Anda di halaman 1dari 8

Nama : Angelina Herawati Nainggolan

NPM : 3183041
Kelas : D3 Ak 3B
Matkul : Analisis Laporan keuangan (ALK)

1. Jelaskan mengapa perusahaan perlu melakukan analisis terhadap laporan keuangannya?


Jawaban:
karena bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan serta
juga mengevaluasi hasil yang telah dicapai perusahaan pada masa lalu dan sekarang disebut
sebagai analisis keuangan. Selain itu, juga dapat disebut dengan suatu hubungan antara satu
angka dalam laporan keuangan dengan angka yang lain yang mempunyai makna untuk
menjelaskan arah perubahan pada suatu fenomena.

Angka-angka di dalam laporan keuangan akan mempunyai sedikit arti apabila dilihat secara
sendiri-sendiri, tetapi dengan analisis keuangan maka akan lebih mudah dalam
menginterprestasikannya.

Analisis keuangan sangat berarti agar proses cash flow perusahaan dapat berjalan dengan
lancar. Berikut ini berbagai manfaat dari adanya analisis keuangan bagi sebuah perusahaan.

- Untuk mengetahui hubungan di antara suatu perusahaan dengan perusahaan yang lain,
baik pada satu laporan keuangan ataupun antar laporan keuangan. Sehingga jika terjadi
kelemahan di dalam satu atau beberapa perusahaan pada laporan keuangan, maka akan
diambil suatu tindakan untuk memperbaikinya.
- Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu. Seperti harta,
kewajiban dan modal atau hasil usaha yang telah dicapai dalam beberapa periode.
- Untuk mengetahui beberapa kelemahan yang dapat menjadi kekurangan suatu perusahaan.
- Untuk mengetahui beberapa kekuatan yang dimiliki suatu perusahaan.
- Untuk mengetahui langkah perbaikan yang perlu untuk dilakukan, yang berkaitan dengan
posisis keuangan di perusahaan pada saat ini.
- Dapat memberikan suatu informasi yang lebih luas dan lebih dalam dari pada informasi
yang terdapat pada laporan keuangan biasanya.
- Dapat menggali beberapa informasi yang tidak tampak secara kasat mata dari suatu
laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan tersebut.
- Dapat mengetahui beberapa kesalahan yang terdapat dalam laporan keuangan serta dapat
membongkar hal yang mempunyai sifat konsisten dalam hubungannya dengan suatu
laporan keuangan ataupum kaitannya dengan informasi yang dapat diperoleh dari luar
perusahaan.
- Dapat membandingkan situasi perusahaan satu dengan perusahaan yang lain pada periode
sebelumnya atau dengan standart industri normal maupun standart yang ideal.
- Dapat memahami situasi dan juga kondisi keuangan, hasil usaha serta struktur keuangan
pada suatu perusahaan.
2. Analisis apa saja yang perlu dilakukan perusahaan terhadap laporan keuangannya?
Jawab:
Analisis Pemantauan kondisi pengusaha bisa dilihat dari jenis laporan keuangan yang
dilakukan, yaitu dengan menganalisis bebeagai aspek laporang keuangan, seperti;
1.Laporan Laba Rugi Atau Income Statement
2.Laporan Perubahan Modal
3.Neraca Atau Balance Sheet
4.Laporan Arus Kas Atau Cash Flow Statement
3. Apa manfaat/kegunaan dari Analisis Perubahan Pendapatan/Laba kotor bagi perusahaan?
Jawab:
Analisis perubahan laba kotor adalah analisa atau evaluasi yang dilakukanoleh manajemen
untuk mencari dan mengetahui sebab-sebab terjadinya perubahanlaba kotor suatu perusahaan
dari periode ke periode.
Manfaat analisis perubahan laba kotor bagi manajemen memberikan cukup motivasi bagi
manajemen untuk memulai suatu pemeriksaan, yang akan membawa kepada berbagai
kemungkinan tindakan koreksi, khususnya analisis yang menunjukan perbedaan tidak
menguntungkan (rugi) antara anggaran dan realisasi. Analisis laba kotor yang didasarkan pada
anggaran atau biaya standar dapat memberikan gambaran titiktitik kelemahan dari kinerja
periode tersebut.
Dengan demikian, manajemen akan mampu untuk menguraikan tindaka-ntindakan perbaikan
yang diperlukan untuk mengoreksi situasi dan untuk dapat menentukan sebab-sebab
terjadinya penyimpangan yang tidak menguntungkan tersebut.
4. Sebut dan jelaskan perbedaan dari Analisis Kebangkrutan yang Saudara ketahui?
Jawab:
Pemimpin perusahaan sangat penting untuk melakukan analisis kebangkrutan pada
perusahaannya agar terhindar dari kebangkrutan (bankcruptcy). Analisis kebangkrutan
merupakan analisis untuk memperoleh tanda-tanda awal tentang kebangkrutan.
Kebangkrutan (bankcruptcy) biasanya diartikan secara awam adalah sebagai kegagalan
perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba,
sedangkan menurut Undang-Undang No. 4 tahun 1998 adalah dimana suatu institusi
dinyatakan oleh keputusan pengadilan bial debitur memiliki dua atau lebih kreditur dan tidak
membayar sedikitnya satu hutang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih.
Setelah melakukan analisis kebangkrutan maka perusahan harus mempertahankan usaha yang
dijalankannya, caranya yaitu dengan menarik para investor untuk menanamkan modal saham
pada perusahaan agar perusahaan dapat melunasi kewajibannya.
Setelah melakukan analisis kebangkrutan maka perusahan harus mempertahankan usaha yang
dijalankannya, caranya yaitu dengan menarik para investor untuk menanamkan modal saham
pada perusahaan agar perusahaan dapat melunasi kewajibannya.
Banyak terdapat beberapa metode yang dilakukan untuk melakukan analisis kebangkrutan,
salah satu caranya yaitu dengan metode analisis z -- score.

Model Altman (Z-Score) merupakan salah satu model analisis multivariate yang berfungsi
untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan dengan tingkat ketepatan dan keakuratan yang
relatif dapat dipercaya. Model ini memiliki akurasi mencapai 95% jika menggunakan data 1
tahun sebelum kondisi kebangkrutan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prediksi kebangkrutan serta kinerja keuangan
perusahaan. Secara matematis persamaan Altman Z-Score tersebut dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Z = 1,2X1 + 1,4X2 + 3,3X3 + 0,6X4 + 1,0X5

Dengan Keterangan sebagai berikut; X1 merupakan modal kerja terhadap total aktiva
(Working Capital to Total Assets), X2 merupakan laba yang ditahan terhadap total aktiva
(Retained Earnings to Total Assets), X3 merupakan pendapatan sebelum pajak dan bunga
terhadap total aktiva (Earnings Before Interest and Taxes to Total Assets), X4 merupakan
nilai pasar ekuitas terhadap nilai buku dari hutang (market value equity to book value of total
debt) dan X5 merupakan penjualan terhadap total aktiva (Sales to Total Asset).

Dalam model tersebut perusahaan yang mempunyai skor Z > 2,99 diklasifikasikan sebagai
perusahaan sehat, sedangkan perusahaan yang mempunyai skor Z < 1,81 diklasifikasikan
sebagai perusahaan potensial bangkrut.

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Modal Kerja serta bagaimana langkah langkah dalam
menganalisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja?
Jawab:
Modal kerja didefinisikan sebagai aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar. Jhon Fred
Weston dan Thomas E.Copeland (1996 : 327) menjelaskan bahwa modal kerja merupakan
investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai, surat berharga, piutang dan persediaan,
dikurangi dengan kewajiban lancar yang digunakan untuk membiayai aktiva lancar.
Tujuan laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan
yang terjadi selama satu periode dengan menunjukan sumber dan penggunaan modal kerja
dalam periode tersebut. Laporan perubahan modal kerja akan memberikan gambaran tentang
bagaimana management mengelolah perputaran atau sirkulasi modalnya.

Sumber Modal Kerja Pada dasarnya, sumber modal kerja terdiri dari dua pokok, yaitu:
1. Bagian yang tetap atau bagian yang permanen yaitu jumlah minimum yang harus tersedia
agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa kesulitan keuangan, dan
2. Jumlah modal kerja yang variabel yang jumlahnya tergantung pada aktivitas musiman dan
kebutuhan-kebutuhan diluar aktivitas yang biasa.
Langkah-langkah dalam menganalisa sumber-sumber dan penggunaan dana
1) Penyusunan laporan perubahan neraca (statement of balance sheets changes)
Laporan ini menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen neraca antara kedua
titik waktu itu dan setiap perubahan elemen tersebut mencerminkan adanya sumber atau
penggunaan dana.
2) Laporan sumber-sumber dan penggunaan dana
Laporan ini berasal dari gabungan antara laporan perubahan neraca dan laporan laba
ditahan. Pengertian dana yang digunakan dalam analisa sumber-sumber dan penggunaan dana
disebut kas (arti sempit) atau modal kerja (arti luas).
Analisis Kebangkrutan dengan menggunakan metode ALTMAN Z-Score untuk periode 2 tahun.
AKUN NILAI
MODAL KERJA Rp 6.647.755
LABA DITAHAN Rp 6.647.755
EBIT Rp 114.374
MARKET VALUE OF EQUITY Rp 3.087.032
UTANG TOTAL Rp 3.499.963
PENJUALAN Rp 2.073.258
ASET TOTAL Rp 13.295.510

Z” = 6,56X1 + 3,26X2 + 6,72X3 + 1,05X4

Keterangan:

Z” = bangkruptcy index

X1 = working capital/total asset

X2 = retained earning/total asset

X3 = earning before interest and taxes/total asset

X4 = book value of equity/book value of total debt

modal kerja  
X1=
Aset total  
= Rp 6.647.755
0,5
  Rp 13.295.510

laba ditahan  
X2=
Aset total  
= Rp 6.647.755
0,5
  Rp 13.295.510

EBIT  
X3=
Aset total  
= Rp 114.374
0,009
  Rp 13.295.510
MARKET VALUE OF EQUITY  
X4=
UTANG TOTAL  
= Rp 3.087.032
0,882
  Rp 3.499.963

Z” = 6,56 (0.5)+ 3,26(0,5) + 6,72(0,009) + 1,05(0.882)

=3,28 + 1,63 + 0.0672 + 0,9261


= 5,84
kesimpulannya, nilai lebih dari 2 mengatakan bahwa PT Aneka Gas Industri Tbk memiliki kondisi
keuangan yang sehat dan bebas resiko financial distresss. Dengan kata lain PT Aneka Gas Industri Tbk
berhak atau layak menerima investasi dan kemungkin bangkrut kecil.

PT. Unilever Indonesia Tbk


Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Periode 31 Desember 2012
(Dinyatakan dalam jutaan rupiah)

PT. Unilever Indonesia Tbk


(Dinyatakan dalam rupiah)
1. Sumber modal kerja berasal dari adanya penurunan pada Aktiva Tetap, bertambahnya
Kewajiban Tidak Lancar yang berasal dari Kewajiban Pajak Tangguhan, dan Kewajiban
Imbalan Kerja Jangka Panjang-Bagian Tidak Lancar. Serta bertambahnya Ekuitas yang
berasal dari Saldo Laba yang belum di cadangkan. Jadi, total sumbe rmodal kerja untuk
tahun 2012 adalah sebesar Rp529.065.000.000. Sedangkan, adanya Penggunaan modal
kerja berasal dari adanya kenaikan pada Aktiva Tetap, dan penurunan ekuitas yang
berasal dari Kepentingan non pengendali. Jadi, total penggunaan modal kerja untuk tahun
2012 adalah sebesar Rp973.537.000.000.
2. Penurunan modal kerja pada tahun 2012 adalah sebesar Rp444.472.000.000 yang
diakibatkan oleh penurunan dari hampir seluruh rekening Aktiva Lancar dan kenaikan
dari hamper seluruh rekening Kewajiban Lancar. Selain itu, jumlah Sumber Modal
Kerja yaitu sebesar Rp529.065.000.000 lebih kecil dari Penggunaan Modal Kerja yaitu
sebesar Rp973.537.000.000 sehingga selisihnya tersebut dikatakan sebagai penurunan
modal kerja. Dengan adanya penurunan modal kerja pada PT. Unilever Indonesia Tbk,
maka modal kerja yang terdapat pada PT. Unilever Indonesia Tbk belum dikatakan
efektif, karena jumlah penggunaan modal kerja melebihi sumber modal kerja yang ada
.

Anda mungkin juga menyukai