MINGGU PERTAMA
III. Okulomotorius Gerak mata; konstriksi pupil, Diplopia, ptosis, midriasis, hilangnya
akomodasi akomodasi
Sensasi umum pada wajah, kulit Mati rasa pada wajah; kelemahan otot
V. Trigeminus kepala dan gigi, gerak mengunyah rahang
Fonasi, gerakan kepala, leher dan Suara parau, kelemahan otot kepala,
XI. Asesorius bahu leher dan bahu
Skenario kasus, seorang laki-laki, 30 tahun, datang dengan keluhan tidak bisa mencium dalam
beberapa hari ini. Lakukan pemeriksaan nervus kranialis dalam 10 menit.
No Deskripsi Bobo 0 1 2 3
t
NERVUS OPHTALMICUS
4 Klien disuruh untuk melihat jauh (menfiksasi pada benda yang jauh letaknya.
5 Selanjutnya pemeriksa memberi cahaya senter dan dilihat apakah ada reaksi
pupil.
6 INTERPRETASI: Pada keadaan normal pupil mengecil, disebut refleks cahaya
langsung positif
7 Selanjutnya pemeriksa memperhatikan pula pupil mata yang satu lagi. Apakah
pupilnya ikut mengecil oleh penyinaran mata lainnya (kontralateral).
8 INTERPRETASI: Jika pupilnya ikut mengecil berarti reaksi cahaya tidak
langsung positif.
Refleks Cahaya Pupil A. Pada lesi N. II kanan, refleks cahaya pupil langsung
pada mata kanan negatif, dan tidak langsung pada mata kiri negatif. B. Bila
mata yang normal (kiri) disinar, refleks pupil langsung positif, dan refleks
cahaya tak langsung di kanan positif.
10
Bila visus mata 0 (buta), maka refleks cahaya pada mata tersebut negatif. Bila
mata lainnya baik, maka penyinaran mata yang baik akan menyebabkan
mengecilnya pupil pada mata yang buta tersebut (reaksi cahaya tak langsun
positif). Jadi bila reaksi cahaya langsung negatif, sedangkan reaksi cahaya tak
langsung positif, maka kerusakannya pada nervus II. Sebaliknya pada
kelumpuhan nervus III, reaksi cahaya langsung dan tidak langsung ialah
negatif
11 Selama pemeriksaan ini harus dicegah agar klien tidak memfiksasi matanya
pada lampu senter, sebab dengan demikian akan ada pula refleks akomodasi
yang juga menyebabkan mengecilnya pupil. Oleh karena itu klien harus selalu
melihat jauh selama pemeriksaan.
12 Pemeriksaan fundus okuli (dilakukan setelahnya)
Menggunakan alat : oftalmoskop
Yang dilihat pada pemeriksaan fundus okuli adalah keadaan retina (terutama
oleh dokter mata), terutama adalah keadaan optic disc (papil N.Opticus) untuk
melihat adanya papil edema atau papil atrofi
nervus III dan pada kelumpuhan saraf simpatis (sindrom Horner). Midriasis
dapat dijumpai pada kelumpuhan nervus III, misalnya oleh desakan tumor
atau hematom dan pada fraktur dasar tulang tengkorak. Obat-obatan seperti
homatropin (yang diteteskan ke mata) dan ekstrak beladona dapat
menyebabkan midriasis. Besarnya pupil dipengaruhi oleh banyak faktor,
terutama intensitas cahaya. Di dalam gelap pupil lebih lebar dibanding dalam
keadaan terang-benderang. Bila pada trauma kapitis didapatkan midriasis
pada satu mata (jadi ada anisokori) dan hemiparesis pada sisi kontralateral,
maka kemungkinan perdarahan epidural.
REAKSI PUPIL TERHADAP BENDA DEKAT (NERVUS KRANIALIS III)
1 Klien disuruh untuk melihat jauh. Kemudian disuruh untuk melihat dekat
misalnya jari kita (benda) yang ditempatkan dekat matanya
2 Refleks akomodasi dianggap positif bila terlihat pupil mengecil. Pada
kelumpuhan nervus III refleks ini negatif.
GERAKAN BOLA MATA (NERVUS 3, 4, DAN 6)