Anda di halaman 1dari 12

Lex et Societatis, Vol. II/No.

7/Ags/2014

SANKSI PIDANA TERHADAP ANAK atau tindakan merupakan suatu tindakan


YANG MELAKUKAN PELANGGARAN yang harus mempertanggungjawabkan dan
LALU LINTAS 1 bermanfaat bagi anak. Hakim wajib
Oleh : Adriana Vega. Kondoahi2 mempertimbangkan keadaan anak,
keadaan rumah, keadaan lingkungan, dan
ABSTRAK laporan dari pembimbing kemasyarakatan.
Masalah pelanggaran lalu lintas merupakan Dan untuk sanksi dapat dikenakan sanksi
salah satu masalah yang dihadapi kota-kota pidana dan sanksi tindakan. Penerapannya
besar saat ini. Semakin banyaknya sendiri harus dibedakan dengan penerapan
kendaraan di jalanan tidak dapat dipungkiri sanksi terhadap orang dewasa. Dari hasil
bahwa kecelakaan lalu lintas sering tidak penelitian ini dapat ditarik kesimpulan
dapat dihindari. Banyak jumlah kasus bahwa UU tentang Peradilan Anak yang
pelanggaran yang dilakukan oleh anak mengatur prosedur penyelesaian tindak
dibawah umur 15 (lima belas) tahun yang pidana secara formal yang dilakukan anak
melakukan pelanggaran lalu lintas. Pada yang dimulai dari tahap penyidikan dan
umumnya tindak pidana yang dilakukan penyelidikan, penuntutan, pemeriksaan di
oleh anak bukan didasarkan kepada motif pengadilan, dan pelaksanaan hukuman
yang jahat (evil will/evil mind), maka anak pada dasarnya telah mengatur perlakuan
yang melakukan penyimpangan dari norma- khusus yang harus diterapkan pada anak
norma sosial, terhadap mereka para ahli demi kepentingan terbaik anak. Sedangkan
kemasyarakatan lebih untuk memberikan diversi dan restorative justice merupakan
pengertian sebagai “anak nakal” atau penyelesaian tindak pidana secara tidak
dengan istilah “Juvenale Delinquency”. formal untuk menghindari trauma bagi
Oleh karena ruang lingkup penelitian ini anak selama proses peradilan. Tindakan ini
adalah pada disiplin Ilmu Hukum, maka dimaksudkan untuk memberikan
penelitian ini merupakan bagian dari perlindungan terhadap semua pihak
penelitian hukum kepustakaan yakni sehingga tercapai keadilan. Untuk
dengan “cara meneliti bahan pustaka atau penerapan sanksi pidana terhadap anak
yang dinamakan penelitian hukum yang melakukan pelanggaran lalu lintas,
normatif”. Hasil penelitian menunjukkan hakim harus mempertimbangkan segala hal
bagaimana prosedur penyelesaian tindak yang menyangkut anak tersebut seperti
pidana terhadap anak yang melakukan keadaan anak, keadaan keluarga, keadaan
pelanggaran lalu lintas serta bagaimana lingkungan, dan juga laporan dari lembaga
penerapan sanksi pidana terhadap anak kemasyarakatan setempat.
yang melakukan pelanggaran lalu lintas. Kata Kunci : Anak, Lalu Lintas
Pertama, Prosedur penyelesaian tindak
pidana yang dilakukan anak yang mengacu A. PENDAHULUAN
kepada ketentuan UU No. 3 tahun 1997 dan Masalah pelanggaran lalu lintas
hukum acara lainnya sepanjang tidak diatur merupakan salah satu masalah yang
di dalam UU No.3 tahun 1997. Kedua, dihadapi kota-kota besar saat ini. Hal ini
Sanksi pidana yang dijatuhkan kepada anak terbukti dengan semakin banyak kendaraan
harus didasarkan pada kebenaran, keadilan, di jalanan yang sudah pasti menyebabkan
dan kesejahteraan anak. Penjatuhan pidana kemacetan. Keadaan ini tentunya
merupakan salah satu perwujudan
1
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Veibe V. perkembangan teknologi modern. Namun
Sumilat, SH, MH., Ernest Runtukahu, SH, MH., Vecky dengan semakin banyaknya kendaraan di
Y. Gosal, SH, MH jalanan tidak dapat dipungkiri bahwa
2
NIM. 100711216

34
Lex et Societatis, Vol. II/No. 7/Ags/2014

kecelakaan lalu lintas sering tidak dapat Terhadap seseorang yang disangka
dihindari. Pelanggaran lalu lintas sering kali melakukan tindak pidana, pertama-tama
terjadi bahkan sudah menjadi hal yang harus dibuktikan dahulu mengenai
biasa di kalangan masyarakat maupun anak perbuatan yang telah dilakukannya apakah
sekolah. Sehingga apabila dilakukan operasi telah memenuhi rumusan undang-undang
tertib lalu lintas di jalan raya oleh pihak atau tidak. Walaupun perbuatan tersebut
yang berwenang, maka tidak sedikit yang telah memenuhi unsur-unsur sebagaimana
terjaring kasus pelanggaran lalu lintas dan ditentukan dalam undang-undang, namun
tidak jarang juga karena pelanggaran tidak secara otomatis orang tersebut harus
tersebut kerap menimbulkan kecelakaan dihukum, karena harus dilihat pula
lalu lintas. Mengendarai kendaraan kurang mengenai kemampuan bertanggung
hati-hati bahkan melebihi kecepatan jawabnya. Apabila dianggap tidak mampu
maksimum tampaknya merupakan suatu bertanggung jawab, maka orang tersebut
perilaku yang kurang matang di tengah lepas dari segala tuntutan hukum.3 Pada
masyarakat. Akan tetapi di dalam umumnya tindak pidana yang dilakukan
kenyataannya tidak sedikit pengemudi yang oleh anak bukan didasarkan kepada motif
melakukan hal itu, khususnya anak di yang jahat (evil will/evil mind), maka anak
bawah umur sehingga kerap pelanggaran yang melakukan penyimpangan dari norma-
lalu lintas tersebut menimbulkan norma sosial, terhadap mereka para ahli
kecelakaan lalu lintas. Sebagaimana di kemasyarakatan lebih untuk memberikan
katakan dalam Pasal 77 UU RI No.22 Tahun pengertian sebagai “anak nakal” atau
2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan dengan istilah “Juvenale Delinquency”.
Jalan bahwa setiap pengemudi kendaraan Dengan istilah tersebut terhadapnya dapat
bermotor wajib memiliki SIM. Dengan terhindar dari golongan yang dikategorikan
adanya seorang pengemudi anak-anak di sebagai penjahat (criminal).
jalanan sudah dapat dipastikan bahwa
seorang anak yang masih di bawah umur B. RUMUSAN MASALAH
belum memiliki SIM. Namun demikian hal 1. Bagaimana prosedur penyelesaian
tersebut sepertinya sudah tidak menjadi tindak pidana terhadap anak yang
masalah ketika didapati seseorang melakukan pelanggaran lalu lintas ?
mengendarai kendaraan bermotor tanpa 2. Bagaimana penerapan sanksi pidana
membawa SIM. Karena penyelesaiannya terhadap anak yang melakukan
cukup singkat, yaitu melalui pengadilan pelanggaran lalu lintas ?
dengan cara singkat. Hukuman pun
umumnya hanyalah membayar denda. C. METODE PENELITIAN
Namun sudah menjadi rahasia umum di Oleh karena ruang lingkup penelitian ini
kalangan masyarakat Indonesia yang tidak adalah pada disiplin Ilmu Hukum, maka
mau repot-repot untuk bersidang di penelitian ini merupakan bagian dari
pengadilan, melainkan cukup melakukan penelitian hukum kepustakaan yakni
perdamaian illegal dengan aparat dengan “cara meneliti bahan pustaka atau
kepolisian, dengan pemberian uang yang dinamakan penelitian hukum
tentunya. Nah bagaiman jika seorang normatif”.
pengemudi anak melakukan pelanggaran Dalam penulisan ini, penulis
lalu lintas yang mungkin menyebabkan mempergunakan metode pengumpulan
kecelakaan lalu lintas? Bagaimana
penerapan tindak pidana kepada anak
tersebut? 3
Ibid. Hlm 11

35
Lex et Societatis, Vol. II/No. 7/Ags/2014

bahan dan metode pengolahan bahan atau plat nomor yang sah sesuai dengan
sebagai berikut : STNK.
1. Metode Pengumpulan Bahan 6. Tidak mematuhi perintah petugas
Untuk mengumpulkan bahan, maka pengatur lalu lintas.
penulis menggunakan Metode Penelitian 7. Menghitami lampu kendaraan sehingga
Kepustakaan (Library Research) yakni suatu pada malam hari lampu kendaraan
metode yang digunakan dengan jalan terlihat redup dan tidak terlihat jelas
mempelajari buku literatur, perundang- oleh pengendara lain sehingga dapat
undangan, dan bahan-bahan tertulis menyebabkan kecelakaan.
lainnya yang berhubungan dengan materi 8. Tidak menggunakan kaca spion pada
pembahasan yang digunakan untuk kendaraan.
mendukung pembahasan ini. Di samping itu Selain itu banyak anak sekolah yang
dipergunakan sumber data dari internet. mengendarai sepeda motor tanpa
2. Metode Pengolahan Bahan menggunakan helm. Padahal helm sangat
Bahan yang terkumpul kemudian diolah berguna untuk melindungi kepala kita saat
dengan suatu teknik pengolahan secara terjadi benturan keras dalam kecelakaan
Deduksi dan Induksi secara berganti- lalu lintas. Ada yang membawa helm
gantian bilamana diperlukan. namun tidak digunakan. Ada juga yang
membawa helm hanya untuk berjaga-jaga
PEMBAHASAN bila sewaktu-waktu ada rasia polisi.
1. Prosedur Penyelesaian Tindak Pidana Kurangnya kesadaran pengendara sepeda
Pelanggaran Lalu Lintas Yang Dilakukan motor memakai helm masih sangat
Anak memprihatinkan. Mereka masih
Adapun bentuk-bentuk pelanggaran lalu beranggapan bahwa memakai helm itu
lintas yang sering terjadi dan dapat hanya peraturan saja, tidak sadar bahwa
menyebabkan kemacetan bahkan peraturan memakai helm itu dibuat untuk
kecelakaan lalu lintas. keamanan dan keselamatan si pengendara
1. Berkendara tidak memakai sistem sendiri. Anak yang seharusnya berada
pengaman yang lengkap seperti dalam pengawasan orangtua, kini bebas
pengendara motor tidak memakai helm berkeliaran di jalanan dengan kendaraan
ataupun helm yang tidak standar SNI, bermotor dan tanpa memperhatikan
pengendara mobil tidak memakai safety peraturan berlalu lintas.
belt. Ketika di dapati dijalanan ada anak yang
2. Menggunakan jalan dengan melakukan pelanggaran lalu lintas,
membahayakan diri sendiri ataupun bagaimanakah seharusnya pihak berwajib
pengendara lain. Misalnya, pengemudi menanggulangi anak tersebut? Anak
sedang mabuk. bukanlah untuk dihukum, melainkan harus
3. Pengendara melanggar lampu rambu diberikan bimbingan dan pembinaan,
lalu lintas. Kebanyakan para sehingga bisa tumbuh dan berkembang
pengendara melanggar lampu rambu sebagai anak normal yang sehat dan cerdas
lalu lintas karena sedang terburu atau seutuhnya. Anak adalah anugerah Allah
malas menunggu karena terlalu lama. Yang Maha Kuasa sebagai calon generasi
4. Tidak membawa surat-surat kendaraan penerus bangsa yang masih dalam
STNK dan tidak membawa SIM. perkembangan fisik dan mental. Terkadang
5. Membiarkan kendaraan bermotor yang anak mengalami situasi yang sulit yang
ada di jalan tidak memakai plat nomor membuatnya melakukan tindakan yang
melanggar hukum. Walaupun demikian,

36
Lex et Societatis, Vol. II/No. 7/Ags/2014

anak yang melanggar hukum tidaklah layak dilaksanakan melalui penjatuhan sanksi
untuk dihukum apalagi kemudian tanpa pemberatan (Pasal 17). 5
4
dimasukkan dalam penjara. Apabila tindak pidana dalam hal ini
Anak haruslah ditangani secara berbeda pelanggaran lalu lintas dilakukan oleh anak
dengan orang dewasa. Dalam UU No.23 yang belum berumur 12 (dua belas) tahun
tahun 2002 tentang Perlindungan Anak maka Penyidik, Pembimbing
Pasal 16 angka 3 disebutkan, bahwa Kemasyarakatan, dan Pekerja Sosial
“penangkapan, penahanan, atau tindak Profesional mengambil keputusan untuk :
pidana penjara anak hanya dilakukan a. Menyerahkannya kembali kepada orang
apabila sesuai dengan hukum yang berlaku, tua/wali; atau
dan hanya dapat dilakukan sebagai upaya b. Mengikutsertakannya dalam program
hukum terakhir”. Namun sangat pendidikan, pembinaan, dan
disayangkan, bahwa sampai detik ini masih pembimbingan di instansi pemerintah
banyak anak Indonesia yang diajukan ke atau lembaga penyelenggaraan
pengadilan setiap tahunnya bahkan sampai kesejahteraan sosial di instansi yang
dijebloskan ke penjara atau rumah menangani bidang kesejahteraan sosial,
tahanan. Keadaan anak-anak dalam tempat baik di tingkat pusat maupun daerah,
penahanan dan pemenjaraan bersama paling lama 6 (enam) bulan.
orang-orang yang lebih dewasa, Pada proses persidangan masih
menempatkan anak-anak pada situasi menggunakan model yang ada dalam UU
rawan menjadi korban berbagai tindak No.3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak,
kekerasan. Dalam Hukum Acara Pidana berupa larangan menggunakan toga atau
yang disebut juga sebagai hukum pidana atribut kedinasan bagi petugas, hal ini
formal yang memuat peraturan-peraturan terdapat dalam Pasal 22.
yang mengatur tentang bagaimana caranya Perlakuan ini dimaksudkan agar anak
hukum pidana yang bersifat abstrak itu tidak merasa takut dan seram menghadapi
harus diberlakukan secara konkret dan hakim, Penuntut Umum, Penyidik,
bagaiman Negara dengan perantara alat- Penasihat Hukum, Pembimbing
alat perlengkapannya melaksanakan Kemasyarakatan, dan petugas lainnya,
haknya untuk mengenakan pidana. sehingga dapat mengeluarkan perasaannya
Dalam UU No.11 tahun 2012 tentang pada hakim mengapa ia melakukan suatu
Sistem Peradilan Pidana Anak, hukum acara tindak pidana dalam hal ini pelanggaran
peradilan pidana anak diatur dalam Bab III lalu lintas.6
mulai dari Pasal 16 sampai dengan Pasal 62, Di setiap pemeriksaan anak wajib
artinya ada 47 Pasal yang mengatur hukum diberikan bantun hukum dan didampingi
acara pidana anak. Sebagai bentuk oleh pembimbing kemasyarakatan atau
pemberian jaminan perlindungan hak-hak pendamping lain sesuai dengan ketentuan
anak, maka Penyidik, Penuntut Umum, dan peraturan perUUan. Prosedur penyelesaian
Hakim wajib memberikan perlindungan tindak pidana yang dilakukan anak yang
khusus bagi anak yang diperiksa karena mengacu kepada ketentuan UU No. 3 tahun
tindak pidana yang dilakukannya dalam hal 1997 dan hukum acara lainnya sepanjang
ini pelanggaran lalu lintas dalam situasi tidak diatur di dalam UU No.3 tahun 1997,
darurat serta perlindungan khusus dan misalnya KUHAP adalah sebagai berikut :

5
Ibid hlm 152
4 6
Ibid , hlm 1 Ibid , hlm 34

37
Lex et Societatis, Vol. II/No. 7/Ags/2014

PENYIDIKAN dan PENYELIDIKAN mencapai kesepakatan, Penyidik


Penyidikan mengandung arti menyampaikan berita acara diversi beserta
serangkaian tindakan yang dilakukan kesepakatan diversi kepada Ketua
pejabat pnyidik sesuai dengan cara dalam Pengadilan untuk dibuat penetapan. Jika
UU untuk mencari serta mengumpulkan diversi gagal, Penyidik wajib melanjutkan
bukti, dan dengan bukti itu membuat atau penyidikan dan melimpahkan perkara ke
menjadi terang tindak pidana yang terjadi Penuntut Umum dengan melampirkan
serta sekaligus menemukan tersangkanya berita acara diversi dan laporan penelitian
ataupelaku tindak pidananya.7 Ini artinya kemasyarakatan.8
bahwa penyidikan dalam perkara pidana Setelah adanya penyidikan tahapan
anak adalah kegiatan penyidik anak untuk selanjutnya dilakukan penyelidikan.
mencari dan menemukan suatu peristiwa Penyelidikan kasus pidana dilakukan oleh
yang dianggap atau diduga sebagai tindak kepolisian sesuai dengan UU RI No. 8 tahun
pidana yang dilakukan anak. Dengan 1981 tentang Hukum Acara Pidana
demikian Penyidik Umum tidak dapat (selanjutnya disebut dengan KUHAP) yang
melakukan penyidikan atas perkara anak berlaku sejak tanggal 31 Desember 1981
nakal kecuali dalam hal tertentu, seperti dimuat dalam Lembaran Negara No. 76
belum ada Penyidik Anak di tempat tahun 1981 dan UU No.3 tahun 1997
tersebut. tentang Pengadilan Anak yang diundangkan
Dalam Pasal 26 UU Sistem Peradilan sejak tanggal 3 Januari 1997 termuat dalam
Anak, disebutkan: Lembaran Negara RI tahun 1997 No. 3. 9
1. Penyidikan terhadap perkara anak Polisi dalam melakukan penyelidikan
dilakukan oleh penyidik yang ditetapkan terhadap anak pelaku tindak pidana harus
berdasarkan Keputusan Kepala memperhatikan berbagai ketentuan
Kepolisian Negara Republik Indonesia mengenai upaya penanganan anak mulai
atau pejabat lain yang ditunjuk oleh dari penangkapan sampai proses
Keputusan Kepala Kepolisian Negara penempatan.
Republik Indonesia.
2. Pemeriksaan terhadap anak korban atau PENUNTUTAN
anak saksi dilakukan oleh penyidik. Penuntutan adalah kegiatan Penuntut
3. Syarat untuk dapat ditetapkan sebagai Umum (PU) untuk melimpahkan perkara
Penyidik adalah sebagai berikut: pidana ke Pengadilan Negeri (PN) yang
a. Telah berpengalaman sebagai berwenang dalam hal dan menurut cara
penyidik yang di atur dalam UU dengan permintaan
b. Mempunyai minat, perhatian, ddikasi, supaya diperiksa dan diputus oleh hakim
dan memahami masalah Anak, dan dalam pemeriksaan. Penuntutan dalam
c. Telah mengikuti pelatihan teknis acara pidana anak mengandung pengertian
tentang peradilan Anak. tindakan Penuntut Umum Anak untuk
Pada prinsipnya penyidik wajib melimpahkan perkara anak ke pengadilan
mengupayakan diversi dalam waktu paling anak dengan permintaan supaya diperiksa
lama 7 (tujuh) hari setelah penyidikan dan diputus oleh hakim anak dalam
dimulai. Dan proses diversi dilaksanakan persidangan anak.10 Dalam keadaan yang
paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah dibutuhkan untuk kepentingan penuntutan,
dimulainya diversi. Apabila diversi penuntut umum berwenang melakukan
7 8
Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan Ibid hlm.156
9
Penerapan KUHAP, Penyidikan dan Penuntutan, Ibid hlm 85
10
Edisi Kedua, Jakarta, Sinar Grafika, 2006, hlm 109 Ibid hlm 159

38
Lex et Societatis, Vol. II/No. 7/Ags/2014

penahanan atau penahanan lanjutan. memikirkan kembali tentang kondisi


Penahan tersebut dilakukan paling lama 10 kejiwaan dan perkembangan anak. Oleh
(sepuluh) hari. Jika dalam jangka waktu karena itu UU No.3 tahun 1997 tentang
tersebut penahanan belum selesai, Pengadilan Anak dilakukan perubahan.
penuntut umum meminta untuk dapat Selain panjangnya proses pengadilan yang
memperpanjang penahanan oleh ketua dijalankan, proses tahapan persidangan
pengadila negeri yang berwenang untuk yang akan dilalui oleh anak dalam
paling lama 15 (lima belas) hari. Dalam persidangan, menambah panjangnya
waktu 25 (dua puluh lima) hari, penuntut penderitaan yang akan dihadapi anak.
umum harus melimpahkan berkas perkara Mulai dengan pembukaan sidang
anak kepada Pengadilan Negeri. Jika dalam pengadilan, dimana hakim memanggil
jangka waktu tersebut perkara belum terdakwa dan memeriksa identitas
dilimpahkan ke Pengadilan Negeri, maka terdakwa dengan teliti sampai proses
tersangka harus dikeluarkan dari tahanan pembacaan putusan ada sekitar 11 kali
demi hukum. Ketentuan penahanan yang sidang.
dimuat dalam UU No.3 tahun 1997 tentang Sama halnya dengan proses
Pengadilan Anak. Jika pada saat anak di penyelesaian kasus orang dewasa, setelah
kepolisian telah dilakukan penahanan terdakwa menerima vonis atau putusan
menurut batas maksimal penahanan oleh hakim ia masih memiliki upaya hukum
pihak kepolisian selama 30 (tiga puluh) hari, untuk mencari keadilan. Upaya hukum yang
maka sampai pada saat akhir batas dapat ditempuh oleh terdakwa, yaitu upaya
penahanan di pihak pnuntutan (kejaksaan) hukum biasa dan upaya hukum luar biasa.
berarti anak telah menjalani penahanan Upaya hukum biasa adalah suatu upaya
selama 55 (lima puluh lima) hari. Ironisnya hukum yang dapat dilakukan, baik oleh
proses penahanan sebelum pengadilan terdakwa maupun penuntut umum
tetap berlangsung ketika kasus anak terhadap putusan pengadilan melalui
tersebut dilimpahkan kepada pihak banding, kasasi dan perlawanan, baik
pengadilan. Pihak pengadila juga perlawanan terhadap putusan hakim yang
melakukan hal yang sama yaitu melakukan bersifat penetapan maupun perlawanan
penahanan. terhadap putusan verstek. Upaya hukum
Sesuai dengan ketentuan Pasal 26, luar biasa yaitu peninjauan kembali dan
tuntutan pidana penjara terhadap anak kasasi demi kepentingan hukum.
paling lama adalah ½ dari maksimum Hakim yang melangsungkan persidangan
ancaman pidana penjara bagi orang yaitu hakim anak,12 yang ditetapkan melalui
dewasa. Jika tindak pidana yang dilakukan surat keputusan Mahkamah Agung atas
oleh anak diancam dengan hukuman mati usul Ketua Pengadilan yang bersangkutan
atau penjara seumur hidup, maka pidana melalui Ketua Pengadilan Tinggi. Syarat
penjara yang dapat dituntut paling lama 10 ditinjuk sebagai hakim anak yaitu,
(sepuluh) tahun. 11 berpengalaman sebagai hakim di
pengadilan dalam lingkungan peradilan
PEMERIKSAAN di PERSIDANGAN umum dan mempunyai minat, perhatian,
Lamanya proses pengadilan seorang dedikasi, dan memahami masalah anak.
anak untuk dibuktikan bersalah atau Hakim dalam memberikan keputusan
tidaknya, anak berda dalam penahanan terhadap anak masih menetapkan putusan
menjadi renungan bagi semua pihak untuk
12
UU No.3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak,
11
Ibid hlm 108 Pasal 9

39
Lex et Societatis, Vol. II/No. 7/Ags/2014

pidana penjara terhadap anak. Hal ini perempuan 16-21 tahun. Selain itu, peran
dikarenakan tuntutan yang dilakukan dari para hakim dalam pengadilan anak
penuntut umum masih mengajukan tidak boleh terlepas dari keterkaitannya
tuntutan terhadap pelaku anak. Anak dalam sebuah system peradilan pidana
pelaku tindak pidana dihindarkan dari anak dan aspek perlindungan anak yang
pidana penjara dengan mencari alternatif berbeda dengan orang dewasa. Pengadilan
tindakan sebagaimana diatur dalam Butir berusaha semaksimal mungkin agar anak
17 angka 1,2,3,4 dan 4 Beijing Rules. tidak menjalani persidangan yang berbelit-
Putusan pidana berupa pidana penjara belit karena akan mengganggu mental anak
dalam jangka waktu tertentu terhadap dan aktivitas kehidupan anak yang
anak. Adapun alasan pengadilan melakukan dijalaninya. Jadi hakim dapat berusaha
pemutusan pidana adalah pertama, karena semaksimal mungkin agar anak dapat
telah terbukti memenuhi unsur-unsur diselamtkan dari pemenjaraan.
tindak pidana yang telah dituntutkan
padanya. Kedua, anak telah ditahan selama PELAKSANAAN HUKUMAN
proses pengadilan, mulai saat penyidikan, Berbicara masalah hukum pidana akan
penuntutan sampai pada saat persidangan, selalu terbentur pada suatu titik
sehingga dengan diputus pidana maka pertentangan yang paradoksal yaitu bahwa
putusan pidana kurungan dapat dikurangi pidana di satu pihak diadakan untuk
atau hampir sama dengan masa penahanan melindungi kepentingan seorang anak,
yang telah dilakukannya. Akan tetapi tetapi di pihak lain ternyata memberikan
sebaiknya seorang anak tidak diputus hukuman berupa penderitaan kepada
pidana, apabila anak tersebut masih pelaku.14
sekolah, pertama kali melakukan tindak Para pelaku anak yang melakukan tindak
pidana ringan, orang tua dan wali masih pidana serius yang berada di lembaga
mampu melakukan pembinaan dan anak pemasyarakatan anak tetap disediakan
tersebut masih bisa dibina.13 fasilitas pengembangan kemampuan
Pertimbangan pemutusan hukum yang seperti hobi, pelatihan ketrampilan,
dilakukan oleh hakim dalam proses bimbingan/konseling, dan kegiatan mental
persidangan yaitu, jika tindak pidana yang lainnya semaksimal sesuai dengan
dilakukan oleh anak tergolong ringan, jaksa kemampuan lembaga. Untuk pendidikan
menuntut pidana dibawah 1 (satu) tahun. disediakan sekolah khusus di dalam
Terhadap tuntutan jaksa tersebut,hakim lembaga. Tujuannya agar anak tetap dapat
akan mempertimbangkan berdasarkan melanjutkan sekolahnya dan
bukti dan saksi yang ada. Hakim akan mempersiapkan ketrampilan kerja untuk
memutuskan pidana penjara terhadap bekal selesai menjalani pembinaan. 15
seorang anak seringan-ringannya adalah 4 Di Indonesia anak yang dibina di
(empat) bulan, dipotong masa tahanan 3 lembaga khusus anak dapat dibagi menjadi
(tiga) bulan, jadi anak akan menjalankan tiga golongan, yaitu:
pidana penjaranya tinggal 1 (satu) bulan a) Anak pidana, yakni anak yang
lagi. dinyatakan bersalah oleh pengadilan
Umur anak yang ditangani pengadilan dan dijatuhi pidana perampasan
anak disetiap negara berbeda, namun kemerdekaan.
terdapat kesepakatan batas usia anak laki-
14
laki 16-20 tahun dan untuk anak Bambang Purnomo, Pelaksanaan Pidana dengan
Sistem Pemasyarakatan, Yogyakarta, 1986, hlm.103
15
Clemens Bartollas, Correctional Treatment,
13
Ibid hlm 109 Englewood Cliffs, New Jersey, hlm 94

40
Lex et Societatis, Vol. II/No. 7/Ags/2014

b) Anak Negara, yakni seorang anak yang menjalani hukuman di lembaga


diputus bersalah oleh pengadilan yang pemasyarakatan.
diserahkan pada Negara untuk dididik b. Tanpa menjatuhkan hukuman,
sampai dengan 18 (delapan belas) menyerahkan kepada pemerintah untuk
tahun. menempatkan anak di rumah
c) Anak Sipil, yakni anak yang berdasarkan pendidikan anak negara, menyerahkan
permintaan orang tua/walinya pendidikannya kepada peorangan atau
memperoleh penetapan dari Pengadilan badan/yayasan untuk dididik sampai
Negeri, dititipkan ke lembaga berusia 18 tahun.
pemasyarakatan khusus anak. c. Menjatuhkan hukuman dengan syarat-
Seyogyanya hukum pidana untuk anak syarat tertentu yaitu hukuman yang
bukan merupakan hukuman anak-anak, bersifat mendidik dan membina anak
melainkan merupakan suatu tindakan agar menjadi manusia yang baik bagi
pendidikan yang terpimpin yang masa depannya dan terhindar dari
menempatkan anak tahanan, anak Negara, pengulangan tindakan pelanggaran
anak napi, dan anak sipil dalam lembaga yang pernah dilakukannya.
pemasyarakatan anak bukan sebagai subjek Hukuman terbaik bagi anak dalam
pembalasan/hukuman melainkan dengan peradilan pidana bukan hukuman penjara,
pembinaan dan bimbingan, sesuai dengan melainkan tindakan ganti rugi menurut
The Beijing Rules. Lamanya pembinaan tingkat keseriusan tindak pidananya. “Ganti
anak didik di di lembaga ditentukan anak rugi (reatitution) yang dimaksud adalah
didik dengan status anak negara paling sebuah sanksi yang diberikan oleh sistem
lama sampai usia 18 (delapan belas) tahun peradilan pidana/pengadilan yang
dan anak didik status narapidana 21 (dua mengharuskan pelaku membayar sejumlah
puluh satu) tahun. Bagi anak napi yang uang atau kerja (service), baik langsung
belum selesai menjalani masa hukumannya maupun pengganti (pihak keluarga korban
di lembaga mengingat saat melakukan usia kejahatan)”.17
12 (dua belas) sampai usia 18 (delapan Hukum pidana untuk anak yang diatur
belas) tahun atau dijatuhkan hukuman 4-15 dalam UU No.3 Tahun 1997 tentang
tahun. Setelah anak berusia 21 (dua puluh pengadilan anak dianggap belum
satu) tahun, harus menghabiskan sisa masa memberikan perlindungan kepada anak
hukuman di LP dewasa.16 yang berkonflik dengan hukum. UU No.4
Aparat penegak hukum yang terkait tahun 1979 dan PP No.2 tahun 1998
dalam sistem peradilan pidana,memikirkan dinyatakan: pembinaan anak merupakan
kembali untuk tidak menghukum akan tanggung jawab bersama keluarga,
tetapi mengambil tindakan lainnya. masyarakat dan negara. Oleh karenanya
Menurut Beijing Rules ada tiga tindakan perlu ditingkatkan partisipasi dan
yang dikenakan apabila pelaku pelanggaran kepedulian sosial. Mencegah orang berbuat
adalah anak/remaja, yaitu: jahat adalah kewajiban kita semua, jangan
a. Menyerahkannya kembali kepada orang sampai orang melakukan sesuatu yang
tuanya untuk mendapatkan pendidikan tidak dibenarkan menurut hukum.
dan pembinaan di dalam keluarga. Tujuan dan dasar pemikiran dari
Tindakan ini diharapkan akan peradilan pidana anak yang pada dasarnya
memberikan kebaikan bagi anak yang merupakan bagian integral dari
melakukan pelanggaran tanpa
17
Burt Galaway dan Joe Hudson, 1978, Offender
Restiturion in Theory and Actions , Lexington: Mass
16
Ibid hlm 155 Eath, hlm 1

41
Lex et Societatis, Vol. II/No. 7/Ags/2014

kesejahteraan sosial. Tujuan dari hukum dijatuhkan pidana atau tindakan, maka
pidana anak adalah untuk menyembuhkan hakim mempertimbangkan berat ringannya
kembali keadaan kejiwaan anak yang telah tindak pidana yang dilakukan. Di samping
terguncang akibat perbuatan pidana yang itu juga diperhatikan; keadaan anak,
telah dilakukannya. Jadi tujuan pidana tidak keadaan rumah tangga orang
semata-mata menghukum anak yang tua/wali/orang tua asuh, hubungan antara
bersalah, akan tetapi membina dan anggota keluarga, dan keadaan
menyadarkan kembali anak yang telah lingkungannya. Di samping itu hakim juga
melakukan kekeliruan atau telah memperhatikan laporan pembimbing
melakukan perbuatan menyimpang. Hal ini kemasyarakatan.
penting mengingat bahwa apa yang telah Ada beberapa contoh kasus pelanggaran
dilakukannya adalah perbuatan salah yang lalu lintas yang dilakukan anak. Dalam hal
melanggar hukum. Untuk itu penjatuhan ini penulis akan mengangkat masalah AQJ
pidana bukanlah satu-satunya upaya untuk alias Dul. Kasus kecelakaan lalu lintas yang
memproses anak yang telah melakukan melibatkan putra bungsu Ahmad Dani
tindak pidana. 18 tersebut menjadi perbincangan yang panas
hingga saat ini. Dimana kecelakaan maut
2. Penerapan Sanski Pidana Terhadap yang terjadi di Tol Jagorawi pada hari
Anak yang Melakukan Pelanggaran Minggu, tanggal 8 September 2013 bermula
LaluLintas dari sebuah mobil sedan Mitsubishi Lancer
Sanksi pidana yang dijatuhkan kepada bernomor polisi B 80 SAL dengan kecepatan
anak harus didasarkan pada kebenaran, tinggi dari arah Bogor sekitar pukul 00.45
keadilan, dan kesejahteraan anak. WIB yang diketahui dikemudikan oleh Dul
Penjatuhan pidana atau tindakan dan seorang temannya Noval Samodra,
merupakan suatu tindakan yang harus kehilangan kendali dan menabrak
mempertanggungjawabkan dan pembatas jalan. Mobil tersebut melompati
bermanfaat bagi anak. Hakim wajib pagar pembatas jalan dan langsung berada
mempertimbangkan keadaan anak, di jalur yang berlawanan arah. Sedan
keadaan rumah, keadaan lingkungan, dan Lancer Dul kemudian menyerempet bagian
laporan dari pembimbing belakang mobil Avansa bernomor polisi D
kemasyarakatan.19 1882 USJ yang melaju dari arah Jakarta.
Anak yang belum berumur 12 (dua Setelah menyerempet Avansa, sedan Dul
belas) tahun, walaupun melakukan tindak menabrak dari depan Minibus Grand Max
pidana belum dapat diajukan ke sidang dengan nomor polisi B 1349 TFM yang
pengadilan anak. Hal demikian didasarkan ditumpangi 13 orang yang melaju dari arah
pada pertimbangan sosiologis, psikologis, Taman Mini menuju Cibubur. Empat
dan pedagogis, bahwa anak yang belum penumpang Grand Max tewas seketika di
berumur 12 (dua belas) tahun itu belum tempat kejadiian, sedangkan seorang lagi
dapat mempertanggungjawabkan meninggal ketika akan dirawat di RS Melia,
perbuatannya. Anak yang belum berumur Cibubur. Sedangkan untuk korban luka-luka
12 (dua belas) tahun dan melakukan tindak mencapai 10 orang dan satu diantaranya
pidana tidak dapat dikenai sanksi pidana kemudian dilaporkan meninggal dunia.
maupun sanksi tindakan. Untuk Dengan demikian, korban tewas dari
menentukan apakah kepada anak akan tabrakan maut tersebut mencapai 6 orang
dan korban luka-luka tinggal 9 orang.
18
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya
Ibid hlm 158 Kombes Rikwanto mengatakan, atas
19
Ibid hlm 88

42
Lex et Societatis, Vol. II/No. 7/Ags/2014

kelalaiannya dalam berkendara tindakan terhadap anak dapat ditemukan


mengakibatkan orang lain luka dan dalam Bab III Pasal 22 sampai dengan Pasal
meninggal sehingga putra bungsu Ahmad 32 UU No.3 tahun 1997 tentang Peradilan
Dani itu disangkakan melanggar Pasal 310 Anak.
UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas Meskipun anak dikembalikan kepada
dan Angkutan Jalan. orang tua, wali, atau orang tua asuh, anak
Selengkapnya untuk Pasal yang menjerat tersebut tetap di bawah pengawasan dan
Dul adalah: bimbingan Pembimbing kemasyarakatan,
(3) Setiap orang yang mengemudikan antara lain mengikuti kegiatan
Kendaraan Bermotor yang karena kepramukaan dan lain-lain. Apabila Hakim
kelalaiannya mengakibatkan berpendapat bahwa orang tua, wali, atau
Kecelakaan Lalu Lintas dengan korban orang tua asuh tidak dapat memberikan
luka berat sebagaimana dimaksud pendidikan dan pembinaan yang lebih baik,
dalam Pasal 229 ayat (4), dipidana maka Hakim dapat menetapkan anak
dengan pidana penjara paling lama 5 tersebut ditempatkan di Lembaga
(lima) tahun dan/atau denda paling Pemasyarakatan Anak untuk mengikuti
banyak Rp10.000.000,00 (sepuluh juta pendidikan, pembinaan, dan latihan kerja.
rupiah); Pada prinsipnya pendidikan, pembinaan
(4) Dalam hal kecelakaan sebagaimana dan latihan kerja diselenggarakan oleh
dimaksud pada ayat (3) yang Pemerintah di Lembaga Pemasyarakatan
mengakibatkan orang lain meninggal Anak atau Departemen Sosial. Untuk yang
dunia, dipidana dengan pidana penjara dimaksud dengan ‘teguran’ adalah
paling lama 6 (enam) tahun dan/atau peringatan dari Hakim baik secara langsung
denda paling banyak Rp12.000.000,00 maupun tidak langsung kepada wali, orang
(dua belas juta rupiah). tua, atau orang tua asuh agar anak tidak
Menurut UU No. 11 tahun 2012 tentang mengulangi tindakannya. Sedangkan ‘syarat
Sistem Peradilan Pidana Anak, Pasal 69 ayat tambahan’ misalnya kewajiban untuk
(2), Anak yang belum berusia 14 (empat melapor secara periodic kepada
belas) tahun hanya dapat dikenai tindakan. Pembimbing Kemasyarakatan.
Sedangkan Pasal 70 menyatakan bahwa Dalam menentukan pidana atau
ringannya perbuatan, keadaan pribadi tindakan yang dapat dijatuhkan kepada
anak, atau keadaan pada waktu dilakukan anak, Hakim memperhatikan berat
perbuatan atau yang terjadi kemudian ringannya tindak pidana atau kenakalan
dapat dijadikan dasar pertimbangan hakim yang dilakukan oleh anak yang
untuk tidak menjatuhkan pidana atau bersangkutan, memperhatikan keadaan
mengenakan tindakan dengan anak, rumah tangga orang tua, wali, atau
mempertimbangkan segi keadilan dan orang tua asuh, hubungan antara anggota
kemanusiaan. Namun untuk UU No.11 keluarga dan lingkungan sekitar. Demikian
tahun 2012 itu sendiri nanti akan juga Hakim wajib memperhatikan Laporan
diberlakukan 2 tahun setelah diundangkan. Pembimbing Kemasyarakatan.
Maka daripada itu dalam penerapan sanksi
pidana terhadap Dul sendiri masih PENUTUP
menggunakan UU No. 3 tahun 1997 A. Kesimpulan
tentang Peradilan Anak. 1. UU tentang Peradilan Anak yang
Terhadap anak nakal hanya dapat mengatur prosedur penyelesaian
dijatuhkan pidana tindakan yang tindak pidana secara formal yang
ditentukan dalam UU ini. Untuk pidana dan dilakukan anak yang dimulai dari

43
Lex et Societatis, Vol. II/No. 7/Ags/2014

tahap penyidikan dan penyelidikan, DAFTAR PUSTAKA


penuntutan, pemeriksaan di Abintoro Prakoso, Pembaruan Sistem
pengadilan, dan pelaksanaan Peradilan Pidana Anak, laksbang Grafika,
hukuman pada dasarnya telah Yogyakarta, 2013, Hlm.19
mengatur perlakuan khusus yang Apong Herlina, Perlindungan Terhadap
harus diterapkan pada anak demi Anak yang Berhadapan dengan Hukum.
kepentingan terbaik anak. Sedangkan Buku Saku untuk Polisi, UNICEF, Jakarta.
diversi dan restorative justice Bambang Purnomo, Pelaksanaan Pidana
merupakan penyelesaian tindak dengan Sistem Pemasyarakatan,
pidana secara tidak formal untuk Yogyakarta, 1986, hlm.103
menghindari trauma bagi anak Burt Galaway dan Joe Hudson, 1978,
selama proses peradilan. Tindakan ini Offender Restiturion in Theory and
dimaksudkan untuk memberikan Actions, Lexington: Mass Eath, hlm 1
perlindungan terhadap semua pihak Clemens Bartollas, Correctional Treatment,
sehingga tercapai keadilan. Englewood Cliffs, New Jersey,
2. Untuk penerapan sanksi pidana hlm 94
terhadap anak yang melakukan C.S.T.Kansil dan Christine S.T Kansil, pokok-
pelanggaran lalu lintas, hakim harus pokok Hukum Pidana, PT.Pradya
mempertimbangkan segala hal yang Paramita, Jakarta, 2007, Hlm.1
menyangkut anak tersebut seperti
keadaan anak, keadaan keluarga, Kitab UU Hukum Pidana & Kitab UU Hukum
keadaan lingkungan, dan juga laporan Acara Pidana
dari lembaga kemasyarakatan Marlina, peradilan pidana Anak di
setempat. Dan untuk sanksi dapat Indonesia, pengembangan konsep
dikenakan sanki pidana dan sanksi Diversi dan Restorative justiee,PT.Refika
tindakan. Penerapannya sendiri harus Aditama, Bandung,2009.Hlm35
dibedakan dengan penerapan sanksi M.Nasir Djamil, Anak Bukan Untuk
terhadap orang dewasa. Dihukum, Sinar Grafika, Jakarta Timur,
2013, hlm.8
B. Saran Moeljatno,KUHP, Jakarta : Bumi Aksara,
1. Agar penyidik yang menangani 1992, Hlm.208
perkara anak sepanjang Mohhammad Yakup, Pelaksanaan Dikresi
memungkinkan harus dapat Kepolisian pada Satuan Lalu Lintas di
melakukan diversi dan restorative Lingkungan Polresta, Malang,2012,Hlm 9
justice lebih banyak lagi sehingga hak- Nandang Sambas, Peradilan Pidana Anak di
hak sebagai anak tetap terpenuhi Indonesia dan Instrumen Internasional
dengan tidak melakukan hukum Perlindungan Anak serta penerapannya,
formal terhadap anak yang Graha ilmu, Yogyakarta, 2013, Hlm.9
melakukan tindak pidana. Resolusi PBB No.G.A res .44/25,annex 44
2. Kiranya hakim yang menangani U.N.GAOR supp.(no.49)at
perkara anak dalam memutus perkara 167,U.N.Doc.A/44/49(1989),entered
terhadap anak dapat melihat into Force sept.2 1990
kepentingan sang anak berdasarkan Resolusi PBB No.G.A res 40/33, annex, 40
segi keadilan dan kemanusiaan. U.N, GAOR Supp.(No.53) at
207,U.N.Doc.A/40/53(1985)
UU RI No.22 Tahun 2009 tentang lalu lintas
dan Angkutan jalan dan peraturan

44
Lex et Societatis, Vol. II/No. 7/Ags/2014

pemerintah RI Nomor 55 tahun 2012


tentang kendaraan, Kasino utama
Surabaya, 2012
Wagianto sutedjo, Hukum Pidana Anak,
Refika Aditama, Bandung, 2006,hal.1
W.J poerwagarnminto, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1989,
Hlm.98
Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan
dan Penerapan KUHAP, Penyidikan dan
Penuntutan, Edisi Kedua, Jakarta, Sinar
Grafika, 2006, hlm 109

SUMBER-SUMBER LAIN
Manado.tribunnews.com/2014/01/05/fakt
a-dan-data-pelanggar-lalu-lintas-
katamobagu-2013
http://www.pengertianahli.com/2013/10/p
engertian-pidana-menurut-para-
ahli.html
Andibooks.wordpress.com/defenisi-anak/
http//pelanggaran lalu lintas dan sanskinya
menurut UU No.22 tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.htm
UU No.11 tahun 2012 tentang Sistem
Peradilan Anak
UU No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak
UU No.3 tahun 1997 tentang Peradilan
Anak

45

Anda mungkin juga menyukai