Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH LOVE OF MONEY, MACHIAVELLIAN,

IDEALISME DAN RELATIVISME TERHADAP


PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI

ARTIKEL ILMIAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian
Program Pendidikan Sarjana
Program Studi Akuntansi

Oleh :

Debora Linda Santika


2015310548

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA

2019
0701116402

0731087601
THE INFLUENCE OF LOVE OF MONEY, MACHIAVELLIAN, IDEALISM AND
RELATIVISM ON THE PERCEPTION OF ACCOUNTING STUDENTS
ON ACCOUNTANT’S ETHICAL BEHAVIOR

Debora Linda Santika


Email: debora.linda311@gmail.com
STIE Perbanas Surabaya

Joicenda Nahumury
Email : joicendra@perbanas.ac.id
STIE Perbanas Surabaya

ABSTRACT
The purpose of the study are to find out the effect of love of money, machiavellian,
idealism and relativism on the perceptions of accounting students on accountant’s ethical
behavior. The population of this research is student of Accounting Study Program of
class 2014 and 2015 in STIE Perbanas Surabaya, which amounts to 240 people, the
sample taken amounted to 161 people, who has taken courses in behavioral accounting,
auditing, and profession business ethic. Data were collected using the technique of
convenience sampling. The data analysis is by using multiple regression. The result
showed that love of money and machiavellian have a negative effect on the perceptions of
accounting students on accountant’s ethical behavior. Idealism and relativism had a
positive effect on it.

Keywords: Love of Money, Machiavellian, Idealism, Relativism, Perceptions of


accounting students in accountant’s ethical behavior

PENDAHULUAN 5 prinsip dasar etika profesi dalam


Mempelajari perilaku dalam penerapan umum kode etik, yaitu (a)
profesi akuntansi sangat penting integritas, (b) objektivitas, (c) kehati-
menggunakan pertimbangan etis karena hatian dan kompetensi profesional, (d)
kepercayaan dan nilai perilaku individu kerahasiaan dan (e) perilaku profesional.
terkait dengan penilaian profesional Salah satu kasus pelanggaran
(Elias & Farag, 2010). Menurut Wilopo standar akuntansi dan audit yang berlaku
(2014:12), pengertian benar atau salah terhadap kode etik profesi akuntan
pada kelompok profesi dapat diperoleh publik, yaitu kasus yang terjadi pada
dari aturan perilaku tentang nilai-nilai ke bulan Maret tahun 2017 di Indonesia
dalam kode yang dimiliki oleh suatu mengungkapkan adanya kasus e-KTP
kelompok profesi, aturan inilah yang yang melibatkan auditor Badan
disebut kode etik profesi. Profesi Pengelolaan Keuangan (BPK) yaitu
akuntan saat menjalankan tugas harus Wulung, yang ditaksir merugikan negara
berdasarkan kode etik yang ada. Namun, mencapai 2,3 triliun rupiah. Wulung
pada kenyataannya masih terdapat selaku auditor pada BPK yang
profesional akuntansi yang bekerja tidak memeriksa pengelolaan keuangan Ditjen
berdasarkan pada kode etik profesional. Dukcapil menerima sejumlah Rp 80 juta
Kode Etik Institut Akuntan rupiah pada tahun 2010, atas profesinya
Publik Indonesia (2019) mengadopsi untuk memberikan opini wajar tanpa
handbook of Code of ethics for pengecualian (WTP)
Professional Accountants (CPA), yang (https://m.liputan6.com). Hal ini
menjelaskan bahwa dalam bagian A, ada merupakan kasus terjadinya pelanggaran

1
kode etik profesi akuntan publik, dimana berbagai faktor, dan dapat diprediksi
seharusnya Wulung, sebagai auditor dengan akurasi tinggi dari sikap
tidak diperkenankan memberikan opini terhadap perilaku, norma subyektif, dan
yang tidak sesuai dengan keadaan yang kontrol perilaku yang dirasakan. Sikap
sebenarnya. Kasus ini mengungkap terhadap perilaku ini ditentukan oleh
bahwa Wulung sebagai auditor telah keyakinan mengenai konsekuensi dari
melanggar kode etik profesi akuntan suatu perilaku yang berkaitan dengan
publik, yaitu selaku auditor BPK tidak penilaian terhadap suatu perilaku yang
memiliki integritas dan tidak objektif menimbulkan manfaat atau kerugian
dalam memberikan pendapat atau opini akibat dari melakukan perilaku tersebut.
ketika menjalankan tugas mengaudit Norma subjektif merupakan perasaan
project e-KTP. atau dugaan seseorang terhadap
Melalui pengetahuan, pandangan dari orang-orang
pemahaman, dan kemauan untuk disekitarnya. Kontrol perilaku
menerapkan nilai moral & etika secara merupakan perasaan seseorang
memadai dalam pelaksanaan pekerjaan mengenai mudah atau sulitnya
profesional seorang akuntan, maka kasus mewujudkan suatu perilaku tertentu
pelanggaran etika dapat dicegah. Oleh berdasarkan situasi yang akan dilakukan.
karena itu, perilaku etis akuntan Menurut Sari (2018:298),
profesional begitu penting dalam menjelaskan Theory of Planned
hubungannya terkait status dan Behaviour (TPB) atau Teori Perilaku
kredibilitas dari profesi akuntan Berencana bahwa faktor tambahan yang
(Iswarini & Mutmainah, 2013). menentukan perilaku dalam individu
Persepsi etis mahasiswa yaitu perilaku kontrol yang dirasakan,
akuntansi dianggap penting karena maksudnya adalah persepsi individu
mahasiswa akuntansi sebagai calon pada betapa mudahnya perilaku tertentu
akuntan, auditor, ataupun manajer tidak akan dilakukan. Teori planned
dapat dipisahkan dengan praktik behaviour mendukung persepsi etis
akuntansi di perusahaan. Hal ini perlu mahasiswa akuntan pada penelitian ini,
keterlibatan mahasiswa akuntansi yang yaitu tentang perilaku, baik cara
memiliki hubungan cukup kuat dengan menerima atau cara pandangan seorang
permasalahan yang akan diteliti, mahasiswa akuntansi yang akan menjadi
sehingga mahasiswa akuntansi menjadi seorang akuntan profesional, melalui
subjek penelitian, serta karena adanya sebuah proses yang diperoleh dari
perbedaan hasil penelitian, maka pengalaman dan pembelajaran etika dari
penelitian ini perlu untuk dilakukan. kode etik seorang akuntan, dengan love
Berdasarkan latar belakang yang telah of money, machiavellian, idealisme, dan
dijabarkan diatas, maka penelitian ini relativisme sebagai faktor yang
diberi judul “Pengaruh Love of Money, memengaruhi persepsi etis.
Machiavellian, Idealisme dan
Relativisme terhadap Persepsi Etis Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi
Mahasiswa Akuntansi”. Pengertian persepsi menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
KERANGKA TEORITIS DAN tanggapan (penerimaan) langsung dari
HIPOTESIS sesuatu atau merupakan proses
Theory Of Planned Behaviour seseorang mengetahui beberapa hal yang
Teori ini pertama kali dialami oleh setiap orang dalam
ditemukan oleh Ajzen (1991), memahami setiap informasi tentang
menjelaskan bahwa niat seseorang untuk lingkungan melalui panca indera.
melakukan tindakan disebabkan oleh Persepsi merupakan pengalaman tentang

2
objek, peristiwa, atau hubungan- keinginan serta fokus terhadap uang.
hubungan yang diperoleh dengan Gambaran tentang love of money dekat
menyimpulkan informasi dan dengan sifat serakah, sehingga ketika
melampirkan pesan (Rahayuningsih, et individu memiliki kertarikan tinggi
al, 2016). Hal ini dapat disimpulkan terhadap uang, maka biasanya individu
bahwa persepsi individu mengenai suatu itu termasuk orang yang serakah
objek atau peristiwa sangat bergantung (Prabowo & Widanaputra, 2018). Elias
pada ruang dan waktu yang berbeda. & Farag (2010) berpendapat bahwa di
Etika dapat diartikan sebagai Amerika Serikat, kesuksesan dapat
kajian tentang standar moral yang secara diukur berdasarkan pendapatan dan
nyata dan jelas bertujuan untuk uang, sehingga seorang manajer saat
menentukan apakah standar moral yang menjalankan usahanya menggunakan
ada adalah benar atau kurang benar uang agar dapat mempertahankan,
(Wilopo, 2014:11). Etika secara lebih menarik, dan memotivasi karyawan.
detail merupakan ilmu yang membahas Berdasarkan pengertian
moralitas manusia. Istilah moral dan tersebut, love of money dapat
nilai-nilai diartikan sama, yaitu disimpulkan, yaitu perilaku seseorang
seperangkat prinsip-prinsip yang dalam menganggarkan uang, kesetaraan
menjadi arah tujuan hidup seseorang uang sesuai pekerjaan, kesuksesan
(Wilopo, 2014:12). Menurut Wilopo ketika memiliki uang, memiliki uang
(2014:12), pengertian benar atau salah untuk status sosial, perubahan yang
pada kelompok profesi dapat diperoleh lebih baik setelah mendapatkan uang,
dari aturan perilaku tentang nilai-nilai ke dan motivasi dalam mengelola uang.
dalam kode yang dimiliki oleh suatu
kelompok profesi, aturan inilah yang Machiavellian
disebut kode etik profesi. Menurut Novitasari &
Persepsi etis adalah Sukirno (2016), perilaku machiavellian
bagaimana seseorang bersikap dalam merupakan suatu keyakinan atau
menilai suatu keadaan atau perilaku persepsi yang diyakini tentang hubungan
sesuai dengan etika atau nilai-nilai yang antar personal. Persepsi tersebut akan
disepakati atau yang berlaku umum. membentuk suatu kepribadian yang
Mahasiswa akuntansi adalah mahasiswa mendasari sikap dalam berhubungan
yang mempelajari ilmu di bidang dengan orang lain. Machiavellian
ekonomi sebagai syarat yang harus didefinisikan sebagai suatu proses
ditempuh sebelum menjadi penerus dimana manipulator mendapatkan
akuntan profesional di masa yang akan imbalan lebih ketika mereka
datang. Dapat disimpulkan bahwa memanipulasi, sementara orang lain
persepsi etis mahasiswa akuntansi mendapatkan kurang tanpa melakukan
merupakan sikap mahasiswa akuntansi manipulasi, setidaknya dalam kontek
dalam menilai suatu keadaan atau langsung (Kurniawan & Widanaputra,
perilaku sesuai dengan etika atau nilai- 2017).
nilai yang disepakati atau yang berlaku Hal ini menjelaskan bahwa
umum. Mahasiswa akuntansi harus machiavellian merupakan perilaku
memiliki perilaku etis dengan seseorang dalam menjaga kerahasiaan
pertimbangan etis dalam mengambil informasi, kejujuran di semua kondisi,
keputusan. memiliki kepercayaan dari orang lain,
melakukan kebaikan dimanapun, dan
Love of Money pemahaman kerja keras yang harus
Love of money adalah suatu diperlukan dalam berperilaku.
sikap seseorang yang memiliki

3
Idealisme sifat love of money, maka semakin
Mardawati (2016) rendah persepsi etis. Sebaliknya, jika
menjelaskan arti idealisme merupakan semakin rendah sifat love of money,
sikap seseorang yang cenderung maka semakin tinggi persepsi etis.
menolak atau tidak mentolerir tindakan H1: Love of Money Berpengaruh
yang didalamnya terdapat perilaku tidak Signifikan Terhadap Persepsi Etis
etis. Idealisme adalah suatu hal yang Mahasiswa Akuntansi
dipercaya oleh individu dengan
konsekuensi yang dimiliki dan Pengaruh Machiavellian Terhadap
diinginkannya tidak melanggar nilai- Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi
nilai moral (Nurcahyo & Ahmar, 2012). Adanya sikap machiavellian
Hal ini menjelaskan bahwa pada mahasiswa untuk mempengaruhi
idealisme merupakan suatu sikap orang lain di sekitarnya, dapat
seseorang dalam melakukan tindakan menyebabakan persepsi etisnya atau
sesuai standar moral yang berlaku. penilaian dalam melihat hal lain sesuai
etika semakin rendah. Hal ini
Relativisme menjelaskan bahwa semakin tinggi sifat
Menurut Mardawati (2016), machiavellian, maka dapat
relativisme merupakan sikap seseorang menimbulkan persepsi etis semakin
yang menganggap bahwa hal yang sudah rendah. Sebalinya, jika semakin rendah
biasa terjadi di lingkungannya adalah sifat machiavellian, maka memiliki
perilaku etis untuk dilakukan. Nurcahyo persepsi etis yang semakin tinggi.
& Ahmar (2012) menjelaskan bahwa H2: Machiavellian Berpengaruh
sebagai paham dan pandangan etis, Signifikan Terhadap Persepsi Etis
relativisme berpendapat bahwa yang Mahasiswa Akuntansi
baik dan yang jahat, yang benar dan
yang salah tergantung pada masing- Pengaruh Idealisme Terhadap
masing orang dan budaya Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi
masyarakatnya. Adanya sikap idealisme pada
Hal ini menjelaskan bahwa mahasiswa untuk memiliki sifat yang
relativisme dalam penelitian ini, tidak mentoleransi perilaku yang tidak
merupakan sikap atau kebiasaan sesuai dengan standar etika jika semakin
perilaku dalam masyarakat dan standar tinggi, dapat menyebabakan persepsi
moral yang ditentukan oleh masing- etisnya atau penilaian dalam melihat
masing individu berdasarkan situasi perilaku yang sesuai dengan etika akan
yang terjadi. semakin tinggi. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi
Pengaruh Love of Money Terhadap idealisme, maka kemungkinan untuk
Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi memiliki persepsi etis akan semakin
Ketertarikan individu yang tinggi. Sebaliknya, jika semakin rendah
berlebihan terhadap uang biasanya akan idealisme, maka persepsi etis akan
mempengaruhi sifat seseorang dalam semakin rendah.
menilai segala sesuatunya berdasarkan H3: Idealisme Berpengaruh
uang. Adanya sikap love of money pada Signifikan Terhadap Persepsi Etis
mahasiswa dalam menilai segala Mahasiswa Akuntansi
sesuatunya berdasarkan uang, dapat
menyebabakan persepsi etisnya dalam Pengaruh Relativisme Terhadap
menilai lingkungannya tidak sesuai Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi
dengan standar etika. Hal ini Adanya sikap relativisme
menunjukkan bahwa semakin tinggi pada mahasiswa untuk memiliki sifat

4
yang dapat mentoleransi perilaku yang
tidak sesuai dengan standar etika sesuai Data Penelitian
dengan lingkungannya yang semakin Data penelitian berupa
tinggi, dapat menyebabakan persepsi kuesioner (data primer) disebarkan
etisnya atau penilaian dalam melihat kepada mahasiswa di STIE Perbanas
perilaku yang umum berlaku di Surabaya yang saat ini sedang menjalani
masyarakat akan semakin tinggi. Hal ini semester 8 atau mahasiswa angkatan
dapat disimpulkan semakin tinggi 2014 dan 2015, serta kriteria penyebaran
relativisme, maka persepsi etis akan kuesioner adalah mahasiswa yang telah
semakin rendah. Sebaliknya, semakin menempuh mata kuliah Pengauditan,
rendah relativisme, maka persepsi etis Akuntansi Keperilakuan, serta Etika
akan semakin tinggi. Bisnis dan Profesi Akuntansi.
H4 : Relativisme Berpengaruh Pengukuran variabel
Signifikan Terhadap Persepsi Etis menggunakan indikator yang berupa
Mahasiswa Akuntansi pernyataan tertutup. Responden
menyatakan kesepakatan atau
ketidaksetujuan mereka dengan setiap
Love of Money (X1) pernyataan pada skala empat poin mulai
Persepsi dari sangat tidak setuju (STS) dengan,
Machiavellian (X2) Etis tidak setuju (TS), setuju (S), dan sangat
Mahasiswa setuju (SS). Menggunakan data tipe
Akuntansi interval seperti tabel berikut:
Idealisme (X3) Tabel 1
(Y)
Skala Likert
Relativisme (X4) Uraian Skor
Sangat Setuju (SS) 4
Gambar 1 Setuju (S) 3
Kerangka Pemikiran Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
METODE PENELITIAN
Klasifikasi Sampel Variabel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini Variabel dependen (Y) pada
adalah mahasiswa S1 jurusan akuntansi penelitian ini adalah persepsi etis
di STIE Perbanas Surabaya, yang telah mahasiswa akuntansi STIE Perbanas
menempuh mata kuliah Pengauditan, Surabaya. Variabel independen (X) dari
Akuntansi Keperilakuan, serta Etika penelitian ini adalah love of money (X1),
Bisnis dan Profesi Akuntan. Populasi machiavellian (X2), idealisme (X3) dan
yang memenuhi persyaratan pada saat relativisme (X4).
penelitian ini dilakukan adalah
mahasiswa aktif semester genap jurusan Definisi Operasional Variabel
S1 akuntansi angkatan 2014 dan 2015. Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi
Menurut informasi yang diperoleh dari (Y)
bagian kemahasiswaan terdapat Persepsi etis mahasiswa
mahasiswa aktif berjumlah 240 orang, akuntansi adalah sikap mahasiswa
dengan rincian angkatan 2014 berjumlah akuntansi dalam menilai suatu keadaan
26 mahasiswa dan angkatan 2015 atau perilaku sesuai dengan etika atau
berjumlah 214 mahasiswa. Teknik nilai-nilai yang disepakati atau yang
pengambilan sampel yang digunakan berlaku umum. Instrumen untuk
dalam metode pengambilan sampel mengukur persepsi etis yaitu Ethical
menggunakan convenience sampling. Rating yang terdiri dari 8 pertanyaan

5
dengan skala likert 4 (empat) poin pada diukur dengan 5 item pernyataan dengan
setiap pertanyaan yang diajukan pada skala likert empat poin yang akan berisi
responden, dengan kriteria: sangat tidak pernyataan tingkat setuju dan tidak
setuju (STS), tidak setuju (TS), setuju setuju untuk masing-masing item
(S), sangat setuju (SS). Responden pernyataan, yaitu sangat tidak setuju
mencatat persepsi mereka tentang etika (STS), tidak setuju (TS), setuju (S), dan
pada skala empat poin mulai dari 1 sangat setuju (SS). Semakin tinggi skor
menunjukkan tindakan tersebut sangat berarti semakin tinggi perilaku
tidak etis, 2 menunjukkan tindakan machiavellian responden.
tersebut tidak etis, 3 menunjukkan
tindakan tersebut etis, sampai 4 Idealisme (X3)
menunjukkan tindakan tersebut sangat Idealisme merupakan
etis. variabel yang mengukur persepsi etis
mahasiswa berdasarkan sikap seseorang
Love of Money (X1) dalam melakukan tindakan sesuai
Love of money merupakan standar moral yang berlaku. Terdiri dari
perilaku dalam menganggarkan uang, 3 (tiga) indikator yaitu, perkataan,
kesetaraan uang sesuai pekerjaan, perbuatan dan selalu
kesuksesan ketika memiliki uang, mempertimbangkan tindakan yang
memiliki uang untuk status sosial, bermoral. Variabel ini diukur
perubahan yang lebih baik setelah menggunakan skala likert empat poin
mendapatkan uang, dan motivasi dalam pada setiap pertanyaan yang diajukan
mengelola uang. Kuesioner untuk responden, yaitu sangat tidak
menghasilkan tujuh faktor yang setuju (STS), tidak setuju (TS), setuju
diidentifkasi sebagai berikut: budget, (S), dan sangat setuju (SS). Jika individu
equity, success, social influence, power tersebut sangat setuju dengan pernyataan
of control, richness, dan motivator. tersebut, maka diasumsikan bahwa
Responden menyatakan kesepakatan individu tersebut memiliki tingkat
atau ketidaksetujuan mereka dengan idealisme yang tinggi.
setiap pernyataan pada skala empat poin
mulai dari sangat tidak setuju (STS), Relativisme (X4)
tidak setuju (TS), setuju (S), dan sangat Relativisme merupakan
setuju (SS) dan skor dihitung secara penilaian akan baik atau jahat, serta
terpisah untuk masing-masing faktor. benar atau salah tergantung pada
Makin besar skor yang didapatkan maka masing-masing individu dan budaya
responden memiliki tingkat love of masyarakat di sekitarnya. Terdiri dari
money yang tinggi. empat indikator, yaitu persepsi
mahasiswa terkait dengan adat
Machiavellian (X2) kebiasaan dalam masyarakat, persepsi
Machiavellian merupakan tentang standar moral setiap individu,
suatu perilaku seseorang dalam menjaga keadilan, dan kejujuran. Variabel ini
kerahasiaan informasi, kejujuran di diukur menggunakan skala likert empat
semua kondisi, memiliki kepercayaan poin pada setiap pertanyaan yang
dari orang lain, melakukan kebaikan diajukan untuk responden, yaitu sangat
dimanapun, dan pemahaman kerja keras setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS),
yg harus diperlukan dalam berperilaku. dan sangat tidak setuju (STS). Individu
Terdiri dari 5 (lima) indikator, yaitu dengan tingkat relativisme yang tinggi
kerahasiaan, kejujuran, kepercayaan, cenderung menolak gagasan mengenai
kebaikan, dan kerja keras. Tingkat kode moral, sedangkan individu dengan
kecenderungan perilaku machiavellian tingkat relativisme yang rendah hanya

6
akan mendukung tindakan-tindakan bonus. Nilai standar deviasi variabel
moral yang berdasarkan pada prinsip, persepsi etis mahasiswa akuntansi dalam
norma, dan hukum. penelitian ini sebesar 0,606, lebih kecil
dari nilai rata-rata variabel persepsi etis
Teknik Analisis Data mahasiswa akuntansi sebesar 2,40, yang
Teknik analisis data yang berarti variasi data dalam penelitian ini
digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan data homogen atau memiliki
analisis regresi linier berganda yang sebaran data yang baik. Nilai rata-rata
diolah dengan menggunakan alat bantu secara keseluruhan pada variabel
statistik yaitu software SPSS 23, melalui Persepsi Etis ini sebesar 2,40 merupakan
tahapan berikut: kategori tidak setuju, hal ini
1. Analisis deskriptif menjelaskan bahwa responden secara
2. Uji Validitas keseluruhan tidak setuju pada item
3. Uji Reliabilitas pertanyaan, karena menilai tindakan
4. Uji Asumsi Klasik tersebut merupakan tindakan yang tidak
a. Uji Normalitas etis.
b. Uji Multikolonieritas
c. Uji Autokorelasi Berdasarkan tabel 2 dapat
d. Uji Heteroskedastisitas dilihat nilai rata-rata terendah Love of
5. Analisis Regresi Linier Berganda Money yaitu sebesar 2,58 dengan
6. Uji Hipotesis kategori setuju yang menyatakan bahwa
a. Uji Uji F uang memiliki kekuatan untuk
b. Uji Koefisien Determinasi (R2) mempengaruhi dan memanipulasi orang
c. Uji t lain, sedangkan nilai rata-rata tertinggi
Love of Money sebesar 3,67 dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN kategori sangat setuju yang menyatakan
Analisis Statistik Deskriptif bahwa uang dapat membantu seseorang
Tabel 2 untuk mendapatkan kehormatan. Nilai
Ananlisis Deskriptif standar deviasi variabel Love of Money
Std. dalam penelitian ini sebesar 0,419, lebih
N Min Max Mean
Dev
Persepsi Etis
kecil dari nilai rata-rata variabel Love of
Mahasiswa 161 2,18 2,68 2,40 0,606 Money sebesar 3,28, yang berarti variasi
Akuntansi data dalam penelitian ini merupakan
Love of
Money
161 2,58 3,67 3,28 0,419 data homogen atau memiliki sebaran
Machiavellian 161 2,12 3,91 2,51 0,733 data yang baik. Nilai rata-rata secara
keseluruhan pada variabel Love of
Idealisme 161 2,37 3,28 2,66 0,584
Money ini sebesar 3,28 merupakan
Relativisme 161 2,60 3,29 3,00 0,396 kategori sangat setuju, hal ini
menjelaskan bahwa faktor Love of
Berdasarkan tabel 2 dapat Money dinilai sangat mempengaruhi
dilihat nilai rata-rata terendah persepsi mahasiswa akuntansi dalam memiliki
etis mahasiswa akuntansi yaitu sebesar persepsi etis.
2,18 dengan kategori tidak setuju yang
artinya analisis produktivitas dalam Berdasarkan tabel 2 dapat
memberhentikan karyawan penting dilihat nilai rata-rata terendah
untuk dipertimbangkan, dan nilai rata- Machiavellian yaitu sebesar 2,12 dengan
rata tertinggi persepsi etis mahasiswa kategori tidak setuju yang menyatakan
akuntansi sebesar 2,68 dengan kategori bahwa seseorang akan sulit untuk maju
setuju mengenai pentingnya memenuhi tanpa melalui jalan pintas, sedangkan
target penjualan untuk memperoleh nilai rata-rata tertinggi Machiavellian

7
sebesar 3,91 dengan kategori sangat kategori setuju yang menyatakan bahwa
setuju yang menyatakan bahwa kebaikan tidak ada prinsip etika yang sangat
sangat mungkin dilakukan dalam segala penting untuk dijadikan bagian dari
hal. Nilai standar deviasi variabel suatu kode etik, sedangkan nilai rata-rata
Machiavellian dalam penelitian ini tertinggi Relativisme sebesar 3,29
sebesar 0,733, lebih kecil dari nilai rata- dengan kategori sangat setuju yang
rata variabel Machiavellian sebesar menyatakan bahwa etika memiliki
2,51, yang berarti variasi data dalam variasi dari satu situasi dan masyarakat
penelitian ini merupakan data homogen ke situasi dan masyarakat lain. Nilai
atau memiliki sebaran data yang baik. standar deviasi variabel Relativisme
Nilai rata-rata secara keseluruhan pada dalam penelitian ini sebesar 0,396, lebih
variabel Machiavellian ini sebesar 2,51 kecil dari nilai rata-rata variabel
merupakan kategori setuju, hal ini Relativisme sebesar 3,00, yang berarti
menjelaskan bahwa faktor variasi data dalam penelitian ini
Machiavellian dinilai sangat merupakan data homogen atau memiliki
mempengaruhi mahasiswa akuntansi sebaran data yang baik. Nilai rata-rata
dalam bertindak mempengaruhi orang secara keseluruhan pada variabel
lain untuk memiliki persepsi etis. Relativisme ini sebesar 3,00 merupakan
kategori setuju, hal ini menjelaskan
Berdasarkan tabel 2 dapat bahwa faktor Relativisme dinilai penting
dilihat nilai rata-rata terendah Idealisme untuk dimiliki mahasiswa akuntansi
yaitu sebesar 2,37 dengan kategori tidak dalam bertindak sesuai standar moral
setuju yang menyatakan bahwa tindakan dari setiap individu untuk memiliki
yang akan merugikan orang lain yang persepsi etis.
tidak bersalah tidak harus dilakukan,
sedangkan nilai rata-rata tertinggi Uji Validitas
Idealisme sebesar 3,28 dengan kategori Uji validitas digunakan untuk
sangat setuju yang menyatakan bahwa mengukur sah atau valid tidaknya suatu
seorang individu harus memastikan kuesioner (Sujarweni, 2015:157). Suatu
bahwa tindakan yang dilakukan tidak kuesioner dikatakan sah atau valid jika
akan menyakiti atau merugikan individu pertanyaan pada kuesioner tersebut
lain. Nilai standar deviasi variabel mampu mengungkapkan sesuatu yang
Idealisme dalam penelitian ini sebesar akan diukur oleh kuesioner tersebut
0,584, lebih kecil dari nilai rata-rata (Sujarweni, 2015:158). Uji signifikansi
variabel Idealisme sebesar 2,66, yang dilakukan dengan menggunakan korelasi
berarti variasi data dalam penelitian ini Pearson product moment, yaitu dengan
merupakan data homogen atau memiliki membandingkan nilai r hitung (nilai
sebaran data yang baik. Nilai rata-rata Pearson Correlation item) dengan nilai r
secara keseluruhan pada variabel tabel untuk degree of freedom (df)=n–2
Idealisme ini sebesar 2,66 merupakan (n adalah jumlah sampel), dengan
kategori setuju, hal ini menjelaskan tingkat signifikan sebesar 5%. Jika r
bahwa faktor Idealisme dinilai penting tabel < r hitung, maka item tersebut
untuk dimiliki mahasiswa akuntansi dapat dikatakan valid (Ghozali,
dalam bertindak sesuai dengan aturan 2016:153).
yang berlaku umum untuk memiliki Nilai Pearson Correlation
persepsi etis. dibandingkan dengan r tabel, dengan
sampel (n) sejumlah 161 responden,
Berdasarkan tabel 2 dapat maka df =¬ n-2 = 161-2 = 159 dan r
dilihat nilai rata-rata terendah tabel = 0,154. Hasil uji validitas dapat
Relativisme yaitu sebesar 2,60 dengan dilihat pada tabel berikut:

8
Tabel 3
Hasil Uji Validitas
Pearson Pearson Pearson Pearson
Variabel Kode Ket. Variabel Kode Ket. Variabel Kode Ket. Variabel Kode Ket.
Correlation Correlation Correlation Correlation
Y1 0,644 Valid X1.1 0,602 Valid X3.1 0,450 Valid X4.1 0,514 Valid
Y2 0,715 Valid X1.2 0,590 Valid X3.2 0,597 Valid X4.2 0,664 Valid
Persepsi Y3 0,775 Valid X1.3 0,668 Valid X3.3 0,720 Valid X4.3 0,583 Valid
Etis Y4 0,760 Valid X1.4 0,680 Valid X3.4 0,719 Valid X4.4 0,543 Valid
Mahasiswa Love Of
Akuntansi Y5 0,800 Valid X1.5 0,700 Valid Idealisme X3.5 0,776 Valid Relativisme X4.5 0,597 Valid
Money
(Y) Y6 0,554 Valid X1.6 0,689 Valid (X3) X3.6 0,736 Valid (X4) X4.6 0,579 Valid
(X1)
Y7 0,738 Valid X1.7 0,414 Valid X3.7 0,641 Valid X4.7 0,556 Valid
Y8 0,823 Valid X1.8 0,567 Valid X3.8 0,547 Valid X4.8 0,582 Valid
X1.9 0,471 Valid X3.9 0,726 Valid X4.9 0,623 Valid
X1.10 0,515 Valid X3.10 0,640 Valid X4.10 0,499 Valid
X2.1 0,865 Valid
Machia- X2.2 0,817 Valid
vellian X2.3 0,768 Valid
(X2) X2.4 0,793 Valid
X2.5 0,801 Valid

Sumber: Data Primer, Diolah, Lampiran 10

Berdasarkan tabel 3 Tabel 4


diketahui bahwa semua item pertanyaan Hasil Uji Reliabilitas
yang mengukur variabel dependen yaitu Cronbach’s
Variabel Keterangan
Persepsi Etis (Y), dan variabel Alpha
Persepsi Etis
independen yaitu Love of Money (X1), (Y)
0,875 Reliabel
Machiavellian (X2), Idealisme (X3), Love of Money
serta Relativisme (X4) menghasilkan 0,769 Reliabel
(X1)
nilai pearson correlation yaitu r hitung Machiavellian
0,870 Reliabel
yang lebih besar dari r tabel, dengan (X2)
Idealisme (X3) 0,854 Reliabel
demikian item-item yang mengukur
Relativisme
variabel tersebut dinyatakan valid dan 0,767 Reliabel
(X4)
dapat digunakan untuk analisis Sumber: Diolah, Lampiran 10
selanjutnya. Berdasarkan tabel 4
menunjukkan besarnya nilai
Uji Reliabilitas croanbach’s alpha pada setiap variabel
Uji reliabilitas merupakan penelitian nilainya lebih besar dari
ukuran suatu kestabilan dan konsistensi 0,600, dengan demikian item-item
responden dalam menjawab hal yang pertanyaan yang mengukur variabel
berkaitan dengan konstuk-konstruk penelitian dapat dikatakan sebagai alat
pertanyaan yang merupakan dimensi ukur yang konsisten.
suatu variabel dan disusun dalam suatu
bentuk kuesioner (Sujarweni, 2015:110). Uji Asumsi Klasik
Instrumen penelitian ini dapat dikatakan Tujuan dari uji asumsi klasik yaitu untuk
reliabel jika memiliki nilai koefisien menguji dan memastikan kelayakan
cronbach’s alpha > 0,6, dan apabila model regresi yang digunakan dalam
nilai koefisien cronbach’s alpha < 0,6 penelitian yang akan dilakukan oleh
maka dapat dikatakan tidak realibel. peneliti. Uji asumsi klasik terdiri dari
Cara pengujiannya dalam uji reliabilitas data yang berdistribusi normal, bebas
adalah menguji pertanyaan dalam multikolinieritas, autokorelasi, dan
kuesioner per-variabel tanpa heteroskedasitas. Berikut akan
mengikutsertakan totalnya. Hasil uji dijelaskan hasil pengujian asumsi klasik
reliabilitas dapat dilihat pada tabel analisis regresi:
berikut:

9
Uji Normalitas Tabel 6
Uji normalitas yang Hasil Uji Multikolinieritas
digunakan dalam penelitian ini Collinearity Statistics
menggunakan kolmogorov-smirnov, uji Model
Tolerance VIF
K-S dilakukan dengan membuat Love of Money ,969 1,032
hipotesis:
Machiavellian ,884 1,131
H0: Data residual berdistribusi normal
Ha: Data residual tidak berdistribusi Idealisme ,869 1,151
normal Relativisme ,837 1,194
Pengambilan keputusannya, Sumber: Diolah, Lampiran 11
yaitu jika tingkat probabilitas pada data Berdasarkan tabel 6 hasil
yang ada ≥ 0.05, maka H0 diterima, perhitungan nilai VIF < 10, maka dapat
menunjukkan bahwa data residual disimpulkan bahwa model regresi dalam
berdistribusi normal. Hasil uji diperoleh penelitian ini tidak terjadi
sebagai berikut: multikolinieritas.
Tabel 5
Hasil Uji Normalitas Uji Autorelasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Autokorelasi dideteksi
Unstandardized menggunakan nilai Durbin-Watson
Residual dengan kriteria sebagai berikut
N 161 (Sujarweni, 2015:159):
Asymp. Sig. (2-tailed) .689 a. Angka D-W di bawah -2 berarti
Sumber: Diolah, Lampiran 11 ada autokorelasi positif
b. Angka D-W di antara -2 dan +2
Berdasarkan tabel 5 berarti tidak ada autokorelasi
merupakan hasil uji normalitas dengan c. Angka D-W di atas +2 berarti ada
data yang digunakan sebanyak 161 autokorelasi negatif
(seratus enam puluh satu) responden dan Hasil uji autokorelasi dapat
dapat dilihat besar nilai signifikansi dilihat pada tabel berikut:
residual dinyatakan berdistribusi normal,
jika nilai signifikansi Kolmogorov- Tabel 7
Smirnov Test > 0,05. Signifikansi dari Hasil Uji Autokorelasi
hasil uji Kolmogorov-Smirnov Test Durbin-Watson
diperoleh Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,689 2,005
> 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa Sumber: Diolah, Lampiran 11
residual model regresi telah berdistribusi
normal, sehingga keputusan H0 diterima. Berdasarkan tabel 7
diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar
Uji Multikolinieritas 2,005. Angka D-W merupakan kriteria
Uji multikolinieritas ini dapat b, yaitu -2 < 2,005 > 2, sehingga dapat
dilakukan dengan meregresikan model disimpulkan bahwa model regresi dalam
analisis dan melakukan uji korelasi antar penelitian ini tidak ada autokorelasi.
variabel independen menggunakan
variance inflation factor (VIF). Nilai Uji Heteroskedastisitas
VIF yang berlaku adalah 10, jika nilai Prediksi ada atau tidaknya
VIF > 10, maka dapat terjadi heteroskedastisitas pada suatu model
multikolinieritas. Berikut tabel hasil uji dapat dilihat dengan pola gambar
multikolinieritas: Scatteplot, regresi yang tidak terjadi
heteroskedastisitas. Jika titik-titik data
menyebar di atas dan di bawah atau di

10
sekitar angka 0, titik-titik data tidak Tabel 9
mengumpul hanya di atas atau di bawah Hasil Uji F
saja, penyebaran titik-titik data tersebut Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square
tidak berpola. Hasil uji ,000b
Regression 1625,184 4 406,296 29,641
heteroskedastisitas dapat dilihat pada Residual 2138,332 156 13,707
gambar sebagai berikut: Total 3763,516 160
Sumber: Diolah, Lampiran 11
Gambar 2 Berdasarkan tabel 9 terlihat
Hasil Uji Heteroskedastisitas nilai signifikansi F sebesar 29,641
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000,
sehingga dapat disimpulkan bahwa
model regresi antara variabel Persepsi
Etis Mahasiswa Akuntansi, Love of
Money, Machiavellian, Idealisme, dan
Relativisme dapat dikatakan fit, karena
kurang dari nilai signifikansi yang telah
ditetapkan yaitu < 0,05.

Tabel 10
Sumber: Diolah, Lampiran 11 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan Gambar 2, Std. Error
terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas R Adjusted
R of the
Square R Square
serta titik-titik yang menyebar ke atas Estimate
dan di bawah 0, sehingga dapat ,657a ,432 ,417 3,702
disimpulkan tidak terjadi Sumber: Diolah, Lampiran 11
heteroskedastisitas. Berdasarkan pada tabel 10
menunjukkan koefisien determinasi
Analisis Regresi Linier Berganda besarnya adjusted R2 sebesar 0,417. Hal
Metode regresi linier ini menunjukkan sebesar 41,7% variabel
berganda yaitu metode statistik untuk Persepsi Etis yang dapat dijelaskan oleh
menguji hubungan antara beberapa Love of Money, Machiavellian,
variabel independen terhadap variabel Idealisme, dan Relativisme, sedangkan
dependen. Ada 3 metode pengujian, 58,3% dijelaskan oleh sebab-sebab lain
yaitu uji F, uji R2, dan uji t. diluar model.
Tabel 8
Hasil Uji Regresi Linier Berganda Tabel 11
B t Sig. Hasil Uji t
(Constant) 15,406 4,335 ,000 Standardized
Love of Money -,202 -2,848 ,005 Coefficients t Sig.
Machiavellian -,460 -5,416 ,000 B
Idealisme ,169 3,145 ,002 Love of
-,175 -2,848 ,005
Money
Relativisme ,392 4,842 ,000
Machiavellian -,348 -5,416 ,000
Sumber: Diolah, Lampiran 11 Idealisme ,204 3,145 ,002
Berdasarkan tabel 8 Relativisme ,319 4,842 ,000
menunjukkan persamaan regresi yang Sumber: Diolah, Lampiran 11
diperoleh adalah sebagai berikut: Berdasarkan hasil uji t pada
Tabel 11 menunjukkan bahwa nilai
Y = 15,406 – 0,202X1 – 0,460X2 + signifikansi Love of Money,
0,169X3 + 0,392X4 + e Machiavellian, Idealisme, dan
Relativisme lebih kecil dari α = 0,05.

11
Hal ini menunjukkan bahwa keempat bahwa Idealisme dan Relativisme
variabel independen tersebut mampu berpengaruh signifikan positif terhadap
berpengaruh terhadap Persepsi Etis Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi.
Mahasiswa Akuntansi.
Koefisien regresi pada PEMBAHASAN
variabel Love of Money dan Penelitian ini terdiri dari empat hipotesis
Machiavellian menunjukkan nilai yaitu menguji pengaruh Love of Money,
negatif. Hal ini berarti bahwa Love of Machiavellian, Idealisme, dan
Money dan Machiavellian berpengaruh Relativisme terhadap Persepsi Etis
signifikan negatif terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi di STIE Perbanas
Mahasiswa Akuntansi. Surabaya. Penelitian ini memperoleh
Koefisien regresi pada 161 kuesioner dari responden yang
variabel Idealisme dan Relativisme merupakan mahasiswa S1 jurusan
memiliki nilai positif. Hal ini berarti Akuntansi di STIE Perbanas Surabaya.

Tabel 12
Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis Keterangan Sig. Hasil Pengujian
Love of Money berpengaruh
H1 ,005 H1 diterima
terhadap Persepsi Etis Mahasiswa
Machiavellian berpengaruh
H2 ,000 H2 diterima
terhadap Persepsi Etis Mahasiswa
Idealisme berpengaruh terhadap
H3 ,002 H3 diterima
Persepsi Etis Mahasiswa
Relativisme berpengaruh terhadap
H4 ,000 H4 diterima
Persepsi Etis Mahasiswa
Sumber: Diolah, Lampiran 11

Pengaruh Love of Money Terhadap berlebih, menyebabkan seseorang


Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi tersebut memandang uang sebagai suatu
Pengujian hipotesis kebutuhan. Berdasarkan item pertanyaan
menunjukkan hasil bahwa variabel love Love of Money menyatakan seseorang
of money berpengaruh signifikan negatif bangga dengan menganggarkan uang,
terhadap persepsi etis mahasiswa uang membantu untuk mendapatkan
akuntansi, yang artinya semakin tinggi kehormatan, serta menyatakan bahwa
love of money, maka semakin rendah adanya kekuatan etika dalam
persepsi etis yang dimiliki oleh menggunakan uang untuk membayar
mahasiswa akuntansi. Hal ini dibuktikan orang lain, dengan demikian seseorang
pada analisis deskriptif, bahwa love of yang cinta akan uang berlebih akan
money memiliki sebaran data yang baik membuat seseorang memiliki persepsi
atau homogen, yang menunjukkan love yang salah, bahwa sebenarnya uang
of money berpengaruh signifikan bukan segalanya. Semakin tinggi cinta
terhadap persepsi etis mahasiswa seseorang terhadap uang, maka semakin
akuntansi. Hasil rata-rata keseluruhan berambisi untuk memperoleh uang
dari jawaban mahasiswa sebesar 3,28 dengan berbagai cara, sehingga persepsi
dengan kategori sangat setuju. dalam menilai tindakan etis semakin
Love of money berpengaruh berkurang. Jadi, dapat disimpulkan
signifikan negatif, karena perilaku bahwa semakin tinggi love of money,
individu yang memiliki sikap cinta uang maka semakin rendah persepsi etis.

12
Hasil ini mendukung penelitian yang Pengaruh Idealisme Terhadap
dilakukan oleh Prabowo & Widanaputra Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi
(2018), Novitasari & Sukirno (2016), Pengujian hipotesis
Aziz & Taman (2015), serta Elias & menunjukkan hasil bahwa variabel
Farag (2010) yang menyatakan bahwa idealisme berpengaruh positif terhadap
love of money berpengaruh signifikan persepsi etis mahasiswa akuntansi, yang
negatif terhadap persepsi etis. artinya semakin tinggi idealisme, maka
semakin tinggi persepsi etis yang
Pengaruh Machiavellian Terhadap dimiliki oleh mahasiswa akuntansi. Hal
Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi ini dibuktikan pada analisis deskriptif,
Pengujian hipotesis bahwa idealisme memiliki sebaran data
menunjukkan hasil bahwa nilai variabel yang baik atau homogen, sehingga
machiavellian berpengaruh signifikan menjadi berpengaruh signifikan
negatif terhadap persepsi etis mahasiswa terhadap persepsi etis mahasiswa
akuntansi, yang artinya semakin tinggi akuntansi.
sikap machiavellian pada mahasiswa Setiap individu memiliki
untuk mempengaruhi orang lain di idealisme yang berbeda, begitu juga
sekitarnya, dapat menyebabakan dengan mahasiswa S1 jurusan akuntansi
persepsi etisnya atau penilaian dalam di STIE Perbanas yang memiliki
melihat hal lain sesuai etika semakin idealisme yang berbeda, sehingga
rendah. Hal ini dibuktikan pada analisis tingkat pengambilan keputusan etis
deskriptif, bahwa machiavellian dipengaruhi oleh seberapa besar sikap
memiliki sebaran data yang baik atau idealisme yang ada pada setiap individu.
homogen, sehingga menjadi Hasil rata-rata keseluruhan
berpengaruh signifikan terhadap dari jawaban mahasiswa sebesar 2,66
persepsi etis mahasiswa akuntansi. dengan kategori setuju. Hal ini
Tuntutan dari lingkungan dikarenakan dari kebiasaan etis yang
sekitar membuat pola pemikiran dilakukan oleh mahasiswa akuntansi
mahasiswa akuntansi melakukan hal, dalam mentaati setiap berperilaku etis
seperti melakukan manipulasi dengan sesuai aturan, sehingga menunjukkan
tujuan tertentu. Kurangnya penerapan pentingnya sikap idealisme dalam
etika mahasiswa semester akhir memilki persepsi etis. Namun,
sehingga tidak memiliki rasa mahasiswa yang memiliki tingkat
kepercayaan diri yang cukup dan idealisme tinggi belum tentu bisa dalam
tanggungjawab dalam perkuliahan, hal menilai persepsi tidak etis akuntan
ini dikarenakan dari hasil pengisian dengan lebih tegas. Hal ini dapat terjadi,
kuesioner dengan tingkat kecenderungan karena kurangnya pemahaman dalam
machiavellian yang tinggi, dapat dilihat pembelajaran etika, sehingga saat
dengan nilai rata-rata secara keseluruhan menghadapi sebuah kasus pelanggaran
sebesar 2,51 yang merupakan kategori etika, mahasiswa cenderung tidak
setuju. Hasil penelitian ini mendukung memberikan persepsi atau pandangan
penelitian Richmond (2001), yang tegas.
menyimpulkan bahwa perilaku
machiavellian secara signifikan Pengaruh Relativisme Terhadap
berpengaruh dengan pengambilan Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi
keputusan etis, jika terdapat dilema etis Pengujian hipotesis
dalam diri sendiri, tetapi tidak menunjukkan hasil bahwa variabel
berpengaruh ketika dilema etis dihadapi relativisme berpengaruh signifikan
orang lain. positif terhadap persepsi etis mahasiswa
akuntansi, yang artinya semakin tinggi

13
relativisme dalam menerapkan perilaku etis mahasiswa akuntansi, dengan
etis sesuai dengan aturan yang demikian rumusan H3 diterima.
diterapkan dalam lingkungan kampus, 4. Variabel relativisme berpengaruh
maka semakin tinggi persepsi etis yang signifikan positif terhadap persepsi
dimiliki oleh mahasiswa akuntansi. Hal etis mahasiswa akuntansi, dengan
ini dibuktikan pada analisis deskriptif, demikian rumusan H4 diterima.
bahwa relativisme memiliki data
memiliki sebaran data yang baik atau Keterbatasan
homogen, sehingga menjadi Adapun keterbatasan dalam
berpengaruh signifikan terhadap penelitian ini yang mungkin dapat
persepsi etis mahasiswa akuntansi. mempengaruhi kesalahan dalam
Hasil rata-rata keseluruhan penelitian. Keterbatasan dalam
dari jawaban mahasiswa tentang penelitian ini antara lain:
relativisme sebesar 3,0 dengan kategori 1. Ada beberapa mahasiswa yang
setuju. Hal ini berlawanan dengan merasa keberatan saat mengisi
teoritis dalam penelitian ini, dikarenakan kuesioner di google form link,
mahasiswa akuntansi memiliki sehingga saat responden mengisi dan
lingkungan kampus yang sangat terjadi gangguan teknis pada jaringan
menerapkan persepsi etis, sehingga atau hilang jaringan, maka responden
dalam penerapan perilaku etis juga enggan untuk mengisi ulang
sangat tinggi. Penelitian ini didukung pertanyaan pada kuesioner dari awal.
oleh Sumiyantini, et al (2017), 2. Ada beberapa mahasiswa yang
Damayanthi & Juliarsa (2016), mengisi kuesioner seadanya,
Rahuningsih, et al (2016), serta sebagian responden menjawab
Mardawati dan Aisyah (2016) yang pertanyaan di kuesioner dengan
menunjukkan bahwa relativisme menggunakan jawaban yang sama.
berpengaruh signifikan positif terhadap
persepsi etis mahasiswa akuntan. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan
KESIMPULAN, KETERBATASAN keterbatasan di atas, terdapat beberapa
DAN SARAN saran yang untuk penelitian selanjutnya:
Kesimpulan 1. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya
Berdasarkan analisis hasil isian pertanyaan kuesioner lebih
pengolahan data dan perhitungan regresi dipersingkat, sehingga responden
linier berganda yang telah dilakukan, tidak merasa lelah untuk mengisi.
maka dalam penelitian ini dapat 2. Disarankan dapat memperluas ruang
disimpulkan: lingkup dengan menambah beberapa
1. Variabel love of money variabel diluar penelitian ini, supaya
berpengaruh signifikan negatif mengetahui hal apa saja yang dapat
terhadap persepsi etis mahasiswa mempengaruhi persepsi etis
akuntansi, dengan demikian seseorang.
rumusan H1 diterima.
2. Variabel machiavellian DAFTAR RUJUKAN
berpengaruh signifikan negatif Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned
terhadap persepsi etis mahasiswa Behavior. Organizational
akuntansi, dengan demikian Behavior And Human
rumusan H2 diterima. Decision Processes, 50, 179-
3. Variabel idealisme berpengaruh 211.
signifikan positif terhadap persepsi Elias, R. Z., & Farag, M. (2010). The
relationship between

14
accounting students’ love of Universitas Negeri
money and their ethical Yogyakarta). Jurnal
perception. Managerial Profita, 3, 1-21.
Auditing Journal, 25 (3), Nurcahyo, I. O., & Ahmar, N. (2012).
269-281. Idealisme, Relativisme, Dan
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Kreativitas Akuntan. The
Multivariate Dengan Indonesian Acoounting
Program IBM SPSS 23 (8 Review, 2 (1), 73-90.
ed.). Semarang: Badan Prabowo, P. P., & Widanaputra, A.
Penerbit Universitas (2018). Pengaruh Love Of
Diponegoro. Money, Machiavellian, dan
Institut Akuntan Publik Indonesia. Idealisme Pada Persepsi Etis
(2019, Januari). Kode Etik Mahasiswa Akuntansi. E-
Profesi Akuntan Publik. Jurnal Akuntansi Universitas
Exposure Draft, hal. 1-15. Udayana, 23 (1), 513-537
Iswarini, E. M., & Mutmainah, S. Rahayuningsih, A., Sulistyo, H., &
(2013). Pengaruh Penalaran Harjanto, S. (2016). Analisis
Etis Dan Faktor-Faktor Faktor Yang Mempengaruhi
Pribadi Terhadap Sensitivitas Persepsi Mahasiswa Atas
Etis Pada Mahasiswa Sikap Tidak Etis Akuntan
Akuntansi. Diponegoro Dengan Love Of Money
journal of accounting, 1-11. Sebagai Variabel
Kurniawan, P. I., & Widanaputra, A. Moderating. Jurnal
(2017). Pengaruh Love Of Dinamika Ekonomi & Bisnis,
Money dan Machiavellian 13 (2), 209-222.
Terhadap Persepsi Etis Rozie, F. (2017, Maret 9). Jaksa:
Mahasiswa Akuntansi. E- Auditor BPK Ikut Terima
Jurnal Akuntansi Universitas Aliran Dana Suap e-KTP.
Udayana, 21 (3), 2253-2281. Dipetik Maret 15, 2019, dari
Mardawati, R., & Aisyah, M. N. Liputan 6:
(2016). Pengaruh Orientasi https://m.liputan6.com/amp/2
Etis, Gender, Dan 880726/jaksa-auditor-bpk-
Pengetahuan Etika ikut-terima-aliran-dana-suap-
Terhadap Persepsi e-ktp
Mahasiswa Akuntansi Sari, R. C. (2018). Akuntansi
Atas Perilaku Tidak Etis Keperilakuan-Teori dan
Akuntan. Jurnal Profita, 4 Implikasi (1 ed.).
Yogyakarta: Uny Press.
(6), 1-15. Sujarweni, V. W. (2015). Metodologi
Novitasari, E. D., & Sukirno. (2016). Penelitian Bisnis & Ekonomi
Pengaruh Love Of Money (Vol. I). Yogyakarta:
Dan Perilaku PUSTAKABARUPRESS.
Machiavellian Terhadap Wilopo, R. (2014). Etika Profesi
Persepsi Etis Mahasiswa Akuntan: Kasus-kasus di
Akuntansi (Studi Kasus Indonesia (2 ed.). (Djuwari,
Pada Mahasiswa S1 S. B. Susetyo, & Soebadijah,
Program Studi Akuntansi Penyunt.) STIE Perbanas
Angkatan 2010 Dan 2011 Press.
Fakultas Ekonomi

15

Anda mungkin juga menyukai