7/Ags/2014
34
Lex et Societatis, Vol. II/No. 7/Ags/2014
kecelakaan lalu lintas sering tidak dapat Terhadap seseorang yang disangka
dihindari. Pelanggaran lalu lintas sering kali melakukan tindak pidana, pertama-tama
terjadi bahkan sudah menjadi hal yang harus dibuktikan dahulu mengenai
biasa di kalangan masyarakat maupun anak perbuatan yang telah dilakukannya apakah
sekolah. Sehingga apabila dilakukan operasi telah memenuhi rumusan undang-undang
tertib lalu lintas di jalan raya oleh pihak atau tidak. Walaupun perbuatan tersebut
yang berwenang, maka tidak sedikit yang telah memenuhi unsur-unsur sebagaimana
terjaring kasus pelanggaran lalu lintas dan ditentukan dalam undang-undang, namun
tidak jarang juga karena pelanggaran tidak secara otomatis orang tersebut harus
tersebut kerap menimbulkan kecelakaan dihukum, karena harus dilihat pula
lalu lintas. Mengendarai kendaraan kurang mengenai kemampuan bertanggung
hati-hati bahkan melebihi kecepatan jawabnya. Apabila dianggap tidak mampu
maksimum tampaknya merupakan suatu bertanggung jawab, maka orang tersebut
perilaku yang kurang matang di tengah lepas dari segala tuntutan hukum.3 Pada
masyarakat. Akan tetapi di dalam umumnya tindak pidana yang dilakukan
kenyataannya tidak sedikit pengemudi yang oleh anak bukan didasarkan kepada motif
melakukan hal itu, khususnya anak di yang jahat (evil will/evil mind), maka anak
bawah umur sehingga kerap pelanggaran yang melakukan penyimpangan dari norma-
lalu lintas tersebut menimbulkan norma sosial, terhadap mereka para ahli
kecelakaan lalu lintas. Sebagaimana di kemasyarakatan lebih untuk memberikan
katakan dalam Pasal 77 UU RI No.22 Tahun pengertian sebagai “anak nakal” atau
2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan dengan istilah “Juvenale Delinquency”.
Jalan bahwa setiap pengemudi kendaraan Dengan istilah tersebut terhadapnya dapat
bermotor wajib memiliki SIM. Dengan terhindar dari golongan yang dikategorikan
adanya seorang pengemudi anak-anak di sebagai penjahat (criminal).
jalanan sudah dapat dipastikan bahwa
seorang anak yang masih di bawah umur B. RUMUSAN MASALAH
belum memiliki SIM. Namun demikian hal 1. Bagaimana prosedur penyelesaian
tersebut sepertinya sudah tidak menjadi tindak pidana terhadap anak yang
masalah ketika didapati seseorang melakukan pelanggaran lalu lintas ?
mengendarai kendaraan bermotor tanpa 2. Bagaimana penerapan sanksi pidana
membawa SIM. Karena penyelesaiannya terhadap anak yang melakukan
cukup singkat, yaitu melalui pengadilan pelanggaran lalu lintas ?
dengan cara singkat. Hukuman pun
umumnya hanyalah membayar denda. C. METODE PENELITIAN
Namun sudah menjadi rahasia umum di Oleh karena ruang lingkup penelitian ini
kalangan masyarakat Indonesia yang tidak adalah pada disiplin Ilmu Hukum, maka
mau repot-repot untuk bersidang di penelitian ini merupakan bagian dari
pengadilan, melainkan cukup melakukan penelitian hukum kepustakaan yakni
perdamaian illegal dengan aparat dengan “cara meneliti bahan pustaka atau
kepolisian, dengan pemberian uang yang dinamakan penelitian hukum
tentunya. Nah bagaiman jika seorang normatif”.
pengemudi anak melakukan pelanggaran Dalam penulisan ini, penulis
lalu lintas yang mungkin menyebabkan mempergunakan metode pengumpulan
kecelakaan lalu lintas? Bagaimana
penerapan tindak pidana kepada anak
tersebut? 3
Ibid. Hlm 11
35
Lex et Societatis, Vol. II/No. 7/Ags/2014
bahan dan metode pengolahan bahan atau plat nomor yang sah sesuai dengan
sebagai berikut : STNK.
1. Metode Pengumpulan Bahan 6. Tidak mematuhi perintah petugas
Untuk mengumpulkan bahan, maka pengatur lalu lintas.
penulis menggunakan Metode Penelitian 7. Menghitami lampu kendaraan sehingga
Kepustakaan (Library Research) yakni suatu pada malam hari lampu kendaraan
metode yang digunakan dengan jalan terlihat redup dan tidak terlihat jelas
mempelajari buku literatur, perundang- oleh pengendara lain sehingga dapat
undangan, dan bahan-bahan tertulis menyebabkan kecelakaan.
lainnya yang berhubungan dengan materi 8. Tidak menggunakan kaca spion pada
pembahasan yang digunakan untuk kendaraan.
mendukung pembahasan ini. Di samping itu Selain itu banyak anak sekolah yang
dipergunakan sumber data dari internet. mengendarai sepeda motor tanpa
2. Metode Pengolahan Bahan menggunakan helm. Padahal helm sangat
Bahan yang terkumpul kemudian diolah berguna untuk melindungi kepala kita saat
dengan suatu teknik pengolahan secara terjadi benturan keras dalam kecelakaan
Deduksi dan Induksi secara berganti- lalu lintas. Ada yang membawa helm
gantian bilamana diperlukan. namun tidak digunakan. Ada juga yang
membawa helm hanya untuk berjaga-jaga
PEMBAHASAN bila sewaktu-waktu ada rasia polisi.
1. Prosedur Penyelesaian Tindak Pidana Kurangnya kesadaran pengendara sepeda
Pelanggaran Lalu Lintas Yang Dilakukan motor memakai helm masih sangat
Anak memprihatinkan. Mereka masih
Adapun bentuk-bentuk pelanggaran lalu beranggapan bahwa memakai helm itu
lintas yang sering terjadi dan dapat hanya peraturan saja, tidak sadar bahwa
menyebabkan kemacetan bahkan peraturan memakai helm itu dibuat untuk
kecelakaan lalu lintas. keamanan dan keselamatan si pengendara
1. Berkendara tidak memakai sistem sendiri. Anak yang seharusnya berada
pengaman yang lengkap seperti dalam pengawasan orangtua, kini bebas
pengendara motor tidak memakai helm berkeliaran di jalanan dengan kendaraan
ataupun helm yang tidak standar SNI, bermotor dan tanpa memperhatikan
pengendara mobil tidak memakai safety peraturan berlalu lintas.
belt. Ketika di dapati dijalanan ada anak yang
2. Menggunakan jalan dengan melakukan pelanggaran lalu lintas,
membahayakan diri sendiri ataupun bagaimanakah seharusnya pihak berwajib
pengendara lain. Misalnya, pengemudi menanggulangi anak tersebut? Anak
sedang mabuk. bukanlah untuk dihukum, melainkan harus
3. Pengendara melanggar lampu rambu diberikan bimbingan dan pembinaan,
lalu lintas. Kebanyakan para sehingga bisa tumbuh dan berkembang
pengendara melanggar lampu rambu sebagai anak normal yang sehat dan cerdas
lalu lintas karena sedang terburu atau seutuhnya. Anak adalah anugerah Allah
malas menunggu karena terlalu lama. Yang Maha Kuasa sebagai calon generasi
4. Tidak membawa surat-surat kendaraan penerus bangsa yang masih dalam
STNK dan tidak membawa SIM. perkembangan fisik dan mental. Terkadang
5. Membiarkan kendaraan bermotor yang anak mengalami situasi yang sulit yang
ada di jalan tidak memakai plat nomor membuatnya melakukan tindakan yang
melanggar hukum. Walaupun demikian,
36
Lex et Societatis, Vol. II/No. 7/Ags/2014
anak yang melanggar hukum tidaklah layak dilaksanakan melalui penjatuhan sanksi
untuk dihukum apalagi kemudian tanpa pemberatan (Pasal 17). 5
4
dimasukkan dalam penjara. Apabila tindak pidana dalam hal ini
Anak haruslah ditangani secara berbeda pelanggaran lalu lintas dilakukan oleh anak
dengan orang dewasa. Dalam UU No.23 yang belum berumur 12 (dua belas) tahun
tahun 2002 tentang Perlindungan Anak maka Penyidik, Pembimbing
Pasal 16 angka 3 disebutkan, bahwa Kemasyarakatan, dan Pekerja Sosial
“penangkapan, penahanan, atau tindak Profesional mengambil keputusan untuk :
pidana penjara anak hanya dilakukan a. Menyerahkannya kembali kepada orang
apabila sesuai dengan hukum yang berlaku, tua/wali; atau
dan hanya dapat dilakukan sebagai upaya b. Mengikutsertakannya dalam program
hukum terakhir”. Namun sangat pendidikan, pembinaan, dan
disayangkan, bahwa sampai detik ini masih pembimbingan di instansi pemerintah
banyak anak Indonesia yang diajukan ke atau lembaga penyelenggaraan
pengadilan setiap tahunnya bahkan sampai kesejahteraan sosial di instansi yang
dijebloskan ke penjara atau rumah menangani bidang kesejahteraan sosial,
tahanan. Keadaan anak-anak dalam tempat baik di tingkat pusat maupun daerah,
penahanan dan pemenjaraan bersama paling lama 6 (enam) bulan.
orang-orang yang lebih dewasa, Pada proses persidangan masih
menempatkan anak-anak pada situasi menggunakan model yang ada dalam UU
rawan menjadi korban berbagai tindak No.3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak,
kekerasan. Dalam Hukum Acara Pidana berupa larangan menggunakan toga atau
yang disebut juga sebagai hukum pidana atribut kedinasan bagi petugas, hal ini
formal yang memuat peraturan-peraturan terdapat dalam Pasal 22.
yang mengatur tentang bagaimana caranya Perlakuan ini dimaksudkan agar anak
hukum pidana yang bersifat abstrak itu tidak merasa takut dan seram menghadapi
harus diberlakukan secara konkret dan hakim, Penuntut Umum, Penyidik,
bagaiman Negara dengan perantara alat- Penasihat Hukum, Pembimbing
alat perlengkapannya melaksanakan Kemasyarakatan, dan petugas lainnya,
haknya untuk mengenakan pidana. sehingga dapat mengeluarkan perasaannya
Dalam UU No.11 tahun 2012 tentang pada hakim mengapa ia melakukan suatu
Sistem Peradilan Pidana Anak, hukum acara tindak pidana dalam hal ini pelanggaran
peradilan pidana anak diatur dalam Bab III lalu lintas.6
mulai dari Pasal 16 sampai dengan Pasal 62, Di setiap pemeriksaan anak wajib
artinya ada 47 Pasal yang mengatur hukum diberikan bantun hukum dan didampingi
acara pidana anak. Sebagai bentuk oleh pembimbing kemasyarakatan atau
pemberian jaminan perlindungan hak-hak pendamping lain sesuai dengan ketentuan
anak, maka Penyidik, Penuntut Umum, dan peraturan perUUan. Prosedur penyelesaian
Hakim wajib memberikan perlindungan tindak pidana yang dilakukan anak yang
khusus bagi anak yang diperiksa karena mengacu kepada ketentuan UU No. 3 tahun
tindak pidana yang dilakukannya dalam hal 1997 dan hukum acara lainnya sepanjang
ini pelanggaran lalu lintas dalam situasi tidak diatur di dalam UU No.3 tahun 1997,
darurat serta perlindungan khusus dan misalnya KUHAP adalah sebagai berikut :
5
Ibid hlm 152
4 6
Ibid , hlm 1 Ibid , hlm 34
37
Lex et Societatis, Vol. II/No. 7/Ags/2014
38
Lex et Societatis, Vol. II/No. 7/Ags/2014
39
Lex et Societatis, Vol. II/No. 7/Ags/2014
pidana penjara terhadap anak. Hal ini perempuan 16-21 tahun. Selain itu, peran
dikarenakan tuntutan yang dilakukan dari para hakim dalam pengadilan anak
penuntut umum masih mengajukan tidak boleh terlepas dari keterkaitannya
tuntutan terhadap pelaku anak. Anak dalam sebuah system peradilan pidana
pelaku tindak pidana dihindarkan dari anak dan aspek perlindungan anak yang
pidana penjara dengan mencari alternatif berbeda dengan orang dewasa. Pengadilan
tindakan sebagaimana diatur dalam Butir berusaha semaksimal mungkin agar anak
17 angka 1,2,3,4 dan 4 Beijing Rules. tidak menjalani persidangan yang berbelit-
Putusan pidana berupa pidana penjara belit karena akan mengganggu mental anak
dalam jangka waktu tertentu terhadap dan aktivitas kehidupan anak yang
anak. Adapun alasan pengadilan melakukan dijalaninya. Jadi hakim dapat berusaha
pemutusan pidana adalah pertama, karena semaksimal mungkin agar anak dapat
telah terbukti memenuhi unsur-unsur diselamtkan dari pemenjaraan.
tindak pidana yang telah dituntutkan
padanya. Kedua, anak telah ditahan selama PELAKSANAAN HUKUMAN
proses pengadilan, mulai saat penyidikan, Berbicara masalah hukum pidana akan
penuntutan sampai pada saat persidangan, selalu terbentur pada suatu titik
sehingga dengan diputus pidana maka pertentangan yang paradoksal yaitu bahwa
putusan pidana kurungan dapat dikurangi pidana di satu pihak diadakan untuk
atau hampir sama dengan masa penahanan melindungi kepentingan seorang anak,
yang telah dilakukannya. Akan tetapi tetapi di pihak lain ternyata memberikan
sebaiknya seorang anak tidak diputus hukuman berupa penderitaan kepada
pidana, apabila anak tersebut masih pelaku.14
sekolah, pertama kali melakukan tindak Para pelaku anak yang melakukan tindak
pidana ringan, orang tua dan wali masih pidana serius yang berada di lembaga
mampu melakukan pembinaan dan anak pemasyarakatan anak tetap disediakan
tersebut masih bisa dibina.13 fasilitas pengembangan kemampuan
Pertimbangan pemutusan hukum yang seperti hobi, pelatihan ketrampilan,
dilakukan oleh hakim dalam proses bimbingan/konseling, dan kegiatan mental
persidangan yaitu, jika tindak pidana yang lainnya semaksimal sesuai dengan
dilakukan oleh anak tergolong ringan, jaksa kemampuan lembaga. Untuk pendidikan
menuntut pidana dibawah 1 (satu) tahun. disediakan sekolah khusus di dalam
Terhadap tuntutan jaksa tersebut,hakim lembaga. Tujuannya agar anak tetap dapat
akan mempertimbangkan berdasarkan melanjutkan sekolahnya dan
bukti dan saksi yang ada. Hakim akan mempersiapkan ketrampilan kerja untuk
memutuskan pidana penjara terhadap bekal selesai menjalani pembinaan. 15
seorang anak seringan-ringannya adalah 4 Di Indonesia anak yang dibina di
(empat) bulan, dipotong masa tahanan 3 lembaga khusus anak dapat dibagi menjadi
(tiga) bulan, jadi anak akan menjalankan tiga golongan, yaitu:
pidana penjaranya tinggal 1 (satu) bulan a) Anak pidana, yakni anak yang
lagi. dinyatakan bersalah oleh pengadilan
Umur anak yang ditangani pengadilan dan dijatuhi pidana perampasan
anak disetiap negara berbeda, namun kemerdekaan.
terdapat kesepakatan batas usia anak laki-
14
laki 16-20 tahun dan untuk anak Bambang Purnomo, Pelaksanaan Pidana dengan
Sistem Pemasyarakatan, Yogyakarta, 1986, hlm.103
15
Clemens Bartollas, Correctional Treatment,
13
Ibid hlm 109 Englewood Cliffs, New Jersey, hlm 94
40
Lex et Societatis, Vol. II/No. 7/Ags/2014
41
Lex et Societatis, Vol. II/No. 7/Ags/2014
kesejahteraan sosial. Tujuan dari hukum dijatuhkan pidana atau tindakan, maka
pidana anak adalah untuk menyembuhkan hakim mempertimbangkan berat ringannya
kembali keadaan kejiwaan anak yang telah tindak pidana yang dilakukan. Di samping
terguncang akibat perbuatan pidana yang itu juga diperhatikan; keadaan anak,
telah dilakukannya. Jadi tujuan pidana tidak keadaan rumah tangga orang
semata-mata menghukum anak yang tua/wali/orang tua asuh, hubungan antara
bersalah, akan tetapi membina dan anggota keluarga, dan keadaan
menyadarkan kembali anak yang telah lingkungannya. Di samping itu hakim juga
melakukan kekeliruan atau telah memperhatikan laporan pembimbing
melakukan perbuatan menyimpang. Hal ini kemasyarakatan.
penting mengingat bahwa apa yang telah Ada beberapa contoh kasus pelanggaran
dilakukannya adalah perbuatan salah yang lalu lintas yang dilakukan anak. Dalam hal
melanggar hukum. Untuk itu penjatuhan ini penulis akan mengangkat masalah AQJ
pidana bukanlah satu-satunya upaya untuk alias Dul. Kasus kecelakaan lalu lintas yang
memproses anak yang telah melakukan melibatkan putra bungsu Ahmad Dani
tindak pidana. 18 tersebut menjadi perbincangan yang panas
hingga saat ini. Dimana kecelakaan maut
2. Penerapan Sanski Pidana Terhadap yang terjadi di Tol Jagorawi pada hari
Anak yang Melakukan Pelanggaran Minggu, tanggal 8 September 2013 bermula
LaluLintas dari sebuah mobil sedan Mitsubishi Lancer
Sanksi pidana yang dijatuhkan kepada bernomor polisi B 80 SAL dengan kecepatan
anak harus didasarkan pada kebenaran, tinggi dari arah Bogor sekitar pukul 00.45
keadilan, dan kesejahteraan anak. WIB yang diketahui dikemudikan oleh Dul
Penjatuhan pidana atau tindakan dan seorang temannya Noval Samodra,
merupakan suatu tindakan yang harus kehilangan kendali dan menabrak
mempertanggungjawabkan dan pembatas jalan. Mobil tersebut melompati
bermanfaat bagi anak. Hakim wajib pagar pembatas jalan dan langsung berada
mempertimbangkan keadaan anak, di jalur yang berlawanan arah. Sedan
keadaan rumah, keadaan lingkungan, dan Lancer Dul kemudian menyerempet bagian
laporan dari pembimbing belakang mobil Avansa bernomor polisi D
kemasyarakatan.19 1882 USJ yang melaju dari arah Jakarta.
Anak yang belum berumur 12 (dua Setelah menyerempet Avansa, sedan Dul
belas) tahun, walaupun melakukan tindak menabrak dari depan Minibus Grand Max
pidana belum dapat diajukan ke sidang dengan nomor polisi B 1349 TFM yang
pengadilan anak. Hal demikian didasarkan ditumpangi 13 orang yang melaju dari arah
pada pertimbangan sosiologis, psikologis, Taman Mini menuju Cibubur. Empat
dan pedagogis, bahwa anak yang belum penumpang Grand Max tewas seketika di
berumur 12 (dua belas) tahun itu belum tempat kejadiian, sedangkan seorang lagi
dapat mempertanggungjawabkan meninggal ketika akan dirawat di RS Melia,
perbuatannya. Anak yang belum berumur Cibubur. Sedangkan untuk korban luka-luka
12 (dua belas) tahun dan melakukan tindak mencapai 10 orang dan satu diantaranya
pidana tidak dapat dikenai sanksi pidana kemudian dilaporkan meninggal dunia.
maupun sanksi tindakan. Untuk Dengan demikian, korban tewas dari
menentukan apakah kepada anak akan tabrakan maut tersebut mencapai 6 orang
dan korban luka-luka tinggal 9 orang.
18
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya
Ibid hlm 158 Kombes Rikwanto mengatakan, atas
19
Ibid hlm 88
42
Lex et Societatis, Vol. II/No. 7/Ags/2014
43
Lex et Societatis, Vol. II/No. 7/Ags/2014
44
Lex et Societatis, Vol. II/No. 7/Ags/2014
SUMBER-SUMBER LAIN
Manado.tribunnews.com/2014/01/05/fakt
a-dan-data-pelanggar-lalu-lintas-
katamobagu-2013
http://www.pengertianahli.com/2013/10/p
engertian-pidana-menurut-para-
ahli.html
Andibooks.wordpress.com/defenisi-anak/
http//pelanggaran lalu lintas dan sanskinya
menurut UU No.22 tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.htm
UU No.11 tahun 2012 tentang Sistem
Peradilan Anak
UU No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak
UU No.3 tahun 1997 tentang Peradilan
Anak
45