Oleh:
1172111025
C Reguler 2017
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan pada TUHAN YANG MAHA ESA, dimana atas berkat
dan karunianya saya diberi kesempatan sehingga saya dapat menyusun tugas laporan hasil
critical books report. Kepada dosen pengampu saya ucapkan terima kasih juga karena
memberi saya kesempatan untuk menyusun tugas laporan hasil critical books report.
Dalam penyusunan tugas laporan critical books report ini masih banyak kekurangan
dalam penulisan atau bentuk tugas laporan critical books report. Oleh karena itu, saya
mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan tugas laporan critical books report ini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
IDENTITAS BUKU……………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................................1
C. Manfaat....................................................................................................................1
A. Perbandingan………………………………………………………………………4
B. Keunggulan..............................................................................................................4
C. Kelemahan...............................................................................................................5
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................6
B. Saran........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................7
ii
IDENTITAS BUKU
BUKU 1 (UTAMA)
Judul Buku : PARADIGMA BARU PENDIDIKAN PANCASILA
Penulis : Winarno
ISBN : 978-602-217-914-6
BUKU 2 (PEMBANDING)
Judul Buku : HIDUP BERBANGSA DAN BERNEGARA
Penulis : Drs. C.S.T. Kansil, SH.
Penerbit : Erlangga
Tahun Terbit : 1990
Kota Terbit : Jakarta
Tebal : 242 Halaman
Bahasa : Indonesia
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Adanya kurikulum baru yaitu KKNI yang merupakan suatu standarisasi
kurikulum bagi mahasiswa UNIMED yang dimulai sejak 2016, memberikan suatu
bentuk tugas yakni Critical Book Report (CBR). Critical Book Report (CBR) adalah
sarana untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam hal me-review sebuah buku,
tidak hanya isi buku yang dikritik tetapi juga bagian sampulnya hingga tata tulis dan
penggunaan bahasa. Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji
kemampuan dalam meringkas dan menganalisis sebuah buku serta membandingkan
buku yang dianalisis dengan buku yang lain, Mengenal dan memberi nilai serta
mengkritik karya tulis yang penyusun juga berharap dengan adanya tugas ini, akan
memberikan referensi terkait perkuliahan dan berguna sebagai referensi manakala
penyusun akan menuliskan bahkan menyusun tugas akhir perkuliahan.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari Critical Book ini yaitu untuk mengetahui isi buku yang
berjudul “ PARADIGMA BARU PENDIDIKAN PANCASILA”, untuk memahami
kelebihan dan kekurangan yang ada pada buku dan untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh Dosen dalam mata kuliah Pendidikan Pancasila.
C. MANFAAT
Adapun manfaat dari critical book ini untuk menambah pengetahuan tentang
bagaimana mengkritik sebuah buku, dan dapat menambah wawasan para pembaca
dan menambah informasi terutama bagi saya .
1
BAB II
ISI BUKU
Pendidikan tentang pancasila adalah pembelajaran tentang “rumus” Pancasila yang terdiri
atas 3 konsep utama, yaitu : pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, pancasila sebagai
ideologi kebangsaan, dan pancasila sebagai ideologi kebangsaan.
Usaha-usaha secara sistematis untuk memperkuat kedudukan Pancasila itu dilakukan antara
lain :
3
Pada tahun 1968, Presiden Soeharto mengeluarkan Inpres No.12 Tahun 1968
Sidang umum MPR 1973
Pada tahun 1985, ideologi Pancasila dikembangkan sebagai satu-satunya asas dalam
organisasi sosial politik dan organisasi kemasyarakatan.
4
2. Hubungan Pancasila Dengan Pembukaan UUD 1945
Kedudukan pembukaan UUD 1945 adalah sebagai berikut :
Norma tertinggi
Norma pertama
Cita hukum (rechtsidee) dan
Unsur pokok kaidah negara yang fundamental (staatsfundamentalnorm).
5
2. Pancasila Sebagai Ideologi
Sudah menjadi pengakuan bangsa Indonesia bahwa Pancasila adalah Ideologi. Pancasila
sebagai ideologi nasional yang berfungsi sebagai cita-cita adalah sejalan dengan fungsi utama
dari sebuah ideologi. Adapun fungsi lain ideologi Pancasila sebagai sarana pemersatu
masyarakat sehingga dapat dijadikan prosedur penyelesaian konflik.
6
1. Pemikiran Filosifis Pancasila Menurut Para Pendiri Bangsa
Pemikiran filosofis Pancasila dari Soekarno
Soekarno sebagai orang pertama yang memperkenalkan Pancasila telah menjelaskan isi
atau substansi tiap sila pancasila. Menurut soekarno, muatan yang terkandung dalam masing-
masing sila Pancasila dapat dikemukakan sedcara sederhana sebagai berikut :
Dalam demokrasi kita, Moh. Hatta menyatakan bahwa pancasila sebagai filsafat negara
Indonesia. Melalui buku berjudul Uraian Pancasila. Moh. Hatta kembali menjelaskan isi
masing-masing sila Pancasila pada Subbahasan sila Satu-satunya.
Abdul Kadir Besar dalam tulisannya Pancasila dan Alam Pikiran Integralistrik (1994)
menyatakan bahwa untuk mengetahui serba konsep yang terkandung dalam tiap sila pancasila
dan bagaimana hubungan antara konsep, perlu dilakukan refleksi filsafat.
7
Oleh karena itu segala sesuatu termasuk manusia ada karena diciptakan Tuhan atau manusia
ada sebagai akibat adanya Tuhan (Sila ke-1). Adapun manusia adalah sebagai subjek
pendukung pokok negara, karena negara adalah lembaga kemanusiaan dan persekutuan hidup
bersama anggotanya, yaitu manusia (sila ke-2). Maka dari itu,negara adalah akibat adanya
manusia yang bersatu (sila ke-3). Sehingga terbentuklah persekutuan hidup bersama yang
disebut rakyat. Rakyat pada hakikatnya merupakan unsur negara disamping wilayah dan
pemerintah. Rakyat adalah sebagai totalitas. Individu-individu dalam negara yang bersatu(sila
ke-4). Keadilan pada hakikatnya merupakan tujuan suatu keadilan sosial (sila ke-5).
1. Pengertian Etika
Kata etika yang secara etimologis berasal dari kata Yunani “ethos”, secara harfiah berarti
adat kebiasaan,watak atau kelakuan manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika
diartika sebagai ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak).
8
- Etika keutamaan
- Etika deontologi
- Etika teleologi
Profesi Hakim
Profesi Dokter Gigi
9
Ilmu pengetahuan
Pengetahuan (Knowledge) itu berbeda dengan ilmu (science). Sedangkan istilah ilmu
pengetahuan merupakan terjemahan dari science itu sendiri. Dalam bahasa Indonesia,kata
ilmu dilanjutkan dengan istilah ilmu pengetahuan.
Ada beberapa persyaratan pengetahuan dapat meningkat menjadi ilmu. Persyaratan itu adalah
sebagai berikut :
- Objektif
- Metodis
- Sistematis
- Universal
Ontologis, epistemologis dan aksiologis ilmu
Istilah ontologis berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri atas dua kata yaitu ontos berarti
ada, dan logosnberarti ilmu pengetahuan dan ajaran. Maka ontologis adalah ilmu
pengetahuan atau ajaran tentang keberadaan.
Epistemologis berdasarkan akar katanya berasal dari kata episteme (pengetahuan) dan
logos (ilmu yang sistematis, teori). Secara terminologi, epistemologi adalah teori atau ilmu
pengetahuan tentang metode dan dasar-dasar pengetahuan, khususnya yang berhubungan
dengan batas-batas pengetahuan dan validitas atau sah berlakunya pengetahuan itu.
Istilah aksiologi berasal dari kata axios dan logos. Axios artinya nilai atau sesuatu yang
berharga, dan logos artinya akal, teori. Aksiologis artinya teori nilai. Aksiologis adalah ilmu
yang membicarakan tentang tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri.
10
2. Pancasila Sebagai Landasan Etik Pengembangan Ilmu di Indonesia
Pancasila sebagai landasan etik bagi pengembangan ilmu pengetahuan berkaitan dengan
aksiologi ilmu. Pernyataan utama dalam aksiologi adalah untuk apa pengetahuan tersebut
digunakan dan bagaimana kaitan penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral.
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis
pemahaman, pertama bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di
indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
Kedua, bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di indonesia harus
disertakan nilai-nilai pancasila sebagai faktor internal pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi itu sendiri. Ketiga, bahwa nilai-nilai pancasila berperan sebagai rambu normatif
bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Keempat, bahwa setiap
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus berakar dari budaya dan ideologi
bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah Indigenisasi ilmu.
11
RINGKASAN ISI BUKU PEMBANDING
Dalam kebersamaan hidup kita tidak mungkin memisahkan diri dari masyarakat. Dalam
kehidupan bernegara dan bermasyrakat, kepentingan setiap orang tentu akan menyentuh pula
kepentingan orang lain. Pelaksanaan pancasila dalam hal ini berarti bahwa kita harus
mengendalikan kepentingan kita. Mengendalikan bukan berarti memetikan. Kepentingan
setiap insan dalam dunia modern ini akan meningkat. Pengendalian yang wajar hanya
mungkin jika kita mampu dan mau mengendalikan diri. Jelasnya: pengamalan pancasila
dalam kebersamaan berpangkal tolak pada kemauan dan kemampuan untuk mengendalikan
diri dan mengendalikan kepentingannya. Dengan demikian kita akan dapat melaksanakan
kewajiban-kewajiban kita dalam kebersamaan hidup.
12
BAB III
PEMBAHASAN
A. PERBANDINGAN
Dari ringkasan isi kedua buku tersebut mengenai persatuan Indonesia semuanya
hampir sama pembahsannya dan dijelaskan secara terperinci dan mendalam. Pada buku
utama dijelaskan persatuan Indonesia mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan. Demikian juga pada buku pembanding dijelaskan
bahwa Dengan sila persatuan Indonesia, manusia Indonesia mengutamakan persatuan,
keastuan, kepentingan dari dan keselamatan bangsa dan Negara. Dari kepentingan
bersama semua itu di tempatkan di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Di dalam pembahasan buku utama kita di tuntut untuk lebih menjaga persatuan
dan kesatuan bangsa dan Negara Indonesia melalui dengan pendidikan karena tidak lepas
dari faktor kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh sebab itu, ilmu pengetahuan
dan teknologi harus dapat dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan
bangsa dan selanjutnya dapat dikembangkan dalam hubungan manusia Indonesia dengan
masyarakat internasional.
Di buku pembanding pembahsannya lebih kepada pengendalian diri agar tetap
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara. Dengan demikian kita akan dapat
melaksanakan kewajiban-kewajiban kita dalam kebersamaan hidup.
B. KELEBIHAN BUKU
Penjelasan materi di dalam buku utama cukup bagus dan cukup mudah dipahami,
buku ini juga mencantumkan banyak contoh dan ilustrasi dari materi yang dibahas.
Kalimat-kalimat yang digunakan dalam penyampaian materi juga mudah dipahami.
Selain itu buku ini tidak berbelit-belit dalam menyampaikan penjelasan materi, sehingga
pembacanya tidak bingung.
Penjelasan materi di dalam buku pembanding juga bagus dan mendalam, hanya saja
tidak terlalu memberikan contoh dalam pembahasaannya. Kata-kata dalam buku ini juga
tidak berbelit-belit sehingga pembaca tidak kesulitan dalam membacanya.
13
C. KELEMAHAN BUKU
Pada buku utama ada beberapa Bab yang penjelasan materinya kurang lengkap, dan
langsung menuju contoh. meskipun penggunaan Bahasa pada buku ini sudah diakatakan
cukup baik , akan tetapi masih saja ada bagian atau kata istilah yang dirasa kurang
dimengerti pembaca yang dapat menyulitkan pembaca dalam memahami maksud tulisan
tersebut.
Pada buku pembanding yaitu kelemahannya adalah kurang memberikan contoh pada
setiap pembahasaan, sehingga pembaca dituntut berfikir lebih untuk memahaminya.
14
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan dari pembahasan materi dari kedua buku tersebut, Persatuan
Indonesia bukan persatuan kelompok, persatuan suku atau golongan. Persatuan Indonesia
adalah persatuan seluruh bangsa, seluruh tanah air Indonesia. Persatuan dalam
kebersamaan adalah persatuan yang menyeluruh. Persatuan yang dikembangkan atas
dasar Bhinneka Tunggal Ika. Begitu juga sebagai mahasiswa kita harus tetap menjaga
persatuan dan kesatuan baik itu di universitas atau bahkan dimana pun itu.
B. SARAN
Sebagai calon guru, sangatlah penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
ini, dikarenakan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang bagus, agar siswa menyerap
materi dengan baik, dan proses belajar mengajar berjalan dengan baik, kita terlebih
dahulu di tuntut untuk menciptakan suasana yang aman. Dengan demikian kita lebih
mudah memberikan pelajaran, sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.
15
DAFTAR PUSTAKA
16