Kompetensi PLN 2011
Kompetensi PLN 2011
Tim Pengarah
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum
Kepala Divisi Pengembangan Organisasi
Kepala Divisi Pengembangan Sistem SDM
Kepala Divisi Pengembangan SDM dan Talenta
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Tim Ahli
Sjahrul, Cici MD Kaloh, Ressa Mulyarestina, Fifi Dewiningsih,
Nurhana T Majid, Noerwahyudiati.
Narasumber
Kepala Divisi Manajemen Resiko
Kepala Divisi Perbendaharaan
Kepala Divisi Perencanaan Sistem
Kepala Divisi Pembangkitan Jawa Bali
Kepala Divisi Perencanaan Korporat
Kepala Divisi Niaga
Direktur Utama PT Indonesia Power
Direktur SDM Dan Administrasi PT Pembangkitan Jawa Bali
Direktur SDM Dan Keuangan PT Geodipa
Direktur Keuangan PT Pelayanan Listrik Nasional Batam
General Manager Distribusi Jakarta dan Tangerang
General Manager Distribusi Jawa Barat dan Banten
General Manager Wilayah Maluku dan Maluku Utara
General Manager UIPRING Sumatera II
i
PT. PLN (Persero)
VISI
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh-kembang, unggul,
dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
MISI
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang usaha lain terkait yang
berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan
pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
NILAI-NILAI
SALING PERCAYA
INTEGRITAS
PEDULI
PEMBELAJAR
MOTO
iiii
MAKNA SIMBOLIS
GAMBAR SAMPUL DEPAN
Efek gerakan anak panah menunjukkan arah gerak-laju yang tepat sasaran
yang dihasilkan melalui kinerja optimal yang mengacu pada kompetensi
unggul tiap insan PT PLN (Persero) seperti yang digambarkan dalam buku ini.
Gerakan yang cepat, serasi, dinamis, dan tepat sasaran tersebut diharapkan lahir
dari hasil kinerja yang optimal melalui kompetensi yang unggul dari sumber daya
manusia di perusahaan. Buku Direktori Kompetensi ini merupakan acuan tertulis
mengenai jenis-jenis kompetensi yang harus dimiliki dan dikembangkan oleh
seluruh pegawai guna memberikan kontribusi bagi perusahaan melalui hasil
kerja yang optimal sesuai kompetensi dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya.
iii
SAMBUTAN
DIREKTUR UTAMA PT PLN (Persero)
Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi (MSDM-BK) yang dicanangkan pada
tanggal 5 Januari 2004 merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sistem ini
memerlukan buku panduan yang berupa direktori kompetensi yang secara sistematis mendefinisikan
seluruh kompetensi yang diperlukan pada semua jenjang jabatan di PT PLN (Persero) dan anak
perusahaannya. Untuk itu, sejalan dengan dinamika perubahan yang dihadapi perusahaan, buku
Direktori Kompetensi ini harus selalu diselaraskan dengan kebutuhan dan merupakan acuan standar
yang terintegrasi bagi perusahaan dan anak perusahaan dalam melaksanakan MSDM-BK.
Hal penting dari penyempurnaan buku Direktori Kompetensi ini adalah bahwa soft competency
berikut level kebutuhan kompetensi jabatan yang diperlukan perusahaan menjadi semakin jelas dan
terukur. Dengan demikian, perusahaan dan anak perusahaannya akan lebih mudah memilih para
pemangku jabatan/pemimpin yang tepat, di tempat yang tepat, dan pada saat yang tepat. Pemimpin
atau penanggung jawab fungsi diharapkan mampu mengartikulasikan visi perusahaan dengan baik,
menginspirasi, dan menyalakan semangat pegawai untuk mewujudkannya. Keberhasilan suatu
perusahaan tidak terlepas dari keberhasilan pemimpin di semua level dalam menggerakkan tim
kerja, mensinergikan semua kekuatan, dan mengoptimalkan semua sumber daya untuk mencapai
tujuan bersama.
iv
SAMBUTAN
DIREKTUR SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM
PT PLN (Persero)
Revisi buku direktori ini mencakup pengurangan/penambahan jumlah kompetensi utama dan peran,
penyempurnaan kata kunci dan deskripsi perilaku, serta penajaman kebutuhan level kompetensi
untuk bidang masing-masing. Dalam Edisi Kelima ini, penyusunan kompetensi dan levelnya lebih
menekankan pada fungsi dan lingkup tanggung jawab di dalam organisasi. Hasilnya divalidasi oleh
para pemangku jabatan dan disusun oleh Tim Revisi Direktori Kompetensi 2011.
Karena sifat kompetensi yang harus teramati dan terukur, revisi uraian soft competency ini
diharapkan dapat lebih memudahkan untuk melihat profil pegawai serta merencanakan
pengembangan karir yang bersangkutan. Revisi ini berlaku di PT PLN (Persero) dan anak
perusahaannya dan berfungsi sebagai acuan standar yang mendukung ketentuan Sistem Sumber
Daya Manusia tentang Sistem Pembinaan Kompetensi dan Karier Pegawai.
EDDY D. ERNINGPRAJA
v
DAFTAR ISI :
Halaman
Penyusun i
Visi dan Misi PT PLN (Persero) ii
Makna Simbolis Gambar Sampul Depan iii
Sambutan Direktur Utama PT PLN (Persero) iv
Sambutan Direktur Sumberdaya Manusia dan Umum PT PLN (Persero) v
1. Pendahuluan 1
2. Susunan Direktori Kompetensi 8
3. Uraian Detil Soft Competency
3.1. Kompetensi Utama
1. CSO Orientasi Pelayanan Pelanggan 15
(Customer Service Orientation)
2. ACH Orientasi Pencapaian 16
(Achievement Orientation)
3. CLE Pembelajaran Berkesinambungan 17
(Continuous Learning)
3.2. Kompetensi Peran
1. ANT Berpikir Analitis (Analytical Thinking) 19
2. DCM Pengambilan Keputusan (Decision Making) 20
3. BSS Spirit Bisnis (Business Spirit) 21
4. DEV Mengembangkan Orang Lain (Developing Others) 22
5. RSB Membangun Hubungan (Relationship Building) 23
6. TWK Kerja sama Kelompok (Team Work) 24
7. LDS Kepemimpinan (Leadership) 25
8. CFO Peduli Kualitas (Concern for Order) 26
9. PNO Perencanaan dan Pengorganisasian 27
(Planning and Organizing)
10. OAW Pemahaman Peta Peran Organisasi 28
(Organizational Awareness)
4. Daftar Tabel 29
5. Daftar Gambar 30
vi
vi
1. PENDAHULUAN
PT PLN (Persero) memiliki visi untuk menjadi perusahaan yang “diakui sebagai
perusahaan kelas dunia yang bertumbuh-kembang, unggul, dan terpercaya dengan
bertumpu pada potensi insani”. Visi ini mensyaratkan bahwa para pegawai sebagai
sumber daya perusahaan, yang memiliki potensi insani, harus dikelola secara optimal
dan profesional. Manajemen sumber daya manusia berbasis kompetensi (MSDM-BK)
adalah model pengelolaan pegawai yang prosesnya didasarkan pada informasi
tentang kebutuhan kompetensi jabatan (KKJ) dalam organisasi dan informasi tentang
kompetensi masing-masing individu. Implementasi MSDM-BK di lingkungan PT PLN
(Persero) dan anak perusahaannya merupakan salah satu inisiatif strategis yang
disiapkan untuk mentransformasikan secara optimal sumber daya manusia menjadi
sumber daya perusahaan dalam mewujudkan visinya.
Potensi insani di perusahaan hanya dapat dilihat dan dikembangkan sesuai kebutuhan
organisasi apabila berbentuk kompetensi individu yang dapat diobservasi dan diukur.
Dengan demikian, selain memenuhi kebutuhan organisasi, perusahaan memiliki
informasi pasti tentang kompetensi pegawainya dan para pegawai memiliki informasi
pasti tentang kompetensinya. Kesetaraan informasi ini merupakan prasyarat
keberhasilan memadukan KKJ di organisasi dengan kompetensi individu. Keberhasilan
perusahaan dapat diraih dengan cara menciptakan organisasi dan budaya kerja
perusahaan yang mampu menumbuhkan kreativitas dan kolaborasi. Pertumbuhan
perusahaan yang berkaitan dengan kemampuan mengantisipasi perubahan
lingkungan usaha, mengelola sumber daya, dan meningkatkan daya saing dapat
dilevelkan dengan memperhatikan jenis-jenis kompetensi yang harus terus menerus
dievaluasi dan dikembangkan dalam organisasi. Sehubungan dengan itu,
pengembangan SDM berbasis kompetensi merupakan kata kunci agar sukses
perusahaan memiliki siklus hidup (life cycle) yang panjang.
1. Direktori Kompetensi, yaitu sebuah buku yang memuat seluruh kompetensi dan
level beserta uraiannya, baik itu bersifat generik maupun berupa pengetahuan
dan keterampilan fungsional (technical skill and knowledge) yang diperlukan oleh
organisasi dalam menjalankan misi untuk mewujudkan visinya.
2. Kebutuhan Kompetensi Jabatan, yaitu daftar kompetensi yang diperlukan untuk
setiap jabatan di PT PLN (Persero), terdiri atas kompetensi utama, peran, dan
bidang.
3. Kompetensi Individu, yaitu daftar kompetensi yang dimiliki oleh individu pegawai.
Kompetensi dan levelnya dihasilkan dari penilaian (assessment) terhadap individu
tersebut dengan menggunakan alat ukur yang telah ditentukan dengan merujuk
kepada Direktori Kompetensi dan Kebutuhan Kompetensi Jabatan (KKJ).
Technical
Competency
EXCELLENCE PERFORMANCE
Areas of Expertise :
• Construction
• Environment & Safety
• Human Resources
• Finance
• Information Technology
• Law, Communication and
Administration
• Specific Competency
Role Competency
FOCUS • Analytical
Impact andThinking
Influenced • Team
TeamWork
Work
• Relationship
Decision Making
Building • Business
Leadership
Spirit
• Developing
Bussines Spirit
Others • Concern Thinking
Strategic for Order
• Concern for Others
Developing Order, Quality and • Planning and Organizing
Team Leadership
• rrrrrrrrrrrrr Building
Relationship • Organizational
Safety AwarenessAwareness
and Environmental
• Decision Making • Interpersonal Relationship
C oari en CCoom
M mppeetteennccyy
FOUNDATION Customer
Service Achievement Continuous
Integrity Adaptability
Orientation Orientation Learning
Gambar 2.
Model Kompetensi PT PLN (Persero)
Penyusunan KKJ untuk jabatan struktural mengacu pada pedoman berikut ini.
Penyusunan KKJ untuk jabatan fungsional mengacu pada pedoman berikut ini.
OAW
DCM
TWK
PNO
ACH
ANT
DEV
CSO
CFO
RSB
BSS
LDS
CLE
1 ENERGI PRIMER 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3
2 PEMBANGKITAN 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3
3 TRANSMISI 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3
4 DISTRIBUSI 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4
5 WILAYAH 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4
6 UNIT PENUNJANG 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3
7 PROYEK 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3
8 ANAK PERUSAHAAN 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4
Tabel 5. Peta KKJ Manajemen Atas untuk Non-Pemimpin Unit (Kepala Divisi)
KOMPETENSI
KOMPETENSI PERAN
UTAMA
NO FUNGSI / SATUAN
OAW
DCM
TWK
PNO
ANT
ACH
CSO
DEV
CFO
RSB
BSS
LDS
CLE
1 PERENCANAAN 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4
2 PENGADAAN 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3
3 KONSTRUKSI 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3
4 OPERASI 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4
5 NIAGA 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3
6 KEUANGAN 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3
7 SDM 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3
8 UMUM 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4
9 AUDIT INTERNAL 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3
10 MANAJEMEN RISIKO 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3
11 SEKPER, SPKK, SPHK 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4
TWK
PNO
ANT
ACH
DEV
CSO
CFO
RSB
BSS
LDS
CLE
1 UNIT PENUNJANG 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3
2 ANAK PERUSAHAAN 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3
OAW
DCM
TWK
PNO
ANT
ACH
CSO
DEV
CFO
RSB
BSS
LDS
CLE
1 PERENCANAAN 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3
2 OPERASI/TEKNIK 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3
3 NIAGA 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2
4 KEUANGAN 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2
5 SDM 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2
UMUM /KOMUNIKASI,
6 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2
HUKUM, ADM (KHA)
7 AUDIT INTERNAL 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2
8 MANAJEMEN RISIKO 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2
9 UNIT PENUNJANG 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2
OAW
DCM
TWK
PNO
ANT
ACH
CSO
DEV
CFO
RSB
BSS
LDS
CLE
1 PEMBANGKITAN 2 3 2 2 3 2 2 2 2
2 TRANSMISI 2 3 2 2 3 2 2 2 2
3 DISTRIBUSI 3 3 2 2 3 2 2 2 2
4 WILAYAH 3 3 2 2 3 2 2 2 2
5 UNIT PENUNJANG 2 3 2 2 3 2 2 2 2
6 PROYEK 2 3 2 2 3 2 2 2 2
7 ANAK PERUSAHAAN 3 3 2 2 3 2 2 2 2
KOMPETENSI
KOMPETENSI PERAN
UTAMA
NO BIDANG
OAW
DCM
TWK
PNO
ACH
ANT
DEV
CSO
CFO
RSB
BSS
LDS
CLE
1 PERENCANAAN 2 3 2 3 2 2 2 2 2
2 OPERASI/TEKNIK 2 3 2 3 2 2 2 2 2
3 NIAGA 2 3 2 2 2 2 2 2 2
4 KEUANGAN 2 3 2 2 2 2 2 2 2
5 SDM 2 3 2 2 2 2 2 2 2
UMUM /KOMUNIKASI,
6 3 3 2 2 2 2 2 2 2
HUKUM, ADM (KHA)
7 AUDIT INTERNAL 2 3 2 2 2 2 2 2 2
8 MANAJEMEN RESIKO 2 3 2 3 2 2 2 2 2
9 UNIT PENUNJANG 2 3 2 2 2 2 2 2 2
KOMPETENSI
KOMPETENSI PERAN
UTAMA
NO BIDANG
OAW
DCM
TWK
PNO
ACH
ANT
DEV
CSO
CFO
RSB
BSS
LDS
CLE
1 PERENCANAAN 2 2 2 2 2 2 2 2
2 OPERASI/TEKNIK 2 2 2 2 2 2 2 2
3 NIAGA 2 2 2 2 2 2 2 2
4 KEUANGAN 2 2 2 2 2 2 2 2
5 SDM 2 2 2 2 2 2 2 2
UMUM /KOMUNIKASI,
6 2 2 2 2 2 2 2 2
HUKUM, ADM (KHA)
7 UNIT PENUNJANG 2 2 2 2 2 2 2 2
KOMPETENSI
KOMPETENSI PERAN
UTAMA
NO BIDANG
OAW
DCM
TWK
PNO
ACH
CSO
ANT
DEV
CFO
RSB
BSS
LDS
CLE
1 PERENCANAAN 2 2 2 2 2 2 2
2 OPERASI/TEKNIK 2 2 2 2 2 2 2
3 NIAGA 2 2 2 2 2 2 2
4 KEUANGAN 2 2 2 2 2 2 2
5 SDM 2 2 2 2 2 2 2
UMUM /KOMUNIKASI,
6 2 2 2 2 2 2 2
HUKUM, ADM (KHA)
7 UNIT PENUNJANG 2 2 2 2 2 2 2
Pemetaan kompetensi utama dan peran untuk kebutuhan kompetensi jabatan (KKJ) jenis
jabatan fungsional mengacu pada pedoman berikut ini.
KOMPETENSI
KOMPETENSI PERAN
UTAMA
NO JENJANG
OAW
DCM
TWK
PNO
ACH
ANT
CSO
DEV
CFO
RSB
BSS
LDS
CLE
1 FUNGSIONAL I 3 4 4 4 3 3 4 3 3
2 FUNGSIONAL II 3 3 3 3 2 2 3 2 2
3 FUNGSIONAL III 2 3 2 3 2 2 2 2
4 FUNGSIONAL IV 2 2 2 2 2 2
5 FUNGSIONAL V 2 2 2 2 1 2
6 FUNGSIONAL VI 2 1 1 1 1 2
Kemampuan untuk bekerja melampaui suatu target yang telah ditetapkan. Sasaran
yang melampaui target tersebut disusun berdasarkan suatu rencana yang menunjukkan
langkah-langkah yang akan dilakukan.
Ukuran target menantang dapat berupa penggunaan waktu yang lebih efektif dan hasil
(output) dalam bentuk kuantitatif ataupun kualitatif serta menuntut kemampuan
kreativitas untuk perbaikan (improvement) maupun perubahan (inovasi).
Kemampuan membina hubungan serta jejaring kerja (lembaga / individu) dengan cara
membangun, mengembangkan, dan memperluas hubungan tersebut, baik melalui
kegiatan formal maupun informal atau lingkup internal maupun eksternal organisasi,
agar terjalin relasi yang luas untuk mendapatkan manfaat bagi kepentingan organisasi.
Kemampuan berkolaborasi dan menjadi bagian dari tim untuk membangun sinergi
dengan cara bersikap akomodatif terhadap orang lain dan terlibat aktif dalam
menyelesaikan suatu tugas atau proses secara bersama-sama untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Kemampuan untuk mengambil peran sebagai pemimpin dalam suatu gugus atau unit
bisnis dengan cara mengarahkan, memotivasi, serta menginspirasi anggota untuk
meningkatkan produktivitas, mengembangkan inovasi, dan berperan sebagai
pemimpin yang visioner.
Kemampuan menetapkan sasaran dan prioritas, alokasi sumber daya, dan waktu serta
menentukan sistem pemantauan dalam melaksanakan program. Kemampuan ini
mencakup aktivitas perencanaan untuk diri sendiri dan unit kerja, baik yang bersifat
operasional, strategis jangka menengah maupun jangka panjang sesuai dengan tingkat
tanggung jawab dalam perusahaan.
0 Bekerja tanpa rencana Tidak mampu menyusun rencana kerja untuk dirinya
sendiri.
3 Merencanakan dan Menyusun rencana kerja setiap tahapan pada level unit
mengorganisasi bisnis dengan menetapkan sasaran berdasarkan
tindakan yang bersifat prioritas kepentingan dan keterlibatan unit-unit yang
taktis jangka berada di bawah tanggung jawabnya, serta
menengah menetapkan ukuran untuk memastikan keberhasilan
setiap sasaran.
4 Merencanakan dan Menyusun dan memetakan rencana kerja strategis
mengorganisasi perusahaan yang bersifat jangka panjang (mapping
tindakan tingkat strategy, business plan, Corporate plan) yang disertai
korporat sasarannya sebagai bagian dari rencana kerja jangka
panjang berdasarkan tantangan dan peluang yang
dihadapi serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
perusahaan.
Kemampuan untuk memahami dan mempelajari peta peran organisasi sendiri maupun
organisasi lain (pelanggan, pemasok, dll). Termasuk didalamnya kemampuan untuk
mengidentifikasi siapa pengambil keputusan yang sebenarnya dan individu yang
memiliki pengaruh yang kuat terhadap orang lain. Pemahaman peta peran organisasi
merupakan kemampuan untuk membangun strategi organisasi mencapai hasil yang
efektif.