demonstrasi
4. Melakukan demonstrasi (dapat pula mengulang demonstrasi)
5. Mahasiswa melakukan demonstrasi
6. Penguatan hasil demosntrasi (diskusi, tanya-jawab, latihan, dll)
7. Kesimpulan
8. Penyusunan laporan
12
Metode Latihan
Latihan (Exercises):
Latihan adalah percobaan terstruktur agar mahasiswa dapat
mengikuti suatu instruksi dengan tepat, memperoleh
kemampuan observasi, dan memiliki ketrampilan dalam
melakukan percobaan.

Sintaks:
1. Menyampaikan tujuan dan langkah latihan/percobaan
(terstruktur → buku praktikum)
2. Mahasiswa melakukan latihan/percobaan
3. Pembimbingan kelompok
4. Refleksi hasil latihan/percobaan sesuai buku praktikum
(di dalam atau di luar jam efektif)
2. Pengumpulan laporan
13
Metode Penyelidikan Terstruktur
Penyelidikan terstruktur (Structured inquiry):
Penyelidikan terstruktur merupakan bagian dari metode latihan
(percobaan terstruktur) tetapi bedanya mahasiswa diminta
mengembangkan prosedur sendiri dan menginterpretasikan hasil.
Sintaks:
1. Menyampaikan tujuan dan langkah latihan/percobaan
(terstruktur → buku praktikum)
2. Mahasiswa melakukan latihan/percobaan sesuai dengan
prosedur mandiri (umumnya tidak dijelaskan pada buku
praktikum)
3. Pembimbingan kelompok
4. Refleksi (interpretasi) hasil latihan/percobaan
(di dalam atau di luar jam efektif)
2. Pengumpulan laporan
14
Metode Penyelidikan Terbuka
Penyelidikan terbuka (Open ended inquiry):
Penyelidikan yang mengkondisikan mahasiswa dapat mengidentifikasi sebuah
problema, memformulasikan penyelesaian, mengembangkan/ menyusun
pelaksanaan percobaan, menginterpretasikan hasil, dan mengetahui
penerapannya.
Sintaks:
1. Menyampaikan konsep dasar
(memberikan konsep masalah, referensi, dan link yg diperlukan agar
mahasiswa mendapat “peta” tentang tujuan pembelajaran)
2. Mendefinisian masalah
(a) fasilitator menyampaikan permasalahan; (b) brainstorming; (c)
memilih masalah yg tepat; (d) pembagian tugas.
3. Melakukan penyelidikan mandiri
(mahasiswa melakukan observasi/procobaan dan menggali informasi
pustaka untuk menyelesaikan permasalahan)
4. Pertukaran pengetahuan
5. Refleksi dan kesimpulan
6. Pengumpulan laporan 15
Metode Proyek
Proyek (Project):
Proyek didasarkan pada percobaan dengan skala waktu panjang,
belajar di lapangan, atau rangkaian percobaan atau biasanya
sebagai tugas akhir untuk syarat lulus pada matakuliah atau
program.
Sintaks:

16
FORMAT RANCANGAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH : …………………………………………………….


MATA PRAKRIKUM : …………………………………………………….
SEMESTER : ………………………………… sks : …………

1. TUJUAN PRAKTIKUM
2. BENTUK PEMBELAJARAN LABORATORIUM
3. URAIAN TUGAS PRAKTIKUM
a. Obyek praktikum : ……………………………………………………
b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan : ……………………
c. Metode/ cara/ prosedur praktikum : .............................................
d. Deskripsi laporan praktikum : ………………………………………
4. KRITERIA PENILAIAN
a. ………………………..
b. ……………………….
c. ………………………..
17
Catatan
Sintaks metode pembelajaran
praktikum

18
19

Anda mungkin juga menyukai