Anda di halaman 1dari 11

Nama : Dhea Zanuba Rachma

NIM : P20620120008
Absen : 8
Tingkat dan Prodi : 1A D-III Keperawatan Tasikmalaya
Mata Kuliah : Pancasila
Dosen : Drs. H. Nana Setialaksana, M.Pd.

Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

1. Jelaskan pengertian ilmu dan pengertian pengetahuan?


Jawab:
a. Apa itu ilmu ?
Kata ilmu berasal dari Bahasa Arab alima dan berarti
pengetahuan.Pemakaian kata ini dalam Bahasa Indonesian kita equivalenkan
dengan istilah science. Science berasal dari Bahasa Latin : Scio, Scire yang juga
berarti pengetahuan. Namun ada berbagai macam pengetahuan.
Apa isi pengetahuan ilmu itu? Ilmu mengandung tiga kategori, yaitu
hipotesis, teori, dan dalil hukum.Ilmu itu haruslah sistematis dan berdasarkan
metodologi, ia berusaha mencapai generalisasi. Dalam kajian ilmiah,kalau data
yang baru terkumpul sedikit atau belum cukup, ilmuwan baru hanya
mengeluarkan hipotesis. Hipotesis ialah dugaan pikiran berdasarkan sejumlah
data.hipotesis memberi arah pada penelitian dalam menghimpun data Data yang
cukup sebagai hasil penelitian dihadapkan pada hipotesis.Apabila data itu valid,
hipotesis akan menjadi tesis atau akan menjadi teori. Jika teori mencapai
generalisasi yang umum, maka akan menjadi dalil dan bila teori memastikan
hubungan sebab-akibat yang serba tetap, ia akan menjadi hukum (Suaedi, 2016:
20).
b. Pengetahuan
Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dam Bahasa Inggris yaitu
knowledge. Dalam encyclopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi
pengetahuan adalah kepercayaan yang benar. Menurut Gazalba pengetahuan
adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu.Pekerjaan tahu tersebut
adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti, dan pandai. Pengetahuan itu
adalah semua milik atau isi pikiran.
Dengan demikian, pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha
manusia untuk tahu.Dalam kamus filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan
(knowledge) adalah proses kehidupan yang diketahui secara langsung dari
kesadarannya sendiri.
Orang pragmatis, terutama John Dewey tidak membedakan pengetahuan
dengan kebenaran (antara knowledge dengan truth). Jadi pengetahuan itu harus
benar,kalau tidak benar adalah kontradiksi.(Suaedi,2016: 21). Beranjak dari
pengetahuan adalah kebenaran dan kebenaran adalah pengetahuan maka dalam
kehidupan manusia dapat memiliki pengetahuan dan kebenaran.

2. Sebutkan 4 pengetahuan yang dimiliki manusia?


Jawab:
Salam sebagaimana dikutip oleh Suaedi (2016: 22) mengemukakan bahwa
pengetahuan yang dimiliki manusia ada empat,yakni:
Pertama, pengetahuan biasa, yaitu pengetahuan yang dalam filsafat dikatakan
dengan istilah common sense, seiring diartikan dengan good sense karena seseorang
memiliki sesuatu dimana ia menerima secara baik.
Kedua, pengetahuan ilmu, yaitu ilmu sebagai terjemahan dari science yang pada
prinsipnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematiskan
common sence, suatu pengetahuan yang berasal dari pengalaman dan pengamatan
dalam kehidupan sehari-hari.Namun dilanjutkan dengan suatu pemikiran secara
cermat dan teliti menggunakan berbagai metode.Ilmu dapat merupakan suatu
metode berpikir secara objektif (objective thinking),tujuannya untuk
menggambarkan dan memberi makna terhadap dunia faktual. Sementara itu,
pengetahuan yang diperoleh dengan ilmu, diperolehnya melalui observasi,
eksperimen,dan klasifikasi. Analisis ilmu itu objektif dan menyampingkan unsur
pribadi, pemikiran logika diutamakan,netral dalam arti tidak dipengaruhi oleh
sesuatu yang bersifat kedirian karena dimulai dengan fakta.
Ketiga, pengetahuan filsafat,yakni pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran
yang kontemplatif dan spekulatif.Pengetahuan filsafat lebih menekankan pada
universalitas dan kedalaman kajian tentang sesuatu. Kalau ilmu hanya pada satu
bidang pengetahuan yang sempit, filsafat membahas hal yang lebih luas dan
mendalam.Filsafat biasanya membeberkan pengetahuan yang reflektif dan kritis
sehingga ilmu yang tadinya kaku dan cenderung tertutup menjadi longgar kembali.
Keempat, pengetahuan agama, yaitu pengetahuan yang hanya diperoleh dari
Tuhan lewat para utusannya . Pengetahuan agama bersifat mutlak dan wajib diyakini
oleh para pemeluknya.

3. Apa perbedaan ilmu dengan pengetahuan?


Jawab:
Pada KBBI, ilmu disamakan artinya dengan pengetahuan. Dari asal katanya, kita
dapat ketahui bahwa pengetahuan diambil dari kata dalam bahasa Inggris yaitu
knowledge, sedangkan ilmu diambil dari kata science dan peralihan dari kata Arab
Alina (ilm).
Pengetahuan berbeda dengan ilmu. perbedaan itu terlihat dari sifat sistematisnya
dan cara memperolehnya. dalam perkembangannya, pengetahuan dengan ilmu
bersinonim arti, sedangkan dalam arti material keduanya mempunyai perbedaan
(Suaedi 2016: 23).
Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa ilmu adalah sebuah pengetahuan
berobjek, bersistem, bermetode dan universal. Setiap ilmu pasti adalah pengetahuan,
namun tidak semua pengetahuan itu ilmu.

4. Apa hubungan ilmu dan teknologi?


Jawab :
Manusia menemukan Iptek karena manusia kembali pada jalan pikiran yang
rasional. Setelah manusia berhasil memperdalam ilmu pengetahuan, maka produk
dari ilmu tersebut adalah teknologi.

5. Bagaimana perkembangan ilmu pada masa Yunani kuno, Yunani kuno, Abad
pertengahan, Renas, modern, dan kontemporer?
Jawab :
a. Zaman Pra Yunani Kuno
Pada masa ini manusia masihmenggunakan batu sebagai peralatan. Oleh
karena itu, zaman pra yunani kuno disebut juga Zaman Batu yang berkisar
antara 4 juta tahun sampai 20.000 tahun pada zaman ini ditandai oleh
kemampuan :
1) Know how dalam kehidupan sehari – hari yang di dasarkan pada
pengalaman
2) Pengetahuan yang berdasarkan pengalaman itu di terima sebagai fakta
dengan sikap receptive mind , keterangan masih di hubungkan dengan
kekuatan magis
3) Kemampuan menemukan abjad dan sistem bilangan alam sudah
menampakkan perkembangan
4) Pemikiran manusia ke tingkat abstraksi
5) Kemampuan menulis, berhitung, menyusun kalender yang di dasarkan atas
sintesa terhadap hasilabstraksi yang dilakukan
6) Kemampuan meramalkan suatu peristiwa atas dasar peristiwa sebelumnya
yang terjadi
b. Zaman Yunani Kuno
Yunani pada masa itu dianggap sebagai gudang dari ilmu dan filsafat,
karena BangsaYunani pada masa itu tidak lagi mempercayai mitologi –
mitologi. Bangsa yunani juga tidak dapat menerima pengalaman yang di
dasarkan pada sikap receptive attitude ( sikap menerima begitu saja), melainkan
menumbuhkan sikap an inquiring attitude ( suatu sikap yang senang menyelidiki
suatu secara keritis).
c. Zaman Abad Pertengahan
Parailmuan pada masa ini hamper semua adalahpara theology, sehingga
aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Semboyan yang berlaku
bagi ilmu pada masa ini adalah Ancillia The-ologia atau abdi agama.
d. Zaman Renainssance
Ditandai sebagai era kebangkitan kembali pemikiran yang bebas dari
dogma- dogma agama. Renainssance ialah zaman peralhan ketika kebudayaan
abad pertengahan mulai berubah menjadi suatu kebudayaan modern. Manusia
pada zaman ini adalah manusia yang merindukan pemikiran yang bebas.
Manusia ingin mencapai kemajuan atas hasil usaha sendiri, tidak di dasarkan
atas campur tangan illahi. Penemuan penemuan ilmu pengetahuan modern sudah
mulai dirintis pada zaman renaissance. Ilmu pengetahuan yang berkembang
maju pada masa ini adalah bidang astronomi. Tokoh – tokoh yang terkenal
seperti Roger Bacon, Copernicus, Johannes Keppler, Galileo Galilei.
e. Zaman Modern
Ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah.
Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman modern sesungguhnya sudah
dirintis sejak zaman renaissance . Seperti Rene Descartes, tokoh yang terkenal
sebagai bapa filsafat modern. Rene Descartes juga seorang ahli ilmu pasti.
Penemuannya dalam ilmu pasti adalah system koordinat yang terdiri dari dua
garis lurus X dan Y dalam bidang datar. Isaac Newton dengan temuannya teori
gravis. Charles Darwin dengan teori – nya struggle for life ( perjuangan untuk
hidup ). J.J Thomson dengan temuannya yaitu electron.
f. Zaman Kontemporer ( abad 20 dan seterusnya )
Fisikawan termashur abad ke 20 adalahAlbert Einstein. Ia menyatakan
bahwa alam itu tak terhingga besarnya dan tak terbatas, tetapi juga tak berubah
status totalitasnya atau bersifat statis dari waktu ke waktu. Einstein percaya
akan kekekalam materi. Ini berarti bahwa alam semesta itu bersifat kekal, atau
dengan kata tain tidak mengakui adanya penciptaan alam. Zaman kintemporer
ditandai dengan penemuan berbagai teknologi canggih. Teknologi komunikasi
dan informasi termasuk yang mengalami kemajuan sangat pesat. Mulai dari
penemuan computer, berbagai satelit komunikasi, internet, dan lain sebagainya.
Bidang ilmu lain juga mengalamikemajuan pesat, sehingga terjadilah spesialisasi
ilmu yang semakin tajam.

6. Jelaskan dua aspek fenomenal dan aspek struktural ilmu pengetahuan?


Jawab:
a. Aspek fenomenal menunjukan bahwa ilmu pengetahuan mewujud /
memanifestasikan dalam bentuk masyarakat, proses dan produk. Sebagai
masyarakat, ilmu penetahuan menampakan diri sebagai suatu masyarakat atau
kelompok elite yang dalam kehidupan kesehariannya begitu mematuhi kaidah
kaidah ilmiah yang menurut paradigma Mer-ton disebut universalisme,
komunalisme, dan skepsisne yang teratur dan terarah. Sebagai proses, ilmu
pengetahuan menampakan diri sebgai aktivitas atau kegiatan kelompok elite tsb
dalam upayanya untuk menggali dan mengembangkan ilmu melalui penelitian,
ekperimen, ekspedisi, seminar, kongres. Sedangkan sebagai probuo, ilmu
pengetahuan menampakan diri sebagai hasil kegiatan kelompok elite tadi berupa
teori, ajaran, paradigma, temuan temuan lain.
b. Aspek struktual menunjukan bahwa ilmu pengetahuan didalamnya terdapat
unsur unsur sebagai berikut:
1) Sasaran yang dijadikan objek untuk diketahui (gegenstand)
2) Objek sasaran ini terus menerus dipertanyakan dengan suatu cara (metode)
tertentu tanpa mengenal titik henti. Suatu paradoks bahwa ilmu pengetahuan
yang akan terus berkembang justru muncul permasalahan permasalahan baru
yang mendorong untuk terus menerus mempertanyakannya.
3) Ada alasan dan motivasi mengapa gegenstand itu terus menerus
dipertanyakan.
4) Jawaban, jawaban yang diperoleh kemudian disusun dalam suatu kesatuan
sistem (Koento Wibisono, 1985).

7. Apa yang menjadi cakal bakal teknologi?


Jawab:
Perkembangan Iptek yang saat ini terjadi berawal dari dunia barat dan
mengakhiri Inasa kegelapan the dark age. lahirlah era yang disebut sejarah
renaissance dan humanisme. Setalahilmu pengetahuan yang terus berkembang,
puncak dari pemikiran manusia yang disebut modern itu yakni lahirnya revolusi
industri. Revolusi industri inilah sebagai cikal bakal adabya teknologi.

8. Apa hubungan iptek, nilai budaya dan agama?


Jawab:
Relasi yang paling ideal antara Iptek dan nilai budaya serta agama tentu terletak
pada fenomena pertama, meskipun hal tersebut belum dapat berlangsung secara
optimal, mengingat keragaman agama dan budaya di Indonesia itu sendiri.
Keragaman tersebut di satu pihak dapat menjadi kekayaan, tetapi di pihak lain dapat
memicu terjadinya konflik. Oleh karena itu, diperlukan sikap inklusif dan toleran di
masyarakat untuk mencegah timbulnya konflik. Untuk itu, komunikasi yang terbuka
dan egaliter diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Fenomena kedua yang menempatkan pengembangan iptek diluar nilai budaya dan
agama, jelas bercorak positivistis. Kelompok ilmuwan dalam fenomena kedua ini
menganggap intervensi faktor eksternal justru dapat mengganggu objektivitas
ilmiah. Fenomena ketiga yang menempatkan nilai budaya dan agama sebagai mitra
dialog merupakan sintesis yang lebih memadai dan realistis untuk diterapkan dalam
pengembangan iptek di Indonesia. Sebab iptek yang berkembang di ruang hampa
nilai, justru akan menjadi bumerang yang membahayakan aspek kemanusiaan

9. Jelaskan peranan setiap nilai sila-sila Pancasila terhadap pengembangan ilmu?


Jawab:
Adapun nilai-nilai Pancasilą sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang terkandung dari setiap sila-sila Pancasila diuraikan sebagai beraikut:
a. Nilai Ketuhanan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila ini memberikan dasar bahwa
IPTEK tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan, apa yang dibuktikan, dan
yang diciptakan. Tetapi juga harus dipertimbangkan maksud dan akibatnya,
apakah merugikan manusia dan masyarakat serta alam sekitarnya. Pengolahan
harus diimbangi dengan pelestarian. Sila ini menempatkan manusia di alam
semesta bukan sebagai pusatnya, melainkan sebagai bagian yang sistemik dari
alam yang diolahnya (Kaderi, 2015: 193)
b. Nilai Kemanusiaan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab. Silanini memberikan dasar-
dasar moralis, bahwa manusia dalamnmengembangkan IPTEK, haruslah dengan
cara-cara yang beradab. Harus berdasarkan pada hakikat tujuan dan demi
kesejahteraan umat kesombongan, kecongkakkan dan keserakahan manusia, tapi
demi untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia.
c. Nilai Persatuan Sebagai Dasar Perngembangan Ilmu
Sila ketiga: Persatuan Indonesia. Sila ini mendasari bahwa IPTEK hendaknya
dapat menumbuhkan rasa nasionalisme, rasa kebesaran barigsa, serta rasa
keluhar eri bahwa IPTEK hendaknya dapat menumbuhkan rasa bangsa sebagai
bagian dari umat manusia di dunia (Kaderi 2015: 193)
d. Nilai Kerakyatan Sebagai Dasar Pecngembangan llmu
Sila keempat: Kerakyatan yanng dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawarsatan/perwakilan. Sila ini mendasari bahwa poengembangan
IPTEK itu haruslah bersifat demokratis. Artinya ilmusan memiliki kebebasan
untuk mengembangkan IPTEK. Naimun lImuan juga harus menghormati dan
menghargai kebetbasan orang lain. Serta memiliki sikap yang terbuka, terbulka
untuk dikritik, dikaji ulang, maupun di bandingkan dengzan penemuan dari teori
lainnya (Kaderi, 2015: 193-194)
e. Nilai Keadilan Sebagai Dasar Pengenmbangan lImu
Sila ke lima: Keadilan sosilal bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila ini sebagai
IPTEK dalam menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan.
Yaitu keseimbangan keadilan dalam hubungannya dengan dirinya Sendiri, dan
manusia dengan Tuhannya, serta antara marnusia dengan manusia lain, manusia
dengan masyarakat ba gsa dan negara, serta manusia dengan alam
lingkungannya. (Kaderi, 2015: 194)

10. Apakah ilmu pengetahuan itu bebas nilai?


Jawab :
Menurut Surajiyo (2004 : 134) Paling tidak ada tiga faktor sebagai indikator
bahwa ilmu pengetahuan itu bebas nilai, yaitu :
a. Ilmu harus bebas dari pengandaian-pengandaian yakni bebas dari pengaruh
eksternal seperti: faktor politis, ideologi, agama, budaya, dan unsur
kemasyarakatan lainnya;
b. Perlunya kebebasan usaha ilmiah agar otonomi ilmu pengetahuan terjamin.
Kebebasan itu menyangkut kemungkinan yang tersedia dan penentuan diri;
c. Penelitian ilmiah tidak luput dari pertimbangan etis yang sering dituding
menghambat kemajuan ilmu, karena nilai etis itu sendiri bersifat universal.

11. Bagaimanakah kedudukan Pancasila sebagai landasan kebijakan


pengembangan iptek?
Jawab:
Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan iptek di
Indonesia, artinya mampu mengendalikan iptek agar tidak keluar dari cara berpikir
dan cara bertindak bangsa Indonesia.

12. Bagaimanakah kedudukan Pancasila sebagai landasan etika pengembangan


Iptek?
Jawab:
Menurut pendapat Sastrapratedja, (2006:53) Pancasila sebagai landasan etika
pengembangan IPTEK adalah
a. Pengembangan IPTEK terlebih yang menyangkut manusia haruslah selalu
menghormati martabat, misalnya dalam rekayasa genetika;
b. IPTEK haruslah meningkatkan kualitas hidup manusia,baik sekarang maupun di
masa depan;
c. Pengembangan IPTEK hendaknya membantu pemekaran komunitas manusia,
baik lokak , nasional, mau pun global;
d. IPTEK harus terbuka untuk masyarakat; lebih-lebih yang memiliki dampak
langsung kepada kondisi hidup masyarakat;
e. IPTEK hendaknya membantu penciptaan masyarakat yang semakin lebih adil.

13. Jelaskan perbedaan pandangan hubungan Pancasila dengan Iptek?


Jawab:
Pandangan mengenai Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu sebagaimana
dikemukakan mengandung makna yang berbeda-beda yakni pengertian pertama bahwa
iptek tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
mengandung asumsi bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi itu berkembang secara
otonom kemudian dalam perjalanannya dilakukan adaptasi dengan nilai-nilai Pancasila
makna Yang kedua bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan
di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal mengadakan
bahwa sejak awal pengembangan iptek sudah harus melibatkan nilai-nilai Pancasila
namun keterlibatan nilai-nilai Pancasila ada dalam posisi tarik ulur artinya ilmuwan
dapat mempertimbangkan sebatas yang mereka anggap layak untuk dilibatkan.
Makna yang ketiga bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif
bagi pengembangan iptek asumsi bahwa ada of the game yang harus disepakati oleh
para ilmuwan sebelum ilmu itu dikembangkan namun tidak ada jaminan bahwa rule of
the game itu akan terus diarsi taati dalam perjalanan pengembangan iptek itu sendiri
sebab ketika iptek terus berkembang aturan main seharusnya terus mengawal dan
menyambangi agar tidak terjadi kesenjangan antara pengembangan iptek dengan rule of
the game pengertian yang ke 4 kan bahwa setiap pengembangan iptek harus berakar dari
budaya dantt ideologi bangsa Indonesia dan memandang bahwa Pancasila bukan hanya
sebagai dasar nilai pengembangan ilmu tetapi sudah menjadi paradigma ilmu yang
berkembang di Indonesia untuk itu diperlukan penjabaran yang lebih rinci dan
pembicaraan di kalangan intelektual Indonesia sejauh mana nilai-nilai Pancasila selalu
menjadi bahan pertimbangan bagi keputusan-keputusan ilmiah yang diambil.

14. Apa pentingnya Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu?


Jawab:
Pentingnya Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu dapat ditelusuri ke
dalam hal-hal sebagai berikut:
a. Pluralitas nilai yang berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia dewasa ini
seiring dengan kemajuan iptek menimbulkan perubahan dalam cara pandang
manusia tentang kehidupan. hal ini membutuhkan renungan dan refleksi yang
mendalam agar bangsa Indonesia tidak terjerumus ke dalam penentuan
keputusan nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
b. Dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan iptek terhadap lingkungan hidup
berada dalam titik nadir yang membahayakan eksistensi hidup manusia di masa
yang akan datang. Oleh karena itu, diperlukan tuntunan moral bagi para
ilmuwan dalam pengembangan iptek di Indonesia
c. Perkembangan iptek yang didominasi negara-negara barat dengan politik global
ikut mengancam nilai-nilai khas dalam kehidupan bangsa Indonesia, seperti
spiritualitas, gotong royong, solidaritas, musyawarah, dan cita rasa keadilan.
Oleh karena itu, diperlukan orientasi yang jelas untuk menyaring dan menangkal
pengaruh nilai-nilai global yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kepribadian
bangsa Indonesia
d. Sementara itu, alasan Pancasila dijadikan dasar pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi: a) kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh
adanya iptek, mengakibatkan generasi yang akan datang menerima resiko rawan
bencana, b) penggunaan benda-benda teknologi yang menggantikan peran nilai-
nilai luhur.
e. Gaya hidup global menggantikan nilai-nilai kearifan lokal.

15. Jelaskan 4 tantangan terhadap Pancasila sebagai dasar pengembangan Iptek?


Jawab:
a. Kapitalisme yang sebagai menguasai perekonomian dunia, termasuk Indonesia.
Akibatnya ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai pengembangan
ilmu jadi terbatas.
b. Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam
pengembangan IPTEK sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai
konsumen daripada produsen dibandingkan negara-negara lain.
c. Konsumerisme menyebabkan Indonesia menjadi pasar bagi produk negara lain
yang lebih maju.
d. Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan),
satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) mewarnai perilaku kehidupan sebagian
besar masyarakat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai