Anda di halaman 1dari 2

Analisis dan kesimpulan

1. Modul 1
- Dari hasil data dan pengolahannya didapat bahwa spesimen mengalami korosi pada larutan
Aqua dm, HCl, dan NaCl. Pada larutan NaOH dan spesimen tidak mengalami korosi atau laju
korosinya hampir mendekati nol. Dari hasil plot pengukuran pH-Potensial masingmasing
larutan kedalam diagram pourbaix menunjukkan bahwa hanya plot larutan HCl yang berada
dalam daerah korosi. 4 larutan lainnya masuk dalam daerah passif korosi.

- Untuk spesimen dalam larutan aqua dm walaupun hasil plot berada dalam wilayah passif
namun korosi tetap terjadi, hal ini dapat terjadi karena hasil plot tidak terlalu jauh dari
wilayah korosi, sehingga fasa Fe2O3 masih belum terlalu stabil dan kemungkinan akan
membentuk Fe2+ , perlu dilakukan pengamatan yang lebih rinci dari hasil pH dan potensial
yang kemungkinan belum 100% akurat diakibatkan kesalahan proses pengukuran dan
pemakaian alat pengukuran

- Untuk spesimen dalam larutan HCl hasil plot menunjukan bahwa daerah HCl berada dalam
daerah korosi atau kestabilan Fe2+ , hal ini sesuai dengan hasil percobaan yang
menunjukkan bahwa spesimen mengalami korosi/ karat dan pengurangan berat.

Untuk spesimen dalam larutan NaCl walaupun hasil plot berada dalam wilayah passif namun
korosi tetap terjadi, hal ini dapat terjadi karena hasil plot tidak terlalu jauh dari wilayah
korosi, sehingga fasa Fe2O3 masih belum terlalu stabil dan kemungkinan akan membentuk
Fe2+ , perlu dilakukan pengamatan yang lebih rinci dari hasil pH dan potensial yang
kemungkinan belum 100% akurat diakibatkan kesalahan proses pengukuran dan pemakaian
alat pengukuran

- Untuk spesimen didalam larutan NaOH dan K2CrO4 hasil plot berada dalam wilayah passif
korosi, hal ini sesuai dengan hasil percobaan, karena dipermukaan spesimen 2 larutan
tersebut tidak muncul karat ataupn pengurangan berat, sehingga dapat diketahui bahwa 2
larutan tersebut tidak bersifat korosif untuk baja.

- Dari kelima larutan percobaan didapat 3 larutan yang bersifat korosif yaitu Aqua dm, HCl dan
NaCl dan 2 larutan yang bersifat tidak korosif yaitu NaOH dan K2CrO4 • Dari diagram
pourbaix Fe dalam H2O pada 298K kita dapat mengetahui wilayah korosif, passsif dan imun
suatu baja dari nilai Ph dan potensial elektrolitnya.

2. Modul 2
Dari hasil pengamatan, spesimen mengalami patah setelah 104 jam atau ± 4-5 hari
pengamatan, hal ini terjadi karena adanya Stress corrosion cracking yang terjadi pada bidang
patahan, walaupun gaya yang diberikan kurang dari beban luluhnya tetapi pada bagian yang
mengalami beban atau tegangan tarik tersebut mengalami korosi sehingga beban yang
diterima spesimen telah melampaui batas luluh spesimen tersebut sehingga patah terjadi.
Udara yang ditiupkan kedalam larutan, mempercepat laju korosi pada baja ST37

Analisa lain yaitu spesimen baja ST37 yang digunakan tidak dilakukan proses surface
preparation terlebih dahulu sehingga permukaan baja tersebut sudah mengalami
karat/korosi sebelum percobaan, hal inilah yang menyebabkan proses patah terjadi lebih
cepat dibandingkan jika dilakukan surface preparation terlebih dahulu

Spesimen uji trik baja ST37 mengalami patah setelah 104 jam atau ± 4-5 hari pengamatan
dengan beban tarik sebesar 1,4 kg. • Selain dipengaruhi oleh sifat lingkungan, laju korosi
juga dipengaruhi oleh beban yang diterima logam secara terus menerus

Anda mungkin juga menyukai