NIM : 20027
1. System Kardiovaskuler
A. Anatomi system kardiovaskuler
1) Jantung
Bentuk : seperti buah alpukat
Ukuran : sebesar kepalan tangan kanan
Letak : di rongga thoraks
2/3 disebelah kiri midline tubuh
1/3 disebelah kanan midline tubuh
Sejajar dengan vertebra thorakalis 7-8
Basal (dasar : tempat keluar masuknya pembuluh darah) jantung
pada bagian atas
Apeks (ujung) jantung pada bagian bawah
Rongga jantung ada 4 :
Atrium kanan (dekstra)
Atrium kiri (sinistra)
Ventrikel kanan (dekstra)
Ventrikel kiri (sinistra)
Katup jantung
Katup atrioventrikuler (AV)
Trikuspid : terletak antara atrium kanan dan ventrikel kanan
Bikuspid (mitral) : antara atrium kiri dan ventrikel kiri
Katup semilunar
Semilunar aorta : antara ventrikel kiri dan aorta
Semilunar arteri : antara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis
Dinding jantung
Luar (epikardium)
Tengah (miokardium)
Dalam (endokardium)
Pembungkus jantung : perikardium
2) Pembuluh Darah
Arteri, terdiri dari 3 lapisan :
Tunika intima : sel endotel (lapisan dalam)
Tunika media : jaringan otot polos (lapisan tengah)
Tunika adventisia : jaringan ikat (lapisan terluar)
Vena (pembuluh darah balik)
Dibentuk oleh kapiler
Lapisan dindingnya sama dengan arteri
Memiliki katup pada dinding bagian dalam
Kapiler
Pembuluh yang sangat halus dengan diameter 0,008 mm
Dibentuk oleh lapisan endotel
Pintu masuk ke kapiler dilingkari oleh sfingter
Tekanan darah pada ujung atrerial 30 mmHg dan pada ujung venosa
10 mmHg
Kecepatan darah melalui kapiler 0,05/detik
B. Fisiologi
1) Kerja Jantung
Fungsi Kerja Jantung Manusia
Pemisahan ini sangat penting karena separuh jantung kanan menerima dan
juga memompa darah yang mengandung oksigen rendah sedangkan sisi
jantung sebelah kiri adalah berfungsi untuk memompa darah yang
mengandung oksigen tinggi. Jantung terdiri dari beberapa ruang jantung yaitu
atrium dan ventrikel yang masing-masing dari ruang jantung tersebut dibagi
menjadi dua yaitu atrium kanan kiri, serta ventrikel kiri dan kanan.
Sebagai kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan melalui atrium, darah
melewati katup mitral ke ventrikel kiri Ventrikel.
Berikut adalah fungsi ventrikel yaitu :
2) System Sirkulasi
2. System Pernafasan
A. Anatomi system pernafasan atas dan bawah
Rongga Hidung dan Nasal
Hidung tersusun dari tulang rawan hialin dan jaringan fibroareolar
Kulit bagian dalam hidung mengandung rambut-rambut halus (vibrissae)
Bagian dalam rongga nasal dilapisi oleh membran mukosa bersilia
(epitelium respiratorik)
Ada 6 struktur hidung :
Lubang hidung
Rongga hidung
Septum (pemisah lubang hidung)
Silia (bulu hidung)
Serabut saraf pembau
Selaput lendir
Faring
Tabung muskular berukuran 12,5 cm yang merentang dari bagian dasar
tulang tengkorak sampai dengan esofagus
Ada 3 struktur faring :
Lapisan mukosa
Lapisan fibrosa
Lapisan muskular (otot)
Ada 3 bagian faring :
Nasofaring (dibelakang hidung)
Orofaring (dibelakang mulut)
Laringofaring (dibelakang laring)
Laring
Tabung pendek yang dikelilingi tulang rawan (kartilago) dan terletak
antara faring dan trakea
Epiglotis : kartilago yang terletak di ujung bagian pangkal laring
Ada 6 struktur dan bagian-bagian laring :
Jaringan epitel
Jaringan ikat
Tulang rawan (kartilago)
Jaringan otot
Jakun
Epiglotis
Trakea (pipa udara)
Tabung dengan panjang 10-12 cm dan berdiameter 2,5 cm
Terletak di atas permukaan anterior esofagus
Terdapat 16-20 cincin kartilago berbentuk “C”
Dibagian dalam saluran dilapisi epitelium respiratorik
Percabangan Bronkus
Bronkus primer (utama) terbagi menjadi bronkus primer kanan dan kiri
Setiap bronkus primer bercabang 9-12 kali
bronki disebut ekstrapulmonar sampai memasuki paru-paru, setelah itu
disebut intrapulmonar
urutan percabangan bronki :
bronki
bronkiolus
bronkiolus terminal
bronkiolus respiratorik
duktus alveolar
alveoli
Paru-Paru
Terletak dalam rongga thoraks
Paru-Paru kanan memiliki 3 lobus, paru-paru kiri memiliki 2 lobus
Mediastinum : ruang dalam rongga dada antara kedua paru-paru
Ada 5 bagian paru-paru :
Pleura
Bronkus
Bronkiolus
Alveoli
Jaringan interstisial paru
Pleura : membran penutup yang membungkus setiap paru-paru
Pleura parietal
Pleura viseral
Rongga pleura
Alveolus
Berada di ujung percabangan brokus yang disebut alveolar sacs atau
alveolar ducts
Setiap alveolus dikelilingi oleh pembuluh darah kapiler
Terdapat sekitar 300 juta alveolus di paru-paru
B. Fisiologi System Pernafasan
Fungsi utama sistem pernfasan adalah mengambil O2 dari atmosfer kedalam sel-
sel tubuh dan untuk mentranspor CO` yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke
atmosfer.
1) Proses Ventilasi
Proses pertama ventilasi paru adalah pengaturan inspirasi dan ekspirasi udara
antara atmosfer dan paru. Proses kedua respirasi eksternal (respirasi paru)
adalah pertukaran oksigen dan karbondioksida antara paru dan kapiler darah
paru.
2) Proses Difusi
Perpindahan O2 (oksigen) darah alveoli ke dalam darah dan CO2 dari darah
ke alveoli.
3) Transport O2 dan CO2
Oksigen yang diambil darah dari alveoli, diangkut ke sel jaringan
melalui dua jalur:
97% akan terikat dengan hemoglobin dalam eritrosit, sebagai
oksihemoglobin
3% larut dalam plasma.
Sedang karbondioksida sebagai sisa hasil metabolisme dibawa ke paru-
paru melalui tiga jalan:
70% sebagai bikarbonat (HCO3 - ) yang bertindak sebagai buffer
23% terikat dengan hemoglobin sebagai karbamino hemoglobin
7% larut di dalam plasma.
4) Pengaturan Pernafasan
Secara kimiawi :
Kadar alkali darah (CO2)
Gerakan badan yang kuat (O2)
Pengendalian oleh saraf
Medula oblongata merupakan pusat pengendalian pernapasan
Pusat pernapasan ialah suatu pusat otomatik di dalam medula
oblongata yang mengeluarkan impuls eferen ke otot pernapasan
Regulasi respirasi Pernapasan dilakukan secara otomatis, tetapi
cepat lambat dan dalam dangkalnya pernapasan dikendalikan:
o Kontrol saraf di pusat pernapasan di medula oblongata, yang
mengirim impulsnya melalui medula spinalis
Korteks Cerebri
Medulla Oblongata
Kontrol kimia
3. System Persyarafan
A. Anatomi System Persyarafan
– Cairan Cerebrospinal
Disekresi oleh pleksus khoroid ke ventrikel2 di otak, cairan ini bening/seperti
air, fungsinya sebagai penahan goncangan, tempat pertukaran nutrien antara
darah dan sistem saraf.
– Cerebrum
Cereberum merupakan bagian otak terbesar, terdiri dari 2 hemisfer kiri dan
kanan, mengandung substansi/jaringan kelabu dan putih, hemisfer dipisahkan
suatu celah yang dalam dan dihubungkan kembali oleh corpus callosum.
Sebelah kiri mengendalikan bagian sebelah kanan tubuh, begitu sebaliknya.
Bagian luar substansi kelabu disebut kortek serebri yang bentuknya
bergulung2/berlipat tidak teratur, lekukan diantaranya dinamakan sulkus.
Sulkus yang terdalam membentuk fisura longitudinalis dan lateralis. Fisura
dan sulkus membagi otak menjadi beberapa lobus (lobus frontalis, parietalis,
oksipitalis, dan temporalis) yang letaknya sesuai dengan tulang yang berada
di atasnya.
– Cerebellum
Cerebellum adalah bagian otak terbesar kedua, letaknya di bagian otak
belakang, berada di bawah cerebrum, pada belakang tengkorak. Cerebellum
terdiri atas susunan substansi kelabu dan putih. Hemisfer serebeli
mengendalikan tonus otot dan sikap pada sisinya sendiri kebalikan dari
korteks serebrum.
– Batang Otak
Batang otak yang menghubungkan bagian otak dengan sumsum tulang
belakang ini terdiri dari 2 daerah yaitu medulla oblongata dan pons.
1. Medulla Oblongata merupakan bagian bawah batang otak yang
menghubungkan pons dg sumsum tulang belakang.
2. Pons terletak antara otak tengah dan medulla oblongata. Di bagian
batang otak ini terdapat 4 saraf kranial yang berperan dalam
mengendalikan ekspresi wajah dan menjaga keseimbangan
dan koordinasi tubuh.
– Thalamus dan Hipotalamus
1. Thalamus merupakan suatu struktur yang berada dalam otak dan
posisinya terletak pada bagian tengah. Lebih tepatnya
terletak pada bagian kortek serebral dan otak tengah.
2. Hipotalamus adalah bagian dari otak yang mengeluarkan bahan kimiawi
berupa hormon yang dibutuhkan tubuh untuk membantu mengendalikan
organ dan sel-sel tubuh.
– Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang atau medulla spinalis merupakan perpanjangan dari
sistem saraf pusat. Sumsum tulang belakang memanjang dari pangkal leher,
hingga ke selangkangan. Sumsum tulang belakang adalah kumpulan saraf
berbentuk silinder yang dimulai dari otak bagian bawah kemudian
memanjang menyusuri kanal tulang belakang. Sumsum tulang belakang
terbagi menjadi beberapa segmen, masing-masing segmen memiliki sepasang
akar saraf di kanan dan kiri. Akar saraf depan (ventral) atau saraf eferen
bertindak sebagai motorik, sedangkan akar saraf belakang (dorsal) atau saraf
aferen bertindak sebagai sensorik. Secara anatomis, sumsum tulang belakang
merupakan kumpulan sistem saraf yang dilindungi oleh ruas-ruas tulang
belakang. Sumsum tulang merupakan kumpulan sistem saraf dari dan ke
otak. Tiap pasang saraf terletak pada segmen tertentu (serviks, toraks,
lumbar, dll.)
Tiap pasang saraf diberi nomor sesuai tulang belakang di atasnya :
8 pasang saraf spinal serviks; C1-C8
12 pasang saraf spinal toraks; T1-T12
5 pasang saraf spinal lumbar; L1-L5
5 pasang saraf spinal sakral; S1-S5
1 pasang saraf spinal koksigeal; C0
2) Sel Syaraf
Sel Glia
Sel2 glia merupakan sel pendukung pada otak dan sumsum tulang
belakang, mengisi ruangan di antara sel2 saraf, tidak mengkonduksi
impuls listrik. Pada sel2 saraf, sel glia ini membentuk mielin bagi akson
sehingga mempengaruhi kecepatan penghantaran impuls dari saraf.
Dapat membelah.
Neuron/Sel Saraf
Sel saraf berfungsi menghantarkan impuls, dari lingkungan atau dalam
tubuh, diolah & respon akan disampaikan ke sel saraf atau organ lainnya.
Tidak dapat membelah. Merupakan satuan dasar sistem saraf yang
empunyai ciri struktur tertentu yang membedakan dengan sel tubuh
lainnya. Pada bagian tengah neuron ada serabut tipis menjulur : Akson
melalui serabut inilah neuron melaksanakan fungsinya. Fungsi
serabut/akson : menyampaikan isyarat ke & dari otak, serta sumsum tlg
belakang, isyarat disampaikan dari neuron ke neuron lain disebelahnya
melalui sinapsis. Pasokan energi untuk neuron berasal dari penguraian
oksidatif glukosa dan benda2 keton.
4. System Muskuluskeletal
A. Anatomi System Muskuluskeletal
1) Tulang
susunan sistem kerangka manusia kurang lebih ada 206 buah tulang.
a) Klasifikasi tulang:
Bagian rahang:
Bagian Hidung:
6. Tulang iga
a. 7 vertebra servikalis
b. 12 vertebra torakalis
c. 5 vertebra lumbalis
d. 5 vertebra sakralis
e. 4 vertebra koksigis
Kerangka Apendikular:
b. Skapula 2 buah
c. Klavikula 2 buah
d. Humerus 2 buah
e. Lengan bawah
f. Radius 2 buah
g. Ulna 2 buah
h. Tangan
e. Femur: 2 buah
f. Patela: 2 buah
g. Tungkai bawah
h. Fibula: 2 buah
i. Tibia: 2 buah
k. Tarsal: 14 buah
l. Metatarsal: 10 buah
m. Falangus: 28 buah
2) Otot
Otot adalah organ yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. Semua sel-sel
otot mempunyai kekhususan yaitu berkontraksi. Terdapat lebih dari 600 buah
otot pada tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada
tulang-tulang kerangka tubuh oleh tendon, dan sebagian kecil ada yang
melekat dibawah permukaan kulit.
a) Jenis-Jenis Otot
1) Otot Rangka
Otot rangka merupakan otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka.
Serabut otot sangat panjang, panjangnya sampai 30 cm berbentuk
silindris dengan lebar berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron.
Setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer.
Kontraksi otot rangka sangat cepat, kuat, sebentar dan cepat lelah.
2) Otot Polos
Merupakan otot tidak berlurik dan involunter. jenis otot ini dapat
ditemukan pada dinding berongga seperti kandung kemih dan uterus,
serta pada dinding tuba, seperti pada sistem respiratorik, pencernaan,
reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah. otot polos adalah
serabut otot berbentuk spindel dengan nukleus sentral, berukuran
kecil berkisar antara 20 mikron (melapisi pembuluh darah) sampai 0,5
mm pada uterus wanita hamil. kontraksi otot polos kuat dan lambat.
3) Otot Jantung
Otot jantung merupakan otot lurik, disebut juga otot seran lintang
involunter. otot ini hanya terdapat pada jantung. otot jantung bekerja
terus menerus ssetiap saat tanpa henti, tapi otot jantung juga
mempunyai masa istirahat, yaitu setiap kali berdenyut. inti otot
jantung berada di tengah, serabut ototnya bercabang dan bersatu
dengan serabut disebelahnya, kontraksi otot jantung otomatis dan
ritmis.
3) Sendi
SendiPersambungan/ artikulasio : pertemuan antara dua atau lebih dari tulang
rangka. Artrologi : ilmu yang mempelajari persendian.
a) Jenis Sendi Berdasarkan strukturnya
1. Fibrosa: hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa
c) Macam-macam sendi
Macam-macam sendi utama ini dikelompokkan berdasarkan jenis
gerakannya, yakni:
1. Sendi mati atau sinartrosis Sendi bersifat paten atau tidak bisa
digerakkan ini menghubungkan dua tulang atau lebih yang
berdekatan. Contoh: sendi penghubung tulang tengkorak.
1. Sendi peluru atau ball and socket Fungsi sendi peluru adalah
menunjang gerakan ke segala arah. Contoh: sendi bahu dan
sendi pinggul. Sendi ini berbentuk satu bulatan dari satu tulang
yang ditopang tulang berbentuk mirip cangkir dari tulang
lainnya.
4. Sendi putar atau pivot Sendi putar ditandai dengan ciri satu
tulang yang dapat berputar melingkari tulang lain. Contoh:
sendi antara tulang ulna atau tulang hasta, dan sendi antara
tulang belakang dan leher.
d) Gerakan Sendi
2) Fungsi tulang
3) Fungsi Otot
4) Fungsi Sendi
Fungsi sendi secara umum sebagai titik di mana dua tulang terhubung.
Di sisi lain, fungsi sendi sebagai penghubung tulang yang bertujuan
menggerakkan bagian tubuh. Setiap manusia, diperkirakan memiliki sendi
antara 250 dan 350.
Betapa luar biasanya fungsi sendi bagi tubuh, tergantung pada macam
dan letaknya. Hubungan dua tulang disebut persendian (artikulasi). Fungsi
utama sendi yakni memberikan fleksibilitas dan pergerakan pada tempatnya,
juga sebagai poros anggota gerak. Selain itu fungsi sendi atau persendian,
berperan dalam mempertahankan kelenturan kerangka tubuh. Sendi
digambarkan layaknya bantalan di antara tulang-tulang.
a. Tulang kortikal
Tulang ini padat, kuat, dan mengelilingi ruang sumsum.Tulang kortikal
memiliki permukaan luar yang disebut periosteal dan permukaan dalam
yang disebut endosteal.Periosteum merupakan selubung jaringan
konektif fibrous yang mengelilingi permukaan luar tulang kortikal,
kecuali sendi dimana tulang dibatasi dengan articular tulang rawan.
Tulang kortikal atau compact memiliki porositas sebesar 5-10% dan
memiliki berbagai macam jenis pori
b. Tulang trabekula
Tulang ini tersusun dari jaringan seperti sarang lebah dari piringan dan
batangan trabekula yang menyelingi pada kompartemen sumsum tulang.
Tulang trabekula disebut juga tulang spongi.periosteal dan permukaan
dalam yang disebut endostea. Tulang trabekular atau cancelous memiliki
porositas sebesar 50-95% dan ketebalan sebesar 200 μm, biasa
ditemukan pada tulang kuboid, tulang pipih, dan pada akhir tulang
panjang.