Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH INDIVIDU

KEKUASAAN

DISUSUN OLEH :

YUPITARI ESTU PRATIWI 2020BID066

1B ILMU PEMERINTAHAN

DOSEN PENGAMPUH

DRS. H. DARMANSYAH M.SI

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SOSIAL DAN POLITIK


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
TAHUN AJARAN 2020/2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada saya untuk
menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul kekuasaan tepat waktu. Makalah kekuasaan disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah pengantar ilmu politik di universitas muhammadiyah mataram . Selain itu, saya juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang kekuasaan.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak Drs. H. Darmansyah M.SI selaku dosen
mata kuliah pengantar ilmu politik. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kami terkait bidang ke-muhammadiyahan. kami juga mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Saya menyadari makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Mataram, 2, januari 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1

A. Latar belakang.................................................................................................................... 1

B. Rumusan masalah............................................................................................................... 1

C. Tujuan................................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 2

A. Pengertian kekuasaa .......................................................................................................... 2

B. pembagian kekuasaan......................................................................................................... 5

C.unsur unsur kekuasaan…………………............................................................................. 9

d.tipe-tipe kekuasaan………………………………………………………………………..9.

e. bentuk lapisan kekuasaan…………………………….……………………………….…..9.

BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 10

A. Kesimpulan...................................................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................................................... 10
C. DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 10
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kekuasaan merupakan kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi perilaku
seseorang atau kelompok lain, sesuai dengan keinginan para pelaku. Pertama pemahaman tentang orang
yang memperoleh kekuasaan dan kedua pemahaman tentang orang yang dikuasai dan tunduk pada
kekuasaan. Pemahaman sentral yang berkenaan dengan ini berkisar pada sumber kekuasaan sebagai
legitimasi atas kekuasaan sebagai legitimasi atas kekuasaan itu pada satu sisi dan kemauan seseorang
untuk tunduk pada kekuasaan yang maknanya adalah pembatasan dan bahkan menerima tekanan pada
sisi yang lain. Untuk itulah kekuasaan di dalam Negara perlu dan bahkan harus dibagi
Pembagian sebagaimana dalam Trias Politica dikonsepsikan oleh Jhon Locke (1632-1704)
membagi tiga kekuasaan yaitu kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif dan kekuasaan federatif.
Sedangkan Montesquieu (1689-1755) membagi tiga kekuasaan yaitu kekuasaan legislatif, kekuasaan
eksekutif, dan kekuasaan yudikatif. Dengan adanya pembagian kekuasaan dalam tiga lembaga tersebut
diharapkan dalam menjalankan pemerintahan negara tidak terjadi tumpang tindih diantara lembaga
pemegang kekuasaan tersebut. Sebagaimana dalam masa orde baru kekuasan bersifat sentralistik, akan
tetapi amandemen UUD 1945 memperjelas pembagian dan pemisahan kekuasaan.
Dalam sejarah pemerintahan di Indonesia kekuasaan eksekutif dari masa orde baru
bersifat sentralistik sehingga Kepala Desa menjadi pusat kekuasaan dalam melaksanakan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Kekuasan eksekutif berwenang menetapakan Peraturan
Pemerintah untuk menjalankan UndangUndang dan melakukan kontrol terhadap lembaga pembuat
undang undang ini disebabkan oleh beberapa hal. Kewenangan membentuk Keputusan Presiden
(Keppres) yang mandiri adalah salah satu wujud kekuasaan pemerintahan yang ada pada eksekutif.
Dalam hal ini kekuasaan eksekutif mempunyai tugas bertanggung jawab atas pelaksaan hukum,
mengawasi jalannya pemerintahan sipil dan militer dan melakukan kepemimpinan politik atas lembaga
pembuat UU
A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian kekuasaan menurut para ahli ?
2. Bagaimana Sumber kekuasaan dan kegunaannya?
3. Jelaskan Jenis-jenis kekuasaan ?
4. Apa saja unsur-unsur kekuasaan ?
5. Sebutkan serta jelaskan macam-macam saluran kekuasaan ?
6. Sebutkan tipe- tipe krkuasaan?
7. Bagaimana cara mempertahankan kekuasaan ?
8. Seperti apa bentuk Lapisan kekuasaan?

B. TUJUAN MASALAH
1. untuk mengetahui pengertian kekuasaan menurut para ahli
2. untuk mengetahui bagaimana Sumber kekuasaan dan kegunaannya
3. untuk mengetahui Jenis-jenis kekuasaan
4. untuk mengetahui Apa saja unsur-unsur kekuasaan
5. untuk mengetahui macam-macam saluran kekuasaan
6. unruk mengetahui tipe- tipe kekuasaan
7. untuk mengetahui Bagaimana cara mempertahankan kekuasaan
8 .untuk mengetahui Seperti apa bentuk Lapisan kekuasaan
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KEKUASAAAN MENURUT PARA AHLI

1.    Menurut Gibson
Kekuasaan adalah Kemampuan seseorang untuk memperoleh seuatu sesuai dengan cara
yang dikehendaki.
2.    Niccolo Machiavelli
Kekuasaaan merupakan suatu yang harus diraih karena ia tidak datang begitu saja.
Kekuasaan harus direnggut dan dipertahankan, dan dalam mempertahankanya, seorang
penguasa harus serentak dicintai dan ditakuti warganya. Demi kekuasaaan, menurutnya,
pertimbangan-pertimbangan moral menjadi tidak relevan. Karenanya, ditakuti oleh segenap
warga bagi sang penguasa adalah yang lebih esensial.
3.    Menurut Max Weber
Kekuasaan adalah kesempatan seseorang atau sekelompok orang untuk menyadarkan
masyarakat akan kemauan-kemauannya sendiri dengan sekaligus menerapkannya terhadap
tindakan-tinakan perlawanan dari orang-orang atau golongan-golongan tertentu.
4.    Menurut Lewin
Kekuasaan adalah kemampuan potensial dari seseorang/kelompok orang untuk
mempengaruhi yang lain dalam sistem yang ada. Dalam pengertiannya, kekuasaan adalah
kualitas yang melekat dalam satu interaksi antara dua atau lebih individu. Jika setiap individu
mengadakan interaksi untuk mempengaruhi tindakan satu sama lain, maka yang muncul
dalam interaksi tersebut adalah pertukaran kekuasaan.
5.    Robert Mac Iver
Kekuasaaan sosial adalah kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku orang lain, baik
dengan secar lansung memberikan perintah, maupun tidak secara lngsung dengan
menggunakan segala akal dan cara yang tersedia.
6.    Michael Foulcault
Kekuasaan itu menyebar dimana-mana sebagai konsekuensi pandangan bahwa kekuasaan
tidak berpusat pada individu-individu atau negara. Kekuasan menyebar melalui seluruh
struktur tindakan yang menekan dan mendorong tindakan tindakan lain melalui rangsangan,
rayuan, paksaan dan larangan.
7. Soerjono soekanto
Kekuasaan diartikan sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut
kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut. (Abdulsyani, 2007:136)

B.  SUMBER KEKUASAAN DAN KEGUNAANYA


 Kekuasaan mempunyai aneka macam bentuk dan bermacam-macam sumber. Hak milik
kebendaan dan kedudukan adalah sumber kekuasaaan. Birokrasi dan kemampuan khusus
dalam bidang ilmu-ilmu pengetahuan tertentu juga merupakan sumber kekuasaan. Peraturan-
peraturan hukum yang tertentu juga bisa munculnya kekuasaan, sebagai rinci berbagai sumber
kekuasaan dan kegunaan dapat dilihat dibawah ini :

Sumber Kegunaaan

a.    Militer, Polisi, Kriminal a)        Pengendalian kekerasan


b.   Ekonomi b)        Mengendalikan tanah, buruh,
produksi
c.    Politik c)        Pengambilan keputusan
d.   Hukum d)       Mempertahankan, mengubah,
melancarkan interaksi
e.    tradisi e)        Sistem kepercayaan, nilai-nilai

Tiap-tiap sumber kekuasaan memiliki kegunaan masing-masing sesuai


peruntukan, kondisi dan fungsinya tidak bisa untuk semua hal.

C.  JENIS-JENIS KEKUASAAN
a.     Monarki dan Tirani
Monarki berasal dari kata ‘monarch’ yang berarti raja, yaitu jenis kekuasaan politik di
mana raja atau ratu sebagai pemegang kekuasaan dominan negara (kerajaan)
b.    Aristokrasi dan Oligarki
Dalam jenis kekuasaan monarki, raja atau ratu biasanya bergantung pada dukungan yang
diberikan oleh para penasihat dan birokrat. Jika kekuasaan lebih banyak ditentukan oleh
orang-orang ini (penasihat dan birokrat) maka jenis kekuasaan tidak lagi berada pada satu
orang (mono) melainkan beberapa (few). Aristokrasi sendiri merupakan pemerintahan oleh
sekelompok elit (few) dalam masyarakat, di mana mereka ini mempunyai status sosial,
kekayaan, dan kekuasaan politik yang besar. Ketiga hal ini dinikmati secara turun-temurun
(diwariskan), menurun dari orang tua kepada anak. Jenis kekuasaan aristokrasi ini disebut pula
sebagai jenis kekuasaan kaum bangsawan (aristokrasi).
c. Demokrasi dan Mobokrasi
Dalam jenis kekuasaan monarki, raja atau ratu biasanya bergantung pada dukungan yang
diberikan oleh para penasihat dan birokrat. Jika kekuasaan lebih banyak ditentukan oleh
orang-orang ini (penasihat dan birokrat) maka jenis kekuasaan tidak lagi berada pada satu
orang (mono) melainkan beberapa (few).
d. Aristokrasi
Merupakan pemerintahan oleh sekelompok elit (few) dalam masyarakat, di mana mereka
ini mempunyai status sosial, kekayaan, dan kekuasaan politik yang besar. Ketiga hal ini
dinikmati secara turun-temurun (diwariskan), menurun dari orang tua kepada anak. Jenis
kekuasaan aristokrasi ini disebut pula sebagai jenis kekuasaan kaum bangsawan (aristokrasi).

D. UNSUR-UNSUR KEKUASAAN
a.   Rasa Takut
Perasaan takut pada seseorang (contohnya penguasa) menimbulkan suatu kepatuhan
terhadap segala kemauan dan tindakan orang yang ditakuti. Rasa takut merupakan perasaan
negative, karena seseorang tunduk kepada orang lain dalam keadaan terpaksa. Rasa takut juga
menyebabkan orang yang bersangkutan meniru tindakan-tindakan orang yang
ditakutinya.  Gejala ini dinamakan matched dependent behavior. Rasa takut biasanya berlaku
dalam masyarakat yang mempunyai pemerintahan otoriter.
b.   Rasa cinta
Rasa cinta menghasilkan perbuatan-perbuatan yang pada umumnya positif. orang-orang
lain bertindak Sesuai dengan pihak yang berkuasa, untuk menyenangkan semua pihak. Rasa
cinta yang efisien dimulai dari pihak penguasa sehingga sistem kekuasaan akan dapat berjalan
dengan baik dan teratur.
c.   Kepercayaan
Kepercayaan dapat timbul sebagai hasil hubungan langsung antara dua orang yang lebih
atau bersifat asosiatif. Dari kepercayaan yang bersifat pribadi akan berkembang dalam suatu
organisasi atau masyarakat secara luas. sehingga Kepercayaan merupakan hal yang penting
dalam suatu kekuasaan. Jika seorang pemimpin menaruh kepercayaan pada bawahanya,
maka wajib bagi anak buahnya untuk patuh dan mempunyai sifat terpecaya.  Begitupun bagi
pemimpinnya. Jika semua orang dari mulai pemimpin, bawahannya, bahkan masyarakat luas
mempunyai sifat kepercayaan maka system kekuasaan bahkan pemerintahan akan berjalan
dengan baik.
d.. Pemujaan
Dalam system pemujaan, seseorang atau sekelompok orang yang memegang kekuasaan
mempunyai dasar pemujaan dari orang lain. Akibatnya segala tindakan penguasa dibenarkan
atau setidak-tidaknya diangggap benar.

E.   SALURAN KEKUASAAN
a.    Saluran militer
Saluran militer merupakan saluran paksaan (coercion) serta kekuatan militer (military force)
yang digunakan penguasa dalam menggunakan kekuasaannya. Tujuan utamanya yaitu untuk
menimbulkan rasa takut dalam diri masyarakat, sehingga mereka tunduk kepada kemauan
penguasa atau sekelompok orang yang dianggap sebagai penguasa. Hal ini banyak dijumpai
pada Negara-negara totaliter.
b. Saluran ekonomi
Saluran ekonomi digunakan penguasa untuk untuk menguasai kehidupan masyarakat.
Dengan menguasai ekonomi dan kehidupan rakyat, penguasa dapat melaksanakan pelaturan
serta perintahnya dengan menerapakan sanksi bagi yang melanggarnya.
c.  Saluran politik
Melalui saluran politik, penguasa dan pemerintah berusaha untuk menbuat pelaturan yang
harus ditaati oleh masyarakat yaitu dengan meyakinkan atau memaksa masyarakat untuk
menaati peraturan yang telah dibuat oleh badan yang berwenang dan sah.
d.   Saluran tradisional
Saluran tradisional merupakan saluran yang menggunakan penyesuaian tradisi pemegang
kekuasaan dengan tradisi yang terkenal di dalam suatu masyarakat yaitu dengan jalan menguji
tradisi pemegang kekuasaan dengan tradisi yang sudah meresap dalam jiwa masyarakat,
sehingga pelaksanaan kekuasaan dapat berjalan dengan lebih lancar. Saluran ini merupakan
saluran yang paling disukai.
e.   Saluran ideology
Para penguasa dalam masyarakat, biasanya mengemukakan serangkaian ajaran atau doktrin, yang
bertujuan untuk menerangkan sekaligus memberi dasar bagi pelaksanaan kekuasaannya. Setiap
penguasa akan berusaha untuk dapat menerangkan ideologinya dengan sebaik-baiknya
sehingga institutionalized dan bahkan internalizeddalam diri warga masyarakat.
                          

F.   TIPE-TIPE KEKUASAAN

a.  legitimate power
adalah Kekuasaan formal yang diperoleh berdasarkan hukum atau aturan yang timbul dari pengakuan
seseorang yang dipengaruhi bahwa pemberi pengaruh berhak menggunakan pengaruh sampai pada
batas tertentu. Perolehan kekuasaan melalui pengangkatan ( UU, SK, dll )
b.  coercive power
adalah Kek uasaan berdasarkan pada kemampuan orang untuk menghukum orang yang dipengaruhi
kalau tidak memenuhi perintah atau persyaratan. (teguran sampai hukuman). Perolehan kekuasaan
melalui cara kekerasan ( Perebutan atau perampasan bersenjata, inconstitusional, kudeta )
c.  expert power
adalah Kekuasaan yang didasarkan pada persepsi atau keyakinan bahwa pemberi pengaruh mempunyai
keahlian relevan atau pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang yang dipengaruhi.
(professional atau tenaga ahli). Perolehan kekuasaan berdasarkan keahlian seseorang ( merit system)
d.  Reward Power
adalah Kekuasaan yang didasarkan pada kemampuan seseorang pemberi pengaruh untuk memberi
penghargaan pada orang lain yang dipengaruhi untuk melaksanakan perintah. (bonus sampai senioritas
atau persahabatan). Perolehan kekuasaan melalui suatu pemberian atau karena berbagai macam
pemberian.
e.  Reverent Power
adalah Kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang didasarkan pada indentifikasi
pemberi pengaruh yang menjadi contoh atau panutan bagi yang dipengaruhi. (karisma, keberanian,
simpatik dan lain-lain). Perolehan kekuasaan melalui daya tarik seseorang. ( fisik, performance, dll ).
f.   Legitimasi Sosial
adalah kekuasaan yang diperoleh melalui pemilihan yang dilakukan oleh masyarakat (rakyat).

G.  CARA-CARA MEMPERTAHANKAN KEKUASAAN        


a. Menghilangkan segenap peraturan-peraturan lama, terutama dalam bidang politik, yang merugikan
penguasa. Mengganti dengan peraturan baru yang menguntungkan penguasa.
b. Mengadakan sistem-sistem kepercayaan (belief-system) yang akan memperkokoh kedudukan
penguasa atau golongannya.
   c. Melaksanakan administrasi dan birokrasi yang baik.
                              
H.  BENTUK LAPISAN KEKUASAAN
Bentuk dan system kekuasaan selalu menyesuaikan diri pada masyarakat dengan adat-istiadat dan
pola-pola perilakunya. Pada umumnya garis tegas antara yang berkuasa dengan yang dikuasai selalu ada
sehingga menimbulkan lapisan kekuasaan atau piramida kekuasaan. Karena integrasi masyarakat
dipertahankan oleh tata tertib social yang dijalankan oleh penguasa, maka masyarakat mengakui adanya
lapisan kekuasaan tersebut. Adanya paktor pengikat antara warga-warga masyarakat adalah atas dasar
gejala, bahwa ada yang memerintah ada yang diperintah.
Menurut maclever ada tiga pola umum system lapisan kekuasaan atau piramida kekuasaan, yaitu :
1.   Tipe Kasta
 Tipe kasta adalah tipe atau sistem lapisan kekuasaan dengan garis pemisahan yang tegas dan kaku.
Tipe semacam ini biasanya dijumpai pada masyarakat berkasta yang hampir tidak terjadi mobilitas sosial
vertikal. Garis pemisah antara masing-masing lapisan hampir tidak mungkin ditembus.
Puncak piramida diduduki oleh penguasa tertinggi, misalnya maharaja, raja, dan sebagainya, dengan
lingkungan yang didukung oleh kaum bangsawan, tentara, dan para ahli agama. Lapisan berikutnya
berturut-turut adalah para tukang, pelayan, petani, buruh tani, dan budak.

2.  Tipe Oligarkis
 Tipe ini memiliki garis pemisah yang tegas, tetapi dasar pembedaan kelas-kelas sosial ditentukan oleh
kebudayaan masyarakat tersebut. Tipe ini hampir sama dengan tipe kasta, namun individu masih diberi
kesempatan untuk naik lapisan. Di setiap lapisan juga dapat dijumpai lapisan yang lebih khusus lagi,
sedangkan perbedaan antara satu lapisan dengan dengan lapisan lainnya tidak begitu mencolok..
3.  Tipe Demokratis
Tipe ini menunjukkan adanya garis pemisah antara lapisan yang sifatnya mobil (bergerak) sekali. Dalam
hal ini kelahiran tidak menentukan kedudukan seseorang, melainkan yang terpenting adalah
kemampuannya dan kadang-kadang faktor keberuntungan.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari materi di atas dapat saya simpulkan bahwa kekuasaan memiliki banyak sekali arti, jenis dan
pemahaman yang berbeda-beda. Dan menurut saya kekuasaan adalah kemampuan untuk
melakukan hak-hak tersebut. kekuasaan juga merupakan kapasitas untuk mempengaruhi sikap
dan perilaku orang lain dalam arah yang diinginkan. Kekuasaan digunakan untuk menjelaskan
kapasitas absolut seorang pemimpin untuk mempengaruhi perilaku atau sikap seseorang atau
lebih yang ditunjuk sebagai target pada satu waktu tertentu tetapi kekuasaan tidak selalu
memiliki keabsahan.

A. SARAN
Saya sebagai mahasiswi semester satu sangat menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu saya perbaiki.
Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan saya. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat saya harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA
soekanto, 1990. POLITIK SUATU PENGANTAR. Rajawali pers : Jakarta.
Abdulsyani, 2007. SOSIOLOGI “skematika, teori, dan terapan”. Bumi aksara : Jakarta.
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/Documents/BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai