HAND OUT
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi pencatatan metode langsung dan metode cadangan untuk piutang tidak
tertagih, Peserta didik dapat :
1. Menentukan metode langsung untuk piutang tidak tertagih
2. Menentukan metode cadangan untuk piutang tidak tertagih
3. Menganalisis metode langsung dan metode tidak langsung untuk piutang tidak tertagih
4. Menyiapkan format yang dibutuhkan untuk piutang tidak tertagih dengan metode langsung
5. Menyiapkan format yang dibutuhkan untuk piutang tidak tertagih dengan metode cadangan
6. Melakukan pencatatan metode langsung untuk piutang tidak tertagih.
7. Melakukan pencatatan metode cadangan untuk piutang tidak tertagih
URAIAN MATERI
Dalam dunia akuntansi, tentu kita tidak asing lagi dengan istilah hutang dan piutang.
Hutang adalah beban biaya yang kita bayarkan. Dan piutang (account receivable) adalah
sebaliknya, beban atau biaya yang harus dibayarkan pihak lain kepada kita.
Warren Reeve dan Fess menyatakan bahwa “piutang meliputi semua klaim dalam
bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu, perusahaan atau organisasi
lainnya.” Piutang biasanya muncul ketika perusahaan kita menjual barang atau jasa kepada
pihak lain secara kredit. Dengan kata lain, pihak tersebut yang berhutang pada kita. Karena
itu, piutang termasuk ke dalam aktiva atau aset perusahaan.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada tahun 2007 menggolongkan piutang ke dalam
dua kategori. Penggolongan ini dibuat berdasarkan sumber terjadinya piutang. Kategori
pertama adalah piutang usaha, yaitu piutang yang muncul dari kegiatan penjualan usaha
seperti barang dan jasa. Kategori kedua adalah piutang lain-lain, yaitu piutang yang muncul
diluar kegiatan usaha perusahaan.
Piutang memiliki empat metode pencatatan yang dapat digunakan. Metode-metode tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Metode konvensional, yaitu pencatatan piutang dengan mencatat ke dalam kartu
piutang yang dilakukan berdasarkan data dari jurnal pembukuan.
2. Metode posting langsung. Metode ini dibagi lagi ke dalam dua kelompok, yaitu
metode posting harian dan metode posting periodik. Metode posting harian mencatat
dengan memasukkan ke dalam kartu piutang dengan tulisan tangan dan jurnal tidak terinci,
hanya jumlah total harian. Sedangkan metode posting periodik mencatat dengan tertunda
dan penagihan dilakukan secara bersiklus.
3. Metode pencatatan tanpa buku pembantu (ledgerless bookeeping), yaitu metode yang
mencatat piutang dengan mencantumkan nama peminjam dalam dokumen faktur yang
belum dibayar.
4. Metode pencatatan dengan komputer.
Namun pada prakteknya, tidak semua piutang dapat ditagih kepada para peminjam.
Ada kalanya terjadi hal-hal yang tak terduga, seperti orang yang ditagih mengalami
kebangkrutan sehingga tidak bisa membayar, meninggal dunia, atau hal lainnya. Jika sudah
begitu, piutang tersebut berubah status dari aset perusahaan menjadi kerugian dan beban yang
harus ditanggung. Dalam mengalami hal seperti ini, perusahaan mau tidak mau perlu
melakukan penghapusan piutang. Apa itu penghapusan piutang?
Pengertian Penghapusan Piutang
Penghapusan piutang (bad debt) dalam pengertian sederhana adalah kerugian yang
harus ditanggung perusahaan karena adanya piutang yang tidak dapat ditagih. Piutang tidak
dapat ditagih selain karena peminjam memiliki kondisi yang menyulitkannya membayar, juga
dapat disebabkan karena tidak dibuatnya kontrak atau perjanjian yang jelas dan dilindungi
hukum.
Ketika perusahaan hendak melakukan penghapusan piutang, perlu dilakukan
berdasarkan metode penghapusan piutang. Menurut Zaki Baridwan, metode penghapusan
piutang adalah “piutang usaha yang tidak mungkin dapat ditagih, seperti debiturnya
bangkrut, meninggal, pailit dan lain-lain harus dihapuskan sehingga akan menjadi biaya
bagi perusahaan.”
Ada dua metode dalam metode penghapusan piutang, yaitu metode langsung dan
metode cadangan. Selengkapnya akan dibahas di bagian selanjutnya.
Metode penghapusan piutang mempunyai dua jenis metode, yaitu:
Metode Langsung
Metode penghapusan piutang langsung disebut juga direct method. Dalam metode
langsung, penghapusan piutang baru akan dicatat dalam pembukuan ketika piutang sudah
benar-benar dinyatakan tidak dapat ditagih lagi. Metode ini biasanya digunakan oleh
perusahaan kecil atau perusahaan yang tidak dapat memperkirakan penghapusan piutang atau
piutang tak tertagih dengan tepat.
Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya tidak melakukan perhitungan akan kerugian
piutang tak tertagih pada tiap akhir periode pembukuan atau pencatatan keuangan. Namun
kerugian piutang tersebut baru dicatat ketika sudah benar-benar pasti tidak dapat ditagih.
Piutang tersebut kemudian dihapus dan dibebankan pada perkiraan kerugian piutang. Dalam
pencatatannya, kerugian piutang atau beban penghapusan piutang di bagian debet. Dan
piutang di bagian kredit. Seperti ini bentuk pencatatannya.
Beban penghapusan piutang xxxxx
Piutang xxxxx
Jika kemudian peminjam ternyata hendak melakukan pembayaran piutang tersebut, catatan
pun diperbaharui dengan adanya keterangan pelunasan piutang itu. Pencatatan dilakukan
dengan membalik pencatatan sebelumnya, yaitu piutang di sebelah debet dan kerugian
piutang atau beban penghapusan piutang di sebelah kredit. Seperti ini bentuk pencatatannya.
Piutang xxxxx
Beban penghapusan piutang xxxxx
Ketika pelunasan piutang sudah dilakukan, maka piutang tersebut masuk ke dalam kas
perusahaan. Pencatatannya adalah kas di bagian debet, dan piutang di bagian kredit. Dengan
begitu, sudah tidak ada lagi piutang dan menjadi kas perusahaan. Seperti ini bentuk
pencatatannya.
Kas xxxxx
Piutang xxxxx
Namun ada kalanya, peminjam baru menyatakan hendak melunasi piutang ketika sudah
dilakukan tutup buku pencatatan periode tertentu. Kalau mengalami situasi seperti ini, maka
pencatatannya adalah memunculkan piutang di bagian debet dan pendapatan lain-lain di
bagian kredit. Seperti ini bentuk pencatatannya.
Piutang xxxxx
Pendapatan lain-lain xxxxx
Jika sudah dilakukan pembayaran atas piutang tersebut, maka posisi piutang pun berubah
pada pencatatan. Piutang berada di bagian kredit, sementara di bagian debet masuk kas.
Seperti ini bentuk pencatatannya.
Kas xxxxx
Piutang xxxxx
Metode Cadangan
Metode penghapusan piutang cadangan disebut juga allowance method. Dalam
metode cadangan, perusahaan perlu melakukan penaksiran terhadap piutang tak tertagih pada
tiap akhir periode pembukuan. Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang
memiliki skala besar yang terbiasa mencatat perkiraan atau estimasi piutang yang tak dapat
ditagih.
Perkiraan tersebut kemudian dicatat sebagai beban terhadap kerugian piutang tak
tertagih. Namun beban tersebut tidak lantas dikeluarkan dari perkiraan piutang, hanya
dianggap sebagai cadangan piutang tak tertagih. Dalam pencatatannya, beban kerugian
piutang di bagian debet. Dan cadangan kerugian piutang di bagian kredit. Seperti ini bentuk
pencatatannya.
Beban kerugian piutang xxxxx
Cadangan kerugian piutang xxxxx
Jika peminjam menyatakan telah benar-benar tidak bisa membayar hutangnya, maka
perusahaan perlu melakukan penghapusan terhadap piutang dari peminjam. Maka
pencatatannya adalah cadangan kerugian piutang di bagian debet, dan piutang di bagian
kredit. Seperti ini bentuk pencatatannya.
Contoh Metode Cadangan
Kasus: Pada tanggal 29 November 2015, PT. XYZ memiliki estimasi bahwa PT. ABC yang
sedang dililit pailit tidak akan dapat membayar hutang mereka. Karena itu, piutang sebesar
Rp 20.000.000 dari PT. ABC diperkirakan tidak dapat ditagih. Sampai pada akhir periode
pembukuan, 31 Desember 2015, PT. ABC menyatakan bahwa hutang tersebut tidak bisa
mereka bayar.
Ternyata pada tanggal 5 Agustus 2016, PT. ABC menyampaikan bahwa mereka hendak
membayar hutang mereka. Hutang tersebut baru dilunasi pada tanggal 15 Agustus 2016.
Berikut pencatatan yang dilakukan PT. XYZ.
Perkiraan kerugian piutang tak tertagih (29 November 2015)
Beban kerugian piutang Rp 20.000.000
Cadangan kerugian piutang Rp 20.000.000
Penghapusan piutang tak tertagih (31 Desember 2015)
Cadangan kerugian piutang Rp 20.000.000
Piutang Rp 20.000.000
Pemberitahuan pembayaran piutang (5 Agustus 2016)
Piutang Rp 20.000.000
Cadangan kerugian piutang Rp 20.000.000
Pelunasan piutang (15 Agustus 2016)
Kas Rp 20.000.000
Piutang Rp 20.000.000
Demikian penjelasan mengenai metode penghapusan piutang. Semoga tulisan ini dapat
berguna bagi anda yang mencari informasi mengenai piutang, metode pencatatan piutang,
dan contoh dari metode pencatatan piutang.
Sumber
1. Modhofar Ahmad. 2016, Menyajikan Laporan Harga Pokk Produksi, Erlangga,
Jakarta
2. Sumantri Hendi, 2017, Akuntansi Perusahaan Manufaktur, Armico, Bandung
3. http://dosenakuntansi.com
4. akuntansilengkap.com