Anda di halaman 1dari 2

Nama : Syahira Fadhla

Kelas : XI MIPA 4

Tugas Bahasa Indonesia pekan 5

Kartini (2017) - Official Teaser - Dian Sastrowardoyo


1. Tuliskan unsur-unsur intrinsiknya!
a. Tema : Perjuangan seorang wanita
b. Tokoh :
 Dian Sastrowardoyo sebagai Raden Adjeng Kartini
 Deddy Sutomo sebagai Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat
 Christine Hakim sebagai M.A. Ngasirah
 Djenar Maesa Ayu sebagai Raden Adjeng Moeriam
 Acha Septriasa sebagai Roekmini
 Ayushita sebagai Kardinah
 Reza Rahadian sebagai Sosrokartono
 Adinia Wirasti sebagai Soelastri
c. Alur : Alur maju
d. Latar :
 Latar tempat : Di rumah, kamar pingitan, ruang perpustakaan, tepi
danau, dalam gedung, pantai.
 Latar suasana : Sepi, sedih, senang.
 Latar waktu : Malam hari, pagi hari, siang hari.
e. Penokohan :
 R.A Kartini : baik hati, berani, tegar, gemar membaca dan peduli sesama.
 R.M Adipati Ario Sosroningrat : baik hati, tegas dan penyanyang.
 Pangeran Ario Tjondronegoro : baik, suka akan kemajuan.
 Sosrokartono : baik hati, dan perhatian.
 Mr. Abendanon : baik, peduli sesama dan suka memberi nasihat kepada
kartini.
f. Gaya Bahasa : Menggunakan gaya bahasa Indonesia, bahasa Jawa dan bahasa
Belanda.
g. Sudut Pandang : Orang ketiga yang serba tahu.
h. Amanat : Jangan membedakan derajat kaum perempuan dengan kaum
laki-laki khususnya dalam bidang pendidikan, sebab dimata
Tuhan semua manusia itu sama.
2. Tuliskan sinopsisnya! 

Kartini kecil semakin tumbuh dengan melihat langsung ibunya, Ngasirah menjadi
orang terbuang di rumahnya sendiri. Penyebabnya karena Ngasirah tidak punya darah
ningrat sehingga ia diperlakukan layaknya pembantu di rumahnya sendiri. Sementara
ayah Kartini, Raden Sosroningrat mencintai Kartini, namun tak berdaya melawan tradisi
yang sudah turun temurun.
Sepanjang perjalanan hidupnya, Kartini berjuang menyetarakan hak bagi semua
orang. Baik ningrat ataupun bukan, terutama hak pendidikan, apalagi untuk perempuan
di daerahnya.
Bersama kedua saudarinya yang bernama Roekmini dan Kardinah. Kartini
berjuang mendirikan sebuah sekolah. Sekolah tersebut diperuntukkan bagi kaum miskin
yang tak dapat mengenyam pendidikan. Serta untuk menciptakan lapangan pekerjaan
bagi semua masyarakat Jepara. Disamping perjuangannya ia juga harus menghadapi
masalah pribadinya. Serta mendobrak tradisi yang telah ada selama turun-temurun.

Anda mungkin juga menyukai