PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sangat signifikan. Tercatat pada tahun 2011 terdapat 140 juta pasien di seluruh
(Depkes RI) pada tahun 2012, tindakan pembedahan menempati urutan yang
162 kasus pada tahun 2005 menjadi 983 kasus pada tahun 2006 dan 1.281 kasus
pengetahuan, sikap dengan perilaku mobilisasi dini pada pasien post laparatomi
di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek tahun 2011 jumlah pasien bedah umum
1
Hartoyo, Eko Puji .2015. Hubungan antara Karakteristik Demografi dengan Pengetahuan Mobilisasi Dini pada
Pasien Post Operasi Laparatomi di RS PKU Muhammadiyah Bantul. Repository Universitas Muhamadiyah
Yogyakarta. Jogjakarta: PSIK UMY
2
Kusumayanti. 2014. Faktor-aktor yang berpengaruh terhadap lamanya perawatan pada pasien pasca operasi
laparatomi di Instalasi Rawat Inap BRSU Tabanan. Skirpsi. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Abdul Moeloek pada 6 bulan terakhir dari bulan Juli sampai dengan bulan
Masalah yang muncul pada tindakan operasi lapratomi ialah nyeri, nyeri
yang dirasakan klien pada luka bekas insisi yang disebabkan karena adanya
stimulus nyeri pada daerah luka insisi yang menyebabkan keluarnya madiator
nyeri yang dapat menstimulasi tranmisi impuls disepanjang serabut syaraf aferen
nyeri yang dirasakan pasien, komplikasi yang bisa terjadi pada pasien pasca
sehari-harinya, resiko infeksi karena luka insisi post laparatomi dan pemantauan
terhadap nutrisi dan diit setelah menjalani operasi4. Nyeri merupakan kondisi
nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya
orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang
dialaminya5.
mengatasi nyeri yaitu dengan manajemen nyeri yang di bagi dalam dua tindakan,
3
Bare BG., Smeltzer SC. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC. Hal : 45-47.
4
Muttaqin, Arif & Sari, Kurmala. 2011. Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi Asuhan Keperawatan Medikal bedah.
Jakarta : Salemba medika.
5
A.Azis Alimul Hidayat & Musrifatul Uliyah. ( 2012 ). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Surabaya : Health
Books Publishing
6
Chelly, J.,E, Ben., David, B., Williams, B.A, & Kentor, M.L. (2008). Anesthesia and post eperative analgesia
outcomes following prthopedic surgey. Diterjemahkan oleh Nikhe Budhi Subekti. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
yaitu tindakan farmakologi dan non farmakologi 7. Penatalaksanaan nyeri dengan
Pada pasien post laparotomi, peran perawat juga penting yaitu dengan
adanya luka operasi yang dialami oleh pasien, maka dapat menimbulkan
permasalahan yang kompleks mulai dari nyeri, resiko terjadi infeksi, resiko
fungsi pernapasan yang optimal, meminimalkan nyeri dan ketidaknyamanan post
9
Chung, S, et al. (2012). Effect of Preoperative Warming During Cesarean Section Under Spinal Anesthesia. Korean
J Anesthesiol: Korea
Perawat dengan menggunakan pengetahuannya dapat mengatasi masalah
sikap perawatdengan tindakan perawat dalam managemen nyeri pasien post
laparatomi di Ruang Rawat Inap Ruby dan Shapire Rumah Sakit Lira Medika
Karawang 2020”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
ada “Adakah hubungan tingkat pengetahuan dan sikap perawat dengan Tindakan
perawat dalam managemen nyeri pasien post laparatomi di Ruang Rawat Inap
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
10
Brunner and Suddarth. (2010). Text Book Of Medical Surgical Nursing 12th Edition. China : LWW
11
Brunner and Suddarth. (2010). Text Book Of Medical Surgical Nursing 12th Edition. China : LWW
Diketahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap perawat dengan
Rawat Inap Ruby dan Shapire Rumah Sakit Lira Medika Karawang 2020
2. Tujuan khusus
Ruang Rawat Inap Ruby dan Shapire Rumah Sakit Lira Medika
Karawang 2020
D. Manfaat Penelitian
ajar terkait tentang perawatan manajemen nyeri pada pasien post laparatomi
perioperatif
c. Bagi peneliti