Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian


4.1.3 Uji Asumsi Klasik
4.1.3.1 Uji Normalitas

Hasil uji normalitas dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov-


Smirnov Test yang dilakukan pada 101 sampel penelitian diperoleh hasil Asympt
Sig K S – Z = 0,113 > 0,05. Hasil tersebut menunjukan bahwa variabel kecemasan
sosial, variabel kesepian dan variabel perilaku merokok berdistribusi normal.

4.1.3.2 Uji Linieritas

Hasil uji linieritas yang dilakukan pada 101 sampel penelitian dengan
menggunakan SPSS versi 25 antara variabel kecemasan sosial, variabel kesepian
dan variabel perilaku merokok diperoleh nilai signifikansi= 0,000 lebih kecil dari
sig. 0,05. Hasil tersebut menunjukan bahwa variabel kecemasan sosial, variabel
kesepian dan variabel perilaku merokok linear.
4.1.3.3 Uji Heterokedasititas

Hasil uji heterokedasititas yang dilakukan pada 101 sampel penelitian


dengan menggunakan SPSS versi 25 diperoleh nilai sig. Pada variable kecemasan
social= 0,445 dan nilai sig. Pada variable kesepian= 0,411, dari hasil tersebut nilai
signifikansi variable X1 dan X2 lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
variabel kecemasan sosial, variabel kesepian dan variabel perilaku merokok tidak
menunjukkan gejala heterokedasititas pada model regresi.
4.1.3.4 Uji Multikolinieritas

Hasil uji multikolinieritas yang dilakukan pada 101 sampel penelitian


dengan menggunakan SPSS versi 25 diperoleh nilai VIF=1,898 lebih kecil dari
nilai tolerance < 10,00. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel kecemasan
sosial, variabel kesepian dan variabel perilaku merokok tidak terjadi masalah
multikolinieritas pada model regresi.
4.2. Uji Hipotesis
4.2.1 Uji t atau Uji Parsial
Uji Parsial digunakan untuk menguji kemaknaan koefisien parsial. Apabila
signikansi < 0,05 maka hipotesis H1 dan H2 diterima. Hasil analisis dengan
bantuan program SPSS versi 25 dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil uji t atau uji parsial
Coefficientsa

Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4,166 ,963   4,328 0,000

Kecemasan 0,029 ,010 0,317 2,927 0,004


social
Kesepian 0,112 ,033 0,367 3,392 0,001

Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh sig. 0,004 < 0,05 untuk variabel kecemasan
sosial pada mahasiswa maka hipotesis (H1) diterima, hasil tersebut menunjukkan
terdapat hubungan kecemasan sosial dengan perilaku merokok mahasiswa. Hasil
uji parsial berikutnya diperoleh sig. 0.001 < 0,05 untuk variabel kesepian sehingga
hipotesis (H2) diterima, hasil tersebut menunjukan terdapat hubungan kesepian
dengan perilaku merokok mahasiswa.
4.2.2 Uji F atau Uji Simultan
Uji simultan digunakan untuk menguji terdapatnya hubungan kecemasan
sosial dan kesepian secara bersama-sama terhadap perilaku merokok. Uji simultan
dihitung menggunakan versi 25 dengan melihat nilai sig. apabila sig. < 0,05 maka
hipotesis diterima. Hasil uji simultan dapat dilihat pada Tabel 4.2
Tabel 4.2 Hasil uji F atau uji simultan
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 269,174 2 134,587 32,014 .000b

Residual 411,995 98 4,204    


Total 681,168 100      

Berdasarkan Tabel 4.2 diperoleh nilai fhitung= 32,014 > dari ftabel= 2,70 dan
memiliki nilai sig. 0,000 < 0,05 maka hipotesis (H3) diterima yang artinya
terdapat hubungan kecemasan sosial dan kesepian terhadap perilaku merokok
mahasiswa. Hasil tersebut menunjukkan semakin tinggi kecemasan social dan
kesepian mahasiswa akan diikuti kenaikan perilaku merokok yang tinggi pula.
4.2.3 Analisis Regresi
Pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini menggunakan
analisis regresi berganda yang diuji secara simultan maupun parsial. Hasil analisis
regresi dengan bantuan program SPSS dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Analisis Regresi
Coefficientsa

Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4,166 ,963   4,328 0,000

Kecemasan 0,029 ,010 0,317 2,927 0,004


sosial
Kesepian 0,112 ,033 0,367 3,392 0,001

Berdasarkan Tabel 4.16 diperoleh konstanta sebesar 4,166, koefisien untuk


kecemasan sosial ( X1) sebesar 0,029, dan koefisien kesepian (X2) sebesar 0,112,
sehingga persamaan model regresi adalah : Y = 4,166 + 0,029X1 + 0,112X2
Persamaan regresi tersebut memiliki makna sebagai berikut:
1. Konstanta 4,166
Diartikan apabila variable X1 dan X2 diasumsikan 0 maka perilaku merokok
menjadi 4,166.
2. Koefisien X1 0,029
Diartikan apabila X1 mengalami kenaikan sebesar 1 poin, sementara X2
adalah 0 maka perilaku merokok akan mengalami peningkatan sebesar 0,029.
3. Koefisien X2 0,112
Diartikan apabila X2 mengalami kenaikan sebesar 1 poin, sementara X1 0
maka perilaku merokok akan mengalami peningkatan sebesar 0,112.
4.2.4 Koefisien Determinasi
Mengetahui sejauh mana besarnya konstribusi variabel bebas terhadap
variabel terikat dapat dilihat dari koefisien determinasi simultan atau Adjusted R-

square. Hasil koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Koefisien Determinasi


Model Summary
Std.
Adjusted Error of
R R the
Model R Square Square Estimate
1 .629a 0,493 0,395 2,05037

Berdasarkan Tabel 4.4 besar konstribusi secara bersama-sama kecemasan


social dan kesepian terhadap perilaku merokok mahasiswa adalah sebesar 0,395
atau 39,5% sedangkan sisanya 60,5% dipengaruhi oleh actor-faktor lain yang
tidak dikaji dalam penelitian ini.

4.2.5 Sumbangan Efektif dan Sumbangan Relatif


4.2.5.1 Sumbangan Efektif

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Sumbangan Efektif


SE Nilai
X1 25,3
X2 24,0
R
49.3
square

Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh hasil X1 atau kecemasan sosial sebesar


25,3% dan X2 atau kesepian sebesar 24,0. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
kecemasan sosial memberikan sumbangan efektif sebesar 25,3% dan kesepian
memberikan sumbangan sebesar 24,0% terhadap perilaku merokok
4.2.5.2 Sumbangan relatif

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Sumbangan Relatif


SR Nilai
X1 51,3
X2 48,7
TOTA
L 1,00
Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh hasil X1 atau kecemasan sosial sebesar
51,3% dan X2 atau kesepian sebesar 48,7%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
kecemasan sosial memberikan sumbangan relatif sebesar 51,3% dan kesepian
memberika sumbangan relatif sebesar 48,7% terhadap perilaku merokok.

Anda mungkin juga menyukai