Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan terdapat 2 faktor antara lain
luar dan dalam.
o Faktor luar atau lingkungan, contohnya : makanan, air, oksigen, cahaya, suhu, dan
kelembapan
a. Makanan atau nutrisi
Makanan atau NutrisiMakanan merupakan bahan bakudan sumber energi dalam proses
metabolisme tubuh. Karena sedang dalam masa pertumbuhan, kamu harus cukup makan
makanan yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuhmu. Zat
gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan
mineral. Sedangkan bagi tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara yang
terlarut dalam air. Coba kamu amati, tanaman padi yang terlambat dipupuk, daunnya akan
berwarna kekuningan. Mengapa demikian? Di dalam pupuk terkandung zat hara yang
penting sebagai nutrisi tanaman.
b. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan
dan perkembangannya. Pada suhu optimum, semua makhluk hidup dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. Hewan dan manusia memiliki kemampuan untuk bertahan
hidup dalam kisaran suhu lingkungan tertentu. Tumbuhan menunjukkan pengaruh yang
lebih nyata terhadap suhu. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan
dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada
tumbuhan dipengaruhi oleh suhu.
c. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun
keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena
cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang. Bila kamu
menyimpan kecambah di tempat gelap selama beberapa hari, kecambah itu akan tumbuh
lebih cepat (lebih tinggi) dari seharusnya, namun tampak lemah dan pucat/kekuning-
kuningan karena kekurangan klorofil. Selain tumbuhan, manusia juga membutuhkan
cahaya matahari untuk membantu pembentukan vitamin D.
e. Tanah
Bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya.
Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat
hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh
faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, dan air.
o Faktor dalam,yaitu gen dan hormon. Gen merupakan materi pembawa sifat yang
diwariskan pada keturunan, sedangkan Hormon berfungsi sebagai pengontrol kegiatan
dalam tubuh.
3. Tipe perkecambahan
Jawab:
Keuntungan dari perkecambahan hipogeal adalah cadangan makanan atau energi tetap
tersedia dalam tanah yakni dalam kotiledon yang akan tumbuh lagi seandainya pucuk
kecambah (plumula) terpotong dimakan serangga atau oleh faktor lain. Kotiledon pada benih
hipogeal tidak dapat berfotosintesis atau disebut cryptocotylar.
1. Sebagai katalisator
Berfungsi untuk mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi
Enzim diilustrasikan sebagai kunci dan substrat sebagai gembok. karena Gembok dan kunci
akan mempunyai kecocokan sisi yang sama untuk bisa membuka ataupun sebaliknya.
Kekurangan teori ini tidak mampu menjelaskan mengenai kestabilan enzim pada saat
peralihan titik reaksi enzim. Teori kedua tersebut adalah teori induksi
b) Teori Induksi
Daniel Koshland pada 1958 adalah yang menggunakan teori ini, enzim memiliki sisi aktif
yang fleksibel. Hanya substrat yang mempunyai titik – titik pengikatan yang spesifik sama
yang akan menginduksi sisi aktif dari enzim sehingga cocok (membentuk seperti substrat).
Teori induksi Induksi inilah yang dapat menjawab kekurangan dari teori Gembok dan
Kunci. Oleh karena itu, teori ini paling banyak diakui oleh para peneliti untuk dapat
menjelaskan cara kerja enzim.
2) Kinetokor, bagian pada sentromer yang merupakan tempat pelekatan benang spindel
saat pembelahan sel.
3) Telomer, bagian terujung kromosom.
4) Matriks, materi pengisi kromosom.
5) Kromonema, lengan kromosom yang mengandung kode gen (genom) yang
mengandung kromomer.
6) Kromomer, struktur manik-manik tempat terdapatnya lokus yang mengandung kode
gen. Kromomer saling berhubungan dan dihubungkan oleh kromiol.
7) Satelit, bagian ujung kromosom berbentuk bulatan akibat konstriksi sekunder
(lekukan sekunder).
Gugus fosfat akan berikatan dengan dua gula pentosa (dua nukleotida) membentuk disebut
ikatan fosfodiester.
2) Satu gula pentosa (2-deoksiribosa), struktur:
1. Profase
Sel induk yang akan membelah memperlihatkan gejala terbentuknya dua sentriol dari
sentrosom. Masing-masing sentriol memancarkan serabut-serabut berupa filamen. Lalu
butiran kromatin memanjang menjadi benang kromatin yang kemudian memendekdan
menebal menjadi kromosom. Di akhir profase selubung inti sel pecah dan setiap
kromatid melekat di beberapa benang spindeldi kinetokor.
2. Metafase
Membran inti sudah menghilang, kromosom berada di bidang ekuator , dengan
sentromernya seolah kromosom berpegangan pada benang gelendong pembelahan. Pada
fase ini kromosom tampak paling jelas.
3. Anafase
Kromatid bergerak menuju ke arah kutub-kutub yang berlawanan. Kinetokor yang masih
melekat pada benang spindel berfungsi menunjukan jalan, lengan kromosom mengikuti
di belakangnya.
4. Telofase
Kromatid-kromatid pada kutub-kutub. Benang gelendong menghilang, kromatid menjadi
kusut dan butiran-butiran kromatid muncul kembali. Selaput inti terbentuk kembali dan
nukleolus terlihat lagi. pada bagian bidang ekuator terjadi lekukan yang makin lama
makin ke dalam hingga sel induk terbagi menjadi dua.
5. Interfase
Inti sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan
energi. Pembelahan sel mitosis menghasilkan dua sel anak yang masing-masing sel
anakan memiliki jumlah dan kromosom yang sama dengan sel induknya. Pada
pembelahan ini terjadi pembagian inti ( kariokinesis ) dan pembagian plasma/sitoplasma.
B. Proses Meiosis
Pembelahan sel ini berlangsung melalui dua tahap pembelahan tanpa melalui interfase, yang
dikenal dengan meiosis I dan meiosis II.
1. Meiosis I
Fase-fasenya meliputi:
1) Profase
• Leptonema , benang-benang kromatin menjadi kromosom.
• Zigonema , kromosom yang sama bentuknya atau kromosom homolog
berdekatan atau bergandengan.
• Pakinema, setiap bagian kromosom homolog menganda, tetapi masih dalam satu
ikatan.
• Diplonema , kromatid dari masing-masing belahan kromosom memendek dan
membesar.
• Diakinesis , sentrosom membentuk dua sentriol yang masing-masing
membentuk benang gelendong pembelahan.
2) Metafase
Tetrad berkumpul di bidang ekuator.
3) Anafase
Benang gelendong pembelahan dari masing-masing kutub menarik kromosom
homolog sehingga setiap pasangan kromosom homolog berpisah bergerak ke arah
kutub berlawanan. Setiap kutub memperoleh campuran acak kromosom dari ibu
bapak.
4) Telofase
Kromatid memadat, selubung inti terbentuk, dan nukleolus muncul lagi, kemudian
sitokinesis berlangsung.Proses pembelahan sel pada tahap meiosis I sebagai berikut:
2. Meiosis II
Fase-fase dalam tahap pembelahan meiosis II meliputi:
1) Profase
Sentrosom membentuk dua sentriol yang letaknya pada kutub yang berlawanan dan
dihubungkan oleh benang gelendong.
2) Metafase
Kromosom berada di bidang ekuator, kromatid berkelompok dua-dua. Belum terjadi
pembelahan.
3) Anafase
Kromosom melekat pada kinetokor benang gelendong, lalu ditarik oleh benang
gelendong ke arah kutub yang berlawanan yang menyebabkan sentromer terbelah.
4) Telofase
Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan lalu berubah menjadi kromatin kembali.
Bersamaan dengan itu membran inti dan anak inti terbentuk kembali, dan sekat pemisah
semakin jelas sehingga akhirnya terjadilah dua sel anakan.
o Ciri pembeda utama dari mitosis dan meiosis terletak pada cara, jumlah sel yang
dihasilkan dan juga jumlah salinan informasi genetik yang akan dihasilkan. Pada proses
pembelahan mitosis, sebuah sel induk hanya akan terbelah menjadi dua sel anak yang
akhirnya mempunyai dua salinan informasi genetik saja. Sedangkan untuk proses
pembelahan sel meiosis, satu buah sel induk akan membelah sebanyak dua kali dan
akhirnya membentuk 4 buah sel anakan namun jumlah salinan informasi genetik hanya
satu.
o Pada pembelahan mitosis sel membelah menjadi dua buah sel yang identik dan digunakan
untuk perbaikan, perkembangan dan pertumbuhan. Sedangkan pada proses pembelahan
meiosis, akan dihasilkan gamet atau sperma atau sel telur pada hewan dan juga spora yang
biasanya ditemukan pada tumbuhan jamur. Selain perbedaan mitosis dan meiosis dari
jumlah sel anakan yang dihasilkan langkah atau proses pembelahan sel juga berbeda. Pada
pembelahan meiosis kita akan akan mengetahui istilah pindah silang sedangkan pada
mitosis kita tidak mengenal istilah tersebut. Anda bisa melihat perbedaan lainnya dengan
mencari tahu gambar pembelahan sel dengan dua cara tersebut.
Spermatogenesis
Pada testis, spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Berikut adalah skema tahapan
spermatogenesis :
Penjelasan skema tahap spermatogenesis :
1) Pada dinding tubulus seminiferus telah ada calon sperma
(spermatogonium/spermatogonia) yang berjumlah ribuan.
2) Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis kemudian mengakhiri sel
somatisnya membentuk spermatosit primer yang siap miosis.
3) Spermatosit primer (2n) melakukan pembelahan meiosis pertama membentuk 2
spermatosit sekunder (n)
4) Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis kedua, menghasilkan 2
spermatid yang bersifat haploid. (n)
5) Keempat spermatid ini berkembang menjadi sperma matang yang bersifat haploid yang
semua fungsional , yang berbeda dengan oogenesis yang hanya 1 yang fungsional.
6) Sperma yang matang akan menuju epididimis , kemudian ke vas deferens-vesicula
seminalis – urethra dan berakhir dengan ejakulasi.
20. Penyimpangan semu hukum mendel (Test cross, Back cross, Resiprok, Kodominan,
Kriptomeri, polimeri,
Jawab:
a) Testcross (uji silang): mengawinkan individu hasil hibrida (F1) dengan salah
satu induknya yang homozigot resesif. Tujuan uji silang ini untuk mengetahui
kondisi genotip suatu individu, apakah homozigot atau heterozigot.
Contoh:
Yaitu gen dominan yang tidak akan tampak jika berdiri sendiri.
b) Polimeri
Yaitu interaksi dua gen atau lebih di mana masing-masing gen saling menguatkan satu
sama lain. Contoh polimeri adalah sebagai berikut.
Gandum bersekam merah tua disilangkan dengan gandum bersekam putih. Seluruh
keturunan F1 bersekam merah sedang. Jika F1 disilangkan dengan sesamanya,
perbandingan fenotipe F2-nya adalah…
c) Kodominan
Merupakan ekspresi dua alel secara bersamaan yang kemudian menghasilkan fenotipe
berbeda. Alel-alel kodominan ditulis dengan huruf kapital dengan tambahan huruf lain di
atasnya. Contoh kodominan adalah alel yang mengatur golongan darah MN dan warna
bulu pada sapi. Adapun contoh persilangannya ditunjukkan oleh tabel berikut.
Shorthorn jantan rambut merah disilangkan dengan sapi betina rambut putih. Jika
seluruh F1 berambut roan, bagaimanakah perbandingan fenotipe F2-nya? Keterangan:
warna merah = CR, warna putih = CW
b) Sistem Rhesus, ditentukan oleh gen Rh untuk rhesus (+) dan gen rh untuk rhesus (-).
Alel Rh bersifat dominan terhadap alel rh;
25. Kelainan pada manusia akibat mutasi ( sindrom down, patau, turner dll )
Jawab:
1) Sindrom Down
Ciri – cirinya :
• Berat dan panjang saat lahir di bawah rata-rata.
• Berkurangnya tegangan otot seperti hipotonia.
• Mata miring ke atas dan ke luar.
• Mulut kecil.
• Tangan lebar dengan jari-jari pendek.
• Bintik putih pada selaput mata
2) Sindrom Patau
Ciri – Ciri :
• Kelainan bentuk wajah, seperti kepala berukuran kecil (mikrosefalus), mata berukuran
kecil (mikroftalmia), mata hanya satu atau tidak ada mata sama sekali (anoftalmia),
dan kelainan bentuk hidung.
• Kelainan bentuk bibir dan mulut, seperti bibir sumbing.
• Kelainan bentuk telinga, sehingga mengakibatkan gangguan pendengaran.
• Kelemahan otot.
3) Sindrom Turner
Ciri – Ciri :
• Leher tampak lebar dan pendek
• Posisi kedua telinga terlihat lebih rendah
• Langit-langit mulut tampak tinggi dan sempit
• Rahang bagian bawah terlihat lebih kecil
4) Sindome Edward
Ciri- ciri :
• Bibir sumbing
• Kelainan bentuk dada dan kaki
• Kelainan pada paru-paru, ginjal, lambung dan usus
• Kelainan jantung, seperti defek septum ventrikel atau defek septum atrium
• Bentuk tangan yang terkepal dengan jari tumpang tindih dan sulit diluruskan
5) Sindrom Metafemale
Ciri – Ciri :
• Tubuhnya lebih tinggi dari wanita lain seusianya. Tapi umumnya tingginya tidak
proporsional, tungkainya sangat panjang.
• Mengalami kelemahan otot
• Mengalami kelainan jari (jari melengkung)
6) Sindrom Jacob
Ciri – Ciri :
• Gangguan perilaku dan emosi tidak stabil.
• Gangguan atau keterlambatan bicara.
• Hambatan tumbuh kembang dan kesulitan belajar, misalnya sulit membaca atau
menulis di sekolah.
• Sulit fokus.
• Tangan gemetar atau adanya gerakan tubuh yang tidak disadari.
• Tumbuh jerawat.
7) Sindrom Klinifelter
Ciri – Ciri :
• Jumlah sperma rendah atau sperma tidak ada
• Testis dan penis berukuran kecil
• Disfungsi seksual atau libido (hasrat seksual) yang rendah
• Lebih tinggi dari laki-laki pada umumnya
SEMANGAT BELAJAR<3