Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang

Penyakit Tidak Menular (PTM) telah menjadi penyebab utama kematian di dunia.
Kejadian ini ditandai dengan bergesernya pola penyakit secara epidemiologi dari penyakit
menular ke penyakit tidak menular yang secara global meningkat. Pada tahun 2008 terdapat
57 juta kematian yang disebabkan penyakit tidak menular, diantaranya yaitu penyakit
kardiovaskular, kanker, penyakit pernafasan kronik, dan Diabetes Melitus. Kasus terbanyak
penyebab tidak menular yaitu Diabetes Melitus.
Berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan
angka insiden dan prevalensi Diabetes Melitus di berbagai penjuru dunia World Health
Organization (WHO) memprediksi adanya peningkatan jumlah penyandang Diabetes Melitus
yang menjadi ancaman kesehatan global. Menurut WHO Global Report tahun 2016
menyatakan bahwa jumlah kasus dan prevalensi diabetes terus meningkat selama beberapa
dekade terakhir. Situasi diabetes di dunia telah meningkat dua kali lipat sejak tahun 1980,
diperkirakan 1,5 juta kematian pasien Diabetes Melitus pada tahun 2012 dan 422 juta orang
dewasa hidup dengan Diabetes Melitus pada tahun 2014. Jumlah terbesar pasien Diabetes
Melitus berasal dari Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Menurut International Diabetes
Federation (IDF) menyatakan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke tujuh penderita DM
terbanyak di dunia.
Peningkatan jumlah penderita Diabetes Melitus dikarenakan beberapa faktor yaitu
faktor yang termodifikasi dan tidak termodifikasi. Menurut American Diabetes Association
(ADA), faktor risiko tidak termodifikasi meliputi riwayat keluarga, umur >45 tahun, riwayat
melahirkan bayi dengan berat badan lahir bayi >4000 gram atau riwayat pernah menderita
diabetes gestasional, dan riwayat lahir dengan berat badan rendah (<2500gram). Faktor risiko
yang termodifikasi yaitu obesitas berdasarkan indeks massa tubuh >25kg/m 2, kurangnya
aktifitas fisik, hipertensi, dislipidemia, dan pola hidup.
Mengingat pentingnya tugas tenaga kesehatan puskesmas dalam pemantauan dan
deteksi diabetes melitus, maka pemahaman dan keterampilan setiap petugas tenaga kesehatan
puskesmas dalam konsep teknis deteksi dan intervensi dini diabetes melitus menjadi sangat
penting, atas latar belakang tersebut dilaksanakan mini project sosialisasi dan intervensi
diabetes melitus kepada warga Desa Olaya
Permasalahan :

Dengan melihat kondisi masih banyak masyarakat yang belum memahami tentang
pengetahuan penyakit DM dan pentingnya peranan pengetahuan penderita DM untuk
mencegah mortalitas dan morbiditas penyakit DM.

Perencanaan dan pemilihan intervensi :

Metode penyuluhan dalam bentuk ceramah ( pemaparan dan penjelasan tentang pentingnya
pengetahuan penderita DM untuk mencegah mortalitas dan morbiditas penyakit DM) dan
bentuk diskusi dengan isi materi penyuluhan :

- Pengertian DM
- Tanda dan gejala DM
- Penyebab DM
- Pencegahan DM
- Komplikasi DM

Pelaksanaan :

Kegiatan peyuluhan dilakukan di Desa Olaya, penyuluhan dilakukan kepada pasien yang
datang dan akan berobat lansia di posbindu Desa Olaya, penyuluhan dilakukan tanggal 10
desember 2020 pukul 09.00- selesai. Sebelum penyuluhan dimulai diawali dengan pembagian
leaflet tentang penyakit diabetes melitus . jumlah peserta 40 orang. Kegiatan ini dilakukan
dengan pemaparan materi penyuluhan dan tanya jawab antara dokter dan peserta kegiatan.

Monitoring dan Evaluasi :

Monitoring : monitoring berjalan cukup baik, peserta lebih tertib dan memberikan respon
terhadap penyuluh dan mampu bekerjasama dengan baik

Evaluasi : evaluasi dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan tentang materi


penyuluhan yang sudah diberikan pada peserta dan peserta mampu menjawab pertanyaan
dengan baik

Anda mungkin juga menyukai