Anda di halaman 1dari 4

METODE DEBAT

Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih,
baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan
memutuskan masalah dan perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan
dalam institusi legislatif seperti parlemen, terutama di negara-negara yang
menggunakan sistem oposisi. Dalam hal ini, debat dilakukan menuruti aturan-
aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan melalui voting atau
keputusan juri.
Contoh lain debat yang diselenggarakan secara formal adalah debat
antar kandidat legislatif dan debat antar calon presiden/wakil presiden yang
umum dilakukan menjelang pemilihan umum.
Debat kompetitif adalah debat dalam bentuk permainan yang biasa
dilakukan di tingkat sekolah dan universitas. Dalam hal ini, debat dilakukan
sebagai pertandingan dengan aturan ("format") yang jelas dan ketat antara
dua pihak yang masing-masing mendukung dan menentang sebuah
pernyataan. Debat disaksikan oleh satu atau beberapa orang juri yang ditunjuk
untuk menentukan pemenang dari sebuah debat. Pemenang dari debat
kompetitif adalah tim yang berhasil menunjukkan pengetahuan dan
kemampuan debat yang lebih baik.

Berdasarkan beberapa kajian dan kasusa yang dihadapi pada berbagai


kondisi, dapat disimpulkan bahwa debat memiliki pengertian sebagai berikut:

1. Debat adalah kegiatan argumentasi antara dua pihak atau lebih,baik secara
individual maupun kelompok dalam mendiskusikan dan memecahkan
suatu masalah. Debat dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan
hasil dari debat dapat dihasilkan melalui voting atau keputusan juri.
2. Debat adalah suatu diskusi antara dua orang atau lebih yang berbeda
pandangan, dimana antara satu pihak dengan pihak yang lain saling
menyerang (opositif).
3. Debat terjadi dimana unsur emosi banyak berperan. Pesertanya
kebanyakan hanya hendak mempertahankan pendapat masing-masing
dibandingkan mendengar pendapat dari orang lain dan berkehendak agar
peserta lain menyetujui pendapatnya. Olehkarena itu, dalam debat
terdapat unsur pemaksaan kehendak.
4. Debat adalah aktivitas utama dari masyarakat yang mengedepankan
demokratik.
5. Sebuah kontes antara dua orang atau grup yang mempresentasikan tentang
argumen mereka dan berusaha untuk mengembangkan argumen dari
lawan mereka.

A. Pembelajaran Model Debat


Debat adalah model pembalajaran dengan sisntaks: siswa menjadi 2
kelompok kemudian duduk berhadapan, siswa membaca materi bahan ajar
untuk dicermati oleh masing-masing kelompok, sajian presentasi hasil bacaan
oleh perwakilan salah satu kelompok kemudian ditanggapi oleh kelompok
lainnya begitu seterusnya secara bergantian, guru membimbing membuat
kesimpulan dan menambahkannya bila perlu.
Pada tingkat sekolah menengah atas, pola pikir siswa harus mulai
dibangun membentuk karakter yang kritis dan cepat tanggap terhadap
permasalahan yang terjadi di sekitarnya. Biasanya, ketika siswa
diajak memecahkan suatu kasus permasalahan yang menuntut sebuah keputusan untuk
diambil, akan terbagi menjadi 3 buah kubu. Siswa kubu pendukung suatu
keputusan (biasanya disebut kelompok Pro), siswa kubu penolak (kelompok
Kontra), dan kubu netral yang mengambil sikap “cari aman” dengan tidak
memilih pihak manapun. Dengan pembelajaran metode debat, siswa dibentuk
menjadi hanya dua jenis kelompok yaitu Pro dan Kontra. Berikut ini adalah
langkah-langkah debat yang biasanya diterapkan di kelas dalam lingkup
sekolah menengah atas:
1. Guru membagi siswa menjadi dua kelompok peserta debat, yang satu pro
dan yang lainnya kontra.
2. Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akandiperdebatkan
oleh kedua kelompok di atas.
3. Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu
anggotakelompok pro untuk berbicara saat itu, kemudian setelah
selesaiditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya sampai
sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
4. Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulisinti/ide-ide
dari setiap pembicaraan sampai mendapatkan sejumlahide yang diharapkan.
5. Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkapkan.
6. Dari data-data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak siswamembuat
kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.
Dengan adanya acuan teknis diatas, dapat dilihat bahwa model debat
mengadopsi gabungan dari beberapa metode pembelajaran seperti Diskusi,
Ceramah, dan Pembelajaran Kooperatif.
Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki
kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk
membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah: (1) pendekatan pembelajaran,
(2) strategi pembelajaran, (3) metode pembelajaran; (4) teknik pembelajaran;
(5) taktik pembelajaran; dan (6) model pembelajaran. Berikut ini akan
dipaparkan istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat memberikan
kejelasaan tentang penggunaan istilah tersebut.
dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan
cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat
dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi
atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered
approach).
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya
diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Newman dan Logan (Abin
Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap
usaha, yaitu :

1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out


put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan
aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way)
yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan
dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan
ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan
(achievement) usaha.

Anda mungkin juga menyukai