PKN Bab 4 (Makalah Presentasi) Salinan
PKN Bab 4 (Makalah Presentasi) Salinan
Nama Kelompok 3:
1.
2.
3.
4.
5
D3 PERPAJAKAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
Materi tentang “PEMILU DEMOKRASI”
Berikut adalah pengertian dari demokrasi yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli,
diantaranya adalah :
Demokrasi merupakan suatu bentuk atau sistem pemerintahan dimana seluruh rakyatnya
ikut serta dalam memerintah, yaitu melalui perantara wakil-wakil terpilih mereka.
Demokrasi merupakan suatu gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan
persamaan hak dan kewajiban, serta perlakuan yang sama bagi semua warga negaranya.
Dalam demokrasi, terdapat pengakuan terhadap kehendak rakyat yang dijadikan sebagai
landasan dalam legitimasi serta kewenangan pemerintahan (kedaulatan rakyat). Kehendak
tersebut nantinya akan dituangkan dalam suatu iklim politik terbuka, yaitu dengan melaksanakan
pemilihan umum yang diadakan secara bebas dan berkala. Tiap-tiap warga negara memiliki hak
untuk memilih pihak-pihak yang akan memerintah serta juga dapat menurunkan pemerintahan
yang sedang berjalan kapanpun mereka mau.
Asas
Pemilihan umum di Indonesia menganut asas "LUBER" yang merupakan singkatan dari
"Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia". Asas "Luber" sudah ada sejak zaman Orde Baru.
"Langsung" berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya secara langsung dan tidak boleh
diwakilkan.
"Umum" berarti pemilihan umum dapat diikuti seluruh warga negara yang sudah memiliki hak
menggunakan suara.
"Bebas" berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
"Rahasia" berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat rahasia hanya diketahui oleh si
pemilih itu sendiri.
Kemudian di era reformasi berkembang pula asas "Jurdil" yang merupakan singkatan dari "Jujur dan
Adil". Asas "jujur" mengandung arti bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai dengan aturan
untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki hak dapat memilih sesuai dengan
kehendaknya dan setiap suara pemilih memiliki nilai yang sama untuk menentukan wakil rakyat yang
akan terpilih. Asas "adil" adalah perlakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih, tanpa ada
pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih tertentu. Asas jujur dan adil mengikat
tidak hanya kepada pemilih ataupun peserta pemilu, tetapi juga penyelenggara pemilu.
Jumlah
Tahu
kursi yang Pemenang Tempat kedua Tempat ketiga
n
disediakan
Jumla Jumla
Parta
Partai h kursi h kursi
Partai Jumlah kursi i
politi (dalam (dalam
politik (dalam persen) politi
k persen persen
k
) )
Masyum 57 45
1955 257 PNI 57 (22.17%) NU
i (22.17%) (17.51%)
Jumlah
Tahu
kursi yang Pemenang Tempat kedua Tempat ketiga
n
disediakan
Jumla Jumla
Parta
Partai h kursi h kursi
Partai Jumlah kursi i
politi (dalam (dalam
politik (dalam persen) politi
k persen persen
k
) )
56 24
1971 Golkar 360 (65.55%) NU Parmusi
(21.79%) (9.33%)
99 29
1977 360 Golkar 232 (64.44%) PPP PDI
(38.52%) (8.05%)
94 24
1982 Golkar 242 (67.22%) PPP PDI
(26.11%) (6.66%)
61
1987 Golkar 299 (74.75%) PPP PDI 40 (10%)
(15.25%)
400
62
1992 Golkar 282 (70.5%) PPP PDI 56 (14%)
(15.5%)
89 11
1997 425 Golkar 325 (76.47%) PPP PDI
(22.25%) (2.75%)
120 58
1999 462 PDIP 153 (33.12%) Golkar PPP
(25.97%) (12.55%)
109 58
2004 550 Golkar 128 (23.27%) PDIP PPP
(19.82%) (10.55%)
Jumlah
Tahu
kursi yang Pemenang Tempat kedua Tempat ketiga
n
disediakan
Jumla Jumla
Parta
Partai h kursi h kursi
Partai Jumlah kursi i
politi (dalam (dalam
politik (dalam persen) politi
k persen persen
k
) )
107 95
2009 Demokrat 150 (26.79%) Golkar PDIP
(19.11%) (16.96%)
560
91
2014 PDIP 109 (19.5%) Golkar Gerindra 73 (13%)
(16.3%)
Tahu
Jumlah
n
1971 10
1977 3
1982
1987
1992
Tahu
Jumlah
n
1997
1999 48
2004 24
38 + 6 lokal
2009
Aceh
12 + 3 lokal
2014
Aceh
16 + 4 lokal
2019
Aceh
4. Menurut kelompok saudara apa sisi positif dan negatif dari pemilu masa orba dan
reformasi?
1. Pemerintah bersifat otoriter sehingga semua kegiatan masyarakat diatur oleh tindakan pemerintah
orde baru dalam politik luar negeri akibatnya masyarakat tidak bisa leluasa dalam berkarya.
2. Pada masa Orde Baru atmosfir politiknya tidak sehat karena hanya ada satu partai lambang
kekuasaan absolut sedangkan yang dua hanya sebagai tambahan saja agar Indonesia disebut sebagai
negara demokrasi. Hal ini berdampak pada gagalnya pendidikan berpolitik pada masa itu.
3. Perwakilan rakyat hanya sebagai lambang saja, karena pada dasarnya hanya untuk
melanggengkan kekuasaan saat itu, dampaknya rakyat Indonesia tidak bisa memilih presiden yang sesuai
dengan hati nuraninya.
4. Di bidang ekonomi, orang-orang tertentu yang berada dilingkungan sekitar para penguasa akan
bisa menikmati kemudahan berbisnis hingga menggurita. Korupsi, kolusi dan nepotisme merajalela
dimana-mana. Dampaknya orang-orang menghalalkan berbagai cara agar tujuannya tercapai.
1. Berhasilnya penataan ulang kehidupan berbangsa dan bernegara melalui Amandemen Undang-Undang
Dasar 1945
Diadakannya amandemen ini dilatarbelakangi oleh masih ditemukannya pasal-pasal UUD 1945 yang
dapat menimbulkan multitafsir. Amandemen ini bertujuan untuk menyempurnakan aturan dasar meliputi
tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan negara
hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan bangsa.
5. Jelaskan peranan parpol bagi generasi muda? Sudahkah peran itu menurut
saudara di jalankan?