Analisis Usaha
Analisis Usaha
A. Analisis Biaya
Biaya total yaitu keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan. Secara
matematis biaya total dapat dirumuskan sebagai berikut:
TC = TFC+TVC
Keterangan :
TC (total cost ) = Biaya total
TFC (Total Fixed Cost) = Total biaya tetap
TVC (Total Variable Cost) = Total biaya variabel
(Firdaus, 2008).
Setiap perusahaan yang menghasilkan produk akan melalui tahap proses produksi.
Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan produk di pasar yang sesuai dengan target
perusahaan. Proses produksi ini tentu membutuhkan biaya yang ditanggung oleh perusahaan
itu sendiri.
Pembiayaan dilakukan untuk menunjang proses produksi yang biayanya bisa berupa
biaya tetap maupun biaya variabel yang besarannya akan berubah mengikuti volume atau
kapasitas produksi yang ingin dihasilkan sebuah perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan
perencanaan dalam menghitung biaya yang estimasinya harus sesuai dengan kebutuhan
produksi.
1. Biaya Total
Biaya total adalah keseluruhan biaya produksi yang digunakan untuk menghasilkan
sejumlah output tertentu baik yang bersifat tetap maupun variabel. Contohnya adalah seperti
perusahaan melakukan penghitungan total biaya produksi yang dikeluarkan.
2. Biaya tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang besarnya tidak pernah berubah atau biaya yang
tetap dikeluarkan walaupun tidak dalam sedang kegiatan produksi. Beberapa contoh biaya
tetap adalah biaya sewa bangunan, pajak, asuransi usaha, gaji pegawai, dan sebagainya.
3. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya produksi yang besarnya berubah sesuai dengan volume
produksi. Jenis biaya ini jumlahnya dapat bervariasi karena bergantung pada jumlah output
yang dihasilkan serta factor lainnya Biaya variabel akan ikut berubah ketika tingkat aktivitas
usaha meningkat atau menurun. Beberapa biaya yang dikategorikan sebagai biaya variabel
adalah biaya bahan baku, komisi penjualan, biaya pengepakan, biaya distribusi, serta biaya
tambahan lainnya yang diperlukan selama proses produksi.
B. Analisis Pendapatan
1. Pendapatan Kotor
Menurut (Al. Haryono Jusup, 1997), pendapatan kotor adalah penghasilan yang diperoleh
dari penjualan total kepada pembeli selama periode yang bersangkutan. Pendapatan kotor
dapat diperhitungkan dengan rumus :
TR = Y . Py
Keterangan :
2. Pendapatan Bersih
Menurut ( Basu Swastha, 1993 ), pendapatan bersih adalah pendapatan yang diperoleh dari
seluruh penghasilan dan dikurangi dengan seluruh biaya produksi. Pendapatan bersih dapat
diperhitungkan dengan rumus:
π = TR – TC (eksplisit)
Keterangan :
Π : pendapatan bersih
TR : pendapatan kotor
TC : biaya total
Penyusutan
Penyusutan = HP-NS
n
Keterangan:
R/C = TR : TC
Keterangan :
R/C= Revenue/Cost
TR = Total Revenue ( Pendapatan )
TC = Total Cost ( Biaya Tetap )
Dan nanti hasil dari R/C ratio dikategorikan menjadi tiga, yaitu :