Laporan Hasil Pengabmas
Laporan Hasil Pengabmas
Oleh:
TIM
PENGUSUL
NAMA NIDN
LIEAN A. NTAU, SST, M.Si 4025028601 Ketua
ANNA Y. POMALINGGO, S.Gz, M.Kes 4014087201 Anggota
NUR NATALIA H. URI, STP - Anggota
Mengetahui
Kepala Pusat Penelitian dan Pengabmas Ketua Tim Pengusul,
Mengetahui,
Direktur Poltekkes Kemenkes Gorontalo
1. Tim Pelaksana
Bidang
N
Nama Jabatan Keahlia Instansi Asal
o
n
Ilmu Poltekkes Kemenkes
1. Liean A. Ntau, SST, M.Si Ketua
Pangan Gorontalo
Poltekkes Kemenkes
2. Anna Y. Pomalingo, S.Gz, M.Kes Anggota Gizi
Gorontalo
Poltekkes Kemenkes
3. Nur Natalia H. Uri, STP Anggota Pangan
Gorontalo
1. Objek (khalayak sasaran) Pengabdian kepada Masyarakat :
Kader dan orang tua yang memiliki balita
Masa Pelaksanaan:
Mulai : April 2020, Berakhir : Oktober 2020
2. Usulan Biaya DIPA
Tahun 2020: Rp.18.000.000,00
3. Lokasi Pengabdian kepada Masyarakat
Puskesmas Kota Barat, Kota Gorontalo.
4. Masyarakat yang Terlibat
a. Kader Puskesmas Kota Barat
b. Pusksmas Kota Barat
c. Pemerintah Kecamatan Kota Barat
5. Permasalahan yang ditemukan dan solusi yang ditawarkan
Masalah gizi pada balita yang cukup besar dan harus mendapatkan prioritas
penanganan adalah masalah gizi kurang dan gizi buruk. Keadaan gizi kurang dan gizi
buruk pada balita akan menghambat peningkatan sumber daya manusia karena
keadaan tersebut dapat mengakibatkan kegagalan pertumbuhan fisik dan
iii | P R O G R A M K E M I T R A A N M A S Y A R A K A T
perkembangan kecerdasan serta meningkatkan angka kesakitan dan kematian.Gizi
kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau tidak seimbang zat gizi
yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir dan semua hal yang
berhubungan dengan kehidupan. Gizi kurang banyak terjadi pada anak usia kurang
dari 5 tahun, terutama di Negara Negara berkembang. Sehingga golongan ini disebut
golongan rawan, karena masa peralihan mulai mengikuti pola makan orang dewasa
atau pengasuhan anak mengikuti kebiasaan yang keliru.Gizi kurang pada anak terjadi
karena kurang zat sumber tenaga dan kurang protein (zat pembangun).Data awal yang
diperoleh dari Puskesmas Kota Barat yaitu masih adanya balita yang gizi kurang yaitu
sebanyak 5 balita.Melalui kegiatan pengabmas diharapkan dapat meningkatkan
kemampun dan keterampilan kader dan orang tua balita dalam membuat sendiri makan
tambahan tanpa harus menungu PMT dari pemerintah. Rizki, O. dkk (2015)
melaporkan bahwa pemberiaan bolu tepung tempe pada balita yang mengalami gizi
kurang selama 60 hari dapat meningkatkan Berat Badan dan Tinggi Badan anak balita.
Poltekkes Kemenkes Gorontalo melalui kegiatan Tridarma perguruan tinggi
rutin melakukan pengabdian masyarakat, selain melakukkan kegiatan pembelajaran
dengan melakukan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat membantu orang tua
balita dan kader dalampeningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dalam
pembuatan PMT bolu tempe sebagai makanan untuk meningkatkan Berat Badan pada
balita gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Kota Barat
6. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran
Kader dan orang tua balita yang berada di wilayah Puskesmas Kota Barat,
Kota Gorontalo diberikan pemahaman akan cara pembuatan PMT bolu tempe sebagai
makanan untuk meningkatkan Berat Badan pada balita gizi kurang.
7. Rencana luaran berupa jasa, metode, model, sistem, produk/barang, paten, atau luaran
lainnya yang ditargetkan
1. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dalam pembuatan PMT bolu
tempe sebagai makanan untuk meningkatkan Berat Badan pada balita gizi kurang
di wilayah kerja Puskesmas Kota Barat
2. Tersusunnya Laporan pengabdian masyarakat yang menjadi tolak ukur
keberhasilan program kegiatan yang dilakukan.
3. Produk penyuluhan dalam bentuk poster yang menjelaskan tentang manfaat dan
cara membuat PMT bolu tempe.
iv | P R O G R A M K E M I T R A A N M A S Y A R A K A T
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL...........................................................................................................i
RINGKASAN PROPOSAL.................................................................................................vii
BAB 1. PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Bekalang...................................................................................................................1
B. Tujuan................................................................................................................................1
C. Manfaat..............................................................................................................................1
A. Identifikasi Masalah..........................................................................................................3
B. Solusi Masalah...................................................................................................................3
A. Sasaran Strategis................................................................................................................4
B. Metode Kegiatan................................................................................................................4
C. Waktu Kegiatan.................................................................................................................5
A. Luaran................................................................................................................................6
B. Target Capaian...................................................................................................................6
A. Biaya..................................................................................................................................7
B. Rencana Kegiatan..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................13
LAMPIRAN........................................................................................................................13
vi | P R O G R A M K E M I T R A A N M A S Y A R A K A T
RINGKASAN PROPOSAL
viii | P R O G R A M K E M I T R A A N M A S Y A R A K A T
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah gizi pada balita yang cukup besar dan harus mendapatkan prioritas
penanganan adalah masalah gizi kurang dan gizi buruk. Keadaan gizi kurang dan gizi
buruk pada balita akan menghambat peningkatan sumber daya manusia karena
keadaan tersebut dapat mengakibatkan kegagalan pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan serta meningkatkan angka kesakitan dan kematian.1 Gizi
kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau tidak seimbang zat gizi
yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir dan semua hal yang
berhubungan dengan kehidupan. Gizi kurang banyak terjadi pada anak usia kurang
dari 5 tahun, terutama di Negara Negara berkembang. Sehingga golongan ini disebut
golongan rawan, karena masa peralihan mulai mengikuti pola makan orang dewasa
atau pengasuhan anak mengikuti kebiasaan yang keliru.Gizi kurang pada anak terjadi
karena kurang zat sumber tenaga dan kurang protein (zat pembangun).
B. Tujuan
1. Meningkatkan penetahuan kader di wilayah kerja Puskesmas Kota Barat dalam
pembuatan PMT bolu tempe.
2. Meningkatkan keterampilan kader di wilayah kerja Puskesmas Kota barat dalam
pembuatan PMT bolu tempe.
C. Manfaat
1. Kader Puskesmas Kota Barat
Peningkatan kemampuan dan keterampilan kader tentang pentingnya
pembuatan PMT bolu tempe sebagai makanan untuk meningkatkan Berat Badan pada
balita gizi kurang.
B. Target Capaian
Pembuatan buku panduan penangulangan gizi kurang melalui PMT (Bolu Tempe)
A. Sasaran
Sasaran peserta program kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah kader di wilayah
kerja Puskesmas Kota Barat
B. Metode Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan, demonstrasi, diskusi, konsultasi
dalam pembuatan PMT bolu tempe.
Rangkaian Kegiatan dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat adalah sebagai berikut :
di kelurahan Buladu
A. Hasil
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dalam tiga tahap.
Yaitu pada tahap pertama Tim Pengabdian mengawali kegiatan dengan melakukan
koordinasi dengan Kepala Puskesmas Kota Barat serta identifikasi masalah, tahap kedua
yaitu Peningkatan Pengetahuan Kader melalui kegiatan penyuluhan, tahap ketiga yaitu
Demonstrasi Pembuatan PMT.
a. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan pengabdian diawali dengan melakukan Pre Test dan Post Tes terhadap
kader. Pre test dilakukan dengan menyebarkan pertanyaan tentang pemberian PMT
untuk anak balita. Adapun nilai hasil Pre Test yaitu rata – rata 70 dan Post Test
mempunyai nilai rata – rata 100, setelah dilakukan penyuluhan. Berdasarkan hasil pre
test dan post test dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan responden mengalami
peningkatan setelah diberikan penyuluhan PMT. Meurut Ausrianti, dkk. (2020),
Pengetahuan masyarakat sangat berpengaruh terhadap perilaku. Peningkatan
pengetahuan dibutuhkan metode yang baik dan benar yaitu berupa penyuluhan untuk
mengedukasi masyarakat atau kader serta demonstrasi pada pembuatan bolu TMP.
Kegiatan pengabdian masyarakat pada tahap dua dihadiri oleh perwakilan masing
– masing dari tiap kader karena mengingat masih dalam masa pandemi jadi kader yang
ikut pada saat penyuluhan sebanyak 9 (Sembilan) kader, dengan harapan kader yang
Tempe.
Gambar 1. Pembukaan Kegiatan oleh Kepala Puskesmas Kota Barat
10 | P R O G R A M K E M I T R A A N M A S Y A R A K A T
Gambar 8. Pembuatan Bolu Tempe oleh Kader Posyandu Kelurahan
Buliide
Hasil demonstrasi PMT bolu tempe oleh kader pasyandu Buliide tergolong
berhasil dilihat dari hasil demonstrasi dari kedua kelompok sudah bagus dari segi
tekstur rasa dan aroma bolu tempe sudah sesuai dengan standar resep yang telah
diberikan pada saat penyuluhan. Hasil demonstrasi pembuatan PMT dapat dilihat
pada gambar berikut :
11 | P R O G R A M K E M I T R A A N M A S Y A R A K A T
Gambar 10. Hasil demonstrasi PMT Bolu Tempe oleh Kader Kelurahan
Buliide
Demonstrasi pembuatan PMT bolu tempe di kelurahan Tenilo, dilaksanakan
pada tanggal 3 September 2020 yang bertempat di salah satu rumah kader. Pada
pelaksanaan demonstrasi pembuatan PMT bolu tempe dihadiri oleh aparat kelurahan.
Kelurahan Tenilo memiliki dua wilayah posyandu yaitu posyandu Murai I dan
Posyandu Murai II masing – masing posyandu memiliki lima kader posyandu, pada
saat demonstrasi pembuatan PMT di kelurahan Tenilo dibagi dua kelompok
berdasarkan wilayah posyandu yang ada di kelurahan Tenilo.
12 | P R O G R A M K E M I T R A A N M A S Y A R A K A T
Hasil demonstrasi PMT bolu tempe oleh kader pasyandu Tenilo tergolong
berhasil dilihat dari hasil demonstrasi dari kedua kelompok sudah bagus dari segi
tekstur rasa dan aroma bolu tempe sudah sesuai dengan standar resep yang telah
diberikan pada saat penyuluhan. Hasil demonstrasi pembuatan PMT dapat dilihat
pada gambar berikut :
13 | P R O G R A M K E M I T R A A N M A S Y A R A K A T
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
Kegiatan pengabdian kepada masyrakat (pengabmas) dengan judul “
peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan Kader Dalam Pembuatan Bolu tempe
sebagai makanan untuk meningkatkan berat badan pada balita gizi kurang di
wilayah kerja PKM Kota Barat diikuti oleh perwakilan kader mewakili empat
kelurahan yakni buladu, molosifat W, Tenilo, Buliide.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (pengabmas ) dilaksanakan 3
tahap yakni :
1. Identifikasi masalah terutama balita gizi kurang di wilayah PKM Kota barat
2. Penyuluhan yang diikuti perwakilan kader posyandu yang mewakili empat
kelurahan di wilayah kerja PKM Kota Barat.
14 | P R O G R A M K E M I T R A A N M A S Y A R A K A T
3. Demonstrasi pembuatan PMT bolu tempe bagi balita gizi kurang
2. SARAN
Tim pengabdian kepada masyarakat (pengabmas) terutama kader
masyarakat yang mengikuti pelatihan mensosialisasikan / mempraktekkan cara
pembuatan bolu tempe pada masyarakat terutama pada ibu balita gizi kurang
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bagi para ibu balita,
serta modul yang telah dibagikan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan kader
posyandu.
15 | P R O G R A M K E M I T R A A N M A S Y A R A K A T