Anda di halaman 1dari 30

NAMA : Lina Shafiyah

NIM : 20027

RESUME ANATOMI DAN FISIOLOGI

1. System Kardiovaskuler
A. Anatomi system kardiovaskuler
1) Jantung
 Bentuk : seperti buah alpukat
 Ukuran : sebesar kepalan tangan kanan
 Letak : di rongga thoraks
 2/3 disebelah kiri midline tubuh
 1/3 disebelah kanan midline tubuh
 Sejajar dengan vertebra thorakalis 7-8
 Basal (dasar : tempat keluar masuknya pembuluh darah) jantung
pada bagian atas
 Apeks (ujung) jantung pada bagian bawah
 Rongga jantung ada 4 :
 Atrium kanan (dekstra)
 Atrium kiri (sinistra)
 Ventrikel kanan (dekstra)
 Ventrikel kiri (sinistra)
 Katup jantung
 Katup atrioventrikuler (AV)
 Trikuspid : terletak antara atrium kanan dan ventrikel kanan
 Bikuspid (mitral) : antara atrium kiri dan ventrikel kiri
 Katup semilunar
 Semilunar aorta : antara ventrikel kiri dan aorta
 Semilunar arteri : antara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis
 Dinding jantung
 Luar (epikardium)
 Tengah (miokardium)
 Dalam (endokardium)
 Pembungkus jantung : perikardium

2) Pembuluh Darah
 Arteri, terdiri dari 3 lapisan :
 Tunika intima : sel endotel (lapisan dalam)
 Tunika media : jaringan otot polos (lapisan tengah)
 Tunika adventisia : jaringan ikat (lapisan terluar)
 Vena (pembuluh darah balik)
 Dibentuk oleh kapiler
 Lapisan dindingnya sama dengan arteri
 Memiliki katup pada dinding bagian dalam
 Kapiler
 Pembuluh yang sangat halus dengan diameter 0,008 mm
 Dibentuk oleh lapisan endotel
 Pintu masuk ke kapiler dilingkari oleh sfingter
 Tekanan darah pada ujung atrerial 30 mmHg dan pada ujung venosa
10 mmHg
 Kecepatan darah melalui kapiler 0,05/detik
B. Fisiologi
1) Kerja Jantung
Fungsi Kerja Jantung Manusia
Pemisahan ini sangat penting karena separuh jantung kanan menerima dan
juga memompa darah yang mengandung oksigen rendah sedangkan sisi
jantung sebelah kiri adalah berfungsi untuk memompa darah yang
mengandung oksigen tinggi. Jantung terdiri dari beberapa ruang jantung yaitu
atrium dan ventrikel yang masing-masing dari ruang jantung tersebut dibagi
menjadi dua yaitu atrium kanan kiri, serta ventrikel kiri dan kanan.

Sistem konduksi jantung : jantung dapat berkontraksi secara ritmilk karena


ada impuls listrik yang terkoordinasi melalui saraf otot jantung.
 Nodus Sinoatrial (SA Node)
 Daerah kecil pada saraf otot dan sel-sel saraf pada dinding jantung
dekat pintu masuk vena cava superior
 Merupakan pace maker munculnya kontraksi pada awal sistole
atrium, selanjutnya menyebar ke dinding atrium - atrium
berkontraksi - mencapai dan menstimulus nodus atrioventrikuler
(AV Node)
 Nodus Atrioventrikuler (AV Node)
 Area kecil saraf otot pada dinding atrium dan ventrikel
 Setelah impuls saraf mencapai AV Node selanjutnya menyebar ke
bundel his
 Bundel Atrioventrikuler (Bundel His)
 Sekumpulan otot dan serat saraf yang memanjang dalam septum
diantara kedua ventrikel
 Setelah impuls saraf mencapai bundel his kemudian akan mencapai
apeks jantung, selanjutnya akan bercabang ke masing-masing
dinding ventrikel yang menyebabkan kedua ventrikel kontraksi

Atrium Berikut fungsi dari masing-masing atrium jantung tersebut yaitu :

 Atrium kanan berfungsi sebagai penampungan (reservoir) darah yang


rendah oksigen dari seluruh tubuh.
Darah tersebut mengalir melalui vena kava superior, vena kava inferior,
serta sinus koronarius yang berasal dari jantung sendiri. Kemudian darah
dipompakan ke ventrikel kanan dan selanjutnya ke paru. Atrium kanan
menerima darah de-oksigen dari tubuh melalui vena kava superior
(kepala dan tubuh bagian atas) dan inferior vena kava (kaki dan dada
lebih rendah). Simpul sinoatrial mengirimkan 6 impuls yang
menyebabkan jaringan otot jantung dari atrium berkontraksi dengan cara
yang terkoordinasi seperti gelombang. Katup trikuspid yang memisahkan
atrium kanan dari ventrikel kanan, akan terbuka untuk membiarkan
darah de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel
kanan.
 Atrium kiri berfungsi menerima darah yang kaya oksigen dari kedua
paru melalui 4 buah vena pulmonalis.
Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri dan selanjutnya ke seluruh
tubuh melalui aorta. Atrium kiri menerima darah beroksigen dari paru-
paru melalui vena paru-paru.

Sebagai kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan melalui atrium, darah
melewati katup mitral ke ventrikel kiri Ventrikel.
Berikut adalah fungsi ventrikel yaitu :

 Ventrikel kanan berfungsi menerima darah dari atrium kanan dan


dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.
Ventrikel kanan menerima darah deoksigen sebagai kontrak atrium
kanan. Katup paru menuju ke arteri paru tertutup, memungkinkan untuk
mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, mereka
kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kanan, menutup katup trikuspid dan
katup paru terbuka. Penutupan katup trikuspid mencegah darah dari
dukungan ke atrium kanan dan pembukaan katup paru memungkinkan
darah mengalir ke arteri pulmonalis menuju paru-paru.
 Ventrikel kiri berfungsi menerima darah dari atrium kiri dan
dipompakan ke seluruh tubuh melalui aorta.
Ventrikel kiri menerima darah yang mengandung oksigen sebagai
kontrak atrium kiri. Darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri. Katup
aorta menuju aorta tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel
dengan darah. Setelah ventrikel penuh, dan berkontraksi. Sebagai
kontrak ventrikel kiri, menutup katup mitral dan katup aorta terbuka.
Penutupan katup mitral mencegah darah dari dukungan ke atrium 7 kiri
dan pembukaan katup aorta memungkinkan darah mengalir ke aorta dan
mengalir ke seluruh tubuh.

2) System Sirkulasi

2. System Pernafasan
A. Anatomi system pernafasan atas dan bawah
 Rongga Hidung dan Nasal
 Hidung tersusun dari tulang rawan hialin dan jaringan fibroareolar
 Kulit bagian dalam hidung mengandung rambut-rambut halus (vibrissae)
 Bagian dalam rongga nasal dilapisi oleh membran mukosa bersilia
(epitelium respiratorik)
 Ada 6 struktur hidung :
 Lubang hidung
 Rongga hidung
 Septum (pemisah lubang hidung)
 Silia (bulu hidung)
 Serabut saraf pembau
 Selaput lendir


 Faring
 Tabung muskular berukuran 12,5 cm yang merentang dari bagian dasar
tulang tengkorak sampai dengan esofagus
 Ada 3 struktur faring :
 Lapisan mukosa
 Lapisan fibrosa
 Lapisan muskular (otot)
 Ada 3 bagian faring :
 Nasofaring (dibelakang hidung)
 Orofaring (dibelakang mulut)
 Laringofaring (dibelakang laring)
 Laring
 Tabung pendek yang dikelilingi tulang rawan (kartilago) dan terletak
antara faring dan trakea
 Epiglotis : kartilago yang terletak di ujung bagian pangkal laring
 Ada 6 struktur dan bagian-bagian laring :
 Jaringan epitel
 Jaringan ikat
 Tulang rawan (kartilago)
 Jaringan otot
 Jakun
 Epiglotis
 Trakea (pipa udara)
 Tabung dengan panjang 10-12 cm dan berdiameter 2,5 cm
 Terletak di atas permukaan anterior esofagus
 Terdapat 16-20 cincin kartilago berbentuk “C”
 Dibagian dalam saluran dilapisi epitelium respiratorik

 Percabangan Bronkus
 Bronkus primer (utama) terbagi menjadi bronkus primer kanan dan kiri
 Setiap bronkus primer bercabang 9-12 kali
 bronki disebut ekstrapulmonar sampai memasuki paru-paru, setelah itu
disebut intrapulmonar
 urutan percabangan bronki :
 bronki
 bronkiolus
 bronkiolus terminal
 bronkiolus respiratorik
 duktus alveolar
 alveoli

 Paru-Paru
 Terletak dalam rongga thoraks
 Paru-Paru kanan memiliki 3 lobus, paru-paru kiri memiliki 2 lobus
 Mediastinum : ruang dalam rongga dada antara kedua paru-paru
 Ada 5 bagian paru-paru :
 Pleura
 Bronkus
 Bronkiolus
 Alveoli
 Jaringan interstisial paru
 Pleura : membran penutup yang membungkus setiap paru-paru
 Pleura parietal
 Pleura viseral
 Rongga pleura
 Alveolus
 Berada di ujung percabangan brokus yang disebut alveolar sacs atau
alveolar ducts
 Setiap alveolus dikelilingi oleh pembuluh darah kapiler
 Terdapat sekitar 300 juta alveolus di paru-paru
B. Fisiologi System Pernafasan
Fungsi utama sistem pernfasan adalah mengambil O2 dari atmosfer kedalam sel-
sel tubuh dan untuk mentranspor CO` yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke
atmosfer.
1) Proses Ventilasi
Proses pertama ventilasi paru adalah pengaturan inspirasi dan ekspirasi udara
antara atmosfer dan paru. Proses kedua respirasi eksternal (respirasi paru)
adalah pertukaran oksigen dan karbondioksida antara paru dan kapiler darah
paru.
2) Proses Difusi
Perpindahan O2 (oksigen) darah alveoli ke dalam darah dan CO2 dari darah
ke alveoli.
3) Transport O2 dan CO2
 Oksigen yang diambil darah dari alveoli, diangkut ke sel jaringan
melalui dua jalur:
 97% akan terikat dengan hemoglobin dalam eritrosit, sebagai
oksihemoglobin
 3% larut dalam plasma.
 Sedang karbondioksida sebagai sisa hasil metabolisme dibawa ke paru-
paru melalui tiga jalan:
 70% sebagai bikarbonat (HCO3 - ) yang bertindak sebagai buffer
 23% terikat dengan hemoglobin sebagai karbamino hemoglobin
 7% larut di dalam plasma.
4) Pengaturan Pernafasan
 Secara kimiawi :
 Kadar alkali darah (CO2)
 Gerakan badan yang kuat (O2)
 Pengendalian oleh saraf
 Medula oblongata merupakan pusat pengendalian pernapasan
 Pusat pernapasan ialah suatu pusat otomatik di dalam medula
oblongata yang mengeluarkan impuls eferen ke otot pernapasan
Regulasi respirasi Pernapasan dilakukan secara otomatis, tetapi
cepat lambat dan dalam dangkalnya pernapasan dikendalikan:
o Kontrol saraf di pusat pernapasan di medula oblongata, yang
mengirim impulsnya melalui medula spinalis

Korteks Cerebri

Berperan pengaturan pernapasan bersifat volunter  mengatur napas


dan menahan napas. Misalnya pada saat bicara atau makan.

Medulla Oblongata

Di batang otak - pernapasan automatik atau spontan. neuron ini


berperan dalam pengaturan irama pernapasan.

Kontrol kimia

Saat berolahraga, CO2 meningkat -> ( merupakan sisa hasil


metabolisme) -> bikarbonat darah meningkat, keasaman darah
meningkat -> efek langsung pada sel-sel saraf pusat pernapasan ->
napas menjadi cepat dan dalam

3. System Persyarafan
A. Anatomi System Persyarafan

Sistem saraf merupakan sistem koordinasi atau pengaturan tubuh berupa


penghantaran impuls saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan
perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja
sistem saraf ialah sel saraf atau neuron. Sistem saraf terdiri dari berjuta-juta sel
yang bentuknya bervariasi. Sistem ini t.d sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan sistem saraf
perifer terdiri atas sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom.

Otak : Diperkirakan otak terdiri atas 100milyar neuron. Merupakan pusat


kendali tubuh yang memiliki bobot + 2% dari total BB (+1-1,5 kg), memerlukan
20% dari oksigen dalam tubuh. Otak terdiri dari batang otak, serebrum,
serebelum. Di otak terdapat jaringan kelabu (gray matter) dan putih (white
matter). Sirkulasi otak menerima 20% dari curah jantung (750 ml/menit).
 Gray Matter – bagian SSP yang mengandung serabut saraf yang tidak
bermyelin – sel saraf korteks serebral, bag dalam sumsum tulang belakang.
 White Matter – bagian SSP yang mengandung serabut saraf (akson) yang
bermyelin (warna putih) - lapisan dalam serebrum.

Tengkorak dan tulang belakangilindungi oleh 3 lapisan : meninges

 Duramater (lap.luar): terdiri atas jaringan penghubung, pembuluh darah, dan


saraf.
 Lapisan arachnoid (lap. tengah): elastis .
 Piamater (lap.dalam): mengandung saraf & pembuluh darah

Bagian-bagian otak yaitu : cereberum, cerebellum, spinal cord, thalamus, pineal


glad. Hypotalamus, kelenjar pituitary, medulla oblongata.

– Cairan Cerebrospinal
Disekresi oleh pleksus khoroid ke ventrikel2 di otak, cairan ini bening/seperti
air, fungsinya sebagai penahan goncangan, tempat pertukaran nutrien antara
darah dan sistem saraf.
– Cerebrum
Cereberum merupakan bagian otak terbesar, terdiri dari 2 hemisfer kiri dan
kanan, mengandung substansi/jaringan kelabu dan putih, hemisfer dipisahkan
suatu celah yang dalam dan dihubungkan kembali oleh corpus callosum.
Sebelah kiri mengendalikan bagian sebelah kanan tubuh, begitu sebaliknya.
Bagian luar substansi kelabu disebut kortek serebri yang bentuknya
bergulung2/berlipat tidak teratur, lekukan diantaranya dinamakan sulkus.
Sulkus yang terdalam membentuk fisura longitudinalis dan lateralis. Fisura
dan sulkus membagi otak menjadi beberapa lobus (lobus frontalis, parietalis,
oksipitalis, dan temporalis) yang letaknya sesuai dengan tulang yang berada
di atasnya.
– Cerebellum
Cerebellum adalah bagian otak terbesar kedua, letaknya di bagian otak
belakang, berada di bawah cerebrum, pada belakang tengkorak. Cerebellum
terdiri atas susunan substansi kelabu dan putih. Hemisfer serebeli
mengendalikan tonus otot dan sikap pada sisinya sendiri kebalikan dari
korteks serebrum.
– Batang Otak
Batang otak yang menghubungkan bagian otak dengan sumsum tulang
belakang ini terdiri dari 2 daerah yaitu medulla oblongata dan pons.
1. Medulla Oblongata merupakan bagian bawah batang otak yang
menghubungkan pons dg sumsum tulang belakang.
2. Pons terletak antara otak tengah dan medulla oblongata. Di bagian
batang otak ini terdapat 4 saraf kranial yang berperan dalam
mengendalikan ekspresi wajah dan menjaga keseimbangan
dan koordinasi tubuh.
– Thalamus dan Hipotalamus
1. Thalamus merupakan suatu struktur yang berada dalam otak dan
posisinya terletak pada bagian tengah. Lebih tepatnya
terletak pada bagian kortek serebral dan otak tengah.
2. Hipotalamus adalah bagian dari otak yang mengeluarkan bahan kimiawi
berupa hormon yang dibutuhkan tubuh untuk membantu mengendalikan
organ dan sel-sel tubuh.
– Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang atau medulla spinalis merupakan perpanjangan dari
sistem saraf pusat. Sumsum tulang belakang memanjang dari pangkal leher,
hingga ke selangkangan. Sumsum tulang belakang adalah kumpulan saraf
berbentuk silinder yang dimulai dari otak bagian bawah kemudian
memanjang menyusuri kanal tulang belakang. Sumsum tulang belakang
terbagi menjadi beberapa segmen, masing-masing segmen memiliki sepasang
akar saraf di kanan dan kiri. Akar saraf depan (ventral) atau saraf eferen
bertindak sebagai motorik, sedangkan akar saraf belakang (dorsal) atau saraf
aferen bertindak sebagai sensorik. Secara anatomis, sumsum tulang belakang
merupakan kumpulan sistem saraf yang dilindungi oleh ruas-ruas tulang
belakang. Sumsum tulang merupakan kumpulan sistem saraf dari dan ke
otak. Tiap pasang saraf terletak pada segmen tertentu (serviks, toraks,
lumbar, dll.)
Tiap pasang saraf diberi nomor sesuai tulang belakang di atasnya :
 8 pasang saraf spinal serviks; C1-C8
 12 pasang saraf spinal toraks; T1-T12
 5 pasang saraf spinal lumbar; L1-L5
 5 pasang saraf spinal sakral; S1-S5
 1 pasang saraf spinal koksigeal; C0

B. Fisiologi System Persyarafan


1) Fungsi Masing-Masing Bagian System Saraf
Sistem saraf sebagai jalur utama informasi biologis, bertanggung jawab
mengendalikan seluruh proses biologi dan gerakan tubuh dan dapat
menerima informasi dan menginterpretasinya melalui sinyal elektrik di dalam
system. Terdiri atas sistem saraf pusat (Central Nervous System/CNS) dan
sistem saraf perifer (Peripheral Nervous System/PNS). CNS merupakan
tempat proses berlangsung dan PNS bekerja mendeteksi dan mengirimkan
impuls elektrokimia yang digunakan pada sistem saraf. PNS terdiri dari
saraf2 yang membawa impuls antara CNS dengan otot, kelenjar, kulit dan
organ-organ lain.
Sistem saraf somatik dan otonomik merupakan bagian dari saraf
motorik . Sistem saraf berperan seperti sistem telepon. Informasi
ditransmisikan dari dan ke otak, otak menerima informasi dari saraf sensorik
dan dikirimkan ke saraf motorik. Informasi dari lingkungan sekeliling
diterima oleh saraf sensorik lalu dikirimkan ke otak. Pada waktu yang sama
informasi ttg tubuh kita (misalnya.lapar) diterima oleh saraf motorik dan
dikirimkan ke otak, kemudian informasi disampaikan oleh sel2 saraf
(neuron).
Fungsi bagian-bagian otak :
 Fungsi Cerebrum : Mengendalikan mental, tingkah laku, pikiran,
kesadaran, kemauan, kecerdasan, kemampuan berbicara, dan bahasa.
 Fungsi cerebellum : Berperan dalam koordinasi otot & menjaga
keseimbangan tubuh.
 Fungsi medulla oblongata : mengendalikan denyut jantung , kecepatan
bernafas dan aliran darah dalam pembuluh.
 Fungsi pons : menyampaikan sinyal dari serebrum ke serebelum.
 Fungsi thalamus : menerima impuls dari reseptor sensorik
menyampaikan informasinya ke bagian yang tepat di serebrum.
 Fungsi hypotalamus : mengatur suhu tubuh rasa lapar, haus, marah,
lelah, dan mengendalikan kelenjar pituitari untuk fungsi endokrin.

Otak mengendalikan bagaimana tubuh manusia bekerja. Gerakan sadar :


Otak  SS somatik (mengendalikan bisep, trisep dan otot2 sadar lainnya).
Sedangkan Gerakan tidak sadar : misal detak jantung. Jika olah raga otak
bekerja  SS otonom meningkatkan detak jantung lebih cepat.

a) Sistem Saraf Otonom


Memegang peran penting dalam pengaturan keadaan konstan dalam
tubuh, memberikan perubahan dalam tubuh yang sesuai. Kerja tidak sadar
(berbeda dengan SS somatik). Menggunakan 2 kelompok neuron motorik
untuk menstimulasi efektor.
 Neuron preganglionik  muncul dari CNS ke ganglion tubuh,
bersinapsis dengan Neuron pascaganglionik  menuju organ efektor
(otot jantung, otot polos, atau kelenjar).

Mengendalikan fungsi motorik visceral. Tidak dengan mudah


dikendalikan dg kehendak. Terdiri dari sistem saraf simpatis &
parasimpatis  berbeda anatomi maupun fungsinya.

a. Sistem Saraf Simpatis


Sistem saraf simpatis terletak di depan kolumna vertebra,
berhubungan dengan sumsum tulang belakang melalui serabut saraf.
Tersusun dari ganglion2 pada daerah :

- 3 psg ganglion servikal

- 11 psg ganglion torakal

- 4 psg ganglion lumbal

- 4 psg ganglion sacral

- 1 psg ganglion koksigen

Sering disebut sistem saraf torakolumbar. Fungsi : Mempersarafi


otot-otot jantung, otot tak sadar pembuluh darah, organ2 dalam
(lambung, pankreas, usus), serabut motorik sekretorik pada kelenjar
keringat, serabut motorik otot tak sadar pada kulit dan
mempertahankan tonus semua otot termasuk otot tak sadar.

b. Sistem Saraf Parasimpatis


Disebut sistem saraf kraniosakral. Terbagi menjadi 2 bagian
- Saraf otonom kranial: ke-3 (okulomotorius),7 (fasialis),9
(glosofaringeal),10 (vagus).
- Saraf otonom sakral : ke-2, 3, 4  membentuk urat saraf pada
organ dalam pelvis & bersama2 SS simpatis membentuk
pleksus yang mempengaruhi kolon, rektum dan kdg kemih

2) Sel Syaraf
 Sel Glia
Sel2 glia merupakan sel pendukung pada otak dan sumsum tulang
belakang, mengisi ruangan di antara sel2 saraf, tidak mengkonduksi
impuls listrik. Pada sel2 saraf, sel glia ini membentuk mielin bagi akson
sehingga mempengaruhi kecepatan penghantaran impuls dari saraf.
Dapat membelah.
 Neuron/Sel Saraf
Sel saraf berfungsi menghantarkan impuls, dari lingkungan atau dalam
tubuh, diolah & respon akan disampaikan ke sel saraf atau organ lainnya.
Tidak dapat membelah. Merupakan satuan dasar sistem saraf yang
empunyai ciri struktur tertentu yang membedakan dengan sel tubuh
lainnya. Pada bagian tengah neuron ada serabut tipis menjulur : Akson
melalui serabut inilah neuron melaksanakan fungsinya. Fungsi
serabut/akson : menyampaikan isyarat ke & dari otak, serta sumsum tlg
belakang, isyarat disampaikan dari neuron ke neuron lain disebelahnya
melalui sinapsis. Pasokan energi untuk neuron berasal dari penguraian
oksidatif glukosa dan benda2 keton.

1. Interneuron/neuron penyambung – neuron yang berada di dalam


CNS – menggerakkan isyarat antar neuron.

2. Neuron aferen = neuron sensorik, mengirim impuls dari sistem


perifer ke dalam CNS.
3. Neuron eferen = neuron motorik - sel saraf yang membawa sinyal
dari CNS ke sel-sel dalam sistem perifer (otot, kelenjar).

3) Bagaimana Neuron-Neuron Berkomunikasi


Neuron2 berkomunikasi melalui sinyal : potensial aksi. Muatan listrik yang
dihasilkan oleh perubahan keseimbangan kimia dari cairan di dalam &
sekeliling neuron  bergantung pada pergerakan ion2 bag luar dan bag
dalam sel. Jika potensial aksi terjadi pada neuron  pesan molekular
dikirimkan ke neuron di sebelahnya. Terjadi jika impuls yang masuk adalah
depolarisasi yang mencapai ambang tertentu  pada pangkal akson timbul
potensial aksi  sel terstimulasi. Potensial diteruskan  ujung neuron mem-
bebaskan neurotransmiter. Neuron membawa informasi ke neuron lain atau
ke otot. Terjadinya komunikasi antara sel-sel saraf dengan sel efektor
diperantarai oleh sinapsis.

4. System Muskuluskeletal
A. Anatomi System Muskuluskeletal
1) Tulang
susunan sistem kerangka manusia kurang lebih ada 206 buah tulang.
a) Klasifikasi tulang:

 tulang panjang: berbentuk silindris berfungsi menahan berat tubuh


& berperan dalam pergerakan.

 Tulang pendek: berstruktur kuboid, berfungsi memberi kekuatan dan


kekompakan pada area yang memiliki pergerakan terbatas.

 Tulang pipih: mirip lempeng berfungsi melekatkan otot dan


memberi perlindungan.

 Tulang iregular: tidak beraturan, struktur sama seperti tulang


pendek.

 Tulang sesamoid: kecil , bulat dan bersambungan dengan kartilago,


ligamen atau tulang lain.
b) Pembagian sistem kerangka
 Kerangka Aksial:
Tulang Kepala :

1. Tengkorak otak = 8 buah

a. 1 tulang oksipital ( tulang Kepala Belakang)

b. 2 tulang parietal (tulang ubun-ubun)

c. 1 tulang frontal (tulang dahi)

d. 2 tulang temporal (tulang pelipis)

e. 1 tulang etmoid (tulang tapis)

f. 1 tulang sfenoid (tulang Baji)

2. Tengkorak wajah = 14 buah

Bagian rahang:

a. 2 Os maksila (tulang rahang atas)

b. 1 Os mandibula (tulang Rahang bawah)

c. 2 Os zigomatikum (tulang pipi)

d. 2 Os palatum (tulang Langit-langit)

Bagian Hidung:

a. 2 Os nasale (tulang Hidung)

b. 1 Os vomer (sekat rongga hidung)

c. 2 Os lakrimalis (tulang mata)

d. 2 Os konka nasal (tulang karang hidung)


3. Tulang telinga = 6 buah

4. Tulang Hyoid (Tulang lidah di pangkal leher) = 1 buah

5. Tulang-Tulang Batang Tubuh (Rangka Dada)

a. Sternum (tulang Dada) = 1 buah

b. Iga (costae) = 12 pasang

c. Kolumna Vertebralis = 12 ruas

6. Tulang iga

a. 7 pasang iga sejati (I-VII), karena melekat pada


sternum melalui tulang rawan

b. 5 pasang iga palsu (VIII-XII) , karena iga VIII – X


melekat pada tulang rawan iga di atasnya & XI – XII
melayang bebas pada ujung anteriornya.
7. Vertebra

a. 7 vertebra servikalis

b. 12 vertebra torakalis

c. 5 vertebra lumbalis

d. 5 vertebra sakralis

e. 4 vertebra koksigis

 Kerangka Apendikular:

1. Tulang Extremitas Atas

a. Tulang gelang bahu:

b. Skapula 2 buah

c. Klavikula 2 buah

d. Humerus 2 buah

e. Lengan bawah

f. Radius 2 buah

g. Ulna 2 buah

h. Tangan

i. 8 pasang tulang karpal

j. 5 pasang tulang metakarpal

k. 14 pasang tulang falange


2. Tulang Panggul (Pelvis)

a. Tulang sakrum : gabungan dari 5 vetebra sakralis

b. Tulang koksigis : gabungan dari 3 vetebra koksigis

c. Tulang coxae : Ilium (tulang usus), Pubis (tulang


kemaluan), Iskhium (tulang duduk)

3. Tulang Ekstremitas Bawah

a. Tulang pangkal paha (Os coxae)

b. Ilium (tulang usus)

c. Pubis (tulang kemaluan)


d. Iskhium (tulang duduk)

e. Femur: 2 buah

f. Patela: 2 buah

g. Tungkai bawah

h. Fibula: 2 buah

i. Tibia: 2 buah

j. Tulang Kaki : 2 buah

k. Tarsal: 14 buah

l. Metatarsal: 10 buah

m. Falangus: 28 buah

2) Otot
Otot adalah organ yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. Semua sel-sel
otot mempunyai kekhususan yaitu berkontraksi. Terdapat lebih dari 600 buah
otot pada tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada
tulang-tulang kerangka tubuh oleh tendon, dan sebagian kecil ada yang
melekat dibawah permukaan kulit.
a) Jenis-Jenis Otot

1) Otot Rangka
Otot rangka merupakan otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka.
Serabut otot sangat panjang, panjangnya sampai 30 cm berbentuk
silindris dengan lebar berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron.
Setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer.
Kontraksi otot rangka sangat cepat, kuat, sebentar dan cepat lelah.
2) Otot Polos
Merupakan otot tidak berlurik dan involunter. jenis otot ini dapat
ditemukan pada dinding berongga seperti kandung kemih dan uterus,
serta pada dinding tuba, seperti pada sistem respiratorik, pencernaan,
reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah. otot polos adalah
serabut otot berbentuk spindel dengan nukleus sentral, berukuran
kecil berkisar antara 20 mikron (melapisi pembuluh darah) sampai 0,5
mm pada uterus wanita hamil. kontraksi otot polos kuat dan lambat.
3) Otot Jantung
Otot jantung merupakan otot lurik, disebut juga otot seran lintang
involunter. otot ini hanya terdapat pada jantung. otot jantung bekerja
terus menerus ssetiap saat tanpa henti, tapi otot jantung juga
mempunyai masa istirahat, yaitu setiap kali berdenyut. inti otot
jantung berada di tengah, serabut ototnya bercabang dan bersatu
dengan serabut disebelahnya, kontraksi otot jantung otomatis dan
ritmis.

3) Sendi
SendiPersambungan/ artikulasio : pertemuan antara dua atau lebih dari tulang
rangka. Artrologi : ilmu yang mempelajari persendian.
a) Jenis Sendi Berdasarkan strukturnya
1. Fibrosa: hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa

2. Kartilago/tulang rawan: ruang antar sendinya berikatan dengan


tulang rawan.

3. Sinovial/sinovial joint: ada ruang sendi dan ligament untuk


mempertahankan persendian.

b) Sendi berdasarkan jenis persambungannya

1. Sinartrosis: Sendi yang terdapat kesinambungan karena di antara


kedua ujung tulang yang bersendi terdapat suatujaringan

2. Diartrosis: Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena diantara


tulang yang bersendi terdapat rongga(cavum articulare)

c) Macam-macam sendi
 Macam-macam sendi utama ini dikelompokkan berdasarkan jenis
gerakannya, yakni:

1. Sendi mati atau sinartrosis Sendi bersifat paten atau tidak bisa
digerakkan ini menghubungkan dua tulang atau lebih yang
berdekatan. Contoh: sendi penghubung tulang tengkorak.

2. Sendi kaku atau amfiartrosis Sendi ini bisa sedikit bergerak.


Nama lain sendi kaku yakni sendi tulang rawan.Contoh: sendi
di ruas tulang belakang.

3. Sendi gerak atau diartroses: Sendi yang paling umum di dalam


tubuh ini memiliki cairan mirip pelumas bernama sinovial.
Lewat peran sinovial, semua jaringan sendi bisa bebas atau
leluasa bergerak. Contoh: lutut dan bahu.

 Macam-macam sendi gerak Terdapat enam jenis sendi gerak yang


memiliki karakteristik masing-masing.

1. Sendi peluru atau ball and socket Fungsi sendi peluru adalah
menunjang gerakan ke segala arah. Contoh: sendi bahu dan
sendi pinggul. Sendi ini berbentuk satu bulatan dari satu tulang
yang ditopang tulang berbentuk mirip cangkir dari tulang
lainnya.

2. Sendi engsel atau hinge Seperti namanya, fungsi sendi engsel


mirip engsel di sebuah pintu, yakni untuk gerakan membuka
atau menutup dari satu arah. Contoh:adalah sendi siku dan sendi
lutut.

3. Sendi gulung atau condyloid Sendi gulung memungkinkan


adanya pergerakan, namun tidak bisa digunakan untuk gerakan
memutar. Contoh: sendi di antara telapak tangan dan jari serta
rahang.

4. Sendi putar atau pivot Sendi putar ditandai dengan ciri satu
tulang yang dapat berputar melingkari tulang lain. Contoh:
sendi antara tulang ulna atau tulang hasta, dan sendi antara
tulang belakang dan leher.

5. Sendi geser atau plane Seperti namanya, sendi geser bisa


menunjang gerakan meluncur khas pesawat atau plane. Gerakan
sendi geser bisa dibilang terbatas. Contoh: sendi penghubung
tulang di pergelangan tangan.

6. Sendi pelana atau saddle Tidak seperti macam-macam sendi


gerak lainnya, sendi pelana tidak bisa menciptakan gerakan
memutar. Namun, sendi pelana bisa menunjang gerakan maju
dan mundur serta dari satu sisi ke sisi lain. Contoh: adalah sendi
penghubung tulang pergelangan tangan dengan pangkal ibu jari.

Sistem kerangka manusia dewasa memiliki struktur yang kompleks


dan mencakup 206 tulang yang dihubungkan oleh tulang rawan,
tendon, ligamen, dan tiga jenis sendi. Jumlah sendi orang dewasa
bisa berbeda-beda. Namun, diperkirakan jumlah sendi pada orang
dewasa berkisar antara 250-350 buah.

d) Gerakan Sendi

1. Gerakan lurus(linear motion) –gliding


2. Gerakan sudut(angular motion) * fleksi-ekstensi-hiperekstensi*
abduksi-adduksi* sirkumduksi

3. Gerakan putar(rotation)* rotasi kanan-kiri* rotasi medial-


lateral* pronasi-supinasi

4. Gerakan khusus* inversi-eversi* dorsofleksi-plantar fleksi*


opposisi* protraksi-retraksi* elevasi-depresi* fleksi lateral

B. Fisiologi System Muskuluskeletal


1) Proses pembentukan Tulang
Tulang merupakan salah satu alat gerak tubuh yang bekerja secara
pasif. Tulang terdiri dari berbagai mineral sehingga memiliki bentuk yang
kokoh dan keras. Setelah dilahirkan, tulang bayi akan mengalami
pertumbuhan hingga usia 20 tahun. Pertumbuhan yang dimaksud di sini
adalah perpanjangan tulang. Hal ini dikarenakan bagian epifise tulang akan
menyatu dengan bagian diafisis sehingga kemungkinan tulang manusia untuk
bertambah panjang sangat sedikit, namun penebalan / pemadatan tulang
masih dapat  terjadi.

Proses pembentukan tulang atau osifikasi terjadi pada bagian tengah


tulang terlebih dahulu kemudian disusul oleh bagian ujung tulang. Pada
bagian tengah tulang terdapat banyak osteosit (sel tulang) yang akan tumbuh
sehingga membentuk tulang sejati / tulang kompak. Tulang yang terbentuk
pada bagian ini lambat laun akan membentuk rongga sumsum tulang dan
akan diisi oleh pembuluh darah pada bagian dalamnya. Pada saat yang sama
proses pembentukan tulang juga berlangsung pada bagian ujung tulang /
epifisis. Dengan demikian pertumbuhan tulang pada bagian epifisis dan
diafisis akan bertemu dan membentuk tulang yang kokoh.

2) Fungsi tulang

a) Penyangga: berdirinya tubuh, tempat melekatnyaligamen-ligamen, otot,


jaringan lunak & organ

b) Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan lipid (yellow marrow)

c) Produksi sel darah (red marrow)

d) Pelindung; membentuk rongga melindungi organ yang halus & lunak

e) Penggerak; dpt mengubah arah & kekuatan ototrangka saat bergerak;


adanya persendian

3) Fungsi Otot

a) Menunjang mobilitas atau pergerakan Fungsi utama otot pada manusia

b) Menjaga stabilitas tubuh

c) Menjaga postur tubuh

d) Menunjang sirkulasi darah Ilustrasi

e) Membantu sistem pernapasan

f) Membantu proses pencernaan

g) Melancarkan buang air kecil

h) Membantu proses melahirkan

i) Menunjang kinerja indra penglihatan


j) Melindungi organ

4) Fungsi Sendi
Fungsi sendi secara umum sebagai titik di mana dua tulang terhubung.
Di sisi lain, fungsi sendi sebagai penghubung tulang yang bertujuan
menggerakkan bagian tubuh. Setiap manusia, diperkirakan memiliki sendi
antara 250 dan 350.
Betapa luar biasanya fungsi sendi bagi tubuh, tergantung pada macam
dan letaknya. Hubungan dua tulang disebut persendian (artikulasi). Fungsi
utama sendi yakni memberikan fleksibilitas dan pergerakan pada tempatnya,
juga sebagai poros anggota gerak. Selain itu fungsi sendi atau persendian,
berperan dalam mempertahankan kelenturan kerangka tubuh. Sendi
digambarkan layaknya bantalan di antara tulang-tulang.

5) Unsur - unsur Tulang

a. Tulang kortikal
Tulang ini padat, kuat, dan mengelilingi ruang sumsum.Tulang kortikal
memiliki permukaan luar yang disebut periosteal dan permukaan dalam
yang disebut endosteal.Periosteum merupakan selubung jaringan
konektif fibrous yang mengelilingi permukaan luar tulang kortikal,
kecuali sendi dimana tulang dibatasi dengan articular tulang rawan.
Tulang kortikal atau compact memiliki porositas sebesar 5-10% dan
memiliki berbagai macam jenis pori
b. Tulang trabekula
Tulang ini tersusun dari jaringan seperti sarang lebah dari piringan dan
batangan trabekula yang menyelingi pada kompartemen sumsum tulang.
Tulang trabekula disebut juga tulang spongi.periosteal dan permukaan
dalam yang disebut endostea. Tulang trabekular atau cancelous memiliki
porositas sebesar 50-95% dan ketebalan sebesar 200 μm, biasa
ditemukan pada tulang kuboid, tulang pipih, dan pada akhir tulang
panjang.

6) Hormone yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tulang

7) Pengaruh Penuaan pada Tulang

Anda mungkin juga menyukai