Puji syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan Profil Kesehatan
Puskesmas Abadijaya Kota Depok Tahun 2019. Terimakasih kepada seluruh pihak yang
telah berkontribusi dalam penyusunan profil ini.
Profil Kesehatan Puskesmas Abadijaya Kota Depok ini diharapkan dapat berperan dalam
pemantauan dan evaluasi pencapaian hasil pembangunan kesehatan dan hasil kinerja
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Abadijaya.
Profil Kesehatan Puskesmas Abadijaya juga merupakan penyajian yang komprehensif
terdiri dari data Derajat Kesehatan, Sumber Daya Kesehatan serta Data Umum dan
Lingkungan yang berhubungan dengan kesehatan.
Fakta ini merupakan bahan yang sangat berguna untuk melakukan analisa kecenderungan
dalam konteks penentu strategi dan kebijaksanaan kesehatan di masyarakat yang akan
datang. Data dan informasi yang ditampilkan dalam Profil Kesehatan Puskesmas
Abadijaya Kota Depok ini dapat membantu dalam membandingkan capaian
pembangunan kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Abadijaya dan sebagai dasar untuk
perencanaan program pembangunan kesehatan selanjutnya.
Buku Profil Kesehatan Puskesmas Abadijaya 2019 ini disajikan dalam bentuk cetakan.
Semoga publikasi ini dapat berguna bagi semua pihak, baik pemerintah, organisasi
profesi, akademisi, sector swasta dan masyarakat serta berkontribusi secara positif bagi
pembengunan kesehatan di Indonesia, khususnya Wilayah Kerja Puskesmas Abadijaya.
Untuk meningkatkan mutu profil kesehatan Pusksmas Abadijaya tahun berikutnya
diharapkan saran dan kritik yang membangun sebagai penyempurna profil yang akan
datang.
Tim Penyusun,
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Kesehatan fisik terwujud jika seseorang tidak mengeluh sakit atau tidak ada
keluhan, serta secara objektif tidak terlihat sakit. Seluruh organ badan berperan
normal dan tidak mengalami masalah.
2. Kesehatan mental (jiwa) meliputi 3 komponen, yaitu pikiran, emosional, serta
spiritual. Pikiran sehat tercermin dari memikirkan atau jalur pikiran. Emosional
sehat tercermin dari kekuatan seorang untuk mengekspresikan emosinya seperti
takut, senang cemas, sedih dan sebagainya. Spiritual sehat tercermin dari cara
seorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, keyakinan dan sebagainya.
3. Kesehatan sosial terwujud jika seorang dapat terkait dengan orang lain atau group
lain dengan cara baik, tidak membedakan ras, suku, agama atau kepercayaan,
status sosial, ekonomi, politik dan sama-sama toleransi serta menghormati.
4. Kesehatan dari segi ekonomi tampak apabila seorang itu produktif, dalam makna
memiliki aktivitas yang membuahkan suatu hal yang bisa menyokong pada
hidupnya sendiri atau keluarganya dengan cara finansial. Untuk mereka yang
belum dewasa serta lanjut usia, dengan sendirinya batasan ini tidak berlaku. Oleh
karena itu untuk grup tersebut, yang berlaku yaitu produktif dengan cara sosial,
yaitu memiliki aktivitas yang bermanfaat untuk kehidupan mereka kelak,
umpannya berprestasi untuk siswa atau mahasiswa, serta aktivitas sosial,
keagamaan atau servis kemasyarakat yang lain untuk umur lanjut.
Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh Puskesmas Abadijaya untuk
muwujudkan hal tersebut yaitu dengan memberikan Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat kepada masyarakat. Adapun kegiatan wajib Puskesmas seperti
Kesehatan Ibu dan Anak serta KB, peningkatan Gizi keluarga, manfaat Imunisasi
pada bayi dan balita, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),
meningkatkan kesehatan lingkungan termasuk gerakan 3M kepada masyarakat
sehingga masyarakat sadar dan dapat meningkatkan pengetahuannya serta dapat
mengubah perilaku yang buruk menjadi baik menurut standar kesehatan.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Profil Kesehatan Puskesmas Abadijaya bertujuan untuk memberikan
gambaran kesehatan menyeluruh di Wilayah Kerja Puskesmas Abadijaya,
dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan yang
berhasil guna dan berdaya guna.
2. Tujuan Khusus
a. Diperolehnya gambaran umum meliputi data keadaan geografi,
kependudukan dan data sosial ekonomi di Wilayah Kerja Puskesmas
Abadijaya Kota Depok.
b. Diperolehnya data mengenai status kesehatan masyarakat yang
mencakup Angka Kematian (Mortalitas), Angka Kesakitan (Morbiditas)
dan Status Gizi Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Abadijaya Kota
Depok.
c. Diperolehnya data mengenai upaya kesehatan yang meliputi cakupan
kegiatan dan sumber daya kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas
Abadijaya Kota Depok.
Bab I : Pendahuluan
Pada bab ini akan dibahas latar belakang penyusunan profil,
tujuan penyusunan profil dan sistematika penyajiannya.
Bab VI : Kesimpulan
Bab ini berisi tentang hal-hal penting yang perlu ditelaah lebih
lanjut dari Profil Kesehatan Puskesmas Abadijaya. Selain
keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga
mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam
rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Lampiran :
Pada lampiran ini berisi data kesehatan yang terdiri dari 76 tabel
angka pencapaian di Wilayah Kerja Puskesmas.
BAB II
GAMBARAN UMUM
Tabel 2.1
Jarak Rata-Rata
Kondisi Keterjangkauan
Luas Terjauh ke Waktu Tempuh
Jumlah Kelurahan
No Kelurahan Wilayah Fasilitas Ke Puskesmas
RW
(Km2) Kesehatan
Puskesmas Roda 2 Roda 4 Jalan Roda 2 Roda 4
±5 ±5
1 Abadijaya 2,51 29 ± 1 km Baik Baik Baik
Menit Menit
± 15 ± 15
2 Cisalak 2,45 13 ± 5 km Baik Baik Baik
Menit Menit
Gambar 2.1
75+
70 - 74
65 - 69
60 - 64
55 - 59
50 - 54
45 - 49
40 - 44
35 - 39
30 - 34
25 - 29
20 - 24
15 - 19
10 - 15
5-9
0-4
Laki-Laki Perempuan
Tabel 2.3
Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Puskesmas
Abadijaya Tahun 2019
Situasi Derajat Kesehatan dapat diketahui melalui gambaran yang diukur melalui
indikator-indikator yang digunakan, antara lain angka kematian (mortalitas), umur
harapan hidup, angka kesakitan (morbiditas) serta status gizi. Indikator tersebut dapat
diperoleh melalui laporan dari fasilitas kesehatan dan data yang dikumpulkan dari
masyarakat. Tetapi dalam penyajian data angka kematian, baik angka kematian ibu, bayi
atau balita dalam profil ini disajikan data jumlah kematian.
Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah kematian ibu maternal terjadi
peningkatan pada tahun 2019, yaitu sebanyak 3 ibu. Sedangkan kematian ibu
maternal pada tahun 2018 hanya sebanyak 1 ibu.
Dari gambar di atas terlihat bahwa angka kejadian kasus baru BTA+
dari tahun 2019 mengalami penurunan yakni dari 41 penderita pada tahun
2018 menjadi 7 penderita pada tahun 2019.
Klasifikasi Kusta PB MB
Jumlah Bercak Kulit 1-5 > 5 1-5 >5
Kerusakan Syaraf Tepi Hanya 1 Syaraf Lebih dari 1 Syaraf
Skin Smear Negatif (-) Positif (+)
Hasil evaluasi program kusta menunjukan bahwa jumlah di tahun 2019
ditemukan 1 penderita Kusta MB baru.
a. Difteri
Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium diptheriae, yang ditandai dengan gejala panas tinggi
disertai pseudo membran (selaput tipis) putih keabu-abuan pada tenggorok
yang tak mudah lepas dan mudah berdarah. Penyakit ini sering kali
menjadi penyebab kematian pada anak-anak, namun penyakit ini dapat
dicegah dengan pemberian imunisasi DPT1, DPT2 dan DPT3. Pada tahun
2019, tidak ditemukan kasus difteri.
c. Campak
Campak merupakan penyakit akut yang disebabkan virus measles
yang disebarkan melalui bersin/batuk dengan gejala awal yaitu demam,
bercak kemerahan, batuk-pilek lalu timbul ruam di seluruh tubuh. Penyakit
Campak sering menyebabkan kejadian luar biasa (KLB), dimana kematian
akibat campak pada umumnya disebabkan komplikasi dengan penyakit
lain seperti meningitis.
Tabel 3.7
Gambaran Penderita Campak Tahun 2017 – 2019 di Wilayah Kerja
Puskesmas Abadijaya Kota Depok
d. Hepatitis B
Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis B
yang dapat merusak hati. Penyebaran penyakit tersebut bisa melalui
suntikan yang tidak aman, dari ibu ke bayi selama proses persalinan dan
melalui hubungan seksual. Infeksi pada anak-anak biasanya tidak
menimbulkan gejala dan kalaupun ada biasanya adalah gangguan pada
perut, lemah dan urine menjadi kuning. Penyakit ini bisa menjadi kronis
dan menimbulkan cirrhosis hepatis (kanker hati) dan dapat menimbulkan
kematian. Pada tahun 2019 tidak ditemukan kasus Hepatitis B.
e. Pertusis
Pertusis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bardetella
pertusis yang ditandai dengan gejala batuk beruntun dan disertai tarikan
nafas hup yang khas serta disertai muntah. Lama batuk bisa sampai 1-3
bulan sehingga sering disebut batuk 100 hari. Serangan batuk lebih sering
pada malam hari. Pada tahun 2019 tidak ditemukan kasus pertusis di
Puskesmas Abadijaya.
Tabel 3.9
Gambaran Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Tahun 2017 – 2019
di Wilayah Kerja Puskesmas Abadijaya Kota Depok
Tabel 4.2
Persentase Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil di Wilyah Kerja
Puskesmas Abadijaya Tahun 2017-2019
Tabel 4.3
Cakupan Imunisasi Bayi DPT-HB3 di Wilyah Kerja Puskesmas
Abadijaya Tahun 2017-2019
4.1.7 Pelayanan Kesehatan Pra Usila (45-59 Tahun) dan Usila (> 60 Tahun)
Seiring bertambahnya Umur Harapan Hidup (UHH) maka keberadaan
para lanjut usia tidak dapat begitu saja diabaikan, sehingga perlu diupayakan
peningkatan kualitas hidup bagi kelompok umur lanjut usia. Pelayanan
kesehatan pra usila dan usila adalah penduduk usia 45 tahun ke atas yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan baik di Puskesmas, di Posyandu lansia maupun di kelompok usia
lanjut. Pada tahun 2018 jumlah usila (>60 th) di Puskesmas Abadijaya
sebanyak 7510 orang yang mendapatkan pelayanan kesehatan 78,83 %. Hal
ini mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Tabel 4.4
Institusi Bina Kesehatan Lingkungan di Wilayah Kerja Puskesmas
Abadijaya Tahun 2019
Pemilikan/Pengelolaan
No Fasilitas Kesehatan Pem.Kab/Kot
Swasta Jumlah
a
1 Rumah Sakit Umum
2 Rumah Sakit Bersalin
3 Puskesmas Perawatan
4 Puskesmas Non Perawatan
5 Puskesmas Keliling
6 Puskesmas Pembantu
7 Rumah Bersalin
8 Balai Pengobatan/Klinik
9 Praktik Dokter Bersama
10 Posyandu 48 0 48
11 Apotek
12 Toko Obat
13 GFK
14 Industri Obat Tradisional
15 Industri Kecil Obat
Tradisional
Sumber : Puskesmas Abadijaya
5.1.1 Puskesmas
5.1.2 Rumah Sakit
5.2 Tenaga Kesehatan
Tabel 5.2
Distribusi Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Abadijaya
Tahun 2019