Anda di halaman 1dari 118

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270
Telp. 5725058, 57906195

PERATURAN
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
NOMOR : 512/D3/KP/2017
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN PEMERINTAH
PROGRAM PEMBANGUNAN SD-SMP SATU ATAP TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KUASA PENGGUNA ANGGARAN


SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 20 Peraturan


Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
30/D/BP/2016 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Bantuan
Pemerintah di Lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah, perlu menetapkan Peraturan Kuasa
Pengguna Anggaran Satuan Kerja Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Pertama tentang Petunjuk Pelaksanaan Bantuan
Pemerintah
..................................................................................................;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
-2-

Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara


Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1981 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 tentang
Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5157);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2013 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2013 Nomor
103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5423);
7. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 105
Tahun 2013 tentang Pejabat Perbendaharaan di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1481);
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
-3-

Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan


atas Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian
Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 1745);
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 593);
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6
tahun 2016 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan
Pemerintah Di Lingkungan Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 74 Tahun 2016
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2016 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 2116);
12. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Nomor 30/D/BP/2016 Tahun 2016 tentang
Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah di Lingkungan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN


KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN BANTUAN PEMERINTAH PROGRAM
PEMBANGUNAN SD-SMP SATU ATAP TAHUN 2017

Pasal 1
Penyaluran bantuan pemerintah program pembangunan SD-SMP Satu Atap
tahun 2017 dilakukan sebagaimana tercantum dalam lampiran, yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kuasa Pengguna
Anggaran Satuan Kerja Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama ini.
-4-

Pasal 2
Peraturan Kuasa Pengguna Anggaran ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 6 Maret 2017

KUASA PENGGUNA ANGGARAN


SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA,

SUPRIANO
NIP 196208161991031001
-5-

LAMPIRAN
PERATURAN KUASA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT
PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
NOMOR : 512/D3/KP/2017 TANGGAL : 6 Maret 2017
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN PEMERINTAH PEMBANGUNAN SD-
SMP SATU ATAP DENGAN MEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT TAHUN
2017

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam upaya membangun bangsa, Pemerintah Indonesia
mencanangkan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajar Dikdas)
9 Tahun. Dalam kurun waktu beberapa tahun, telah terjadi
peningkatan laju angka partisipasi kasar (APK) SMP/MTs dari 62,67%
pada tahun 1995 menjadi 88,64% pada tahun 2006 dan menurut
catatan pusat data Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
meningkat menjadi 101,05% pada akhir tahun 2016. Namun seiring
dengan berbagai kondisi yang dialami bangsa Indonesia, program
tersebut mengalami beberapa hambatan. Pembangunan pendidikan,
khususnya dalam pelaksanaan penuntasan program Wajar Dikdas 9
Tahun yang bermutu dan merata masih mengalami beberapa hambatan
dan tantangan.
Pada tahun 2016 masih terdapat 61 Kabupaten/Kota yang mempunyai
APK dibawah 95%. Masih banyak anak usia 13-15 tahun yang belum
memperoleh pendidikan pada pendidikan SMP, angka putus SMP
-6-

masih sebesar 3,09% (411.413 anak) yang dimungkinkan disebabkan


faktor kemiskinan, kondisi geografis; masih rendahnya mutu layanan
pendidikan dasar yang diindikasikan dengan masih belum idealnya
rasio guru-siswa di daerah terpencil, rasio siswa-kelas, rasio sekolah-
laboratorium, dan tingkat kelayakan guru, merupakan tantangan yang
harus direspon oleh pemerintah bersama elemen masyarakat.

Dalam rangka mengupayakan peningkatan mutu dan daya saing serta


peningkatan APK pada daerah-daerah yang APK-nya masih dibawah
rata-rata nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal
ini Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,
melaksanakan beberapa program alternatif antara lain Pertama,
membangun Unit Sekolah Baru di kantung-kantung daerah yang tebal
dan terkonsentrasi. Kedua, membangun Ruang Kelas Baru (RKB) di
sekolah-sekolah yang melebihi kapasitas daya tampung. Ketiga,
mengembangkan SD-SMP Satu Atap di kantung-kantung daerah yang
tipis dan terpencar dengan memanfaatkan fasilitas SD yang sudah ada
ditempat tersebut.

Undang Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional pasal 4 ayat 5 menjelaskan bahwa dalam penyelenggaraan
kegiatan kependidikan harus dilaksanakan dengan mempertimbangkan
prinsip-prinsip memberdayakan semua komponen masyarakat melalui
peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan
pendidikan. Dalam upaya untuk mewujudkan misi tersebut
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan beberapa
strategi dan program yang disusun berdasarkan skala prioritas dan
lebih ditekankan pada upaya mewujudkan pelaku pendidikan dan
kebudayaan yang kuat, mewujudkan akses yang meluas dan merata,
mewujudkan pembelajaran yang bermutu, mewujudkan pelestarian
kebudayaan dan pengembangan bahasa, mewujudkan penguatan tata
kelola serta peningkatan efektivitas birokrasi dan pelibatan publik.

Sejalan dengan kebijakan pemerintah tentang Rencana Pembangunan


Nasional Jangka Menengah 2015-2019, Program Pembangunan SD-
SMP Satu Atap dilaksanakan dengan cara memberikan dana bantuan
langsung kepada sekolah dan kemudian dalam pelaksanaan
-7-

pembangunannya melibatkan partisipasi masyarakat disekitar sekolah.


Dalam pelaksanaan pembangunannya dibentuk Panitia Pembangunan
SD-SMP Satu Atap yang dipilih dan dibentuk sekolah bersama
masyarakat berdasarkan kriteria tertentu secara demokratis dan
terbuka. Panitia melaksanakan pembangunan SD-SMP Satu Atap sejak
mulai dari perencanaan sampai seluruh pembangunan selesai dan
dioperasikan untuk kegiatan pembelajaran. Dengan melibatkan
masyarakat dalam proses pembangunannya diharapkan sekolah dan
masyarakat akan mempunyai rasa kepemilikan yang tinggi terhadap
fasilitas yang dibangun serta bertanggung jawab atas terwujudnya SD-
SMP Satu Atap termasuk kegiatan pendidikan di dalamnya.

Mengingat pembangunan SD-SMP Satu Atap merupakan kegiatan yang


kompleks, maka dibutuhkan suatu panduan berupa (i) Petunjuk
Pelaksanaan Pembangunan SD-SMP Satu Atap; dan (ii) Petunjuk Teknis
Pengelolaan Keuangan Pembangunan SD-SMP Satu Atap dengan
Mekanisme Partisipasi Masyarakat. Panduan ini dimaksudkan untuk
menyamakan persepsi, pola pikir, pengertian, dan memberikan
pedoman teknis, administratif, dan pengelolaan keuangan kepada
pihak-pihak yang terkait sehingga mempermudah dalam melaksanakan
program sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawab masing-
masing.

B. Tujuan
Tujuan Program Pembangunan SD-SMP Satu Atap adalah:
1. Meningkatkan daya tampung dan mutu pendidikan SMP sehingga
anak-anak dari seluruh lapisan masyarakat memiliki kesamaan
kesempatan untuk memperoleh akses pendidikan yang memadai;
2. Memenuhi kekurangan sarana dan prasarana SMP, dengan
prioritas pada daerah dengan APK rendah, termasuk pondok
pesantren yang mengembangkan pendidikan umum, untuk
peningkatan mutu pendidikan termasuk pemenuhan sarana dan
prasarana akibat rasionalisasi jumlah siswa dalam satu
rombongan belajar menjadi 32 siswa;
3. Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan Sekolah Menengah
Pertama yang dilengkapi dengan fasilitas asrama atau tidak di
-8-

daerah yang membutuhkan, termasuk untuk daerah perbatasan,


daerah kepulauan, dan daerah yang secara geografis lokasinya
sulit dijangkau oleh siswa;
4. Meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan pembangunan, mengelola dan
memelihara Sekolah Menengah Pertama;
5. Meningkatkan kemampuan lembaga, aparat dan masyarakat di
sekitar sekolah dalam mengkoordinasikan dan memberdayakan
masyarakat untuk melaksanakan program pembangunan;
6. Meningkatkan peranserta dan tanggung jawab masyarakat dalam
menyelenggarakan pendidikan nasional yang bermutu melalui
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam rangka
mensukseskan penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9
Tahun.

C. Sasaran
Sasaran Program Pembangunan SD-SMP Satu Atap adalah lokasi yang
memenuhi syarat untuk dibangun serta ditetapkan oleh Direktur
Pembinaan Sekolah Menengah Pertama berdasarkan usulan dari
Pemerintah Kabupaten/Kota.

D. Hasil Yang Diharapkan


1. Terbangunnya SD-SMP Satu Atap di daerah-daerah yang
memerlukan dan terisi dengan siswa yang akan meningkatkan APK
di kecamatan di mana lokasi SD-SMP Satu Atap berada yang pada
akhirnya akan memberi kontribusi dalam peningkatan APK
Nasional;
2. Terpenuhinya sarana prasarana pendidikan di daerah yang
mengembangkan kebijakan 32 siswa per rombel secara bertahap.
3. Terbangunnya SD-SMP Satu Atap yang secara fungsional dan
prinsip teknis konstruksi memenuhi syarat untuk menunjang
kegiatan pembelajaran SMP.
4. Meningkatnya kemampuan lembaga, aparat dan masyarakat di
sekitar sekolah dalam mengkoordinasikan dan memberdayakan
masyarakat untuk melaksanakan program pembangunan di bidang
pendidikan.
-9-

5. Meningkatnya peran dan partisipasi masyarakat dalam


merencanakan, melaksanakan pembangunan, mengelola dan
memelihara SD-SMP Satu Atap.
6. Hasil pembangunan dioperasikan/dimanfaatkan untuk kegiatan
proses pembelajaran mengacu pada Standar Pelayanan Minimal
SMP.

E. Dasar Hukum
Program pemberian bantuan Pembangunan SD-SMP Satu Atap ini
dilaksanakan mengacu pada:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Bab XIII, bagian Keempat, pasal 49
ayat 3, menyebutkan: “Dana pendidikan dari Pemerintah dan
Pemerintah Daerah untuk satuan pendidikan diberikan dalam bentuk
hibah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku”;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 4496) sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
5. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
- 10 -

dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang


Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
6. Keputusan Presiden Nomor 16 tahun 1994 juncto Keputusan
Presiden Nomor 24 tahun 1995 Pasal 34 ayat (1), ayat (2) dan ayat
(5) tentang Penyelenggaraan Pembukuan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2007
tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA);
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 tahun 2010
tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di
Kabupaten/Kota sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15
tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar
di Kabupaten/Kota;
9. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
168/PMK.05/2015;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 6 tahun 2016 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan
Pemerintah Di Lingkungan Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 74 Tahun 2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 6 Tahun 2016

F. Manajemen Pembangunan SD-SMP SATU ATAP


Program pembangunan SD-SMP Satu Atap (SATAP) tidak hanya
berorientasi pada pembangunan fisik, namun juga berorientasi pada
fungsi kegiatan belajar mengajar. Pembangunan SD-SMP Satu Atap
- 11 -

dimulai dengan membentuk kelembagaan sekolah,pembangunan fisik


gedung; kemudian pengadaan perabot sekolah, buku, alat penunjang
pendidikan dan alat mesin kantor; penempatan kepala sekolah, guru
dan tenaga administrasi, penyediaan biaya operasional sekolah, sampai
terjadinya kegiatan pembelajaran dan pendidikan di sekolah tersebut.

Dengan demikian, pada saat gedung selesai dibangun dan telah


diserahterimakan, sekolah dapat segera berfungsi untuk melaksanakan
kegiatan belajar mengajar. Pelaksanaan pembangunan akan
berlangsung sekitar 6 bulan, dan diharapkan berfungsi penuh sebagai
sekolah bersamaan dengan selesainya pembangunan atau paling
lambat 6 bulan setelah gedung selesai dibangun.
1. Pembangunan gedung dan pengadaan mebelair didanai melalui bantuan dari Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, sedangkan input SD-SMP Satu Atap lain merupakan tanggung jawab Pemerintah
Kabupaten/Kota untuk mendanainya.
2. Biaya-biaya yang timbul untuk kegiatan Pembangunan Fisik yang harus dibayar berdasarkan ketentuan
Pemerintah Kabupaten/Kota, antara lain biaya IMB, biaya Galian C dsb, menjadi tanggung jawab Pemerintah
Kabupaten/Kota, tidak boleh dibiayai dengan dana subsidi Pembangunan SD-SMP Satu Atap.

Bagan 1. Bagan Pelaksanaan SD-SMP Satu Atap


SK Pengadaan Guru & Tenaga Kependidikan
Kelembagaan
Sekolah Buku, Alat Pembelajaran & AMK
Pengadaan
Tanah SK Kepala
Sekolah Pembangunan gedung
T-0 : Mulai
T-1 : Tahap persiapan selesai
maks1 bulan 6 bulan T-2 : Gedung selesai dan serah
Tim Pengawas terima aset
SK Ka TU/ Mebeler T-3 : Sekolah 100% operasional
maks 6 bulan
Bendahara
T-0 Sekolah T-1 T-2 T-3
Kepala Dinas Biaya Operasional Sekolah
Pendidikan
Kab/Kota /
Ketua Yayasan
G. Prinsip Pembangunan SD-SMP Satu Atap
Lembaga penanggung jawab penerima bantuan Pembangunan SD-SMP
Satu Atap adalah Pemerintah Kabupaten/Kota dan lembaga penerima
dana bantuan pemerintahnya adalah sekolah, dimana dananya berasal
dari Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. Pelaksana Pembangunan SD-SMP Satu Atap adalah
Panitia Pembangunan SD-SMP Satu Atap (P2SATAP). Dana bantuan
dikirim langsung ke sekolah untuk dikelola, dilaksanakan dan
dipertanggungjawabkan sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan.
- 12 -

Program Pembangunan SD-SMP Satu Atap didasarkan pada tiga prinsip


yaitu :
1. Mengoptimalkan sistem desentralisasi pendidikan
Kewenangan untuk merencanakan, melaksanakan, mengawasi,
mengelola, memelihara serta mempertanggungjawabkan
pelaksanaan kegiatan pendidikan di SD-SMP Satu
Atapsepenuhnya ada pada pemerintah Kabupaten/Kota dan
masyarakat.
2. Transparansi dan akuntabilitas
Prinsip dan bentuk keterbukaan dimulai dari (i) pemilihan dan
pembentukan panitia pelaksana pembangunan SD-SMP Satu Atap
dan seterusnya sampai dengan pelaksanaan pembangunan fisik,
mulai dari awal sampai dengan akhir pekerjaan secara transparan
dan demokratis, (ii) melaporkan seluruh proses kegiatan melalui
pemasangan papan nama kegiatan dan papan informasi yang
memuat penjelasan tentang pekerjaan/kegiatan yang
dilaksanakan, sehingga masyarakat dapat mengetahui informasi
dengan utuh dan mudah.
3. Memberdayakan masyarakat
Melibatkan masyarakat secara aktif, dalam setiap tahap
pembangunan SD-SMP Satu Atap. Keterlibatan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pemeliharaan SD-SMP
Satu Atap dan pengelolaan kegiatan pendidikan di dalam SD-SMP
Satu Atap.

Pelaksanaan Program Pembangunan SD-SMP Satu Atap ini tidak


boleh dikontrakkan kepada pemborong.
- 13 -

BAB 2
PENETAPAN SEKOLAH DAN TAHAPAN PELAKSANAAN

A. Kriteria SD-SMP Satu Atap


1. Kriteria Umum
a. Diusulkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
(Disdikkab/kota).
b. Lokasi sekolah diprioritaskan berada di kabupaten/kota dengan
APK di bawah rata-rata nasional, daerah 3T (Terluar, Terdepan
dan Tertinggal), daerah perbatasan dan daerah lainnya yang
membutuhkan.
2. Kriteria Khusus
a. Potensi Siswa kurang dari 48 per tahun, cenderung stabil atau
meningkat setiap tahun;
b. Tidak ada SMP/MTs negeri atau swasta dalam radius 6 km dari
lokasi SATAP yang diusulkan yang diusulkan.
c. Luas lahan untuk calon sekolah SATAP adalah minimal 2.500
m2.
d. Tersedia lahan siap bangun milik Pemerintah Kabupaten/Kota
(sertifikat Hak Pakai), atau sekurang-kurangnya:
1) Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) yang
diterbitkan oleh BPN, atau
2) Surat ukur/gambar situasi/peta bidang tanah yang
diterbitkan oleh BPN, atau
3) Akta jual-beli/akta hibah/akta wakaf yang diterbitkan oleh
notaris/PPAT, serta Surat jaminan dari bupati/walikota
yang menyatakan bahwa lahan tidak dalam sengketa dan
pemerintah Kabupaten/Kota bertanggungjawab untuk
menyelesaikan status kepemilikan lahan calon SD-SMP
Satu Atap menjadi milik Pemda.
e. Kondisi Fisik dan letak lahan :
1) Kondisi permukaan lahan, diupayakan dengan kemiringan
kurang dari 15%;
- 14 -

2) Lahan Bebas dari : banjir, potensi longsor, gangguan


keramaian, Pengaruh jaringan Saluran Udara Tegangan
Ekstra Tinggi (SUTET);
3) Mudah dijangkau oleh siswa;
4) Tersedia jalan masuk yang memadai;
5) Terletak di sekitar pemukiman penduduk;
6) Tidak berada di kawasan konservasi alam.

B. Alur Penetapan Sekolah


1. Surat Edaran
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah menerbitkan
surat edaran kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Dinas
Pendidikan Provinsi, menginformasikan adanya Program
Pembangunan SD-SMP Satu Atap dengan Mekanisme Partisipasi
Masyarakat, dan meminta agar Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
mengusulkan calon lokasi pembangunan SD-SMP Satu Atap dalam
bentuk proposal.
2. Proposal Pembangunan SD-SMP Satu Atap
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mengusulkan lokasi
pembangunan SD-SMP Satu Atap ke Direktorat Pembinaan SMP
(Direktorat Pembinaan SMP) dengan tembusan ke Dinas Pendidikan
Provinsi. Menggunakan format yang disediakan direktorat.
3. Evaluasi dan Verifikasi Proposal
a. Direktorat Pembinaan SMP melakukan kajian awal proposal
Kabupaten/Kota berdasarkan data dan kriteria;
b. Apabila proposal dinilai mempunyai potensi kebutuhan sekolah,
maka Direktorat Pembinaan SMP bersama Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota melakukan verifikasi usulan ke lapangan;
c. Direktorat Pembinaan SMP mengolah data hasil verifikasi
lapangan, melakukan evaluasi kebutuhan sekolah berdasar
kriteria seleksi yang ditetapkan serta menyusun prioritas
sasarannya.
4. Penetapan Lokasi Sekolah
a. Lokasi Sekolah Penerima Program SD-SMP Satu Atap
ditetapkan oleh Direktur Pembinaan SMP melalui Surat
Keputusan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
tentang Penetapan Lokasi Sekolah;
- 15 -

b. SK Direktur Pembinaan SMP tentang Penetapan Lokasi Sekolah


SD-SMP Satu Atap kemudian diberitahukan kepada Dinas
Pendidikan Kabupaten/kota.

C. Tahapan Pelaksanaan
Proses pelaksanaan program pembangunan SD-SMP Satu Atap dimulai
setelah diterbitkannya SK Penetapan Lokasi Sekolah oleh Direktur
Pembinaan SMP, dengan urutan sebagai berikut:
1. Penetapan Kelembagaan Sekolah dan Pengelola Sekolah
Direktorat Pembinaan SMP mengirim salinan SK Penetapan Lokasi
dan surat pemberitahuan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota c.q
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota penerima bantuan
pembangunan SD-SMP Satu Atap untuk segera menetapkan
kelembagaan SMP yang akan dibangun., diikuti dengan penetapan
pengelola SMP tersebut. Pengelola SMP sekurang-kurangnya terdiri
dari Kepala Sekolah, Bendaharawan Sekolah dan Pengelola Tata
Usaha.

2. Pembentukan P2SATAP
Setelah SK Kelembagaan Sekolah dan SK Pengelola Sekolah terbit,
segera dibentuk Panitia Pembangunan SD-SMP Satu Atap yang
difasilitasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Selanjutnya
hasil pembentukan P2SATAP, ditetapkan melalui SK Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota.

3. Penandatanganan Perjanjian Pemberian Bantuan Pemerintah (P2BP)


Direktorat Pembinaan SMP menyelenggarakan sosialisasi program
pembangunan SD-SMP Satu Atap yang dihadiri oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota penerima program. Dalam kegiatan
tersebut dilakukan sosialisasi tentang pengelolaan program
pembangunan SD-SMP Satu Atap pada tingkat pusat dan daerah,
sekaligus dilakukan penandatanganan P2BP Pembangunan SD-
SMP Satu Atap dengan Mekanisme Partisipasi Masyarakat antara
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atas nama
Bupati/Walikota (atau Ketua Yayasan) dengan Direktur Pembinaan
SMP atas nama Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
- 16 -

Adapun isi dari P2BP secara garis besar memuat kesepakatan


pembiayaan pembangunan SD-SMP Satu Atap, kewajiban dan
tanggung jawab masing-masing pihak, serta kesepakatan rencana
kerja pembangunan. Dalam kegiatan tersebut, masing-masing
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota penerima program
menyerahkan SK Penetapan Kelembagaan, SK Pengelola Sekolah
dan SK Penetapan P2SATAP.

4. Penetapan Alokasi Dana Pembangunan SD-SMP Satu Atap


Berdasarkan SK Penetapan Lokasi selanjutnya Direktorat
Pembinaan SMP membuat alokasi dana pembangunan untuk
masing-masing lokasi SD-SMP Satu Atap mengacu pada harga
satuan bangunan yang diterbitkan oleh KEMENPUPERA yang
dihitung berdasarkan Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) dari
Badan Pusat Statistik (BPS).

5. Pembukaan Rekening Bank


Direktorat Pembinaan SMP berdasarkan SK Penetapan Lokasi
selanjutnya membuka rekening giro atas nama masing-masing
sekolah pada bank pemerintah yang ditunjuk, kemudian
menginformasikannya kepada seluruh sekolah. Aktivasi rekening
tersebut bisa dilakukan oleh masing-masing sekolah setelah
pelatihan bagi P2SATAP dan penandatanganan SPPB selesai. Bagi
Sekolah-sekolah yang tidak mempunyai akses terhadap bank yang
telah ditentukan, maka pembukaan rekening giro atas nama
sekolah bisa dilakukan sendiri pada bank pemerintah yang
terdekat dan print out rekening gironya segera dikirim ke
Direktorat Pembinaan SMP.

6. Pelatihan P2SATAP dan Penandatanganan Surat Perjanjian


Pemberian Bantuan (SPPB)
Direktorat Pembinaan SMP menyelenggarakan Workshop
Sosialisasi dan Pelatihan Implementasi Program Pembangunan SD-
SMP Satu Atap setelah P2SATAP terbentuk dan disahkan oleh
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Pada akhir
pelaksanaan workshop tersebut dilakukan penandatangan Surat
Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) antara Kepala Sekolah
- 17 -

selaku Ketua P2SATAP dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)


Direktorat Pembinaan SMP diketahui oleh Kepala Dinas
Pendidikan terkait. Selain penandatanganan SPPB juga dilakukan
persiapan pembuatandokumen pencairan dana tahap I. Workshop
diikuti oleh P2SATAP dengan narasumber workshop dari Direktorat
Pembinaan SMP.
7. Penyusunan Data Administrasi P2SATAP dan Dokumen
Pelaksanaan Pembangunan
Sebelum melakukan penyusunan Data Administrasi dan Dokumen
pelaksanaan, P2SATAP menunjuk Tim Perencana dan Tim
Pengawas. P2SATAP bersama Tim Perencana menyusun Data
Administrasi P2SATAP dan Dokumen Pelaksanaan Pembangunan
yang terdiri dari (1) Gambar Perancangan Pembangunan SD-SMP
Satu Atap; (2) Rencana Kerja dan Syarat Teknis (RKS); dan (3)
Rencana Anggaran Biaya (RAB) pelaksanaan pembangunan.
Gambar perancangan dan RKS disusun berdasarkan pada gambar
prototipe dan Petunjuk Pelaksanaan pembangunan SD-SMP Satu
Atap dengan mekanisme partisipasi masyarakat yang disediakan.
Selanjutnya Data Administrasi P2SATAP dan dokumen
pelaksanaan pembangunan tersebut diajukan kepada Direktorat
Pembinaan SMP untuk direview.

8. Review Data Administrasi P2SATAP dan Dokumen Pelaksanaan


Pembangunan
Direktorat Pembinaan SMP melakukan review dan evaluasi Data
Administrasi P2SATAP dan dokumen pelaksanaan pembangunan
dalam hal kelengkapan, kesesuaian, kecukupan, keterbangunan,
maupun kelayakan dokumen untuk dijadikan sebagai Dokumen
Pelaksanaan Pembangunan yang telah mempertimbangkan
kebutuhan, sasaran, dan alokasi biaya yang tersedia di Direktorat
Pembinaan SMP. Isi Dokumen Pelaksanaan Pembangunan bisa di
lihat pada Bab 6.

9. Finalisasi dan Penandatanganan Dokumen Pelaksanaan


Pembangunan
Direktorat Pembinaan SMP mengundang Kepala Sekolah selaku
Ketua P2SATAP dan Tim Perencana untuk hadir dalam workshop
- 18 -

untuk melakukan klarifikasi akhir atas dokumen pelaksanaan


pembangunan yang diajukan oleh P2SATAP. Jika hasil klarifikasi
disepakati pihak Direktorat Pembinaan SMP dan P2SATAP, maka
akan dilakukan penandatanganan dan pengesahan Dokumen
Pelaksanaan Pembangunan.

10. Pencairan Dana Tahap I


P2SATAP dapat melakukan pencairan dana tahap I sebesar 70%
dari nilai bantuan pemerintah setelah persyaratan pencairan dana
dipenuhi. Tata cara dan syarat-syarat pencairan dana diuraikan
pada Bab 4.

11. Pelaksanaan Pembangunan Fisik


Pelaksanaan pekerjaan pembangunan fisik dimulai setelah dana
diterima oleh Sekolah dan Dokumen Pelaksanaan Pembangunan
SD-SMP Satu Atap telah lengkap disahkan dan ditandatangani
oleh para pihak. Dalam pelaksanaan pembangunan, P2SATAP
memiliki Tim Perencana dan Tim Pengawas yang akan memberikan
bantuan dalam aspek teknis pembangunan maupun administrasi.
Selama masa pelaksanaan pembangunan sekolah P2SATAP
berkewajiban menyusun laporan untuk diserahkan kepada PPK
Kegiatan Kelembagaan Direktorat Pembinaan SMP (bentuk dan
periode pelaporan bisa dilihat Tabel 2).

12. Pembayaran Tahap 2


Pengajuan Pembayaran Tahap II oleh Sekolah kepada PPK
Direktorat Pembinaan SMP dapat dilakukan setelah progres
konstruksi mencapai 50% dan dinyatakan dalam Laporan
Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan. Tata cara dan syarat-syarat
pencairan dana diuraikan pada Bab 4.

13. Serah Terima


a. Serah terima pekerjaan dilaksanakan pada saat seluruh
kegiatan telah diselesaikan 100% dan dinyatakan dengan Berita
Acara Serah Terima (BAST) yang ditandatangani oleh Kepala
Sekolah selaku Ketua P2SATAP dan PPK Kegiatan Kelembagaan,
- 19 -

dilampiri dengan Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan


Pekerjaan (SP4.
b. Serah Terima Aset. Setelah seluruh pembangunan SD-SMP Satu
Atap selesai yang dinyatakan dalam BAST, selanjutnya SD-SMP
Satu Atap diserahterimakan oleh Ketua Panitia Pembangunan
SD-SMP Satu Atap (P2SATAP) kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota untuk menjadi aset Pemerintah
Kabupaten/Kota untuk dikelola dan dipelihara dengan sebaik-
baiknya.
- 20 -

BAB 3
PENGELOLAAN PROGRAM

Program pembangunan SD-SMP Satu Atap merupakan program yang


melibatkan partisipasi masyarakat, dimana pengelolaannya dilakukan oleh
instansi yang ada di tingkat pusat, kabupaten/kota dan sekolah. Direktorat
Pembinaan SMP, sesuai kewenangannya akan bertindak sebagai pembina
atas nama Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

A. Pengelola Program Tingkat Pusat


Direktorat Pembinaan SMP
Direktorat Pembinaan SMP dalam pelaksanaan program, bertugas
antara lain sebagai berikut:
1. Merancang kebijakan pembangunan SD-SMP Satu Atap dengan
mempertimbangkan ketersediaan dana, kebutuhan daerah
berdasarkan Angka Partisipasi Kasar (APK), lokasi calon SD-SMP
Satu Atap apakah termasuk daerah 3T (Terluar, Terdepan dan
Tertinggal), daerah perbatasan atau daerah yang membutuhkan;
2. Mensosialisasikan kebijakan pembangunan SD-SMP Satu Atap
pada tingkat pusat dan kabupaten/kota;
3. Melakukan verifikasi dan menyeleksi lokasi SD-SMP Satu Atap;
4. Melaksanakan penetapan lokasi pembangunan SD-SMP Satu Atap;
5. Memberikan pelatihan pelaksanaan program bagi P2SATAP,Tim
Perencana dan Tim Pengawas tentang lingkup tugas dan tanggung
jawab masing-masing pihak;
6. Menyediakan Disain Prototipe SD-SMP Satu Atap bagi Sekolah;
7. Melakukan review dan evaluasi Dokumen Pelaksanaan
Pembangunan SD-SMP Satu Atap yang disiapkan bersama oleh
P2SATAP dan Tim Perencana;
8. Melakukan monitoring dan evaluasi, disesuaikan dengan
ketersediaan anggaran Pemerintah Pusat;
9. Menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB)
bersama Kepala Sekolah serta memproses pencairan dana bantuan;
10. Menandatangani Berita Acara Serah Terima bersama Kepala
Sekolah dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Berita
- 21 -

Acara Serah Terima Aset dengan Kepala Dinas Pendidikan


Kabupaten/Kota;

B. Pengawasan Program Di Tingkat Kabupaten/Kota


Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sebagai lembaga penanggungjawab
dalam implementasi program, mengacu pada Perjanjian Pemberian
Bantuan Program (P2BP) bertanggungjawab dalam pengawasan
program pada tingkat kabupaten/kota.
Tugas Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
Tugas-tugas Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota antara lain adalah:
1. Menjamin terlaksananya seluruh program pembangunan SD-SMP
Satu Atap di kabupaten/kota;
2. Memastikan telah diterbitkannya SK Bupati/Walikota/Kepala Dinas
Pendidikan tentang Kelembagaan Sekolah untuk SMP yang akan
dibangun;
3. Menetapkan Pengelola SMP pada SMP Satu Atap yang akan
dibangun;
4. Memfasilitasi dan membina proses pemilihan/pembentukan Panitia
Pembangunan SD-SMP Satu Atap (P2SATAP);
5. Menetapkan dan mengesahkan P2SATAP;
6. Mengetahui dan membubuhkan tanda tangan dalam SPPB;
7. Melakukan kontrol terhadap kelancaran pelaksanaan
pembangunan SD-SMP Satu Atap dan memastikan keterlaksanaan
program sesuai Petunjuk Pelaksanaan dan Perjanjian Pemberian
Bantuan Pemerintah (P2BP) antara Pemerintah Kabupaten/Kota
(Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten /Kota) dengan Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Direktur Pembinaan
SMP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
8. Memberikan saran dan pemecahan masalah yang dihadapi di
lapangan.

C. Pelaksana Program Di Tingkat Sekolah


1. Panitia Pembangunan SD-SMP Satu Atap (P2SATAP)
- 22 -

Bagan 2. Struktur Organisasi Panitia Pembangunan SD-SMP Satu Atap

Penanggung jawab Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota /

Pengurus P2SATAP Tim Perencana


Ketua Panitia
Pembangunan SATAP
Tim Pengawas

maks 6 bulan

Kepala
Adm. Keuangan Bendahara Sekretaris/Logistik
Pelaksana

Masyarakat
Pekerja
Kepala Tukang Kepala Tukang

Tukang Tukang

Masya r aka t
Pekerja

 P2SATAP ditetapkan dan dibentuk oleh Dinas Pendidikan


Kabupaten/Kota dengan melibatkan sekolah dan masyarakat.
 Pengurus P2SATAP terdiri dari : (i) Ketua; (ii) Sekretaris/Logistik;
(iii) Bendahara; (iv) Administrasi Keuangan; (v) Kepala Pelaksana.
 Pekerja Bangunan terdiri dari : (i), Kepala Tukang/tukang; (ii)
Pekerja.
Pengurus P2SATAP bertanggung jawab penuh atas seluruh aspek
dalam pelaksanaan Pembangunan SD-SMP Satu Atap.

2. Persyaratan Panitia Pembangunan SD-SMP Satu Atap


a. Penanggung jawab Panitia Pembangunan SD-SMP Satu Atap
Penanggung jawab P2SATAP adalah Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota
b. Persyaratan menjadi pengurus Panitia Pembangunan SD-SMP
Satu Atap
Persyaratan umum menjadi P2SATAP adalah:
1) Jujur dan dapat dipercaya;
- 23 -

2) Umur Maksimal 55 tahun;


3) Belum pernah menjadi Pengurus P2SATAP;
4) Apabila terpilih, diwajibkan untuk hadir setiap hari di
lokasi pekerjaan.
Persyaratan khusus menjadi P2SATAP adalah:
a. Ketua (sebagai pemimpin pembangunan SATAP), dengan
kriteria:
1) Kepala SMP yang akan dibangun;
2) Berkelakuan baik, sehat jasmani dan rohani;
3) Bersedia berdomisili di sekitar lokasi pembangunan;
b. Sekretaris/Logistik (sebagai pengelola administrasi
pembangunan serta membantu ketua P2SATAP dalam
mengelola administrasi teknis dan logistik pembangunan
SATAP), dengan kriteria:
1) Berasal dari unsur sekolah/masyarakat yang
berkelakuan baik, sehat jasmani dan rohani;
2) Bukan dari: birokrat (pegawai pemda, camat, kades,
dsb) /BUMN/BUMD;
3) Minimal lulusan SMA/Sederajat;
4) Bersedia berdomisili di sekitar lokasi pembangunan;

c. Bendahara (sebagai pengelola keuangan P2SATAP),


dengan kriteria:
1) Bendahara rutin Sekolah yang akan dibangun/unsur
guru/unsur TU;
2) Berkelakuan baik, sehat jasmani dan rohani
3) Minimal lulusan SMA/Sederajat;
4) Bersedia berdomisili di sekitar lokasi pembangunan;
5) Berpengalaman dalam pengelolaan keuangan;

d. Administrasi Keuangan(sebagai pengelola administrasi


keuangan yang membantu Bendahara dalam pelaksanaan
pembangunan SD-SMP Satu Atap), dengan kriteria:
1) Berasal dari unsur sekolah/masyarakat yang
berkelakuan baik, sehat jasmani dan rohani;
2) Bukan dari: birokrat (pegawai pemda, camat,
kades, dsb) /BUMN/BUMD;
- 24 -

3) Minimal lulusan SMA/Sederajat;


4) Bersedia berdomisili di sekitar lokasi
pembangunan;
5) Berpengalaman dalam pengelolaan keuangan;
e. Kepala Pelaksana (sebagai koordinator pelaksana kegiatan
pembangunan SD-SMP Satu Atap), dengan kriteria:
a. Anggota masyarakat setempat atau dari daerah lain
yang memenuhi persyaratan;
b. Berkelakuan baik, sehat jasmani dan rohani;
c. Memiliki latar belakang pendidikan dalam bidang
konstruksi, minimal STM/SMK Bangunan;
d. Memiliki pengalaman, keahlian dan kemampuan
untuk melaksanakan kebutuhan bangunan.

3. Penjelasan Tugas Dan Tanggung Jawab P2SATAP


Garis besar tugas dan tanggung jawab P2SATAP adalah :
a. Sebagai penerima dan pelaksana Program Pembangunan
SD-SMP Satu Atap bertanggung jawab penuh dalam
mempersiapkan, melaksanakan, dan mempertanggung
jawabkan seluruh pelaksanaan program.
b. Mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat untuk
memberikan informasi tentang pelaksanaan pembangunan
SD-SMP Satu Atap.
c. Membuat rincian mengenai rencana kegiatan
pembangunan dan biaya pembangunan SD-SMP Satu Atap.
d. Melaksanakan survei jenis dan harga bahan yang akan
dipakai serta menetapkan bahan, alat maupun tenaga
kerja yang akan dipakai.
e. Menyusun daftar pekerja yang akan terlibat dalam kegiatan
konstruksi.
f. Mengaktifkan rekening atas nama Sekolah pada Bank
pemerintah terdekat dengan 2 spesimen tanda tangan yaitu
Kepala Sekolah dan Bendahara.
g. Mengadministrasikan seluruh dokumen administrasi yang
terkait dengan proses pengadaan bahan, alat dan tenaga,
maupun dokumen yang terkait dengan penarikan dan
- 25 -

penggunaan dana pembangunan secara bertanggung jawab


mengacu Petunjuk Pelaksanaan yang diberikan.
h. Menyiapkan laporan progres fisik dan keuangan sesuai
Petunjuk Pelaksanaan Pembangunan.
i. Menandatangani Surat Pernyataan Penyelesaian
Pelaksanaan Pekerjaan (SP4) yang disampaikan kepada
PPK.
j. Mencatat seluruh penerimaan dan penggunaan dana
secara terinci, teratur disertai dengan bukti-bukti yang
diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan.
k. Melaksanakan seluruh kegiatan Program Pembangunan
SD-SMP Satu Atap sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan
Program Pembangunan SD-SMP Satu Atap dengan
Mekanisme Partisipasi Masyarakat.
l. Menyusun dan menyiapkan laporan seluruh kegiatan
pembangunan kepada Direktorat Pembinaan SMP
ditembuskan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

D. Tim Perencana dan Tim Pengawas


Tim Perencana dan Tim Pengawas adalah tenaga teknis yang memiliki
kemampuan untuk melaksanakan Perencanaan dan Pengawasan
pembangunan gedung. Tim tersebut ditunjuk dan ditetapkan melalui
Surat Keputusan (SK) Kepala Sekolah/Ketua P2SATAP yang bertugas
membantu P2SATAP dalam perencanaan dan pengawasan
pembangunan SD-SMP Satu Atap. Tim Perencana dan Tim Pengawas
terdiri dari :

No Jabatan Bidang Keahlian Kualifikasi


dalam Tim
1 Ketua Teknik Arsitektur S-1 Teknik Arsitektur
2 Anggota Teknik Sipil S-1 Teknik Sipil
3 Anggota Drafter D-3 Sipil/Arsitek

Lingkup tugas Tim Perencana adalah membantu P2SATAP dalam :


a. Melakukan survey lahan,
b. Membuat dokumen perencanaan (gambar kerja),
c. MenyusunRencana Anggaran Biaya (RAB),
- 26 -

d. Menyusun Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis (RKS),


e. Menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan/kurva S.

Sedangkan lingkup tugas Tim Pengawas adalah :


a. Mengarahkan dan membimbing P2SATAP selama pekerjaan
berlangsung;
b. Mengawasi, memeriksa kualitas dan kuantitas pelaksanaan
pekerjaan termasuk bahan yang digunakan;
c. Mengawasi, memeriksa dan mengevaluasi kemajuan pekerjaan
pembangunan;
d. Memeriksa berkas pembayaran termin.
e. Memeriksa laporan P2SATAP, sampai pada tahap serah terima
pekerjaan pembangunan.
- 27 -

BAB 4
MEKANISME PENDANAAN

Prosedur pencairan/penyaluran dana untuk bantuan pembangunan SD-


SMP Satu Atap dilakukan melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN) Jakarta III disalurkan melalui bank penyalur. Selanjutnya di
salurkan ke rekening sekolah penerima bantuan oleh bank penyalur sesuai
perintah penyaluran dari Direktorat Pembinaan SMP.

A. Besaran Alokasi Dana


Besar dana yang dialokasikan bergantung kepada :
1. Ketersediaan dana yang ada dalam DIPA;
2. Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) yang telah
ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen dengan Kepala
Sekolah.

B. Tahapan Penyaluran Dana


Tabel 1.
TAHAP PENYALURAN DANA
Besaran
Tahap Kemajuan
Dana Syarat Lain
Penarikan Pekerjaan
Bantuan
Tahap I 70% 0%
Penggunaan dana
Tahap II 30% 50%
sekurangnya 50%

C. Persyaratan Pencairan/Penyaluran Dana


1. Pembayaran tahap I sebesar 70% dari nilai SPPB
Pembayaran tahap I sebesar 70% dari nilai SPPB berupa :
a. Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB), lihat Format 5;
b. Kuitansi penerimaan dana tahap I dari Panitia Pembangunan
SD-SMP Satu Atap (P2SATAP), contoh kuitansi lihat Format 6;
c. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM), contoh
lihat Format 7;
- 28 -

d. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTJB), contoh


lihat Format 8;
e. Pakta Integritas, contoh lihat Format 3.
2. Pembayaran tahap ke II sebesar 30%, dari nilai SPPB
Pembayaran tahap ke II sebesar 30%, dari nilai SPPB dengan
melampirkan :
1. Kuitansi penerimaan dana tahap II;
2. Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan, lihat Format 10.
Pencairan dana tahap II dapat dilakukan setelah kemajuan
sipekerjaan sekurang-kurangnya telah mencapai 50%.

D. Proses Penyaluran Dana


Penyaluran dana bantuan pembangunan SD-SMP Satu Atap dilakukan
dengan mekanisme pembayaran langsung ke rekening sekolah
penerima bantuan. Untuk memudahkan proses penyaluran dan untuk
menghindari adanya retur Direktorat Pembinaan SMP melakukan
kerjasama dengan Bank Penyalur dalam proses penyaluran dana,
didalamnya termasuk pembukaan dan pemetaan rekening sekolah
penerima bantuan pembangunan SD-SMP Satu Atap. Tahapan proses
penyaluran dana sebagai berikut:
1. Direktorat Pembinaan SMP menerbitkan SK Penetapan Lokasi
Pembangunan SD-SMP Satu Atap;
2. Direktorat Pembinaan SMP menetapkan Bank penyalur, dan
meminta untuk memetakan dan membuka rekening sesuai dengan
daftar sekolah penerima bantuan yang telah ditetapkan;
3. Direktorat Pembinaan SMP menyelenggarakan Workshop Pelatihan
Panitia Pembangunan SD-SMP Satu Atap dan menginformasikan
nomor rekening ke sekolah penerima pembangunan SD-SMP Satu
Atap, sekaligus dilakukan penandatanganan SPPB;
4. Selanjutnya Direktorat Pembinaan SMP mencairkan dana ke Bank
Penyalur;
5. Direktorat Pembinaan SMP menyalurkan dana bantuan
pembangunan SD-SMP Satu Atap ke sekolah;
6. Sekolah melakukan aktivasi rekening ke bank dengan membawa
berkas sebagai berikut :
a. Surat Keputusan Penetapan Kelembagaan Sekolah;
b. Surat Keputusan Kepala Sekolah;
- 29 -

c. Surat Keputusan Penetapan P2SATAP;


d. Identitas diri/KTP Kepala Sekolah selaku Ketua P2SATAP dan
Bendahara (yang berwenang untuk melakukan spesimen tanda
tangan);
e. Surat Kuasa Akses Rekening.

E. Pengelolaan Dana
Dana yang dikelola oleh P2SATAP terdiri dari 2 bagian, yaitu Dana
Operasional dan Dana Pembangunan Fisik.

1. Dana Operasional P2SATAP


Untuk membiayai kebutuhan kegiatan operasional, P2SATAP
mendapat dana sebesar maksimal 4% (empat persen) dari dana
bantuan Pembangunan SD-SMP Satu Atap tersebut. Dana
operasional dapat digunakan untuk:
a. Biaya administrasi dan pelaporan pembangunan SD-SMP Satu
Atap termasuk penggandaan dokumen yang diperlukan;
b. Transport dan konsumsi rapat-rapat untuk P2SATAP selama
pelaksanaan pembangunan SD-SMP Satu Atap;
c. Pembelian peralatan kantor untuk keperluan operasional
P2SATAP, P3K, alat-alat keselamatan kerja dan Asuransi Tenaga
Kerja;
d. Honorarium Penanggung jawab, Ketua dan Anggota P2SATAP.
Biaya operasional P2SATAP ini dialokasikan terpisah dari biaya
pembangunan fisik. Jadi RAB terdiri dari dua bagian yaitu pertama
biaya operasional dan yang kedua adalah biaya untuk keperluan
pembangunan fisik bangunan.
Honorarium adalah salah satu komponen dari biaya operasional
yang dibayar kepada Penanggung jawab, Ketua Panitia
Pembangunan SD-SMP Satu Atap, Sekretaris/Logistik, Bendahara,
Administrasi Keuangan dan Kepala Pelaksana. Anggota P2SATAP
harus bekerja setiap hari dengan penuh waktu di lokasi kegiatan.
Besarnya honor maksimal yang diperhitungkan dalam rencana
anggaran biaya adalah sebagai berikut:
Penanggung jawab P2SATAP Rp.1.500.000,00/bulan
Panitia Pembangunan SATAP
Ketua Panitia Rp.1.500.000,00/bulan
- 30 -

Sekretaris/Logistik Rp.1.125.000,00/bulan
Bendahara Rp.1.500.000,00/bulan
Administrasi Keuangan Rp.1.125.000,00/bulan
Kepala Pelaksana Rp.1.500.000,00/bulan

2. Dana Pembangunan Fisik


Adalah dana yang diperlukan untuk membangun gedung sekolah
termasuk site work dan penyediaan perabotnya, yang terdiri dari
komponen biaya material, biaya alat dan biaya tenaga kerja.

3. Dana Tim Perencana dan Tim Pengawas


Biaya untuk Tim Perencana dan Tim Pengawas dialokasikan dari
dana bantuan pemerintah yang akan dikelola oleh P2SATAP.

4. Administrasi Pengelolaan Dana


Pengelolaan dana pembangunan SD-SMP Satu Atap sepenuhnya
adalah menjadi tanggung jawab P2SATAP. Pihak-pihak selain
P2SATAP (termasuk Tim Perencana dan Tim Pengawas serta Dinas
Kabupaten/Kota) tidak diperbolehkan mengelola dan memegang
dana bantuan tersebut.
Pada prinsipnya seluruh kegiatan pengelolaan dana terkait dengan
penerimaan dan penggunaan dana, agar dilakukan langkah-
langkah antara lain sebagai berikut :
a. Pembukuan
1). Mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan no
332/M/V/9/Tahun 1968, Seluruh penerimaan dan
pengeluaran uang agar dicatat/dibukukan dalam Buku Kas
Umum (BKU), Buku Bank dan Buku Pembantu Kas Tunai
(BPKT).
2). Ketentuan dan tatacara pembukuan keuangan Panitia
Pembangunan SD-SMP Satu Atap dapat dilihat pada buku
Petunjuk Teknis Keuangan.
b. Dokumen Pendukung Pembukuan
1). Kuitansi/tanda bukti pembayaran/nota/bon asli dari pihak
yang menerima pembayaran,
2). Bukti transaksi lainnya,
- 31 -

3). Foto copy print out saldo terakhir rekening sekolah, untuk
setiap tahap penarikan,
4). Setiap dokumen yang ditandatangani P2SATAP harus
distempel sekolah.
c. Pengambilan Dana dari Bank dan Transaksi Penggunaan dana
1). Setiap pengambilan dana harus dilakukan berdasarkan
Rencana Penggunaan Dana (RPD) yang disetujui dan
ditanda-tangani oleh Kepala Sekolah selaku Ketua
P2SATAP dan Tim Pengawas.
2). Setiap transaksi dianjurkan menggunakan mekanisme
non-tunai yaitu transfer bank, pembayaran dengan cek giro
atau cek tunai.
3). Pengambilan dana tunai dari rekening sekolah maksimum
berjumlah sebesar Rp. 45 juta perhari.
d. Saldo Uang Tunai
Dana yang belum dibutuhkan harus tetap disimpan di Bank,
tidak boleh dipindahkan pada rekening lain atau disimpan di
tempat lain. Jumlah saldo kas yang ada pada bendahara setiap
harinya tidak boleh lebih dari Rp.15.000.000,-(Lima Belas Juta
Rupiah).
e. Dana tidak boleh dipergunakan untuk
1). Memberikan sumbangan, hadiah, uang terima kasih, uang
balas jasa, uang komisi, atau yang sejenis kepada pihak
manapun, baik di tingkat pusat, provinsi, Kabupaten/Kota,
kecamatan, Tim Perencana dan Tim Pengawas, sekolah,
maupun masyarakat.
2). Membiayai pengurusan sertifikat tanah, ganti rugi dan
semua bentuk biaya dan retribusi yang terkait dengan
pengadaan lahan SD-SMP Satu Atap.
3). Disimpan di Bank dalam jangka waktu lama guna
memperoleh bunga.
4). Dipinjamkan kepada siapapun.
5). Membayar lembur guru, bonus, pakaian ataupun konsumsi
para guru sehari-hari.
6). Diinvestasikan pada kegiatan produktif, misalnya membeli
ternak atau ikan.
- 32 -

f. Lain-lain
1). Sekolah/P2SATAP tidak terkena biaya untuk proses
penyaluran dana dari KPPN.
2). Penarikan dana dan pembayaran dilakukan sesuai dengan
kebutuhan pelaksanaan pekerjaan, tidak ada batas waktu
minimal untuk memproses kembali penarikan dana. Tidak
ada peraturan bahwa semua sekolah di beberapa
kabupaten/kota harus diproses bersama-sama.
3). Pekerjaan yang dilakukan sebelum penandatanganan SPPB
tidak dapat dibayar, termasuk pengiriman bahan dari
pemasok.
4). Sumbangan dari masyarakat dalam rangka pembangunan
baik dalam bentuk dana ataupun bentuk lain (bahan
bangunan, tenaga kerja ataupun makanan untuk para
pekerja) agar dicatat dan dibukukan dengan baik.
- 33 -

BAB 5
KETENTUAN PROGRAM

Dalam pembangunan SD-SMP Satu Atap, mengacu pada peraturan


perundang-undangan yang berlaku, maka ada beberapa ketentuan yang
harus dilaksanakan sebagai berikut :

A. Jumlah Ruang Kelas


Pembangunan SD-SMP Satu Atap harus mengacu pada Pembakuan
Bangunan dan Perabot. Yang dibakukan dalam Permendiknas no 24
/2007. Tipe SMP yang dibangun adalah tipe 3 ruang kelas disesuaikan
dengan perkiraan ketersediaan siswa. Fasilitas dan bangunan
penunjang lainnya disesuaikan dengan skala prioritas, ketersediaan
anggaran dan disepakati antara P2SATAP dengan Direktorat Pembinaan
SMP.

B. Fasilitas Siswa Penyandang Disabilitas


Perancangan SD-SMP Satu Atap yang dibangun diupayakan memenuhi
ketentuan Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan
Gedung dan Lingkungan yang tercantum dalam Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006. Hal ini juga selaras dengan
program pendidikan nasional yang mencanangkan pendidikan 9 tahun
untuk semua anak di Indonesia. Seluruh sekolah yang dibangun
melalui program ini dirancang mendukung program pendidikan
inklusif, sebagaimana tercantum dalam Permendiknas Nomor 70 Tahun
2009.
Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan pendidikan inklusif
adalah: sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan
memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti
pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara
bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya1.
(persyaratan kelengkapan prasarana bangunan sekolah bagi anak
berkebutuhan khusus, bisa dilihat pada Format 33).

1Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009. Tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Disik Yang Memiliki Kelainan dan
 Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau
Bakat Istimewa.
- 34 -

C. Perlindungan Anak
Mengacu pada Undang Undang nomor 23 tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak, program Pembangunan SD-SMP Satu Atap harus
memperhatikan segala sesuatu hal yang berhubungan dengan
perlindungan anak, dan menghindarkan mereka dari berbagai hal yang
mengandung faktor yang menyebabkan kejahatan maupun
menimbulkan korban. Di dalam Permen Kementerian Pekerjaan Umum
Nomor 30 tahun 2006, juga tercantum asas fasilitas dan aksesibilitas
yang harus dipenuhi2, yaitu: memperhatikan keselamatan semua
orang, mudah dicapai, dapat digunakan secara mandiri tanpa bantuan
orang lain.

Berikut ini adalah beberapa hal terkait dengan upaya memastikan


perlindungan anak dalam Pembangunan SD-SMP Satu Atap :
1. Memastikan area kerja adalah terlarang bagi anak-anak.
2. Memastikan bahwa pekerja menjaga peralatan mereka dan bahan-
bahan hanya terbatas pada area kerja mereka termasuk barang-
barang dari pemasok.
3. Memastikan bahwa pagar keamanan memisahkan antara area
pembangunan dari areal halaman sekolah selama konstruksi.
4. Memastikan penggunaan materi yang tidak membahayakan
kesehatan dan merusak lingkungan. Antara lain : Penggunaan
bahan yang mengandung asbes, kawat berduri.
5. Desain instalasi listrik, air dan sanitasi sesuai standar.
6. Penyediaan toilet terpisah antara laki-laki dan perempuan serta
toilet khusus bagi penyandang disabilitas sangat penting bagi
keamanan dan kenyamanan warga sekolah.
7. Keamanan furniture dan mebel baik dari jenis bahan maupun
desain.

D. Bahan Bangunan Mengandung Asbes


Dalam pelaksanaan pembangunan SD-SMP Satu Atap dilarang
menggunakan material bangunan yang mengandung bahan asbes
untuk seluruh komponen bangunan. Apabila ditemukan adanya unsur
asbes pada saat pembangunan maka kegiatan pembangunan terkait

2 Lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/2006.


- 35 -

dengan bahan tersebut harus dihentikan dan diisolasi. P2SATAP harus


melakukan tindakan pengaman dan pengelolaan bahan bangunan yang
mengandung asbes tersebut untuk memastikan bahan yang
mengandung asbes dikelola dengan aman. Direktorat Pembinaan SMP
akan memastikan bahwa P2SATAP telah diberikan pelatihan dan
pemahaman tentang larangan penggunaan bahan asbes dan
pengelolaan bahan asbes yang aman.

E. Prasasti Pembangunan Sekolah


Setiap sekolah yang dibangun akan dipasang prasasti. Prasasti terbuat
dari marmer untuk dipasang di tempat yang mudah dilihat oleh
masyarakat. Prasasti yang terbuat dari marmer menggunakan logo dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Tut Wuri Handayani)
diadakan oleh P2SATAP.
Rancangan prasasti bisa dilihat pada Format 31.

F. Kontribusi Masyarakat
Partisipasi masyarakat dalam bentuk material, uang dan tenaga selama
pembangunan atau setelah pembangunan harus menjadi bahan kajian
dan di tuangkan dalam catatan khusus dalam Laporan Akhir P2SATAP.
Setelah pembangunan selesai seluruhnya dan dinyatakan dalam BAST,
maka tugas Panitia Pembangunan SD-SMP Satu Atap berakhir. Namun
demikian untuk seterusnya partisipasi masyarakat tetap diharapkan
berkontribusi terhadap pemeliharaan dan pelestarian gedung sekolah.

G. Penghijauan Kembali
Sejalan dengan kebijakan Ditjen Dikdasmen tentang program
penghijauan sekolah serta mengingat bahwa dalam setiap
pembangunan SD-SMP Satu Atap masih banyak yang memanfaatkan
material kayu untuk konstruksi atap, kusen, pintu dan jendela
maupun furniture, maka untuk meningkatkan kepedulian terhadap
konservasi alam dan lingkungan di tingkat masyarakat dan sekolah
serta dalam rangka menggantikan pemanfaatan sumber daya alam
kayu untuk bahan bangunan, maka:
1. Diwajibkan bagi setiap P2SATAP untuk menanam pohon. Pohon
yang ditanam tersebut harus jenis tanaman keras dengan
penempatan di dalam lokasi maupun diluar lokasi pembangunan
- 36 -

SD-SMP Satu Atap. Jumlah pohon yang wajib ditanam pada


masing-masing lokasi SATAP minimal 25 batang pohon dengan
ketinggian batang kerasnya paling tidak 1 meter. P2SATAP
bertanggung jawab untuk merawat pohon-pohon yang ditanam
tersebut sampai hidup dan kuat. Perencanaan tata letak pohon
tanaman keras tersebut harus dituangkan dalam gambar rencana
tapak/site plan SD-SMP Satu Atap yang akan dibangun dan
dianggarkan dalam RAB.
2. Pembabatan hutan dalam skala besar dapat memberikan dampak
buruk yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar, oleh karena
itu, penting bahwa kayu dan bahan bangunan yang berasal dari
kayu harus diperoleh dari sumber yang terbarukan dan sumber
yang legal sejauh hal tersebut memungkinkan, selain itu P2SATAP
juga dilarang memanfaatkan kayu yang tidak legal (hasil illegal
logging) dengan alasan apapun.

H. Pemakaian Batu Karang Laut


Mengacu pada UU Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, maka penggunaan
batu karang laut untuk bahan bangunan pada program pembangunan
sekolah tidak diperbolehkan. Terumbu karang adalah sumberdaya yang
penting bagi masyarakat pesisir yang menyediakan sebagai sumber
makanan, mata pancaharian, pekerjaan, dan perlindungan pantai.
Penambangan batu karang (coral mining) biasanya adalah
penambangan lokal dan sangat merusak lingkungan, terutama
kehidupan terumbu karang. Tindakan pemulihan kembali apabila
sudah rusak memerlukan waktu yang sangat panjang dan biaya besar.
P2SATAP harus memastikan bahwa batu karang laut tidak digunakan,
dan mencari alternatif enjinering yang tepat guna untuk
menghindarkan pemakaian batu karang laut untuk pembangunan SD-
SMP Satu Atap yang akan dilaksanakan.
- 37 -

BAB 6
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN SD-SMP SATU ATAP

A. Penyiapan Dokumen Pelaksanaan Pembangunan


Dokumen pelaksanaan pembangunan adalah merupakan dokumen
yang tidak terpisahkan dengan SPPB yang terdiri dari :
1. Gambar Pelaksanaan,
2. Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah disepakati antara
Pejabat Pembuat Komitmen dengan Ketua Panitia Pembangunan
SD-SMP Satu Atap dan
3. Rencana Kerja dan Syarat Teknis (RKS) .
Dokumen Pelaksanaan Pembangunan disiapkan oleh P2SATAP dibantu
Tim Perencana.

1. Kajian Kondisi Lapangan


Sebelum Dokumen Pelaksanaan Pembangunan disusun perlu
beberapa tahapan kegiatan yang harus dilakukan. Pada tahap awal,
kegiatan yang dilakukan adalah kajian kondisi lapangan. Kegiatan
yang dilakukan dalam proses kajian kondisi lapangan antara lain :
a. Survei lokasi yang mencakup identifikasi kondisi lahan, luas
lahan, batas lahan, kemiringan lahan, jalan masuk/ pencapaian
terhadap lahan, ketersediaan jaringan utilitas (listrik, telepon
dan air) dan jaringan drainase;
b. Survey sumber daya yang mencakup identifikasi ketersedian
dan harga/biaya bahan bangunan, tenaga kerja, dan alat-alat
kerja pembangunan;
c. Status legalitas lahan pembangunan;
d. Kondisi sosial dan ekonomi disekitar lokasi pembangunan
sekolah.
2. Perencanaan Tata Letak Bangunan
Dalam perencanaan tata letak bangunan harus mengacu pada hasil
kajian kondisi lapangan, persyaratan tata bangunan dan
lingkungan seperti jarak antar blok/massa bangunan, persyaratan
bahan bangunan.
Berdasarkan hasil kajian kondisi lahan, direncanakan tata letak
dan tinggi muka tanah (elevasi) masing-masing unit bangunan
- 38 -

sesuai dengan jenis kegiatannya, tata letak jalur dan kemiringan


saluran, tata letak sumur/sumber air dan jalur distribusinya, tata
letak dan ukuran septic tank, resapan, kebutuhan pengaman lahan
dan bangunan maupun tempat pembuangan sampah dll. Dalam
menyusun tata letak bangunan juga harus memperhatikan arah
sinar matahari, arah angin dan tingkat kebisingan.
Hasil perencanaan tata letak bangunan berupa site plan/rencana
tapak ditandatangani oleh Kepala Sekolah selaku Ketua P2SATAP,
Tim Perencana dan Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat
Pembinaan SMP.

3. Dokumen Pelaksanaan Pembangunan


a. Gambar Rancangan Gedung
Gambar rancangan berupa gambar kerja lengkap yang menjadi
acuan dalam pelaksanaan pembangunan SD-SMP Satu Atap.
Gambar rancangan SD-SMP Satu Atap ditandatangani oleh
Kepala Sekolah selaku Ketua P2SATAP, Tim Perencana, dan
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Pembinaan SMP.
Gambar rancangan gedung SD-SMP Satu Atap ini adalah tipikal
sehingga memudahkan pelaksanaan, sedangkan tata letak/site
plan di masing-masing lokasi berbeda-beda sesuai dengan
kondisi lahan masing-masing.
Isi Gambar Rancangan Gedung :
1) Site Plan / Rencana Tapak
2) Gambar-gambar site work yang terdiri antara lain gambar
rencana level/ ketinggian permukaan lahan atau cut and fill,
dinding penahan tanah/talud, plengsengan dll yang
dilengkapi dengan detail yang diperlukan.
3) Gambar Denah Tampak dan Potongan (ruang kelas, ruang
administrasi, ruang perpustakaan, ruang serbaguna/
laboratorium, ruang-ruang penunjang, toilet, shelter parkir
sepeda dan selasar).
4) Rencana-rencana (lantai, pondasi, struktur, atap, plafond,
pintu/jendela)
5) Gambar-gambar detil (lantai, pondasi, struktur, atap, plafond,
pintu/jendela)
- 39 -

6) Gambar-gambar mekanikal (septic tank, resapan, sumber air/


sumur/ sumur pompa, jaringan air bersih, jaringan air kotor)
7) Gambar-gambar elektrikal (titik lampu dan fixture lampu,
titik daya dan fixture daya, jaringan listrik di dalam
bangunan dan di luar bangunan),
8) Gambar detil lainnya (papan informasi, papan nama sekolah,
pintu gerbang, dsb)
9) Gambar tata letak furniture, gambar furniture dan detailnya.
Catatan : Gambar juga harus mencakup dan memperlihatkan
ketersediaan fasilitas bagi siswa berkebutuhan khusus.
Panduan penyediaan fasilitas bagi anak berkebutuhan
khusus, bisa disimak pada Format 33.

b. Rencana Anggaran Biaya (RAB)


Rencana Anggaran Biaya adalah: Perhitungan biaya yang
dibutuhkan untuk upah, alat maupun bahan serta biaya-biaya
lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan dalam
sebuah pekerjaan konstruksi seperti membangun sekolah,
rumah dan lain-lain.
Dokumen yang diperlukan untuk penyusunan RAB :
1) Gambar pelaksanaan & RKS, berguna untuk menghitung
volume pekerjaan.
2) Indeks harga satuan pekerjaan yang dipakai dalam analisa
biaya adalah Standar Nasional Indonesia (SNI).
Analisis harga satuan pekerjaan adalah perhitungan harga
satuan setiap jenis pekerjaan dalam satuan tertentu (m, m2,
m3, kg, buah).
Analisis harga satuan ini terdiri dari analisis harga bahan
bangunan, upah dan alat bantu yang disesuaikan dengan
banyaknya kebutuhan dan ongkos transport dalam satu
satuan tersebut. Banyaknya keperluan bahan, upah dan alat
didasarkan pada indeks/koefisien yang merupakan faktor
pengali pada masing-masing jenis satuan pekerjaan.
3) Hasil survai harga bahan, alat dan upah. Format hasil survei
Material/Barangdan cara pengisiannya bisa dilihat di Format
12 dan 13.
- 40 -

Survei harga upah dan bahan bangunan dilakukan dengan


mendata terlebih dahulu jenis keperluan tenaga dan bahan
bangunan yang akan dipakai.
Besaran harga upah dimusyawarahkan oleh P2SATAP dengan
masyarakat, mengingat dalam pekerjaan ini diharapkan adanya
kontribusi masyarakat secara nyata. Dengan demikian, upah
yang disepakati hendaknya setara harga rata-rata upah pekerja
yang berlaku di sekitar lokasi bangunan SD-SMP Satu Atap.
Harga upah yang dimaksud meliputi upah untuk tukang batu,
pekerja tukang batu, tukang kayu, pekerja tukang kayu, dan
sebagainya.
Perhitungan anggaran biaya adalah hasil perkalian antara
volume pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan dari masing-
masing jenis pekerjaan. Untuk lebih jelas, pengertian tersebut
dapat dijabarkan dalam rumus berikut:

Rencana Anggaran Biaya = Volume Pekerjaan x Harga Satuan Pekerjaan

c. Rencana kerja dan syarat-syarat Teknis (RKS)


RKS adalah dokumen yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari SPPB, yang berisi tentang syarat-syarat teknis
(persyaratan bahan dan metode/cara pelaksanaan pekerjaan)
yang wajib diikuti, dan apabila tidak diikuti resiko menjadi
tanggung jawab P2SATAP.
RKS harus disusun sesuai dengan gambar, bahan yang akan
dipakai. Dibuat oleh P2SATAP dibantu Tim Perencana.
P2SATAP harus mempelajari RKS dengan seksama untuk
menghindari ketidaksesuaian/ketidaksinkronan dalam
pelaksanaan. RKS, Gambar dan RAB harus sesuai/sinkron.
Setiap perbedaan/perubahan harus dibuat dokumentasinya dan
dilaporkan oleh P2SATAP kepada Direktorat Pembinaan SMP,
bilamana perlu maka harus dibuat Berita Acara Perubahan.

4. Data Administrasi P2SATAP


P2SATAP dibantu oleh Tim Perencana menyusun Data Administrasi
P2SATAP, untuk disampaikan kepada Direktorat Pembinaan SMP.
Secara rinci penjelasan tentang Data Administrasi:
- 41 -

a. Berita Acara Pemilihan/Pembentukan P2SATAP& SK Penetapan


P2SATAP oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
b. Bagan Organisasi Pelaksanaan
c. Daftar Riwayat Hidup ketua, anggota P2SATAP ringkas.
Dilengkapi riwayat pendidikan dan jabatan dalam kepengurusan
P2SATAP, fotokopi ijasah.
d. Identitas P2SATAP (Ketua & Anggota) dibuktikan dengan
fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP).
e. Pakta integritas seluruh anggota P2SATAP (Ketua dan anggota).
Lihat Format 3.

5. Review Data Administrasi dan Dokumen Pelaksanaan


Pembangunan
Dokumen Pelaksanaan Pembangunan yang terdiri dari Gambar
Pelaksanaan Pembangunan, serta RKS dan RAB disiapkan oleh Tim
Perencana dan P2SATAP, kemudian direview oleh Direktorat
Pembinaan SMP. Sasaran ruang/bangunan dalam RAB yang
disetujui dimungkinkan bertambah selama biayanya mencukupi
dan total biaya yang tercantum dalam SPPB tidak boleh berubah.
Hasil review Dokumen Pelaksanaan Pembangunan yang disetujui
oleh Direktorat Pembinaan SMP akan dijadikan sebagai Dokumen
Pelaksanaan Pembangunan final kemudian dituangkan dalam
berita acara Kesepakatan Pelaksanaan Pembangunan SD-SMP Satu
Atapyang ditandatangani oleh PPK Kegiatan Kelembagaan dan
P2SATAP. Format Berita Acara Kesepakatan Pelaksanaan
Pembangunan dapat dilihat pada Format 4.

6. Persiapan Sebelum Pelaksanaan Konstruksi


Tahap persiapan pelaksanaan dalam pembangunan SD-SMP Satu
Atap yaitu :
a. P2SATAP mempelajari Dokumen Pelaksanaan
Untuk memperlancar dan meminimalkan kesalahan pada saat
pelaksanaan pembangunan P2SATAPdiwajibkan untuk
mempelajari Dokumen Pelaksanaan seperti SPPB beserta
lampirannya antara lain : Gambar, Spesifikasi Teknis, RAB dan
volume pekerjaan.
- 42 -

b. Proses Permohonan IMB


Sebelum pelaksanaan pembangunan atau pekerjaan fisik
dimulai, P2SATAP sudah harus mengajukan permohonan surat
Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) kepada instansi pemerintah
kota/kabupaten (Dinas Tata Bangunan). Biaya perijinan dan
retribusi yang berkenaan dengan kegiatan pembangunan fisik
yang harus dibayar berdasarkan ketentuan Pemerintah
Kabupaten/Kota antara lain IMB dan retribusi Galian C. Sesuai
dengan Perjanjian Pemberian Bantuan Program (P2PB) antara
Direktur Pembinaan SMP dan Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, biaya-biaya tersebut menjadi tanggung jawab
Pemerintah Kabupaten/Kota dan tidak dibebankan pada dana
bantuan pembangunan SD-SMP Satu Atap.
c. Asuransi Tenaga Kerja
Menyiapkan asuransi tenaga kerja untuk melindungi
keselamatan dan keamanan tenaga kerja pada saat pelaksanaan
pembangunan (meninggal dunia, sakit dan kecelakaan lainnya).
d. Rencana Anggaran Pelaksanaan Pekerjaan (RAPP)
Merupakan penguraian dari RAB yang tujuannya adalah untuk
mengetahui kebutuhan bahan, alat dan tenaga kerja secara
keseluruhan, sehingga dapat lebih mudah dipahami oleh
masyarakat awam.
P2SATAP dibantu Tim Perencana menyusun RAPP. RAPP harus
rinci berisi daftar jenis dan volume material yang dibutuhkan,
jumlah tenaga kerja, daftar dan jumlah alat, harga material,
upah dan alat, biaya transport pengiriman barang, dan total
kebutuhan biaya. RAPP harus sesuai dengan kondisi nyata di
lapangan.
e. Rencana Penggunaan Dana (RPD)
P2SATAP dibantu Tim Pengawas menyiapkan dan membuat
RPD berdasarkan RAPP dan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
RPD merupakan alat kontrol yang dibuat agar P2SATAP
terencana dalam menggunakan dananya.
Manfaat RPD antara lain : (i). Membantu P2SATAP dalam
mengatur arus kas; (ii). Mencegah pembayaran yang belum
diperlukan, untuk menghindarkan penimbunan bahan yang
tidak perlu.
- 43 -

f. Rapat Pra-Konstruksi
Rapat membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan
teknis dan administrasi.
1) Masalah-masalah teknis pelaksanaan di lapangan seperti
metode pelaksanaan, rencana lokasi kerja, jadwal pekerjaan
dan jadwal pengadaan, gambar rencana, rencana penyediaan
fasilitas sementara, serta bahan bangunan yang akan
dipakai. Pembuatan rencana teknis tersebut di atas harus
berpedoman pada rencana induk pelaksanaan.
2) Masalah-masalah administrasi berkaitan dengan prosedur
administrasi dan pembayaran, pengaturan kerja di lapangan,
prosedur perijinan dan peraturan program, serta prosedur
laporan pelaksanaan.
Pertemuan tersebut dicatat dalam catatan rapat dan
dilengkapi dengan daftar hadir.
g. Penyiapan Prasarana Kerja
Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan, maka P2SATAP wajib
menyiapkan dan menyediakan fasilitas penunjang sementara
yang mencakup antara lain:
a. Kantor P2SATAP berikut gudang dan los kerja (direksi keet)
yang dilengkapi dengan peralatan kantor secukupnya;
b. WC dan kamar mandi sementara;
c. Fasilitas air kerja;
d. Fasilitas listrik dan daya sementara;
e. Saluran darurat/drainase sementara;
f. Pagar pengaman lokasi.
h. Perekrutan Tenaga Kerja
P2SATAP mengumumkan tentang rencana Perekrutan Tenaga
Kerja. Masyarakat di sekitar lokasi pembangunan berhak
mendaftarkan diri sebagai calon tenaga kerja, termasuk anak
muda yang berumur 18 tahun keatas bila mereka ingin bekerja.
Pendaftaran tenaga kerja dilakukan dengan mengisi format
seperti pada Format 17.
Seleksi tukang dilaksanakan oleh Panitia Pembangunan SD-
SMP Satu Atap dengan mengacu kepada syarat-syarat
pemilihan tenaga kerja. Tenaga kerja terdiri dari pekerja biasa
(buruh), tukang yang mempunyai keterampilan yang
- 44 -

dibutuhkan seperti tukang batu, tukang kayu, dan tukang


instalasi.Jika jumlah tenaga kerja lebih banyak daripada
kebutuhan, tenaga kerja tersebut diberi kesempatan kerja
secara bergiliran yang dapat diatur oleh Kepala Pelaksana.
Besarnya insentif ditentukan oleh musyawarah P2SATAP. Hasil
musyawarah dituangkan dalam berita acara rapat.
Pembayaran tenaga kerja menggunakan sistem harian. Untuk
sistem harian, kepala pelaksana mencatat kehadiran tiap
pekerja dengan menggunakan Format 18, tiap orang diuraikan
dengan kategori (P/T/M) dan hari-hari yang bersangkutan
bekerja, kemudian dijumlah per orang. Pencatatan dan
pembayaran direncanakan satu minggu sekali, sesuai dengan
jumlah hari kerja tiap orang, satu hari kerja paling sedikit 6 jam
di luar jam istirahat kerja. Untuk pembayaran, setiap penerima
insentif harus membubuhkan tanda tangan atau cap jempol
tangan kiri. Format ini dibuat rangkap dua.
Pembayaran tenaga kerja dengan sistem upah borongan. Sistem
upah borongan ini dapat menggunakan: (i) Sistem upah
borongan/m2 bangunan, atau dengan (ii) Sistem upah borongan
per satuan item pekerjaan (misal pekerjaan pasang pintu-
jendela/unit, pekerjaan pengecatan/m2, pekerjaan pasang
bata/m2, pekerjaan plesteran/m2, pembuatan dan pemasangan
kuda-kuda/unit). Perhitungan pembayaran ongkos kerja
borongan yang harus dibayarkan menggunakan format seperti
pada Format 19. Besarnya ongkos kerja borongan harus
berdasarkan kesepakatan biaya antara P2SATAP dengan pihak
yang akan melaksanakan upah borongan (perorangan atau
kelompok pekerja) yang dituangkan dalam Berita Acara
Kesepakatan Ongkos Kerja Borongan (dalam kesepakatan biaya
juga disepakati jumlah kebutuhan tenaga kerja, serta waktu
pelaksanaannya). Pembayaran boleh dilakukan per minggu atau
satu kali per dua minggu, sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan masyarakat dengan menghitung progres pekerjaan
yang sudah dicapai.
i. Persiapan Lapangan
a. Mobilisasi personil tenaga kerja;
b. Pembersihan lokasi;
- 45 -

c. Pengukuran lapangan;
d. Pemasangan Papan Nama Kegiatan dan Papan Informasi; dan
e. Pemasangan bouwplank, pembuatan los bahan dan direksi
keet.
Contoh papan nama kegiatan, lihat Format 32.
j. Pembelian Barang (Material dan Alat)
Pembelian barang yang diperlukan untuk pembangunan harus
mengikuti prinsip-prinsip pembelanjaan (shopping procedure).
Setiap pembelian barang P2SATAP harus melakukan survey
harga pada minimal di tiga sumber/penjual.
1) Mendatangi 3 penjual dengan membawa Daftar Barang
seperti yang tercantum dalam Format 12 pada Petunjuk
Pelaksanaan Pelaksanaan Pembangunan SD-SMP Satu Atap.
2) Mengisi Daftar Perbandingan Harga, Petugas survai kemudian
menyusun hasil survei harga barang yang diperlukan dengan
menggunakan formulir hasil survai (lihat Format 14).
3) P2SATAP dibantu Tim Pengawas melakukan evaluasi dengan
mengkaji hal-hal antara lain: (i) kesesuaian spesifikasi
teknisnya, (ii) ketersediaannya, (iii) kemudahan
mendapatkannya, dan (iv) pertimbangan harga paling
ekonomis, kemudian P2SATAP dapat memutuskan untuk
memilih sumber pembelian barang. Keputusan penetapan
tempat pembelian barang dituangkan dalam Berita Acara
Pemilihan Toko/Suplier/Sumber Barang (Lihat Format 15)
yang dilampiri dengan daftar evaluasi barang dan harga hasil
survei (Format 14).
4) Jika nilai belanja lebih besar dari 15 juta rupiah, maka perlu
membuat Surat Perjanjian Pembelian Barang sesuai dengan
Format 16 pada Petunjuk Pelaksanaan Pembangunan SD-SMP
Satu Atap. Setiap surat perjanjian pembelian barang tidak
boleh lebih dari 200 juta rupiah. Adapun isi Surat Perjanjian
Pembelian Barang antara lain :
- Jumlah barang yang dibeli
- Waktu pengiriman barang yang dibeli
- Spesifikasi barang yang dibeli
- Tahapan pembayaran
- 46 -

5) Pada saat menerima barang, periksa barang yang dikirim


sesuai dengan yang disepakati dengan penjual dan Surat
Perjanjian Pembelian Barang. Catat barang yang dikirim pada
Buku Material seperti yang tercantum dalam Format 20
Petunjuk Pelaksanaan Pembangunan SD-SMP Satu Atap.
6) Pada saat pembayaran gunakan :
i. Tata cara yang disepakati dengan penjual atau uang tertera
dalam Surat Perjanjian Pembelian Barang.
ii. Menggunakan materai sesuai PP No 244 Tahun 2000, jika
nilai belanja sebagai berikut:
- Lebih kecil dari dua ratus ribu rupiah tidak perlu
menggunakan materai.
- Diatas dua ratus limapuluh ribu rupiah sampai dengan
satu juta rupiah menggunakan materai tiga ribu rupiah.
- Diatas satu juta rupiah menggunakan materai enam ribu
rupiah.
iii. Nota yang dikeluarkan penjual digunakan sebagai
lampiran kuitansi, jangan membuat kuitansi atau nota
sendiri.
iv. Pembayaran dalam jumlah yang besar sebaiknya
dilaksanakan melalui transfer bank atau pembayaran
dengan cek.
7) Simpan semua berkas lampiran yang disebut diatas,
termasuk kuitansi dan nota dengan baik dan tertib.

Rekomendasi :
Pendokumentasian survei harga dalam pengadaan bahan dan alat harus dilakukan
dengan tertib dan disimpan dengan baik termasuk kuitansi pembayaran ataupun tanda
terima barang. Sewaktu-waktu dapat diperiksa pada saat monitoring atau misi supervisi
oleh Petugas yang berwenang.P2SATAP diharuskan untuk mencatat dengan baik dan
tertib, penerimaan dan penggunaan bahan, sesuai dengan Format yang telah
ditetapkan. Hal ini untuk memudahkan jika sewaktu-waktu terjadi pemeriksaan oleh
petugas yang berwenang.

Pengadaan dan penggunaan bahan dan alat dilaporkan dalam


Dokumen Pendukung Laporan Kemajuan Pekerjaan dan Laporan
Akhir. Laporan penerimaan barang dan material menjelaskan
tentang masuk dan keluarnya barang/material selama proses
pembangunan SD-SMP Satu Atap berlangsung.
- 47 -

B. Pelaksanaan Konstruksi
1. Penyesuaian Rencana Pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan pembangunan, P2SATAP dibantu oleh Tim
Pengawas membuat penyesuaian jadwal pelaksanaan kegiatan dari
jadwal semula yang telah ditetapkan dalam SPPB.
2. Transparansi Pelaksanaan
Penerapan konsep keterbukaan oleh P2SATAP kepada masyarakat
pada saat pelaksanaan ditempuh melalui pemasangan papan nama
kegiatan dan papan informasi yang memuat penjelasan tentang
pekerjaan pembangunan SD-SMP Satu Atap. Dengan demikian
masyarakat dapat membaca informasi tentang pembangunan
dengan mudah. Adapun rincian pembuatan dan pemasangannya
sebagai berikut:
a. Papan Nama Kegiatan
Papan nama kegiatan minimal berukuran 120 cm x 192 cm yang
berisi nama program; sumber dana; nomor SPPB/biaya; waktu
pelaksanaan; nama dan alamat sekolah; dan nomor SMS
Layanan Penanganan Pengaduan.
b. Papan Informasi
Papan informasi minimal berukuran 120 cm x 80 cm, sebaiknya
diberi kaca penutup. Papan informasi dipasang di lokasi
pembangunan di direksi keet/tempat yang mudah terlihat oleh
masyarakat umum.
Adapun informasi standar yang harus ditampilkan pada papan
pengumuman/informasi adalah:
1) Informasi tentang nama dan alamat kegiatan;
2) Lokasi pembangunan pada sketsa peta desa;
3) Informasi tentang besar dana yang diterima dan sumber
dananya;
4) Alamat penyampaian informasi dan pengaduan;
5) Bagan organisasi P2SATAP;
6) Uraian pekerjaan yang sedang dilaksanakan;
7) Gambar rencana;
8) Jenis penggunaan dana yang diperbolehkan dan yang tidak
diperbolehkan;
9) Jadwal pelaksanaan kegiatan;
10) Daftar upah harian pekerja;
- 48 -

11) Upah harian setiap pekerja, daftar pekerja dan kalender


pekerjaan, termasuk informasi kehadirannya.

3. Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan dimulai setelah cairnya dana di rekening
sekolah dengan jangka waktu pelaksanaan sebagaimana tertuang
dalam SPPB.Sebelum dana termin 1 diterima, maka P2SATAP dapat
mempersiapkan rencana kebutuhan material, alat maupun tenaga
kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan
pelaksanaan fisik pekerjaan adalah:
a. Proses Izin Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan
Agar setiap tahapan pekerjaan dapat terawasi dan terkoordinasi
dengan baik, sebelum pelaksanaan pekerjaan di lapangan, Tim
Pengawas berkewajiban memeriksa dan melakukan evaluasi atas:
1) Kecocokan item pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan
gambar dan persyaratan teknis.
2) Kualitas serta kuantitas bahan, peralatan dan tenaga.
3) Ketergantungan dengan item pekerjaan lain.
4) Jadwal pelaksanaan pekerjaan.
b. Revisi Pekerjaan
Selama pelaksanaan pekerjaan, dimungkinkan terjadi perubahan
akibat antara lain karena perbedaan kondisi lapangan, substitusi
material bangunan yang dipakai, atau oleh sebab lain yang tidak
bisa dihindarkan. Perubahan-perubahan tersebut dapat
berpengaruh pada volume pekerjaan, spesifikasi bahan,
perubahan gambar, maupun anggaran biaya.
Perubahan pekerjaan harus disertai dengan analisis penyebab
dan perkiraan besarnya biaya yang terjadi, antara lain (1)
penyebab timbulnya perubahan; (2) pengaruhnya terhadap biaya
program; (3) pengaruhnya terhadap waktu pelaksanaan. Hasil
analisis ini harus dicatat dan ditandatangani oleh Tim Pengawas
dan Kepala Sekolah selaku Ketua P2SATAP serta dilaporkan
kepada Pejabat Pembuat Komitmen. Pekerjaan perubahan
apabila mengakibatkan perubahan biaya pekerjaan, maka harus
mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen.
Perubahan tersebut disusun dalam tabel revisi pekerjaan(lihat
Format 21) dan Berita Acara Revisi Pekerjaan (lihat Format 22).
- 49 -

Perubahan-perubahan tersebut tidak diperbolehkan


menyebabkan terjadinya perubahan biaya total RAB yang sudah
disetujui dalam SPPB. Tim Pengawas wajib membantu P2SATAP
untuk menghitung penambahan/pengurangan volume maupun
biaya akibat adanya perubahan dan selanjutnya menyusun
berita acara revisi pekerjaan atau biasa disebut dengan contract
change order (CCO) yang ditanda-tangani oleh Ketua P2SATAP,
Tim Pengawas serta PPK Kegiatan Kelembagaan.
c. Rapat Koordinasi P2SATAP
Selama pelaksanaan pekerjaan, minimal satu minggu sekali
P2SATAP dan Tim Pengawas perlu mengadakan rapat
pembahasan yang mengikutsertakan seluruh anggota P2SATAP.
Dalam rapat ini dibahas hal-hal antara lain:
1) Koordinasi seluruh pekerjaan;
2) Perubahan desain/revisi pekerjaan dan perubahan
penggunaan bahan;
3) RPD (Rencana Penggunaan Dana) tahap selanjutnya;
4) Deviasi waktu (keterlambatan pelaksanaan);
5) Saldo dana dan sisa pekerjaan yang harus dilaksanakan;
6) Penggunaan dana dan saldo dana P2SATAP;
7) Jadwal pekerjaan;
8) Kelengkapan dokumentasi serta syarat administratif dan
keuangan;
9) Penilaian prestasi pekerjaan, dll.
Hasil rapat harus didokumentasikan dalam bentuk risalah Rapat
dan diarsipkan.
d. Membuat Laporan Kemajuan Pekerjaan
Selama pelaksanaan pekerjaan, P2SATAP wajib membuat (i)
Laporan mingguan, (ii) Laporan bulanan, (iii) Laporan Kemajuan
Penyelesaian Pekerjaan dan (iv) Laporan Akhir.
Laporan mingguan, harus dibuat oleh P2SATAP dan tidak perlu
dikirim ke PPK Kegiatan Kelembagaan, namun bersama dengan
dan catatan-catatan pelaksanaan lainnya harus diarsipkan
dengan baik di lapangan untuk pemeriksaan.
Secara umum, isi laporan mingguan tersebut antara lain:
1) Realisasi kemajuan pelaksanaan.
2) Masalah/hambatan dan cara mengatasinya.
- 50 -

3) Evaluasi sebab-sebab penyimpangan.


4) Rencana Pelaksanaan pekerjaan minggu berikutnya.
Formulir Kemajuan Pekerjaan mingguan Format 23.
Laporan Bulanan, merupakan rekapitulasi laporan ringkas
tentang realisasi kemajuan progres pelaksanaan maupun progres
penggunaan dana. Laporan dibuat setiap akhir bulan dan
disampaikan melalui e-mail kepada PPK Kegiatan Kelembagaan.
Formulir Kemajuan Pekerjaan bulanan, bisa dilihat pada Format 23.
Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan dan Laporan Akhir,
paling tidak harus berisi:
1) Data pekerjaan yang telah dilaksanakan;
2) Rencana dan realisasi pelaksanaan pekerjaan;
3) Masalah/hambatan dalam implementasi dan langkah-
langkah penyelesaian yang telah diambil;
4) Masalah/hambatan dalam keuangan dan langkah-langkah
penyelesaian yang telah diambil. Sertakan copy Buku Kas
Umum (BKU), Buku Pembantu Kas Tunai (BPKT) dan Buku
Bank;
5) Evaluasi sebab-sebab penyimpangan;
6) Rencana pelaksanaan periode berikutnya (untuk Laporan
Tahap 1);
7) Kesimpulan dan rekomendasi;
8) Selengkapnya mengenai pelaporan ini agar disimak pada Bab
7.
e. Membuat Dokumentasi Kegiatan
Selama masa pelaksanaan pekerjaan, P2SATAP wajib membuat
dokumentasi kegiatan yang meliputi:
1) Kondisi yang ada sebelum dilaksanakan pembangunan;
2) Kondisi pada saat pelaksanaan tahap-tahap pekerjaan;
3) Hal-hal khusus seperti anti rayap, test listrik, dan test
pemipaan bila ada;
4) Kondisi akhir kegiatan;
Foto dokumentasi tersebut disusun dalam album dimulai dari
kondisi awal (kemajuan 0%) sampai dengan akhir pekerjaan
(100%).
- 51 -

f. Pemeriksaan terhadap Kemajuan Pekerjaan (Mutual Check /


Opname)
Pada proses pembangunan SD-SMP Satu Atap harus dilakukan
pemeriksaan fisik terhadap hasil pelaksanaan secara rutin agar
kemajuan pekerjaan termonitor dengan baik. P2SATAP dibantu
Tim Pengawas melakukan pemeriksaan kemajuan pekerjaan
setiap minggu dengan menggunakan Formulir Format 23. Hasil
pemeriksaan kemajuan pekerjaan akan diverifikasi oleh Tim
Pengawas, bila menurut Tim Pengawas risalah kemajuan
pekerjaan tersebut positif, maka akan menjadi dasar dari
pembuatan Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan yang
dilampiri dengan hasil pemeriksaan fisik pekerjaan digunakan
untuk mendukung proses pencairan dana.

C. Paska Kontruksi
1. Melaksanakan Pemeriksaan Akhir
Sebelum serah terima pekerjaan, P2SATAP dibantu Tim Pengawas
wajib melaksanakan Pemeriksaan Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan
Akhir (100%) (Format 24) sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
dalam Petunjuk Pelaksanaan. Hasil pemeriksaan akhir yang
menyatakan kemajuan fisik telah mencapai 100% dituangkan pada
Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Pekerjaan (SP4) sesuai
dengan format pada Format 25.
SP4 menjadi dasar dalam pembuatan Berita Acara Serah Terima
(BAST), lihat format Format 26. BAST tersebut kemudian disampaikan
kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk ditandatangani.
Selanjutnya seluruh hasil Pembangunan SD-SMP Satu Atap akan
diserahkan oleh Panitia Pembangunan SD-SMP Satu Atap kepada
Pemerintah Kabupaten/Kota.

D. Pengawasan dan Pengendalian Pekerjaan


Untuk mencapai sasaran pekerjaan, maka P2SATAP dibantu oleh Tim
Pengawas wajib melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan
pekerjaan yang mencakup aspek waktu, kuantitas, kualitas pekerjaan
dan biaya.
- 52 -

1. Alat Pengendalian
Proses pengendalian yang berkaitan dengan waktu pelaksanaan,
kontrol penggunaan bahan bangunan/material, tenaga kerja dan
penggunaan alat dapat menggunakan sarana/alat sebagai berikut :
a. Master schedule/Jadwal Induk.
b. Jadwal kerja berikut kurva ‘S’.
c. Rencana pengadaan material, peralatan dan tenaga kerja.
d. Memonitor dan memeriksa proses pengadaan material bangunan
dan alat.
e. Memonitor dan memeriksa penerimaan dan pengeluaran bahan
bangunan/alat.
Apabila terjadi perubahan atau perbedaan terhadap jadwal induk
pada tahap pelaksanaan, harus dilakukan pencatatan dan
penyesuaian agar pada akhirnya tetap sesuai dengan waktu yang
ditargetkan. Alat bantu lainnya yang digunakan sebagai alat
pengendalian beberapa aspek sasaran adalah seperti yang dijelaskan
di bawah ini.

2. Pengendalian Mutu
Dalam rangka mengendalikan mutu beberapa hal yang disiapkan :
a. Standar penerimaan pekerjaan yang tetap mengacu pada
Petunjuk Pelaksanaan;
b. Mutu material tetap mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan;
c. Menyiapkan contoh pekerjaan (mock up).

3. Pengendalian Keamanan dan Keselamatan Kerja


Dalam hal pengendalian dan keselamatan kerja perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Penggunaan alat bantu keselamatan kerja
b. Pengendalian terhadap kebakaran.
c. Kebersihan site (lokasi kerja).
d. Pemberlakuan sebisa mungkin penggunaan alat-alat keselamatan
kerja bagi para tukang/pekerja di lingkungan pembangunan.
- 53 -

4. Pengendalian dan Keamanan Pekerjaan


Hal-hal di bawah ini merupakan masukan yang perlu diperhatikan
berkaitan dengan pengendalian pekerjaan dan keamanan
pelaksanaan pekerjaan.
a. Berorientasi pada kualitas
Perlu dihindarkan hanya mengejar target tanpa memperhatikan
kualitas. Hal ini perlu ditekankan oleh semua pihak yang terlibat
dalam program ini kepada P2SATAP dan masyarakat.
b. Harus tegas dari awal
Pengawasan yang cenderung tidak memperhatikan pelaksanaan
pekerjaan dari awal, akan mempersulit usaha untuk
meningkatkan kualitas. Meningkatkan kualitas di tengah
program pelaksanaan pekerjaan akan lebih sulit oleh karena itu
lebih baik untuk memulai dengan ketat dan tegas di awal
pekerjaan.
c. Membeli alat-alat yang bermutu
Penghematan biaya untuk pembelian peralatan seringkali
menjadi penghematan yang merugikan, karena mempengaruhi
produktivitas dan kualitas konstruksi. Dalam melakukan
pembelian P2SATAP harus memprioritaskan kualitasnya lebih
tinggi, agar tahan lama dan memudahkan pelaksanaan.
d. Ketat dalam penerimaan bahan
P2SATAP harus cermat dalam menentukan bahan yang
memenuhi spesifikasi dan harus dibimbing supaya berani
menolak dengan bijaksana atas bahan yang tidak sesuai mutu
atau kurang volumenya. Pemasok sering mengirim bahan pada
waktu P2SATAP tidak berada di tempat dan mencoba berbuat
curang kepada P2SATAP dengan mengirim bahan-bahan yang
tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang seharusnya. Untuk
itu harus selalu disampaikan kepada pemasok agar mengirimkan
barang/bahan/alat pada jam kerja, atau waktu-waktu sesuai
dengan perjanjian/kesepakatan.
e. Segera laporkan masalah
Di setiap lokasi pembangunan sekolah dimungkinkan terjadi
bermacam-macam masalah. Sesegera mungkin masalah tersebut
diidentifikasi serta dilakukan pemeriksaan ke lapangan untuk
mendapatkan pemecahan permasalahannya.
- 54 -

Masalah yang tidak dilaporkan ke Direktorat Pembinaan SMP


dianggap telah dapat diantisipasi dan diatasi bersama oleh
P2SATAP dan Tim Pengawas di lapangan.
f. Pemeriksaan kualitas pekerjaan
Untuk mengendalikan kualitas pada sarana yang dibangun,
setiap tahapan pelaksanaan pembangunan perlu ditinjau secara
berkala. Hasil peninjauan ini dapat dituangkan oleh Tim
Pengawas pada sebuah formulir pemeriksaan.
Hasil pemeriksaan ini sangat diperlukan untuk membantu seluruh
aparat Direktorat Pembinaan SMP, P2SATAP, dan Pemeriksa yang
telah ditunjuk untuk mengendalikan dan mengontrol hasil kegiatan
pelaksanaan.

E. Unit Layanan Pengaduan


Pelayanan Informasi dan Pengaduan secara memadai kepada segenap
lapisan masyarakat, berkaitan dengan tujuan dan mekanisme
pelaksanaan program pembangunan sekolah merupakan hal yang
sangat penting sebagai konsekuensi sebagaimana yang diatur dalam
Petunjuk Pelaksanaan pembangunan SD-SMP Satu Atap. Untuk
kepentingan ini maka Direktorat Pembinaan SMP membentuk Unit
Layanan Pengaduan atau disingkat denganUnit LAPADU. Unit LAPADU
melakukan sosialisasi pada tingkat nasional dan tingkat lokal secara
transparan dan akuntabel, agar pelaksanaan program dapat berjalan
sesuai dengan sistem, prinsip dan prosedur. Disamping itu Unit
LAPADU akan menerima dan mengelola serta melakukan penanganan
pengaduan yang disampaikan oleh masyarakat.
1. Pengaduan atau Respon dari masyarakat
Pengaduan atau Respon dari masyarakat dapat berupa:
a. Informasi dan pertanyaan tentang program;
b. Kritik dan saran tentang program;
c. Masalah penyalahgunaan pelaksanaan bantuan pembangunan
SD-SMP Satu Atap.

2. Sumber Informasi Pengaduan


a. Masyarakat Umum;
b. Aparat Pemerintah Desa / Kecamatan/Propinsi;
c. LSM, Media Massa.
- 55 -

d. Indikasi masalah berdasarkan laporan hasil monitoring;


e. Hasil Auditor Itjen Kemdikbud, BPKP/BPK.

3. Tempat dan Alamat Penyampaian Informasi Pengaduan.


Penyampaian informasi dan pengaduan dapat melalui salah satu
saluran pengaduan dan atau dapat di tujukan kepada:
Unit LAPADU, Sub Direktorat Program, Direktorat Pembinaan SMP,
Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gedung E Lantai
15, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta.
Web site :http://ditpsmp.kemdikbud.go.id/
Telepon :021 572 5651
Fax :021 572 5651
SMS :0812 2244 9964
Email :pengaduan.ditPembinaan SMP@kemdikbud.go.id
Surat/Pos :Direktorat Pembinaan SMP
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Gedung E, Lt. 15. Jl. Jendral Sudirman, Senayan
Jakarta Pusat 10270
P2SATAP harus memastikan bahwa setiap papan informasi
menampilkan alamat penyampaian informasi dan pengaduan di atas.

4. Mekanisme Pengaduan
Untuk memudahkan penanganan dan tindak lanjut dari informasi
dan pengaduan yang masuk ke Unit LAPADU, pihak pengadu harus
mencantumkan:
a. Nama Sekolah
b. Kabupaten dan Provinsi dari sekolah
c. Program bantuan yang diterima apakah SD-SMP SATU ATAP
atau Satap
Pihak yang memasukkan pengaduan dapat meminta agar
identitasnya tetap dirahasiakan, dan ini harus dihormati oleh setiap
pihak. Namun demikian, jika pengadu memberikan alamat kontak
mereka, maka mereka akan:
a. Mendapatkan pemberitahuan dalam waktu maksimal 3 hari kerja
dari Unit LAPADU mengenai telah dicatatnya pengaduan.
Pemberitahuan ini juga memuat nomor register pengaduan, yang
harus disimpan dengan baik;
- 56 -

b. Dapat meminta berita terakhir (update) atas status pengaduan


tersebut setiap saat dengan cara menghubungi Unit LAPADU
dengan menyebutkan nomor register pengaduan;
c. Menerima laporan singkat dari Unit LAPADU apabila pengaduan
tersebut telah dinyatakan ditutup/selesai.
d. Khusus pengadu yang datang langsung ke Unit LAPADU, mereka
memasukkan pengaduan dengan mengisi Formulir Pengaduan.
Formulir ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penting
terkait dengan pengaduan yang masuk sehingga nantinya akan
mempermudah Unit LAPADU dalam menentukan tindakan yang
perlu dilakukan.

5. Penanganan Pengaduan
Setiap pengaduan yang masuk di tingkat lokal diharapkan dapat
ditangani dan diselesaikan di tingkat lokal (P2SATAP atau
Kabupaten). Apabila penanganan pengaduan belum bisa diselesaikan
oleh tingkat lokal, maka dapat ditingkatkan ke jenjang diatasnya
untuk mendapatkan dukungan penanganan lebih lanjut sampai
dianggap selesai.
Unit LAPADU bertanggung-jawab terhadap proses penyelesaian
pengaduan yang:
a. Dilaporkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Dilaporkan oleh anggota masyarakat.
c. Melibatkan Kepala Daerah setempat sebagai pihak teradu yang
dilaporkan oleh masyarakat setempat.
Pengaduan yang masuk ke Unit LAPADU diterima, dicatat dan
dipisahkan menurut kategori yang sesuai dengan isi pengaduan
maka selanjutnya dilakukan penelaahan awal. Penelaahan awal ini
bertujuan untuk bisa menentukan langkah koordinasi dan klarifikasi
dari pengaduan terkait. Penelaahan yang akan dilakukan oleh unit
LAPADU mencakup:
a. Relevansi Pengaduan
b. Pemilahan isi pengaduan
c. Kecukupan informasi untuk bisa ditindaklanjuti
Setelah dilakukan penelaahan maka selanjutnya pengaduan ini akan
didistribusikan kepada pihak yang terkait untuk dimintakan
klarifikasinya maupun pendapatnya. Beberapa pihak yang akan
- 57 -

menjadi mitra unit LAPADU dalam rangka penanganan pengaduan


seperti Tim Pengawas, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan
Direktorat Pembinaan SMP. Bentuk-bentuk tindak-lanjut yang
dilakukan oleh unit LAPADU adalah sebagai berikut:
a. Menjawab pertanyaan: untuk pengaduan yang masuk kategori
pertanyaan umum maka ditindaklanjuti dengan menjawab
langsung kepada pengadu dengan merujuk pada pilihan-pilihan
jawaban atas pertanyaan yang umum.
b. Klarifikasi: dilakukan untuk pengaduan yang diduga mempunyai
indikasi penyimpangan. Unit LAPADU melakukan klarifikasi atas
kebenaran isi laporan/pengaduan dengan pengumpulan data
pendukung berupa keterangan pihak terkait dengan isi
pengaduan, serta dokumen administratif pendukung lainnya.
Klarifikasi dapat dibantu oleh Tim Pengawas. Hasil dari tahapan
ini adalah kronologi singkat dan penjelasan pokok pengaduan.
Setelah mendapatkan hasil tindak lanjut yang mencukupi maka unit
LAPADU akan melakukan penelusuran atau penanganan lebih
lanjut. Apabila dalam proses penelusuran/penanganan pengaduan
terbukti ada penyelewengan atau penyalahgunaan dana, maka pihak
teradu akan diberikan sanksi sesuai dengan peraturan atau hukum
yang berlaku. Penyelesaian secara administrasi terhadap pelaku
penyimpangan program, tidak membatalkan atau menutup peluang
penyelesaian secara yuridis.

F. Serah Terima Pekerjaan dan Aset


Serah terima pekerjaan dan aset dilakukan oleh P2SATAP ke Direktorat
Pembinaan SMP setelah selesainya seluruh pekerjaan sesuai dengan
ketentuan dalam SPPB dan Adendum SPPB (bilamana ada), dan
dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST) dan
Berita Acara Serah Terima Aset (Format 31). Serah Terima Pekerjaan
dilakukan antara P2SATAP dengan pihak Direktorat Pembinaan SMP.
Serah Terima Aset dilakukan antara P2SATAP dengan pihak Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota. Hal-hal yang perlu dilaksanakan dan
diperhatikan sebelum penyerahan pekerjaan dilakukan antara lain:
1. Pemeriksaan (opname) Kemajuan Pekerjaan Akhir, Format 24;
2. Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Pekerjaan (SP4),
Format 25.
- 58 -

BAB 7
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN PROGRAM

A. Monitoring dan Evaluasi


1. Monitoring
Tujuan dari monitoring/pemantauan adalah melakukan kontrol
terhadap kegiatan program yang meliputi aspek kualitas, kuantitas
dan waktu terhadap seluruh komponen kegiatan termasuk kegiatan
administrasi, keuangan, konstruksi fisik, dan partisipasi
masyarakat. Untuk melihat dan membandingkan apakah
pelaksanaan sudah sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan
Pembangunan SD-SMP Satu Atap, Petunjuk Teknis Keuangan,
Gambar serta RAB yang direncanakan atau tidak. Sejauh mana
kendala dan hambatan ditemui, dan bagaimana upaya-upaya yang
sudah dan harus ditempuh untuk mengatasi kendala dan hambatan
yang muncul selama pelaksanaan program pembangunan SD-SMP
Satu Atap. Melalui monitoring ini dapat diperoleh umpan balik bagi
sekolah atau pihak lain yang terkait untuk mensukseskan
ketercapaian tujuan. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan
bersama-sama antara pusat dan daerah melakukan monitoring ini
sesuai dengan kapasitas dan tugas tanggungjawabnya masing-
masing.Monitoring dilakukan berkesinambungan selama kegiatan
berlangsung dan dilakukan secara berjenjang.

Tugas dan Fungsi Pemonitor


Monitoring melibatkan seluruh unsur terkait baik dari Direktorat
Pembinaan SMP, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan
masyarakat, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Direktorat Pembinaan SMP disesuaikan dengan jadwal dan
anggaran biaya yang tersedia, melaksanakan koordinasi dan
monitoring terkait seluruh kegiatan baik pada jalur struktural
maupun jalur fungsional. Termasuk di dalamnya monitoring
terhadap kinerja P2SATAP secara keseluruhan.
b. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan koordinasi dan
monitoring terhadap semua kegiatan di dalam wilayah kerjanya,
untuk memastikan bahwa program pembangunan SD-SMP Satu
Atap dilaksanakan sesuai tujuannya dengan tetap mengacu pada
- 59 -

Petunjuk Pelaksanaan Pembangunan SD-SMP Satu Atap yang


disediakan.
c. Masyarakat diharapkan berkontribusi melakukan monitoring
dengan memberikan masukan atau laporan kinerja implementasi
pembangunan SD-SMP Satu Atap baik yang dilakukan pada level
P2SATAP, maupun Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, sesuai
dengan porsinya masing-masing. Hasil monitoring/pemantauan
merupakan masukan bagi Direktorat Pembinaan SMP.

2. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian
tujuan penyelenggaraan program pembangunan SD-SMP Satu Atap,
dan sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai dalam kurun
waktu tertentu. Kegiatan evaluasi dilakukan akhir tahun kegiatan.
Selain itu evaluasi dimaksud untuk mengetahui tentang kekuatan
dan kelemahan penyelenggaraan program pembangunan SD-SMP
Satu Atap. Pelaksanaan evaluasi dilakukan dengan tujuan antara
lain:
a. Untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan program;
b. Untuk mengetahui keberhasilan program;
c. Untuk bahan masukan dalam perencanaan penyelenggaraan
pembangunan SD-SMP Satu Atap tahun berikutnya;
d. Untuk memberikan penilaian layak tidaknya dilanjutkan
program pembangunan SD-SMP Satu Atap; dan
e. Secara umum menjadi dasar untuk melakukan Pembinaan bagi
sekolah yang menyelenggarakan pembangunan SD-SMP Satu
Atap agar pada tahun berikutnya diperoleh hasil yang lebih baik.

B. Pelaporan
1. Bentuk Pelaporan
Laporan pada kegiatan pembangunan SD-SMP Satu Atap ini adalah
pelaporan oleh P2SATAP dibantu oleh Tim Pengawas. Secara garis
besar laporan kegiatan/program tersebut adalah sebagai berikut
berikut : (lihat Tabel 2)
- 60 -

Tabel 2.
BENTUK DAN KAJIAN PELAPORAN PEMBANGUNAN SD-SMP SATU ATAP
Jenis Periode Jumlah Lingkup Lampiran
Keterangan
Laporan Pelaporan Laporan Pelaporan Laporan
P2SATAP Mingguan 1 1) Realisasi kemajuan Dokumen- harus
pelaksanaan dokumen teknis diarsipkan
mingguan (progres & keuangan dengan baik
fisik mingguan) pelaksanaan di di lapangan
2) Rencana lapangan
Pelaksanaan
minggu berikutnya
3) Foto dokumentasi
per minggu
Bulanan 1 1) Realisasi kemajuan - dibuat setiap
pelaksanaan akhir bulan
bulanan (progres dan
fisik bulanan) disampaikan
2) Laporan Bulanan melalui email
Keuangan kepada PPK
3) Foto dokumentasi
pelaksanaan
selama 1 bulan
Dokumen 4 Uraian dengan 1) Realisasi Disampaikan
pendukun kerangka : kemajuan ke:
g Laporan 1) Rencana dan pelaksanaan 1. Direktorat
Kemajuan Realisasi kemajuan bulanan Pembinaa
Penyelesai pelaksanaan. (progres fisik n SMP
an 2) Masalah/hambatan per bulan) 2. Disdik
Pekerjaan yang terjadi dan 2) Copy BKU, Kab/Kota
langkah cara BKPT, Buku 3. Arsip.
mengatasinya. Bank, print
3) Evalusi sebab out rekening
Penyimpangan. koran
4) Rencana bulanan
Pelaksanaan tahap 3) Copy
berikutnya. dokumen
5) Rekapitulasi pengadaan
penerimaan dan barang
penggunaan dana. 4) Copy buku
- 61 -

Jenis Periode Jumlah Lingkup Lampiran


Keterangan
Laporan Pelaporan Laporan Pelaporan Laporan
6) Rekapitulasi material
penggunaan bahan 5) Foto
dan upah. dokumentasi
7) Revisi pekerjaan per bulan
(jika ada)
Laporan 4 Uraian dengan 1) Foto Disampaikan
Akhir kerangka : dokumentasi ke:
Pelaksana 1) Rencana dan per bulan 1. Direktorat
an Realisasi kemajuan 2) Berita Acara Pembinaan
Pembangu pelaksanaan dari Serah Terima SMP
nan awal sampai akhir Pekerjaan 2. Dinas
masa pelaksanaan 3) Berita Acara Pendidikan
2) Masalah/hambatan Serah Terima Kabupaten
yang terjadi dan Aset 3. Arsip.
langkah cara 4) Realisasi
mengatasinya. kemajuan
3) Evaluasi sebab pelaksanaan
penyimpangan bulanan
4) Rekapitulasi (progres fisik
penerimaan dan per s/d
penggunaan dana. selesai)
5) Rekapitulasi 5) Copy BKU,
penggunaan bahan BKPT, Buku
dan upah. Bank, print
6) Serah Terima out rekening
Pekerjaan koran
7) Kesimpulan dan bulanan
Rekomendasi. 6) Copy
dokumen
pengadaan
barang
7) Copy buku
material
Laporan Ad hoc Laporan bilamana Ad hoc
Khusus terjadi masalah
khusus, atau laporan
sesuai dengan
permintaan dari
- 62 -

Jenis Periode Jumlah Lingkup Lampiran


Keterangan
Laporan Pelaporan Laporan Pelaporan Laporan
Direktorat Pembinaan
SMP

2. Lingkup Kajian Pelaporan


a. Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus mencerminkan seluruh mutasi dan
transaksi yang dilakukan dari awal sampai terakhir dengan
menggunakan format baku yang harus diisi oleh P2SATAP
mengacu pada Buku Petunjuk Teknis Keuangan.
b. Laporan Perkembangan Kegiatan
Laporan ini berisi perkembangan rencana dan realisasi kegiatan
yang dilaksanakan di masing-masing sekolah maupun
kabupaten/kota,dengan memperhatikan hal-hal penting antara
lain adalah :
1) Target dan realisasi fisik serta keuangan dilaporkan per jenis
kegiatan. Target didasarkan pada rencana yang telah
disusun, target ini dimungkinkan dapat diubah dan harus di
buktikan dengan Berita Acara Revisi yang
terdokumentasikan dengan baik.
2) Realisasi keuangan dihitung berdasarkan pencatatan
transaksi di pembukuan yang dibuktikan dengan bukti
transaksi yang meyakinkan dan sah.
3) Tim Pengawas mengestimasikan kemajuan fisik keseluruhan
dengan menggunakan bobot nilai tertimbang, dan
menghitung bobot masing-masing item pekerjaan menurut
porsi dana masing-masing kegiatan yang ada dalam RAB
atau revisinya bila ada. Catatan: Kegiatan administrasi tidak
perlu diberi bobot.
4) Dalam pelaporan kegiatan dan biaya, yang dimaksudkan
dengan istilah realisasi biaya adalah biaya yang sudah
digunakan atau dikeluarkan, bukan jumlah dana yang telah
ditarik dari bank/kas. Dana yang masih disimpan di bank
dianggap belum direalisasikan. Realisasi prestasi fisik tidak
termasuk bahan yang sudah dibeli.
- 63 -

5) Masalah-masalah teknis maupun non-teknis yang terjadi


dan langkah-langkah penyelesaian yang sudah diambil.
c. Laporan Pengadaan Bahan/Alat
Khusus untuk pengadaan bahan dan alat, hal yang penting
dipantau adalah prosedur pengadaannya, pencatatan barang
yang masuk, keluar (dipakai), dan sisa barang nya di gudang.
Pemantauan untuk pengadaan bahan dan alat dilakukan
bersamaan dengan pemantauan perkembangan pelaksanaan
program.

C. Audit
Pelaksanaan audit merupakan bagian dari proses penyelenggaraan
program pembangunan SD-SMP Satu Atap dan dilakukan minimal
dalam kurun waktu satu tahun sekali. Kegiatan audit dilakukan oleh
Pihak internal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal ini
Inspektorat Jenderal dan eksternal Kementerian termasuk diantaranya
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

D. Sanksi
Direktorat Pembinaan SMP memberikan sanksi terhadap penyimpangan
pelaksanaan sebagai berikut:
1. Jika terbukti terjadi penyimpangan, maka sekolah dikenakan sanksi
sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
2. Direktorat Pembinaan SMP berhak menghentikan sebagian atau
seluruh program dalam suatu Kabupaten/Kota atau sekolah
penerima bantuan, apabila pelaksanaan program tidak sesuai
dengan butir-butir yang tertuang dalam Petunjuk Pelaksanaan.
Selanjutnya apabila penghentian pelaksanaan program tersebut di
atas terpaksa dilakukan, maka penyelesaian program tersebut
menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten/Kota atau sekolah
penerima bantuan yang bersangkutan.
3. Ketentuan hukum yang berkaitan dengan hal tersebut diatas
sepenuhnya menjadi tanggung jawab sekolah sebagai penerima dana.
- 64 -

BAB 8
PENUTUP

Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman pelaksanaan ini akan diatur lebih
lanjut dalam Surat Perjanjian Pemberian Dana Bantuan dan pedoman-
pedoman pendukung lainnya yang dikeluarkan Direktorat Pembinaan SMP.
Pedoman Pelaksanaan bantuan pemerintah Pembangunan SD-SMP Satu Atap
dengan mekanisme partisipasi masyarakat akan menjadi acuan bagi sekolah,
dinas pendidikan provinsi serta pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
Pembangunan SD-SMP Satu Atap. Dengan demikian diharapkan terdapat
kesamaan pandangan dan persepsi dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi program bantuan Pembangunan SD-SMP Satu Atap.

KUASA PENGGUNA ANGGARAN


SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA,

SUPRIANO
NIP 196208161991031001
- 65 -

FORMAT 1
BERITA ACARA
PEMILIHAN DAN PEMBENTUKAN PANITIA PEMBANGUNAN SD-SMP SATU
ATAP SMP
No. : ……………………………………….

Pada hari ini ………….. tanggal ……………… bulan ……………. Tahun ………….,
dalam rangka pelaksanaan pembangunan SD-SMP Satu Atap SMP
………………............................................., kami yang bertandatangan di bawah
dengan ini menyatakan bahwa :

Panitia Pembangunan SD-SMP Satu Atap SMP ..........................................


telah dipilih, sesuai hasil musyawarah dengan penuh tanggung jawab serta
tanpa tekanan dari pihak manapun.

Dari hasil musyawarah tersebut, ditetapkan bahwa :

Umur/
Nama dan Alamat Jabatan Tanda Tangan
Pendidikan
Ketua/Kepala
Sekolah
Sekretaris/Logistik
Bendahara
Adm. Keuangan
Kepala Pelaksana

Kami yang bertandatangan selaku Panitia Pembangunan SD-SMP Satu Atap


dengan ini menyatakan :

1. Sanggup untuk melaksanakan seluruh tugas sesuai dengan


peraturan/persyaratan yang telah ditentukan dalam Petunjuk
Pelaksanaan, dengan mengkoordinasikan partisipasi masyarakat dalam
rangka pelaksanaan Pembangunan SD-SMP Satu Atap SMP
….…….....................................................................

2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembangunan SD-SMP Satu Atap


dengan memberikan informasi secara terbuka di papan informasi dan
laporan berkala (bulanan dan apabila ada hal-hal khusus yang harus
dilaporkan)

Demikian Berita Acara ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
- 66 -

Tanda Tangan
Mengetahui : Nama
& Cap
Dinas Pendidikan
Kab.……….......
Camat
..........................................
Kepala Cabang Dinas
Pendidikan
Pengawas Sekolah
Kepala Desa
............................
- 67 -

FORMAT 2
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA......................
Jl. ..............................................

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN


KABUPATEN/KOTA …………………………………….
Nomor : …………………………………….
tentang
PENETAPAN
PANITIA PEMBANGUNAN SD-SMP SATU ATAP
SMP .......................................................
TAHUN ................

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka penuntasan Program Wajib Belajar


Pendidikan Dasar 9 Tahun, Pemerintah telah melaksanakan
Program Program Pembangunan SD-SMP SATU ATAP melalui
Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Dikdasmen, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
b. Bahwa untuk menunjang kelancaran transparansi dan
akuntabilitas pelaksanaan program pembangunan di tingkat
sekolah perlu dibentuk Panitia Pembangunan SD-SMP SATU
ATAP.
Mengingat : a. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
b. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004, tentang Pemerintah
Daerah;
c. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1994,
tentang Pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar;
d. Petunjuk Pelaksanaan Program Pembangunan Unit SD-SMP
Satu Atap dengan Mekanisme Partisipasi Masyarakat,
Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Dikdasmen, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017, dan
e. Berita Acara Pemilihan dan Pembentukan Panitia
Pembangunan SD-SMP Satu Atap
SMP......................................... .Nomor : ............................
tanggal............................

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menetapkan Susunan Pengurus Panitia Pembangunan SD-SMP
Satu Atap SMP ....................... ............. tahun .................
sebagaimana tertuang pada lampiran Keputusan ini.
Kedua : P2SATAP sebagaimana butir pertama diatas bertanggung jawab
sebagai pelaksana pembangunan SD-SMP Satu Atap dari
Direktorat Pembinaan SMP di tingkat sekolah, dengan tugas
pokok sebagaimana dituangkan dalam Petunjuk Pelaksanaan
Program Pembangunan SD-SMP Satu Atap Sekolah Menengah
Pertama dengan Mekanisme Partisipasi Masyarakat.
- 68 -

Ketiga : Panitia Pembangunan SD-SMP Satu Atap diangkat dengan masa


tugas selama periode Pembangunan SD-SMP Satu Atap,
terhitung sejak ditetapkannya keputusan ini sampai selesainya
seluruh Pembangunan SD-SMP Satu Atap dimaksud.
Keempat : Semua biaya yang timbul akibat dikeluarkannya Surat
Keputusan ini dibebankan kepada sekolah dan Panitia
Pembangunan SD-SMP Satu Atap SMP
................................................. selaku pengelola dana bantuan
dari Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kelima : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan, maka akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : …………………….
Pada tanggal : …………………….

Kepala Dinas Pendidikan


Kabupaten/Kota …...……………

.....................................................
NIP.
- 69 -

Lampiran Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota


…………….
Nomor : ……………………………….
Tanggal : ……………………………….
Tentang : Susunan Pengurus Panitia Pembangunan SD-SMP SATU ATAP
SMP ................................... tahun 20..

SUSUNAN
PENGURUS PANITIA PEMBANGUNAN SD-SMP SATU ATAP
SMP ............................................
TAHUN ......................

Jabatan dalam
No
Nama Panitia Pembangunan SD-
.
SMP Satu Atap
1. Penanggung jawab
2. Ketua
3. Sekretaris/Logistik
4. Bendahara
5. Administrasi Keuangan
6. Kepala Pelaksana

.....................,...........,20......

Kepala Dinas Pendidikan


Kab/Kota …...……………

..............................................
NIP
- 70 -

FORMAT 3

KOP SEKOLAH

PAKTA INTEGRITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ....................................

No. Identitas/KTP : ....................................

Alamat : ....................................

Jabatan dalam P2SATAP: ....................................

Dalam rangka pelaksanaan Pembangunan SD-SMP Satu Atap yang dibiayai


dari Direktorat Pembinaan SMP Tahun 2017, dengan ini saya menyatakan
bahwa saya:

1. Tidak akan melakukan praktik Korupsi , Kolusi dan Nepotisme (KKN);


2. Akan melaporkan kepada pihak yang berwajib / berwenang apabila
mengetahui ada indikasi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam proses
Pembangunan SD-SMP Satu Atap;
3. Akan melaksanakan pembangunan SD-SMP Satu Atap sesuai dengan
Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Keuangan Program
Pembangunan SD-SMP Satu Atap Tahun 2017;
4. Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam Pakta
Integritas ini, saya bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.

............., ........................2017
Materai
6000

........................................
NIP. ......................................
- 71 -

FORMAT 4
BERITA ACARA KESEPAKATAN PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN SD-SMP SATU ATAP SMP ......................................

No. : ……………………………………….

Pada hari ini ………….. tanggal ……………… bulan ……………. tahun ………….,
kami yang bertandatangan di bawah :

1. Nama : .....................................
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan ………………………..
Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Dikdasmen, Kemdikbud.
2. Nama : .....................................
Jabatan : Kepala Sekolah selaku Ketua Panitia Pembangunan SD-SMP
Satu Atap
SMP …......................................................
Desa……...............................
Kecamatan…........................................ Kabupaten
………............................... Provinsi ……...................................
Dengan ini menyatakan bahwa :
1) Panitia Pembangunan SD-SMP Satu Atap SMP...........................................
telah menyampaikan Dokumen Pelaksanaan Pembangunan sebesar : Rp.
…………….......................... kepada Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Pertama.
2) Telah dilakukan klarifikasi mengenai dokumen pelaksanaan pembangunan
secara bersama-sama pada tanggal ……..................................
3) Hasil klarifikasi berdasarkan kesepakatan antara PPK Direktorat Pembinaan
SMP dengan P2SATAP.
4) Hasil kesepakatan biaya adalah sebagai berikut:

No Item Pekerjaan Hasil Kesepakatan


Biaya

JUMLAH

Demikian Berita Acara Kesepakatan Pelaksanaan Pembangunan SD-SMP Satu


Atap SMP ………………..………........... ini dibuat agar bisa digunakan
sebagaimana mestinya.
- 72 -

Berita Acara ini dibuat dalam ……. lembar dengan satu lembar tanda tangan.

Kepala Sekolah selaku Ketua Direktorat Pembinaan SMP


Panitia Pembangunan SATAP Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan
SMP …………………..…….. ………….....................

(……………………………) (……………………………….)
- 73 -

FORMAT 5

SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN BANTUAN (SPPB)


PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN SD-SMP SATU ATAP
..............................
No. : ..............................

Pada hari ini ......tanggal ....... bulan .......tahun ............... , kami yang
bertandatangan di bawah:

I. Nama : .........................................
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Kelembagaan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
Alamat : Gedung E Lantai 15, Komplek Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Senayan, Jakarta
Bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Republik Indonesia cq
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang selanjutnya disebut
sebagai Pihak Pertama.
II. Nama : ..............................
Jabatan : Kepala Sekolah selaku Ketua Panitia Pembangunan SD-SMP
SATU ATAP..............................Desa ..............................,
Kecamatan.............................., Kab./Kota ..............................,
Provinsi ..............................
Alamat : ..............................
Berdasarkan SK Kepala tentang Penetapan Panitia Pembangunan SD-SMP
SATU ATAP .............................., tanggal..............................
Nomor.............................. bertindak untuk dan atas nama sekolah, yang
selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.
Dengan ini menyatakan telah setuju dan sepakat untuk mengikatkan diri
dalam suatu Perjanjian Pemberian Bantuan Pelaksanaan Pembangunan SD-
SMP SATU ATAP dengan Mekanisme Partisipasi Masyarakat pada Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Pertama dengan ketentuan dan syarat-syarat
sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal tersebut dibawah ini.
- 74 -

Pasal 1
Dasar-dasar PelaksanaanPekerjaan

Pelaksanaan pembangunan SD-SMP Satu Atap pekerjaan harus dilaksanakan


oleh Pihak Kedua berdasarkan referensi sebagaimana tersebut dibawah ini,
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pekerjaan ini.

Adapun dasar-dasar untuk melaksanakan pekerjaan tersebut adalah sebagai


berikut :

a. Surat Keputusan Direktur Pembinaan SMP tentang Penetapan Lokasi


Pembangunan SD-SMP Satu Atap Nomor.............................., tanggal
...............................

b. Petunjuk Pelaksanaan, dan Petunjuk Teknis Keuangan Program


Pembangunan SD-SMP Satu Atap dengan Mekanisme Partisipasi
Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Tahun Anggaran 2017,

c. Dokumen Perjanjian Pemberian Bantuan Program (P2BP) antara Pemerintah


Kabupaten/Kota dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tahun 2017.

d. Pembakuan Bangunan dan Perabot Sekolah Menengah Pertama, Direktorat


Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Tahun 2004,
Pasal 2
Biaya Pelaksanaan Pembangunan SD-SMP SATU ATAP

Pihak Kedua berkewajiban melaksanakan dan bertanggungjawab terhadap


pelaksanaan pembangunan SD-SMP Satu Atap tersebut dengan biaya sebesar
Rp............................... Dokumen Pelaksanaan Pembangunan akan disusun
oleh P2SATAP.

Dokumen Pelaksanaan Pembangunan yang terdiri dari Gambar Pelaksanaan


Pembangunan, Rencana Kerja dan Syarat Teknis, serta Rencana Anggaran
Biaya Pembangunan yang disetujui oleh Pihak Pertama, menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dengan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan ini.
- 75 -

Pasal 3
Jangka Waktu Pelaksanaan Program

Jangka waktu pelaksanaan pembangunan SD-SMP Satu Atap sampai selesai


100% ditetapkan selama 200 (dua ratus) hari kalender, terhitung dari tanggal
..............................dan berakhir pada tanggal ...............................

Pasal 4
Kewajiban dan Tanggung Jawab

a. Pihak Kedua berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap proses


pelaksanaan serta hasil Pembangunan SD-SMP Satu Atap baik kuantitas
maupun kualitas dengan tetap mengacu kepada Petunjuk Pelaksanaan
Pembangunan, Petunjuk Teknis Keuangan, Dokumen Pelaksanaan
Pembangunan terdiri dari Gambar Pelaksanaan, Rencana Kerja dan Syarat
Teknis (RKS), dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang disetujui Pihak
Pertama

b. Pihak Kedua berkewajiban dan bertanggung jawab atas penggunaan dan


pertanggung-jawaban keuangan pembangunan sesuai dengan tata-cara
pengelolaan keuangan negara.

c. Pihak Kedua bertanggung jawab terhadap jaminan keselamatan kerja dan


jiwa setiap tenaga kerja pelaksana pekerjaan dalam bentuk asuransi jiwa
dan kerja, sesuai ketentuan UU No.3/1992.PPNo.14/1993. Keppres
No.22/1993 dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per 05/Men/1993.

d. Pihak Kedua berkewajiban melakukan konsultasi dan berkoordinasi


dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

Pasal 5
Sub-kontrak

Pihak Kedua tidak boleh menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan


pembangunan kepada Pihak Ketiga (kontraktor).

Pasal 6
Sumber Pembiayaan, Tahapan dan Tata-cara Pembayaran

a. Sumber pembiayaan kegiatan dibiayai DIPA Direktorat Pembinaan SMP,


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : SP DIPA-023.03.1.666032/2017
tanggal 7 Desember 2016.
- 76 -

b. Tahap Pembayaran :

Besar
Tahap ke- Nilai Pembayaran
Pembayaran

I 70% Rp. ..............................,-

II 30% Rp. ..............................,-

c. Tata cara pembayaran :

1). Pembayaran Tahap I sebesar 70% atau sebesar Rp...............................,-


dilakukan setelah penandatanganan SPPB dengan melampirkan Kuitansi
Penerimaan Dana Tahap I, Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
(SPTJM), Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTJB), Pakta
Integritas.
2). Pembayaran Tahap II sebesar 30% atau sebesar Rp. ..............................,-
dilakukan setelah kemajuan pekerjaan mencapai sekurang-kurangnya
50% dan penggunaan dana tahap I mencapai 50% dengan melampirkan
Kuitansi Penerimaan Dana Tahap II dan Laporan Kemajuan Penyelesaian
Pekerjaan.
3). Pembayaran kepada Pihak Kedua dilakukan melalui rekening Nomor
.............................. pada Bank .............................. atas nama
...............................

Pasal 7
Perubahan Pelaksanaan Pekerjaan

Dalam pelaksanaan program Pembangunan SD-SMP Satu Atap ada tiga


kemungkinan penyerapan biaya program: (a) Biaya pelaksanaan program
Pembangunan SD-SMP Satu Atap sama dengan RAB, (b) Biaya pelaksanaan
program Pembangunan SD-SMP Satu Atap, (c) Biaya pelaksanaan program
Pembangunan SD-SMP Satu Atap lebih kecil dari RAB, yang berakibat
terjadinya perubahan anggaran biaya pelaksanaan pekerjaan. Bila hal ini
terjadi langkah yang harus dilaksanakan adalah:

1. Bila terjadi perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan, maka


perubahan teknis yang dilaksanakan harus dibuat Berita Acara
Perubahan/Revisi,
- 77 -

2. Perubahan pekerjaan yang menyebabkan penambahan dan atau


pengurangan sasaran yang berakibat pada perubahan biaya harus
dituangkan dalam Berita Acara Perubahan/Revisi yang disetujui oleh Pihak
Pertama,

3. Perubahan pekerjaan yang menyebabkan perubahan sasaran bangunan


dan atau volume pekerjaan dibuat addendum SPPB.

Pasal 8
Keadaan Memaksa

1. Keadaan memaksa atau “Force Majeure” adalah suatu kejadian yang


menghambat/merusakkan pekerjaan yang terjadi di luar kemampuan
kedua belah pihak, yaitu:

a. Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, dan banjir)

b. Kebakaran

c. Perang, huru-hara, pemberontakan dan epidemi, yang secara


keseluruhan ada hubungan langsung dengan penyelesaian pekerjaan.

2. Apabila terjadi „force majeure‟ maka Pihak Kedua harus melaporkan hal
tersebut kepada Pihak Pertama dalam waktu 7 hari kalender secara tertulis
disertai dengan bukti-bukti yang syah. Pihak Pertama melakukan evaluasi
dan memberi persetujuan atau menolak force majeure dalam waktu tidak
lebih dari 7 hari kalender sejak diterimanya laporan Pihak Kedua dalam
bentuk Berita Acara.

3. Apabila Pihak Pertama setuju terjadi “force majeure” dan mengakibatkan


perubahan pelaksanaan pekerjaan, maka pasal 7 ayat 2 dan 3 berlaku.

Pasal 9
Sanksi

1. Jika Pihak Kedua tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SPPB,


maka Pihak Kedua wajib menyetor kembali sebesar bantuan yang diterima
ke Kas Negara.

2. Jika berdasar hasil evaluasi oleh Pihak Pertama ternyata Pihak Kedua
dianggap melanggar butir-butir kesepakatan dan ketentuan-ketentuan yang
tertuang dalam Petunjuk Pelaksanaan, maka pembayaran kepada Pihak
Kedua
- 78 -

akan dihentikan atau dikenakan tindakan pemblokiran dana pada rekening


Pihak Kedua sampai akibat kelalaian telah diperbaiki dan diterima Pihak
Kedua.

3. Jika dalam jangka 15 hari kalender setelah menerima peringatan tertulis,


Pihak Kedua masih belum mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki
kelalaiannya, maka Pihak Pertama dapat membatalkan Perjanjian

4. Jika Pihak Kedua terbukti melakukan penyimpangan terhadap Dokumen


SPPB dan Petunjuk Pelaksanaan, maka Pihak Kedua bertanggung jawab
sepenuhnya dan bersedia untuk diproses sesuai dengan peraturan dan
hukum yang berlaku.

Pasal 10
Lain - lain

1. Pihak Kedua berkewajiban melakukan konsultasi dan berkoordinasi


dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang mempunyai tugas dan
tanggung jawab:

(i) Membantu terselenggaranya seluruh program pembangunan SD-SMP


Satu Atap di Kabupaten/Kota,

(ii) Menjadi nara sumber tentang mekanisme pelaksanaan pembangunan


SD-SMP Satu Atap yang terkait dengan kebijakan daerah,

(iii) Melakukan kontrol terhadap kelancaran pelaksanaan pembangunan


SD-SMP Satu Atap dan memastikan keterlaksanaan program sesuai
Petunjuk Pelaksanaan dan Dokumen Perjanjian Pemberian Bantuan
Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Dirjen Dikdasmen,

(iv) Memberikan saran dan pemecahan masalah yang dihadapi di


lapangan.

2. Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat perjanjian ini atau
perubahan-perubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak akan
diatur lebih lanjut dalam surat perjanjian tambahan (addendum) yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat perjanjian ini.
- 79 -

Pasal 11
Penutup

1. Surat Perjanjian ini dibuat rangkap 3 (tiga), bermeterai Rp. 6.000,- (enam
ribu rupiah) pada ganda pertama sampai dengan ganda ketiga dan
selebihnya cukup tanda tangan dan cap Pihak Pertama dan Pihak Kedua,
untuk diberikan kepada pihak-pihak yang terkait dengan Program
Pembangunan SD-SMP Satu Atap, yang semuanya mempunyai kekuatan
hukum sama.
2. Surat Perjanjian Pemberian Bantuan untuk Pembangunan SD-SMP Satu
Atap dengan Mekanisme Partisipasi Masyarakat ini ditandatangani kedua
belah pihak pada hari dan tanggal tersebut diatas.

Pihak Pertama Pihak Kedua


Pejabat Pembuat Komitmen, Kepala Sekolah selaku Ketua Panitia
Kegiatan Kelembagaan Pembangunan SD-SMP Satu Atap
Direktorat Pembinaan SMP ..............................

....................................... ..............................
NIP. .................................... NIP. ..............................

Mengetahui,
Kepala Dinas Pendidikan
Kab./Kota ..............................xx

..............................
NIP................................
- 80 -

FORMAT 6
KUITANSI

Telah diterima dari : Direktur Pembinaan SMP, Ditjen Dikdasmen,


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Uang sebesar : Rp. ………………………………… (dengan angka)

Terbilang :
…………………………………..........................................
.........................

Untuk keperluan : Pembayaran tahap ……… Pembangunan SD-SMP Satu


Atap ………………, sesuai dengan SPPB tanggal
………………… nomor ………………

…………………, ……………… 20 …
Setuju dibayar Yang menerima
Pejabat Pembuat Komitmen Bendahara Kepala Sekolah selaku
Kegiatan …………………… Pengeluaran Ketua P2SATAP
Direktorat Pembinaan SMP, Pembantu SMP ……………………

………………………… ………………………… ……………………………


NIP. NIP. NIP.
- 81 -

FORMAT 7
KOP SEKOLAH

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama Kepala Sekolah : ........................................................................


selaku Ketua P2SATAP
2. Alamat : .........................................................................

dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa saya bertanggung jawab


penuh atas penggunaan dana Bantuan Pembangunan SD-SMP Satu Atap.

Apabila di kemudian hari, atas penggunaan dana Bantuan Pembangunan SD-


SMP Satu Atap SMP …………. tersebut di atas mengakibatkan kerugian Negara
maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian Negara dimaksud sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bukti-bukti pengeluaran terkait penggunaan dana Bantuan Pembangunan SD-


SMP Satu Atap disimpan sesuai dengan ketentuan pada penerimaan bantuan
untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat
fungsional.

Demikian Surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya.

....................,.......................20...
Kepala Sekolah selaku Ketua
P2SATAP SMP...........

Meterai

6000

(..............................................)
NIP..........................................
- 82 -

FORMAT 8
KOP SEKOLAH

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA

1. Nama Sekolah Penerima :.................................................................


2. Alamat Sekolah : ................................... Kecamatan
.............................. Kabupaten/Kota
.................. Provinsi …………………….
3. Nama Bantuan : Program Bantuan Pembangunan SD-SMP Satu
Atap

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah selaku Ketua P2SATAP
SMP...................................... penerima Bantuan Pembangunan SD-SMP Satu
Atap, menyatakan bahwa saya :

1. Bertanggung jawab penuh atas pengeluaran yang telah dibayar lunas


kepada yang berhak menerima;
2. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran belanja yang
telah dilaksanakan;
3. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap bukti-bukti pengeluaran
oleh aparat pengawas fungsional Pemerintah.

Demikian Surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

...........,...........................................20...
Kepala Sekolah selaku Ketua
P2SATAP SMP.......................

Meterai

6000

...................................................
NIP.............................................
- 83 -

FORMAT 9
- 84 -

FORMAT 10
LAPORAN KEMAJUAN PENYELESAIAN PEKERJAAN

No. :
Tanggal :

Yang bertandatangan di bawah ini kami :

Nama : ..............................

Jabatan : Kepala Sekolah selaku Ketua Panitia Pembangunan SD-SMP Satu


Atap (SATAP) SMP ....................................

Alamat : ............................................................................................

dengan ini menyatakan sebagai berikut:

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Pembinaan SMP tentang Penetapan


Lokasi Pembangunan SATAP Nomor ............................ Tanggal ...................
dan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) Nomor: ..............................
Tanggal .............................. untuk pembangunan SATAP SMP.........................
dengan nilai bantuan sebesar .................................
1. Sampai dengan tanggal ............................, kemajuan penyelesaian
pekerjaan pembangunan SATAP sebesar ....................................%
2. Apabila dikemudian hari, atas laporan penyelesaian pekerjaan yang telah
dibuat mengakibatkan kerugian negara maka saya bersedia untuk dituntut
penggantian kerugian negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-perundangan

Demikian Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan ini dibuat dengan


sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

....................., .................... 20....


Kepala Sekolah selaku Ketua Panitia
Pembangunan SD-SMP Satu Atap
..............................

Materai

Rp. 6000

..............................
NIP. ..............................
- 85 -

FORMAT 11
REKAPITULASI MATERIAL ON SITE
SEKOLAH :
PROPINSI :
KABUPATEN/KOTA :
KECAMATAN :
DESA :

Harga Satuan Total


No
Nama/JenisBarang Volume (sesuai
. Harga
kuitansi)

....................., ................20...

Kepala Sekolah selaku Ketua Tim Pengawas


P2SATAP

……..………………. ……………….
NIP.
- 86 -

FORMAT 12
Daftar Hasil Survai Material/Barang

Nama Toko : ................................... Kecamatan :


...................................
Tanggal/Bulan/Th : ................................... Kabupaten :
...................................
Desa : ................................... Propinsi : .................................

No NAMA MATERIAL SATUAN HARGA SPESIFIKASI KETERSEDIAAN KEMUDAHAN KETERANGAN

1 Kayu klas III bekisting


2 Lem Kayu
3 List Profil Plafond
4 Paku 1"-5"
5 Paku triplek
6 Papan klas III
7 Papan klas II
8 Kayu klas II
9 Kayu klas II, kaso 5/7
10 Triplek 4 mm
11 Kaca Bening Tebal 5 mm
12 Molen
- 87 -

No NAMA MATERIAL SATUAN HARGA SPESIFIKASI KETERSEDIAAN KEMUDAHAN KETERANGAN

13 Tanah Urug
14 Pasir urug
15 Pasir pasang
16 Pasir Beton
17 Sirtu
18 Batu Belah
19 Kerikil/Batu Pecah
20 Bata merah
21 Semen PC 50 kg
22 Keramik 20x20
23 Keramik 20x20, anti slip
24 Keramik 30x30
25 Keramik 30x30 Antislip
26 Besi Beton Diameter 6
27 Besi Beton Diameter 8
28 Besi Beton Diameter 10
29 Besi Beton Diameter 12
30 Alat Pemadat
31 Kait / hak Angin
- 88 -

No NAMA MATERIAL SATUAN HARGA SPESIFIKASI KETERSEDIAAN KEMUDAHAN KETERANGAN

32 Engsel Pintu 3 ''


33 Engsel Pintu 4 ''
34 Engsel Jendela 3''
35 Kunci Selot tanam pintu
36 Gerendel jendela ( spring knob )
37 Handel / pegangan pintu
38 Kunci Tanam 2x Putar
39 Kunci pintu 2x Putar
40 Kunci bulat
Bhegel U + baut ( plat baja 4,4
41 mm )
Bhegel U + baut ( besi dia 12
42 mm )
43 Plat strip baja 4, 4 m
Baut dia 10 mm ( Panjang 25 -
44 30 cm )
Baut dia 10 mm ( Panjang 15 cm
45 )
46 Penutup atap zyncalum 0,3 mm
47 Paku Seng
48 Nok Atas zyncalum 0,3 mm
- 89 -

No NAMA MATERIAL SATUAN HARGA SPESIFIKASI KETERSEDIAAN KEMUDAHAN KETERANGAN

49 Nok Tepi
50 Kertas Gosok
51 Dst.....

....................................…….,…….. 20...

Surveyor: Toko………..

(…………………….) (…………………….) (…………………….) (…………………….)


- 90 -

FORMAT 13

PETUNJUK PENGISIAN FORMAT 12 :

1. Nama Toko : diisi dengan Nama Toko yang disurvei


2. Tanggal/Bulan/Th : diisi tanggal, bulan, tahun pada saat survei
dilaksanakan.
3. Desa : diisi dengan nama desa toko tersebut berada.
4. Kecamatan : diisi dengan nama Kecamatan toko tersebut berada.
5. Kapubaten : diisi dengan nama Kabupaten toko tersebut berada.
6. Propinsi : diisi dengan nama Propinsi toko tersebut berada.

7. Kolom SATUAN : Diisi dengan satuan


dari material/barang yang disurvei.
Misalnya : Kayu kelas III Bekisting
satuannya adalah m3 atau lembar.

8. Kolom HARGA : Diisi dengan HARGA dari


material/barang yang disurvei.

9. Kolom SPESIFIKASI : Diisi dengan centang


() bila SPESIFIKASI dari material/barang
yang disurvei sesuai dengan SPESIFIKASI
yang terdapat dalam RAB maupun RKS.

10. Kolom SPESIFIKASI : Diisi dengan tanda


centang () bila SPESIFIKASI dari
material/barang yang disurvei sesuai
dengan SPESIFIKASI yang terdapat dalam
RAB maupun RKS. Jika tidak sesuai
SPESIFIKASI maka diisi dengan tanda
silang (x).
- 91 -

FORMAT 14
Daftar Evaluasi Hasil Survey Bahan/Material

Nama Toko : ................................... Kecamatan :


...................................
Tanggal/Bulan/Th : ................................... Kabupaten :
...................................
Desa : ................................... Propinsi : .................................

HARGA SPESIFIKASI/MERK KETERSEDIAAN KEMUDAHAN


SATUA TOKO
No NAMA MATERIAL TOKO TOKO TOKO TOKO TOKO TOKO TOKO TOKO TOKO TOKO TOKO TOKO
N TERPILIH
A B C A B C A B C A B C
Kayu klas III
1
bekisting
2 Lem Kayu
3 List Profil Plafond
4 Paku 1"-5"
5 Paku triplek
6 Papan klas III
7 Papan klas II
8 Kayu klas II
Kayu klas II, kaso
9
5/7
10 Triplek 4 mm
11 Kaca Bening Tebal 5
- 92 -

HARGA SPESIFIKASI/MERK KETERSEDIAAN KEMUDAHAN


SATUA TOKO
No NAMA MATERIAL TOKO TOKO TOKO TOKO TOKO TOKO TOKO TOKO TOKO TOKO TOKO TOKO
N TERPILIH
A B C A B C A B C A B C
mm
12 Molen
13 Tanah Urug
14 Pasir urug
15 Pasir pasang
16 Pasir Beton
17 Sirtu
18 Batu Belah
19 Kerikil/Batu Pecah
20 Bata merah
21 Semen PC 50 kg
22 Keramik 20x20
Keramik 20x20, anti
23
slip
24 Keramik 30x30
25 dst.....
Kepala Sekolah selaku Ketua
Panitia Pembangunan SD-SMP
SatuAtap
SMP .....................................

(..................................................)
- 93 -

FORMAT 15

BERITA ACARA PEMILIHAN BARANG

Berdasarkan hasil survey, maka pada hari ini tanggal .....……......... bulan
...........……..... tahun ....……..........., kami yang bertanda tangan di bawah ini
menyatakan bahwa Evaluasi Hasil Survey Bahan/Material yang telah
memenuhi :
(i) spesifikasi teknisnya,
(ii) ketersediaannya,
(iii) kemudahan mendapatkannya, dan
(iv) pertimbangan harga paling ekonomis,

Dengan demikian P2SATAP memutuskan untuk memilih sumber pembelian


barang tersebut yaitu di :

1. Nama Toko :
....................................................................................................................

Alamat :
....................................................................................................................

2. Nama Toko :
....................................................................................................................

Alamat :
....................................................................................................................

3. Dan seterusnya ………………….

Dengan rincian barang/material yang dipilih dari masing - masing toko seperti
terlampir.

..........………........, …....... 20.....

Menetapkan :
Kepala Sekolah Kepala Pelaksana P2SATAP
selaku Ketua P2SATAP SMP ..........................................
SMP...............................

(...............................................) (................................................)
- 94 -

FORMAT 16
SURAT PERJANJIAN PEMBELIAN BARANG,
BAHAN BANGUNAN, BUKU, ALAT
Nomor :
Tanggal :

Yang bertandatangan di bawah ini kami :

1. Nama : …………………

Jabatan : Kepala Sekolah selaku Ketua Panitia Pembangunan SD-SMP


Satu Atap SMP ………............................................

Alamat : Desa ……………….................. Kecamatan ……………


...............................

Kabupaten/Kota ……………….................
Provinsi……………....................

Selanjutnya disebut Pihak Pertama

2. Nama : …………………, Toko:


……………………………………………………………

Jabatan : …………………………
…………………………………………………………….

Alamat : Desa ………………..................... Kecamatan ………………


............................

Kabupaten/Kota
………………............Provinsi……………................................

Selanjutnya disebut Pihak Kedua

Pihak Pertama berdasarkan Berita Acara Rapat Pemilihan Barang P2SATAP


No. ………….......................... tanggal ………................. menetapkan pembelian
barang untuk Pembangunan SD-SMP Satu Atapkepada Pihak Kedua dengan
ketentuan sebagai berikut :
- 95 -

Pasal 1.
Jenis, Spesifikasi/Merek, Volume, dan Harga Barang

No Nama/Jenis Spesifikasi/ Harga Total Keterangan)*


Volume
. Barang Merek Satuan Harga

)* Bisa diisi dengan apa saja, termasuk keterangan pengiriman frangko


lokasi atau frangko toko.

Pasal 2.
Tempat Pengiriman Barang

Lokasi Pembangunan SD-SMP Satu Atap SMP ……… Desa ………………


Kecamatan ……………Kabupaten/Kota ……………… Provinsi……………

Pasal 3.
Jangka Waktu Pengiriman Barang

Disesuaikan dengan jadual kebutuhan barang sebagai berikut **) :

1. Barang 1…………. dikirim tanggal ………


2. Barang 2…………. dikirim tanggal ………
3. Barang 3…………. dikirim tanggal ………

Pasal 4.
Jangka Waktu Kontrak

…….. ..... bulan sejak di tanda tanganinya perjanjian pembelian barang ini

Pasal 5.
Pembayaran.

1). Tata cara pembayaran diatur dengan rincian (sebagai contoh) **):

a. Tahap I : Pembayaran uang muka maksimum 20% dari nilai barang


pada saat pemesanan dan surat perjanjian ini
ditandatangani.
b. Tahap II : Pelunasan pembayaran barang dilakukan secara bertahap
sesuai dengan tahapan pengiriman yang tercantum dalam
pasal 3, setelah barang diperiksa dan diterima baik oleh
P2SATAP.
- 96 -

Demikian surat perjanjian pembelian barang ini dibuat rangkap 2 (dua)


bermaterai cukup ditanda tangani kedua belah pihak serta berlaku sejak
hari/tanggal tersebut di atas.

Pihak Kedua Pihak Pertama


Kepala Sekolah selaku Ketua
Panitia Pembangunan SATAP

( ……………………. ) ( .........……………………. )

**) Tata cara pembayaran disesuaikan dengan kondisi di lapangan dan hasil
kesepakatan dengan penjual
DAFTAR CALON PEKERJA DAN UPAH
RENCANA PEMBANGUNAN SATAP
FORMAT 17
- 97 -

Kepala Sekolah selaku Ketua P2SATAP


SMP ............................................

(.........................)
FORMAT 18
- 98 -

Sistem Pekerjaan Harian

Bendahara P2SATAP
Kepala Sekolah selaku
SMP
Ketua P2SATAP
............................................
SMP
............................................

(.........................)
(.........................)
FORMAT 19
- 99 -

Sistem Pekerjaan Borongan Pekerjaan

Kepala Sekolah selaku Ketua P2SATAP


SMP ............................................

(.........................)
- 100 -

FORMAT 20

BUKU MATERIAL
(Masuk dan Keluar)
Jenis Material :

Sekolah : Alamat :
Desa : Kecamatan :
Kabupaten : Provinsi :

Bulan ke : Lembar ke :

NOMOR URUT MATERIAL


NO TANGGAL KETERANGAN
BPB *) MASUK Sat KELUAR Sat SISA Sat

Catatan
BPB : Buku Penerimaan Barang
No. IP : Nomor Permohonan Izin Pelaksanaan
No. IM : Nomor Permohonan Izin Material
............, ............20....
Kepala Sekolah selaku Kepala Pelaksana Logistik
Ketua P2SATAP SMP ...............

(.........................) (.........................) (.........................)


TABEL REVISI PEKERJAAN SD-SMP
SATU ATAP FORMAT 21
- 101 -

Ketua P2SATAP
SMP ............................................

(.........................)
- 102 -

FORMAT 22

BERITA ACARA REVISI PEKERJAAN


No. : .................................................

Pada hari ini tanggal .....…….....bulan ...........……............. tahun …….............,


kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : .................................................
2. Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan
……………………………………
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
1. Nama : .................................................

2. Jabatan : Kepala Sekolah selaku Ketua Panitia Pembangunan SD-SMP


SatuAtapSMP ……………... Desa …………………, Kecamatan
.....………........, Kabupaten/Kota …............… Provinsi ………….
Dengan ini secara bersama-sama menyatakan bahwa :
1) Ada perubahan pekerjaan pembangunan SD-SMP Satu Atap ………….
2) Telah dihitung besarnya perubahan jenis, volume dan harga yang dimaksud
sebagaimana terlampir pada tabel revisi Pekerjaan pembangunan SD-SMP
Satu Atap No. ……………..
3) Dengan telah dibuatkan Berita Acara ini maka Panitia Pembangunan SD-
SMP Satu Atap sepenuhnya bertanggung jawab atas penyelesaian
pelaksanaan pekerjaan dimaksud sesuai jadwal dan target yang telah
ditentukan.
Demikian Berita Acara Revisi Pekerjaan ini dibuat agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Menyetujui,
Kepala Sekolah selaku Ketua Direktorat Pembinaan SMP
Panitia Pembangunan SD-SMP PPK Kegiatan …………………..
Satu Atap
SMP ……………………….

..............................................
.............................................. NIP.
NIP.

Menyetujui,
Direktorat Pembinaan SMP
PPK Kegiatan …………………..

..................................................
NIP.
LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN MINGGUAN / BULANAN
FORMAT 23
Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB)

Sekolah :
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten :

Nomor :
Minggu / Bulan ke :
Pelaksanaan Pembangunan USB
Tanggal Awal :
Tanggal Akhir :
RENCANA BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA SPPB KEMAJUAN DAN BIAYA PEKERJAAN SD MINGGU / BULAN LALU KEMAJUAN DAN BIAYA PEKERJAAN SD MINGGU / BULAN INI
No. JENIS PEKERJAAN Satuan Volume Harga Jumlah Bobot Kerja Volume Harga Jumlah Bobot Kerja Volume Harga Jumlah Bobot Kerja
Satuan Harga Satuan Harga Satuan Harga
- 103 -

Ketua P2SATAP
Ketua KP-USB Kepala Pelaksana Konsultan Lapangan CM
SMP ………………………………… SMP …………………………………

……………………………………….. ……………………………………….. ………………………………………..


PEMERIKSAAN KEMAJUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN AKHIR
Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB)
Nomor: ……………………, Tanggal: ……………………..
Sekolah :
FORMAT 24
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten :

Rencana Pelaksanaan
RENCANA PELAKSANAAN Pembangunan USBSATAP
PEMBANGUNAN REALISASI KEMAJUAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN

RENCANA BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA SPPB KEMAJUAN DAN BIAYA PEKERJAAN SD BULAN LALU KEMAJUAN DAN BIAYA PEKERJAAN SD HARI INI
No. JENIS PEKERJAAN Satuan Volume Harga Jumlah Bobot Kerja Volume Harga Jumlah Bobot Kerja Volume Harga Jumlah Bobot Kerja
Satuan Harga Satuan Harga Satuan Harga
- 104 -

Ketua KP-USB Konsultan Lapangan CM Field Monitor-K2PAI


Kepala Sekolah selaku
SMP …………………………………
Ketua P2SATAP
SMP ..............................

……………………………………….. ……………………………………….. ………………………………………..


- 105 -

FORMAT 25

SURAT PERNYATAAN PENYELESAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


( SP4 )
Tanggal :

Yang bertandatangan di bawah ini kami :

Nama :
………………………………………………………………………………………………

Jabatan : Kepala sekolah selaku Ketua Panitia Pembangunan SD-SMP


Satu Atap SMP …………… Desa ……….………………… Kecamatan
…………………………… Kabupaten/Kota ..…………………………….
Provinsi..............................................

Menyatakan telah melaksanakan dan menyelesaikan (100%) seluruh pekerjaan


pembangunan SD-SMP Satu Atap SMPN …………………………….. sesuai
dengan rencana pelaksanaan pekerjaan seperti yang tercantum pada Surat
Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) Nomor ……………………….. Tanggal
………………. dan Addendumnya Nomor ………………..Tanggal ………………

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Kepala Sekolah selaku


Ketua P2SATAP
SMP ...........................

Materai

Rp. 6000

………………………………
NIP.
- 106 -

FORMAT 26

BERITA ACARA SERAH TERIMA


(BAST)
Nomor : ................ (1)

Pada hari ini ...........(2) tanggal ..............(3) bulan ...................(4) tahun


...............(5) yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : …………………………………………………………..(6)
Jabatan : Kepala Sekolah selaku Ketua Panitia Pembangunan SD-SMP
Satu Atap (SATAP) SMP .....……………(7)
Alamat : ..................................................................(8)
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

2. Nama : ...………………………………………………………….(9)
NIP : ......................................................................(10)
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen ..........................(11)
Direktorat Pembinaan SMP
Alamat : ......................................................................(12)
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Dengan ini menyatakan sebagai berikut:


1. PIHAK PERTAMA telah melaksanakan penyelesaian pekerjaan berupa
..................(13) sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Pembinaan SMP
tentang Penetapan Lokasi Pembangunan SATAP Nomor ........................(14)
dan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan Nomor .........................(15)
2. PIHAK PERTAMA telah menerima dana bantuan dari PIHAK KEDUA dan
telah dipergunakan untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
Surat Perjanjian Pemberian Bantuan, dengan rincian sebagai berikut:
a. Jumlah total dana yang telah diterima : ......................(16)
b. Jumlah total dana yang dipergunakan : ......................(17)
c. Jumlah total sisa dana : ......................(18)
3. PIHAK PERTAMA menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran dana
Bantuan .........................(19) sebesar .................................(20) telah
disimpan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan administrasi dan
keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional
4. PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima dari PIHAK PERTAMA berupa .....................(21) dengan nilai
..............................(22)
- 107 -

5. PIHAK PERTAMA telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara


sebesar ......................(23) sebagaimana Bukti Penerimaan Negara (BPN)
terlampir. *)

Demikian berita acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pihak Pertama Pihak Kedua

Kepala Sekolah selaku Ketua P2SATAP Direktorat Pembinaan SMP


SMP…………………(24) PPK Kegiatan ……………….(26)

……………………………(25) …………………………….....(27)
NIP. …………………… NIP………………………......(28)
- 108 -

PETUNJUK PENGISIAN
BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN

NO URAIAN ISI
1 Diisi dengan nomor Berita Acara Serah Terima (BAST)
2 Diisi dengan hari pembuatan BAST
3 Diisi dengan tanggal pembuatan BAST
4 Diisi dengan bulan pembuatan BAST
5 Diisi dengan tahun pembuatan BAST
6 Diisi dengan nama pimpinan / ketua/ kepala sekolah penerima bantuan
7 Diisi dengan nama sekolah penerima bantuan
8 Diisi dengan alamat sekolah penerima bantuan
9 Diisi dengan nama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
10 Diisi dengan NIP PPK
11 Diisi dengan nama Satker pemberi bantuan
12 Diisi alamat Satker pemberi bantuan
13 Diisi dengan nama pekerjaan yang dilaksanakan penerima bantuan
Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Keputusan Direktur Pembinaan SMP tentang
14 Penetapan Lokasi Pembangunan USB
15 Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perjanjian Pemberian Bantuan
16 Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang diterima

17 Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang telah dipergunakan

18 Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang tidak dipergunakan
19 Diisi dengan nama pekerjaan yang dilaksanakan penerima bantuan

20 Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang telah dipergunakan
21 Diisi dengan nama pekerjaan yang dilaksanakan penerima bantuan

22 Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang telah dipergunakan
Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang tidak dipergunakan
23 (jumlah sama seperti angka 18)
24 Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan
25 Diisi dengan nama pimpinan / ketua/ kepala lembaga penerima bantuan
26 Diisi dengan nama S atker pemberi bantuan
27 Diisi dengan nama PPK Satker pemberi bantuan
28 Diisi dengan NIP PPK Satker pemberi bantuan
- 109 -

FORMAT 27

SURAT KUASA

(Untuk SMP dan Lembaga di Bawah Dit.PSMP Kemdikbud RI)

Yang bertandatangan dibawah ini :


Nama :
Alamat :
No. KTP :
Jabatan :
No. Rekening :
Bank :
Nama Pemegang :
Rekening

Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut berdasarkan …… (SK


Pengangkatan Kepala Sekolah) untuk dan atas nama….(Nama Sekolah) yang
berkedudukan di … (Alamat Sekolah), selanjutnya disebut sebagai “PEMBERI
KUASA”

Sehubungan pelaksanaan dan pelaporan atas penyaluran Bantuan yang harus


disampaikan kepada Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia, maka dengan ini PEMBERI KUASA
selaku Penerima Bantuan memberikan kuasa kepada PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk, selanjutnya disebut “PENERIMA KUASA”
-------------------------------------------------------KHUSUS-------------------------------
-------------------
Untuk dan atas nama serta mewakili PEMBERI KUASA, tersebut di atas
melakukan tindakan-tindakan:
1. Memberikan informasi kepada Direktorat PSMP perihal rekening sekolah
tersebut di atas untuk keperluan audit dan pertanggungjawaban
keuangan Negara antara lain untuk mendapatkan print out rekening,
keterangan mutasi, transaksi serta penerima dana yang berasal dari
rekening tersebut.
- 110 -

2. Melakukan koreksi pembukuan rekening penerima dana bantuan sesuai


dengan surat perintah untuk pengkoreksian dari Direktorat PSMP
3. Melakukan pemblokiran rekening penerima dana bantuan sesuai dengan
surat perintah pemblokiran dari Direktorat PSMP

Surat Kuasa ini diberikan tanpahak substitusi, dan Kuasa ini tidak dapat
dicabut kembali dan/atau diakhiri oleh PEMBERI KUASA karena sebab
apapun, termasuk sebab-sebab yang termaktub dalam pasal 1813, 1814, atau
1816 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia kecuali berakhirnya
Perjanjian Penyaluran Bantuan Pada Satuan Kerja Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Pertama antara Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Pertama, Ditjen Dikdasmen, Kemdikbud dengan PENERIMA KUASA.

Demikian kuasa ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

...............,
..............................

Pemberi Kuasa, Penerima Kuasa,

Meterai

.................................... ...................................
(..................................) (..................................)
- 111 -

FORMAT 28

CONTOH PRASASTI PEMBANGUNAN SD-SMP Satu Atap

Logo digravir
(warna emas)

SMPN 4 Laikarenga ini dibangun


melalui
Program Pembangunan SD-SMP Satu Atap dengan
Mekanisme Partisipasi Masyarakat
50 cm menggunakan dana APBN, Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
Tahun Anggaran 2016
Biaya Pembangunan Rp 1.769.999.000,-

Nusa Tenggara Timur, 6 Desember 2014


Panitia Pembangunan SD-SMP Satu Atap
SMPN 4 Laikarenga
Kabupaten Sumba Barat Daya - Nusa Tenggara
Timur

Tulisan digravir
(warna emas)
Marmer
hitam/putih
50
cm
- 112 -

FORMAT 29

PAPAN NAMA KEGIATAN

Program Pembangunan SD-SMP Satu Atap(SATAP)


Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Dikdasmen, Kemdikbud

NAMA SEKOLAH : SMP ...........................


PEKERJAAN : Pembangunan SD-SMP Satu Atap
SUMBER DANA : APBN TA 2016
BIAYA : Rp ........................
WAKTU PELAKSANAAN : ............................ hari kalender

PANITIA PEMBANGUNAN SD-SMP Satu Atap SMP .................


DESA ............, KEC. ................, KAB/KOTA ................, PROVINSI ................
- 113 -

FORMAT 30

Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

FASILITAS BAGI SISWA SMP BERKEBUTUHAN KHUSUS


UNTUK
PROGRAM PEMBANGUNAN SD-SMP SATU ATAP DAN USB
.

A. Dasar pertimbangan

1. Bahwa siswa penyandang disabilitas adalah siswa sekolah yang


mempunyai hak yang sama untuk bersekolah.
2. Siswa dengan penyandang disabilitas perlu disediakan fasilitas yang
diperlukannya bagi kemudahan untuk memasuki dan memanfaatkan
prasarana sekolah.
3. Siswa dengan penyandang disabilitas akan merasa tidak dibedakan
dengan siswa lainnya sehingga dengan leluasa akan berpartisipasi dalam
kegiatan pembelajaran di sekolah.
4. Dengan tersedianya fasilitas yang diberikan pada setiap bangunan
sekolah, maka siswa dengan penyandang disabilitas akan lebih bebas
bergerak tanpa memerlukan pertolongan orang lain yang berarti akan
memberikan kepercayaan kepada dirinya sendiri lebih besar lagi.
B. Fasilitas Kebutuhan Khusus Yang Disediakan

Untuk kemudahan bagi siswa SMP penyandang disabilitas dalam


berpartisipasi dalam kegiatan belajar di sekolah, fasilitas yang perlu
disediakan dalam setiap sekolah yang dibangun, sesuai dengan
keperluannya adalah sebagai berikut:

1. Jalan setapak; rampa (ramp) untuk masuk pada bangunan sekolah bagi
siswa berkebutuhan khusus penyandang disabilitas yang menggunakan
kursi roda; dan perbedaan tinggi lantai.
2. Tangga dan pegangan tangga (railing) bagi siswa berkebutuhan khusus
penyandang disabilitas pada kaki atau patah kaki.
3. Pintu-pintu dan koridor.
4. Kamar Mandi/WC yang bisa digunakan oleh siswa berkebutuhan khusus
penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda.

C. Ketentuan Teknis

1. Fasilitas di Luar Bangunan


a). Jalan setapak menuju bangunan apabila disediakan sebaiknya lebih
rendah dari jalan kendaraan ± 2 cm.
b). Pelataran tempat pintu masuk kedalam gedung perlu dibuat agar
memberi lemudahan untuk dicapai.
- 114 -

2. Fasilitas di Dalam Bangunan

a). Pintu-pintudan Koridor.

(i) Apabila pintu masuk bangunan tidak satu permukaan (level)


dengan muka jalan, maka perlu disediakan rampa (ramp).
(ii) Lebar bersih pada pintu tidak kurang dari 90 cm.
(iii)Peninggian lantai ambang bawah pintu tidak boleh lebih dari 2 cm
(iv) Pegangan daun pintu untuk kamar mandi/WC setinggi 90 cm.
(v) Lebar koridor minimal 180 cm untuk memungkinkan dua kursi
roda dapat berpapasan.
b). Kamar Mandi/WC

(i) Kamar mandi/WC khusus yang bisa dipergunakan oleh siswa


berkebutuhan khusus penyandang disabilitas harus dilengkapi
dengan alat bantu dan harus bisa digunakan oleh siswa
berkebutuhan khusus penyandang disabilitas dengan kursi roda.
(ii) Ukuran bersih minimum kamar mandi/WC adalah 2,00 m x 2,00
m.
(iii)Ketinggian kloset minimum 45 cm dari lantai.
(iv) Kamar mandi/WC dilengkapi dengan besi pegangan (grab bar) di
kanan dan kiri kloset yang fungsional dan kuat.
(v) Ketinggian wastafel 77 cm.
(vi) Kamar mandi/WC dilengkapi dengan gantungan baju yang
dipasang pada ketinggian 120 cm dari lantai.
c). Tangga

(i) Setiap tangga harus dilengkapi dengan pegangan tangga (railing)


yang cukup kuat, dan diperpanjang sampai 45 cm pada ujung atas
dan ujung bawah tangga.
(ii) Ukuran lebar injakan anak tangga (antrede) minimal 32 cm dan
tinggi anak tangga (optrede) tidak lebih dari 14 cm.
d). Rampa (ramp)

(i) Kemiringan rampa maksimum adalah 12%.


(ii) Untuk rampa yang panjang, maka setiap 9 m perlu disediakan
bordes (tempat istirahat) berupa tempat yang datar, dengan
ukuran panjang minimum 2 m dan lebar 1,30 m.
(iii)Lebar bersih rampa minimal 1,30 m.

3. Ketentuan Teknis Lain

a). Tombol-tombol lampu dan stop kontakagar ditempatkan pada


ketinggian 100 cm di atas lantai.
- 115 -

b). Material yang digunakan untuk lantai dan rampa harus kuat, rata
dan tidak licin.
- 116 -

Detil Denah
KM/WC Siswa Berkebutuhan Khusus
- 117 -

FORMAT 31

(kop surat sekolah)

BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG MILIK NEGARA

BANTUAN PEMBANGUNAN SD-SMP SATU ATAP

SMPN ……………………………..

KAB........... PROV. ............

Nomor: ...............................

Pada hari ini .....................tanggal .......................... bulan .......................... tahun


dua ribu ................., bertempat di Ruang Kantor
............................................................... telah dilaksanakan serah terima:

1. Nama : ..........................................................................................

NIP. : .........................................................................................

Jabatan : Kepala SMP ......................................................................

Alamat : .........................................................................................

Telepon/Hp : .........................................................................................

Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA (sebagai pihak yang menyerahkan)

2. Nama : .........................................................................................

NIP. : .........................................................................................

Jabatan : Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Ketua Yayasan

..................................................................

Alamat Instansi : ..........................................................................................

Telephon/HP : ..........................................................................................

Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA (sebagai pihak yang menerima)

Sepakat mengadakan serah terima dengan ketentuan sebagai berikut:


- 118 -

Pasal 1

PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
dari PIHAK PERTAMA berupa bangunan SD-SMP Satu Atap dengan nilai Rp.
……………………. dibangun tahun …………….

Pasal 2

PIHAK PERTAMA telah menyelesaikan pembangunan SD-SMP Satu Atap


menggunakan mekanisme partisipasi masyarakat hasil dana bantuan pemerintah.
PIHAK KEDUA telah menerima bangunan SD-SMP Satu Atap dalam kondisi yang
lengkap, baik dan sesuai fungsinya.

Pasal 3

Dengan ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima ini maka selanjutnya bangunan
sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 2 dibukukan dan dilaporkan sebagai Barang
Milik Daerah serta tanggung jawab atas pengurusan dan pengelolaannya beralih
kepada PIHAK KEDUA. PIHAK KEDUA akan melakukan pengurusan dan pengelolaan
dimaksud mengikuti ketentuan Undang-undang yang berlaku.

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Yang menerima, Yang menyerahkan,

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Materai

Rp. 6000
stempel dan ttd stempel dan ttd

Nama jelas .....…..………… Nama jelas .........................

NIP................................... NIP ......................................

Anda mungkin juga menyukai