Anda di halaman 1dari 5

Muhammad Ridho

Buku : Fundamentals of Corporate Finance


Penulis : Ross, Westerfield, and Jordan

Chapter 3 : Working with Financial Statements


- Cashflow and Financial Statements : A Closer Look
Pada dasarnya, perusahaan melakukan dua hal yang berbeda dalam menjalankan
proses bisnisnya, yaitu: menghasilkan uang dan menggunakan uang tersebut. Uang dapat
dihasilkan dengan cara menjual produk, aset atau menjual sekuritas. Sementara
penggunaaan uang digunakan untuk membayar bahan baku dan membayar pekerja yang
ditugaskan untuk membuat produk yang nantinya akan dijual perusahaan dan untuk
pembelian asset.
- Standardized Financial Statements
1. Common-Size Statements
Fungsi utama dari standar laporan keuangan adalah untuk mengungkapkan setiap
item yang terdapat di dalam neraca dibandingkan dengan asset dan mengungkapkan
setiap item yang terdapat di dalam Laporan laba rugi dibandingkan dengan penjualan.
Terdapat tiga macam common-size statments, yaitu:
a. Common-Size Balance Sheets
b. Common-Size Income Statements
c. Common-Size Statements of Cash Flows
2. Common-Base Year Financial Statements:Trend AnalysisI
Standar Laporan Keuangan yang menyajikan semua komponen laporan keuangan
berdasarkan tahun tertentu.
3. Combined Common-Size and Base Year Analysis
Merupakan cara yang menggabungkan Common-Size Statements dan Common-Base
Year Financial Statements.
- Ratio Analysis
Analisis rasio merupakan suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan pos-pos
terntentu di dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari
kedau laporan tersebut. Sementara itu, finantial ratios merupakan penentuan hubungan
antar laporan keuangan perusahaan dan digunakan untuk tujuan perbandingan. Dalam
ℎ ℎ ,
lima kategori, yaitu:
1. Short-term Solvency/liquidity ratio
Merupakan kategori financial ratios yang diharapkan dapat menyediakan informasi
mengnenai likuiditas perusahaan. Pada kategori ini, perusahaan fokus untuk melihat
seberapa besar kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek.
a. Current Ratio
Merupakan perbandingan antara asset lancar dan kewajiban jangka pendek.
Rasio ini digunakan oleh perusahaan untuk mengukur tingkat likuiditas suatu
perusahaan secara keuangan. Semakin besar tingkat rasio ini menunjukan
semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya.

Current Assets
Current Ratio =
Current Liabilities

b. Quick Ratio
Persediaan merupakan salah satu asset lancar yang kurang likuid. Hal ini
dikarenakan, nilai sisa buku dari persediaan tersebut ukuran nilai pasarnya sudah
tidak dapat diandalkan dan biasanya kualitas dari persediaan tersebut tidak
dipertimbangkan. Oleh karena itu, di dalam mengukur quick ratio in, perusahaan
harus mengeluarkan persediaan di dalam penghitungannya. Sehingga,
perusahaan dapat mengetahui seberapa besar kemampuan sebenarnya
perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek.

Current Assets – Invemtory


Quick Ratio =
Current Liabilities

c. Cash Ratio
Cash merupakan salah satu asset lancar yang sangat likuid. Pada pengukuran rasio
ini, perusahaan melihat berapa besar item cash yang perusahaan punya untuk
membayar hutang jangka pendek.

Cash
Cash Ratio =
Current Liabilities

2. Long-term Solvency
Merupakan kategori lain dari financial ratios yang berfokus untuk membiayai hutang
jangka panjang perusahaan.
a. Debt Ratio
Rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang
dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai
oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap
pengelolaan aktiva.

Total Assets – Total Equity


Debt Ratio =
Total Assets
b. Debt to Equity Ratio

Total Debt
Debt to Equity Ratio =
Total Equity

c. Equity Multiplier

Total Assets
Equity Multiplier =
Total Equity

d. Long Term Debt Ratio

Long Term Debt Long Term Debt


=
Ratio Long Term Debt + Total Equity

e. Times Interest Earned

Times Interest EBIT


=
Earned Interest

3. Asset Management
Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan secara efisien dan
internsif untuk meningkatkan penjualan.
a. Inventory Turn Over
Pengukuran rasio ini digunakan oleh perusahaan untuk mengukur seberapa cepat
perusahaan menjual barang hasil produksinya

COGS
Inventory Turn Over =
Inventory

Day’s Sales Inventory

365
Day’s Sales Inventory =
Inventory Turn Over

b. Account Receivable Turn Over


Pengukuran rasio ini digunakan oleh perusahaan untuk mengukur seberapa cepat
perusahaan menagih piutang penjualan.
Sales
AR Turn Over =
A/R

Day’s Sales In Receivable

Day’s Sales In 365


=
Receivable A/R Turn Over

c. Total Asset Turn Over


Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva yang
dimiliki untuk menghasilkan penjualan digambarkan dalam rasio ini

Sales
Total Asset Turn Over =
Total Asset

d. Fix Asset Turn Over

Sales
Fix Asset Turn Over =
Net Fix Asset

4. Profitability ratios
a. Profitability Margin

Net Income
Profit Margin =
Sales

b. Return On Asset
Untuk mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam
menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di
dalam perusahaan.

Net Income
Return On Asset =
Total Asset
c. Return On Equity

Net Income
Return On Equity =
Total Equity

5. Market value ratios


a. Earning Per Share

Net Income
Earning per Share =
Share Outstanding

b. Price Earning Ratio

Price per Share


Price Earning Ratio =
Earning per Share

Anda mungkin juga menyukai