BAB I
PENDAHULUAN
Aktivitas manusia sebagian besar dilakukan didalam ruangan sekitar 90% dan
banyak dari bangunan tempat aktivitas itu tidak memiliki atau memasukkan unsur
alam (EPA, 2003). Desain arstektur harus memperhatikan efek psikologi manusia,
khususnya dalam mendesain community space yang dapat memperbaiki kesehatan
mental remaja. Akibatnya karena banyaknya aktivitas didalam, maka bagia interior
dalam community space ini perlu diperhatikan agar memiliki efek terhadap
pengguna. Dalam desain ini peningkatan penyembuhan bagi penderita kesehatan
mental diutamakan, sehingga desain biofilik cocok untuk menyelesaikan masalah
terhadap ruang dalam. Berada dialam membuat manusia dapat menikmati hidup,
menambah mutu hidup, dan melepaskan beban. Alam memiliki kaitan erat dengan
kesejahteraan kesehatan mental manusia. Sehingga membawa masuk alam kedalam
suatu community space diperkotaan dengan desain biofilik dapat membantu proses
penyembuhan. Desain biofilik yang dikemukakan oleh Edward Wilson, diambil dari
Bahasa yunani yaitu biofilia yang menyatakan bahwa manusia pada hakikatnya hidup
dialam dan mencintai lingkungan yang alami. Browning menguraikan dalam bukunya
bahwa desain biofilik merupakan penyediaan kesempatan bagi manusia untuk hidup
dan dapat bekerja pada tempat yang sehat dan memberikan kehidupan yang
sejahtera dengan menyatukan konsep desain alam. Dalam riset yang telah dilakukan
oleh Kellert, menyatakan bahwa manusia berada dalam kemampuan optimalnya
saat berada dilingkungan yang alami. Durasi yang dibutuhkan agar manusia dapat
menyerap energy positif dari alam menurut Browning adalah 5 – 20 menit.
1. Merangkum efek alam terhadap remaja serta konsep dan prinsip desain
biofilik berdasarkan literature.
2. Membuat pola desain biofilik sebagai community space yang dapat
membantu dalam penyembuhan gangguan kesehatan mental pada remaja di
Indonesia berdasarkan studi preseden sebagai karakteristik pola desain
biofilik pada community space.
3. Melakukan survey dengan menggunakan kuesioner terhadap remaja dengan
penderita gangguan jiwa ringan.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Viora, Eka. Temu Media HKJS 2018 Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
Indonesia, 2018
U.S. Environmental Protection Agency. 2003. (EPA, 2003)5 . Indoor Air Quality and Student
Performance. EPA/402/K-03/006. Washington, DC
World Health Organization (2016), < https://www.who.int/en/>
Kellert, Stephen, The Theory of Biophilic Design. 2005
University of Washington (2015), < https://depts.washington.edu/hhwb/Thm_Mental.html>