Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembahasan Psikologi Perkembangan meliputi mulai dari perkembangan


pranatal sampai perkembangan pada masa dewasa. Pembahasan sebelum ini
adalah tentang perkembangan anak masa sekolah yang dikenal juga dengan
perkembangan akhir masa kanak-kanak, yang mana pada masa anak-anak yang
sudah melanjutkan ke jenjang pendidikan  sekolah dasar. Selanjutnya  dalam bab
ini kami akan membahas tentang perkembangan peserta didik pada masa pra
puber, yang mana pada masa ini adalah masa peralihan dari masa sekolah menuju
masa puberitas, yang mempengaruhi penyesuaian diri pribadi dan penyesuaian
sosial anak.

Dari uaraian di atas sudah tergambar pembahasan yang akan kami uraikan
dalam makalah ini, yaitu tentang “Perkembangan Peserta Didik pada Masa pra
Puber (Remaja Awal)”. Rumusan masalah yang akan dibahas dapat kami
gambarkan dalam uraian berikut ini:

1.      Pengertian Pra Puber

2.      Ciri-ciri Masa Pra Puber

3.      Perkembangan Fisik, Kognitif, Emosi, dan Sosial Anak

4.      Bahaya-Bahaya Masa Pra Puber

B. TUJUAN

Tujuan makalah ini disusun adalah sebagai berikut:

1.      Untuk menambah wawasan penyusun dan pembaca tentang perkembangan


anak yang sedang menginjak usia pra puber

2.      Mengetahui ciri-ciri anak yang sedang menginjak usia ini serta mengetahui
bahaya-bahayanya

3.      Sebagai tugas kelompok untuk salah satu penilaian semester II dalam mata
pelajaran tahap-tahap perkembangan manusia

1
BAB II

PERKEMBANGAN REMAJA AWAL (PRA PUBER)

A. PENGERTIAN

Masa ini adalah masa peralihan dari masa sekolah menuju masa puberitas,
di mana seorang anak yang telah besar, (puer, = anak besar) ini sudah ingin
berlaku seperti orang dewasa tetapi dirinya belum siap, termasuk kelompok orang
dewasa.

Pra puberitas adalah saat-saat terjadinya kematangan seksual yang


sesungguhnya, bersamaan dengan terjadinya perkembangan fisiologis yang
berhubungan dengan kematangan kelenjer endokrin. Kelenjer endokrin adalah
kelenjer yang bermuara langsung di dalam saluran darah. Dengan melalui
pertukaran zat yang ada di antara jaringan-jaringan kelenjer dengan pembuuluh
rambut di dalam kelenjer tadi. Zat-zat yang dikeluarkan itu disebut hormon,
selanjutnya hormon-hormon tadi memberiikan stimulasi pada tubuh anak,
sedemikian rupa. Sehingga anak merasakan adanya rangsangan-rangsangan
tertentu. Suatu rangsangan hormonal ini menyebabkan rasa tidak tenang pada diri
anak, suatu rasa yang belum pernah dialami sebelumnya pada akhir dunia anak-
anaknya yang cukup menggembirakan.

Peristiwa kematangan tersebut pada wanita terjadi 1,5 sampai 2 tahun


lebih awal daripada pria. Terjadinya kematangan jasmani bagi wanita biasa
ditandai dengan adanya menstruasi (mensis/t=bulan=dating bulan). Sedang pada
pria ditandai dengan keluarnya sperma yang pertama, biasanya lewat bermimpi
merasakan kepuasan seksual.

Kematangan atas jenis kelamin tersebut, banyak bergantung dengan iklim,


lingkungan budaya setempat, bangsa, dan lain-lain, sehingga peristiwa ini tiap-
tiap bangsa di dunia seringkali terjadi perbedaan waktunya, yang menyolok.
Contoh bagi Indonesia dan Prancis terjadi pada usia 13-14 (karena adanya

2
kesamaan iklim). Tetapi di negeri panas, Arab Saudi ± umur 11-12. dan di
Malabar pada umur 8-9. di negeri dingin, Siberia terjadi pada umur ± umur 17-19.

Batasan usia remaja awal (pra Puber) yang umum digunakan para ahli
adalah antara umur 12-15 tahun. Tetapi menurut Monks, Knoers, dan Haditono
(2001) batasan usia pra puber ini antara umur 10-12 tahun.

B. CIRI-CIRI MASA PRA PUBER

1. Ciri-ciri primer

Ciri-ciri primer di sini maksudnya ialah ciri-ciri yang menunjukkan pada


organ tubuh secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi. Bagi pria
ditandai dengan keluar sperma pertama kali atau yang dikenal dengan “mimpi
basah”.

Hal ini dipengaruhi oleh hormone perangsang yang diproduksi oleh kelenjer
bawah otak (pituitary gland). Hormon ini merangsang testis, sehingga testis
menghasilkan hormon testosteron dan androgen sesrta sperma zoa.

1.      Bagi wanita ditandai dengan menstruasi (menarche)

Yaitu menstruasi yang pertama kali dialami oleh seorang gadis. Hal ini
dipengaruhi oleh perkembangan indung telur (ovarium) yang terletak dalam
rongga perut wanita bagian bawah, di dekat uterus, yang berfungsi memproduksi
sel-sel telur dan hormon-hormon estrogen dan progestrogen. Progestrogen
berfungsi untuk mematangkan sel telur. Sedangkan estrogen mempengaruhi
pertumbuhan sifat-sifat kewanitaan pada tubuh seseorang dan mengatur siklus
Haid atau Menstruasi.

2. Ciri-ciri Sekunder

Ciri-ciri sekunder adalah ciri-ciri jasmaniah yang tidak langsung


berhubungan dengan proses reproduksi, namun merupakan tanda-tanda yang
membedakan antara laki-laki dan perempuan. Bagi pria

3
1)      Tumbuh suburnya rambut, janggut, kumis, dan lainnya

Sudah lazimnya dalam kehidupan ditemukan seorang anak yang baru


menginjak masa remaja ini ditandai dengan tumbuhnya bulu-bulu halus di
sebagian tubuh, seperti janggut, kumis, dan lain sebagainya. Hal ini terjadi karena
rangsangan kelenjer endoktrin yang bermuara di dalam darah.

2)     Selaput suara semakin besar dan berat

3)     Wajah anak-anak sudah mulai hilang, seperti dahi yang semula sempit
sekarang menjadi lebih luas, mulut melebar, dan bibir lebih menjadi penuh

4)    Terjadi percepatan pertumbuhan otot sehingga terjadi pengurangan lemak


dalam tubuh.

Perkembangan oto anak laki-laki lebih cepat dari anak perempuan,


karena lebih banyak memiliki jaringan otot, sehiingga anak laki-laki lebih kuat
dari anak perempuan

Bagi wanita

1)      Pinggul semakin besar

2)      Kelenjer-kelenjer pada dada menjadi berisi (lemak)

3)      Suara menjadi bulat, merdu, dan tinggi

4)      Muka menjadi bulat dan berisi

3. Ciri-ciri tertier

Ciri-ciri tertier merupakan ciri-ciri yang berakibat dari dua ciri-ciri di atas.
Di antaranya sebaggai berikut:

1.      Perubahan sikap dan perilaku

2.      Munculnya perasaan-perasaan negatif  pada diri anak

3.      Ingin melepas diri dari orang tua

4.      Anak ingin menyamakan dirinya dengan orang dewasa

4
C. PERKEMBANGAN REMAJA AWAL

1. Perkembangan Fisik

Secara umum, terjadi pertumbuhan dan perkembangan pisik yang sangat pesat
dalam masa remaja awal (12/13 tahun). Menurut Dr. Zakiah Daradjat, bahwa di
antara hal yang kurang menyenangkan remaja, adalah adanya beberapa bagian
tubuh yang cepat pertumbuhannya, sehingga mendahului bagian yang lain seperti
kaki, tangan dan hidung yang mengakibatkan cemasnya remaja melihat wajah dan
tubuhnya yang kurang bagus.

1.      Tinggi

Tinggi rata-rata anak laki-laki adala sekitar 59 atau 60 inci (150 atau 152
cm)sedangkan anak perempuan sekitar 54 atau 55 inci (137 cm atau 140 cm).
Karena penambahan tinggi anak laki-laki dan anak perempuan selama masa
remaja sekitar 9 atau 10 inci (22,5 cm atau 25 cm) dan pertumbuhan relatif lebih
sedikit, maka perempuan pada akhirnya lebih pendek dibanding laki-laki.

2.      Berat

Percepatan pertumbuhan badan juga terjadi dalam penambahan berat badan,


yakni sekitar 13 kg bagi anak laki-laki dan 10 kg bagi anak perempuan.
Pertumbuhan ini lebih mudahh dipengaruhi melalui diet, latihan, dan gaya hidup
umumnya.

2. Perkembangan Kognitif

Pertumbuhan Otak dan Perkembangan Kemampuan Remaja Awal


Pertumbuhan otak anak wanita mengikat lebih cepat dalam usia 11 tahun
dibandingkan pertumbuhan otak pria, tetapi pertumbuhan otak anak pria di usia 13
tahun meningkat 2 kali lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan pertumbuhan
anak wanita seusia. Selain itu terdapat pula bukti-bukti hasil penelitian yang
menyimpulkan hal yang menyangkut pola dan cara berpikir remaja cenderung
mengikuti orang-orang dewasa yang telah menunjukkan kemampuan berpikirnya.
Ini mengisyaratkan adanya sisi positif dari perkembangan kemampuan psikis
remaja awal. Sisi positif pertumbuhan otak dan perkembangan kemampuan pikir

5
remaja, memanglah berimplikasi terhadap praktek-praktek pendidikan di
sekolah      

Menurut teori Piaget ada dua perkembangan kognitif pada diri anak, yakni
sebagai berikut:

   Anak sudah mulai berpikir secara abstrak dan hipotesis, anak mampu
memikirkan sesuatu yang akan atau mungkin terjadi.

Anak mulai berpikir secara sistematik, mampu memikirkan segala


kemungkinan secara sistematik untuk memecahkan suatu masalah

3. Perkembangan Emosi (afektif)

Perkembangan (dua pertumbuhan) sikap, perasaan emosi, remaja awal,


sikap perasaan/emosi seseorang telah ada 2 berkembang semenjak ia bergaul
dengan lingkungan. Timbul sikap, perasaan/emosi itu (positif atau negatif)
merupakan produk pengamatan dan pengalaman induvidu secara unik dengan
benda fisik lingkungannya.

Dengan orang tua dan saudara, serta pergaulan sosial yang labih luas
perasaan yang sangat takuti oleh remaja adalah takut dikucilkan atau tersindir dari
kelompoknya. Rasa sedih merupakan sebagaian emosi yang sangat menonjol
dalam massa remaja awal. Sebaliknya perasaan gembira biasanya akan nampak
manakala si remaja mendapat pujian, terutama pujian terhadap diri atau hasil
usahanya.

4. Perkembangan Sosial

Pertumbuhan Kelenjar-kelenjar Seks dan Perkembangan Seksual Remaja


Awal. Pertumbuhan kelenjar-kelenjar seks (Gonads) remaja, sesungguhnya
merupakan bagian integral dari pertumbuhan dan perkembangan jasmani secara
menyeluruh lebih jauh lagi, bahwa kematangan seksual dalam usia remaja awal
dan parohan pertama remaja akhir mempunyai korelasi positif dengan
perkembangan sosial mereka. Hal semacam ini ditunjukkan oleh hasil penelitian
James dan Moore terhadap remaja yang berusia antara 12 – 21 tahun dengan
jumlah sampel 535 orang. Perkembangan perilaku seksual yang lebih

6
bersangkutan dengan diri remaja, diantaranya yang sangat menonjol dan penting
adalah onani atau masturbasi. Hal-hal seperti tentang seks ini tentu saja
berpengaruh terhadap minat mereka pada sekolah atau pelajaran.

Pribadi diartikan sebagai organisme yang dinamis dalam sistem pisik dan
pisikis yang menentukan keunikan sesorang menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya. Remaja dengan citra dirinya, menilai diri sendiri dan menilai
lingkungannya terutama lingkungan sosial misalnya remaja menyadari adanya
sifat-sifat sikap sendiri yang baik dan buruk. Moral adalah sebagai standar yang
muncul dari agama dan lingkungan sosial remaja, memberikan konsep yang baik
dan buruk, patut dan tidak, layak dan tidak layak secara mutlak.

Dari uraian dia atas dapat disimpulkan perkembangan sosial anak pada usia ini
terlihat pada hal-hal berikut ini:

1.      Perubahan sikap dan perilaku, sebagaiman yang diistilahkan oleh psikolog
David Elkind dengan egosentrisme yakni kecenderungan remaja untuk menerima
dunia dari perspektifnya sendiri.

2.      Munculnya perasaan-perasaan negatif  pada diri anak

3.      Ingin melepas diri dari orang tua

4.      Anak ingin menyamakan dirinya dengan orang dewasa

D. BAHAYA-BAHAYA MASA PRA PUBER

1. Bahaya Fisik

Hal yang dikhawatirkan adalah bentuk badan yang terlalu gemuk, kurus,
pendek, tinggi (Jangkung). Wajah yang kurang tampan atau cantik,

1.      Gemuk dan kurus

Pada masa ini lazimnya bagi anak-anak sekarangg gemuk menjadi


permasalahan dalam hidupnya, sehingga timbullah inisiatif yang sebenarnya
merugikan bagi diri seorang anak. Seperti apa yang dikenal dengan istilah diet
kata orang sekarang, yang salahnya dalam hal ini ialah terkadang anak-anak salah
dalam memahami diet tersebut, sehingga untuk diet anak terkadang menahan-

7
nahan makan. Inilah yang berbahaya bagi seorang anak, yang diet karena makan
yang tidak teratur sehingga menimbulkan bahaya yang kedua yaitu kurus, juga
jadi masalah dalam kehidupan seorang anak. Jika diet atau kurusnya karena
mengurangi pola makan.

2.      Pendek dan jangkuung (tinggi)

Pendek sering mengakibatkan timbullahnya cemoohan dari teman-teman


seorang anak, sehingga bahayanya berdampak kepada psikologisnya.

2. Bahaya Psikologi

Bentuk-bentuk emosi yang sering muncul dalam masa remaja awal adalah
marah, malu, takut, cemas, cemburu, iri hati, dan sedih.

D. CIRI-CIRI MASA PUBER


Masa puber adalah periode yang unik dan khusus yang ditandai oleh
perubahan-perubahan perkembangan tertentu yang tidak jelas dalam tahap-tahap
lain dalam rentang kehidupan. Ciri-ciri masa puber :
1. Masa Puber Adalah Periode Tumpang Tindih
Masa puber harus dianggap sebagai periode tumpang tindih
karenamencakup tahun-tahun akhirmasa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa
remaja. Sampai anak matang secara seksual, ia akan dikenal sebagai “ Anak
Puber.” Setelah matang secara seksual, anak dikenal sebagai “Remaja” atau
”Remaja Muda.”
2.   Masa Puber Adalah Periode yang Singkat
Dibandingkan dengan banyaknya perubahan yang terjadi di dalam maupun
di luar tubuh, masa puber relatif merupakan periode yang singkat, sekitar dua
sampai empat tahun. Anak yang mengalami masa puber selama dua tahun atau
kurang dianggap sebagai anak yang “ cepat matang,” sedangkan yang
memerlukan tiga sampai empat tahun untuk menyelesaikan peralihan menjadi
dewasa dianggap sebagai anak yang “ lambat matang.” Sebagai kelompok, anak
perempuan cenderung lebih cepat matang daripada kelompok anak laki-laki, tetapi
terdapat perbedaan yang mencolok dalah setiap kelompok.

8
3. Masa Puber Dibagi dalam Tahap-tahap
Meskipun masa puber relatif merupakan periodeyang singkat dalam
rentang kehidupan, namun biasanya dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
         Tahap Prapuber
Tahap ini merupakan tumpang tindih dengan satu atau dua tahun terakhir masa 3
kanak-kanak pada saat anak dianggap sebagai “ prapuber”, yaitu bukanlah
seorang anak tetapi belum juga seorang remaja, tetapi bisa disebut tahap
pematangan.
         Tahap Puber
Tahap ini terjadi pada garis pembagi antara masa kanak-kanak dan masa remaja,
saat dimana kriteria kematangan seksual muncul haid pada anak perempuan dan
pengalaman akan mimpi basah pertama kali di malam hari pada anak laki-laki.
         Tahap Pascapuber
Tahap ini bertumpang tindih denga tahun pertama atau tahun kedua
remaja.Selama tahap ini, ciri-ciri seks skunder telah berkembang baik dan organ-
organ seks telah berkembang dengan matang.

E. KRITERIA PUBERTAS
            Pubertas (puberty) ialah suatu periode dimana kematangan kerangka dan
seksual terjadi dengan pesat. Kriteria yang paling sering digunakan untuk
menentukan timbulnya pubertas dan untuk memastikan tahap Pubertas tertentu
yang telah dicapai adalah menstruasi, basah malam , bukti yang diperoleh dari
analisis kimia terhadap air seni dan foto sinar X dari perkembangan tulang.
Menstrusi pertama sering digunakan sebagai kriteria kematangan seksual
anak perempuan, tetapi ini bukanlah perubahan fisik pertama dan terakhir yang
terjadi selama masa puber. Bila menstrusi terjadi, organ-organ seks seks dan ciri-
ciri seks skunder semua sudah mulai berkembang, tetapi belum ada yang matang.
Menstrusi lebih tepat di agap sebagai titik tengah dalam masa puber.
Bagi anak laki-laki, kriteria yag dipakai adalah basah malam. Selama tidur,
penis kadang-kadang menjadi tegang, dan bibit atau cairan yang mengandung
sperma dipancarkan. Ini merupakan cara yang normal bagi organ reproduksi pria

9
untuk membebaskan diri dari jumlah bibit yang berlebihan . Namun, tidak semua
anak laki-laki mengalami gejala ini dan tidak semua menyadarinya. Selanjutnya,
basah malam seperti menstrusi, terjadi setelah beberapa perkembangan pubertas
terjadi dan karenanya tidak dapat digunakan sebagai kriteria yang tepat untuk
menentukan terjadinya pubertas.
Analisis kimia terhadap air seni anak laki-laki yang oertama dipagi hari
dapat merupakan cara yang efektif untuk menentukan kematangan seksual, seperti
halnya ananlisis terhadap air seni wanita, yang dipakai untuk menentukan ada
tidaknya estrogen, yaitu hormon gonadotrofik wanita. Namun, kesulitan praktis
untuk memperoleh contoh dari air seni anak laki-laki pada pagi hari dan cara ini
agak terbatasi pada anak perempuan.
Foto sinar-X dari berbagai bagian tubuh, terutama tangan dan lutut, selama
tumbuh pesat praremaja dapat menunjukan apakah masa puber mulai dan
menunjukan tingkat kemajuan pubertas. Sampai sekarang, cara yang memakai
foto sinar-X merupakan metode yang dapat dipercaya untuk menentukan
kematangan seksual, meskipun seperti halnya analisis kimia terhadap air seni pagi
hari mempunyai kesulitan prtaktis tertentu yang tidak memungkinkan metode ini
dipakai secara luas.

F. PERUBAHAN TUBUH PADA MASA PUBER


            Selama pertumbuhan pesat masa puber, terjadi empat perubahan fisik
penting di mana tubuh anak dewasa yaitu perubahan ukuran tubuh, perubahan
proporsi tubuh, perkembangan ciri-ciri seks primer dan perkembangan ciri-ciri
seks sekunder.
1.   Perubahan Ukuran Tubuh
Perubahan fisik utama pada masa puber adalah perubahan ukuran tubuh
dalam tinggi dan berat badan. Di antara anak-anak perempuan,rata-rata
peningkatan per tahun dalam tahun sebelum haid adalah 3 inci, tetapi peningkatan
itu bisa jua terjadi 5 sampai 6 inci. Dua tahun sebelum menstrusi peningkatan
rata-rata adalah 2,5 inci. Jadi peningkatan keseluruhan selama dua tahun sebelum

10
menstrusi adalah 5,5 inci. Setelah menstrusi, tingkat pertumbuhan menurun kira-
kira 1 inci setahun dan berhenti sekitar delapan belas tahun.
Bagi anak laki-laki, permulaan periode pertumbuhan pesat tinggi tubuh
dimulai rata-rata pada usia 12,8 tahun dan rata-rata berakhir pada 15,3 tahun,
dengan puncaknya pada empat belas tahun. Peningkatan tinggi badan yang
terbesar terjadi setahun sesudah dimulainya masa puber. Sesudahnya,
pertumbuhan menurun dan dan berlangsung lambat sampai usia dua puluh atau
dua uluh satu tahun. Karena periode pertumbuhan yang lebih lama, anak laki-laki
lebih tinggi daripada anak perempuan pada saat sudah matang.
Pertambahan berat tidak hanya karna lemak,tetapi juga karena tulang dan
jaringa otot bertambah besar. Jadi, meskipun anak puber dengan pesat bertambah
berat, tetapi seringkali kelihatannya kurus dan kering. Pertambahan berat yang
paling besar pada anak perempuan terjadi sesaat sebelum dan sesudah menstrusi.
Setelah itu pertambahan berat badan hanya sedikit. Bagi anak laki-laki,
pertambahan berat badan maksimum terjadi setahun atau dua tahun setelah anak
perempuan dan mencapai puncaknya pada usia enam belas
tahun, setelah itu pertambahan berat badan hanya sedikit.
Kegemukan selama masa puber bagi anak laki-laki dan anak perempuan
tidaklah aneh. Antara usia sepuluh dan dan dua belas tahun, di sekitar permulaan
terjadinya pertumbuhan pesat, anak cenderung menumpuk lemak di perut, di
sekitar puting susu, di pinggul dan paha, di pipi, leher dan rahang. Lemak ini
biasanya hilang setelah kematangan masa puber dan pertumbuhan pesat tinggi
badan dimulai, meskipun ada yang menetap sampai dua tahun lebih selama awal
masa puber.

2.   Perubahan Proporsi Tubuh


Perubahan fisik pokok yang kedua adalah perubahan proporsi tubuh.
Daerah-daerah tubuh tertentu yang tadinya terlampau kecil, sekarang menjadi
terlampau besar karena kematangan tercapai lebih cepat dari daerah-daerah tubuh
yang lain. Ini tampak jelas pada hidung, kaki dan tangan. Barulah pada bagian

11
akhir masa remaja seluruh daerah tubuh mencpai ukuran dewasa, meskipun
perubahan besar terjadi sebelum masa puber usai.
Badan yang kurus dan panjang mulai melebar di bagian pinggul dan bahu,
dan ukuran pinggang berkembang. Pada mulanya ukuran pinggang tampak tinggi
karena kaki menjadi lebih panjang dari badan. Dengan bertambah panjangnya
badan, ukuran pinggang berkurang sehingga memberikan perbandingan tubuh
dewasa. Lebar pinggul dan bahu dipengaruhi oleh usia kematangan. Anak laki-
laki yang lebih cepat matang biasanya mempunyai pinggul yang lebih lebar
daripada anak yang lebih lambat matang, dan anak perempuan yang lebih lambat
matang mempunyai pinggul yang sedikit lebih besar daripada anak yang cepat
matang.
lama sebelum masa puber, tungkai kaki lebih panjang daripada badan dan
keadaan ini bertahan sampai sekitar usia lima belas tahun. Pada anak yang lambat
matang, pertumbuhan tungkai kaki berlangsung lebih lama daripada anak yang
cepat matang, sehingga tungkai kaki lebih panjang. Tungkai kaki anak yang cepat
matang cenderung pendek, gemuk sedangkan tungkai kaki yang lambat matang
pada umumnya lebih ramping.
Pola yang sama terjadi pada pertumbuhan lengan, yang pertumbuhannya
mendahului pertumbuhan pesat badan, sehingga tampaknya terlalu panjang.
Seperti halnya dengan pertumbuhan tungkai kaki, pertumbuhan lengan
dipengaruhi oleh usia kematangan. Anak-anak yang cepat matang yang
mempunyai tungkai kaki lebih pendek daripada tungkai kaki anak yang lambat
matang. Sampai pertumbuhan lengan dan tungkai kaki mendekati sempurna,
barulah tercapai perbandingan yang baik dengan tangan dan kaki, yang keduanya
mencapai ukurannya kematangan pada awal masa puber.
           3.   Ciri-ciri seks primer
Perubahan fisik pokok ketiga adalah pertumbuhan dan perkembangan ciri-
ciri seks primer, menunjukkan pada organ tubuh yang secara langsung
berhubungan dengan proses reproduksi. Ciri-ciri seks primer ini ini berbeda antara
anak laki-laki dan anak perempuan. Bagi anak laki-laki, ciri-ciri seks primer yang
sangat penting ditunjukkan dengan pertumbuhan yang cepat dari batang kemaluan

12
(penis) dan kantung kemaluan (scrotum), yang mulai terjadi pada usia sekitar 12
tahun dan berlangsung sekitar 5 tahun untuk penis dan 7 tahun untuk skrotum.
Pada skrotum, terdapat dua buah testis (bauh pelir) yang tergantung dibawah
penis.
Testis ini sebenarnya telah ada sejak kelahiran, namun baru sekitar 10%
dari ukuran matang. Testis mencapai kematangan penuh pada usia 20 atau 21
tahun, yang mula-mula terlihat pada peningkatan pajang penis, yang secara
berangsur-angsur bertambah besar.
Perubahan-perubahan pada ciri-ciri seks primer pada pria ini sangat
dipengaruhi oleh hormon, terutama hormon perangsang yang diproduksi oleh
kelenjar bawah otak (pituitary gland). Hormon perangsang pria ini merangsag
testis, sehingga testis menghasilkan hormon testosteron dan androgen serta
spermatozoa. Sperma yang dihasilka dalam testis selama masa remaja ini,
memungkinkan untuk mengadakan reproduksi untuk pertama kalinya. Karena itu,
kadang-kadang sekitar usia 12 tahun, anak laki-laki kemungkinan untuk
mengalami penyemburan air mani (ejaculation of semen) mereka yang pertama
atau yang dikenal dengan istilah “mimpi basah”.
Sementara itu, pada anak perempuan, perubahan ciri-ciri seks primer
ditandai dengan munculnya periode menstruasi, yang disebut dengan manarche,
yaitu menstruasi yang pertama kali dialami oleh gadis. Terjadinya menstruasi
yang pertama ini memberi petunjuk bahwa mekanisme reproduksi anak
perempuan telah matang, sehingga memungkinkan mereka untuk mengandung
dan melahirkan anak. Munculnya menstruasi pada perempuan ini sangat
dipengaruhi oleh perkembangan indung telur (ovarium). Ovarium terletak dalam
rongga perut wanita bagian bawah, di dekat uterus yang berfungsi memproduksi
sel-sel (ovum) dan hormon-hormon estrogen dan progesteron. Hormon
progresteron bertugas untuk mematangkan dan mempersiapkan sel telur (ovum)
sehingga siap untuk dibuahi. Sedangkan hormon estrogen adalah hormon yang
mempengaruhi pertumbuhan sifat-sifat kewanitaan pada tubuh seseorang.
Hormon ini juga mengatur siklus menstruasi. Oleh sebab itu, menstruasi
pertama pada seorang gadis didahului oleh sejumlah perubahan lain, yang

13
meliputi pembesaran payudara, kemunculan rambut di sekitar daerah kelamin,
pembesaran pinggul daan bahu. Selanjutnya, ketika percepatan pertumbuhan
mencapai puncaknya, maka ovarium, uterus, vagina, labia, dan klitoris
berkembang pesat.
           4.   Perubahan ciri-ciri seks sekunder
Ciri-ciri seks sekunder adalah tanda-tanda jasmaniah yang tidak langsung
berhubungan dengan proses reproduksi, namun merupakan tanda-tanda yang
membedakan antara laki-laki dan perempuan. Tanda-tanda jasmaniah ini muncul
sebagai konsekuens dari

berfungsinya hormon-hormon yang disebutkan di atas. Di antara tanda-tanda


jasmaniah yang terlihat pada laki-laki adalah tumbuh kumis dan janggut, jakun,
bahu dan dada melebar, suara berat, tumbuh bulu ketiak, di dada, di kaki dan di
lengan, dan di sekitar kemaluan, serta otot-otot menjadi kuat. Sedangkan pada
perempuan terlihat payudara dan pinggul yang membesar, suara menjadi halus,
tumbuh bulu ketiak dan di sekitar kemaluan.

G. AKIBAT PERUBAHAN FISIK MASA PUBER TERHADAP SIKAP


DAN PERILAKU
Dapat dimengerti bahwa akibat yang luas dari masa puber pada keadaan
fisik anak juga mempengaruhi sikap dan perilku. Namun ada bukti yang
menunjukkan bahwa perubahan dalam sikap dan perilaku yang terjadi pada saat
ini lebih merupakan akibat dari perubahan sosial daripada perubahan kelenjar
yang berpengaruh pada keseimbagan tubuh. Semakin sedikit simpati dan
pengertian yang diterima anak puber dari orang tua, kakak-asik, guru-guru dan
teman-teman, dan semakin besarnya harapan sosial pada periode ini, semakin
besar akibat psikologis dari perubahan-perubahan fisik. Perubahan masa puber
terhadap sikap dan perilaku yang paling umum, paling serius, dan paling kuat
seperti dipaparkan dibawah ini.

14
1.         Ingin Meyendiri
Kalau perubahan pada masa puber mulai terjadi anak-anak biasanya
menarik diri dari teman-temannya dan dari berbagai kegiatan keluarga dan sering
bertengkar dengan teman-teman dan anggota keluarga. Gejala menarik diri ini
mencakup ketidakinginan berkomunikasi dengan orang-orang lain.
2.         Bosan
Anak puber bosan dengan permainan yang sebelumnya amat digemari,
tugas-tugas sekolah, kegiatan sosial dan kehidupan pada umumnya. Akibatnya,
anak sedikit sekali bekerja sehingga prestasi diberbagai bidang cenderung
menurun.
3.         Inkoordinasi
Pertumbuhan pesat dan tidak seimbang mempengaruhi pola koordinasi
gerakan dan anak akan merasa kikuk dan janggal selama beberapa waktu. Setelah
pertumbuhan melambat, koordinasi akan membaik secara bertahap.
4.         Antagonisme sosial
Anak puber seringkali tidak mau bekerja sama, sering membantah dan
menentang. Permusuhan terbuka antara dua jenis kelamin berlainan di ungkapkan
dalam kritik dan komentar-komentar yang merendahkan. Dengan berlanjutnya
masa puber, anak kemudian menjadi lebih ramah, lebih dapat bekerja sama dan
lebih sabar kepada orang lain.
5.         Emosi yang meninggi
Kemurungan, merajuk, ledakan amarah dan kecenderungan untuk
menangis karena hasutan yang sangat kecil merupakan ciri-ciri bagian awal
masapuber. Pada masa ini anak merasa khawatir, gelisah dan cepat marah. Sedih,
mudah marahn suasana hati yang negatif sangat sering terjadi selama masa
prahaid dan awal periode haid. Dengan semakin matangnya keadaan fisik,
ketegangan mulai berkurang dan anak sudah mulai mampu mengendalikan
emosinya.
6.         Hilangnya kepercayaan diri
Anak-anak yang tadinya sangat yakin pada diri sendiri, sekarang menjadi
kurang percaya diri dan takut akan kegagalan karena daya tahan fisik menurun

15
dan karena kritik yang bertubi-tubi dari orang tua dan teman-temannya. Banyak
anak laki-laki dan perempuan setelah masa puber mempunyai perasaan rendah
diri.
7.         Terlalu sederhana
Perubahan tubuh yang terjadi selama masa puber menyebabkan anak
menjadi sangat sederhana dalam segala penampilannya karena takut orang lain
akan memperhatikan perubahan yang dialaminya dan memberi komentar yang
buruk.
Pada umumnya pengaruh masa puber lebih banyak pada anak perempuan
dari pada anak laki-laki, sebagian disebabkan karena anak perempuan biasanya
lebih cepat matang dari pada anak laki-laki dan sebagian karena banyak
hambatan-hambatan sosial mulai di tekankan pada perilaku anak perempuan justru
pada saat anak perempuan mencoba untuk membebaskan diri dari berbagai
pembatasan. Karena mencapai masa puber lebih dulu, anak perempuan lebih cepat
menunjukkan tanda-tanda perilaku yang mengganggu dari pada anak laki-laki.
Tetapi perilaku anak perempuan lebih cepat stabil dari pada anak laki-laki dan
anak perempuan mulai berperilaku seperti sebelum masa puber.
Sementara itu, akibat psikologis juga timbul karena kebingungan yang
berasal dari harapan sosial orang tua, guru dan orang lainnya. Anak laki-laki dan
perempuan diharapkan berbuat sesuai dengan standar-standar yang pantas untuk
usia mereka.

16
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak
berubah dari makhluk aseksual menjadi makhluk seksual. Menurut sejumlah ahli
perkembangan, pada anak perempuan pubertas terjadi sekitar usia 10 tahun,
sedangkan pada anak laki-laki terjadi pada usia sekitar 12 tahun.
Masa puber merupakan periode yang unik dan khusus yang ditandai oleh
perubahan-perubahan perkembangan tertentu yang tidak terjadi dalam tahap-tahap
lain dalam rentang kehidupan.
Kriteria yang paling sering digunakan untuk menentukan timbulnya pubertas dan
untuk memastikan tahap pubertas tertentu yang telah dicapai adalah haid, basah
malam, bukti yang diperoleh dari analisis kimia terhadap air seni dan foto sinar-X
dari perkembangan tulang.
            Selama pertumbuhan pesat masa puber, terjadi empat perubahan fisik
penting di mana tubuh anak dewasa yaitu perubahan ukuran tubuh, perubahan
proporsi tubuh, perkembangan ciri-ciri seks primer dan perkembangan ciri-ciri
seks sekunder.

B. SARAN

Dengan mengucap syukur alhamdulillah pada Allah SWT, kami dapat 

menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tentunya masih banyak kekurangan.

Oleh  karena itu kami masih memerlukan kritik dan saran yang membangun serta

bimbingan, terutama dari Guru Pembimbing.  Semoga makalah ini bermanfaat

bagi pembaca dan bagi kami sebagai penyusun, terutamanya.

17
           

DAFTAR PUSTAKA

Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.


Desmita. 2009. Psikologi Perkembanga Peserta Didik. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Hurlock., E.B. 1998. Psikologi Perkembangan. Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Dian Ratnaningtyas, dkk. 2012. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.
Diktat Kuliah (Tidak Dipublikasikan). Madiun: IKIP PGRI Madiun.
Zulkifli, L. 1992. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

18

Anda mungkin juga menyukai