TTM
TUGAS : 1 − 2 − 3∗)
MATA KULIAH : KETERAMPILAN
SD BERBAHASA INDONESIA
Jawaban Essay :
1.
1.) Perencanaan
Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), dimulai dari mencantumkan Identitas RPP, Tujuan
Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah
Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan penilaian. Setiap komponen
mempunyai arah pengembangan masing-masing, namun semua merupakan suatu
kesatuan. Berikut ini, penjelasan tiap-tiap komponen tersebut.
a. Mencantumkan identitas
Terdiri atas nama sekolah, mata pelajaran, kelas, semester, standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan alokasi waktu. Hal yang perlu
diperhatikan, adalah
(1) RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
(2) Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan Indikator dikutip dari silabus.
(Standar Kompetensi - Kompetensi Dasar - Indikator adalah suatu alur
pikir yang saling terkait tidak dapat dipisahkan)
(3) Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar,
dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 45
menit). Oleh karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar
dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan
bergantung pada kompetensi dasarnya.
b. Merumuskan tujuan pembelajaran
Tujuan merupakan output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan
pembelajaran. Misalnya pada kegiatan pembelajaran: Mendapatkan informasi
tentang hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya.
c. Menentukan materi pembelajaran
Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari
indikator. Indikator: peserta didik dapat mengidentifikasi benda-benda dalam
kehidupan sehari-hari yang memiliki sifat-sifat tertentu maka materi
pembelajaran adalah benda-benda dalam kehidupan sehari-hari, dan sifat-sifat
benda.
d. Menentukan metode pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai cara untuk mencapai
tujuan, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan
pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang
dipilih. Oleh karena itu, pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran
dan metode yang diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran peserta
didik:
(1) pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan
keterampilan proses, kontekstual, keterampilan proses, pemecahan
masalah, dan sebagainya;
(2) metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri, observasi,
tanya jawab, e-learning, dan sebagainya.
e. Menentukan kegiatan pembelajaran.
f. Menentukan penilaian.
2.) Pelaksanaan
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-
langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan
memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup. Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur
kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Kegiatan pendahuluan
(1) Orientasi: memusatkan perhatian peserta didik pada materiyang akan
dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda yang menarik, memberikan
ilustrasi, membaca berita di surat kabar, menampilkan slide animasi, dan
sebagainya.
(2) Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang materi
yang akan diajarkan.
(3) Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari gempa bumi,
bidang-bidang pekerjaan berkaitan dengan gempa bumi, dan sebagainya.
(4) Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan
dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi
pelajaran secara garis besar.
(5) Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran).
b. Kegiatan inti
Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui peserta didik untuk dapat
mengonstruksi ilmu sesuai dengan skemata (frame work) masing-masing.
Langkah- langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar peserta didik dapat
menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan
pembelajaran dan indikator.
Untuk memudahkan, biasanya kegiatan inti dilengkapi dengan Lembaran
Kerja Peserta didik (LKS), baik yang berjenis cetak atau noncetak. Khusus untuk
pembelajaran berbasis ICT yang online dengan koneksi internet, langkah-
langkah
kerja peserta didik harus dirumuskan detil mengenai waktu akses dan
alamat website yang jelas. Termasuk alternatif yang harus ditempuh jika
koneksi mengalami kegagalan.
Pada Standar Proses (Permendiknas No. 41) Kegiatan inti menggunakan
metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran,
yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Maka pada RPP
ketiga proses ini sebaiknya diungkapkan dalam tulisan. Contoh kegiatan
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi adalah:
(1) Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
(a) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam
tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
(b) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain;
(c) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
(d) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran; dan
(e) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium,
studio, atau lapangan.
(2) Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru:
(a) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang
beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
(b) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-
lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis;
(c) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
(d) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
dan kolaboratif;
(e) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat
untuk meningkatkan prestasi belajar;
(f) memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan
baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
(g) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan kerja individual maupun
kelompok;
(h) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta
produk yang dihasilkan;
(i) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
(3) Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
(a) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta
didik;
(b) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
didik melalui berbagai sumber;
(c) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan;
(d) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman
yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar;
(e) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa
yang baku dan benar;
(f) membantu menyelesaikan masalah;
(g) memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan
hasil eksplorasi;
(h) memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
(i) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
c. Kegiatan penutup
(1) Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman/ simpulan.
(2) Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat dengan memberikan tes
tertulis atau tes lisan atau meminta peserta didik untuk mengulang
kembali simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya jawab
dengan mengambil ± 25% peserta didik sebagai sampelnya.
(3) Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di
luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remedial/pengayaan.
Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk
seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model
pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan
modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.
3.) Penilaian
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian pemenuhan indikator.
pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan persentase
Penilaian dilakukan dengan menggunakan teknik tes dan nontes.
Penilaian dengan tes dapat berbentuk tertulis, lisan, dan perbuatan (praktek).
Adapun penilaian dengan nontes dapat dilakukan dengan pengamatan,
pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan penilaian yang bermakna dapat
dilengkapi
portofolio untuk masing-masing peserta didik. Bentuk instrumen penilaian
dipilih sesuai dengan teknik/jenis penilaiannya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian adalah sebagai berikut.
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, dan
bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan peserta didik adalah sistem penilaian yang
berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian
hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dikuasai dan
yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa
perbaikan kegiatan pembelajaran berikutnya, program remedial bagi peserta
didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan minimal,
dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria
ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang diperoleh
dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan
pendekatan tugas observasi lapangan maka penilaian harus diberikan baik pada
proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil
observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
f. Penilaian dapat dilakukan secara: tes tertulis, lisan, perbuatan, penugasan,
produk, serta pengamatan dan unjuk kerja.
2.
RENCANA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Skenario Pembelajaran
Pendahuluan
Apersepsi
Motivasi
Inti
Eksplorasi
- Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tentang pokok-pokok
cerita yang didengar.
- Peserta didik lain diberi kesempatan untuk mengomentari jawaban-
jawaban temannya.
- Secara kelompok, peserta didik membuat dugaan mengenai watak tokoh.
Elaborasi
- Peserta didik berdiskusi antarkelompok untuk menelaah teks cerita drama.
- Peserta didik mencari kebenaran tentang watak dan karakter tokoh.
- Peserta didik berlatih memainkan peran dalam bentuk dialog.
Konfirmasi
- Peserta didik mementaskan peran berdasarkan cerita drama.
- Peserta didik memberikan penilaian kepada tampilan kelompok.
- Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran.
Penutup
- Guru memberikan penguatan tentang materi yang baru selesai dibahas.
- Peserta didik mendapat tugas menganalisis karakter tokoh dalam sinetron
ditontonnya di TV dan mencatat 4 karakter.
Evaluasi
- Penilaian proses.
Pengamatan aktivitas peserta didik dalam kelompok dan selama
proses pembelajaran dengan menggunakan tabel observasi aktivitas; bekerja
sama dalam kelompok; memberikan sumbang saran/ide dalam kelompok;
menerima saran dan kritik untuk perbaikan; dan cepat
melaksanakan/menyelesaikan tugas.
3. Metode SAS merupakan singkatan dari Struktural Analitik Sintetik, yang pada
dasarnya metode ini hampir sama dengan metode global. Hanya saja pada
metode ini disertai dengan proses perangkaian kembali atau sintesis. Metode
SAS adalah pembelajaran membaca permulaan menggunakan proses
penguraian kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, suku kata menjadi
huruf/fonem itu kemudian dilanjutkan dengan proses sintetik. Hasil
penguraian tadi dikembalikan mengikuti urutan sebagai berikut : dari huruf
atau fonem yang berupa suku kata, gabungan suku kata menjadi kata, dan
gabungan kata menjadi kalimat semula.
Kelebihan metode SAS adalah membuat anak mudah mengikuti prosedur
dan akan dapat cepat membaca pada kesempatan berikutnya, berdasarkan
landasan linguistik metode ini akan menolong anak menguasai bacaan dengan
lancar. Metode SAS juga memiliki kekurangan yaitu memiliki kesan bahwa
pengajar harus kreatif dan terampil serta sabar, dan tuntutan seperti ini
dipandang cukup sulit karena karakter setiap guru atau pengajar berbeda-beda.
Sedangkan metode eja merupakan pendekatan harfiah yang artinya
belajar membaca dan menulis dimulai dari huruf-huruf yang dirangkaikan
menjadi suku kata, pembelajarannya dimulai dengan pengenalan huruf-huruf.
Metode eja ini sangat penting dalam meningkatkan tujuan pembelajaran
khususnya siswa kelas 1 SD yaitu membaca dan menulis permulaan pada
pelajaran bahasa Indonesia sebab metode eja sangat tepat diajarkan dalam
membaca dan menulis permulaan. Proses pembelajaran menggunakan metode
eja melalui sistem tubian dan hafalan akan mendominasi proses pembelajaran
membaca dan menulis permulaan dengan metode ini.
Kelebihan metode eja adalah siswa diharuskan untuk mengetahui
setiap lambang huruf jadi siswa lebih cepat dan hafal fonem, siswa langsung
mengetahui bunyi dari setiap bentuk huruf. Kekurangan dari metode eja
sendiri adalah siswa yang belajar menggunakan metode eja harus mengetahui
setiap lambang huruf kemudian menyusunnya menjadi kata
maka membutuhkan waktu yang lebih lama.
Sebenarnya baik metode sas maupun metode Eja ini sama-sama efektif
diterapkan di kelas 1 SD. Namun kembali lagi kepada peserta didik dan juga
guru. Alasan terjadinya perbedaan keefektifan metode antara kelas Ibu Tati
dan kelas Pak Arif adalah karena setiap guru memiliki metode andalan mereka
sendiri, metode yang bisa dengan leluasa dan mereka kuasai. Begitupun
peserta didik, kemungkinan peserta didik di kelas Pak Arif sebagian
besar lebih merasa cocok dengan metode eja meskipun membutuhkaan
jangka
waktu yang lebih lama.
4.
Rencana Program Pembelajaran Bahasa Indonesia
Standar Kompetensi
Memahami teks dengan dengan membaca teks percakapan, membaca cepat
75 kata per menit, dan membaca puisi.
Kompetensi Dasar
Membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat.
Indikator
1. Menyebutkan unsur intrinsik puisi
2. Membaca puisi dengan lafal, jeda, intonasi, dan ekspresi yang tepat.
Tujuan Pembelajaran
1. Melalui tanya jawab, siswa dapat menjelaskan unsure-unsur puisi dengan benar
2. Melalui ceramah dan tanya jawab siswa dapat aspek-aspek yang harus
diperhatikan dalam membaca puisi dengan benar
3. Melalui demonstrasi, siswa dapat menjelaskan aspek-aspek dalam membaca
puisi dengan benar
4. Melalui kerja kelompok siswa dapat memberikan penilaian terhadap hasil
pembacaan puisi dengan tepat
5. Melalui simulasi, siswa dapat membaca puisi dengan lafal, jeda, intonasi,
dan ekspresi yang benar
Karakter yang diharapkan : percaya diri, tanggung jawab, kreatif.
2. Pendekatan
EEK (Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi)
Materi Pokok
Puisi
Penilaian
1. Pengetahuan
a. Soal evaluasi
2. Sikap
Perubahan sikap
No Nama Kreatif Tanggung Percaya diri
jawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
3. Keterampilan
Baik sekali Baik Cukup Perlu
Aspek bimbing an
4 3 2 1
Lafal dalam Lafal dalam Lafal dalam Lafal dalam
Lafal membaca puisi membaca puisi membaca puisi membaca puisi
sangat tepat tepat kurang tepat tidak tepat
Jeda dalam Jeda dalam
Jeda dalam Jeda dalam
Jeda membaca membaca puisi membaca membaca puisi
puisi tepat puisi tidak tepat
sangat tepat kurang tepat
Intonasi Intonasi
dalam Intonasi dalam dalam Intonasi dalam
Intonasi membaca membaca puisi membaca membaca puisi
puisi tepat puisi tidak tepat
sangat tepat kurang tepat
Ekspresi Ekspresi Ekspresi Ekspresi
dalam dalam dalam dalam
Ekspresi
membaca puisi membaca puisi membaca puisi membaca puisi
sangat tepat tepat kurag tepat tidak tepat
Pedoman Penskoran
Skor Maksimal = 100
Skor = skor x100
Skor maksimal
Skor Predikat Klasifikasi
81-100 A SB (Sangat Baik)
66-80 B B (Baik)
51-65 C C (Cukup)
0-50 D K (Kurang)