Anda di halaman 1dari 9

PENDIDIKAN PANCASILA

Nama Kelompok 3:
1.
2.
3.
4.
5

D3 PERPAJAKAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
Materi tentang “PEMILU DEMOKRASI”

1. Jelaskan pengertian demokrasi dari beberapa sumber?


Demokrasi telah dikenal sejak lama. Demokrasi pertama kali diperkenalkan sejak abad
ke-5 sebelum masehi di Athena, Yunani. Demokrasi berasal dari kata Demos yang
memiliki arti rakyat, dan kratos atau cratein yang memiliki arti pemerintahan. Dengan
begitu dapat diartikan bahwa demokrasi merupakan pemerintahan rakyat, atau juga dapat
disebut sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Konsep tersebut
pada akhirnya telah menjadi indikator bagi perkembangan politik di suatu negara.

Berikut adalah pengertian dari demokrasi yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli,
diantaranya adalah :

 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


Menurut KBBI, Demokrasi memiliki 2 arti, yaitu :

 Demokrasi merupakan suatu bentuk atau sistem pemerintahan dimana seluruh rakyatnya
ikut serta dalam memerintah, yaitu melalui perantara wakil-wakil terpilih mereka.
 Demokrasi merupakan suatu gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan
persamaan hak dan kewajiban, serta perlakuan yang sama bagi semua warga negaranya.

 Menurut Abraham Lincoln


Dalam pidato Gettyburgnya, Presiden Amerika Serikat yang ke-16  Abraham Lincoln
menyatakan bahwa demokrasi merupakan suatu sistem pemerintahan yang diselenggarakan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dari pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa rakyat
merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam suatu pemerintahan, dimana masing-masing
dari mereka memiliki hak dalam memperoleh kesempatan serta hak dalam bersuara yang sama
dalam upaya mengatur kebijakan pemerintahan. Dalam sitem ini, keputusan diambil berdasarkan
hasil suara terbanyak.

 Menurut H. Harris Soche (Yogyakarta : Hanindita, 1985)


Demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintahan rakyat. Artinya rakyat atau orang banyak
merupakan pemegang kekuasaan dalam pemerintahan. Mereka memiliki hak untuk mengatur,
mempertahankan, serta melindungi diri mereka dari adanya paksaan dari wakil-wakil mereka,
yaitu orang-orang atau badan yang diserahi wewenang untuk memerintah.

 4. Menurut Hannry B. Mayo


Dalam demokrasi suatu kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil
yang secara efektif diawasi oleh rakyat melalui berbagai macam pemilihan yang dilakukan
berdasarkan pada prinsip kesamaan politik serta diselenggarakan dalam suasana dimana
kebebasan  politik terjadi.

 5. Menurut Charles Costello


Dalam kontek kontemporer, demokrasi merupakan suatu sistem sosial serta politik pemerintahan
diri dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi oleh hukum serta kebiasaan dalam
melindungi hak-hak individu warga negara.

Dalam demokrasi, terdapat pengakuan terhadap kehendak rakyat yang dijadikan sebagai
landasan dalam legitimasi serta kewenangan pemerintahan (kedaulatan rakyat). Kehendak
tersebut nantinya akan dituangkan dalam suatu iklim politik terbuka, yaitu dengan melaksanakan
pemilihan umum yang diadakan secara bebas dan berkala. Tiap-tiap warga negara memiliki hak
untuk memilih pihak-pihak yang akan memerintah serta juga dapat menurunkan pemerintahan
yang sedang berjalan kapanpun mereka mau.

2. Apakah demokrasi yang di anut bangsa Indonesia?


Di Indonesia, sebagaimana di negara lain pada umumnya, demokrasinya adalah berupa
demokrasi perwakilan, dimana sekelompok orang dipilih melaui pemilihan umum untuk
mewakili rakyat dalam menentukan kebijakan.   Hal ini disebut demokrasi perwakilan
atau demokrasi tidak langsung (indirect democracy). Ini berbeda dengan demokrasi
langsung (direct democracy) dimana setiap warga menyampaikan secara langsung
aspirasinya.   Demokrasi tidak langsung atau perwakilan dibutuhkan karena kondisi
negara yang luas dan memiliki penduduk banyak, sehingga perlu adanya perwakilan
untuk menyuarakan aspirasi warga, karena tidak mungkin semua warga menyuarakan
aspirasinya langsung. Hal ini berbeda dengan komunitas kecil seperti desa atau keluarga
yang memungkinkan demokrasi langsung.  

Di Indonesia perwakilan ini melalui:


1.       Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) : sejumlah 560 orang yang dipilih dari
perwakilan partai politik dalam pemilihan umum. Setiap anggota DPR mewakili satu
daerah pemilihan yang jumlah pemilihnya rata-rata sama.
2.       Dewan Perwakilan Daerah (DPD), setiap provinsi di Indonesia memiliki 4 wakil di
DPD. Anggota DPD dipilih dari calon perseorangan, bukan calon parta seperti di DPR.
Bersama-sama, DPD dan DPR membentuk Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
3.       Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), setiap kota, kabupaten dan provinsi di
Indonesia memiliki lembaga perwakilan yang menjalankan tugas legislatif di wilayah
masing masing. 

3. Jelaskan secara ringkas pelaksanaan pemilu di Indonesia, jumlah partai dan


hasilnya?
Pemilihan umum (pemilu) di Indonesia pada awalnya ditujukan untuk memilih anggota lembaga
perwakilan, yaitu DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Setelah amendemen
keempat UUD 1945 pada 2002, pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres), yang semula
dilakukan oleh MPR, disepakati untuk dilakukan langsung oleh rakyat dan dari rakyat sehingga
pilpres pun dimasukkan ke dalam rangkaian pemilu. Pilpres sebagai bagian dari pemilu diadakan
pertama kali pada Pemilu 2004. Pada 2007, berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007,
pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (pilkada) juga dimasukkan sebagai bagian dari rezim
pemilu. Pada umumnya, istilah "pemilu" lebih sering merujuk kepada pemilihan anggota legislatif dan
presiden yang diadakan setiap 5 tahun sekali. Pemilu harus dilakukan secara berkala, karena memiliki
fungsi sebagai sarana pengawasan bagi rakyat terhadap wakilnya.

Asas
Pemilihan umum di Indonesia menganut asas "LUBER" yang merupakan singkatan dari
"Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia". Asas "Luber" sudah ada sejak zaman Orde Baru.

 "Langsung" berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya secara langsung dan tidak boleh
diwakilkan.
 "Umum" berarti pemilihan umum dapat diikuti seluruh warga negara yang sudah memiliki hak
menggunakan suara.
 "Bebas" berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
 "Rahasia" berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat rahasia hanya diketahui oleh si
pemilih itu sendiri.
Kemudian di era reformasi berkembang pula asas "Jurdil" yang merupakan singkatan dari "Jujur dan
Adil". Asas "jujur" mengandung arti bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai dengan aturan
untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki hak dapat memilih sesuai dengan
kehendaknya dan setiap suara pemilih memiliki nilai yang sama untuk menentukan wakil rakyat yang
akan terpilih. Asas "adil" adalah perlakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih, tanpa ada
pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih tertentu. Asas jujur dan adil mengikat
tidak hanya kepada pemilih ataupun peserta pemilu, tetapi juga penyelenggara pemilu.

Hasil pemilihan umum Dewan Perwakilan Rakyat

Jumlah
Tahu
kursi yang Pemenang Tempat kedua Tempat ketiga
n
disediakan

Jumla Jumla
Parta
Partai h kursi h kursi
Partai Jumlah kursi i
politi (dalam (dalam
politik (dalam persen) politi
k persen persen
k
) )

Masyum 57 45
1955 257 PNI 57 (22.17%) NU
i (22.17%) (17.51%)
Jumlah
Tahu
kursi yang Pemenang Tempat kedua Tempat ketiga
n
disediakan

Jumla Jumla
Parta
Partai h kursi h kursi
Partai Jumlah kursi i
politi (dalam (dalam
politik (dalam persen) politi
k persen persen
k
) )

56 24
1971 Golkar 360 (65.55%) NU Parmusi
(21.79%) (9.33%)

99 29
1977 360 Golkar 232 (64.44%) PPP PDI
(38.52%) (8.05%)

94 24
1982 Golkar 242 (67.22%) PPP PDI
(26.11%) (6.66%)

61
1987 Golkar 299 (74.75%) PPP PDI 40 (10%)
(15.25%)
400
62
1992 Golkar 282 (70.5%) PPP PDI 56 (14%)
(15.5%)

89 11
1997 425 Golkar 325 (76.47%) PPP PDI
(22.25%) (2.75%)

120 58
1999 462 PDIP 153 (33.12%) Golkar PPP
(25.97%) (12.55%)

109 58
2004 550 Golkar 128 (23.27%) PDIP PPP
(19.82%) (10.55%)
Jumlah
Tahu
kursi yang Pemenang Tempat kedua Tempat ketiga
n
disediakan

Jumla Jumla
Parta
Partai h kursi h kursi
Partai Jumlah kursi i
politi (dalam (dalam
politik (dalam persen) politi
k persen persen
k
) )

107 95
2009 Demokrat 150 (26.79%) Golkar PDIP
(19.11%) (16.96%)
560
91
2014 PDIP 109 (19.5%) Golkar Gerindra 73 (13%)
(16.3%)

Jumlah partai politik di Indonesia

Tahu
Jumlah
n

1955 tidak terbatas

1971 10

1977 3

1982

1987

1992
Tahu
Jumlah
n

1997

1999 48

2004 24

38 + 6 lokal
2009
Aceh

12 + 3 lokal
2014
Aceh

16 + 4 lokal
2019
Aceh

4. Menurut kelompok saudara apa sisi positif dan negatif dari pemilu masa orba dan
reformasi?

Berikut adalah dampak positif yang terjadi di masa Orde Baru:

1. Masa pemerintahan yang lama membuat pembangunan menjadi berkesinambungan. Program


pemerintah bernama Pelita atau Pembangunan Lima Tahun, terus menerus menyambung mulai dari Pelita
I hingga Pelita VI sehingga hasilnya bisa dirasakan oleh masyarakat.
2. Pembangunan Lima Tahun selama 32 tahun banyak menitik beratkan pada sektor pertanian
mengingat negara Indonesia adalah negara agraris, hal ini sempat membuahkan hasil manis dimana
Indonesia bisa berswasembada beras.
3. Dampak dari swasembada beras ini adalah makin sejahteranya para petani di desa. Hal ini
otomatis menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.
4. Penyebaran Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas di hampir semua wilayah di Indonesia
membuat masyarakat mudah mendapat pelayanan kesehatan.

Berikut adalah dampak negatif yang terjadi di masa Orde Baru:

1. Pemerintah bersifat otoriter sehingga semua kegiatan masyarakat diatur oleh tindakan pemerintah
orde baru dalam politik luar negeri akibatnya masyarakat tidak bisa leluasa dalam berkarya.
2. Pada masa Orde Baru atmosfir politiknya tidak sehat karena hanya ada satu partai lambang
kekuasaan absolut sedangkan yang dua hanya sebagai tambahan saja agar Indonesia disebut sebagai
negara demokrasi. Hal ini berdampak pada gagalnya pendidikan berpolitik pada masa itu.
3. Perwakilan rakyat hanya sebagai lambang saja, karena pada dasarnya hanya untuk
melanggengkan kekuasaan saat itu, dampaknya rakyat Indonesia tidak bisa memilih presiden yang sesuai
dengan hati nuraninya.
4. Di bidang ekonomi, orang-orang tertentu yang berada dilingkungan sekitar para penguasa akan
bisa menikmati kemudahan berbisnis hingga menggurita. Korupsi, kolusi dan nepotisme merajalela
dimana-mana. Dampaknya orang-orang menghalalkan berbagai cara agar tujuannya tercapai.

Sisi Positif Reformasi

1.  Berhasilnya penataan ulang kehidupan berbangsa dan bernegara melalui Amandemen Undang-Undang
Dasar 1945
Diadakannya amandemen ini dilatarbelakangi oleh masih ditemukannya pasal-pasal UUD 1945 yang
dapat menimbulkan multitafsir. Amandemen ini bertujuan untuk menyempurnakan aturan dasar meliputi
tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan negara
hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan bangsa.

2.      Terlaksananya pemilihan presiden secara langsung


Masih terkait dengan amandemen UUD 1945. Sebelum diamandemen presiden dipilih oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat. Setelah amandemen presiden dan wakil presiden dipilih dalam satu pasangan
secara langsung oleh rakyat. Pemilu ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 2004 yang berlandaskan
asas “LUBER JURDIL”. Hasilnya, rakyat bisa dengan bebas memilih pemimpin negara mereka yang
menurut mereka cocok untuk membawa Indonesia lebih maju.

3.      Pembatasan masa jabatan presiden


Seperti yang terlihat pada masa Orde Baru, presiden dapat menjabat hingga 32 tahun, dan hal ini
memunculkan kesan kekuasaan yang cenderung tidak demokratis. Oleh karena hal itu, pada masa
Reformasi, masa jabatan presiden dibatasi 5 tahun, setelah itu bisa dipilih kembali hanya untuk 1
periode (5 tahun) lagi. Artinya setelah 2 periode menjabat, dia tidak bisa lagi memegang jabatn
presiden.

4.      Pers yang berkembang


Hal ini sangat menguntungkan bagi rakyat. Pers ini dapat menjadi sarana bagi rakyat untuk
menyampaikan aspirasinya kepada pemimpin negara, sehingga pemimpin negara dapat
mengetahui keluhan apa yang sedang rakyat rasakan.

A. Sisi Negatif Reformasi

1.      Pembangunan tidak merata


Hal ini sangat kentara apalagi jika dibandingkan antara pusat dan daerah. Ketidakmerataan ini
disebabkan oleh sebagian kekayaan daerah banyak yang ditarik ke pusat. Sebagai akibatnya,
timbul rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena terjadi kesenjangan pembangunan.

2.      Munculnya euforia kebebasan


Pada era reformasi, rakyat diberi kebebasan untuk menyampaikan aspirasi atau pendapatnya
mengenai kebijakan politik maupun kritik terhadap kinerja aparatur negara. Bahkan tidak jarang
sampai terjadi demonstrasi terhadap kinerja pemerintah. Namu sayangnya, ditemukan adanya
kelompok yang memanfaatkan kebebasan ini untuk memenuhi kepentingan mereka sendiri,
sehingga ditakutkan ini dapat mengganggu integrasi nasional.

3.      Banyak terjadinya kasus KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)


Pada era reformasi kasus KKN bukannya berkurang namun malah bertambah banyak. Padahal mulai
tahun 2003 telah didirikan lembaga resmi yang berwenang menangani korupsi, yaitu Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK). Faktanya, kasus KKN memang telah mengakar di ranah
pemerintahan Indonesia, dan tidak semuanya dapat terjamah oleh KPK. Ini juga dikarenakan masih
lemahnya hukum di Indonesia, sehingga para koruptor bisa dengan bebasnya masih berkeliaran di
dunia luar.

5. Jelaskan peranan parpol bagi generasi muda? Sudahkah peran itu menurut
saudara di jalankan?

Anda mungkin juga menyukai