Anda di halaman 1dari 2

HAK DAN KEWAJIBAN DOKTER DALAM HUKUM KESEHATAN

Menurut UU RI NO.23/1992, hukum kesehatan adalah semua ketentuan hukum yang


berhubungan langsung dengan pemeliharaan atau pelayanan kesehatan. Hal tersebut
menyangkut hak dan kewajiban menerima pelayanan kesehatan baik perorangan atau lapisan
masyarakat maupun dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam segala aspeknya,
organisasinya, sarana dan standar pelayanan medik dan lain-lain.

Hukum kedokteran adalah merupakan bagian dari hukum kesehatan yang menyangkut
pelayanan kedokteran (medical care)

Hak-hak dokter diatur lebih tegas dalam ketentuan Pasal 50 Undang-Undang N0.29 Tahun
2004 tentang praktik kedokteran.

1. Hak dokter dalam pelayanan kesehatan


 Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai
standar profesi dan standar operasional prosedur.
 Memberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan standar prosedur.
 Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya.
 Hak mengakhiri hubungan dengan pasien jika ia menilai bahwa kerjasama
antara pasien tidak ada lagi gunanya.
 Hak atas itikad baik dari pasien dalam melaksanakan kontrak terapeutik.
 Hak atas balas jasa.
 Hak atas privasi.
2. Kewajiban dokter dalam pelayanan kesehatan
 Memberikan pelayanan medis sesuai standar dan standar operasional prosedur
serta kebutuhan medis.
 Apabila tidak tersedia alat kesehatan atau tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan/pengobatan, bisa merujuk pasien ke dokter/sarana kesehatan lain
yang mempunyai kemampuan lebih baik.
 Merahasiakan segala sesuatu yang di ketahuinya tentang pasien, bahkan stelah
pasien itu meninggal dunia.
 Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusian , kecuali bila ia
yakin ada orang lain yang mampu melakukannya.
 Mengikuti perkembangan ilmu kedokteran.
Daftar pustaka

Putri Nur Maftukha. 2017. Hukum Kesehatan. Makalah. Dikutip dari


https://www.academia.edu. 20 Februari.

Anda mungkin juga menyukai