Anda di halaman 1dari 21

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ARSITEKTUR

PERSYARATAN TEKNIS

PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG


PUSKESMAS BOJONG
KABUPATEN PURWAKARTA

URAIAN DAN SYARAT-SYARAT


PELAKSANAAN
PEKERJAAN ARSITEKTUR

I. PEKERJAAN PENDAHULUAN.

1. 1. PENGUKURAN KEMBALI.
(1) Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran kembali
pembangunan dengan alat-alat yang sudah ditera
kebenarannya.
(2) Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan
keadaan lapangan yang sebenamya harus segera dilaporkan
kepada Direksi Pengawas/MK untuk dimintakan keputusannya.
(3) Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan
dengan alat - alat waterpas / theodolith yang ketepatannya
dapat dipertanggung jawabkan.
(4) Kontraktor harus menyediakan theodolith / waterpas beserta
petugas yang melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan
Direksi Pengawas/MK selama pelaksanaan proyek.
(5) Pengukuran sudut siku dengan prisma atau benang secara azas
segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian - bagian
kecil yang disetujui oleh Direksi Pengawas/MK.
(6) Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan
Kontraktor.

1.2. TUGU PATOKAN DASAR


(1) letak dan jumlah tugu patokan dasar ditentukan oleh Direksi
Pengawas/MK.
(2) Tugu patokan dasar dibuat dari baton berpenampang sekurang
kurangnya 20 x 20 cm, tertancap kuat kedalam tanah sedalam
± 1 meter dengan bagian yang menonjol di atau muka tanah
secukupnya untuk memudahkan pengukuran selanjutnya dan
sekurang kurangnya setinggi 40 cm diatas tanah
(3) Tugu patokan dasar dibuat permanen, tidak bisa dirubah, diberi
tanda yang jelas dan dijaga keutuhannya sampai ada instruksi
tertulis dari Direksi Pengawas untuk membongkamya.

PT. TJIPTA ANDHIKA PERSADA


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ARSITEKTUR

(4) Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan tugu patokan


dasar termasuk tanggungan kontraktor.

1.3. PAPAN DASAR PELAKSANAAN (BOUWPLANK)


(1) Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu semutu
Meranti Merah ukuran kaso (5/7 cm), yang tertancap dalam
tanah sehingga tidak bisa digerak-gerakan atau dirubah-rubah,
berjarak maximum 1,5 meter satu sama lain.
(2) Papan dasar pelaksanaan bouwplank dibuat dari kayu Meranti
dengan ukuran tebal 3 cm, lebar 20 cm, lurus dan diserut rata
pada sisi sebelah atasnya (waterpas).
(3) Tinggi sisi atau papan patek ukur harus sama satu dengan
lainnya, kecuali dikehendaki lain oleh Direksi Pengawas.
(4) Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 100 cm dari sisi luar
galian tanah pondasi.
(5) Setelah selesai pemasangan papan dasar pelaksanaan
Kontraktor harus melaporkan kepada Direksi Pengawas/MK.
(6) Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan papan dasar
pelaksanaan termasuk tanggungan kontraktor.

II. PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL


2.1. LINGKUP PEKERJAAN
(1) Dalam pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja
bahan-bahan peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang
digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dapat
dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
(2) Meliputi pekerjaan beton praktis sloof kolom ring detail yang
disebutkan ditunjukan dalam gambar.
2.2. PERSYARATAN TAMBAHAN.
(1) Semen Portland.
Yang digunakan harus dari mutu yang terbaik terdiri dari satu
jenis merk dan atas persetujuan. dan harus memenuhi NT-8,
Semen yang telah mengeras sebagian atau seluruhnya tidak
dibenarkan untuk digunakan. Tempat penyimpanan harus
diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban
bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan ditumpuk
sesuai dengan syarat penumpukan semen.
(2) Pasir Beton
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari
bahan-bahan organis lumpur dan sebagainya dan harus
memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan
dalam PBI 1971.
(3) Koral Beton Split.
Digunakan koral yang bersih bermutu baik tidak berpori serta
mempunyai gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat PBI

PT. TJIPTA ANDHIKA PERSADA


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ARSITEKTUR

1971. Penyimpanan penimbunan pasir dan koral beton harus


dipisahkan satu dengan yang lain hingga dapat dijamin kedua
bahan tersebut tidak tercampur untuk mendapatkan
perbandingan adukan beton yang tepat.
(4) Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak
mengandung minyak asam alkali dan bahan-bahan
organis/bahan lain yang dapat merusak beton dan harus
memenuhi NI - 3 pasal 10. Apabila dipandang perlu Direksi
Pengawas dapat minta kepada Kontraktor supaya air yang
dipakai diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi
dan sah atas biaya Kontraktor.
(5) Besi beton
Digunakan mutu U-24, besi harus bersih dari lapisan minyak/
lemak dan bebas dari cacat seperti serpih-serpih dan
sebagainya. Penampang besi adalah bulat dan memenuhi
syarat-syarat PBI 1971.
(6) Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan
a. Peraturan-peraturan/standar setempat yang biasa dipakai
b. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 NI-2 1
c. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961; NI-5.
d. Peraturan Semen Portland Indonesia 1972; NI
e. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
f. Ketentuan-ketentuan Umum untuk Pelaksanaan Pemborong
Pekerjaan Umum (A. V) No. 9 tanggal 28 Mei 1941 dan
Tambahan Lembaran Negara No. 14571.
g. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan Lisan
maupun tertulis yang diberikan Direksi Pengawas/MK,
h. Standard Normalisasi jerman (D.N.I).
i. American Society for Testing and Material (AS.T.M).
j. American Concrete institute (ACI)

2.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN.


(1) Mutu Beton.
Mutu beton yang digunakan adalah:K175,K-225,K350 dan harus
memenuhi ketentuan-ketentuan lain sesuai dangan PBI 1971.
(2) Pembesian.
a. Pembuatan tulangan harus sesuai dengan persyaratan
yang tercantum pada PBI-1971.
b. Pernasangan tulangan beton harus sesuai dangan gambar
Konstruksi.
c. Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin
besi tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran
dan harus bebas dari papan acuan dengan memasang
beton decking sesuai dengan ketentuan dalam PBI - 1971.

PT. TJIPTA ANDHIKA PERSADA


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ARSITEKTUR

d. Besi - belen yang tidak memenuhi syarat harus segera


dikeluarkan dari lapangan kerja dalam waktu 24 jam
setelah ada perintah tertulis dari Direksi Pengawas/MK.
(3) Cara Pengadukan.
a. Cara pengadukan harus menggunakan belen molen.
b. Takaran untuk semen portland, pasir dan koral harus
disetujui terlebih dahulu oleh Direksi Pengawas/ME dan
tercapai mutu pekerjaan seperti yang ditentukan dalam
uraian dan syarat-syarat.
c. Selama pengadukan kekentalan adukan belen harus
diawasi dengan jalan memeriksa slump pada setiap
campuran beton, Pengujian slump, minimum 5 cm dan
maksimum 10 cm.
(4) Pengecoran Beton.
a. Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan
dengan membersihkan dan menyiram cetakan - cetakan
sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran, ketinggian,
pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak
b. Pengecoran belen hanya dapat dilaksanakan atas
persetujuan Direksi Pengawas/MK.
c. Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin
dengan menggunakan alat penggetar untuk menjamin
belen cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat
pada belen seperti keropos dan sarang-sarang koral/split
yang dapat memperlemah konstruksi
d. Apabila pengecoran belen akan dihentikan dan diteruskan
pada tahap berikutnya maka tempat perhentian tersebut
harus disetujui oleh Direksi Pengawas/MK.
(5) Pekerjaan Acuan Bekisting
a. Acuan harus dipasang sesuai. dengan bentuk dan ukuran-
ukuran yang telah ditetapkan yang diperlukan dalam
gambar. Dari papan jenis kayu yang memenuhi
persyaratan dalam NT - 2 pasal 5. 1.
b. Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-
perkuatan sehingga cukup kokoh dan dijamin tidak
berubah bentuk dan tetap pada kedudukan selama
pengecoran.
c. Acuan harus Tarot tidak bacot, permukaannya lido, bebas
kotoran seperti tahi gergaji, potongon- potongan kayu,
tanah dan sebagainya sebelum pengecoran dilakukan dan
harus udah dibongkar tanpa memasak permukaan beton.
d. Tiang-tiang acuan harus diatas papan atau baja untuk
memudahkan pemindahan perletakan. Tiang-tiang tidak
boleh disambung lebih dari satu. Tiang-tiang dari dolken
diameter: 8-10 cm atau kaso 5/7 cm.

PT. TJIPTA ANDHIKA PERSADA


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ARSITEKTUR

e. Tiang acuan satu dengan yang lain harus diikat dengan


palang papan/ balok secara cross.
f. Pembukaan acuan baru dibuka setelah memenuhi syarat
syarat yang dicantumkan dalam PBI 1971 atau atas
persetujuan Direksi Pengawas/MK.
g, Kayu yang dipakai adalah kaso 5/7, papan dan multiplex
h. Penggunaan Bekisting "Formwork" harus sesuai dengan
petunjuk / spesifikasi umum pabrik.
(6) Kawat pengikat.Kawat
Pengikat besi beton/ rangka dibuat dari baja lunak dan tidak
disepuh seng, dengan diameter kawat lebih besar atau sarana
dengan 0,40 rom. kawat pengikat besi beton,
rangka harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-2
(PBI tahun 1971),
(7) Pekerjaan pembongkaran Acuan Bekisting hanya boleh
dilaksanakan dengan ijin tertulis dari Direksi Pengawas/MK
setelah Resisting dibuka tidak diijinkan mengadakan perubahan
apapun pada permukaan beton tanpa persetujuan tertulis dari
Direksi Pengawas/MK,
(8) Pelaksana kontraktor bertanggung jawab atas kesempurnaan
pekerjaannya sampai dengan saat-saat penyerahan (selesai )
(9) Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang
terdapat pada uraian dan syarat-syarat apapun yang tercantum
dalam gambar-gambar atau peraturan yang berlaku baik dalam
negeri maupun luar negeri.
(10) Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus memberikan
contoh contoh material : besi, koral, pasir, PC untuk mendapat
persetujuan dari Direksi Pengawas/MK.
(11) Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras
selama 3 x 24 jam setelah pengecoran.
(12) Beton harus dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan
dari pekerjaan-pekerjaan lain.
(13) Bila terjadi kerusakan kontraktor. diwajibkan untuk
memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan
seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor
(14) Bagian beton setelah dicor selama dalam masa pengerasan
harus selalu dibasahi dengan air terus menerus selama 1
(satu) minggu atau lebih (sesuai ketentuan dalam PBI 197 1).
(15) Bagian-bagian yang tertanam dalam beton
a. Pasang angkur dan lain-lain yang akan menjadi satu
dengan beton bertulang.
b. Diperhatikan juga tempat untuk sparing atas instalasi.
(16) Sparing Conduit dan pipa-pipa
a. Letak dari sparing supaya tidak mengurangi kekuatan
structure

PT. TJIPTA ANDHIKA PERSADA


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ARSITEKTUR

b. Tempat-tempat dari sparing dilaksanakan sesuai dengan


gambar pelaksanaan dan bila tidak ada dalam gambar,
maka Kontraktor harus mengusulkan dan minta
persetujuan dari Direksi Pengawas/MK.
c. Bilamana sparing (pipa, conduit dan lain-lain) berpotongan
dengan tulangan besi maka besi tidak boleh ditekuk atau
dipindahkan tanpa persetujuan dari Direksi Pengawas/MK.
d. Semua sparing-sparing (pipa, conduit) harus dipasang
sebelum pengecoran dan diperkuat sehingga tidak akan
bergeser pada saat pengecoran beton.
e. Sparing-sparing harus dilindungi sehingga tidak akan terisi
beton waktu pengecoran.

III. PASANGAN BATA MERAH


3.1. LINGKUP PEKERJAAN.
(1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam
terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
(2) Pekerjaan pasangan bata merah ini meliputi pekerjaan dinding
bangunan prasarana, dan seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.
3.2. PERSYARATAN BAHAN
(1) Bata merah harus memenuhi NI -10
(2) Semen Portland Harus memenuhi NI-8
(3) Pasir harus memenuhi N1-3 pasal 14 ayat 2
(4) Air harus memenuhi PUBI 1982 Pasal 9
3.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
(1) Bahan-bahan yang harus dipergunakan sebelum dipasang,
terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya kepada
Direksi Pengawas/MK untuk mendapatkan persetujuan.
(2) Seluruh dinding dari pasangan bata merah , dengan aduk
campuran 1 PC: 5 pasir.
(3) Untuk semua dinding transram/ kedap air dengan aduk
campuran 1 PC : 3 pasir pasang ,yakni pada dinding dari
permukaan sloof/balok/pondasi sampai minimum 30 cm diatas
permukaan lantai setempat, dinding ruang-ruang basah (toilet,
kamar mandi, WC) setinggi minimum 150 cm dari permukaan
lantai setempat, pasangan batu bata dibawah permukaan tanah
atau seperti yang tertera pada gambar.
(4) bata merah yang digunakan bata merah dengan ukuran 5 x 10 x
20 cm ex lokal, dengan kualitas terbaik siku dan sarana ukuran,
sarana warna dan tidak diperkenankan memasang bata merah
yang patah dua atau lebih, serta harus disetujui Direksi
Pengawas/MK.

PT. TJIPTA ANDHIKA PERSADA


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ARSITEKTUR

(5) Setelah bata merah terpasang dengan aduk. Naad/siar-siar


harus dikorek sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi
dan setelah kering pemukaan pasangan disiram air.
(6) Pasangan dinding bata merah sebelum diplester harus dibasahi
dengan air terlebih dahulu dan siar-siar dibersihkan.
(7) Pemasangan dinding bata merah dilakukan bertahap, setahap-
tahap maksimum 24 lapis perharinya, serta diisi dengan
kolom praktis.
(8) Bidang dinding bata merah tebal 1/2 bata, yang luasnya lebih
dari 9 m2 harus ditambahkan kolom dan balok penguat praktis
dengan kolom 12 x 12 cm, dengan tulangan pokok 4 diameter
10 mm, cincin berdiameter 8 mm jarak 20 cm, jarak antara
kolom maksimum 3 meter.
(10) Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan bata
merah sama sekali tidak diperkenankan.
(11) Bagian pasangan bata merah yang berhubungan dengan setiap
bagian pekerjaan belum harus diberi penguat stek-stek besi
belen diameter 8 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam
dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang
tertanam dalam pasangan bata merah sekurang-kurangnya 30
cm kecuali ditentukan lain.
(12) Pasangan dinding bata merah tebal 1/2 batu harus
menghasilkan dinding finish setebal 14 s/d 15 cm setelah
diplester (lengkap acian) pada kedua belah sisinya. Pelaksanaan
pasangan harus terlihat rapi dan benar-benar tegak lurus
terhadap lantai serta merupakan bidang rata.
(13) Pasangan bata merah 1 PC : 5 pasir dibawah tanah lantai harus
dibrapen dengan adukan 1 PC: 3 pasir-pasang.
(14) Pasangan bata merah harus dilaksanakan dengan toleransi
devisi bidang pacta arah diagonal dinding seluas 9m2 tidak lebih
dari 0.5 cm (sebelum diaci/diplester).
(15) Toleransi terhadap as dinding adalah kurang lebih diaci
(diplester)

IV. PEKERJAAN URUGAN PASIR PADAT


4.1. LINGKUP PEKERJAAN.
(1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam
pelaksanaan, hingga dapat diperoleh hasil pekerjaan. yang
bermutu baik dan sempurna.
(2) Pekerjaan urugan pasir padat dilakukan dibawah lantai dan
bawah pondasi serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam
gambar

PT. TJIPTA ANDHIKA PERSADA


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ARSITEKTUR

4.2. PERSYARATAN BAHAN


(1) Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih
tajam dan keras bebas lumpur, tanah lempung dan lain
sebagainya, serta consisten terhadap NI-3 (PUBI tahun 1970)
pasal 14 ayat 3.
(2) Air siraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak
mengandung minyak asal alkali dan bahan-bahan organik
lainnya serta memenuhi syarat- syarat yang ditentukan dalam
NI-3 pasal 10, apabila dipandang perlu, Direksi Pengawas/MK
dapat minta kepada Kontraktor, supaya air yang dipakai untuk
keperluan ini, diperiksa dilaboratorium Pemeriksaan Bahan yang
resmi dan sah, atas biaya Kontraktor sepenuhnya.
(3) Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan diatas dan harus dengan
persetujuan Direksi Pengawas/MK.

4.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


(1) Pasir urug yang digunakan harus dengan persetujuan pihak
Direksi Pengawas/MK.
(2) Pekerjaan urugan pasir dilakukan bila seluruh pekerjaan lain
dibawahnya/didalamnya telah selesai dengan baik dan
sempurna.
(3) Lapisan pasir urug dilakukan lapis demi lapis, dipadatkan hingga
mencapai tebal 10 cm, atau seperti yang disyaratkan dalam
gambar
(4) Setiap lapis pasir urug harus diratakan, disiram air dan
dipadatkan dengan alat pemadat yang disetujui Direksi
Pengawas/MK.
(5) Ditempat-tempat yang sulit dilakukan pemadatan dengan alat
pemadat, dapat dikerjakan dengan tenaga manusia dengan
persetujuan Direksi Pengawas/MK. Hasil pemadatan harus
memenuhi persyaratan /ketentuan.
(6) Lapisan pekerjaan di atasnya dapat dikerjakan bilamana
pekerjaan urugan pasir padat telah sempurna memenuhi semua
persyaratan yang ditentukan dan sudah mendapat persetujuan
Direksi Pengawas/MK.

V. PEKERJAAN PLESTERAN DINDING


5.1. LINGKUP PEKERJAAN
(1) Termasuk dalam pekerjaan plesteran ini adalah penyediaan
tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan termasuk alat-alat
bantu dan alat angkut yang diperlukan. untuk melaksanakan
pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik.

PT. TJIPTA ANDHIKA PERSADA


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ARSITEKTUR

(2) Lingkup pekejaan ini meliputi seluruh plesteran dinding batu


bata merah bangunan, serta seluruh detail yang ditunjukkan
dalam gambar.

5.2. PERSYARATAN BAHAN


(1) Semen harus memenuhi NI-8
(2) Pasir harus memenuhi NI-3 Pasal
(3) Air horns memenuhi NI-3 Pasal 14, PUBI 1982
(4) Campuran (Aggregates) : Untuk plester harus dipilih yang
benar-benar bersih dan bebas dari segala macam kotoran. Pasir
untuk finishing harus bersih dan diayak.

5.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN.


(1) Seluruh plesteran dinding batu bata dengan aduk untuk
campuran 1 PC: 5 pasir pasang kecuali pada.dinding batu bata
trasraam/rapat air.
(2) Pada dinding batu bata trasraam/rapat air diplester dengan
aduk campuran 1 PC: 3 pasir pasang (dinding ruang toilet,
kamar mandi WC, dinding bak bunga dan bagian-bagian yang
ditentukan dalam gambar).
(3) Pasir pasang yang digunakan harus diayak terlebih dahulu
dengan malayakan seperti yang dipersyaratan.
(4) selain pasir dan air, bahan-bahan yang dikirim ke site harus
dalam keadaan tertutup atau dalam kantong yang masih disegel
dan masih di berlabel pabriknya, bertuliskan type dan
tingkatannya,dalam keadaan utuh dan tidak bercacat.
(5) Bahan harus diletakkan ditempat yang kering, berventilasi baik,
terlindung, bersih tempat penyimpanan bahan harus cukup
untuk proyek ini, dan dilindungi sesuai dengan jenisnya, sesuai
dengan persyaratan pabrik.
(6) Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor Pelaksana Pekerjaan
diharuskan memeriksa site yang telah disiapkan apa-apa sudah
sesuai dengan syarat-syarat hingga pekerjaan ini dapat dimulai.
(7) Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi
dan lainnya, Kontraktor/Pelaksana Pekerjaan harus segera
melaporkan kepada direksi Pengawasi/MK.
(8) Pemborong tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat
dalam hal kelainan perbedaan ditempat itu sebelum kelainan
tersebut diselesaikan.
(9) Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 15
cm atau sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar ketebalan
plesteran yang melebihi 2 cm harus diberi kawat ayam untuk
membantu dan memperkuat dan lekat dari plesterannya pada
bagian pekerjaan yang diijinkan Direksi Pengawas.

PT. TJIPTA ANDHIKA PERSADA


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ARSITEKTUR

(10) Untuk Setiap pertemuan permukaan dalam satu bidang datar


yang berbeda. jenisnya misalnya dengan kusen aluminium dan
lain-lain, harus diberi/ dibuat naad (tali air) dengan ukuran lebar
7 mm dalamnya 5 mm, kecuali bila ada petunjuk lain dalam
gambar.
(11) Plesteran halus ( acian ) dipakai campuran PC dan air sampai
mendapatkan campuran yang homogen acian dapat dikerjakan
sesudah plesteran berumur: 8 hari (kering betul ).
(12) Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan
berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi
permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi
dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang
bisa mencegah penyerapan air secara cepat.

VI. PEKERJAAN WATER PROOFING.


1. LINGKUP PEKERJAAN
(1) Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat Bantu lainnya
termasuk pengangkutan yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai basil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
(2) Pekerjaan waterproofing ini dilakukan diatas permukaan beton
dibawah finishing lantai (Termasuk dinding keliling setinggi
minimum 20 cm) Toilet, Teras luar, Lantai atas serta meliputi
seluruh detail yang ditunjukkan dinyatakan dalam gambar.

2. PERSYARATAN BAHAN
(1) Untuk lantai toilet digunakan waterproofing Jenis coating meek
HLM-5000 dari Sonneborn & Sappi Building Product atau dapat
digunakan yang setara dan disetujui Direksi Pengawas/MK.
Untuk lantai teras luar & atau serta bak bunga digunakan
waterproofing jenis sheet meek Everpool GRR poly dari
Sonneborn & Sappi Builing Product atau dapat digunakan yang
setara dan disetujui Direksi Pengawas/MK.
(2) Bahan harus memiliki ketahanan yang baik terhadap gesekan
dan tekanan, kuat elastis dan tahan ultra violet.
(3) Warna sesuai yang disyaratkan dan pabrik yang bersangkutan.
(3) Standart bahan dan pemasangan sesuai yang ditentukan oleh
pabrik yang bersangkutan dan memenuhi AST-USA DIN, BS SF
dan ITS.

PT. TJIPTA ANDHIKA PERSADA


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ARSITEKTUR

3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
(1) Bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang
terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi
Pengawas/MK untuk mendapatkan persetujuan. Pengajuan/
penyerahan harus disertai brosur./spesifikasi dari masing-
masing pabrik yang bersangkutan.
(2) Permukaan beton yang dilapis dengan bahan waterproofing
harus bersih dari debu, minyak dan bebas dari keretakkan
struktur.
(3) Penukaran beton sudah dalam keadaan rata, tidak ada bekas-
bekas adukan serta dalam keadaan kering tidak lembab.
(4) Bahan langsung dilakukan (sesuai ketentuan) diatas bidang
permukaan yang telah memenuhi persyaratan.
(5) Pelapisan bahan sesuai ketentuan persyaratan dari pabrik yang
bersangkutan. Semua peralatan yang digunakan harus
memenuhi persyaratan.
(6) Pada waktu penyerahan,kontraktor harus memberikan jaminan
atau produk yang digunakan terhadap kemungkinan bocor,
pecah dan cacat lainnya selama 5 (lima), tahun termasuk
mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang
terjadi. Jaminan yang diminta dalam jaminan dari pihak pabrik
untuk mutu material, serta jaminan dari pihak pemasang
(applicator) untuk mutu pemasangan.
(7) Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan
baik dan tidak bercacat, masih dalam kemasannya, masih
tersegel dan berlabel pabriknya.
(8) Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung, tertutup, tidak
lembab, kering dan bersih sesuai dengan persyaratan yang telah
ditentukan.
(9) Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang
berpengalaman (ahli dari pihak pemberi garansi pemasangan)
dan terlebih dahulu harus mengajukan metode pelaksanaan
sesuai dengan spesifikasi pabrik untuk mendapat persetujuan
dari Direksi Pengawas/MK.
(10) Kontraktor diwajibkan untuk melakukan percobaan-percobaan,
pengetesan : terhadap hasil pekerjaan atau biaya sendiri seperti
dengan cara memberi siraman di atas permukaan yang telah
diberi lapisan kedap air.
(11) Kontraktor wajib mengadakan perlindungan terhadap
pemasangan yang telah dilakukan, terhadap kemungkinan
pergeseran, lecet permukaan atau kerusakan lainnya.

SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN


PEKERJAAN FINISHING ARSITEKTUR

PT. TJIPTA ANDHIKA PERSADA


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ARSITEKTUR

I. PEKERJAAN PELAPIS LANTAI


1. Lingkup pekerjaan
1.1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan peralatan dan semua
pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan penyelesaian
lantai sesuai dengan gambar kerja dan RKS.
1.2. Pemborong diharuskan memberikan contoh-contoh bahan lantai
yang dipasang, khususnya untuk diseleksi kwalitas, warna,
texsture bahan lantai untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi lapangan.
1.3. Pemborong harus menyedakan jaminan tertulis dari
produsen/Subkontraktor kepada Pemilik proyek untuk setiap
masing-masing penggunaan bahan lantai dengan jangka
jaminan minimum 5 (lima)
1.4. Pekerjaan lantai yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut
a. Pekerjaan Lantai keramik
b. Pekerjaan Lantai beton Screed

Masing-masing pekerjaan lantai tersebut diatas uraiannya adalah sebagai berikut:

II. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK


a. Pekerjaan lantai granite dan keramik dilaksanakan untuk lantai ruangan,
toilet, lantai tangga.
b. Data-data Teknis Bahan
Bahan : Granite Tile dan Keramik.
Ukuran : 60X60cm,dinding kamar mandi 20X25cm,lantai
kamar mandi 20X20cm
Toleransi : ukuran,' < 1 % dan penyerapan air tidak lebih
dari 1 %, digunakan pada toilet,
Jenis : Granite tile dan keramik setara kw 1
Warna : Harus sesuai dengan petunjuk Direksi
Lapangan atau pemilik proyek.
c. Granite dan Keramik yang akan dipasang adalah yang telah diseleksi
dengan baik, bentuk dan ukuran masing-masing unit sama tidak ada
bagian yang gompal, retak maupun cacat.
d. Pekerjaan pemasangan lantai dinding keramik bisa dimulai.dan
dilaksanakan apabila Pemborong telah membawa contoh-contoh
keramik dan telah disetujui.
e. Pemotongan harus dilakukan dengan menggunakan mesin potong dan
rata.
f. Setelah terpasang seluruhnya, selanjutnya naad antara granite /
keramik dicor dengan acian semen/portland putih dengan diberi warna
sesuai yang dipasang. Masing-masing jarak unit keramik harus
membentuk garis lurus setebal naad 4 (atau disebut lain sesuai
gambar).

PT. TJIPTA ANDHIKA PERSADA


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ARSITEKTUR

C. Pekerjan Lantai Beton, Screed dan Hardaner


a. Bahan lantai beton Screed dilapisi Floor Hardener (tahan benturan)
pada:
- Dak atap beton
- Dekat bak penampungan/torn
b. Bahan
b1. Lantai beton Screed terdiri dari dan 3 pasir adukan 1 semen
b2. Floor Herdener sebagai bahan pelapis lantai beton
Screed adalah bahan CALMENT II non metalic ex CEMENTAIDS .
Campuran : 2 : 1 (calment II : ),
c. Pelaksanaan lantai beton screed maupun persyaratan bahan dapat di
sesuaikan menurut pekerjaan struktur beton untuk mengikuti
ketentuan-ketentuan pekerjaan tersebut
d. Pelaksanaan lapis Floor Hardenar dilaksanakan setelah Pekerjaan
lantai beton Screed telah selesai selanjutnya pada saat kondisi
permukaan lantai setengah kering di taburkan campuran bahan ini
dilakukan 2 x, pada saat penaburan kedua halus menyilang tegak lurus
dengan penaburan yang pertama.
e. Setelah campuran bahan menyerap air yang ada pada-beton kemudian
diratakan dengan mesin Trowell selanjutnya dipelihara dengan calcure.
f. Floor Hardener harus mendapatkan jaminan gallon dan jaminan
pelaksanaan selama minimal 1 tahun terhitung mulai penyerahan
Kedua pekerjaan.

III. PEKERJAAN PELAPIS DINDING KERAMIK


a. Bahan Keramik yang digunakan untuk pelapis lantai ruangan dan
selasar, dinding dan lantai pada ruang km/wc ialah bahan granite dan
keramik produksi roman atau setara, dengan ukuran 60X60 cm,20X25
cm,20X20 cm, pemilihan warna ditentukan kemudian oleh pemilik
proyek atau oleh Direksi lapangan.
b. Bahan yang digunakan harus sudah dapat persetujuan dari Direksi.
Lapangan, setelah diseleksi mengenai kwalitas bahan, warna, tekstur,
dan bahan tidak boleh retak maupun cacat.
c. Adukan spesi untuk pemasangan: keramik disesuaikan dengan
persyaratan yang telah diuraikan dalam pekerjaan, sebelum
pemasangan keramik dinding kerja/spesi harus dibuat rata
permukaannya.

d. Pemotongan harus dilakukan oleh Pemborong yang ahli dengan


menggunakan mesin potong khusus, harus rata, tidak boleh gompal dan
cacat.
e. Dinding dengan pengakhiran keramik, minimum 3 mm dan maksimum 6
mm.

PT. TJIPTA ANDHIKA PERSADA


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ARSITEKTUR

IV. PELAPIS DINDING CAT


a. Bahan Cat Tembok yang digunakan untuk dinding adalah setara jotun
untuk dinding bagian dalam bangunan, termasuk kolom dan jenis cat
tembok Weather shiled untuk dinding bagian luar, dan cat minyak
untuk bagian bawah kusen sampai lantai keramik sekeliling bangunan
b. Sebelum pengecatan dilakukan, permukaan tembok harus betul betul
kering tidak lembab/basah, apabila terjadi pengkristalan pada tembok
harus dikeringkan dan tunggu sampai 48 jam atau sampai betul-betul
tidak terjadi pengkristalan kembali, dilanjutkan dengan pembersihan
permukaan dari bekas percikan plester atau kotoran lainnya.
c. Sesudah 7 hari plamur terpasang dan percobaan warna telah mendapat
persetujuan dari Direksi Lapangan, bidang plamur diamplas dengan
amplas besi halus No. 00 kemudian bersihkan permukaan tembok yang
akan dicat.
d. Lapisan pengecatan terdiri dari 3 (tiga) lapis pengecatan dengan
kekentalan sebagai berikut :
a. Lapisan Kesatu encer
b. Lapisan Kedua kental.
c. Lapisan Ketiga encer.
d. Untuk warna-warna yang sejenis Pemborong diharuskan
menggunakan kaleng-kaleng dengan nomor (badge nomor) yang
sama.
e. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang
utuh rata tidak ada bagian yang belang-belang dan bidang dinding
dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
f. Untuk mengetahui pengecatan dinding lebih sempurna lihat bab
rnengenai pekerjaan pengecatan.

V. PEKERJAAN LANGIT LANGIT


LINGKUP PEKERJAAN

a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Pemborong harus meneliti ukuran-


ukuran dan detail-detail Gambar kerja dan Pemborong juga diwajibkan
menyerahkan gambar pelaksanaan kepada Direksi Lapangan untuk
mendapatkan persetujuan.
b. Untuk menjaga mutu/kwalitas pemasangan langit-langit sebaiknya
dilaksanakan oleh tenaga ahli/subkontraktor yang ditunjuk resmi oleh
pabrik dan harus dibuktikan dengan Surat dari pabrik.
c. Untuk lubang-lubang penempatan lampu, harus dikoodinasikan dengan
pekerjaan elektrikal.
d. Apabila hasil pemasangan langit-langit tidak rata tidak lurus dan terjadi
lendutan-lendutan maupun kekurangan-kekurangan lain pemborong
harus mengganti/memperbaikinya, bila diminta pembongkaran oleh

PT. TJIPTA ANDHIKA PERSADA


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ARSITEKTUR

Direksi Lapangan, dimana biaya perbaikan ditanggung sendiri oleh


Pemborong.

Langit-langit Accoustic dan Gypsum


a. Lingkup pekerjaan
Pemasangan rangka ( Croos tee ) dan pelapis acoustic atau gyptile
b. Bahan
Gyptile kwalitas baik, ukuran disesuaikan dengan Member Kerja dengan
ketebalan 9 mm.
c. Pemborong diharuskan membuat dan menyerahkan gambar
Pelaksanaan (Shop Drawing) kepada Direksi lapangan untuk mendapat
persetujuan.
d. Untuk menjaga mutu/kwalitas pemasangan langit-langit sebaiknya
dilaksanakan oleh Tenaga Ahli/sub - Contractor yang resmi oleh Pabrik
dan harus dibuktikan dengan Surat dari pabrik.

VI. PEKERJAAN SANITAIR

A. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga,
peralatan, bahan untuk pemasangan semua fixtures pada ruang km/wc
atau toilet dan tempat cuci tangan.
B. Bahan-bahan Toilet, Kamar Mandi
- Closet jongkok : Toto
- Type : disesuaikan dengan gambar kerja atau
persetujuan direksi
- Wastafel : Toto
- Floor drain Wastafel : San – le
- Warna : putih
- Meja Wastafel : Toto
- Kran : Standard
- Bak Air : Fiber Glass

C. Pemasangan
c1. Semua perlengkapan sanitair dipasang dalam keadaan kokoh pada
tempat-tempat yang sesuai gambar, dengan perkuatan besi
angkur dan mur baut yang sesuai.
c2. Untuk pemasangan perlengkapan sanitair harus mengikuti metoda
pelaksanaan yang ditentukan oleh Pabrik pembuatnya dan Gambar
Kerja.
c3. Pada saat pemasangan, hendaknya semua fixture harus dihindari
dari benturan-benturan, serta dalam keadaan terpasang harus
benar-benar bersih dari goresan goresan maupun kotoran-kotoran.
c4. Pemasangan dilakukan setelah pekerjaan finishing
plesteran,acian ,cat dasar dan keramik selesai.

PT. TJIPTA ANDHIKA PERSADA


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ARSITEKTUR

VII. PEKERJAAN PINTU, JENDELA DAN KACA


1. Pekerjaan kusen Daun Pintu, Jendela Alumunium dan kaca
A. Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan kusen kayu kamper samarinda oven, penyetelan
kusen kayu dan kusen jendela aluminium sesuai dengan gambar
rencana, pemasangan kaca pada kusen alumunium, serta pemasangan
kusen alumunium pada dinding-dinding atau tempat yang sesuai
dengan gambar rencana.
B. Bahan-bahan Kusen dan Jendela Aluminium

b2. Alumunium
Extruder: PT. ALCAN atau setaradan sesuai SII extrusi 0695-82
- Kadar campuran : Alloy- 6036 T5 / Billlet yang digunakan
harus Aslinya, tidak sisa terbuat dari
bahan-bahan scrap/sisa
- Anodsizing : Ketebalan Lapisan di seluruh pemukaan
alumunium coating
- Jenis extrusi profil : Depth 70 mm
- Profil : Standard produksi PT.JAYA Alumunium
atau setara
- Sistem Profil : Jaya Sash.

b3. Caulking dan Sealant


bahan yang digunakan dari jenis poly sulfide yang setara dengan
"Sadofose Rubber Seal 1 K " atau "Expandite Thioflex.One", atau
ABC Thiocaulk"dan bahan-bahan tambahan sebagai berikut :
- Back up material (bahan pengisi dari polyethylene foam atau
bahan lain yang sejenis yang disetujui Pengawas lapangan
- Dempul, Bestial dengan NI - 3 pasal 42, Bahan pembersih
yang/ digunakan untuk pemasangan caulking dan sealant
antara lain adalch-xylpl, Hygiene dan toluene.

C. Gambar rencana Pembuatan


c1. Pemborong diharuskan untuk mempersiapkan gambar kerja
dengan ukuran-ukuran yang disesuaikan dilapangan.
c2. Pemborong diharuskan untuk merencanakan sistem pemasangan
dengan memperhitungkan keamanan terhadap defleksi yang biasa
terjadi akibat bentangan, tekanan angin dan sebagainya, Bestial
dengan rekomendasi pabrik pembuatnya dan peraturan-peraturan
muatan yang berlaku.
D. Pekerjaan Fabrikasi
Bahan yang dipakai sebelum diproses fabrikasi harus diseleksi dahulu
sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan yang dipersyaratkan,
kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan, kemudian

PT. TJIPTA ANDHIKA PERSADA


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ARSITEKTUR

dikerjakan secara maksimal dengan mesin potong mesin punch, edrill,


sehingga hasil yang telah dirangkai mempunyai toleransi
E. Pemasangan
e1. Pekerjaan pembuatan / penyetelan dan pemasangan kusen
aluminium beserta kaca harus dilaksanakan oleh sub Kontraktor
aluminium ahli yang mendapat persetujuan dan Direksi Lapangan.
e2. Ketika dibawa kelapangan, semua aluminium harus dilindungi
dengan "eacquer Film" atau bahan.lain yang disetujui oleh Direksi
Lapangan.
e3. Ketika plesteran dilaksanakan, tepi-tepi kusen harus dilindungi
dengan plastic tape atau zinc chromate frimer (pcmis-transporant).
Bagian- bagian lain dapat tetap dilindungi dengan Lacquer Film"
sampat pekerjaan selesai.
e4. Penggunaan permis pada permukaan yang caulking atau sealant
tidak dibenarkan diberikan.
e5. Pemasangan kusen harus dilengkapi dengan weather seal"
(backing strip), didalam dan diluar sebagai lapisan pengisi sebelum
sealant dipasang.
e6. Untuk mendapatkan ukuran-ukuran yang tepat sub kontraktor
aluminium harus datang kelapangan dan melakukan pengukuran-
pengukuran.
e7. Pemasangan kusen aluminium ke tembok / keloid / balok harus
menggunakan ankur yang kuat.
e8. Antara tembok / kolom - kolom dan kusen harus diisi dengan"seal"
yang elastis, untuk jendela-jendela luar.
e9. Pemasangan kaca-kaca terhadap kusen aluminium juga harus
menggunakan "seal" yang berupa alur karet.
e10. Sambungan-sambungan vertikal maupun horizontal, sambungan
sudut maupun.silang demikian juga pengkombinasian profil-profil
aluminium harus dipasang sempurna, dengan sekrup-sekrup
pengaku. Sekrup- sekrup tidak boleh kelihatan.
e11. Dalam keadaan ditutup atau dibuka, kaca-kaca tidak boleh
bergetar yang menandakan kurang sempurnanya pemasangan seal
keliling.
e12. selain tidak bergetar, pemasangan seal harus menjamin bahwa
tidak akan terjadi kebocoran yang diakibatkan oleh air human
maupun udara luar.
e13. Pemasangan kaca / panel kaca harus dilakukan dari arah dalam
bangunan, untuk memudahkan penggantian.
e14. Pemborong wajib menjaga kusen-kusen aluminium dan bidang-
bidang kaca yang sudah terpasang dari kotoran-kotoran seperti air
semen, cat plesteran dan lain-lain serta rnengamankannya, dari
benturan-benturan.
2. Pekerjaan Daun Pintu Frame alumunium dengan panil kaca polos 5mm
A. Lingkup Pekerjaan

PT. TJIPTA ANDHIKA PERSADA


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ARSITEKTUR

Meliputi pekerjaan ini adalah merupakan penyediaan bahan peralatan, tenaga


dan pemasangan daun pintu pada semua ruangan-ruangan dalam
bangunan.
B. Bahan-bahan
b1. Bahan Frame alumunium dengan lebar 10 cm
b2. Jalusi diatas pintu kaca mati 5mm
b3. Perekat tahan air jenis sealent.
C. Pelaksanaan
c1. Harus dilakukan pengukuran di tempat pemasangan, bila terdapat
kelainan-kelainan agar segera dilaporkan kepada Direksi lapangan
untuk mendapat persetujuan perubahan-perubahannya.
c2. Pemborong harus membuat gambar rencana pembuatan untuk
dimintakan persetujuannya lebih dahulu dan Direksi Lapangan.

VIII. PEKERJAAN PENGECATAN


A. Lingkup Pekerjaan
a.1 Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan bahan peralatan
dan pekerja yang berhubungan dengan pekerjaan pengecatan sesuai
dengan RKS dan Gambar Kerja.
a.2 Pekerjaan pengecatan dilaksanakan dengan sebaiknya, hasil pekerjaan
tidak menggelombang, mengelupas, dan cacat lainnya.
a.3 Jika terjadi cacat seperti tersebut pada butir (a2) pemborong harus
melakukan perbaikan pengecatan Biaya perbaikan seluruhnya, menjadi
beban Pemborong.
a.4 Pekerjaan pengecatan meliputi :
- Pengecatan dinding exterior dan interior termasuk diantaranya cat
kolom maupun bagian lainnya sesuai Gambar kerja.
- Pengecatan langit-langit.
- Pengecatan Daun-daun pintu kayu
- Pengecatan cat pada realing tangga dan teras.
B. Bahan – bahan
b.1 Bahan cat yang digunakan sekualitas dengan produksi jotun.
b.2 Sifat Umum .
- Tahan terhadap pengaruh Cuaca
- Tahan terhadap gesekan dan mudah dibersihkan Mengurangi
pori-pori dan tembus uap air.
- Tidak berbau.
- Daya tutup tinggi.
b.3 Data-data teknis.
- Ketahanan : suhu 20 derajat celcius
- Berat jenis : rata-rata 1,35 g/crn3
- Kepadatan : 37,0 %
- tebal batas lapisan kering : 2 x lapisan(70 micron)
- Daya tutup teoritis : 6 - 7 m2/kg
- Selang waktu pengecatan : 1 - 2 jam kemudian.

PT. TJIPTA ANDHIKA PERSADA


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ARSITEKTUR

b.4 Aplikasi dengan semprot / tekstur untuk bidang luas


- Pengencer : gunakan air bersih
- Jumlah : 10 - 15% volume.
- Diameter lubang semprot : 1,5 - 2 mm
- Tekanan udara semprot : 0,3 - 0,4 mPa (=3-4 atm;43-57
psi).
b.5 Aplikasi dengan rol atau kuas (untuk bidang kecil).
- Pengencer : gunakan air bersih
- Jumlah : 0 - 5% volume.
b.6 Cat yang digunakan berada dalam kaleng yang masih disegel
dalam kemasan 5 (lima) kg, tidak pecah atau - bocor dan
mendapat persetujuan pemilik proyek atau Direksi Lapangan.
Pengiriman cat, harus disertakan sertifikat dari agen/distributor
yang menyatakan bahwa cat yang sikirim dijamin kwalitasnya dan
keasliannya.
b.7 Warna.
7.1. Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan
pengecatan dimulai, Pemborong mengajukan terlebih dahulu
daftar bahan pengecatan kepada Direksi Lapangan. Warna
yang di terapkan untuk pedoman pengecatan adalah, seperti
standard yang ditetapkan kemudian oleh Perencana atau
Direksi Lapangan.
7.2. Direksi Lapangan menentukan warna pilihannya, Pemborong
menyiapkan bahan dan bidang pengecatan untuk dijadikan
contoh atas biaya Pemborong.

C. Pekerjaan Persiapan
a. Sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan, pekerjaan langit-
langit dan lantai telah selesai dikerjakan.
b. Selanjutnya diadakan persiapan sebagai berikut :
- Dinding atau bagian lain yang akan dicat selesai dikerjakan
dan telah disetujui oleh Direksi Lapangan.
- Bagian yang retak-retak, pecah atau kotoran-kotoran yang
menempel dibersihkan.
- Menunggu keringnya dinding atau bagian yang akan dicat
karena masih basah dan lembab
- Menyiapkan dan mengadakan pengecatan untuk contoh
warna.

PT. TJIPTA ANDHIKA PERSADA


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ARSITEKTUR

c. Pemborong harus mengatur waktu sedemikian rupa sehingga


terdapat urutan-urutan yang tepat mulai dari pekerjaan dasar
sampai dengan pengecatan terakhir.
d. Semua pekerjaan pengecatan harus petunjuk mengikuti dan pabrik
pembuat cat tersebut.

D. Pekerjaan Pengecatan dan Dasar Plesteran (Cat Tembok).


d. 1. Cat Tembok dalam.
a. Tembok yang akan dicat harus mempunyai cukup waktu
untuk mengering, setelah permukaan tembok kering benar,
maka persiapan dilakukan dengan membersihkan permukaan
tembok tersebut terhadap pengkristalan/pengapuran yang
biasanya terdapat pada tembok yang baru, dengan amplas
kemudian dengan lap dibersihkan hingga benar-benar bersih.
b. Selanjutnya dilapis dengan plamur tembok untuk bagian
dalam yang terlindung dari panas dan hujan.
c. Pada bagian-bagian dimana banyak reaksi dengan alkali dan
rembesan air ( bagian luar bangunan ) tidak memakai
pelamur tembok termasuk yang akan mempergunakan cat
minyak pada dinding ataupun kolom baik bagian dalam
maupun luar bangunan.
d. Setelah kering, permukaan tersebut diamplas lagi sampai
halus.
e. Kemudian dicat dengan lapisan pertama.
f. Bagian-bagian yang masih kurang baik, plamur lagi dan
diamplas setelah kering ( dalam bangunan )
d. 2. Cat Tembok luar
a. Pelaksanaan seperti halnya dengan pelaksanaan pengecatan
tembok bagian dalam namun digunakan bahan cat yang
tahan cuaca.
b. Pengecatan akhir dengan cat khusus Weather Shield Wall
paint.
E. Pekerjaan Pengecatan Baja dan Logam
a. Bersihkan debu, minyak, gemuk dan kotoran lainnya dengan white
spirit atau solvent.
b. untuk baja Galvanise amplas dengan kertas amplas berukuran 360
sebelum diprimer.
c. Oleskan 1 (satu) lapis Metal Prime Chromate setara produksi
DULUX, DANAPAINT.
d. Setelah cat dasar kering (kurang lebih 6 jam), bersihkan dari debu
dan kotoran, lainnya, kemudian dimulai dengan Cat Dasar untuk
bahan besi, produksi setara dengan DULUX , DANAPAINIT.
e. Setelah cat dasar kering (kurang lebih 6 jam) teruskan dengan cat
akhir yang warnanya akan di tentukan kemudian oleh Direksi
Lapangan.

PT. TJIPTA ANDHIKA PERSADA


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ARSITEKTUR

f. Data teknis
- Cara penggunaan : dengan kuas
- Lapisan : thinner khusus
- Pengencer : 300 micron
g. Semua pekerjaan meni besi dilakukan dilokasi proyek dan telah
mendapatkan persetujuan dari Direksi Lapangan.

PT. TJIPTA ANDHIKA PERSADA

Anda mungkin juga menyukai