Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“PLAN OF ACTION”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

(Mata Kuliah : Administrasi Rumah Sakit)

Dosen Pengampuh : DEWI ASTUTI S.KM.,M.Kes (MARS)

DISUSUN OLEH:

Nama : RAMA IRFANDI DP PURBA

Nim : B1B119063

Kelas : B 2019

FAKULTAS FARMASI TEKNOLOGI RUMAH SAKIT DAN


INFORMATIKA
PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS MEGA REZKY
MAKASSAR
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirad Tuhan Yang Maha


Esa, karna telah melimpahkan Rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan
makalah yang membahas tentang “Plan Of Action” dengan baik.

Ucapan terima kasih saya kepada Ibu Dewi Astuti S.KM.,M.Kes (MARS)
Selaku dosen mata kuliah Administrasi Rumah Sakit , karena atas arahan dan
petunjuk dalam proses belajar mengajar dari beliau-lah makalah ini dapat disusun
dengan baik.

Dalam penulisan makalah ini, saya merasa masih banyak kekurangan-


kekurangan baik teknik penulisan maupun materi. Untuk itu saya mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinya
dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Makassar,26 November 2020

Rama Irfandi DP Purba


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................5
1.3 TUJUAN...........................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................7
PEMBAHASAN....................................................................................................................7
A. PLAN OF ACTION.............................................................................................7
B. CONTOH RENCANA KEGIATAN PLAN OF ACTION..............................13
BAB III...............................................................................................................................16
PENUTUP..........................................................................................................................16
A. KESIMPULAN...................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran
yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan
masyarakat Indonesia. Sebagai suatu organisasi rumah sakit dituntut untuk
meningkatkan kinerjanya sesuai pertumbuhan dan pengaruh lingkungan agar
mampu memberikan pelayanan yang bermutu. Pasien mengartikan pelayanan
yang bermutu dan efektif jika pelayanannya nyaman, menyenangkan dan petugas
ramah yang mana secara keseluruhan memberikan kesan kepuasan terhadap
pasien, masuk rumah sakit dalam keadaan yang sakit dan keluarnya menjadi
sembuh. Sedangkan dari pihak pemberi pelayanan, mengartikan pelayanan yang
bermutu dan efisien jika pelayanan sesuai sesuai standar pemerintah. Adapun
kondisi yang sering dikeluhkan oleh pemakai jasa rumah sakit adalah sikap dan
tindakan dokter atau perawat, sikap petugas administrasi, sarana yang kurang
memadai, lambannya pelayanan, persediaan obat, tarif pelayanan, peralatan medis
dan lain-lain (Azwar, 2010).

Suatu masalah tidak akan terselesaikan apabila tidak ditindaklanjuti dengan


tindakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dalam menyelesaikan masalah,
perlu diidentifikasi terlebih dahulu penyebab dari masalah agar dapat menentukan
tindakan apa yang tepat. Setelah diketahui penyebab dari suaatu masalah, maka
diperlukan rencana kegiatan yang akan dilakukan.

Menurut Terry (1960), istilah perencanaan (planning) dikenal sebagai salah


satu fungsi manajemen, disamping fungsi lain seperti pengorganisasian
(organizing), penggerakkan (actuating), dan pengawasan (controlling). Bahkan,
perencanaan merupakan fungsi yang pertama dan utama dalam setiap aktivitas
manajemen.

Di dalam perencanaan, terkandung rumusan mengenai tujuan-tujuan atau


sasaran yang ingin dicapai, pendayagunaan segenap sumber daya, baik manusia
maupun materiil (human and material resources) serta waktu (time). Sebagai
fungsi utama, maka seluruh kegiatan manajemen tidak akan terlepas dari
perencanaan. Keberhasilan aktivitas organisasi ditentukan oleh bagaimana
perencanaan itu disusun.

Tujuan kegiatan harus jelas dan dan dapat dilakukan pengukuran


keberhasilannya. Selain itu, konsep yang jelas dalam rencana kegiatan sangat
diperlukan agar kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Jika konsep yang akan dilakukan tidak dipikirkan secara matang, maka
kemungkinan kegiatan yang akan dilakukaan akan mengalami kegagalan. Konsep
kegiatan sebaiknya meninjau kekuatan pendorong dan hambatan yang ada di
lapangan, sehingga didapatkan konsep yang sesuai dengan kondisi lapangan.

Jadi, apabila tidak ada rencana usulan kegiatan, maka bisa terjadi
ketidaksinambungan antara kegiatan dengan tujuan yang seharusnya atau bisa jadi
tidak akan ada program untuk penyelesaian masalah yang terjadi. Oleh karena itu,
stakeholder perlu memahami konsep penyusunan rencana usulan kegiatan ini
dengan baik.

Pokok pembahasan pada makalah ini berfokus pada pembahasan Planning OF


Action dan contohnya dalam pelaksananannya. Dalam manajemen, perencanaan
adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai
tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian,  pengarahan, dan pengontrolan
tak akan dapat berjalan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Coba jelaskan lebih rinci pemahaman mengenai plan of action ?
2. Berikan contoh dalam rencana kegiatan plan of action
1.3 TUJUAN
1. Diharapkan pembaca dapat mengetahui dan memahami pembahasan plan
of action dimakalah ini.
2. Diharapkan pembaca dapat mengetahui dan memahami materi dengan
adanya contoh yang dipaparkan didalam makalah terkait rencana kegiatan
plan of action.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PLAN OF ACTION
1. Pengertian Plan of Action (PoA)
Perencanaan adalah proses penyusunan rencana yang digunakan untuk
mengatasi masalah kesehatan di suatu wilayah tertentu. Suatu perencanaan
kegiatan perlu dilakukan setelah suatu organisasi melakukan analisis
situasi, menetapkan prioritas masalah, merumuskan masalah, mencari
penyebab masalah dengan salah satunya memakai metode fishbone, baru
setelah itu melakukan penyuunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK).
Action planning merupakan kumpulan aktivitas kegiatan dan
pembagian tugas diantara  para pelaku atau penanggung jawab suatu
program.Lebih lanjut, Action Planning merupakan penghubung antara
“tataran konsep” atau cetak biru dengan kumpulan kegiatan dalam jangka
panjang, menengah maupun jangka pendek.
Plan of action adalah rencana yang sifatnya arahan yang bisa
dilaksanakan. Jadi berupa suatu rencana yang telah diatur agar bisa
direncanakan.
Action plan  (rencana aksi) adalah satu set tugas yang diberikan
kepada individu atau tim yang berisi daftar target untuk setiap tugas serta
tenggat waktu, orang yang bertanggung jawab, dan langkah-langkah untuk
sukses. Rencana aksi memberikan gambaran untuk individu atau tim
bagaimana kesuksesan mereka akan mempengaruhi pencapaian tujuan
seluruh organisasi (Kamus Bisnis).
Plan of Action (PoA) atau disebut juga Rencana Usulan Kegiatan
(RUK) merupakan sebuah proses yang ditempuh untuk mencapai sasaran
kegiatan. Rencana kegiatan dapat memiliki beberapa bentuk, antara lain:
1) Rangkaian sasaran yang lebih spesifik dengan jangka waktu lebih
pendek,
2) Rangkaian kegiatan yang saling terkait akibat dipilihnya alternatif
pemecahan masalah.
3) Rencana kegiatan yang memiliki jangka waktu spesifik, kebutuhan
sumber daya yang spesifik, dan akuntabilitas untuk setiap tahapannya.

Menurut Supriyanto dan Nyoman (2007), Perlu beberapa hal yang


dipertimbangkan sebelum menyusun Plan of Action (PoA), yaitu dengan
memperhatikan kemampuan sumber daya organisasi atau komponen
masukan (input), seperti: Informasi, Organisasi atau mekanisme,
Teknologi atau Cara, dan Sumber Daya Manusia (SDM).

Proses action planning memerlukan keterampilan, komitmen dan


motivasi tinggi dari  para pelaksana. Keterampilan, keahlian, competency,
pengalaman yang didapat merupakan modal dasar penentu bagi sukses
atau tidaknya pelaksanaan cetak biru tersebut.tanpa bekal keterampilan,
keahlian, competency yang dibutuhkan serta pengalaman yang memadai,
maka  pencapaian target terhadap hasil yang diharapkan oleh atasan akan
jauh.

Komitmen di sisi lain diperlukan, meskipun seseorang yang


melakukannya memiliki keterampilan yang mumpuni. Namun tanpa
komitmen,integritas,loyalitas seseorang yang melakukannya pada
pekerjaan, maka  pencapaian target akan menyimpang dari yang
diharapkan. Motivasi, semangat,spirit untuk menjalankan pekerjaan
hingga tuntas sangat diperlukan untuk memastikan tidak ada waktu/ tenaga
yang terbuang (tidak terarah) untuk mengerjakan hal-hal yang tidak
memberikan kontribusi bagi organisasi.

2. Langkah-langkah Plan of Action (PoA)


Plan of Action atau penyusunan rencana operasional dilakukan
sesudah proses perencanaan tahunan kesehatan kota/kabupaten selesai.
Bila rencana tahunan telah disetujui, maka dapat diartikan bahwa alokasi
dana segera turun. Untuk itu perlu rencana tahunan dijabarkan secara
terinci dalambentuk kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan.
1) Langkah Pertama : Menguraikan masalah untuk mendapatkan gambaran
yang menyeluruh tentang masalah yang dihadapi.
Uraian masalah merupakan langkah pertama dalam suatu rencana
kesehatan. Kegiatan ini adalah gambaran singkat dari berbagai masalah
yang berkaitan dengan bidang kesehatan serta analisis dari berbagai faktor
yang mempengaruhinya.
Analisis akan menghasilkan rumusan pokok dan factor penyebab yang
akan menjadi dasar untuk penyusunan tujuan, sasaran maupun
kebijaksanaan dalam langkah penyusunan rencana operasional yang
berikutnya.

2) Langkah Kedua : Perumusan tujuan, sasaran dan kebijaksanaan.


Menentukan tujuan pada hakekatnya adalah menentukan tingkat
pengurangan masalah (problem reduction level) yang digariskan dalam
kurun waktu tertentu. Karena itu perumusan tujuan pada tingkat rencana
operasional harus dituliskan dengan jelas, menggunakan kata kerja aktif,
dapat diukur tingkat pengurangan masalahnya dan dapat dilihat
pencapaian keberhasilannya.
Suatu perumusan tujuan harus jelas lingkup kurun waktunya,
karena harus dapat diperkirakan dalam waktu berapa lama problem
reduction level tersebut akan dicapai, apakah dalam tahunan atau
mingguan. Masih dalam langkah ke dua ini adalah penentuan sasarandari
rencana operasional.

3) Langkah Ketiga : Uraian program kesehatan


Langkah ini meliputi uraian semua program kesehatan baik yang
bersifat operasional di lapangan maupun yang bersifatmanajerial.
Uraian program yang bersifat operasional di lapangan dapatdiberikan
dalam banyak contoh :
a. Penyusunan rencana kerja terpadu melalui mini lokakarya PKM
b. Penggerakan masyarakat dalam pelaksanaan berbagai
kegiatankesehatan tingkat operasional yang telah disepakati bersama.
c. Pemantapan dukungan kegiatan kesehatan yang melibatkan sektorlain.
d. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan
termasukperencanaan dari hasil kegiatan yang telah dicapai.

Uraian program yang bersifat manajerial pada tingkat di atastingkat


operasional/pelaksana dapat ditekankan pada :

a. Aspek pembinaan dan pemberian bimbingan pada tingkatpelaksanaan


kegiatan
b. Aspek pengawasan, bantuan sumber daya dalam bentuk langkah-
langkah kegiatan perencanaan, pengadaan, pengelolaan , danadan alat
yang diperlukan demi lancarnya kegiatan di tingkat operasional.
c. Penyusunan petunjuk pelaksanaan operasional dimana juklak tersebut
dapat menjadi pedoman langsung dalam pelaksanaan kegiatan di
daerah yang bersangkutan.

4) Langkah Keempat : Pengawasan dan Pengendalian


Pengawasan dan pengendalian merupakan bagian yang tidak
dapatdipisahkan. Pengendalian merupakan bagian yang tidak
dapatdipisahkan dari suatu rencana operasional. Secara garis
besarmencakup :
a. Penentuan organisasi yang diperlukan untuk mengadakanpengawasan
dan pengendalian termasuk penentuan indikatornya
b. Mengadakan pengawasan dan pengendalian baik melalui
kegaitananalisis pelaporan, bimbingan teknis dan melalui pertemuan
inti.Dalam hal ini termasuk tindakan korektif dan umpan balik.
c. Mengadakan tindak lanjut untuk perbaikan kegiatan-kegiatan.

3. Tujuan Plan of Action (PoA)


Tujuan dari Plan of Action (PoA), antara lain:
1) Mengidentifikasi apa saja yang harus dilakukan.
2) Menguji dan membuktikan bahwa:
a. Sasaran dapat tercapai sesuai dengan waktu yang telah dijadualkan
b. Adanya kemampuan untuk mencapai sasaran.
c. Sumber daya yang dibutuhkan dapat diperoleh.
d. Semua informasi yang diperlukan untuk mencapai sasaran dapat
diperoleh.
e. Adanya beberapa alternatif yang harus diperhatikan.
3) Berperan sebagai media komunikasi
a. Hal ini menjadi lebih penting apabila berbagai unit dalam
organisasi memiliki peran yang berbeda dalam pencapaian.
b. Dapat memotivasi pihak yang berkepentingan dalam pencapaian
sasaran.

4. Kriteria Plan of Action (PoA)


Dalam penerapannya, Plan of Acton (PoA) harus baik dan efektif
agar kegiatan program yang direncanakan dapat dijalankan sesuai dengan
tujuan. Berikut ini beberapa kriteria Plan of Acton (PoA) dikatakan baik,
antara lain:
1) Spesific (spesifik) :Rencana kegiatan harus spesifik dan berkaitan
dengan keadaan yang ingin dirubah. Rencana kegiatan perlu penjelasan
secara pasti berapa Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan,
siapa saja mereka, bagaimana dan kapan mengkomunikasikannya.
2) Measurable (terukur): Rencana kegiatan harus dapat menunjukkan
apa yang sesungguhnya telah dicapai.
3) Attainable/achievable (dapat dicapai) : Rencana kegiatan harus dapat
dicapai dengan biaya yang masuk akal. Ini berarti bahwa rencana
tersebut harus sederhana tetapi efektif, tidak harus membutuhkan
anggaran yang besar. Selain itu teknik dan metode yang digunakan
juga harus yang sesuai untuk bisa dilakukan.
4) Relevant (sesuai): Rencana kegiatan harus sesuai dan bisa diterapkan
di suatu organisasi atau di suatu wilayah yang ingin di intervensi.
Harus sesuai dengan pegawai atau masyarakat di wilayah tersebut.
5) Timely (sesuai waktu) : Rencana kegiatan harus merupakan sesuatu
yang dibutuhkan sekarang atau sesuatu yang segera dibutuhkan. Jadi
waktu yang sesuai sangat diperlukan dalam rencana kegiatan agar
kegiatan dapat berjalan efektif.
B. CONTOH RENCANA KEGIATAN PLAN OF ACTION
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Action planning merupakan kumpulan aktivitas kegiatan dan pembagian
tugas diantara  para pelaku atau penanggung jawab suatu program.Lebih
lanjut, Action Planning merupakan penghubung antara “tataran konsep” atau
cetak biru dengan kumpulan kegiatan dalam jangka panjang, menengah
maupun jangka pendek.

Plan of action adalah rencana yang sifatnya arahan yang bisa dilaksanakan.
Jadi berupa suatu rencana yang telah diatur agar bisa direncanakan. Action
plan  (rencana aksi) adalah satu set tugas yang diberikan kepada individu atau
tim yang berisi daftar target untuk setiap tugas serta tenggat waktu, orang yang
bertanggung jawab, dan langkah-langkah untuk sukses. Rencana aksi
memberikan gambaran untuk individu atau tim  bagaimana kesuksesan mereka
akan mempengaruhi pencapaian tujuan seluruh organisasi (Kamus Bisnis).
Tujuan dari Plan of Action (PoA), antara lain:

1) Mengidentifikasi apa saja yang harus dilakukan. Menguji dan


membuktikan bahwa:
a. Sasaran dapat tercapai sesuai dengan waktu yang telah dijadualkan
b. Adanya kemampuan untuk mencapai sasaran.
c. Sumber daya yang dibutuhkan dapat diperoleh.
d. Semua informasi yang diperlukan untuk mencapai sasaran dapat
diperoleh.
e. Adanya beberapa alternatif yang harus diperhatikan.
2) Berperan sebagai media komunikasi
a. Hal ini menjadi lebih penting apabila berbagai unit dalam
organisasi memiliki peran yang berbeda dalam pencapaian.
b. Dapat memotivasi pihak yang berkepentingan dalam pencapaian
sasaran.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/8303779/Makalah_manajemen_planning_of_action

https://ikma11.weebly.com/uploads/1/2/0/7/12071055/5._poa_makalah.pdf

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwif9
YbboqDtAhUjIbcAHbB4A2oQFjADegQIAhAC&url=http%3A%2F
%2Fjournal.fkm.ui.ac.id%2Farsi%2Fissue%2Fdownload
%2F118%2F40&usg=AOvVaw0FNpSDLFvqlie6BtgPIoPK

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiB
_oyoiqDtAhWGbn0KHbkFAREQFjAFegQICRAC&url=https%3A%2F
%2Fosf.io%2Fpkm4y%2Fdownload%2F%3Fformat
%3Dpdf&usg=AOvVaw0EIYdyEV1rz2OCD1Gse7bq

https://www.scribd.com/doc/310573168/Poa-Planning-of-Action-Program-
Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai